20190713

Kebaktian Doa, Sabtu 13 Juli 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 6:16-21
6:16 Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu
6:17 dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka,
6:18 sedang laut bergelora karena angin kencang.
6:19 Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.
6:20 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
6:21 Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

“Aku ini, jangan takut!” perkataan jangan takut dalam Alkitab dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu ada 360 hari. Itu sesuai kalender Yahudi ada 360 hari. Kenapa Tuhan katakan itu? Sebab murid-murid dalam kancah ketakutan, dalam peperangan rohani yang dahsyat. Sebab mereka berlayar kemudian dihadang oleh musuh, berhadapan dengan angin sakal yang ditiup oleh iblis untuk menenggelamkan mereka.

Tiberias ada di selatan dan mereka mau ke utara yaitu ke Kapernaum. Bisa saja mereka menyusuri pantai sebab sama-sama ada di pantai barat. Tetapi mereka berlayar memotong sampai di Kapernaum. Perjalan ini memang dahsyat. Yang seharusnya hanya ditempuh selama 3 jam, tetapi mereka berlayar terlampau lama. Sebab baru permulaan malam mereka berlayar dan diperkirakan tiba di sana sekitar jam 8 atau jam 9, tetapi mengapa mereka tiba nanti sudah jam 3 subuh. Ini berarti sengitnya pertempuran mereka. Ini peperangan rohani yang dahsyat. Dalam mempraktekkan Firman Allah, itu berarti kita berhadapan dengan musuh.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Kalau kita melihat kitab awal dari Alkitab, 5 kitab Musa itu isinya perang kepada iblis. Kemudian dilanjut dengan kitab Yosua, itu mengangkat perang dengan dunia. Diikut sertakan kitab hakim-hakim, itu perang dengan daging. Dikunci kitab Rut, jika kita menang menghadapi perang melawan iblis, menang menghadapi perang melawan dunia, menang menghadapi daging, maka kita akan sampai pada kitab Rut yaitu kitab pernikahan. Jadi ini yang Yesus harapkan dari gereja. Di suruh atau diperintah untuk menyeberang. Berarti berhadapan dengan ganasnya danau Galilea, danau Genesaret atau danau Tiberias. Ada 3 nama dari danau ini sebab ada nama Aramnya, ada nama Ibraninya dan ada nama Gerikanya. Bahasa Ibraninya adalah Genesaret. Diberi nama Genesaret sebab danau ini bentuknya seperti biola.

Justru pelayaran mereka ini dimulai ketika hari sudah malam.
Matius 14:23
14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.

Markus 6:47
6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat.

Yohanes 6:17
6:17 dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka,

Murid-murid diperintah berlayar ketika sudah malam. Ini mengajar saya dan saudara dalam mempraktekan Firman Tuhan, kita akan berhadapan dengan penguasa gelap, penguasa malam. Itulah praktek dalam menjalani Firman yang telah di dengar ketika terjadi kegerakan roti atau Firman pengajaran yaitu 5 roti dan 2 ekor ikan. Bukan cuma didengar tetapi harus dipraktekkan. Dan ingat, ketika saya dan saudara mempraktekan maka kita akan berlawanan dengan penguasa gelap.

5 kitab Musa adalah peperangan melawan iblis, kuasa kegalapan. Kemudian dilanjut ada kitab Yosua, itu peperangan melawan dunia. Dunia ini sudah ada di dalam kekuasaan iblis.
I Yohanes 5:18-19
5:18 Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.
5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

Kitab Hakim-hakim adalah peperangan melawan daging. Jangan lupa, setelah manusia jatuh di dalam dosa maka daging kita telah dikuasai oleh iblis. Inilah musuh yang harus kita perangi. Yang melatarbelakangi semua ini adalah iblis. Yang membuat perahu mereka hampir tenggelam itu adalah hembusan angin sakal yang dihembus oleh iblis. Bagi kita bagaimana solusinya? Jika peperangan ini kita menangkan, maka kita akan ada pada kitab Rut/ pernikahan dengan Boas. Hanya orang Kristen yang menang menghadapi Trio ini yang akan duduk bersanding dengan Tuhan.

Itu sebabnya tidak kebetulan ketika mereka diperintahkan untuk berlayar, hari sudah malam, akan berhadapan dengan penguasa gelap. Dan benar, mereka berupaya dan Yesus melihat dari atas gunung upaya mereka. Akhirnya Yesus segera turun untuk menolong mereka. Yesus tidak akan mengizinkan murid-muridNya tenggelam. Jika saudara dan saya menerima Firman dan ada kerinduan hati untuk mempraktekan dan kita berupaya untuk mempraktekan berarti saudara adalah bagian dari Tubuh Kristus, calon Mempelai Wanita. Tidak mungkin Mempelai Laki-laki Sorga akan diam diri membiarkan saudara tenggelam. Jika saudara tahu dan sadar bahwa ini perintah Tuhan. Jadi ketika kita mempraktekkan Firman dan Firman Tuhan itu adalah perintah Tuhan dan saudara ada upaya untuk mempraktekkan, tetapi jika bersandar pada diri kita tidak ada kemampuan sedikitpun, Mempelai Laki-laki Sorga tidak akan diam, Dia akan datang menolong kita tepat pada waktunya.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

Dia datang memperlihatkan wibawaNya. Dia melawan angin sakal, Dia melawan iblis, Dia lebih tinggi dari gelombang sebesar apapun. Itu menunjukan bahwa wibawa Yesus, wibawa sorga tidak bisa dikalahkan oleh iblis.

Itu sebabnya jika kita ada keinginan mendengar Firman dan kita mempraktekkan Firman, ada kerinduan hati dan keikhlasan hati untuk mempraktekan, walaupun kita tahu memang kita tidak bisa/ tidak sanggup, maka itu berarti dalam diri anda ada diri mempelai dan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga tidak akan diam. Dia akan datang dan berkata “Aku ini, jangan takut!”. Dia mempermainkan itu gelombang. Seakan-akan Dia remehkan. Bagi kita gelombang itu sudah menyeramkan. Bagi kita pencobaan yang kecil dan besar itu sudah menyeramkan tetapi bagi Yesus diremehkan. Itu menunjukkan ketika kita bersandar kepada Yesus maka kecil atau besarpun pencobaan, Yesus pasti kalahkan. Dan saudara akan aman dan tenang.

Makanya ayo kita punya niat untuk memperaktekan Firman. Jangan hanya jadi pendengar. Harus ada kemauan, kalau ada kemauan pasti Tuhan akan segera menolong.
Yakobus 1:22
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

Kalau hanya mendengar dan tidak mempraktekkan Firman, kita disebut menipu diri sendiri. Kalau dirinya sendiri saja dia tipu apalagi orang lain. Itu sebabnya pelaku Firman pasti ada niat untuk melawan arus. Mereka mempraktekan Firman, mereka berlayar, apakah itu menipu diri? Dalam ketidak mampuan mereka, Yesus segera datang menolong.

Yakobus 1:23-24
1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
1:24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
Jangan cuma mendengar tetapi tidak praktek.
Bukan kebetulan, perintah untuk berlayar itu sudah malam. Artinya ketika mempraktekan Firman pasti kita berhadapan dengan kuasa gelap. Dia tidak akan sudi dan tidak akan mengizinkan saudara mencapai pelabuhan yang dirindukan. Tetapi karena ini perintah Tuhan maka Tuhan bertanggung jawab. Jelas Tuhan bertanggung jawab, sebab yang disuruh praktek Firman ini ada upaya untuk mempraktekan, berarti dia adalah bagian dari Tubuh Kristus, dia adalah calon Mempelai Wanita, tidak mungkin Tuhan biarkan! Bayangkan saja, perempuan di dalam Wahyu 12:1, perempuan itu sakit mau melahirkan dan di depannya ada makhluk menyeramkan. Apakah Mempelai Laki-laki Sorga diam? Tidak! Dia rampas, dia rebut dengan tegas dan cepat dan dibawa terbang ke padang belantara. Itu tanggung jawab Yesus.

Jika saudara ada upaya untuk mempraktekan Firman, Tuhan tahu kemampuanmu. Tetapi kalau engkau berjalan 1 2 langkah maka Tuhan yang bertanggung jawab. Makanya banyak orang berkata langkah pertama itu langkahmu dan langkah selanjutnya itu Tuhan punya. Sebabnya harus ada niat, tetapi kalau mengatakan “ah sudah saja lakukan, cukup saya dengar”. Itu berarti tidak ada roh mempelai dalam dirinya. Kalau ada roh mempelai maka dia ada niat, berupaya untuk melakukan walaupun Tuhan tahu dia tidak mampu tetapi Tuhan akan segera menolong mereka.

Lukas 5:5
5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

Kalau Tuhan yang perintah tidak akan pernah keliru, tidak akan pernah kosong, pasti berhasil. Makanya mereka berhasil sampai ke Kapernaum dari Tiberias. Itu perintah Tuhan, apalagi dalam Lukas pasal 19 kita ini disuruh berdagang oleh Tuhan. Berdagang berarti mengembangkan talenta yang kita terima.
Lukas 19:11
19:11 Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.
19:12 Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.
19:13 Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.

Istilahnya di sini berdagang, berarti dikembangkan. Tapi lebih kena dengan apa yang kita bicarakan ini artinya dipraktekkan.

Sesudah Yesus mengatakan “Aku ini, jangan takut!” dan Yesus belum naik ke atas perahu, maka Petrus berkata “kalau benar Engkau, suruhlah aku berjalan” lalu Yesus berkata “marilah berjalan”. Tetapi karena hembusan angin yang dia rasakan, akhirnya kakinya cemplung, untung dia segera berseru kepada Yesus. Ketidakmampuan kita menghadapi peperangan ini solusinya adalah berseru kepada Tuhan. Jangan berseru kepada yang lain. Jangan cari pertolongan kepada yang lain, cari pertolongan kepada Tuhan. Pasti saudara akan mendapatkan pertolongan yang ajaib.

Contoh konkritnya orang berdagang:
Mazmur 107:23
107:23 Ada orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal, yang melakukan perdagangan di lautan luas;

Sekalipun tidak ada acuan buat kita bahwa mereka disuruh oleh Tuhan, tetapi ketika mereka hampir tenggelam, mereka berseru kepada Tuhan dan pertolongan datang. Apalagi kalau mereka disuruh Tuhan.

Mamzur 107:24-25
107:24 mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam.
107:25 Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya.

Kalau zamannya murid-murid, iblis yang mendatangkan angin sakal. Tetapi di sini Tuhan yang bangkitkan angin badai untuk menguji mereka. Kalau murid-murid hanya di danau Galiea, kalau dalam Mazmur itu di lautan luas.

Coba saudara renungkan keikhlasan Tuhan datang ke dunia mendapatkan saudara meninggalkan sorga. Bagaimana tanggapanmu dan tanggapanku terhadap kasih Tuhan yang luar biasa ini! Masih juga kita lecehkan dan kita remehkan, keterlaluan kalau seperti itu.

Mazmur 107:26-28
107:26 Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka;
107:27 mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal.
107:28 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,

Solusinya berseru kepada Tuhan, tidak panggil nenek pelet, tidak panggil nenek endor, tidak panggil kakek-kakek dari mana tetapi panggil Yesus. Tidak mungkin Tuhan membiarkan mereka jika kita ada keikhlasan untuk mempraktekan. Kemudian ketika hampir tenggelam kita berteriak kepada Yesus, bukan kepada orang lain maka Tuhan akan meredakan gelombang dan ada ketenangan dalam diri kita.  

Yakobus 1:2-4
1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Kata tekun itu bahasa aslinya adalah hupomone, dijabarkan dalam 4 hal:
1.      Tekun dalam hal menunggu.
2.      Penuh harapan.
3.      Kesabaran yang terus menerus.
4.      Kepatuhan atau kesetiaan.

Bagi kita biarlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya kita menjadi sempurna. Jadi cobaan itu bukan tanpa maksud oleh Tuhan yaitu supaya kita tekun, dapat buah yang matang dan sempurna. Bukannya malah kita mengeluh. Sempurna itu sudah utuh, sebab sempurna itu dari bahasa Ibrani salem atau Gerika teleyohi. Berarti utuh, sudah tidak ada cacatnya lagi.

Tuhan izinkan mereka menyeberang, akhirnya di atas perahu mereka menyembah kepada Yesus dan berkata “sungguh Engkau Anak Allah”. Berarti “sungguh Engkau Mempelai Laki-laki Sorga” bertanggung jawab terhadap Mempelai Wanita. Itu menjadi contoh bagi kami suami-suami, harus bertanggung jawab kepada isteri kami masing-masing. Ketika dia dirundung derita, dirundung cobaan, maka siapa yang harus cepat mengulurkan tangan? Suami! Bukannya suami tambah memperberat derita isteri. Kebalikannya juga demikian.

Mazmur 107:28
107:28 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,

Mereka berseru kepada Tuhan. Sore ini menjelang malam, kita akan berseru kepada Tuhan. Apakah yang saudara sedang hadapi saat ini. Cobaan setinggi gunung atau gelombang bagaimanapun, saudara angkat matamu dan engkau akan melihat Yesus ada di atas. Itu sebabnya Kolose pasal 3 mengatakan biarlah pandangan kita selalu ke atas. Bahkan disebut kita tersembunyi bersama Yesus di dalam Allah.
Kolose 3:1
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Lihat Yesus di atas ombak. Ombak makin tinggi, Dia lebih tinggi dari ombak tersebut.

Kolose 3:2-4
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kita bersama dengan Dia di dalam kemuliaan asalkan kita tidak tenggelam. Begitu Petrus merasa dirinya tenggelam, dia langsung berseru “Yesus tolong saya”. Seandainya dia berteriak “Yohanes tolong saya” maka sudah terus dia tenggelam. Tetapi dia berseru “Yesus tolong saya” maka tangan Yesus lebih cepat dari pada tarikan air terhadap Petrus. Tangan Yesus lebih cepat dari sedotan pencobaan untuk menarik saudara, tangan Yesus lebih cekatan untuk menolong dan meraih kita. Percayalah, yakinlah. Jika kita mendengar Firman kita harus yakini.

Kita gereja Tuhan yang diarahkan pada kesempurnaan tadi, kita harus buktikan bahwa kita terlibat di dalam peperangan menghadapi trio iblis. Kita sudah diberikan gambaran, saya ulangi lagi. 5 kitab Musa perang melawan iblis, Yosua perang melawan dunia, Hakim-hakim perang melawan daging, kemudian dilanjut dengan kitab Rut di mana Rut menikah dengan Boas. Hasil yang diraih di dalam peperangan adalah sukacita mempelai, duduk bersanding dengan Mempelai Laki-laki Sorga.

Itu sebabnya ketika Yesus naik ke atas perahu, murid-murid langsung sujud di dalam perahu dan mereka tersungkur serta berseru “sesungguhnya Engkau ini Anak Allah” itu pertama kali murid-murid mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Kepada kita lebih lagi, kepada kita diperkenalkan bahwa Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga.

Syukur saya memiliki Yesus. Jika saya memiliki roh mempelai,  dia tidak akan membiarkan saya ditelan pencobaan, Dia tidak akan membiarkan saya dilumat oleh berbagai musuh yang mencoba menenggelamkan. Dia tidak akan mengizinkan kita asalkan ada roh mempelai. Dan kalau ada roh mempelai pasti ada niat untuk mempraktekkan Firman dan menyenangkan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.


Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar