20190717

Kebaktian PA Yeremia, Rabu 17 Juli 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yeremia 7:16-18
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
7:17 Tiadakah engkau melihat apa yang dilakukan mereka di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem?
7:18 Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.

Sebagaimana kita sudah ikuti sebelumnya, ada 3 tempat dalam kitab nabi Yeremia ini Tuhan sampai melarang hamba Tuhan untuk berdoa, “jangan engkau mendoakan mereka, Aku tidak akan mendengar” apalagi mau menjawab. Begitu kerasnya Tuhan menghadapi ulah umat Tuhan. Dan begitu kepala batunya umat Tuhan sehingga Tuhan tidak mau mendengar siapapun yang menaikan doa syafaat. Bahkan dalam kitab Yehezkiel sampai disebut 3 pribadi, walaupun 3 pribadi itu berdoa untuk Israel tetapi Tuhan hanya menyelamatkan mereka bertiga, yaitu Nuh, Ayub dan Daniel.
Yehezkiel 14:14
14:14 biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Dengan kita melihat ayat 16 ini, ternyata kerja sama seorang hamba Tuhan dengan Tuhan itu sangat pegang peranan dan Tuhan tidak hanya melihat dengan sebelah mata jika ada hamba Tuhan atau pemimpin yang ada di tengah-tengah umat Tuhan, karena dia memang utusan Tuhan. Jadi peran atau kerjasama antara pemimpin atau hamba Tuhan dengan Tuhan itu sangat Tuhan hargai. Doanya Tuhan dengarkan. Tetapi di Yeremia 7:16 dan 11:14 serta 14:11, doa hamba Tuhan itu bukannya tidak mau didengar oleh Tuhan tetapi Tuhan sendiri mengatakan tidak usah kau berdoa, jangan doakan lagi mereka.
Yeremia 7:16; 11:14; 14:11
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
11:14 Adapun engkau, janganlah engkau berdoa untuk bangsa ini dan janganlah naikkan permohonan dan doa untuk mereka, sebab Aku tidak akan mendengarkan pada waktu mereka berseru kepada-Ku karena malapetaka mereka.
Ini peran seorang pemimpin dalam kehidupan orang Israel. Itu sangat memegang peran selamat tidaknya umat Tuhan, ditolong tidaknya umat Tuhan itu ada di dalam nafas hamba Tuhan. Itu sebabnya jika saudara menghargai ketetapan Firman dan ditopang oleh doa dari pada hamba Tuhan, dengan kata lain saudara juga menghargai keberadaan hamba Tuhan yang mendoakan saudara, maka Tuhan tidak menutup mata, Tuhan sangat-sangat mempedulikan.
1 Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Ini bagi saya lebih dahulu. Apakah saya sebagai pemimpin ada dalam kategori yang pas dengan kehendak Tuhan atau tidak. Sebab kenyataan dalam Yeremia pasal 1,2,3,4,5,6 justru pemimpin-pemimpin yang banyak membuat kesalahan. Yang menyeleweng itu pemimpin. Tetapi ada pemimpin yang tidak menyeleweng, dalam hal ini adalah Yeremia.

Olehnya kita lihat bahwa doa penyahutan seorang pemimpin yang hidupnya terpergantung kepada Tuhan, atau berharap dan bersandar kepada Tuhan, itu diperhitungkan oleh Tuhan. Ini yang perlu kita renungkan pada sore menjelang malam ini. Lebih dahulu untuk saya, apakah saya sebagai pemimpin berharap dan bersandar kepada Tuhan? Yang berharap dan bersandar kepada Tuhan itulah Yeremia-Yeremia dan Yehezkiel-Yehezkiel akhir zaman. Kalau ini ada maka doa penyahutannya didengar dan dijawab oleh Tuhan. Itu janji dari Firman Tuhan. Seorang pemimpin jika dia punya pelayanan dan lihat oleh umat bahwa dia berpengharapan kepada Tuhan, dia meletakkan imannya kepada Tuhan maka ini yang Alkitab katakan perlu diteladani.

Tuhan hadang Yeremia untuk tidak berdoa.
Yeremia 7:16
7:16 "Tetapi engkau, janganlah berdoa untuk bangsa ini, janganlah sampaikan seruan permohonan dan doa untuk mereka, dan janganlah desak Aku, sebab Aku tidak akan mendengarkan engkau.

Parah kalau sudah tidak ada doa penyahutan dari seorang utusan Tuhan. Bahasa kasarnya ini sudah nuansa kutuk bagi jemaat. Sebab Tuhan tidak mau lagi menengok dan mendengar. Bagi kita semua, jemaat jangan sampai seperti ini, tidak ada yang mendoakan anda karena anda melakukan perbuatan seperti yang ada di dalam Firman Allah itu sendiri, ada penolakan terhadap Firman itulah penyebabnya. Dan tidak mau berpegang pada ketetapan-ketetapan Tuhan, itu nomor dua. Dan mereka juga sudah disesatkan oleh dewa-dewa kebohongan.

Yeremia 11:14
11:14 Adapun engkau, janganlah engkau berdoa untuk bangsa ini dan janganlah naikkan permohonan dan doa untuk mereka, sebab Aku tidak akan mendengarkan pada waktu mereka berseru kepada-Ku karena malapetaka mereka.

Di sini mereka sudah ditimpa malapetaka, kalau pasal 7 tadi belum. Kasihan orang ini sudah ditimpa malapetaka kemudian Tuhan katakan “jangan doakan dia!”. Jadi rasa-rasa sendirilah dirimu. Mungkin secara kasat mata hamba Tuhan itu melangkah datang mendoakan saudara, tetapi itu tinggal formalitas yang dilihat karena memang Tuhan tidak mau mendengar lagi doanya, Tuhan izinkan malapetaka menerjang kehidupan itu.

Kepada jemaat ini peringatan. Jangan tunggu kena malapetaka, sudah perih dan pedis, kemudian dilarang lagi hamba Tuhan untuk berdoa. Bukan siapa yang melarang tetapi Tuhan. Banyak hal yang kita tidak sadari, mungkin ketika kita memanggil hamba Tuhan untuk berdoa, banyak faktor yang menjadi penyebab tidak ada doa yang disampaikan oleh hamba Tuhan.

Yeremia 14:11
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!

Jangan berdoa untuk kebaikan bangsa ini, berarti berdoa untuk apa?

Yeremia dapat dikatakan tinggal sebatangkara. Karena apa? Sebab imam-imam dan nabi-nabi yang lain sudah tidak bicara kebenaran Firman. Yang anehnya itu yang disuka oleh jemaat. Jika yang saudara suka adalah Firman yang keluar dari mulut pelayan Tuhan yang menyimpang, maka orang seperti itulah yang jangan didoakan. Memang Tuhan katakan jangan didoakan, tetapi secara formalitas kami berdoa. Kalau dalam Yeremia 7:16 Tuhan katakan “jangan desak Aku” berarti ada doa yang dinaikkan oleh Yeremia. Sampai Yeremia mengatakan “aduh Tuhan!”. Coba saudara lihat, bagaimana hal-hal yang terjadi dalam perjalanan hidup kita gereja Tuhan, jangan sampai kena yang seperti ini.
Yeremia 14:11,13
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan bangsa ini!
14:13 Lalu aku berkata: "Aduh, Tuhan ALLAH! Bukankah para nabi telah berkata kepada mereka: Kamu tidak akan mengalami perang, dan kelaparan tidak akan menimpa kamu, tetapi Aku akan memberikan kepada kamu damai sejahtera yang mantap di tempat ini!"

Yeremia angkat kebohongan nabi-nabi yang lain. Sebab tergambar di mata Yeremia bencana yang akan dialami umat Tuhan karena ulah pelayan yang tidak benar. Akhir zaman ini bapak, akhir zaman ini ibu, akhir zaman ini anak muda remaja, kita ada pada pemuncakan perkerjaan iblis ini. Jadi jangan sampai salah saudara ditangani. Jangan sampai saudara salah membawa diri saudara. Saya bicara ini dalam nama Yesus untuk diriku, sekaligus koreksi bagi saya agar saya memposisikan diri seperti kesungguhan Yeremia.

Demikian juga Yehezkiel, ketika Tuhan menggambarkan hukuman terhadap bangsa Israel, Yehezkiel sampai berkata “aduh Tuhan”. Yeremia sampai 2 kali berkata “aduh Tuhan”. Pertama kali sampai dia mengatakan “aduh dinding jantungku” ketika Tuhan memaparkan bagaimana mau menghukum dunia. Ini pergumulan Yeremia dan ini pergumulan kami hamba Tuhan. Sebab kasihan kalau doa penyahutan sudah tidak mujarab kepada pribadi A dan pribadi B. Yang lain diizinkan Tuhan untuk didoakan dan dinikmati oleh anak Tuhan itu. Tetapi kenapa anak Tuhan yang lain tidak menikmati. Hamba Tuhan bertanggung jawab mengunjuk-unjuk, menimang-nimang dan menggoyang-goyang sidang jemaat di depan Tuhan agar dia tidak tertidur. Dan hamba Tuhan juga jangan tertidur.

Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Ini tugas hamba Tuhan yang memberi penyahutan kepada Tuhan. Pemimpin di dalam bahasa Ibraninya adalah dari kata Nagiyed. Di sini kita melihat penjelasan bagaimana pempimpin itu. Pengertian yang pertama:
1.      Memberi penerangan. Berarti dia hidup dalam terang sehingga menerangi orang lain.
Kisah Para Rasul 13:47
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."

Jadi pemimpin itu sekaligus memberikan penerangan. Dan pemimpin seperti ini yang doanya dijawab. Serta kepada pemimpin seperti ini juga yang Tuhan katakan “jangan doakan lagi mereka!”.

Dikatakan bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Jadi orientasi kerjanya ada di tengah-tengah kita bangsa kafir. Jadi berbahagia kalau ada hamba Tuhan yang bisa memberikan penerangan kepada saudara, berarti bisa menerangi saudara. Ini yang dituntut Tuhan kepada rasul Paulus. Sehingga ketika Paulus mengulang kedua kali menceritakan pertobatannya, di sana lebih tandas dia berbicara.
Kisah Para Rasul 22:14
22:14 Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.

Dapatkah saya dan saudara berkata “saya sudah ditetapkan oleh Tuhan”? Jika sudah ditetapkan oleh Tuhan maka ada bukti, ada cirinya.

Kisah Para Rasul 22:15-16
22:15 Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.
22:16 Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!

Dia ceritakan sendiri tentang pertobatannya dalam Kisah Para Rasul pasal 9. Dia ceritakan waktu itu dia bingung dan ragu. Kemudian Tuhan suruh dia bangun dan memberi diri dibaptis, artinya satu dalam kematian dan kebangkitan Yesus. Dan dosa-dosanya disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan.

Jadi memberi penerangan dan menerangi adalah tugas kami hamba Tuhan. Karena apa? Sebab Tuhan itu adalah terang yang abadi. Dan kalau Tuhan mengatakan “Aku adalah terang yang abadi” itu dapat memotivasi pikiran saya, pikiran kami hamba Tuhan, agar kami juga bukan hanya terang temporer, hanya sewaktu-waktu, hanya insidentil, hanya sesaat, tetapi harus menjadi terang yang abadi.
Yesaya 60:19-20
60:19 Bagimu matahari tidak lagi menjadi penerang pada siang hari dan cahaya bulan tidak lagi memberi terang pada malam hari, tetapi TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu dan Allahmu akan menjadi keagunganmu.
60:20 Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir.

Kalau saya juga mau menjadi penerang abadi maka saya harus bersekutu erat dengan Tuhan. Jadi seorang pemimpin memberikan penerangan kepada umat Tuhan jangan hanya insidentil, jangan hanya sewaktu-waktu, jangan seperti ketika turun hujan maka jamur muncul.

Tuhan tolong kami hamba-hamba Tuhan supaya kami dikondisikan dan diposisikan oleh Tuhan supaya penyahutan kami kepada Tuhan jangan asal dan pasti diterima oleh Tuhan. Yeremia benar, tetapi Tuhan sendiri yang sudah melarang. Bukan Yeremia yang salah, yang salah yang didoakan itu, Tuhan tidak mau tahu lagi dengan mereka bahkan Tuhan sudah menjatuhkan hukuman bagi mereka!

Jika saya diperhadapkan dengan orang yang mau didoakan maka nurani saya mengatakan “jangan-jangan memang orang ini sudah dikutuk oleh Tuhan” tetapi saya tetap serius berdoa.

Itu sebabnya akhir zaman ini kami harus menjadi seorang pemimpin yang memberikan penerangan.

2.      Memberi bimbingan atau membimbing. Apakah itu tugas awal, tugas pertengahan atau sudah tugas yang terakhir. Kalau itu tugas kami dan jemaat memahami bahwa anda menyerahkan diri untuk digembalakan maka relakan dirimu untuk dibimbing dari awal. Coba lihat bagaimana awalnya sampai akhir/finish.

Gereja dibangun mulai dari Kisah Para Rasul sampai Wahyu. Kisah Para Rasul ini 28 pasal menceritakan pembangunan Tubuh Kristus. Matius juga 28 pasal menceritakan Yesus sebagai Kepala, Dia Mempelai Laki-laki Sorga, Dia adalah Raja. Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes menceritakan Yesus sebagai Kepala. Kisah Para Rasul sampai kitab Wahyu menceritakan gereja sebagai tubuh. Hal ini harus saya pahami. Kita semua yang berada di sini lewat bimbingan hamba Tuhan akan dikondisikan menjadi Tubuh Kristus untuk menerima Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Bukan sekedar slogan, sebab semua orang Kristen mengatakan “saya juga Tubuh Kristus” tetapi apakah betul? Jangan hanya sampai pada slogan.

Kisah Para Rasul 8:31
8:31 Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.

Percakapan ini sementara kereta kuda berjalan dan Filipus sambil berlari-lari berbicara dengan sida-sida ini.
Kisah Para Rasul 8:30-31
8:30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
8:31 Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.

Sida-sida ini bukan orang bodoh, dia orang pandai sebab dia bendahara kerajaan Etiopia, seorang cendekia. Tetapi untuk mengerti Firman Tuhan bukan karena logikanya, harus datang dari hikmat Allah. Ternyata perlu ada pembimbing. Langkah awal saja perlu dibimbing, apalagi kelanjutannya. Dan yang membimbing ini harus mengerti dasar-dasar iman percaya.
Kisah Para Rasul 8:32-36
8:32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
8:33 Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
8:34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
8:35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"

Ini bimbingan awal menghentar sampai orang itu masuk dalam baptisan air, mati sertaNya, bangkit sertaNya. Bimbingan awal ini penting, karena itu dasar untuk kita mencapai kita dibimbing agar masuk pada kesempurnaan, duduk menjadi Mempelai di Mahligai, duduk di pelaminan. Itulah tugas pemimpin.

Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Makanya baptisan itu pengkuburan. Tidak ada orang dikubur sambil duduk. Kalau ada jenasah ditemukan duduk itu umumnya penganiayaan, itu pembunuhan. Tetapi penguburan normal, maka keluarga, sobat kenalan bahkan masyarakat sekampung sama-sama membawanya ke pekuburan dan dibaringkan dengan normal. 

Inilah bimbingan awal dan itu tanggung jawab seorang pemimpin. Jadi kami harus membimbing umat Tuhan itu masuk pada dasar, karena dia mau dibangun menjadi bangunan dan dasarnya mesti kuat.

Kisah Para Rasul 8:31
8:31 Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.

Di sini pembimbing naik ke atas kereta bersama dengan yang dibimbing. Ini dasar, kita lihat akhir tujuannya:
Roma 16:26
16:26 tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman --

Ini kesempurnaan. Ini ujung tugas kami sebagai pemimpin. Jadi bukan hanya sekedar memimpin upacara ibadah. Boleh-boleh saja, tetapi nilainya ke mana, tujuannya ke mana, jangan cuma membias, tidak jelas sasaran, tidak jelas apa yang kita tuju. Nanti seperti orang yang memanah, ada sasaran tetapi salah sasaran. Kalau pemanah salah sasaran maka dia tidak dapat poin. Tetapi kalau bahasa Alkitab, salah sasaran itu adalah harmatia dan itu dosa! Makanya jangan salah sasaran, jangan salah arah. Kami bertanggung jawab untuk memberi arah.

Arah atau sasaran itu harus jelas bagi kami, agar sidang jemaat juga mengerti bahwa itu tanggung jawab kami hamba-hamba Tuhan. Itu perlu kita renungkan kembali dalam perjalanan akhir zaman ini. Karena kami penunjuk arah lewat Firman yang kami sampaikan. Kami hamba Tuhan bukan calo, teriak-teriak di terminal “Tentena, Tentena” penumpang sudah naik ke Tentena tetapi dia tetap di terminal dan tidak pernah sampai di Tentena. Tetapi banyak pendeta menjadi calo, teriak sorga sorga tetapi dia sendiri tidak tahu bagaimana mau ke sorga. Itu sebabnya kami harus menjadi tanda penunjuk arah. Arahnya mau ke mana? Roma 16:26 tadi, sehingga umat  Tuhan itu taat, imannya benar dan sempurna.
Efesus 4:13
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Efesus 4:13 (Terjemahan Lama)
4:13 sehingga kita sekalian sampai kepada persatuan iman dan makrifat Anak Allah, dan menjadi orang yang sudah akil balig, sehingga bertambah-tambah sempurna sama dengan Kristus,

Kalau disebut akil balig berarti sudah siap untuk menikah. Siapa yang bertanggung jawab di sini? Pemimpin. Dia harus meletakkan dasar yang kuat dan oleh pertolongan Tuhan dia akan membimbing saudara sampai kepada kesempurnaan iman, bertemu dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Apalagi yang kurang, apalagi yang salah? Ini yang Tuhan mau buat, ini yang Tuhan mau lakukan kepada kita gereja Tuhan. Kami hamba Tuhan bertanggung jawab, satukah jiwa, duakah jiwa, yang Tuhan lihat kita punya tanggung jawab. Saya katakan, saya mau Tuhan, saya siap membimbing sampai garis akhir. Mohon Tuhan berikan kemampuan ajaib.

3.      Pengertian yang ketiga ini adalah tantangan paling berat bagi kami hamba Tuhan apalagi bagi saya, sebab saya didatangi oleh hamba-hamba Tuhan. Pengertian yang ketiga, pemimpin itu berjalan selalu di depan (teladan).

Inilah pekerjaan yang paling berat dari seorang pemimpin sebab dia adalah gembala domba harus berjalan di depan. Kalau gembala bebek dia jalan di belakang dengan tongkat. Fungsi gembala ini berjalan di depan, berarti dia harus menjadi teladan. Keteladannya itu dari seluruh ruas jalan, dari awal sampai akhir.
Ibrani 13:7
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

Rasul Paulus tidak pernah gentar untuk mengedepankan dirinya “teladanilah aku seperti aku meneladani Kristus”.
I Korintus 11:1; 4:16
11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.
4:16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!

Filipi 3:17
3:17 Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.

Semua ditekankan oleh rasul Paulus bukan karena maunya tetapi itu adalah pekerjaan Roh Kudus dalam dirinya sehingga dia selalu berjalan di depan, walaupun rasul Paulus tidak memiliki jabatan gembala. Dia adalah rasul, guru dan penginjil. Cuma kami bisa mengambil suatu keteladan sebab dalam pelayanannya menunjukkan bahwa benar-benar dia bisa memberikan keteladanan bukan hanya kepada domba-domba tetapi juga kepada rekan hamba Tuhan.

Jadi berjalan di depan atau teladan ini adalah suatu tanggung jawab yang tidak bisa kami elakkan, kami harus menjadi teladan. Jika dia berbuat dosa, dia berbuat kesalahan, lalu minta ampun maka Tuhan akan mengampuni. Kalau terus menerus berbuat dosa dan memang Tuhan ampuni, tetapi berarti dia tidak bisa menjadi teladan kalau terus menerus begitu, apanya yang mau diteladani! Minggu ini berbuat dosa, minggu depannya berbuat dosa, minggu berikut berbuat lagi. Memang Tuhan ampuni dosa kalau dia mengaku, tetapi keteladanan sudah tidak ada. Apalagi kalau disengaja.

Bukan hanya seperti singa di mimbar baru diteladani, tetapi kalau ada keteladanan. Kalau bicara keteladanan dihubungkan dengan persoalan iman. Awalnya iman, kemudian dalam ruas jalannya sampai garis akhir. Ini tugas yang tidak boleh diabaikan oleh seorang pemimpin.

Bagaimana sikap umat Tuhan terhadap pemimpin seperti ini? Kalau Tuhan memberikan kasih karunia kepada kita dan kita ada dalam kepemimpinan pemimpin seperti ini, apa yang harus kita buat?
1.      Doakan pemimpin
Efesus 6:18-19
6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,

Jadi jemaat yang membutuhkan pembukaan rahasia Firman, jemaat itu pasti mendoakan gembalanya. Sebab apa? Kalau memberitakan Injil maka musuh datang dari luar. Tetapi kalau memberitakan pembukaan rahasia Firman, rahasia injil, musuh itu bukan hanya dari luar tetapi juga dari dalam. Yang dari luar itu orang yang tidak mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan dari dalam orang yang tidak mau menerima pembukaan Firman. Makanya supaya ada roh keberanian harus ditopang di dalam doa.

Jadi untuk memberitakan rahasia Firman seperti ini musuh muncul dari dalam. Lihat yang terjadi di berapa tempat, di mana orang percaya yang datang mengepung. Karena kami memberitakan pembukaan rahasia Allah kepada gereja yang belum mengerti, supaya dibawa pada kesempurnaan. Iblis mengamuk, dia gunakan orang di dalam. Yang sebenarnya dia menjadi sasaran Tuhan, Tuhan ingin menolong dia. Tetapi karena dia salah interprestasi maka dia dipakai iblis untuk mengamuk. Itu sebabnya butuh keberanian karena menghadapi musuh yang paling bengis yaitu yang dari dalam.

2.      Jika dikorek seperti ini jangan sampai saudara salah. Masakan pemimpin ini saja yang diberikan tanggung jawab, bagaimana dengan yang dipimpin.
II Timotius 3:13
3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

Apakah menghadapi orang seperti ini kita tidak butuh pemimpin? Sudah menyesatkan kemudian disesatkan lagi. Orang yang sudah gelap tambah gelap lagi. Apakah orang seperti ini tidak perlu pemimpin?
II Timotius 3:14
3:14 Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu.

Ingat hamba Tuhan ini, minimal dalam doa. Saya berbahagia memiliki Tuhan dan Tuhan percayakan jiwa yang mendoakan gembalanya sehingga pembukaan rahasia firman mengalir. Itu bukan karena saya tetapi karena jemaat, tujuan Tuhan adalah jemaat, bukan saya. Kalau saya katakan saya mengasihi saudara, ada Yesus yang lebih mengasihimu. Sehingga dia gunakan mulut pemimpin untuk menuntun kita dijalan mencapai iman yang sempurna. Ini yang Tuhan rindukan dalam kehidupan kita. Saudara dan saya, kita beribadah bukan menggelar upacara tetapi di sini kita sedang dibentuk oleh Tuhan untuk diisi karakter Ilahi sehingga saudara nanti berbahagia duduk bersanding dengan Yesus.

Ada seorang kekasih mendapat penyataan Allah, Yesus datang dan berkata “kalau engkau masuk sorga, apa yang pertama engkau lakukan”. Anak Tuhan ini berkata “saya akan pergi kepada gembalaku. Lalu saya bersama gembalaku akan pergi kepada orang yang mensponsori gembalaku sehingga dia datang di negeriku”. Kalau tidak ada yang sponsori, saya dan gembalaku akan tersungkur menyembahMu. Lalu anak Tuhan itu melihat Yesus menganggung-angguk dan kemudian lenyap.

Yeremia 7:17,30; 11:13
7:17 Tiadakah engkau melihat apa yang dilakukan mereka di kota-kota Yehuda dan di jalan-jalan Yerusalem?
7:30 Sungguh, orang Yehuda telah melakukan apa yang jahat di mata-Ku, demikianlah firman TUHAN, telah menempatkan dewa-dewa mereka yang menjijikkan di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini untuk menajiskannya.
11:13 Sebab seperti banyaknya kotamu demikian banyaknya para allahmu, hai Yehuda, dan seperti banyaknya jalan di Yerusalem demikian banyaknya mezbah yang kamu dirikan untuk membakar korban kepada Baal.

Apa Tuhan tidak marah, apa hati Tuhan tidak tersinggung! Semua kota-kota sudah tidak ada yang kosong, semua diisi dengan berhala. Jalan-jalan di Yerusalem tidak ada yang kosong, semua sudah diisi dengan penyembahan berhala. Hebat kehancuran rohani Yehuda. Ini yang menjadi penyebabnya Tuhan murka. Olehnya di penghujung akhir zaman ini, kita berada pada era pemuncakan dosa, era pemuncakan kejahatan dan kenajisan, sehingga sekarang kita diperhadapkan hampir-hampir tidak ada jalan yang tidak diisi dengan kerusuhan, hampir-hampir tidak ada kota yang tidak ada selingkuh! Kejahatan di mana-mana, narkoba di mana-mana. Apakah Tuhan akan sapu dada terus melihat keadaan seperti ini? Dan ini tidak hanya di luar sana namun juga marak di dalam gereja. Ini menjadi keprihatinan kita sebagai umat Tuhan sekarang ini, apalagi pemimpin.

Jika tidak ada pemimpin yang punya kelas seperti Yeremia, habislah kita. Itu sebabnya kami hamba Tuhan harus bergulat dan bergumul serta ditopang oleh doa sidang jemaat supaya kami bisa sekelas dengan Yeremia. Walaupun sekarang kami belum sampai di sana, kami berjuang untuk sampai di sana. Dan saya yakin dan percaya jika ada niat dan ditopang oleh sidang jemaat, pasti akan membuahkan hasil.

Untuk perkara kejahatan terjadi kesepakatan yang luar biasa.
Yeremia 7:18
7:18 Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.

Justru tujuan mereka membuat Tuhan sakit hati, ini keterlaluan! Mereka kerja sama, apa yang mereka mau sembah? Itulah ratu sorga. Anak kumpul kayu, anak ini ada hubungannya dengan kayu, itulah kedagingan! Sekarang ini anak muda mudah dipicut oleh roh kedagingan karena hari-hari lihat handphone, apalagi kalau kesukaannya melihat yang aduhai! Anak-anak justru yang lebih dominan soal yang kedagingan. Bukan berarti orang tua tidak.

Kemudian bapa menyalakan api. Bapak ini dibakar oleh api hawa nafsu. Kemudian ibu meremas adonan. Ini bukan adonan buat perjamuan kudus, perjamuan kudus tanpa ragi, namun ini pakai ragi. Jadi ibu ini justru menghadirkan ragi dalam rumah tangga. Sehingga bapak, ibu dan anak melakukan perlawanan kepada Tuhan.

Anak muda jangan sifatmu kayu/daging.
II Timotius 2:19-21
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

Kalau sadar dirimu cuma kayu maka sucikan diri supaya menjadi perkakas yang mulia. Itu untuk anak muda. Hari-hari terakhir ini perhatikan anak muda remaja, sarana untuk mendorong anak muda remaja, memicu anak muda remaja sehingga tidak terkendali lagi dagingnya begitu hebat! Handphone ini sarana, kalau salah kita gunakan habislah kita.

Bapa menyalakan api, berarti bapa penuh api hawa nafsu. Ibu meremas adonan, berarti bersentuhan langsung dengan ragi. Ada 5 ragi dalam Alkitab, utamanya ragi Korintus itu  kenajisan, ragi Galatia itu muundur. Ini yang bahaya dalam gereja Tuhan, jangan terjadi dalam diri kita.

Kami hamba Tuhan harus mengkondiskan diri sebagai pemimpin dan umat Tuhan topang kami dalam doa. Dan bagaimana tanggapan saudara terhadap pelayanan kami. Kita sama-sama digarap oleh Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar