20190709

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 9 Juli 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                   
Yehezkiel 13:1-2
13:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
13:2 "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN!
Tuhan mengajar Yehezkiel untuk melawan nabi-nabi palsu yang suka bernubuat menurut kepikiran mereka sendiri. Tuhan mengajar Yehezkiel untuk tidak kompromi alias tidak boleh tunduk kepada apa yang salah dan kita harus berdiri pada apa yang benar. Itu anjuran Tuhan di sini kepada Yehezkiel. Demikian juga Yeremia, Tuhan tidak biarkan dia tunduk kepada nabi-nabi palsu, dia harus melawan nabi-nabi palsu.
Yeremia 28:15-17
28:15 Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta.
28:16 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menyuruh engkau pergi dari muka bumi. Tahun ini juga engkau akan mati, sebab engkau telah mengajak murtad terhadap TUHAN."
28:17 Maka matilah nabi Hananya dalam tahun itu juga, pada bulan yang ketujuh.

Jika kehidupan saudara dan saya diberikan pemahaman akan kebenaran Fiman Tuhan, Tuhan memberi tahu kepada kita untuk melawan dengan keras apa yang salah. Bukannya malah kita tunduk dengan apa yang salah yaitu nubuatan para nabi palsu.

Jika ibadah kita dilayani oleh nabi-nabi palsu, maka nanti akan mengarah kepada Wahyu pasal 13. Ciri nabi-nabi palsu itu baik dari mimbar maupun di mana-mana, selalu hanya bicara soal ekonomi. Kalau bicara rencana Tuhan untuk membangun Tubuh Kristus, itu kosong. Tetapi yang dibicarakan selalu urusan perut untuk memakmurkan manusia. Itukan tujuan dunia, dunia memang upayanya ke sana. Kitapun dengan dasar negara kita Pancasila, sila kelima adalah soal keadilan dan itu menyangkut persoalan ekonomi. Jadi kalau kita dengar dari mimbar selalu bicara kemakmuran, soal ekonomi, itu bukan tempatnya, itu bukan mimbar dari sorga, itu bidangnya pemerintahan, ada yang harus menangani. Itu bukan urusan kami hamba Tuhan. Itu sebabnya kalau dari belakang mimbar selalu bicara itu, sebenarnya sadar atau tidak sadar dia sudah menempatkan diri sebagai anggota dalam pemerintahan. Itu sudah salah.

Dalam Wahyu 13:11-18 terjadi penyembahan palsu. Warna penyembahan atau ibadah palsu itu hanya persoalan ekonomi terus yang dibicarakan. Dan ini nanti akan jatuh pada pelukan antikristus. Jadi kalau gereja Tuhan hanya bicara persoalan ekonomi, bukan menekankan persoalan yang rohani, tentang rencana Tuhan/ pembangunan tubuh Kristus, inilah orang yang nanti akan digenggam oleh antikristus.

Kita bicara soal kepalsuan. Pertama ada saudara palsu. Untuk kita mengenal saudara palsu, pasti ada cirinya. Kemudian ada nabi palsu dan rasul palsu.
Galatia 2:4
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.

Tentu jemaat yang ada pada waktu itu tidak bisa mendeteksi “ini saudara palsu”. Tetapi hamba Tuhan bisa mengerti. Sesama anggota jemaat tidak paham bahwa yang menyelusup ini adalah saudara palsu.

Galatia 2:5
2:5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.

Ini lagi perlawanan. Kalau dalam Yehezkiel 13:1-2 Tuhan menyuruh Yehezkiel melawan nabi-nabi palsu. Dalam Galatia 2:4-5 disuruh melawan saudara palsu. Tetapi bagaimana kita mau melawan kalau tidak tahu cirinya. Tentu kita harus tahu cirinya lebih dahulu. Kita harus melawan, harus konfrontir, artinya bagaimana untuk memenangkan dia. Karena kita tahu gerakannya adalah gerakan saudara palsu.

Tadi langsung dikatakan cirinya bahwa orang-orang seperti ini selalu memaksa, sifatnya selalu mendesak. Apa yang dia paksa? Keinginan-keinginannya mau dia paksakan. Ini ciri saudara palsu. Kemudian dia suka menghadang kebebasan. Jika saudara sebagai umat Tuhan dan kami sebagai hamba Tuhan, kalau merindu  kebenaran Firman maka saudaramu yang sesungguhnya yang bukan palsu itu yang harus kita sapa.
Amsal 7:4
7:4 Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,

Hikmat ini yang bekerja membuka rahasia Firman. Jadi kalau dalam ibadah pelayanan kita ada pembukaan rahasia Firman Tuhan, itu berarti di situ ada dalam suasana saudara. Tetapi kalau ibadah tanpa pembukaan rahasia Firman Tuhan, apalagi kalau ngomongnya hanya soal ekonomi maka itu bukan saudaramu. Engkau tidak akan mengalami penyucian di situ. Karena apa? Saudara palsu itu menghadang dan menghambat penyucian. Dia tidak tahu, tetapi dia berulah dan bertingkah akhirnya menghadang kebebasan saudara di dalam Tuhan. II Korintus 3:17
3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

Ini yang mau dia hambat. Ketika tampil warna daging yang mendesak dan memaksa, ini bukan Roh Kudus, itu sudah menghambat kebebasan.
Inilah liciknya saudara palsu.
II Petrus 2:19
2:19 Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.

Dalam Galatia 2:5 rasul Paulus mengatakan tidak akan tunduk kepada desakan dan pemaksaan dari saudara-saudara palsu. Jadi ciri saudara palsu ini memaksa. Dan yang memaksa di sini buka memaksakan supaya kita kenal rencana Allah tetapi kebutuhan-kebutuhan jasmaninya yang utama sehingga terjadi pemaksaan jadikan hamba daging.

Galatia 2:4-5
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.
2:5 Tetapi sesaat pun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu.

Jadi ada pendirian dari kita, jangan kita tunduk kepada saudara palsu ini. Sekalipun seperti saya berdiri di sini sebagai hamba Tuhan tetapi kalau dari mulutku hanya berbicara persoalan-persoalan perut, maka itu palsu. Sebab Yesus datang dari sorga ke dunia ini tidak bermaksud untuk mengurus ekonomi kita tetapi untuk mengurus keselamatan kita supaya kita menjadi Mempelai WanitaNya, itulah tujuannya.

Makanya katakanlah kepada hikmat “engkau saudaraku”. Kalau kita katakan kepada hikmat bahwa dia saudara kita maka kita lihat ada proyek saudara kita ini, yaitu hikmat, Yesus itu adalah hikmat Allah.
I Korintus 1:20-25
1:20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
1:21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.

Kalau dikatakan hikmat itu adalah saudaramu berarti saudara katakan kepada Yesus adalah saudaramu, maka lihat ada proyek. Proyek yang dibangun oleh Yesus bukan untuk membangun dam aswar. Yesus datang dengan hikmat bukan untuk mengatur itu. Kalau saya hamba Tuhan lalu pekerjaanku hanya memelihara bagi sampai puluhan, pelihara bebek sampai ratusan, sementara saya adalah gembala maka saya adalah saudara palsu. Urusan kami hamba Tuhan adalah membina rohani agar mengerti apa rencana Tuhan. Kemudian persoalan ekonomi akan menyusul.
Utama Matius 6:33
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Amsal 7:4
7:4 Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,

Jadi siapa yang disebut hikmat itu? Itulah Yesus. Ada proyekNya. Kalau Yesus datang di dunia ini hanya mengurus persoalan ekonomi, rugi besar Yesus di salib. Kalau manusia mengukur kehadiran Yesus di dunia ini untuk memakmurkan gereja, terlalu rugi Yesus datang di dunia! Tetapi malah itu yang didengungkan dalam gereja.

Ada proyek yang harus kita bangun kalau mengaku Yesus adalah saudara kita. Dan Yesus mengatur, ada konstruksinya. Ada rumahNya yang Dia bangun, membangun gereja, membangun Mempelai WanitaNya.
Amsal 9:1
9:1 Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,

Bagaiamana konstruksinya? Dibangun dengan 7 pilar. Kalau kita katakan Yesus adalah saudara kita dan Dia adalah hikmat maka ada 7 pilar yang harus dibangun. Kalau ini ada maka saudara bukan saudara palsu. Kita harus lebih mantap melihat hal ini hari-hari terakhir ini. Karena kadang kala kita keluar dari koridor saudara kita, itulah Yesus sumbernya hikmat itu.

Hikmat itulah yang membuka rahasia Firman.
Efesus 1:8
1:8 yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

Hikmat itu yang membawa gereja Tuhan sempurna.
Kolose 1:27
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

7 pilar ini kita perhatikan. Ini proyeknya Tuhan yang harus diajarkan di dalam gereja supaya gereja dibangun dan terbangun dengan 7 pilar ini, jangan salah.
II Petrus 1:3-4
1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Ini maksudnya, supaya gereja setera dengan Dia. Dia Ilahi, kita juga diisi kodrat Ilahi. Bukan diisi dengan jagung bakar. Kasihan dalam gereja Tuhan sekarang ini. Kehidupan ini nanti akan kena antikristus. Kalau gembala model seperti ini, itulah yang nanti akan dimangsa oleh antikristus.

II Petrus 1:5
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

Bukan hanya berusaha tetapi sungguh-sungguh berusaha.

II Petrus 1:6-7
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

Ini tujuh pilar itu, tidak ada yang lainnya yang dibicarakan. Landasannya adalah iman.
1.      Kemudian baru pilar pertama adalah kebajikan. Kebajikan ini diajarkan oleh hikmat karena hikmat ini mendirikan bangunannya dengan pilar pertama yaitu kebajikan. Kebajikan ini ada hubunganya dan selalu dikaitkan dengan pembangunan rumah Tuhan atau Tubuh Kristus. Jika kita ini mau dibangun menjadi Tubuh Kristus, maka jangan lupa, pilar pertama adalah kebajikan. Ini sudah teruji dan kebajikan ini ada hubungannya dengan saudara kita dan ada hubungannya dengan seirama dibangun menjadi rumah Tuhan, berarti tepat guna.

Kalau saya melakukan kebajikan kepada si A, tujuannya bukan yang lain tetapi untuk dibangun menjadi rumah Tuhan. Itu berarti saudara ada terkait dengan hikmat dan mengkaitkan diri dengan sesama dalam membangun Tubuh Kristus. Kita bersaudara kalau sama-sama dalam pembangunan Tubuh Kristus. Jangan bicara Tubuh Kristus kalau tidak ada arah pembangunannya ke sana.

2.      Tiang kedua adalah pengetahuan.
Ini harus ada dalam gereja. Pengetahuan yang bagaimana? Bagaimana kata Tuhan tentang pengetahuan itu.
Amsal 19:1-2
19:1 Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal.
19:2 Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.

Makanya ditambah kebajikan atau kerajinan harus dengan pengetahuan. Itu sebabnya pengetahuan ini adalah kendali supaya kita jangan salah langkah, jangan salah kita bekerja dalam membangun rumah Tuhan, membangun kehidupan saudara menjadi Bait Allah.

Sampai 2 kali rasul Paulus dalam 2 suratnya yaitu yang pertama kepada orang Filipi dan kedua kepada orang Kolose, tetang pengetahuan ini yang dia tekankan.
Filipi 1:9
1:9 Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,

Kolose 1:9
1:9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,

Jangan kita salah. Sebab kebajikan, kebaikan, kerajinan, tanpa pengetahuan pasti salah arah. Sebabnya kita butuh langkah kita berjalan dikendalikan oleh pengetahuan atau pemahaman kita terhadap rencana Allah sehingga kita tidak terganggu dengan saudara palsu yang hanya memberi penekanan-penekanan yang salah.
2 Petrus 3:18
3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

3.      Penguasaan diri
Iman tadi dasarnya, kemudian tiang ketiga adalah penguasaan diri. Mulai dari kami hamba Tuhan. Di mana bukti kami ada penguasaan diri? Apakah kalau saya tidak marah-marah itu bukti saya punya roh penguasaan diri? Saya akan dikatakan oleh Tuhan sebagai hamba Tuhan yang tidak ada penguasaan diri jika saya membuka ladang berhekto-hekto are. Itu berarti tidak ada penguasaan diri, pertanda dia hamba Tuhan yang tidak merasa Allah sanggup pelihara.

Saya adalah hamba Tuhan yang dalam kapasitas membangun rumah Tuhan dengan pilar ketiga. Bagaimana kalau saya seperti itu, saya berarti tidak menguasai diri lagi. Apa yang mau saya katakan saya menguasai diri kalau hari-hari saya hanya memikirkan bagaimana pengadaan jagung untuk memberi makan ayam, memikirkan bagaimana mendapatkan jagung untuk memberi makan babi, bagaimana saya panen begini dan begitu. Itu bukan lagi penguasaan diri seorang hamba Tuhan. Pekerjaan seorang hamba Tuhan adalah berdoa dan pelayanan Firman. Hamba Tuhan yang tidak menguasai diri membuang hal ini dan dia tidak percaya hal ini.
Kisah Para Rasul 6:3
6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,

Disuruh memilih 7 orang karena ada perselisihan di dalam sidang jemaat. Bangsa kafir sepertinya dianaktirikan. Kaum proselit ini sepertinya hanya dilirik dengan sebelah mata. Maka mereka tidak merasa sejahtera karena orang Yahudi memonopoli.

Kisah Para Rasul 6:4
6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

Kalau hamba Tuhan menguasai diri maka dia ada di dalam doa dan pelayanan Firman. Bukan menguasai diri cuma karena tidak marah. Kalau dulu kita cuma sampai di sisi itu. Menguasi diri sifatnya bisa saudara gambarkan sendiri. Kalau tidak ada penguasaan diri seperti ini maka akan kena hal ini, inilah hamba Tuhan yang tidak menguasai diri lagi karena membongkar janji dengan Tuhan. Janji Tuhan bahwa Tuhan adalah pusaka mereka.
Maleakhi 2:8
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.

Malah orang-orang yang dia gembalakan tergelincir, tetapi mereka tidak sadar semuanya. Mereka menyimpang dari jalan, berarti tidak menguasai diri.

Maleakhi 2:9
2:9 Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.

Akhirnya hidupnya itu menjadi hina di hadapan Tuhan. Saya tidak mau seperti itu, saya mau mulia dengan Tuhan, jemaat harus mulia bersama dengan Tuhan. Itulah yang Tuhan rindukan.

Kemudian umat Tuhan, bagaimana yang namanya penguasaan diri? Kalau ada penguasaan diri berarti ada koridor, ada bingkai, ada batas-batasnya di dalam pengikutan dan pengiringan kita kepada Tuhan. Kita harus mengerti hal itu.

4.      Ketekunan
Ketekunan di sini bukan ketekunan untuk menanam cingkeh. Tetapi gereja mula-mula diberi penekanan ada 3 ketekunan. Kalau ada 3 ketekunan ini berarti kita tancap pilar keempat.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Ini bukan rasul palsu, tetapi rasul yang sungguh-sungguh benar. Tetapi kalau sudah bukan lagi bertekun pada pengajaran rasul-rasul maka itu kepalsuan. Dari 12 rasul apakah ada yang pakai rok dan pakai konde? Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul berarti jangan dengar itu suara perempuan sebab tidak benar. Kalau bicara rasul karena hubungannya dengan pengajaran. Jadi kalau pengajaran itu muncul dari mulut perempuan maka itu jelas palsu! Karena gembala syaratnya seorang suami.
1 Timotius 3:2
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, bertekun di dalam persekutuan dan bertekun di dalam doa penyembahan. Ini ketekunan, ini pilar keempat dari bangunan yang dibangun oleh saudara kita itulah hikmat. Saudara kita itu membangun satu bangunan dengan kontruksi pilar yang keempat adalah ketekunan, artinya menunggu dengan setia, penuh pengharapan, kesabaran terus menerus.

5.      Kesalehan
Saleh ini warnanya adalah ibadah. Tidak bakal orang disebut saleh tanpa ibadah, itu omong kosong namanya.
II Petrus 3:11
3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup

Ini yang dimaksud dengan pilar kelima yaitu kesalehan, ibadah. Dan terasa ibadah itu meningkatkan kesucian hidup karena mau menghindari hancurnya bumi ini dan tidak ada satu bagian sebesar atompun yang Tuhan tinggalkan. Berarti kesalehan ini sekaligus kita menghindarkan diri dari kehancuran dunia ini.

6.      Kasih akan saudara
Apakah kasih kepada saudara karena saya bisa memberikan bakpao atau sate tiap pagi? Atau karena saya bisa memberikan sesuatu yang dapat dilihat? Kalau cuma seperti itu kita kalah dengan orang dunia. Orang dunia bisa memberi. Apakah ini yang dimaksud kasih kepada saudara? Saya mau katakan, kalau saya bisa memberi 100.000 atau 1.000.000 kepada seseorang tetapi saya mengabaikan keselamatannya, berarti saya tidak mengasihi dia dan saya bohong di hadapan Tuhan. Lebih baik saya tidak memberikan apa-apa tetapi saya menceritakan Firman untuk keselamatannya. Itu baru namanya kasih akan saudara. Itulah pilar yang keenam, melihat kebutuhan keselamatan orang lain. Apakah dia orang yang paling dekat dengan kita, suamikah, isterikah, anakah,atau orang tuakah.

I Korintus 13:3
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

Sekalipun saya memberi diri untuk dibakar itu bukan kasih. Tetapi saya mengasihi dia untuk menyelamatkan jiwanya itulah kasih. Karena Yesus datang di dunia melakukan pelayanan kasih untuk keselamatan kita. Inilah yang dimaksud oleh Tuhan. Kalau saya hanya memikirkan keselamatan diriku, kedengaran baik, tetapi saya tidak mendirikan pilar yang keenam.

Mengasihi sesama itu bukan berarti aman-aman tetapi ada resikonya. Kalau dia terima syukur, tetapi kalau dia tidak terima bisa jadi malah dia semprot kita. Tetapi kita harus tawarkan keselamatan dalam Yesus. Ada proyek Yesus membangun rumah, giring dia supaya masuk dalam pembangunan tubuh Kristus. 

7.      Kasih kepada semua orang.
Pada pilar ketujuh ini kita harus memakai mata Tuhan, memakai pikiran Tuhan, pakai perasaan Tuhan, Dia mati untuk semua orang. Jadi kita pindahkan mata Tuhan, perasaan Tuhan dan pikiran Tuhan kepada kita. Apa itu?
I Yohanes 3:15-17
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

Itu bagian dari pada praktek kasih. Tetapi menyerahkan nyawa hanya supaya dia itu dapat harta, bukan itu konteks ayat ini.

I Yohanes 3:18
3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Kalau ada 7 pilar yang luar biasa ini, tidak akan bisa dirubuhkan lagi. Jemaat Filadelfia memiliki semua ini. Ini jemaat kecil, jumlahnya tidak banyak, tetapi Alkitab mengatakan “Aku jadikan kamu tiang gerejaKu”. Seharusnya kalau bicara tiang di dalam satu bangunan, mesti besar. Tetapi jemaat Filadelfia dikategorikan Tuhan bagaikan sokoguru, tiang gereja. Kalau sudah ada seperti ini, Tuhan jamin tidak ada satu tangan lagi yang bisa merampas kamu. Tidak ada satu tangan yang bisa mencopot kamu dari sana.
Wahyu 3:11-12
3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

Siapa yang berkata ini? Hikmat, Yesus saudara kita. Semua sudah digambarkan hal-hal yang baik di sini. Ini yang kita sangat butuhkan. Kalau Yesus datang di dunia ini hanya untuk memakmurkan kita secara jasmani, rugi sekali Yesus disalib. Tetapi Dia datang demi keselamatan. Makanya kami hamba Tuhan lebih dahulu menguasai diri artinya mempertahankan tahbisan yang benar.

Sekarang kita sampai pada nabi palsu, berarti hubunganya dengan Firman nubuatan palsu. Firman nubuatan palsu ini, kalau itu kita dengar dan kita terima, maka kita tidak akan mengenal rencana Tuhan. Sebab kalau nubuatannya benar, itu mengungkap rencana Allah yang akan Dia lakukan di depan. Tetapi kalau Firman nubuatan palsu, mana bisa kita tahu rencana Tuhan di depan. Paling-paling yang dibicarakan sorga dan neraka. Kalau cuma itu yang dibicarakan, kasihan sekali, itu bukan tujuan dari Firman nubuatan.

Firman nubuatan itu adalah untuk membawa kita menjadi Mempelai, Yerusalem Baru. Tetapi kalau Firman nubuatan palsu, kita tidak diberi pengenalan yang benar akan rencana Tuhan.

Kemudian mereka tidak mendapatkan perlindungan walaupun mendirikan tembok yang mereka kapur. Dari mana mereka dapatkan kapur? Itu berarti Firman yang disampaikan oleh nabi palsu ini, dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak ada takutkan akan Tuhan. Karena apa? Karena mereka punya kapur. Karena disebut tadi tembok itu dikapuri oleh mereka. Ada 3 kali disebut tembok dan disebut dikapur oleh mereka. Ini bukti Firman nbuatan yang palsu, justru tidak membuat orang yang mendengar menjadi takut akan Tuhan, karena mereka punya kapur.
Yesaya 33:12
33:12 Bangsa-bangsa akan dibakar menjadi kapur dan akan dibakar dalam api seperti semak duri yang ditebang.

Jadi mereka ini adalah orang-orang yang tidak takut dibakar oleh Tuhan, makanya berani bernubuat palsu. Nabi palsu siap dibakar karena mereka sendiri sudah bicara tentang kapur. Berarti mereka ini kehidupan yang spesial untuk dibakar. Ini jangan terjadi pada diri kita.

Saya takut jika mendengar terlalu banyak nubuat, bahkan yang lebih banyak bernubuat itu justru kaum Hawa. Dalam Yehezkiel pasal 13, mereka memakai ajimat. Berarti atributnya banyak dalam ibadah. Kemudian jemaat dimangsa. Kalau jemaat cuma dimangsa berarti bukan dilayani untuk menjadi Tubuh Kristus tetapi malah dimangsa oleh nabi palsu. Ini bahaya akhir zaman ini. Kalau kami hamba Tuhan melayani hanya untuk memangsa jemaat, bahaya kami berarti palsu.

Kalau tidak kenal Tuhan maka tidak dapat perlindungan. Kenapa harus ada perlindungan? Sebab Tuhan katakan “Aku akan mengirim hujan lebat dan hujan rambun untuk menghancurkan kapur dan menghancurkan tembok berarti tanpa perlindungan. Jadi kalau nabi palsu melayani saya dan saudara, itu sama dengan tidak punya perlindungan dan Tuhan akan hancurkan.
Yehezkiel 13:11-13
13:11 katakanlah kepada mereka yang mengapur tembok itu: Hujan lebat akan membanjir, rambun akan jatuh dan angin tofan akan bertiup!
13:12 Kalau tembok itu sudah runtuh, apakah orang tidak akan berkata kepadamu: Di mana sekarang kapur, yang kamu oleskan itu?
13:13 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Di dalam amarah-Ku Aku akan membuat angin tofan bertiup dan di dalam murka-Ku hujan lebat akan membanjir, dan di dalam amarah-Ku rambun yang membinasakan akan jatuh.

Hujan lebat dan hujan rambun yang menyambar orang Mesir ketika orang Israel mau keluar, itulah yang akan terjadi. Dalam gereja jangan kita langsung besar telinga kalau mendengar ada orang bernubuat. Kita harus selektif, kita uji kata Firman Tuhan.

Tidak gampang kalau kita harus konfrontir dengan yang palsu.
Yehezkiel 13:1-2
13:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
13:2 "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN!

Di sini ditantang, dilawan, Tuhan tidak ajar Yehezkiel kompromi dengan mereka tetapi harus ditantang dan dilawan.
Yehezkiel 13:9
13:9 Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan nabi-nabi yang melihat perkara-perkara yang menipu dan yang mengucapkan tenungan-tenungan bohong; mereka tidak termasuk perkumpulan umat-Ku dan tidak akan tercatat dalam daftar kaum Israel, dan tidak akan masuk lagi di tanah Israel; dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.

Mereka akhirnya terbuang selama-lamanya, tidak masuk dalam persekutuan umat Tuhan. Kalau hamba Tuhan diutus oleh Tuhan untuk melawan kepalsuan, Tuhan melihat keseriusan hamba Tuhan kemudian Tuhan bantu dari belakang. Jadi kalau saya berani melawan yang palsu, Tuhan tidak akan diam, Dia akan membela. Tidak akan dibiar oleh Tuhan.

Kalau kita katakan “saya ada di dalam kebenaran” maka harus benar-benar diuji apakah kebenaran itu benar-benar sehat dan murni. Kebenaran itu harus diuji. Jangan sampai saya bersikukuh padahal kebenaran itu belum tentu murni.
Efesus 4:22-24
4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Berarti ada kebenaran yang tidak sungguh-sungguh. Inilah yang saya waspadai. Makanya saya sebagai hamba Tuhan dalam menyampaikan Firman pengajaran, saya sangat hati-hati dan waspada. Itu sebabnya saya harus melipatkan lutut kalau bisa dari jam 3. Karena ini soal keselamatan, bukan asal-asal. Itulah tujuan Tuhan untuk mengangkat kita dari kebusukan dan dari lembah kekelaman lalu membawa kita kepada rencana Allah yang besar. Makanya katakanlah hikmat itu saudaramu. Saya tidak paksa saudara, tetapi kalau malam ini engkau katakan Yesus saudaramu maka ayo kita tunjukkan kita terlibat membangun dengan Dia. Ada bangunan yang Dia bangun dan dia perlihatkan 7 pilar yang kita harus ikut responi dalam pembangunan Tubuh Kristus.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar