20190727

Kebaktian Doa, Sabtu 27 Juli 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 6:16-21
6:16 Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu
6:17 dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka,
6:18 sedang laut bergelora karena angin kencang.
6:19 Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.
6:20 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
6:21 Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

Pasal ini terkena meja roti sajian. Berarti kegerakan Firman pengajaran diikut sertakan dengan perjamuan kudus. Ini adalah pikiran dari sorga. Kami sebagai hamba Tuhan hanya memohon-mohon kepada Tuhan agar bukan imajinasi kami, bukan pikiran kami tetapi murni dari Tuhan sehingga terjadi kegerakan Firman pengajaran. Kegerakan Firman pengajaran bukan inspirasi pikiran manusia tetapi itu datang dari Tuhan.

Pada ayat 16 disebut hari sudah mulai malam. Memang kegerakan pemecahan 5 roti dan 2 ekor ikan ini dalam Matius pasal 14, Markus pasal 6 dan Yohanes pasal 6 ini disebut petang hari, menjelang malam. Jika kita melihat nubuatan Firman Tuhan ini, waktunya adalah saat sekarang ini. Alangkah sialnya kehidupan kita jika kita tidak menikmati kegerakan Firman pengajaran.

Ciri khas kegerakan Firman pengajaran adalah pembukaan dari rahasia Firman itu sendiri. Jadi jika kita katakan ada kegerakan Firman pengajaran tanpa ada pembukaan rahasia Firman maka itu bukan kegerakan asli. Tetapi kegerakan yang murni atau yang asli, itu ditandai dengan pembukaan rahasia Firman. Dan pembukaan rahasia Firman itu tidak membias begitu saja namun punya fokus, punya sasaran. Sebagaimana kita ketahui, kalau bicara pembukaan rahasia Firman, ada dua ciri, yakni di mana rahasia ibadah yang agung. Agung dalam terjemahan aslinya adalah rosh, artinya sesuatu yang paling di atas. Itu artinya ibadah itu sesuatu yang paling di atas. Makanya kidung agung artinya nyanyian di atas segala nyanyian. Jika dalam diri seseorang ada bukti agungkan ibadah berarti ada kegerakan Firman Allah di dalam dirinya.
I Timotius 3:16
3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."

Jadi pembukaan rahasia firman adalah ciri kegerakan Firman pengajaran. Dan jika itu ada pada saudara dan saya, benar-benar saudara ada di dalam praktek, maka saudara membuktikan bahwa saudara ada rahasia ibadah dengan agung. Berarti kita menempatkan ibadah itu pada tempat yang paling di atas. Ini adalah pikiran sorga, bahwa ibadah itu ada rahasia di dalamnya. Tentu saya sebagai hamba Tuhan lebih dahulu, kalau saya tidak menempatkan ibadah pelayanan pada tempat yang paling di atas, biarpun saya bicara panjang lebar tentang Firman, itu hanya slogan dan tidak hidup dalam praktek. Ketika saya berhadapan dengan angin sakal, berhadapan dengan cobaan, saya akan digulung.

Yesus memerintahkan murid-murid berlayar dan Dia pergi ke tempat yang sepi untuk berdoa. Jadi berdoa dan perintah untuk melakukan Firman, justru terjadi ketika sudah malam. Itu berarti Tuhan Yesus sudah mengetahui bahwa kita berhadapan dengan kegelapan malam. Dalam mempraktekkan Firman kita berhadapan dengan kegelapan malam. Makanya dalam menyambut Firman harus diiringi dengan doa-doa pribadi. Jangan nanti menunggu doa bersama. Apalagi saudara yang diberkati Tuhan, ada istilah “berdoalah sebelum engkau didoakan”.

Apa yang terjadi pada peristiwa di Getsemani? Yesus berkata “berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan”. Jadi berdoa dulu untuk menangkis pencobaan. Jangan nanti sudah jatuh dalam pencobaan baru berdoa, itu terbalik! Itu berarti tidak menempatkan ibadah dan pelayan di tempat yang paling di atas. Kita akan kalang kabut jika sudah dihadang oleh puting beliung di depan dan digoyang pencobaan, baru berdoa. Itu sudah salah. Berdoa dulu untuk menghadapi pencobaan. Bahkan Yesus mengatakan “berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan”. Kalau tidak berdoa maka nanti akan digulung oleh pencobaan. Syukur kalau kita bisa bangkit. Tetapi kalau kita digulung oleh pencobaan dan diseret masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus, amblaslah orang itu. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita. Kami suami isteri lebih dahulu.

Tuhan mengajar bagaimana dan apa tujuan doa itu. Ada tujuan-tujuan khusus sehingga ada doa-doa pribadi.
1.      Dalam Injil Yohanes pasal 6 ini kita mengetahui, doa itu untuk menangkis angin sakal yaitu pengajaran palsu, pengajaran yang tidak sehat yang akan menenggelamkan murid-murid. Yang dihantam oleh angin sakal ini justru murid-murid, pelayan-pelayan Tuhan. Apa yang dihadapi ini adalah bagian dari pada intrik-intriknya iblis untuk menghancurkan perjalanan kita sehingga kita tidak bisa mencapai pelabuhan yang kita rindukan. Sebabnya kita harus berdoa.

Ini yang kita temukan dalam Yohanes pasal 6. Murid-murid diperintah menyeberang dan Yesus naik untuk berdoa. Tetapi mata Tuhan menembusi kegelapan malam melihat murid-murid terancam untuk tenggelam dan segera pertolongan datang.

2.      Markus 1:35
1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Jauh-jauh hari Yesus sudah tahu apa yang akan Dia hadapi sehingga Dia awali dengan doa.
Markus 1:40
1:40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."

Sebelum berhadapan dengan si kusta, Yesus sudah punya senjata ampuh, sudah berdoa. Pasti Yesus mau mentahirkan. Dimana bukti Yesus mau? Dia berdoa. Dan secara menyeluruh buktinya dia mau adalah Dia berdoa dan Dia mau naik ke Golgota. Di mana bukti Yesus dapat? Dia bangkit dari kubur.

Olehnya peran doa ini penting dalam setiap pribadi anak Tuhan. Sebab kita menghadapi dunia keadaan gereja sekarang yang dibuat oleh iblis supaya kita morat marit, cerai berai. Kita mulai dari persekutuan kecil yaitu dalam nikah. Bagaimana upaya iblis mau menghancurkan persekutuan yang kecil ini yaitu nikah. Padahal ini adalah dasarnya untuk mencapai persekutuan yang besar. Maka dalam rumah tangga kalau suami tidak ada doa pribadi, isteri tidak ada doa pribadi, anda akan berhadapan dengan kusta hebat di depan untuk mencerai beraikan nikahmu.

Memang ciri khas dari penyakit kusta adalah mencerai beraikan tubuh. Lihat saja orang kusta, begitu masuk kuman kusta itu masa inkubasinya 8 tahun. 8 tahun ini kelihatan tidak apa-apa tetapi begitu masuk tahun ke 9 mulai kelihatan memar-memar di ujung jari, di ujung hidung. Lama kelamaan jarinya sudah terpotong, telinganya sudah terpotong. Itu masuk pada tahun yang ke-10. Jika tidak ditangkis dengan doa pribadi maka nikahmu akan hancur. Itu adalah siasat iblis, olehnya jangan kita abaikan doa pribadi.

Banyak ibu-ibu yang mengaku kepada saya “om, suami saya malas berdoa”. Secara logika bisa dimaklumi karena dia capek sehingga tidak berdoa, tetapi dia tidak menempatkan ibadah di tempat yang paling tinggi. Ini kegagalan suami-suami! Maka tangkis pencobaan itu dengan doa. Jangan sampai saudara berdoa ketika sudah jatuh dalam pencobaan, akibatnya kegagalan. Kalau saudara mau menang menghadapi cobaan, jangan saudara hanya tidur dan tidak berdoa! Anda akan kalang kabut. Saya sebagai hamba Tuhan punya pengalaman seperti ini, saya jaga betul. Doa ini adalah bagian dari anjuran sorga untuk kita bertahan dalam menghadapi cobaan di depan. Bahkan bukan hanya menghadapi tetapi Tuhan katakan akan dijauhkan dari cobaan. Janganlah hal ini kita anggap biasa atau kita main-main.
Matius 26:40
26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

Menghadapi cobaan salib, menghadapi Golgota, Tuhan berkata doa 1 jam saja sudah sanggup, apalagi kalau bisa 2 jam. Saya sebagai gembala kalau menyembah subuh hanya 1 jam saya katakan Tuhan ampuni saya, saya masih gagal kalau cuma 1 jam. Makanya diupayakan minimal 2 jam, atau 3 jam. Karena dengan doa ini maka ada kekuatan dari sorga untuk menangkal cobaan.
Matius 26:41
26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Jadi berdoa dulu, jangan sudah jatuh dalam pencobaan baru berdoa, itu terbalik! Ini Mempelai Laki-laki Sorga yang menasihati dan Dia praktekkan. Kalau suami berdoa kemudian ada rintihan maka isteri yang mendengar akan berkata “jangan terlalu ribut”. Atau kalau isteri berdoa dan suami mendengar, maka dia akan berkata “kau ini terlalu ribut”. Ini sebenarnya kesalahan. Apa yang Yesus lakukan dalam berdoa ketika 100% dalam keadaan sebagai manusia?
Ibrani 5:7
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Meratap ini adalah klaio  bukan dacro. Kalau dakrou hanya sekedar meneteskan air mata. Makanya Yesus selalu pergi ke tempat yang sunyi.

Pemazmur mengatakan karena Yesus berdoa maka tidak dibiarkan dagingNya busuk di dalam kubur. Itu disinggung oleh Petrus dalam khotbahnya.
Kisah Para Rasul 2:31-32
2:31 Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.
2:32 Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.

Itulah ampuhnya doa pribadi. Jika isteri lagi meratap, meraung dan menangis, suami jangan marahi dia. Dia ada Roh doa dan itu yang bergerak dalam batin isteri.
Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Kalau suami meratap berarti ada roh doa yang menggarap hati suami. Kadang malah kita stop dan kita marahi. Kalau saya marah ketika sedang berdoa lalu ada orang datang ribut di sebelah saya, buka pintu dengan kasar dan sebagainya. Mestinya senyap-senyap kalau memang bekerja. Tetapi kalau tidak bekerja, ambilah kesempatan berdoa bersama! Karena Tuhan katakan berjaga dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh dalam pencobaan. Kadang orang sudah sakit baru minta doa, kenapa tidak berdoa waktu masih sehat. Gembala memang tugasnya berdoa, jika anda mengerjakan sesuatu mintalah doa dari gembala. Jangan disepelehkan itu doa, ada kuasanya luar biasa. Doa orang benar besar kuasanya.
Yakobus 5:16
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Sebabnya ayo, jadikan doa itu suatu keharusan. Jadikan kegemaranmu untuk berdoa. Sebab berdoa itu berarti kita bersandar kepada Bapa. Saya tidak sanggup maka saya bersandar kepadaNya. Itulah sebabnya kita berdoa. Karena ada penyakit kusta, artinya ada upaya iblis untuk mencerai beraikan kita.

Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Itu yang ada pada hati isteri ketika dia meratap dan meraung, itu yang ada pada hati suami ketika dia meratap dan meraung. Makanya pasanganmu jangan engkau marah ketika dia meratap dan meraung saat berdoa. Mestinya engkau bangun berdoa bersama dengan dia.

Jika menghadapi kusta, ada tanda nikahmu terancam berantakan, maka ayo ambillah sikap berdoa. Terutama isteri karena isteri diambil dari tulang rusuk yang dekat dengan paru-paru dan jantung. Maka panggilan utama isteri dari sorga adalah sebagai pendoa safaat. Antara Bapa di sorga dan keluarga dia berdoa, juga pengantara antara bapa jasmani dengan anak-anaknya.

3.      Lukas 6:12
6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.

Sesudah Yesus berdoa, Dia memilih 12 rasul. Kalau Yesus memilih pelanjut-pelanjut, orang-orang yang akan melaksanakan pekerjaan sorga, bukan berarti Yesus salah memilih Yudas Iskariot. Tetapi itu untuk menggenapkan apa yang dinubuatkan di dalam Firman Allah.

Untuk kita umat Tuhan, persoalan memilih ini banyak lingkupnya. Cukup luas penjabarannya. Baik dalam memilih jodoh, kadang tidak berdoa, langsung tabrak saja. Begitu melihat hidungnya mancung, tanpa berdoa lagi langsung ditabrak. Begitu melihat rambutnya pirang, langsung saja. Begitu juga gadis-gadis, cuma karena mendengar bunyi kendaraannya, tanpa berdoa lagi langsung memilih dia.

Begitu juga dalam segala lini kehidupan, apakah anda ada dalam doa pribadi. Baik dalam soal mencari pekerjaan, apakah anda ada doa pribadi. Begitu ada tawaran langsung diiyakan tanpa ada doa pribadi. Banyak sisi kehidupan yang harus diisi dengan doa ketika kita diperhadapkan dengan kata “memilih”. Harus diisi dengan doa, jangan sampai salah. Kelak nanti penyesalan yang dihadapi. Tidak ada istilah penyesalan itu didepan, biar kita pakai eksavator atau dorong dengan panser tidak akan bisa penyesalan itu di depan, selalu penyesalan di belakang. Jadi jika kita diperhadapkan dengan satu kata yaitu memilih, ayo doa yang utama, itu yang harus kita galakkan.

4.      Lukas 9:18
9:18 Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?"

Jadi sebelum Yesus mendapat pengakuan dari seseorang, Dia berdoa seorang diri. Jika pengakuan kita benar, maka hasilnya luar biasa. Kita akan dilengkapi dan difasilitasi oleh Tuhan dengan luar biasa.
Matius 16:15-16
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

Mesias berarti yang diurapi. Anak Allah berarti Mempelai Laki-laki Sorga yang hidup.
Matius 16:17
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.

Ini adalah pengakuan dari Simon bin Yunus. Di sini Yesus tidak memakai Simon anak Yohanes. Simon bin Yunus berarti Simon anak merpati. Berarti Simon tampil sebagai kehidupan yang tidak ada kepahitan hati. Sebab merpati tidak ada empedu. Kalau hewan berkaki empat, ada hewan rusa, kijang yang tidak punya empedu.

Matius 16:18
16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Jika pengakuan saudara itu benar maka saudara adalah bagian dari batu yang dibangun menjadi jemaat Tuhan. Jadi jika pengakuan itu benar dan dikaitkan dengan alam maut tidak akan menguasainya, berarti kehidupan itu tidak bisa dikuasai oleh alam maut, yaitu:
a)      Inilah gereja yang akan masuk penyingkiran gereja atau terangkat hidup-hidup seperti Henokh dan Elia. Henokh mewakili zaman Bapa dan Elia mewakili zaman Anak. Gereja Tuhan mewakili zaman Roh Kudus. Gereja Tuhan yang dibangun di atas batu karang yang hidup juga tidak akan dikuasai oleh maut. Ini yang kita dambakan.

Ada orang yang berkata “kita ini antri ke kuburan. Pergi ke rumah sakit itu cuma memperlambat kematian”. Dia lupa Henokh dan Elia. Dibaca ayat I Tesalonika 4:15-17 tetapi dia tidak percaya.
I Tesalonika 4:15-17
4:15 Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.
4:16 Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
4:17 sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Ayat yang dia baca dia sangkali lagi. Ini yang banyak terjadi akhir zaman ini.

b)      Matius 16:19
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Ciri kehidupan yang tidak akan dikuasai oleh alam maut, baginya ada kunci kerajaan sorga.
Yesaya 22:22
22:22 Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Dalam tradisi Yahudi, ketika ada pasangan yang diberkati, maka mempelai wanita akan mencopot penutup wajahnya, kemudian dia letakkan di atas bahu suaminya. Berarti dia menyerah sepenuh kepada Mempelai Laki-laki. Yang berhak sepenuhnya adalah Mempelai Laki-laki dan Dia yang bertanggung jawab memelihara. Kalau  kita menjadi Mempelai Wanita maka salah satu ciri Mempelai Wanita adalah doa penyembahan. Bagaikan dia meletakkan tudungnya di atas bahu Mempelai Laki-laki sorga. Untuk menuju ke sana ciri-cirinya sudah harus ada pada kita. Cirinya adalah senang dan menjadi keharusan untuk berdoa.

Jadi bukan hanya untuk menangkis cobaan yang akan terjadi bahkan terhindar dari pencobaan, tetapi ujung-ujungnya saudara sah menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Seperti Henokh tidak mengalami maut, Elia tidak mengalami maut. Begitu juga gereja Tuhan, begitu mau masuk 3,5 tahun aniaya antikristus, gereja Tuhan sudah direbut oleh Tuhan. Jangan sampai saudara masuk aniaya 3,5 tahun, tidak akan mampu, pasti terjadi penyangkalan. Makanya dari sekarang galakanlah doa-doa pribadi. Juga doa-doa secara bersama jangan kita abaikan.  

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar