20190721

Kebaktian Umum, Minggu 21 Juli 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Semoga kita diberikan hikmat dan pengertian untuk mengerti rencana Allah yang besar ini. Paduan suara mengatakan inilah rencana Allah yang membangun gereja bukan organisasi gereja. Membangun gereja dari pintu gerbang sampai ruangan maha suci. Makanya tinggalkan pengajaran mula-mula, jangan kita berhenti di halaman. Sebagaimana yang saya sudah katakan ada tiga kelompok kehidupan orang percaya.
1.      Psucikos, yaitu orang Kristen yang sampai pada percaya. Itu baru pintu gerbang, dia belum di halaman, di masih kena terpaan angin padang belantara.
2.      Sarcikos, itu Kristen yang sudah ada di halaman, bertobat dan memberi diri dibaptis, lahir baru.
3.      Pnoumacikos. Tuhan menginginkan kita di sini yaitu berada di ruangan maha suci, gereja Tuhan yang sempurna.

Jangan kita berhenti pada pengajaran mula-mula.
Ibrani 6:1-2
6:1 Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Sudah puluhan tahun menjadi orang Kristen, masih penginjilan terus. Kapan menjadi dewasa kalau cuma penginjilan. Ibarat orang mengikat ternak lembu, hanya keliling-keliling di situ. Akhirnya tanah di situ menjadi lumpur, rumput sudah tidak ada, hanya penuh dengan kotorannya. Inilah kehidupan Kristen yang hanya penginjilan-penginjilan terus. Kapan diteruskan pada pengajaran untuk menuju pada kesempurnaan. Itu sebabnya sekarang kita ada di ruangan suci, ada di dalam tiga macam ibadah. Sebab di depan ini kita berhadapan dengan masa yang sukar sulit dan mengerikan.

Wahyu 8:10-13
8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Kita masih bicara tentang nafiri. Sebagaimana Bilangan 10:1-10, ada perintah Tuhan untuk membuat dua nafiri dari perak. Perak ini dalam arti rohani adalah ketebusan atau kelepasan. Kalau emas adalah kemuliaan dan tembaga itu berbicara hukuman. Tiga logam ini yang dipakai dalam Tabernakel. Kalau tembaga lebih banyak di halaman. Kaki dari 5 tiang pintu kemah terbuat dari tembaga. Masuk ruangan suci tinggal perak dan emas. Masuk di ruangan maha suci tinggal emas seluruhnya. Pada Tabernakel ini ada juga permata-permata. Dan juga ada jenis tumbuh-tumbuhan serta binatang yang menyusui. Itu semua ada dalam pembangunan Tubuh Kristus yang dulu digambarkan dengan pembangunan Tabernakel.

Nafiri itu harus ditiup, yang penting adalah suaranya. Dua nafiri bagi kita sekarang berbicara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kalau sekarang ini ada anak Tuhan yang tidak senang mendengar suara Firman pengajaran yang bagaikan suara nafiri yang ditiup dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, lebih senang mendengar 1 kalimat lalu selesai, kapan dia bisa mengerti. Ibadah terlalu dientengkan, pemberitaan Firman terlalu dientengkan. Itu sebabnya ibadah itu menjadi bencana.
Amos 8:5
8:5 dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,

Orang yang waktu pemberitaan Firman dia tidak respon maka dia akan kena jerat.
Amos 8:11-12
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.

Dia akan keliling cari Firman tetapi sudah tidak ada. Dia bagaikan ada di laut, dari laut ke laut. Berarti secara utuh dia dikuasai oleh roh fasik. Karena ketika ada pemberitaan Firman, orang tidak sudi mendengar. Hanya senang mendengar 1 kalimat kemudian selesai. Bukan seperti ini kita beribadah.

Kemudian orang itu akan mencari Firman dari utara dia ke timur. Tidak disebut barat ke timur, atau utara ke selatan atau ke tenggara, barat daya dan sebagainya. Dalam Tabernakel, utara adalah tempat meja roti sajian, tetapi itu kosong, akhirnya dia ke Timur, pergi ke daerah halaman lalu bertemu dengan binatang buas itulah antikristus. Jadi kalau sekarang kita hanya senang mendengar Firman yang menyenangkan telinganya, tunggu tanggal mainnya, dia akan berhadapan dengan pedang antikristus. Jadi jangan sampai kita tidak suka mendengar suara nafiri/ Firman pengajaran.

Tentu tidak sembarang, peniup itu ditentukan oleh Tuhan. Kalau sekarang kita mendengar suara nafiri tetapi sembarang, maka kita tidak akan mencapai hasil ibadah kita. Akhirnya suara nafiri itu akan berubah menjadi penghukuman bagi kehidupan itu. Itulah yang namanya penghukuman Anak Allah. Ada 7 penghukuman Roh Kudus, ada 7 penghukuman Anak Allah yaitu 7 sangkakala dan ada 7 penghukuman Allah Bapa, itulah 7 bokor atau cawan.

Mari kita memperhatikan agar kita tidak asal mendengar, sebab yang meniup itu punya kriteria, tidak asal. Coba perhatikan siapa yang akan meniup nafiri:
Bilangan 10:8
10:8 Nafiri-nafiri itu harus ditiup oleh anak-anak imam Harun; itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun.

Jadi yang meniup ini adalah imam-imam, anak imam Harun. Harun ini adalah imam besar yang menunjuk pada pribadi Yesus. Jadi yang meniup ini adalah pribadi yang ada pertalian darah dengan Yesus. Kalau begitu saya tidak ada pertalian secara lahirah. Olehnya kalau saya sebagai hamba Tuhan peniup nafiri, maka saya harus mengkondisikan diri sedarah dengan Yesus.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,

Yang dimaksud dengan mereka di sini adalah kita. Dia menjuluki kita saudaranya, berarti kita satu darah. Saudara berarti 1000 akar, tidak gampang tumbang, tidak gampang tercabut. Kalau saudagar bukan cuma 2 atau 3 akalnya tetapi seribu akalnya. Kalau mau jadi saudagar kemudian error pikiranmu jangan jadi pedagang. Lebih baik tanam saja ubi kayu atau bengkoang.

Saya dan saudara disebut saudaranya. Itu sebabnya kami wajib meniup nafiri utamanya kami hamba Tuhan. Gembala wajib meniup nafiri yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Makanya ada kriteria. Kalau dikatakan saudara berarti tidak gampang tercabut sebab banyak akar. Tetapi kalau mengatakan “Yesus saudara saya, Yesus kekasih saya” tetapi mudah longgar dan tumbang itu berarti kehidupannya tidak mengalami proses penyucian. Kalau kita gereja Tuhan diakui sebaga saudaranya maka izinkan hidupmu disucikan sehingga tidak mudah saudara tumbang. Apapun godaan, apapun yang menerpa kehidupan saudara tidak akan bisa tumbang sebab banyak akarmu bersama dengan Yesus.

I Korintus 15:58
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Berdiri teguh jangan goyah berarti dia berdiri di atas Firman pengajaran, tidak goyah. Makanya ibadah itu bukan hanya membaca pasal 1 ayat 1 kemudian amin-amin. Sesudah itu digelar pongas dan cap tikus di depannya. Itu bukan ibadah, itu pesta pora!

Kita lihat siapa orang yang dipercayai Tuhan meniup nafiri. Ada 4 kriteria imam yang meniup nafiri. Sebab ada imam yang meniup nafiri tetapi tumbang sebab tidak ada dalam persyaratan. Meniup nafiri berarti mengajarkan Firman Tuhan di dalam jemaat. Saya bertanggung jawab di dalam jemaat ini.
Maleakhi 2:5
2:5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.

Ini adalah pendahuluan atau prakata. Orang yang dipersiapkan meniup nafiri ada takut akan Tuhan, ada rasa gentar kepada Tuhan. Tetapi itu belum poin yang pertama.

Maleakhi 2:6
2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.

1.      Pengajaran yang benar ada di dalam mulutnya, berarti itu bukan nafiri palsu yang dia terompetkan. Kalau nafiri palsu memang senang di dengar karena menyenangkan telinga tetapi nanti suara nafiri itu berubah menghukum dia. Tetapi kalau suara nafiri yang benar ada di dalam mulutnya maka patut di dengar dan diterima, kemudian terasa kuasa Firman menggoncang dan meremas kehidupannya sehingga dia dibentuk oleh pekerjaan suara bunyi nafiri itu, maka pertanda hidup itu siap untuk bertemu Yesus dan tidak akan menerima hukuman.

2.      Tidak ada kecurangan padanya
3.      Dalam damai sejahtera
4.      Dalam kejujuran dia mengikut Tuhan
5.      Dia adalah utusan Tuhan

Ini tipe peniup nafiri. Sebab dalam Wahyu pasal 8 suara nafiri ini berubah, justru menghadirkan malapetaka. Mengapa demikian? Karena selama nafiri itu ditiup oleh hamba Tuhan yang dari mulutnya ada pengajaran yang benar, mereka malah mencemooh/menista.

1.      Pengajaran yang benar ada di dalam mulutnya.
Pengajaran Tuhan dinista.
Yesaya 5:24
5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.

Juga dalam kitab Yeremia.
Yeremia 23:17
23:17 mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat! dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"

Sudah jelas dia menista Firman tetapi selalu disebutkan “kamu selamat” ini peniup nafiri yang curang! Makanya maaf, sejak pribadi saudara menyatakan diri untuk digembalakan, kami hamba Tuhan sudah komitmen dengan Tuhan tidak akan membuat saudara tenang dengan dosamu. Untuk apa? Supaya jangan sampai saudara dihukum oleh Tuhan. Jadi ada suara untuk memangkas segala yang jahat dan najis.

Kalau melihat Yeremia pasal 23 apalagi pasal 7, di sana Tuhan memperlihatkan bagaimana kondisi umat Tuhan karena ditipu oleh si pemberita. Mereka berzinah, berdusta dan segala macam mereka lakukan, kemudian peniup nafiri berkata “damai sejahtera, kita selamat, ini bait Allah” padahal dia ngibul. Harus kami transparan sebab tadi dikatakan “pengajaran yang benar ada padamu” berarti nafiri dari perak itu menguasai mulut hamba Tuhan. Memang suara nafiri ini memekakan telinga.

Bicara mulut kita baca lagi:
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

Bayangkan, mulut Yesaya bagaikan pedang yang tajam. Ini yang tidak disenangi oleh jemaat. Kalau hamba Tuhan seperti ini, pasti dibenci oleh umat. Tetapi orang pilihan Tuhan senang menerimanya. Kalau dia pilihan Tuhan pasti tidak akan menolak. Tetapi kalau bukan pilihan Tuhan pasti tidak akan senang, mendengar Firman mengkal mukanya, tidak sejahtera hatinya. Ini orang yang spesial masuk aniaya 3,5 tahun antikristus.

Jadi hamba Tuhan yang mulutnya bagaikan pedang yang tajam justru dijamin oleh Tuhan dilindungi. Kalau tidak ada ketajaman pedang Firman di mulut hamba Tuhan maka tidak ada perlindungan Tuhan baginya. Sekalipun mulut hamba Tuhan itu bagaikan anak panah yang runcing, tetap dia disembunyikan oleh Tuhan. Makanya saya tidak ragu menyampaikan Firman setajam apapun karena pasti saya dilindungi oleh Tuhan. Kalau mau kita dilindungi oleh Tuhan, mari kita tancapkan diri kita. Kita terima pedang yang tajam, kita terima anak panah yang runcing ini. Ayub mengatakan “ginjalku seperti kena anak panah yang runcing”.

Semoga kita yang ada siang ini dikategorikan pilihan Tuhan, tidak marah dengar Firman sekalipun setajam pedang dan seruncing anak panah. Kita bersaudara dengan Yesus, cirinya kita disucikan oleh saudara kita (Yesus). Jadi kita harus mengalami pekerjaan penyucian dari ketajaman pedang Firman, dari runcingnya anak panah itu. Ini yang pertama harus kita sikapi sebagai hamba Tuhan dalam pelajaran yang benar.

Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Jadi cahaya itu adalah ajaran yang ada di mulut imam, hamba Tuhan yang dari jalur Harun. Dulu jalur Harun, sekarang kita dari jalur Yesus. Ibrani mengatakan kita sedarah dengan Yesus. Makanya ayat itu mengatakan Yesus tidak malu mengaku kita ini saudaranya. Apakah tidak berbahagia kalau bapak Presiden mengatakan “itu saudara saya” pasti bangga kita. Bagaimana kita dengan Yesus? Kalau Yesus mengaku kita saudaraNya, jangan saudara mengelak dari ketajaman pedang dan runcingnya panah itu menyucikan saudara. Itu pertanda saudara betul-betul diakui sah sebagai saudaraNya.

Jangan menjadi saudara palsu. Di dalam Galatia pasal 2 ada saudara-saudara palsu. Di dalam II Korintus pasal 11 ada rasul palsu, kemudian ada nabi palsu. Semua orang senang yang palsu. Apalagi kalau yang aslinya sudah keropos, carilah yang palsu. Termasuk saya, makanya saya harus hati-hati kalau bicara, jangan sampai yang palsu ini terlempar. Memang yang palsu itu selalu menyusahkan. Jangan kita menjadi saudara Yesus tetapi ternyata saudara palsu. Ini yang harus kita jaga.
Galatia 2:4
2:4 Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.

Jadi saudara-saudara palsu ini sikapnya suka mendesak orang. Tujuan dia mendesak adalah untuk menghadang kebebasan kita di dalam Kristus Yesus. Akhirnya kita diperhamba, berarti kita berbalik diperhamba oleh daging. Ini yang kita jaga hari-hari terakhir ini. Sebab penyingkiran gereja sudah dekat. Saya sebagai hamba Tuhan merasa antusiasnya saya untuk berjumpa dengan Yesus sudah ingin sekali. Semoga saudara orang-orang yang disingkirkan. Kalau ada yang tidak disingkirkan maka apa yang kita baca dalam Wahyu pasal 8 inilah menjadi bagiannya. Nanti juga Wahyu pasal 16 menjadi bagiannya. Ini jangan sampai terjadi.

Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Tuhan tidak bicara penyelamatan di halaman, penyelamatan yang dikatakan ini adalah penyingkiran gereja.

Yesaya 42:4
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Pulau-pulau saja ingin menerima pengajaran. Kita manusia yamg mau diselamatkan Tuhan malah tidak suka dengar Firman yang menyucikan yang setajam pedang dan seruncing anak panah. Pulau-pulau sendiri mengharapkan, kenapa kita tidak.

2.      Kecurangan tidak ada padanya
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Tujuan jangan curang di sini adalah supaya pengajaran itu diagungkan. Jadi bukan penginjilan yang diagungkan. Penginjilan itu adalah Firman yang diberitakan kepada orang di dalam gelap supaya dia pindah kepada terang. Setelah pindah dalam terang maka dia diajar. Masakan sudah pindah dalam terang kemudian penginjilan terus yang kita drop kepadanya, itu salah besar.

Firman penginjilan itu suasananya sukacita, apalagi kalau ada orang buta kemudian didoakan bisa langsung melihat dan orang tuli bisa mendengar. Bukan hanya orang tuli itu yang bersukacita tetapi orang yang hadir disitu bersukacita memuliakan Tuhan. Tetapi ketika diarahkan pada Firman pengajaran, suasananya berubah.
Ibrani 12:8-11
12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Pengajaran itu suasananya dukacita. Makanya banyak orang tidak suka pengajaran, tetapi mau menjadi Mempelai Wanita isteri Anak Domba Allah, tidak akan bisa! Tidak bisa masuk penyingkiran karena menolak Firman pengajaran. Itu berarti curang. Sangat berbahaya jika kami hamba Tuhan melakukan kecurangan.

Ciri kehidupan yang tidak ada kecurangan, dalam memberitakan Firman Tuhan dalam hal mengjar umat Tuhan, dia tidak akan punya motivasi cari uang. Dulu saya waktu di Sulawesi Selatan, mengelilingi beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. Kami ada 7 orang dan saya sebagai pemberita. Yang aneh dalam kami pergi memberitakan Firman Allah, walaupun mereka kumpul kolekte namun kami tidak ambil, kami serahkan kepada tuan rumah entah untuk pembangunan atau untuk apa. Kami tidak mau dalam pelayanan ada kecurangan.

II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

Jika bahasa ini ditampilkan dan orang lain yang mendengar itu tersinggung, bagaimana. Bisa saja mereka berpikir “berarti Paulus ini mengedepankan dirinya hebat, orang lain tidak hebat” artinya tidak ada motivasi seperti itu. Inilah ketajaman pedang, inilah runcingnya anak panah. Bukan rasul Paulus mempermalukan orang lain dan merasa dirinya lebih baik tetapi dia buktikan ketajaman pedang dan runcingnya anak panah yang ada di mulutnya. Yesus berkata kamu sudah menerima dengan cuma-cuma, berikan dengan cuma-cuma, tidak ada kecurangan.

Sekarang ini menjadi hal yang sangat tren. Sebenarnya ini tidak bagus, ini memalukan tetapi sudah menjadi budaya pelayan Tuhan. Jika dia diundang di satu kota dia sudah harus tawarkan naik pesawat apa, mengnginap di hotel apa, mobil apa yang dia pakai nanti, kasihan kalau seperti ini. Umat Tuhan tidak sadar dia seperti domba yang diperjualbelikan oleh pelayan-pelayan. Dan pelayan-pelayan itu berseru “puji Tuhan, aku kaya!”.

Zakharia 11:4-5
11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.

Sebenarnya hati Tuhan pilu melihat ulah dari pelayan-pelayan yang meniup nafiri tetapi tidak pada status yang benar. Kasihan jemaat diperjualbelikan tanpa ada rasa sayang. Tetapi orang menggembalakan seperti itu sudah tidak malu, itu sebabnya hati Tuhan pilu, hati Tuhan sedih. Saya sebagai gembala bertanggung jawab untuk mengawas dan melayani saudara. Kalau saya salah dalam mengajar dan motivasi saya sudah tidak benar, maka kasihan kita tidak akan masuk dalam penyingkiran. Saya merasakan hati Tuhan dan melihat hati Tuhan sedih jika ada yang seperti ini.

Tetapi ada pelayan Tuhan setelah saya beritakan seperti ini, di satu kesempatan dia buka-buka dompetnya dan ada yang melihat lalu berkata “banyak doinya om” dan dijawab oleh dia “supaya ada guna saya menjual domba”. Jadi dia melecehkan lagi Firman, lebih pilu lagi hati Tuhan. Makanya orang-orang seperti itu tinggal siap menunggu derita sengsara antikristus. Jangan berpikir untuk masuk penyingkiran gereja.

Matius 10:8
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala sidang jemaat, saya mau belajar mempraktekkan ini. Artinya tidak ada tujuan ke sana. Kalau toh ada orang digerakan Tuhan memberi, itu lain persoalan. Saya katakan kepada isteri “kalau berjalan jangan pakai lampu weser, jangan ba sein-sein”. Sebab banyak ibu-ibu rohani seperti itu memalukan.

Suara nafiri yang kita dengar ini supaya kita bisa terbang ke padang belantara. Jangan sampai kena suara nafiri yang menghukum.

II Korintus 11:7
11:7 Apakah aku berbuat salah, jika aku merendahkan diri untuk meninggikan kamu, karena aku memberitakan Injil Allah kepada kamu dengan cuma-cuma?

Dengan cuma-cuma ini akan memuncak, saya ingin saudara dan saya ke sana. Dengan cuma-cuma ini bukan karena murahan tetapi karena kita tidak mampu membayar. Pemuncakan ini sudah ada di dalam koridor roh Mempelai. Jadi Mempelai Wanita, kondisinya seperti ini.
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!

Jadi suara Roh Kudus dengan suara gereja yang menjadi Mempelai Wanita sudah senada. Bagaimana bisa diakhiri dengan cuma-cuma kalau tidak ada ciri cuma-cuma, bagaimana bisa sampai di sini. Makanya memang gereja Tuhan harus diajar. Siapa pengantin perempuan? Itulah gereja Tuhan. Semoga saudara dan sayalah orangnya. Pengantin perempuan ini sedang dibangun, bukan berarti sudah ada. Makanya kita harus mengalami penyucian. Kalau roh dan pengantin perempuan itu mengajak “marilah” lalu yang mendengar juga berkata “marilah” itu berarti sudah menjadi satu roh dengan sesama yang mendengar.
3.      Di dalam damai sejahtera dia mengikuti Tuhan
Apapun yang menggoncang kehidupannya damai sejahtera Allah ada padanya. Dia tidak akan terpuruk, dia tidak akan berontak dan muring-muring. Biarpun orang semprot dan mau bilang apa, hati ini damai. Ini ciri imam yang dipercaya Tuhan untuk meniup nafiri. Tetapi kalau hati dongkol mendengar orang ngomong ini dan itu, bagaimana.

Ini model peniup nafiri, orang yang dipercayai oleh Tuhan sehingga jemaat Tuhan menerima suara Firman dari  Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sehingga ketika bunyi nafiri yang ketujuh, jemaat mengalami keubahan yang luar biasa. Antara bunyi sangkakalan keempat dan kelima ada suara burung nazar yang terbang di langit. Ini yang mengerikan, suara rajawali ini berteriak bahwa hukuman yang kelima, keenam dan ketujuh itu lebih ngeri. Jadi hukuman dari Tuhan Yesus bukan hukuman yang makin lama makin  reda tetapi malah makin hebat.
Wahyu 8:13
8:13 Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Ada tiga kali kata celaka di sini. Dalam terjemahan lama disebut “wai, wai, wai”.

Wahyu 8:13 (Terjemahan Lama)
8:13 Maka aku tampak serta aku dengar seekor burung nasar terbang di tengah langit mengatakan dengan suara besar, "Wai, wai, wai atas segala orang yang duduk di atas bumi dari sebab bunyi sangkakala yang lain lagi, yaitu daripada ketiga malaekat yang akan meniupnya kelak."

Wahai itu adalah ungkapan isi hati seorang kekasih karena sahabatnya sudah diperingati tetapi tidak mau peduli peringatan sahabatnya, akhirnya ada seruan wahai. Secara khusus kita sudah diingatkan oleh Tuhan, sambut peringatan ini. Jangan tunggu peringatan “wahai, wahai, wahai”.

Bahagia kalau kita mengerti Firman dan tahu rencana Allah karena Tuhan membuka isi hatiNya kepada kita gerejaNya. Dia beritahu apa yang menjadi kerinduan hatiNya. Dia ingin merangkul saudara bagaikan Mempelai Wanita. Makanya Alkitab mengatakan “tangan kiriNya ada di belakang kepalaku dan tangan kananNya memeluk aku”. Itulah pelukan kekasih kita. Itulah yang saya rindukan.
Kidung Agung 2:6
2:6 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

Ini nubuatan, dulu Sulamit dan Salomo. Salomo gambaran Yesus dalam kemuliaan, Sulamit adalah nubuatan gereja yang sempurna yang menjadi isteri Anak Domba Allah.

Kidung Agung 8:3
8:3 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.

Ini yang Tuhan inginkan dari kita. Itu cetusan hati kekasih kita Mempelai Laki-laki Sorga. Karena kita ini bertunangan dengan Dia.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

Kapan nikahnya?
Wahyu 19:7
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Ini nikah yang rohani, bukan nikah yang jasmani. Sebabnya nikah kita yang jasmani sekarang ini, arahkanlah kepada nikah yang rohani. Saya bertanggung jawab mengarahkan ayo kita masuk pada nikah yang rohani. Betapa indah tangan kananNya di atas kepala dan tangan kiriNya memeluk kita.

Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Jadi tangan kanan ini umur panjang, itu menunjuk pada Yerusalem Baru. Tangan kiri ini kekayaan, bukan sebatas kekayaan jasmani. Tetapi saudara akan dihormati dan limpah kekayaan bersama dengan Tuhan. Saya merindu untuk ke sana.
Matius 25:21,23
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

4.      Dalam kejujuran dia mengikut Tuhan
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

1)      Barang siapa melayani Aku.
Kalau melayani seseorang, misalnya melayani makanan seseorang, yang diikuti adalah selera tukang masak atau selera orang yang dilayani? Kita melayani berarti mau menyenangkan selera yang dilayani. Itu sebabnya dikatakan barang siapa melayani Aku, berarti melayani selera Tuhan, melayani kesukaan Tuhan, melayani kegemaran Tuhan. Apa kegemaran Tuhan? Membawa diri untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu seleranya Tuhan.

Isteri jangan marah-marah kalau suami berkata “aduh tidak ada garamnya, aduh terlalu pedis”. Jangan isteri malah marah-marah dan semprot di muka suami. Kita melayani selara Tuhan. Tuhan tidak kita lihat tetapi prakteknya kita melayani sesama yang kita lihat wujudnya. Coba sodorkan pada Yesus yang tidak sesuai seleraNya, pasti ditolak. Sebabnya rasul Paulus berjuang supaya jemaat dipersembahkan sesuai selera Tuhan Yesus.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Banyak nanti gembala-gembala kecewa. Begitu dia bawa jemaat malah Tuhan katakan “Aku tidak suka, pergi!”. Saya takut mendengar bahasa “undur engkau pembuat kejahatan!”. Belajar dari sekarang ikuti selera orang yang kita layani.

2)      Dimana Aku berada di situ pelayanKu berada.
Ini berarti pelayan itu lengket terus dengan Tuhan, tambah hari tambah harmonis.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Itulah yang lengket. Jadi fellowshipnya dengan Mempelai Laki-laki Sorga itu tetap harmonis, tetap mesra.

3)      Mengikuti Aku
Yang ketiga ini banyak orang tidak bisa terus mengikuti Tuhan. Sebab Yesus memikul salib maka kita harus memikul salib. Soal memikul salib ini apakah kita sampai pada batas sehingga dihormati oleh Tuhan.
Matius 16:23
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Orang yang tidak mau memikul salib disejajarkan dengan iblis.
Matius 16:24
16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Ibarat orang naik tangga, tinggal 1 tangga dia sudah meraih puncaknya. Ini adalah anak tangga yang ketiga.
4)      Tuhan menghormati
Ini hasilnya, mestinya kita tidak pantas dihormati Tuhan. Seharusnya Tuhan yang kita hormati dan kita junjung. Tetapi Tuhan tidak egois, Dia juga mau menghormati saudara. Di sinilah letaknya banyak umat Tuhan yang gagal untuk dihormati.
II Korintus 10:17-18
10:17 "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
10:18 Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.

Hari-hari terakhir ini kita sedang melangkah menuju pada kesempurnaan gereja dan sudah dekat finish. Kita tinggal menanti hangatnya pelukan kasih sayang Tuhan. tanganNya merangkul saudara, itu berarti perlindungan yang abadi, perlindungan yang sangat indah. Kalau saya katakan mesra itu sudah betul, tetapi lebih indah lagi itu adalah pelukan romantis rohani.

Mulai sekarang pulang di rumah lakukanlah sesuai selera orang yang saudara layani. Jangan mengomel jika dikatakan “ini terlalu asin, ini terlalu pedis!” jangan malah balik dimarah. Kalau dibilangi “kenapa kangkung ini setelah dimasak malah jadi negro” jangan malah marah, katakan saja “maaf, salah resep”. Kita melayani mengikuti selera yang kita layani, itulah Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Inilah praktek di dalam dunia yang kecil dalam nikah rumah tangga kita.

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
JADWAL IBADAH
Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan Suci → Pk. 17.00
Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu :         Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
            Ibadah Raya → Pk. 09.00
            Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
 


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar