20190720

Kebaktian Doa, Sabtu 20 Juli 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 6:16-21
6:16 Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu
6:17 dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka,
6:18 sedang laut bergelora karena angin kencang.
6:19 Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka.
6:20 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"
6:21 Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui.

Sekalipun pelayaran ini menyeramkan, mengingat karena malam dan Yesus tidak bersama dengan mereka karena Yesus ada di dalam doa penyembahan di atas gunung. Sekali lagi, untuk mempraktekkan Firman pasti ada kendala-kendala yang akan dialami. Tetapi dalam Keluaran 20:6 ada janji Tuhan. Jika kita tidak mau mempraktekkan Firman maka dalam Imamat 26 ada 4 kali Tuhan katakan “Aku akan tambahkan 7 kali malapetaka”. Jadi menolak melakukan Firman Allah, tidaklah enak. Melakukan Firman Allah justru kita akan menerima janji Tuhan. Janji Tuhan adalah jika kita melakukan Firman, kita baca dulu dalam :
Keluaran 20:6
20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

Jika tidak berpegang pada perintah-perintah Tuhan, kita lihat akibatnya.
Imamat 26:14-15
26:14 "Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu,
26:15 jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku,

Saudara lihat, murid-murid ini tidak mengingkari perjanjian Tuhan dan murid-murid ini melakukan ketetapan Tuhan. Dalam melakukan perintah Tuhan untuk menyeberang, memang tantangannya berat. Ancamannya kalau kita tidak menuruti perintah Tuhan:
Imamat 26:18
26:18 Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras 1menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu,
Tuhan tidak main-main dengan perintahNya jika kita tidak lakukan. Murid-murid mempraktekan Firman Tuhan, mereka berlayar walaupun dihadang dengan suasana menyeramkan.

Imamat 26:21,24,28
26:21 Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku akan makin 2menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu.
26:24 maka Aku pun akan bertindak melawan kamu dan Aku sendiri akan 3menghukum kamu tujuh kali lipat karena dosamu,
26:28 maka Aku pun akan bertindak keras melawan kamu dan Aku sendiri akan 4menghajar kamu tujuh kali lipat karena dosamu,

Ini sikap atau pandangan Tuhan kepada umat yang diberikan perintah, jika tidak dilakukan maka hukuman ditambah 7 kali lipat. 4 kali disebut ditambah 7 kali lipat. 4 menunjuk 4 penjuru alam. Di manapun kita berada, di desa, di kota, di belahan bumi manapun, orang itu akan dihajar oleh Tuhan 7 kali lipat jika dia tidak mau mempraktekkan Firman, alias menganggap remeh perintah Tuhan.

Ada kendala yang kadang kala kita temukan dalam diri manusia siapapun sehingga terjadi penolakan untuk melakukan Firman Tuhan walaupun sesungguhnya perintah Tuhan itu ringan. Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru banyak contoh, tetapi kita ambil saja 1 contoh dalam Perjanjian Lama dan 1 contoh dalam Perjanjian Baru. Apa yang menjadi kendala manusia sehingga tidak mau melakukan perintah Tuhan.

Contoh dalam Perjanjian Lama adalah seorang bangsa kafir, tetapi karena dia punya kedudukan sehingga tidak mau melakukan perintah Tuhan.
II Raja-raja 5:1-5
5:1 Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.
5:2 Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.
5:3 Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya: "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya."
5:4 Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya: "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu."
5:5 Maka jawab raja Aram: "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu pergilah Naaman dan membawa sebagai persembahan sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian.

Panglima yang kita kenal dan banyak kita dengar dalam pelayanan yaitu Naaman, untuk menikmati kesembuhan dari penyakit kustanya maka ada 6 kelebihannya yang harus ditanggalkan. Itulah yang menjadi kendala bagi Naaman sehingga perintah Elisa untuk mandi 7 kali di sungai Yordan tidak mau dia lakukan. Apa sebenarnya susahnya hanya disuruh mandi, ringan sebenarnya. Tetapi karena dia memiliki 6 kebanggaan dalam dirinya maka itu menjadi kendala untuk mempraktekkan Firman.

1.      Dia punya kedudukan yang tinggi, seorang panglima. Ini menjadi kendala. Banyak kehidupan kita temukan di mana-mana yang sukar untuk mengikuti perintah Tuhan karena dia melihat dirinya punya kedudukan sosial yang tinggi! Ini menjadi kendala sehingga dia tidak bisa mengerjakan walaupun perintah itu ringan. Yang memberi perintah adalah Elisa. Tetapi Elisa ini bukan nabi biasa sebab dalam II Raja-raja 2:15 Elisa ini ada roh Allah dan dalam II Raja-raja 3:12 Elisa ini ada Firman.
II Raja-raja 2:15; 3:12
2:15 Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: "Roh Elia telah hinggap pada Elisa." Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah.
3:12 Berkatalah Yosafat: "Memang padanya ada firman TUHAN." Sesudah itu pergilah raja Israel dan Yosafat dan raja Edom kepada Elisa.

Jadi yang perintahkan Naaman untuk cemplungkan diri 7 kali di sungai Yordan adalah Firman dan Roh Allah yang memakai mulut Elisa.

2.      Dia seorang yang terpandang, berarti kebesarannya. Karena merasa dirinya terpandang dan punya kedudukan sebagai seorang panglima sehingga ini makin tebal dan membuat dia berat untuk melakukan perintah. Apalagi dia anggap Elisa itu seperti melecehkan dirinya.

3.      Dia seorang yang terhormat. Mengapa? Sebab disayang oleh raja. Ini sudah 3 yang menjadi kendala. Jangankan 3, satu saja kendala sudah berat apalagi 3. Dan ditambah lagi 3 yang menyusul.

4.      Kemenangannya. Di mana dia memimpin peperangan selalu meraih kemenangan. Berarti jasa-jasanya diperhitungkan di dalam negeri Aram, itu suatu kebanggaan.

5.      Dia gagah berani, tidak takut siapapun di depannya. Berarti dia seorang pahlawan.

6.      Dia memiliki kekayaan yang limpah. Jadi panglima ini kaya.

6 hal ini ada pada Naaman. Apakah 6 hal yang ada pada Naaman ini bisa menyucikan dia dari penyakit kusta? Bisakah dia ditahirkan dari penyakit kusta dengan 6 kebanggaannya ini? Olehnya untuk merontokan 6 kebanggaan ini maka dia harus mencemplungkan diri 7 kali. Dan ketika kali ketujuh dia mencempulungkan diri maka hasilnya kulitnya menjadi seperti kulit bayi.

Ini berarti jika kita bisa menerobos, bisa mengalahkan kendala supaya kita bisa mempraktekan Firman, apakah belayar, apakah mendaki gunung, apakah turun di lembah sesuai perintah Tuhan, demi kita meraih kesempurnaan, maka kita akan memiliki kulit seperti bayi. Dikatakan seperti kulit bayi itu menunjuk kesempurnaan. Bayi itu tidak tahu berbuat jahat. Bayi itu hanya berharap dan bersandar kepada ibunya. Itu yang dialami oleh Naaman. Dengan 6 kebanggaannya tidak bisa membersihkan dan mentahirkan dia dari kusta. Maka dia diperintah untuk mencemplungkan diri ke Yordan. Coba kita baca, apakah perintah Elisa ini ribet? Tidak, perintah Elisa tidak ribet.
II Raja-raja 5:9-11
5:9 Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
5:10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!

6 kali untuk merontokkan 6 kebanggaannya dan hasilnya ada pada kali yang ketujuh. Tetapi Naaman malah menanggapi dengan gusar. Dia seorang panglima, dia seorang terpandang, seorang yang terhormat tetapi dengan ayat 11 ini dia gusar, berarti dia mempertontonkan dirinya di hadapan Tuhan bahwa dia adalah orang yang bodoh. Tidak memperhatikan Firman sama dengan bodoh. Menolak ketetapan Firman sama dengan bodoh. Ini yang dilakukan oleh Naaman karena dia gusar.

Amsal 19:3
19:3 Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap TUHAN.

Jadi Naaman ini sudah datang di tempat di mana dia tinggal sedikit lagi untuk meraih berkat Tuhan untuk mentahirkan dia. Tetapi dia menyesatkan diri oleh kebodohannya. Hati Naaman gusar terhadap Elisa. Padahal Elisa punya Firman, Elisa punya roh Allah.

Yang menjadi kendala mengapa banyak orang sukar dan sulit untuk mempraktekkan Firman, pertama karena kedudukan status sosialnya, kedua karena terpandang kebesarannya, ketiga karena kehormatannya sebab disayang oleh raja dan rakyat, keempat kemenangannya jasa-jasanya diperhitungkan, kelima gagah berani pahlawanan, keenam kekayaannya. Orang yang seperti ini Tuhan izinkan agar dia cempulung di sungai Yordan sebanyak 7 kali. 6 kali untuk menghancurkan 6 hal yang ada pada dirinya dan yang ketujuh adalah hasilnya.

Ini yang Tuhan mau lakukan kepada kita jika kita mau melakukan Firman. Apa yang menjadi kendala dalam diri kita untuk mempraktekkan Firman, sekarang akan dirontokkan oleh Firman. Sebab jika tidak, maka kita tidak akan bisa menjadi seperti bayi yang bersandar penuh kepada ibunya. Kita tidak bisa meraih apa arti pentahiran dari kusta. Kusta adalah dosa yang terang-terangan, tetapi ditutup dengan pakaian kebesarannya. Ini yang harus kita perhatikan hari-hari terakhir ini.

II Raja-raja 5:11
5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!

Ini pandangannya karena dia merasa seperti dilecehkan, tidak dijumpai, tidak disambut. Kadang kita berpikir seperti itu. Langsung harga diri/prestise yang dia tonjolkan.

II Raja-raja 5:12
5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.

Bodoh, dia sesatkan dirinya, dia sudah lihat petunjuk Tuhan, dia sudah lihat Firman Tuhan tetapi dia sesatkan dirinya dengan kebodohannya.

II Raja-raja 5:13
5:13 Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir."

Tidak sukar, tidak ribet, hanya disuruh mandi di sungai Yordan. Banyak kali orang Kristen mempertahankan harga dirinya jika disuruh mandi di sungai Yordan. Kita butuh orang yang memberikan nasihat. Masih untung Naaman akhirnya mau menerima nasihat dari pegawainya, dari bawahannya.
II Raja-raja 5:14
5:14 Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.

Jadi melakukan perintah Tuhan, selera Tuhan, keinginan Tuhan, untuk mencapai garis akhir, kadang kendala itu bukan datang dari luar tetapi dari diri kita sendiri. 6 ini adalah prestise, ini harga diri dari Naaman. Cemplung pertama menghancurkan harga dirinya tentang kedudukan, cemplung yang kedua menghancurkan rasa diri terpandang, cemplung yang ketiga menghancurkan rasa diri terhormat, cemplung yang keempat menghancurkan kebanggaan dan jasa-jasa, cemplung kelima menghancurkan rasa sebagai pahlawan, cemplung keenam menghancurkan kebanggaan atas kekayaannya. Ketika 6 hal ini berhasil dihancurkan maka yang ketujuh hasilnya luar biasa, dia tampil dengan kulit bayi.

Perintah Elisa mengatakan dia akan pulih kalau 7 kali mandi di sungai Yordan. Elisa tahu persis harus 7 kali. 6 untuk menghancurkan kebanggaannya dan yang ketujuh adalah hasilnya. Ini persoalan cempulung di Yordan, mengkuburkan hidup yang lama. Jika kita masih mempertahankan harga diri, sukar kita untuk menjalankan Firman, walaupun itu sudah perintah. Apalagi jika diminta 7 kali. Mulai dari baptisan air, mengkuburkan hidup lama, sampai angka 7. Artinya Tuhan mau mulai dari kita memberi diri dibaptis, jalani itu sampai sempurna kita bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Jangan sampai saudara terkendala oleh pikiranmu sendiri, oleh harga dirimu sendiri, oleh rasa dirimu adalah sesuatu yang bernilai tinggi. Padahal dalam diri kita ini ada dosa, ada penyakit kusta, itu penyakit dosa pada kita yang ditangani oleh Elisa dan diperintah kepada Naaman hal yang tidak susah dan tidak ribet, tinggal cemplung di Yordan. Akhirnya kendala itu bisa dia terobos dan hasilnya luar biasa, kulitnya menjadi sama dengan kulit bayi.

II Raja-raja 5:14 (Terjemahan Lama)
5:14 Maka sebab itu turunlah juga ia, lalu menyelam dalam Yarden sampai tujuh kali, menurut kata aziz Allah itu, maka daging tubuhnyapun pulang semula, jadi seperti daging tubuh orang muda, sehingga sucilah ia.

Ini sebenarnya seorang anak. Yang mau Elisa tunjukan, lakukanlah dari rohani kanak-kanak lakukan sampai mencapai rohani sempurna. Itu yang Tuhan inginkan, jangan ada kendala. Kalau ada perintah Tuhan, lakukan! Sebab kalau tidak kita lakukan maka Tuhan akan tambahkan bencana. Kita lihat di depan ini, ada 21 bencana. Olehnya jangan kiranya kita berat hati untuk melakukan Firman. Jika kita ada niat dan keinginan untuk melakukan lalu Tuhan melihat kita ada dalam kesulitan, maka Tuhan segera menolong kita, tidak dibiarkan ada dalam kesulitan. Ini harus kita apresiasi.

Kalau Naaman 6 kebanggaannya. Kalau saudara ada berapa? Naaman seorang panglima, dia seorang terpandang, seorang terhormat, di mana-mana dia pergi berperang selalu menang, dia gagah berani dan dikunci dengan dia seorang yang kaya. Sekarang apa kebanggaan saudara, apakah karena kedudukan saudara sehingga malu mempraktekkan Firman. Apakah diri saudara merasa diri terpandang sehingga saudara malu melakukan Firman. Apakah karena saudara merasa seorang yang terhormat sehingga malu melakukan Firman. Apakah karena saudara seorang yang punya jasa-jasa sehingga malu melakukan Firman. Apakah karena saudara pahlawan atau seorang yang kaya sehingga malu mempraktekkan Firman. Termasuk cemplung di Yordan, berarti baptisan air.

Kalau itu perintah Tuhan, lakukan! Kalau bukan perintah Tuhan, jangan lakukan. Tetapi yang paling banyak dilakukan di dalam gereja adalah yang tidak pernah diperintah oleh Tuhan dan tidak ada dalam Alkitab. Namun yang ada dalam Alkitab itu diabaikan bahkan diserang habis-habisan. Sekarang kita pilih, kita melakuan yang diperintah oleh Tuhan atau melakukan yang tidak diperintah oleh Tuhan. Kalau melakukan yang tidak diperintah oleh Tuhan maka kusta tetap kusta. Kalau melakukan yang diperintah oleh Tuhan maka hasilnya seperti bayi, seperti kulit anak muda, kulit anak-anak.

Ini yang harus kita lakukan dan itu tidak hanya berhenti sampai cemplung di Yordan. Apa yang dilakukan oleh Naaman ketika menemukan tubuhnya sudah tahir? Dia langsung bergegas balik kanan kepada Elisa. Tadinya dia pergi dengan gusar dan panas hati karena Elisa tidak mau keluar dari rumah menyambut dia, sekarang dia datang dengan kerendahan hati.
II Raja-raja 5:15
5:15 Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!"

Tetapi Elisa bukan hamba Tuhan mata duitan, hal itu dia tolak. Tetapi ada orang lain di sekitarnya yang bernama Gehazi, justru berpandangan lain.

Begitu rupa Naaman melihat kuasa Allahnya orang Israel, Allah Pencipta langit dan bumi sehingga akhirnya dia minta membawa satu gerobak tanah ke Aram, ke Damsyik. Artinya ketika dia melihat tanah maka itu adalah tanah permai, sebab tanah Israel itu disebut tanah permai. Jadi ketika dia melihat onggokan tanah sebanyak satu gerobak yang dia bawa maka dia ingat Allah Israel dan mau meyembah Tuhan. Mulai saat itu dia menyembah Allah Israel. Tetapi dia minta izin kpada Elisa bahwa rajanya itu pasti akan minta dikawal jika pergi ke kuil Baal. Elisa mengiyakan, tetapi hati Naaman sudah dimiliki oleh Tuhan.

Itu tadi dalam Perrjanjian Lama sekarang kita lihat dalam Perjanjian Baru, apa yang menjadi kendala orang tidak mampu mempraktekan Firman.
Matius 19:21
19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Kalau mau sempurna, berarti mau kembali seperti kulit bayi. Kalau melihat Perjanjian Baru ini lebih berat dari pada Naaman tadi, sebab melepaskan diri dari apa yang dia miliki.

Matius 19:22
19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.

Kendala kedua tidak bisa mempraktekkan Firman ketika kekayaannya disentuh oleh Firman Tuhan. Akhirnya kena Imamat 26:18,21,24,28, mereka tidak mau melakukan perintah Tuhan sehingga ditambah 7 kali hukumannya, itu sampai 4 kali disebutkan. Kalau dalam kitab wahyu ada 3x7 hukaman, tetapi di sini 4x7 hukuman.

Tuhan tahu yang menjadi kendala kita mengiring Tuhan itu adalah kekayaan.
Matius 6:19-21
6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
6:21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Sebab itu 1 Timotius 6:17-18

Orang kaya ini hatinya sudah diikat oleh harta, oleh kekayaan. Banyak kali anak Tuhan maupun hamba Tuhan, berat untuk berbuat bagi Tuhan. Mengembalikan milik Tuhan saja begitu berat. Orang seperti ini sama seperti Naaman tadi, yang disebut dalam Amsal 19:3 dia bodoh, dia sendiri menyesatkan dirinya. Makanya jika kita diberi Tuhan berkat, ingat, ada haknya Tuhan di situ. Dari 10 Tuhan hanya minta 1. Jangan saudara pikir yang 9 ini yang akan membuat saudara jadi miskin, tetapi yang 1 ini yang akan membuat saudara miskin, membuat saudara susah dan membuat banyak kemelut dalam hidupnya jika tidak dikembalikan kepada Tuhan.

Anak muda ini tadinya berhadapan dengan Tuhan Yesus tetapi akhirnya dia balik kanan meninggalkan Tuhan. Dia hanya memperlihatkan belakangnya kepada Yesus sehingga Yesus mengatakan lebih mudah untah masuk dalam lubang jarum dari pada orang kaya masuk dalam kerajaan sorga. Bukan berarti di sorga tidak ada orang kaya dan di sana mayoritas miskin, tidak seperti itu. Di sorga banyak orang kaya. Tetapi yang Tuhan maksud kaya adalah seperti orang muda yang kaya ini, hatinya melekat kepada kekayaan, ini yang menjadi kendala baginya untuk mengikuti Tuhan. Syukur dan puji Naaman berhasil menembusi tetapi orang kaya ini tidak bisa.

Jangan saudara pikir lubang jarum mesin jahit. Setiap kota yang dibangun oleh orang Israel atau kota zaman purbakala memiliki pintu gerbang. Tetapi ada lubang kecil yang disebut lubang jamur di mana kalau unta masuk dia harus lipatkan kaki baru masuk. Unta berat untuk masuk, tetapi itulah jalan satu-satunya masuk di negeri yang pintu gerbangnya sudah ditutup.

Jadi kesimpulannya orang kaya ini bisa masuk jika dia seperti unta merayap, merendahkan diri maka dia pasti ada di dalam kota itu. Tetapi karena hatinya melekat pada kekayaannya maka dia ada di luar perlindungan Tuhan dan tinggal menunggu apa yang akan terjadi di depan.

Kita perhatikan kendala-kendala apa yang membuat kita tidak bisa mempraktekkan Firman. Kendala pertama 6 hal tadi. Dalam Perjanjian Baru kendalanya adalah hati melekat pada kekayaan. Ini yang harus kita gugurkan supaya kita sempurna. Karena Yesus berbicara pada anak muda itu “kalau engkau mau sempurna”. Ketika Yesus katakan “lakukan hukum Firman Allah”. Pemuda ini bertanya “hukum yang mana?” Yesus katakan loh batu yang kedua, bukan yang pertama. Yesus baru menyebut sampai yang kelima langsung anak muda itu potong sebab persoalan yang keenam ini mau dia hindari. Begitu Yesus mau masuk pada poin yang keenam langsung dia potong bahwa 5 hal itu sudah dia lakukan semua. Pemuda ini bukan pandai tetapi oleh kebodohan menyesatkan dia sehingga meninggalkan Tuhan, inilah kebodohannya.

Sekali lagi, jangan sampai kita seperti Naaman awal, tetapi segera berubah. Jangan sampai seperti anak muda ini yang terus dan tidak berubah. Ini yang berbahaya akhir zaman ini. Semoga kita semua adalah pelaku-pelaku Firman mulai dari dalam diriku sebagai hamba Tuhan. Saya mau menjadi pelaku Firman untuk duduk bersanding dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar