20190810

Kebaktian Doa, Sabtu 10 Agustus 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 6:22-25
6:22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
6:23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
6:24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.
6:25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"

Jika kita kembali menoleh bagaimana perasaan Yesus, tidak terpenuhi apa yang Dia inginkan. Walaupun berbondong-bondong orang datang kepadaNya, apa yang Dia rindukan tidak terpenuhi. Jumlah banyak ataupun jumlah sedikit, jika yang menjadi daya tarik kita ikut Tuhan hanya mujizat jasmani, itu belum memuaskan hati Tuhan.

Yesaya 55:6
55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!

Mereka mencari dan mereka mendapat, tetapi hati Tuhan tidak dipuaskan dengan kehadiran orang yang banyak ini. Yesus tidak merasa bahwa mereka adalah orang-orang yang membutuhkan pribadiNya sebagai Kepala atau Mempelai Laki-laki Sorga. Tetapi mereka hanya membutuhkan Yesus sebagai pemimpin dalam persoalan sosial kemasyarakatan. Yesus tidak dapat dipuasakan dengan cara ini.

Ini pelajaran bagi saya dan saudara. Jika pengiringan kita kepada Tuhan hanya untuk kita jadikan Dia pemimpin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup kita, justru Tuhan menjauh, Tuhan menghindar. Maksudnya agar mereka merubah cara pandang mereka tentang kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka.

Di dalam Yohanes pasal 6 ini juga Tuhan menunjukkan bahwa kalau mau mengikut Tuhan, mengutamakan perkara yang di atas, maka Tuhan memberikan jaminan.
Yohanes 6:27-29
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
6:28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Yesus diutus oleh Bapa. Di sini diberikan penekanan supaya mereka percaya kepada Dia yaitu Yesus, yang diutus oleh Bapa. Ternyata dari ayat 1 sampai ayat 26 ini mereka belum percaya kepada Yesus, yang sesuai ukuran sorga. Coba lihat pada diri kita, sejauh mana Tuhan mengukur orang yang disebut percaya ini. Apakah hanya karena mengerumuni Tuhan lalu disebut orang percaya? Apakah karena Yesus ke mana-mana lalu mereka ikut berbondong-bondong ke sana? Ternyata bukan itu ukuranannya. Jika kita melihat ayat 29

Yohanes 6:30
6:30 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?

Bukankah Tuhan Yesus sudah melakukan tanda-tanda itu, tetapi mengapa Yesus masih berkata “hendaklah kamu percaya kepada dia yang telah diutus Allah”. Di sini Yesus membongkar hati dan cara mereka berpikir mengiring Tuhan yang di dalam pandangan Tuhan itu salah. Jadi jangan sampai kita kelihatannya mengerumuni Tuhan, kelihatannya ada berbondong-bondong ikut Tuhan, ternyata Tuhan justru mencela. Berarti mereka belum bisa dikatakan orang percaya. Kehadiran siapapun jika tidak pas dengan apa yang diinginkan oleh Tuhan maka itu belum dikategorikan bahwa kehadiran kita adalah kehadiran orang percaya. Salah satu contoh orang percaya:
Yohanes 6:27
6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Ciri orang percaya dia selalu bertindak, berbuat dan apa yang dia produksi menuju pada makanan yang tidak dapat binasa, berarti mengutamakan yang rohani. Itu baru disebut orang percaya. Jadi sekalipun orang berbondong-bondong mengerumuni Tuhan Yesus, tetapi kalau tujuannya yang fana, itu bukan orang Kristen yang dikategorikan percaya. Kristen yang dikategorikan percaya itu mengutamakan yang rohani. Orang yang mengutamakan yang rohani itu ada pada ayat 44 dan 45. Kenyataannya di sini mereka sudah berbondong-bondong. Menurut ukuran manusia inilah orang percaya, tetapi Yesus mengatakan ayat 29 dan dibuktikan pada ayat 30 bahwa mereka belum dikategorikan orang percaya padahal sudah melihat tanda.

Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Orang yang digarap oleh Bapa lewat Firman pengajaran, orang inilah yang akan dibawa oleh Bapa kepada Yesus. Kemudian 3 kali disebut “dibangkitkan pada akhir zaman”.
Yohanes 6:39
6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Kehidupan yang ikut Tuhan hanya sekedar memenuhi kebutuhan lahiriahnya, tidak dijamin oleh Tuhan bahwa dia tidak akan hilang. Tetapi yang tidak hilang adalah orang percaya dan buktinya dia percaya adalah dia mau diajar. Bukan karena dia mendapat asupan-asupan kebutuhan jasmaninya. Kehidupan yang mau diajar berarti dia berserah diri di tangan Tuhan. Diajar untuk dibentuk karakteristiknya sehingga sama dengan Tuhan.

Yohanes 6:40,44
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Jadi yang dijamin dibangkitkan pada akhir zaman bukan sebatas berbondong-bondong. Memang yang sebatas berbondong-bondong itu walaupun kuasa Tuhan nampak di dalam kehidupan mereka karena Tuhan berbuat mujizat, jangan kita kepincut dengan itu. Bukan berarti Tuhan melakukan mujizat itu sia-sia. Tetapi kerinduan hati Tuhan agar mereka yang sudah terpikat dengan mujizat itu jangan berhenti di situ. Sebab banyak kehidupan Kristen imannya jadi kandas kembali hanya karena sampai pada melihat mujizat. Kalau iman hanya karena melihat mujizat yang Tuhan lakukan secara jasmani, nanti pengiringannya kandas, tidak berkelanjutan.

Ini untuk saya lebih dahulu. Saya jaga jangan sampai pengikutanku hanya termotivasi karena itu. Orang yang seperti itu bisa berkata “jadi kami salah”. Mereka tidak salah tetapi jalannya hanya separuh jalan. Jalannya masih panjang namun mereka sudah berhenti. Mereka sudah ada pada jalan yang tepat tetapi tidak lanjut perjalananya. Padahal Tuhan mau kita disempurnakan.
Yohanes 6:45
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;

Ini adalah sarana yang Tuhan pakai sehingga kita diajar oleh Bapa lewat ini untuk keselamatan kita. Sesudah kita dijamah oleh Tuhan seperti Tuhan membentuk Hawa, sesudah itu baru kita dibawa kepada Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Itulah ujung perjalanan, itu tujuannya. Jangan sudah ada di jalan benar, tetapi berhenti di tengah jalan. Kemudian yang berhenti di tengah jalan itu mendengar yang meneruskan perjalanannya kemudian malah berkata “memangnya kami salah!”. Memang salah karena mereka berhenti! Di sini letak perbedaan kita umat Tuhan. Padahal tujuan Tuhan kita dikemas oleh Firman pengajaran, Roh dan Kasih Allah dan setelah selesai dibawa kepada Yesus “ini tubuhMu, terimalah”. Seperti dulu Tuhan membawa Hawa kepada Adam “ini isterimu”.

Ini untuk kita, jangan merasa tersinggung kemudian berkata “berarti kami tidak betul!”. Mereka betul tetapi baru berapa meter mereka berjalan, padahal jalan itu harus dijalani terus sampai pada kesempurnaan.

Tuhan Yesus dalam dialog yang tajam ini, Yesus angkat persoalan roti manna.
Yohanes 6:30
6:30 Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?

Ini bukti mereka berbondong-bondong ikut Yesus tetapi belum sampai pada standar percaya. Mereka cuma kagum melihat mujizat, tetapi belum ukuran orang percaya.

Yohanes 6:31
6:31 Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."

Yang pembuka dialog mengangkat soal roti manna justru mereka. Yesus langsung menanggapi serius persoalan ini. Setelah mereka angkat persoalan roti manna, Yesus berkata:
Yohanes 6:32
6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.

Saudara yang diberkati Tuhan, di sinilah terpeleset mereka, disinilah mereka terpental. Mengapa? Kalau Tuhan katakan bukan Musa, karena pandangan mereka selama ini Musalah yang memberi mereka roti manna, sehingga Tuhan pangkas. Roti manna itu dari mana?\
Mazmur 78:24-25
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

Pertama hujan Manna, Bapa di sorga yang memberikan kepada mereka, bukan Musa. Hujan manna dan gandum dari langit ternyata disimpulkan adalah roti malaikat. Ini pelajaran bagiku, pertama disebut hujan manna. Sebenarnya bisa saja dikatakan “Tuhan menurunkan manna” tetapi di sini disebut hujan. Ini perlu mendapat perhatian serius dari kita. Kalau bicara hujan, berarti dia bisa turun di mana saja. Bagi orang Israel, ketika hujan manna itu turun, dikatakan itu bagaikan embun. Pengertiannya bagi kita, jangan biarkan hujan itu turun tanpa saudara pungut atau saudara tampung. Memang dia akan turun, tetapi apakah saya dan saudara siap untuk menampung? Kalau Tuhan turunkan hujan manna, semua orang bisa kena. Tetapi orang yang punya iman, dia akan menampung atau memungut.

Saya ibaratkan dua tempayan, yang satu mulutnya ke bawah karena menanti hujan turun, yang satu mulutnya ke bawah. Sama-sama didirus oleh hujan, sama-sama disiram oleh hujan, sama-sama kena hujan, tetapi yang mulutnya ke atas penuh air, yang mulutnya ke bawah juga basah tetapi tidak ada air satu tetespun. Inilah kehidupan Kristen. Yang diibaratkan mulutnya ke bawah itulah kehidupan yang hanya ikut-ikut tetapi tidak punya dasar percaya serius dengan Firman, kristen duniawi. Tetapi yang betul-betul serius dengan Firman itu dia pungut, dia tampung seperti tempayan mulutnya ke atas.

Di sini Tuhan bicara gandum, bukan tepung. Berarti masih perlu kita kisar atau masih perlu ada pekerjaan dari pihak kita kemudian kita tumbuk, kita ayak sampai halus. Ada aktifitas kita ketika kita mendengar Firman. Bukan seperti tempayan yang mulutnya di bawah, mana aktifitasnya. Ini yang banyak kali terjadi dalam dunia Kristen. Kemudian yang mulut dibawa mendengar komentar yang mulut di atas malah berucap “memangnya saya bukan orang Kristen!”. Dia Kristen, sama-sama kena hujan, tetapi mana isinya. Kosong gentongnya, hatinya kosong, pikirannya kosong tanpa Firman. Ini yang seringkali terjadi dalam dunia Kristen sehingga terjadi perdebatan dan mereka berkata “memangnya kami percaya pada Yesus yang mana? Yesus yang kakak atau Yesus yang adik?”. Padahal bukan itu persoalannya, persoalannya ada pada hati, persoalannya panjang perjalanan kita sudah sejauh mana.

Kemudian disebutkan roti malaikat. Untuk kita sekarang itulah roti penggembalaan. Malaikat itu bicara tentang gembala sidang.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Jadi sidang jemaat yang diberkati oleh Tuhan mendapatkan pelayanan dari seorang gembala. Maka kami hamba Tuhan harus memiliki hal ini. Kalau saya sendiri seperti tempayan mulutnya ke bawah, apa yang saya mau cedok kepada saudara, apa yang saya mau bagikan kepada sidang jemaat. Setelah berhenti hujan ternyata tetap kosong. Tetapi jika mulutnya ke atas dia akan penuh, kemudian Tuhan berkata “cedoklah” seperti dalam Yohanes pasal 2. Hasilnya luar biasa kalau tempayan itu penuh.
Yohanes 2:7-8
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.

Itu pekerjaan pelayan yang bekerja sama dengan Tuhan, dalam arti dengar-dengaran pada perintah, tidak meragukan perintah Tuhan. Itu model gembala yang benar di hadapan Tuhan yang tidak ragu apa yang Tuhan katakan kepadanya, dia langsung lakukan. Padahal yang dibutuhkan air anggur, kenapa malah timba air untuk isi tempayan. Tetapi karena mereka melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, justru terjadi mujizat.

Yohanes 2:1-11 ini pestanya ada dua suasana. Suasana pertama ayat 1 sampai ayat 6, akan berujung kepada aib atau malu. Tetapi karena kehadiran Tuhan Gembala Agung dan pelayan-pelayan itu mewakili gembala kecil yang dengar-dengaran maka pesta pertama yang mengarah kepada aib, dirubah Tuhan suasananya menjadi pesta yang luar biasa, suasana sukacita.

Di dalam penggembalaan itu, ketika kita diberi makan roti malaikat, berarti mendapat pelayanan penggembalaan, jangan berhenti pada pesta pertama. Bicara mempelai tetapi kenyataannya berakhir dengan aib, dengan memalukan!

Yohanes 2:9-10
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu -- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya -- ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Ternyata suasana pesta kedua diisi dengan air anggur yang baru, air anggur yang sangat baik. Inilah perjalanan kita gereja Tuhan. Pesta pertama kalau dapat dikatakan itu pesta suasana nikah kita secara jasmani. Olehnya kalau kita hanya memikirkan bagaimana untuk meresponi, untuk mengangkat nikah jasmani ini dengan cara kita, maka kita akan gagal. Tetapi kita harus mengundang Yesus dalam nikah. Kita yang sudah menikah, kita periksa apakah kita hadirkan Yesus di dalam nikah kita. Bagi yang belum menikah, jika kelak anda mau menikah, nyatakan kepada Tuhan bahwa nikahmu miliknya Tuhan, nikahmu Tuhan yang punya.

Apa yang kita lihat dalam Yohanes pasal 2 ini? Ketika pesta mereka mengundang Yesus. Jadi waktu persiapan nikah mereka tidak mengundang Yesus. Sejak awal persiapan kita masuk dalam nikah sudah harus kita mengundang Tuhan Yesus, jangan nanti pestanya. Bagaimana caranya? Undang hamba Tuhan untuk mendukung dalam doa. Begitu masuk dalam nikah bawa nikahmu menjadi miliknya Tuhan. Kenapa banyak kehidupan yang nikahnya tidak dia bawa menjadi miliknya Tuhan? Sebab setelah menikah maka itu perpuluhan yang dia terima dari berkat yang dia peroleh! Berarti nikah itu bukan milik Tuhan karena perpuluhan itu milik Tuhan. Itu sebabnya seringkali diganggu karena tidak menyadari bahwa nikah adalah milik Tuhan. Senang menerima amplop 1 peti, tetapi mana perpuluhan. Dia lupa milik Tuhan, berarti nikahnya tidak dia bawa menjadi milik Tuhan. Maka jangan heran nikahnya menjadi ribet karena tidak dikawal dari sejak awal.

Tuhan ingatkan kepada umatNya bagaimana mereka mendapat ransum dari sorga.
Nehemia 9:15,21
9:15 Telah Kauberikan kepada mereka roti dari langit untuk menghilangkan lapar dan air Kaukeluarkan bagi mereka dari gunung batu untuk melepaskan dahaga. Pula Engkau menyuruh mereka memasuki dan menduduki negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kaujanjikan memberikannya kepada mereka.
9:21 Empat puluh tahun lamanya Engkau memberikan mereka makan di padang gurun. Mereka tidak berkekurangan, pakaian mereka tidak rusak, dan kaki mereka tidak bengkak.

Tuhan kembali ingat dan peringatan ini ada dalam doa Nehemia, pengakuan Nehemia di hadapan Tuhan. Dan dia perdengarkan doa ini kepada khalayak ramai/ umat Israel. Diingatkan bagaimana sikap mereka.

Kita lihat bagaimana bentuk fisik dari manna ini.
Keluaran 16:14
16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

Disebut manna ini sesuatu yang halus. Makanya Yesus tidak segan mengatakan “Akulah roti yang turun dari sorga” dengan kata lain “Akulah roti manna itu” sebab sifatNya halus. Kehadiran Yesus di atas muka bumi ini dan 3,5 tahun dalam pelayanNya, kita lihat bagaimana budi perketiNya begitu halus. Ini adalah karakteristik dari roti manna yang juga menunjuk karakter Yesus. Tetapi bukan berarti Yesus tidak pernah melakukan yang keras. Kalau selama 3,5 tahun budi pekertinya halus, apalagi bila menghadapi wanita. Tetapi setelah bangkit dari kubur, Dia keras menghadapi wanita! Jadi kita lihat, inilah karakter pribadi Yesus. Lihat dalam Wahyu pasal 3, di dalam jemaat Tiatira apakah Yesus tidak keras menghadapi Izebel?.

Kita perhatikan di sini agar kita ini memanfaatkan karakteristiknya Tuhan yang halus, agar itu dimasukan dalam diri kita sehingga kita juga lemah lembut seperti Tuhan Yesus berkata:
Matius 11:28-29
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Roti manna itu juga sesuatu yang seperti sisik. Ikan itu punya sisik yang berlapis-lapis. Sisik di sini berbicara tentang tameng atau perlindungan. Baju zirah itu bagaikan sisik. Berarti jika kita mengkonsumsi roti manna, sekaligus kita akan mendapatkan perlindungan dari Tuhan. Baju zirah itu dibuat seperti sisik dari lempengan-lempengan baja yang diatur sedemikian rupa sehingga walaupun kena lembing, lembing itu akan terpental. Itu menunjukan perlindungan Tuhan.

Jadi kalau kita makan roti manna, kita akan menerima dan merasakan pengaruh sorga sesuatu yang halus, sehingga karakteristik Yesus Kristus yang halus dan lemah lembut masuk pada kita. Kemudian kita mendapat perlindungan. Sisik itu juga banyak. Itu menunjukkan mengkonsumsi roti manna mengarahkan kita pada persekutuan tubuh Kristus. Ketika mereka mengangkat tentang roti manna, ternyata mereka tidak halus, sifat mereka kasar. Bahkan mengejar Yesus mau dilempar dengan batu. Manna bukti sifat yang halus yang dimakan oleh nenek moyang mereka dahulu, sifat itu tidak turun pada mereka. Kemudian sisik itu menunjuk perlindungan, kenyataannya zaman Yesus bersama dengan mereka, mereka ada dibawah penjajahan Romawi. Kemudian mana kesatuan mereka, tidak ada.

Yang mereka hina ini adalah sesuatu yang halus. Artinya mereka menghina persoalan lemah lembut (sifat Yesus). Kemudian mereka menghina perlindungan dari Tuhan. Yang ketiga mereka menghina persekutuan yang diatur oleh Tuhan. Bagaimana bentuk penghinaan mereka?
Bilangan 21:4-5
21:4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."

3 hal tadi ikut mereka hina. Dan ini sangat riskan akhir zaman ini. Puji Tuhan jika saya dan saudara memahami jika Tuhan mengatakan roti malaikat, gandum dari langit. Berarti kita tidak terima instan tetapi ada pekerjaan yang harus kita kerjakan. Jika ini ada, jangan sampai saudara menghina perlindungan Tuhan, menghina karakteristik Tuhan yang lemah lembut, menghina ajakan persekutuan Tuhan mulai dari nikah kita sampai persekutuan besar menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 
Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar