20190828

Kebaktian PA Imamat, Rabu 28 Agustus 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 23:26-32
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

Kembali kita melihat urutan tujuh masa raya yang diperintahkan oleh Tuhan. Pertama adalah pesta Paskah yang mana domba Paskah disembelih. Kalau dulu Israel merayakan Paskah, domba yang sesungguhnya yang mereka sembelih. Tetapi kita merayakan Paskah, domba yang disembelih adalah Yesus Anak Domba Allah. Olehnya pada pesta yang keenam, Tuhan tidak ingin pengorbananNya pada pesta pertama menjadi sia-sia. Pada pesta yang keenam, Dia mengupayakan agar pengorbananNya ada hasil alias tidak gagal. Maka pada pesta yang keenam ini, penampilan Yesus sebagai Imam Besar benar-benar sangat serius untuk membersihkan gereja Tuhan sehingga tampil tanpa cacat cela dan kerut. Itu adalah hasil dari pengorbanan Kristus Yesus di Golgota.

Lewat tujuh masa raya ini, maka kita diperlihatkan Tuhan punya rencana dan rencanaNya tidak dapat digagalkan oleh manusia. Kita sekarang ada pada pesta yang keenam. Sayang sekali, bukan mengupayakan pendamaian, bukan mengupayakan supaya kita luwes satu dengan yang lain sebagai anggota Tubuh Kristus dan sesama hamba Tuhan, bukan mencari hal yang akan disucikan tetapi justru mencari hal-hal yang bukan sasaran rencana Tuhan. Sehingga kehidupan manusia hari-hari terakhir ini ada kecenderungan bukan membawa dirinya untuk disucikan sampai tuntas, malah prakteknya justru terbalik. Ini sangat memperihatinkan untuk saya hamba Tuhan.
Kita diberi Tuhan waktu untuk bersekutu seperti sore ini. Ini adalah kesempatan bagi kami hamba Tuhan untuk refreshing, menenangkan diri selama melayani. Kemudian kami ketemu satu dengan yang lain. Utamanya untuk menyatukan presepsi supaya pelayanan kami tidak punya arah atau sasaran yang keliru. Itu sebabnya mari kita perhatikan kembali.

Pesta keenam ini adalah proses terakhir yang menentukan saya dan saudara masuk pesta pondok daun-daunan atau tidak, itulah pesta pendamaian atau pesta grafirat. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan di dalam merayakan pesta pendamaian atau pesta grafirat ini.

Kalau Paskah Israel domba sungguhan disembelih. Bagi kita adalah domba Allah itulah Yesus. Dan sekaligus dia adalah Imam Besar sesuai Ibrani pasal 9. Kalau Harun, dalam Ibrani pasal 7 dikatakan darah domba. Tetapi Yesus darahNya sendiri. Mustahil apa yang Dia rencanakan akan gagal, pasti akan berhasil. Sekarang pertanyaannya, apakah saya dan saudara ada di dalam keberhasilan pelayanan Yesus ini?

Olehnya adalah elok kalau hari-hari terakhir ini kita merenungkan bagaimana pelayanan kami hamba Tuhan dan bagaimana ibadah anak Tuhan makin terasa pekerjaan pendamaian dan penyucian itu. Bukan malah menambah dan menyimpan kepahitan serta uneg-uneg, jangan hal itu terjadi, itu harus dibuang.

Tidak mungkin Tuhan gagal karena Tuhan sudah perlihatkan.
Ayub 42:1-2
42:1 Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.

Itu diangkat kembali oleh rasul Paulus.
Roma 9:6
9:6 Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel,

Berarti Tuhan bekerja keras pada pesta yang keenam untuk mengisi rencanaNya yang sangat unik yaitu menciptakan gereja Tuhan yakni kehidupan saya dan saudara tanpa cacat dan cela, sehingga nanti kita diterbangkan ke padang belantara.

Perlu kita perhatikan lebih dahulu, dalam pesta ini ada 4 hal yang ditonjolkan oleh Tuhan. Hal pertama itu ada di pesta Paskah, pesta roti fatir, pesta Pantekosta, pesta bunyi nafiri dan ada di pesta pedamaian. Apalagi pesta pondok daun-daunan, hal yang pertama ini 3 kali disebut.

1.      Imamat 23:27
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.

Yang diminta pertama dalam pesta grafirat ini adalah pertemuan yang sifatnya kudus. Untuk meraih masuk pada pesta pondok daun-daunan, dalam pesta keenam yang menjadi penentu untuk masuk pesta pondok daun-daunan, maka yang pertama Tuhan minta adalah pertemuan di dalam sidang jemaat. Jadi sidang jemaat yang mengaku digembalakan oleh gembala A, tetapi tidak peduli dengan pertemuan-pertemuan yang diadakan, maka itu tanda tanya besar. Bagaimana dia bisa masuk dalam pesta pondok daun-daunan. Di sana ada 3 kali disebut pertemuan kudus.
Imamat 23:35-36
23:35 Pada hari yang pertama haruslah ada 1pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:36 Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, dan pada hari yang kedelapan kamu harus mengadakan 2pertemuan kudus dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN. Itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.
23:37 Itulah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, yang harus kamu maklumkan sebagai hari 3pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu,

Ini untuk jemaat, saya tidak membiaskan kepada hamba Tuhan sebab hamba Tuhan itu punya tanggung jawab masing-masing. Tetapi kalau kita bisa memahami pelajaran Tabernakel, mulai dari halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci, selalu ada penekanannya tentang pertemuan kudus. Olehnya jika jemaat mulai mengurangi nilai pertemuan-pertemuan atau ibadah-ibadah yang sifatnya kudus ini, hati-hati! Itu pertanda kehidupan itu tidak akan punya sayap untuk membawa dia terbang masuk dalam pesta pondok daun-daunan. Mengapa? Sebab dalam pertemuan kudus ini ada bunyi sangkakala.
Imamat 25:29
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

Di sini menggelegar pemberitaan Firman yang diibaratkan bunyi sangkakala di mana-mana di seluruh negeri. Kemudian dihubungkan dengan pesta pembebasan yaitu tahan Yobel. Disebut itu diadakan tanggal 10 bulan 7. Pesta pendamaian juga tanggal 10 bulan 7.

Kita sadari masih belum sepenuhnya kudus, tetapi kehadiran Tuhan yang membuat pertemuan itu kudus. Olehnya mari kita perhatikan, hal ini sudah harus menjadi perhatian yang serius bagi kita untuk mengaktifkan diri kita masuk dalam pertemuan-pertemuan kudus. Sebab di sana ada suara sangkakala, ada suara serunai, ada suara nafiri yang diperdengarkan di mana-mana. Tujuannya apa? Untuk mengembalikan hakku dan hakmu yang hilang, sudah digadaikan. Dulu rumahku digadai kepada orang dan tidak bisa saya tebus, tetapi pada tahun Yobel itu harus dikembalikan kepada saya. Dulu ladang saya gadaikan, tetapi pada tahun yobel ladang harus dikembalikan. Ini menunjukkan suara sangkakala atau nafiri di mana kita menggelar pertemuan, tujuan Tuhan adalah Tuhan mau mengembalikan apa yang hilang pada kita. Apa itu? Itulah kemuliaan.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

Kemuliaan Mempelai yang dulu hilang dari Adam dan Hawa, sekarang Tuhan mau kembalikan. Tetapi kalau kita meremehkan pertemuan kudus, berarti saudara tidak akan menerima itu! Jangan cari-cari alasan kalau tidak terlalu penting.

Yang hilang itu akan dikembalikan pada tahun Yobel. Pada tanggal 10 bulan 7 di mana-mana mengelegar suara nafiri yaitu suara Firman. Sore ini kita mendengar suara Firman, apa tujuannya? Tuhan mau mengembalikan apa yang hilang pada kita lewat Dia berkorban di Golgota. Dia Imam Besar bukan membawa darah binatang tetapi darahNya sendiri. Tujuannya salah satunya untuk mengembalikan kemuliaan yang pernah dimiliki oleh Adam dan Hawa sebelum mereka jatuh dalam dosa.

Bukan maksudnya yang duniawi kalau kami ngotot agar saudara hadir dalam ibadah, supaya saudara masuk dalam penyingkiran dan saudara menerima kemuliaan sepenuhnya. Karena itu adalah doa Yesus, bahkan Yesuspun rela melepaskan kemuliaanNya. Tetapi ketika Dia mau naik ke Golgota, besoknya Dia disalib, Dia berdoa “Bapa, Aku telah melayani Engkau. Kembalikan itu kemuliaan yang pernah Aku miliki sebelum dunia ini diciptakan.
Yohanes 17:4-5
17:4 Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
17:5 Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Ini dikembalikan dan memang dikembalikan oleh Bapa kepada Yesus. Dan Yesus punya rencana, kemuliaan yang Dia miliki juga menjadi bagian kita. Saudara lihat bagaimana kerinduan hati Tuhan Yesus agar kemuliaan ini juga menjadi bagian kita.
Yohanes 17:22-23
17:22 Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
17:23 Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Supaya kita sempurna, itulah yang dikerjakan Yesus dalam pesta grafirat ini yaitu supaya saudara dan saya disempurnakan oleh Tuhan. Luar biasa rencana Tuhan. Saudara sangat keliru jika tidak meraih apa yang Tuhan sudah sediakan bagi kita.

Ini adalah pertemuan dan Tuhan mengukur pertemuan itu dua atau tiga orang.
Ibrani 18:20
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Di mana bukti Tuhan hadir di dalam pertemuan kudus itu? Apa itu kehadiran Tuhan? Itulah firman pengajaran. Kalau ketemu satu dua orang tanpa Firman pengajaran berarti Yesus tidak ada. Tetapi kehadiran Yesus dibuktikan dengan Firman Tuhan turun di tengah-tengah kita karena itu yang menyucikan kita. Makanya pertemuan kudus ini patut digalakkan, jangan justru dikurangi.

Yang kita pelajari dalam pelajaran Tabernakel, di dalam ruangan suci ada 3 macam alat yaitu meja roti sajian, pelita emas dan mezbah dupa emas. Sekarang ini apakah kita ada kerinduan hati atau ikhtiar untuk menggalakkan pertemuan kudus. Sebab itulah yang ditekankan, begitu disebut pesta pendamaian, pertemuan kudus dulu yang disebut. Bedanya dengan pesta bunyi nafiri, pertemuan kudus itu disebut terakhir.

Kita ini satu kapal. Di dalam kapal itu ada kapten kapal, ada juru mudi, awak kapal lain. Ini yang menangani kita.

Imamat 23:27
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.

Jika saudara tarik dari Paskah sampai pesta pondok daun-daunan, 9 kali disebut di pertemuan kudus. Tetapi kalau saudara tarik dari Imamat 23:1, ada 11 kali. Saya diketuk Tuhan hatiku, karena kadang dalam usia seperti ini seringkali memikirkan soal usia. Tetapi terngiang-ngiang bapak Pdt. Yusak Widjaja Hendra mengatakan di dalam Tuhan tidak ada tua dan tidak ada muda. Oh Tuhan berikan saya kemampuan untuk menggalakkan diri ini, untuk masuk dalam pertemuan kudus. Jadi tujuannya bukan pertemuan ini tetapi apa yang kita alami dalam pertemuan itulah maksudnya. Karena pemberitaan Firman Tuhan disampaikan di mana ada pertemuan.

Imamat 25:9
25:9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

Semua sisi kehidupan manusia disentuh. Jadi pemberitaan Firman Tuhan saat pertemuan kudus itu maksudnya supaya semua lini kehidupan kita disentuh oleh Firman Tuhan. Nikah disentuh, pekerjaan disentuh, study disentuh, apapun yang namanya mewarnai kehidupan manusia, semuanya disentuh oleh suara Firman pengajaran yang bagaikan bunyi sangkakala.

Olehnya sekarang ini apakah saudara membuka hati untuk menerima Firman pengajaran menyentuh kehidupan saudara? Adakah di sini yang tidak mau? Kita butuh Firman ini karena pesta grafirat ini adalah kesempatan yang akhir di mana gereja disempurnakan untuk memungkinkan kita masuk pada pesta pondok daun-daunan.

Akhir zaman ini betul seperti yang dikatakan dalam II Timotius pasal 3, salah satu dosa yang menonjol adalah tidak tahu berterima kasih. Inilah yang banyak sekarang. Jangankan kepada Tuhan, berterima kasih kepada hamba Tuhan saja masih belum juga nampak. Kalau di tempat lain jemaat itu antri kepada gembalanya untuk penggembalaan selama setahun. Kalau kepada gembalanya saja dia tidak berterima kasih apalagi kepada Tuhan.

Jadi betapa pentingnya pertemuan kudus, semua sisi kehidupan kita disentuh, pekerjaanmu disentuh. Apakah saudara membuka usaha adakah di situ tabako, itu tidak disentuh oleh Firman “jauhkan itu, jangan jual di situ”. Malah dijawab, itu menarik orang datang belanja. Yang menarik orang datang belanja pada saudara adalah Yesus, bukan karena tabako. Kalau Yesus cegah “jangan belanja di situ” maka tidak ada orang datang belanja.

Ini adalah pesta yang terakhir, pekerjaan kita disentuh, nikah kita disentuh, study disentuh, semua disentuh. Karena disebutkan di mana-mana suara sangkakala diserukan. Di dalam pertemuan di ujung akhir zaman ini untuk membawa saya dan saudara  menjadi mempelai yang disebut disempurnakan, maka galakkan atau gairahkanlah hidupmu, saya mau dengar bunyi nafiri, saya mau menerima suara nafiri yang menggelegar sehingga menyentuh kehidupan saya. Apakah roh sembayangku mulai menurun, apakah aktvitas pelayananku mulai menurun? Ini tanda gejala yang berbahaya. Justru ibadah pelayanan kita harus makin meninggi.
Amsal 4:18
4:18 Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.

Amsal 4:18 (Terjemahan Lama)
4:18 Akan tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya terang, makin lama makin bercahaya sampai kepada siang yang sempurna.

Pada rembang tengah hari atau pada siang yang sempurna, di situlah Tuhan Yesus membenahi nikah wanita yang ada di Sikhar. Berarti perjalanan rohani kita menuju pada nikah yang sempurna. Itulah perjalanan saya dan saudara, itu tujuan nafiri diperdengaran supaya kita ada pada siang yang sempurna.

2.      Puasa
Puasa ini harus 12 jam malam dan 12 jam siang. Mulai dari jam 6 sore matahari terbenam sampai besoknya lagi matahari terbenam. Berarti 12 jam malam dan 12 jam siang. Di sini kita diperhadapkan bagaimana upaya Tuhan untuk menolong gereja Tuhan. Karena waktu siang yang harus didongkrak oleh Tuhan adalah kehidupan manusia yang berfoya-foya, membuang-buang waktu! Kalau malam adalah tidur dan mabuk. Siang dan malam ini sama waktunya yaitu 12 jam. Siapa yang bisa menolong? Di sini, pada pesta Grafirat, di sini saya ditolong secara tuntas. Di sini akhir dari karya Yesus untuk menampilkan gereja sempurna adanya. Kalau kita tidak ada pada suasana ini, apa yang nanti kita terima?

Dalam Alkitab ada bahasa yang mengerikan yang disebutkan oleh Tuhan yaitu pertama dilenyapkan dan kedua Kubinasakan. Ini ada pada pesta grafirat.
Imamat 23:29-30
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.

Sementara Tuhan mau menyempurnakan gerejaNya, ada dua bahasa yang mengerikan ini. Ada ancaman Tuhan di dalamnya yaitu melenyapkan atau kubinasakan. Ini jangan terjadi dalam diri kita.

Kita harus menggalakkan soal pertemuan kudus. Jemaat Tuhan jangan ada dalam pikiranmu meringankan soal pertemuan kudus, itu bahaya! Karena kita ini adalah generasi yang terakhir. Kalau kita tidak kesedot di dalamnya maka kita akan dilenyapkan dan dibinasakan. Aduh, apakah itu yang kita tunggu? Tidak!

Kalau kami hamba Tuhan datang fellowship itu adalah refreshing. Kemudian sama-sama didorong dengan kekuatan Firman pengajaran ke mana kita melangkah. Sekali lagi, jangan sekali-kali saudara meremehkan pertemuan kudus. Dalam masa raya mulai dari sabat sampai pesta pondok daun-daunan ada 11 kali. Tetapi dari Paskah sampai pestaPondok hanya 9 kali.

Yang berikut yang kita bahas yang juga tadi sudah disentil adalah berpuasa. Merasa hal-hal yang tidak pantas itu pantang baginya. Itulah yang disebut nistia atau nistio. Pada pesta Paskah ini tidak ada. Tetapi pada pesta keenam yaitu pesta penentu untuk kita masuk penyingkiran gereja, di sini 3 kali ditekankan persoalan puasa. Hanya orang-orang yang tahu bahwa dia ada di rumah Tuhan, hanya orang-orang yang menyadari bahwa hidupnya ada di rumahnya Tuhan, bukan di rumah pastori tetapi ada di dalam ibadah persekutuan, maka orang itu pasti akan bertanya apa itu puasa. Pasti dia akan merindukan soal puasa. Ini adalah pelajaran bagiku dan bagi saudara, apakah kita ini punya kerinduan hati agar puasa itu tepat guna dan berada pada koridor yang benar?

Coba saudara perhatikan, ada orang yang tinggal di rumah Tuhan, mereka datang kepada hamba Tuhan bertanya soal puasa.
Zakharia 7:1-2
7:1 Pada tahun yang keempat zaman raja Darius datanglah firman TUHAN kepada Zakharia, pada tanggal empat bulan kesembilan, yakni bulan Kislew.
7:2 Adapun penduduk Betel telah mengutus Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk melunakkan hati TUHAN,

Ini penduduk Betel. Betel artinya rumah Tuhan. Karena mereka sadar bahwa ada di rumah Tuhan maka dia tidak tinggal diam, dia ingin tahu dan dia akan cari tahu. Dan dia mendapat jawaban. Ini anak Tuhan yang sadar bahwa dia adalah Bait Allah, dia adalah Betel, dia rumah Tuhan.
Zakharia 7:3-5
7:3 untuk menanyakan kepada para imam dari rumah TUHAN semesta alam dan kepada nabi, demikian: "Haruskah kami sekalian menangis dan berpantang dalam bulan yang kelima seperti yang telah kami lakukan bertahun-tahun lamanya?"
7:4 Maka datanglah firman TUHAN semesta alam kepadaku, bunyinya:
7:5 "Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku?

Itu sebabnya dalam pesta grafirat ini yang langsung menjadi pemimpin atau yang pegang komando atau pelaksana dalam mengerjakan pesta pendamaian ini adalah langsung imam besar. Karena imam besar yang memimpin puasa maka puasa itu untuk Tuhan. Tidak mungkin bukan untuk Tuhan karena yang memimpin langsung doa puasa kita adalah Tuhan Yesus sebagai Imam Besar.

Puasa ini langsung kena mengena dengan pesta keenam yaitu pesta pendamaian. Di sini pertama kali Tuhan inginkan puasa, justru pada ujung perjalanan kita, ujung perjalanan gereja Tuhan dan segera gereja akan disingkirkan. Tetapi apakah ada pantang, ada Nistia, ada Nistio, pantang terhadap hal-hal yang mengganggu rohani kita. Yang bisa mengganjal perjalanan kita apakah kita bisa pantang? Bukan hanya persoalan tidak makan dan minum. Kalau namanya nistia berarti pantang dalam segala hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan, yang mengganggu hubunganmu dengan Tuhan, yang mengganjal perjalananmu dengan Tuhan. Dan ini justru digelar pada pesta yang keenam. Ini untuk saya lebih dahulu.

Di dalam Zakharia Tuhan tanya kembali “apakah kamu puasa pada bulan kelima dan ketujuh selama 70 tahun itu apakah benar untuk Aku?”. Kadang kita gelar puasa supaya ternak saya bisa sehat, supaya pekerjaan saya mulus, supaya pendidikan saya bagus. Itu puasa untuk diri sendiri bukan puasa untuk Tuhan, bukan berarti salah. Itu baru sifatnya puasa untuk dirimu, tetapi kalau puasa untuk Tuhan, di sinilah tantangannya. Apakah puasa ini demi Tuhan supaya saya ini benar-benar menjadi bagian dari Tubuh Kristus atau tidak, inilah puasa yang benar! Seperti Nahum, orang-orang Niniwe, Daniel, Ester dan juga Nehemia.

Ini pesta yang keenam yang ditekankan adalah pesta untuk Tuhan. Artinya kita berpuasa untuk kepentingan Tuhan, tidak berorientasi lagi untuk kepentingan kita tetapi benar-benar untuk kepentingan Tuhan. Apakah bila kita tidak berpuasa kepentingan Tuhan tidak terpenuhi? Tetap terpenuhi! Tetapi yang dimaksud puasa untuk Tuhan ini adalah kita mengkaitkan diri dengan Tuhan “saya ingin menjadi mempelai WanitaNya”. Itulah yang disebut untuk kepentingan Tuhan.

Hingga saat ini kalimat itu tidak berubah “tidak ada tempat Aku meletakkan kepalaKu”. kepentinganNya adalah tempat untuk Dia meletakkan kepalaNya. Ini yang kita gumuli. Apakah saya berpuasa untuk menempatkan diri sebagai tubuh unutk menerima Dia sebagai kepala. Bahasa yang mudah dimengerti, apakah saya bisa menyediakan bantal untuk Tuhan yaitu diri saya sendiri. Inilah tujuan puasa yang ditekankan pada pesta Grafirat ini. Sebab kalau tidak disebut dilenyapkan dan dibinasakan. Berarti tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Pada waktu zaman Pdt. In Yuwono, ketika beliau menerangkan soal puasa ini, selalu beliau pegang mulutnya dilemparkan pada jemaat “terima!”.

Kita tanya pada diri kita, betulkah kita berpuasa demi kepentingan Tuhan? Karena Tuhan juga berbuat untuk kepentingan kita! Kita berpuasa untuk kepentingan siapa? Untuk kepentingan Tuhan. Terima kasih Yesus, kalau saya bisa melakukan ini hanya kemurahan Tuhan.

Ada dua domba, satu untuk azazel, satu untuk Tuhan. Satu diikat benang merah ditanduknya, yang satunya diikat benang merah di lehernya. Ketika yang untuk Tuhan itu disembelih, saat yang sama yang untuk iblis itu didorong ke padang gurun. Tiba-tiba benang merah yang diikat di tanduknya berubah menjadi putih.

Tuhan itu unik, Tuhan punya rencana yang sangat rahasia pada kita. Dan itu hanya diungkapkan kepada orang yang mau tahu, orang yang ada di rumah Tuhan. Lepas dari itu dia tidak akan diberi tahu. Tetapi kalau dia ada di Betel, pasti diberi tahu. Sebabnya mari kita menjadi umat Tuhan yang benar-benar mengasihi Tuhan. Kita sudah ada pada detik-detik yang terakhir.

Imamat 23:27,29-30,32
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan 1berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan 2berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan 3berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."

Jadi puasa yang ditekankan dalam Imamat pasal 23 ini, imbang siang 12 jam dan malam 12 jam. Apa yang menonjol pada waktu malam yang harus kita pantang, yang harus kita genjot, yang harus kita bebaskan diri dari diri kita?
I Tesalonika 5:7-9
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
5:8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,

Coba lihat gagasan Tuhan, Tuhan tidak tega saya dan saudara untuk kena murka. Keselamatan yang dimaksud ini adalah penyingkiran gereja. Itu sebabnya dikatakan jangan tidur. Ini malam, 12 jam puasa waktu malam itu menghadapi roh tidur dan roh mabuk. Mabuk ini banyak jenisnya, tidur ini juga banyak jenisnya. Salah satu orang yang rohaninya tidur, dia tidak sadar dia dipermainkan dan mengerjakan yang menyenangkan setan. Mabukpun banyak ragamnya, mabuk seks, mabuk harta, mabuk minuman keras. Ini yang sangat berbahaya dan Ayub mengatakan ini adalah roh yang menggarap kehidupan manusia sehingga bukan disucikan, malah menambah kenajisan.
Ayub 24:15-16
24:15 Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorang pun melihat aku; lalu dikenakannya tudung muka.
24:16 Di dalam gelap mereka membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi; mereka tidak kenal terang,

Maaf, kita ini sudah ada di dalam pengajaran, jangan lagi saudara bongkar rumahmu. Sedikit-sedikit kalau sudah lagi panik, lagi galau pikiran langsung bicara pada isteri “cerai!”. Jangan lagi bongkar rumah, itu suasana malam. Makanya perlu kita doa puasa. Ini yang terjadi, pada pesta terakhir inilah yang dihadapi yaitu persoalan tidur, persoalan mabuk dan ada orang yang mengendap-endap kalau menjelang gelap lalu membongkar rumah. Nikah saudara yang sudah ditolong oleh Tuhan dari kehancuran masa lampau, jangan lagi saudara bicarakan “kita bongkar”. Kalau artis gampang saja, tetapi saudarakan bukan artis. Kita sudah masuk pada pesta keenam yang banyak tidak diketahui oleh banyak orang. Kita yang sudah mengetahui jangan mengikuti perilaku orang yang tidak mengetahui yang suka membongkar rumah. Memang nikah itu tidak mulus-mulus. Kalau bertengkar jangan didengar orang, tetapi di dalam kamar.

Apa yang dihadapi pada waktu siang?
II Petrus 2:12-13
2:12 Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
2:13 dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu.

Padahal Yohanes 9:4 mengatakan bahwa siang hari itu adalah kesempatan kita mengerjakan pekerjaan Tuhan. Jadi anggota Tubuh Kristus semua terlibat dalam pekerjaan Tuhan.
Yohanes 9:4
9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

Dikatakan “kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu” berarti orang di dalam, ini orang percaya. Ini yang harus dibersihkan waktu kita berpuasa. Jangka waktunya sama, siang 12 dan malam 12. Jadi kekuatan Firman untuk menghadapi gebrakan pada waktu siang yang membuat saudara aras-arasan terhadap pekerjaan Tuhan, itu mau Tuhan bersihkan. Jadi pada waktu malam Tuhan mau membersihkan kita dari roh tidur, mabuk dan roh membongkar rumah tangga, waktu siang Tuhan mau membersihkan kita dari roh foya-foya dan orang yang mabuk hawa nafsu.

Angka 12 adalah angka persekutuan, angka pertemuan, angka fellowship. Bagaimana kita ada kemampuan untuk menghadapi suasana malam dan suasana siang jika kita jauh dari persekutuan. Tuhan tidak pernah mengizinkan kita menyendiri. Selalu ditarik oleh Tuhan dalam satu kesatuan seperti papan jenang. Tidak mungkin kita tangguh dan mampu jika tidak ada di dalam roh persekutuan, roh kebersamaan menghadapi suasana siang dan malam akhir zaman ini.

Tuhan langsung taruh pada urutan pertama yaitu pertemuan kudus. Ini untuk memungkinkan kita mendengarkan suara Firman, di sana dikumandangkan bunyi sangkakala. Kemudian dikaitkan dengan puasa. Itu untuk menggusur perbuatan waktu siang soal foya-foya dan perbuatan waktu malam soal tidur dan mabuk.

Ini ditekankan Tuhan pada pesta keenam. Pesta keenam ini penentu, saya tidak mau kehilangan pesta ketujuh. Saya tidak mau tidak masuk dalam penyingkiran gereja. Saya tidak ingin kata dilenyapkan dan dibinasakan. Itu bagi gereja Tuhan yang tertinggal.
Wahyu 12:17
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.

3.      Imamat 23:28
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.

Kalau pada pesta yang lain dikatakan “jangan melakukan pekerjaan berat” tetapi pada pesta keenam ini langsung dikatakan “jangan melakukan sesuatu pekerjaan”. Berarti Tuhan menginginkan aktvitas daging kita stop, berakhir di sini! Kedengarannya berat, tetapi sesungguhnya tidak berat, hanya kita tidak mau melakukan.

Imamat 23:31
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.

Dalam Yehezkiel pasal 44, imam itu dilarang untuk memakai pakaian yang membuat berkeringat, jangan melayani dengan ada keringat. Kenapa ada keringat? Karena ada aktvitas daging.
Yehezkiel 44:17-18
44:17 Maka kalau mereka hendak masuk dari pintu-pintu gerbang pelataran dalam, mereka harus mengenakan pakaian lenan; mereka tidak boleh memakai pakaian bulu domba waktu mereka bertugas di pintu-pintu gerbang pelataran dalam atau waktu menyelenggarakan kebaktian dalam Bait Suci.
44:18 Mereka harus memakai destar lenan dan memakai celana lenan, tetapi jangan memakai ikat pinggang yang menimbulkan keringat.

Keringat ini adalah akibat gerakan daging. Imam saja begitu rupa Tuhan atur. Ini tujuannya apa? Apakah Tuhan menyiksa kita? Tidak! Justru kebahagiaan Dia tawarkan di depan. Kita sudah mau masuk pada penyingkiran, jangan ada keringat! Saya sekarang ini berkeringat, basah kuyup belakangku, berarti saya salah? Bukan begitu maksudnya. Artinya dalam pelayanan jangan ada letupan-letupan daging, persungutan, omelan, pertengkaran, itu menimbulkan keringat! Menghadapi ibadah tanggal 5,6,7 November, kita kerjalah untuk Tuhan, saya kerja untuk Tuhan, untuk kekasihku. Maka terhindarlah saya dari roh omelan. Sekali lagi jangan ini ada!

Saya pernah lalu melakukan kesalahan. Waktu di Surabaya, zaman Pdt. Pong Dongalemba, nama saya sudah masuk dalam daftar menjalankan baki perjamuan. Tidak tahu kenapa teman saya yang seumuran dengan saya berkata “nama saya juga ada, tetapi saya sudah panggil hamba Tuhan muda untuk mengganti saya”. Saya juga kepincut dan saya panggil hamba Tuhan muda yang lain menggantikan saya. Mulai dari saat itu Pdt. Pong tidak pernah menyuruh saya lagi karena saya melayani tidak tulus! Itu salah satu bahasa keringat namanya, ini bahaya! Dan saya minta ampun. Olehnya perhatikan sekali lagi. Jangan gunakan kebenaran yang membuat anda keringat, itulah kebenaran diri sendiri!
Yehezkiel 44:18
44:18 Mereka harus memakai destar lenan dan memakai celana lenan, tetapi jangan memakai ikat pinggang yang menimbulkan keringat.

Ada ikat pinggang yang dipakai, ikat pinggang itu bicara kebenaran Allah. Jangan buat ikat pinggang sendiri, jangan buat kebenaran, itu keringat. Tuhan tolong saya, ampuni kami. Pekerjaan Tuhan di depan ini akan lebih marak karena untuk menyempurnakan gereja Tuhan. Kami harus melakukan untuk Engkau Tuhan, karena Engkau telah berbuat untuk kami. Sebabnya ayo, jangan ada omelan dan sungutan di depan nanti. Seksi apapun yang kita kerjakan, jangan ada sungutan.

Sekali lagi, tolong sidang jemaat agar aktvitas kita jangan disertai dengan daging. Tetapi kita harus membungkemkan daging, bukan digalakkan.
I Petrus 2:14-15
2:14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.
2:15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.

I Petrus 2:14-15 (Terjemahan Lama)
2:14 baik kepada segala pemerintah, sedang ialah yang disuruhkan oleh raja akan mendatangkan pembalasan atas orang-orang yang berbuat jahat, dan puji kepada orang yang berbuat baik.
2:15 Karena begitulah kehendak Allah, supaya dengan perbuatan yang baik kamu mengatupkan mulut kebebalan orang jahil,

Jadi mulut-mulut orang jahil harus kita katubkan, kita bungkemkan, jangan ada suara-suara seperti ini. Karena itu berarti keringat, berarti daging yang terdengar.

Keseriusan Tuhan untuk membuat gereja sempurna, luar biasa dalam pesta keenam ini. Kita diperhadapkan dengan diriNya sebagai Imam Besar, kita diperhadapkan dengan darahNya sendiri untuk menolong kita. Itu yang Dia lakukan demi terwujudnya Tubuh Kristus. Hanya orang yang ada di Betel, hanya orang yang mengerti bahwa dia adalah Bait Allah kepadanya akan dibukakan. Dia rindu mencari tahu, jangan sampai melayani salah, makanya dia tanya kepada Tuhan. Kemudian Tuhan balik tanyak “apakah kamu melakukan puasa untuk Aku?”. Sekarang Tuhan tanya kepada kita, “apakah kita melakukan pelayanan untuk Aku?” atau untuk berkeringat?

GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar