20190813

Kebaktian PA Kitab Yehezkiel, Selasa 13 Agustus 2019 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
                   
Yehezkiel 13:1-9
13:1 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
13:2 "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN!
13:3 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan.
13:4 Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel!
13:5 Kamu tidak mempertahankan lobang-lobang pada tembokmu dan tidak mendirikan tembok sekeliling rumah Israel, supaya mereka dapat tetap berdiri di dalam peperangan pada hari TUHAN.
13:6 Penglihatan mereka menipu dan tenungan mereka adalah bohong; mereka berkata: Demikianlah firman TUHAN, padahal TUHAN tidak mengutus mereka, dan mereka menanti firman itu digenapi-Nya.
13:7 Bukankah penglihatan tipuan yang kamu lihat dan tenungan bohong yang kamu katakan, kalau kamu berkata: Demikianlah firman TUHAN, padahal Aku tidak berbicara?
13:8 Sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH, oleh karena kamu mengatakan kata-kata dusta dan melihat perkara-perkara bohong, maka Aku akan menjadi lawanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
13:9 Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan nabi-nabi yang melihat perkara-perkara yang menipu dan yang mengucapkan tenungan-tenungan bohong; mereka tidak termasuk perkumpulan umat-Ku dan tidak akan tercatat dalam daftar kaum Israel, dan tidak akan masuk lagi di tanah Israel; dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan ALLAH.

Ini adalah ancaman dari Tuhan terhadap kepalsuan. Disinggung tadi menjelang hari Tuhan. Masalahnya justru mendekat hari Tuhan, pemunculan pelayan-pelayan palsu ini lebih marak. Dan jika kita kepincut atau tertarik atau tergoda atau kebelit dengan kepalsuan, maka kenikmatan dan kemuliaan hari Tuhan tidak akan kita miliki. Bahkan murka yang akan diterima. Jadi pada hari Tuhan terjadi dua sisi. Bagi yang siap dia berada di dalam kemuliaan bersama Tuhan. Bagi yang tidak siap ini berarti pengikut kepalsuan, dia itu mendapatkan hukuman yang sangat berat.

Kita perhatikan bagaimana tadi disebutkan kondisi orang-orang yang tidak punya kesiapan tentang hari Tuhan. Itu jelas di dalam ayat 6 sampai ayat 13. Persoalan hari Tuhan ini kita baca dulu dalam kitab nabi Yoel.
Yoel 1:15
1:15 Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.

Jadi hari Tuhan sisi yang satu ini adalah hari pemusnahan. Objeknya siapa? Terhadap pelayan-pelayan palsu.

Yoel 2:11
2:11 Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?

Menghadapi hari Tuhan yang dikemas oleh Tuhan dari sisi negatif ini, adalah hari pemusnahan, hari pembalasan Tuhan, kita diperhadapkan dengan Yehezkiel 13:4. Nabi-nabi palsu ini disejajarkan dengan serigala.
Yehezkiel 13:4
13:4 Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel!

Hari-hari terakhir ini kita lihat penampilan hamba-hamba Tuhan, utusan-utusan Tuhan, bersuasana serigala. Ini adalah penampilan seperti Herodes. Serigala hari-hari terakhir ini begitu nampak. Persoalan di dunia pelayanan sekarang ini rasanya tidak ada rem orang untuk melakukan hal-hal seperti Herodes, melakukan hal-hal yang najis, merampas istri orang.

Itu sebabnya sebelum hal ini terjadi, pasal 13 banyak bicara tentang tembok dan pasal 12 tembok itu dilubang, begitu juga pasal 8 tembok dilubang. Diperintahkan oleh Tuhan kepada hamba Tuhan untuk melihat dan menyelidiki, apa sebenarnya yang ada di dalam tembok yang dilubang itu. Disuruh lihat dan disuruh perbesar. Dan dia melihat ada sebuah pintu dan setelah dibuka ternyata ada 70 orang-orang dalam persekutuan. Di tangan mereka ada ukupan, berarti kelihatan ada dalam pelayanan puncak, tetapi perlu Yehezkiel menyelidik supaya dia tahu. Bukan dia seledik supaya dia praktek seperti mereka, tidak! Tetapi supaya mendapat informasi yang matang untuk bisa dia sampaikan kepada orang-orang yang dia layani.

Demikian juga hari-hari terakhir ini banyak gaya iblis untuk menjebak kita. Dan kami hamba Tuhan harus menyelidiki bukan untuk kita terjaring di dalamnya, tetapi supaya ada informasi yang matang disampaikan kepada umat Tuhan. Akan datang serigala-serigala yang muncul dan tampil seperti pelayan-pelayan. Kami harus paham hal ini supaya ada informasi yang mata yang kami sampaikan. Waspada hari-hari terakhir ini, begitu nyata di berbagai lini kehidupan kita benar-benar sudah dipenuhi roh serigala, roh kenajisan. Itu sebabnya kami harus memantau dan menyelidik. Supaya diperjelas bahwa itu benar, bukan hanya informasi abal-abal tetapi benar-benar nyata.

Saya sebagai hamba Tuhan melihat hal seperti itu bukan melihat yang negatif tetapi melihat apa yang harus saya sampaikan kepada jemaat sekarang. Lihat saja medsos sekarang, begitu najis. Serigala bergentayangan di udara, begitu hebatnya sehingga mudah manusia terangsang melihat hal ini.

Di tembok itu kami hamba Tuhan harus berdiri. Untuk apa kami berdiri di sana.
Yesaya 62:6
62:6 Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai. Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri. Hai kamu yang harus mengingatkan TUHAN kepada Sion, janganlah kamu tinggal tenang

Kami harus pandai mengintai, sebab ada seruan peringatan di situ. Kalau kami tidak pandai mengintai, tidak tahu apa yang terjadi, apa yang akan kami serukan sebagai peringatan. Bayangkan, sampai hamba Tuhan yang berdiri di tembok itu, ada dua sisi yang harus dia serukan. Hal yang terakhir itu rasanya tidak wajar, rasanya tidak pas, masakan kami harus memperingatkan Tuhan karena Sion. Tetapi itulah tugas kami pelayan Tuhan. Kalimat terakhir ini adalah doa-doa penyahutan hamba Tuhan melihat keadaan Sion. Kalimat pertama untuk mengingatkan. Makanya tidaklah salah tembok ini disebut tembok keselamatan, di situ ada hamba Tuhan berdiri. Jadi kalau di tembok itu ada hamba Tuhan menyelidik hal-hal yang terjadi dan mengingatkan Tuhan, maka itulah tembok keselamatan.

Itu bukan tembok yang dibangun oleh pelayan-pelayan palsu yang diperindah luar biasa. Dikapur agar indah supaya orang lain tertarik, sebab setiap yang indah pasti menarik orang. Dan kita lihat sekarang ada tembok saingan yang dibangun oleh pelayan-pelayan palsu dan itu dikemas begitu indah sehingga menarik orang. Dia pikir tembok itu mengandung keselamatan karena indah, tetapi Tuhan katakan akan menghancurkan. Jadi ada pelayanan-pelayanan yang dikemas indah tetapi Tuhan berniat untuk menghancurkan. Ini jangan terjadi pada diriku. Hamba Tuhan harus berdiri pada tembok dan memperingatkan double. Dia memperingatkan umat Tuhan dan dia juga mengingatkan Tuhan. Hal yang kedua itu rasanya tidak wajar. Pelayan Tuhan ini tidak pernah berdiam diri berarti dia gelisah melihat situasi “tidak bisa dibiarkan hal seperti ini”. Itulah tugas kami hamba Tuhan. Bukan untuk menjebak kami untuk terjerat dalam dosa.

Hamba Tuhan bukan menasihati tetapi mengingatkan Tuhan. Sama seperti Musa, Musa mengingatkan Tuhan “jangan Tuhan, apa nanti kata orang kalau Engkau memusnahkan umatMu. Orang akan berkata Tuhan tidak sanggup membawa mereka ke ke tanah perjanjian”. Bukan berarti Tuhan tidak tahu, tetapi Musa mengingatkan.

Jadi kalau ada tembok kemudian kita mendengar suara hamba Tuhan yang mengintip dan menyelidik supaya ada berita peringatan dia sampaikan dan dia memperingatkan Tuhan, maka nilai tembok itu adalah tembok keselamatan.
Yesaya 60:18
60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".

Kenapa disebut tembok selamat? Sebab ada yang berseru di atas tembok. Berarti mengandung nilai perlindungan. Kalau ada hamba Tuhan yang secara horisontal dan vertikal dia bergerak dan bekerja, itu berarti dia ada di dalam lingkup tembok selamat. Jika kita ada dalam lingkup tembok selamat maka isilah hidupmu dengan pujian dan penyembahan. Bukan mengomel, bersungut atau perbantahan. Kalau membaca 1 pasal dalam Mazmur 150, lengkap di sana puji-pujian. Begitu masuk Mazmur 118 di sana juga ada pintu gerbang pujian. Maka terhindarlah kita dari perbantahan/persungutan.

Ini tugas kami, saya sebagai hamba Tuhan harus menyelidik dan melihat. Supaya bukan hanya bicara abal-abal tetapi benar melihat akhir zaman ini luar biasa roh serigala.

Tadi kita sudah mendengar tentang hari Tuhan, bagaimana sewajarnya kita mempersiapkan diri. Ternyata ada orang yang menanti hari Tuhan tetapi salah persiapannya.
Amos 5:18
5:18 Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang!

Justru menginginkan hari Tuhan tetapi dikatakan celaka. Kenapa? Sebab dia dikemas oleh pelayan palsu, bagaimana dia bisa siap.

Amos 5:19-20
5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia!
5:20 Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?

Seperti inilah kalau kita tidak dikemas dengan benar, tidak ada pelayan yang berdiri di tembok dengan pas. Vertikal dia mengingatkan Tuhan dan secara horisontal dia mengajar umat Tuhan.

Dalam ayat di atas, mereka ini punya pandangan akan hari Tuhan. Hari Tuhan adalah hari Tuhan menyingkirkan kita dan yang tidak disingkirkan masuk 3,5 tahun aniaya antikristus. Tetapi yang lain menganggap hari Tuhan itu adalah kiamat, juga mereka bicara dajal. Cuma mereka tidak punya persiapan dikemas oleh Firman seperti kita. Akhirnya mereka lari dari singa, didatangi beruang dan sampai di rumah mereka rasa nyaman padahal dipagut ular. Sebabnya saya harus berusaha memotivasi dan menunjukkan arah yang jelas ke mana kita akan pergi. Hari Tuhan ini dua sisi.

Obaja 1:15
1:15 Sebab telah dekat hari TUHAN menimpa segala bangsa. Seperti yang engkau lakukan, demikianlah akan dilakukan kepadamu, perbuatanmu akan kembali menimpa kepalamu sendiri.

Obaja artinya beban. Arti lain adalah penyembah Allah. Ternyata menghadapi hari Tuhan kita harus mempersiapkan diri sesuai selera Tuhan. Sebab semua akan ditimpakan kepada kita. Yang baik dan benar tentu menerima perlindungan Tuhan. Yang tidak baik dan tidak benar pasti menerima yang tidak baik. Yang positif dibalas positif, yang negatif dibalas negatif.

Serigala-serigala ternyata ada di bawah reruntuhan.
Yehezkiel 13:4
13:4 Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel!

Kalau bicara nabi itu sebenarnya rohani dewasa, rohani yang tua, yang punya Firman nubuatan. Tetapi di sini nubuatan yang mereka sampaikan bertentangan dengan nubuatan Firman yang benar. Sehingga Tuhan katakan kepada Yehezkiel “ayo lawan mereka! Sebab Akupun akan melawan mereka”. Jadi pelayanan seseorang itu ada dua kemungkinan, dilawan Tuhan atau didampingi oleh Tuhan. Olehnya jangan sampai kita ada dalam satu model pelayanan yang ternyata dilawan oleh Tuhan dan melawan Tuhan. Kenapa? Sebab ternyata di dalam pengiringan kepada Tuhan, banyak sekali hal-hal yang terjadi yang melawan kebenaran Firman, itu melawan Tuhan namanya! Disebut saja gembala itu harus seorang suami, lalu yang tampil malah perempuan. Itu jelas melawan Tuhan, lalu kita dukung, berarti kita terlibat melawan Tuhan. Namun malah mencari banyak dalih, padahal Alkitab sudah jelas mengatakan seorang gembala itu harus seorang suami.

Alkitab mengatakan di mezbah dupa emas tidak boleh ada korban curahan, tetapi sekarang sudah ada korban curahan. Apakah itu tidak melawan! Jadi tentang kepalsuan ini tidak mutlak kita katakan “organisasi itu palsu!” bisa saja dalam satu organisasi ada yang palsu ada yang asli.

Itu sebabnya kami harus berdiri menyelidik, harus kami telusuri. Utamanya dalam Yehezkiel pasal 8. Tuhan katakan kepada Yehezkiel “perbesar lubang itu”. Maksudnya agar dia tahu apa yang mereka lakukan di balik tembok itu agar ada informasi matang yang disampaikan oleh hamba Tuhan. Itu sebabnya kami hamba Tuhan lebih tahu apa yang kami sampaikan dan apa yang kami lihat, bukan sembarang! Yang bahaya kalau itu dimanfaatkan negatif, berarti arahnya salah.

Yehezkiel 13:5
13:5 Kamu tidak mempertahankan lobang-lobang pada tembokmu dan tidak mendirikan tembok sekeliling rumah Israel, supaya mereka dapat tetap berdiri di dalam peperangan pada hari TUHAN.

Mereka sudah melubangi tembok itu, tetapi tidak mempertahankan, artinya ini kemunafikan. Pasal 12 Yehezkiel sudah memperlihatkan tembok itu dilubang dan mereka keluar seperti orang mengungsi.

Yehezkiel 13:10
13:10 Oleh karena, ya sungguh karena mereka menyesatkan umat-Ku dengan mengatakan: Damai sejahtera!, padahal sama sekali tidak ada damai sejahtera -- mereka itu mendirikan tembok dan lihat, mereka mengapurnya --

Mereka mengapur tembok itu, tetapi seruan di situ adalah damai sejahtera.

Yehezkiel 13:15
13:15 Begitulah Aku akan melampiaskan amarah-Ku atas tembok itu dan kepada mereka yang mengapurnya dan Aku akan berkata kepadamu: Lenyap temboknya dan lenyap orang-orang yang mengapurnya,

Mana tidak indah kalau tembok itu dikapur. Sesuatu objek yang indah menarik perhatian orang ke situ. Dikatakan damai sejahtera, padahal tidak ada damai sejahtera. Indah kedengarannya dan banyak orang ke situ karena ditipu oleh pelayan palsu ini. Sama dalam Yeremia pasal 7 mereka berkata “kita selamat, tidak ada malapekta” sehingga Tuhan katakan “kamu akan Kubuang seperti membuang Silo”. Ini nubuatan bagi kita sekarang. Mudah sekali orang ngomong “damai sejahtera” tetapi lihat tembok yang bagaimana bentuknya, apakah itu tembok selamat dan ada pelayan Tuhan yang mengingatkan Tuhan kepada kita. Mengingatkan Tuhan itu hubungannya dengan Sion.
Yesaya 62:1
62:1 Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.

Berarti pandangan hamba Tuhan ini ingin mewujudkan sidang mempelai. Tidak ada yang lain yang dia pikirkan, motivasinya hanya bagaimana untuk memimpin sidang jemaat menjadi Mempelai, menjadi Sion, menjadi Yerusalem.

Yesaya 62:2
62:2 Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.

Nama baru, kota baru inilah yang disandang oleh jemaat Filadelfia.

Kemudian ada ancaman Tuhan kepada mereka.
Yehezkiel 13:14-15
13:14 Dan Aku akan meruntuhkan tembok yang kamu kapur itu dan merobohkannya ke tanah, supaya dasarnya menjadi kelihatan; tembok kota itu akan runtuh dan kamu akan tewas di dalamnya. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
13:15 Begitulah Aku akan melampiaskan amarah-Ku atas tembok itu dan kepada mereka yang mengapurnya dan Aku akan berkata kepadamu: Lenyap temboknya dan lenyap orang-orang yang mengapurnya,

Ada 4 ancaman yang Tuhan perhadapkan kepada pelayan-pelayan palsu ini:
1.      Tuhan akan meruntuhkan dan dirobohkan sampai ke tanah
Ada tembok dari Tuhan tetapi mereka mendirikan tembok sendiri, itu berarti mereka mau menyaingi Tuhan. Segala sesuatu yang mau menyangi Tuhan pasti Tuhan robohkan sampai ke tanah. Sampai ke tanah berarti sampai mereka kenal diri hanya debu tanah. Itulah ancaman Tuhan kepada pelayan-pelayan palsu.

2.      Sampai dasarnya kelihatan
Dasarnya ini adalah sebuah dasar kepalsuan. Kalau gereja Tuhan dasarnya kuat. Orang yang mendirikan bangunan di atas dasar yang kuat ini disebut orang yang bijaksana. Bagaimana pelayan palsu mau dikategorikan orang yang bijaksana, tidak mungkin. Matius 7:24
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Jadi orang yang mendirikan rumahnya di atas batu adalah orang yang mendengar perkataan Tuhan dan melakukannya, itulah orang bijak. Makanya diperlihatkan dasarnya, ternyata mereka tidak taat, tidak melakukan Firman dan justru menentang Firman. Ini yang harus kita waspadai hari-hari terakhir ini.

Akhir zaman ini dasarnya bagaimana. Makanya satu saat Tuhan akan membongkar dasarnya. Apakah dasar seperti dalam Matius 7:24 di mana orang bijaksana itu mendengar dan melakukannya. Apa yang dia dengar? Itulah Firman pengajaran dan Firman nubuatan, karena itulah dasar.
Efesus 2:20
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Ini dasarnya, apakah kita dirikan tembok bangunan ini di atas dasar Firman pengajaran (rasul) dan Firman nubuatan (nabi) dengan Kristus batu penjurunya. Kalau ada yang mengatakan nabi itu Perjanjian Lama dan rasul itu Perjanjian Baru itu terserah dia, tetapi tidak ada dasar ayatnya. Yang ada dasar ayatnya adalah rasul kaitannya dengan Firman pengajaran dan nabi kaitannya dengan Firman nubuatan.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

II Petrus 1:19 (Terjemahan Lama)
1:19 Maka ada pula kepada kita perkataan yang dinubuatkan menjadi lebih teguh, maka baik kamu perhatikan dia, seperti akan pelita yang bercahaya di dalam suatu tempat yang gelap, sehingga hari siang, dan bintang timur terbit bercahaya di dalam hatimu.

Dasar ini akan diperlihatkan oleh Tuhan. Setiap perbuatan kita ditelusuri dan dipantau oleh Tuhan. Makanya ketika membangun Tabernakel, 18 kali Musa memeriksa apakah sesuai dengan perintah Tuhan. Dan dia temukan memang sudah sesuai perintah Tuhan. Kemudian api dari sorga menyambar korban yang ada di atas mezbah korban bakaran, berarti diterima oleh Tuhan. Makanya dasar ini jangan salah supaya kita diterima oleh Tuhan. Oleh sebab itu dasar itu dirubuhkan sampai ke tanah supaya mereka kenal diri bahwa mereka hanya dari debu tanah.

3.      Kamu akan tewas di dalamnya

4.      Lenyap temboknya dan lenyap orang-orang yang mengapurnya.
Jadi kalau kita hanya mau menarik mata orang tanpa dasar yang benar, tanpa pemahaman bahwa kita hanya debu tanah, maka lenyap kita nanti.
Yehezkiel 13:15
13:15 Begitulah Aku akan melampiaskan amarah-Ku atas tembok itu dan kepada mereka yang mengapurnya dan Aku akan berkata kepadamu: Lenyap temboknya dan lenyap orang-orang yang mengapurnya,

Jika kita melawan Tuhan maka kita malah lenyap, tidak masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus. Lihat saja Yunus, dia marah Tuhan “biarkan aku mati!”. Makanya Yunus lenyap dari hadirat Tuhan, tidak diketahui ujung rimbanya. Itu sebabnya bahaya jika kita melawan Tuhan. Bisa-bisa justru hari Tuhan, kita tidak ada bersama Tuhan. Itu sebabnya kami pelayanan Tuhan berdiri di tembok, menyelidik dan mengintip. Lalu kami sampaikan kepada sidang jemaat apa yang kami temukan dan kami laporkan kepada Tuhan bahwa inilah keadaan gereja Tuhan.

Ini cara Tuhan menghancurkannya.
Yehezkiel 13:11-13
13:11 katakanlah kepada mereka yang mengapur tembok itu: Hujan lebat akan membanjir, rambun akan jatuh dan angin tofan akan bertiup!
13:12 Kalau tembok itu sudah runtuh, apakah orang tidak akan berkata kepadamu: Di mana sekarang kapur, yang kamu oleskan itu?
13:13 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Di dalam amarah-Ku Aku akan membuat angin tofan bertiup dan di dalam murka-Ku hujan lebat akan membanjir, dan di dalam amarah-Ku rambun yang membinasakan akan jatuh.

Jadi tahapan-tahapan penghancuran Tuhan terhadap kepalsuan ini nampak di sini. Ini nubuatan apa yang akan terjadi di depan ini dan sedang terjadi, jangan sampai kita kena ini. Makanya saya melihat peringatan Tuhan ini kepadaku, luar biasa Tuhan mengingatkan. Karena hujan yang lebat, hujan rambun akan menghancurkan. Apa yang dipolesi sampai indah sampai memukau pandangan mata dan menarik orang lain, itu dihancurkan oleh Tuhan. Sesudah itu maka orang-orang yang mengapurnya juga lenyap.

Fungsi hujan lebat itu luar biasa.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikanNya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang kepada setiap orang.
Yang minta hujan lebat dan deras ini berarti dia tahu 4 hal tadi mencelakakannya.

Zakharia 10:2
10:2 Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.

Ada terafim, ada tenungan, itu yang akan dihancurkan oleh Tuhan karena itu kepalsuan. Jika kita melihat model-model persekutuan yang dikemas oleh akal manusia terlihat bagus dan indah sebab managementnya rapi. Contohnya, kalau dia merk organisasi A, begitu dia ke satu daerah dia langsung ibadah diorganisasi A itu. Tetapi penggembalaan-penggembalaan itu dikoordinir dari pusat. Misalnya minggu ini yang khotbah harus ini, jadi gembala itu dalam 1 bulan untung kalau 2 kali dia khotbah di dalam sidang jemaatnya. Kelihatanya indah dan benar. Inilah yang banyak kali memukau seperti tembok yang dikapuri, yang diperindah. Memang indah, karena hamba Tuhan tidak akan mungkin mengalami pengalaman mati. Yang dia alami adalah kebangkitan semu dan kemuliaan palsu sebab kematian tidak ada.

Misalnya saya membuka pelayanan di satu desa, maka dari pusat atau dari cabang yang membuka itu harus menyuplai apa yang saya butuh. Kemudian setelah terbuka pelayanan dan saya diberkati Tuhan maka saya kembalikan pelan-pelan. Ini enak sekali sebab tidak ada kematian. Ini sebenarnya tembok yang dikapur, jangan kita kepincut!

Hati-hati hari terakhir ini. Kalau hujan turun ada 2 hal yang akan terjadi. Kalau yang positif maka ketika hujan turun maka kita diberikan benih dan roti. Jadi kalau yang positif, hujan itu bukan menghantam tembok kepalsuan itu tetapi memelihara kita sekarang dan yang akan datang.
Yesaya 55:10
55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,

Susunannya di sini ada benih dulu baru ada roti. Ada benih berarti perlindungan yang akan datang itu harus menjadi prioritas kita. Pemeliharaan Tuhan yang akan datang itu harus menjadi prioritas kita, apakah kita akan dilindungi Tuhan di depan ini. Kita harus berpikir sebagaimana Tuhan berpikir.

Yesaya 55:8-9
55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
55:9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Rancangan kita tidak sama dengan rancangan Tuhan, bedanya seperti langit dan bumi. Kalau rancangan Tuhan lebih dahulu menekankan soal benih baru roti. Itulah rancangan Tuhan, berarti lebih dahulu kita harus membawa diri kita pada perlindungan Tuhan yang akan datang. Itu yang harus menjadi pokok pikiran kita, tentang perlindungan yang akan datang. Kemudian perlindungan yang sekarang ini ada roti yang sudah siap saji. Tuhan bicara pemeliharaan yang sekarang dan yang akan datang.
I Timotius 4:7-8
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Janji untuk hidup ini itulah roti, maupun untuk hidup yang akan datang itulah benih. Itulah kegunaan hujan yang turun. Tetapi bagi kepalsuan, hujan itu menghancurkan tembok yang dikapur dan yang mengapurnya juga lenyap. Ini jangan terjadi bagiku terutama.

Tugas hamba Tuhan itu bukan enteng yaitu memotivasi umat Tuhan yang dilayani. Dan rasanya tugas kedua tidak pas yaitu mengingatkan Tuhan “Tuhan ingatlah akan Sion”. Secara daging memang berat tetapi Tuhan bersama dalam pelayanan demi terwujudnya Tubuh Kristus, demi terwujudnya Mempelai Wanita.

Jadi diberi benih dulu baru roti, itu yang Tuhan katakan.
II Korintus 9:10
9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;


Tuhan Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar