20230401

Kebaktian Doa Puasa Sesi 2, Sabtu 1 April 2023 Pdt. Handri Legontu  


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita mempelajari Mezbah Korban Bakaran, alat yang pertama di halaman Tabernakel.

Ada 6 nama dari Mezbah Korban Bakaran:

1.      Mezbah dari kayu penaga

2.      Mezbah

3.      Mezbah korban bakaran

4.      Mezbah tembaga

Keluaran 38:30

38:30 Dari padanya dibuatnyalah alas-alas pintu Kemah Pertemuan, dan mezbah tembaga dengan kisi-kisi tembaganya, segala perkakas mezbah itu,

 

Tembaga secara rohani menunjukan penghukuman.

Ulangan 28:23

28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawah pun menjadi besi.

 

Zakharia 6:1

6:1 Aku melayangkan mataku pula, maka aku melihat: tampak keluar empat kereta dari antara dua gunung. Adapun gunung-gunung itu adalah gunung-gunung tembaga.

 

Kereta yang keluar dari gunung-gunung tembaga ini juga bicara penghukuman, 4 kereta ini untuk menghukum.

 

Mezbah tembaga merupakan tempat menghukum dosa atau menghakimi dosa. Penghakiman dimulai dari rumah Tuhan, dari diri kita. Kita harus banyak menghakimi dosa kita, menyelesaikan dosa lewat sarana yang Tuhan berikan yaitu Korban Kristus. Kalau sekarang tidak mau menghakimi dosa maka kelak akan menghadapi takhta putih untuk dihakimi dan dihukum. Tidak ada lagi kesempatan untuk selamat saat itu. Ada 3 kitab yang dibuka saat itu sehingga tidak bisa lagi menyangkal dosa-dosa.

Wahyu 20:11-15

20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.

20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.

20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.

20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

 

Ada 3 macam kitab yang akan dibuka di takhta itu:

a)      Alkitab atau Firman Tuhan. Firman Tuhan adalah ukuran untuk menghakimi secara adil. Kita menentukan itu benar atau salah lewat Firman. Ini salah, kita buka di Alkitab oh iya benar itu salah, maka kita selesaikan dosa kita.

Yohanes 12:48

12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

 

b)      Kitab-kitab itulah kitab setiap pribadi yang memuat setiap dosa yang dibuat setiap pribadi.

 

c)      Kitab kehidupan. Itu memuat nama-nama orang yang sudah menyelesaikan dosa, menghakimi dosanya selama hidup di dunia ini. Jadi kalau sekarang ini kita menghakimi dosa kita maka nama kita tertulis di situ. Tetapi kalau tidak mau menghakimi diri sendiri maka namanya tidak tertulis di situ dan hanya akan dilempar di neraka.

 

Dengan apa kita menghakimi diri sendiri? Kita pelajari dari penampilan Yesus sebagai hakim.

Wahyu 1:15

1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.

 

a)      Suara Yesus yang bagaikan desau air bah = Firman pengajaran yang keras. Ini yang harus kita dengar hari-hari terakhir ini. Bukan lagi Firman yang lembek bagaikan susu, makanan lembek, tetapi Firman yang keras yang menyatakan dosa kita, menegur, menasihati kita. Ini dimulai dari hamba Tuhan, di sini rasul Yohanes mendengar suara Yesus. Mulai dari saya sebagai hamba Tuhan yang harus lebih dahulu menghakimi diri sendiri melalui Firman. Saat Tuhan bukakan Firman, bercermin pada Firman, lihat kesalahan dan kekurangan, diselesaikan, baru disampaikan kepada sidang jemaat. Biarlah kita mau menerima suara Yesus yang bagaikan suara desau air bah.

 

Jika kita pergi ke air terjun, suara-suara yang lain sudah tidak kedengaran, hanya suara air bah. Itulah tujuan Firman pengajaran yang benar, supaya telinga kita difungsikan untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman dan tidak mau lagi mendengar suara asing. Antara lain ajaran asing, ajaran palsu, bisikan iblis yang mau menggoda kita, menyeret kita jatuh dalam dosa, suara-suara daging kita sendiri. Kadangkala suara daging ini yang paling keras. Firman datang mau menyucikan, dagingnya malah bersuara. Sudah digerakan mau mengaku dan menyelesaikan dosa, dagingnya malah bersuara “jangan dulu, nanti saja, kalau sekarang mengaku tidak akan diterima pengakuanmu malah tambah dimarahi”. Makanya lewat doa puasa ini kita mematikan suara daging. Sepanjang hari kita mendengar satu suara yaitu suara Yesus, suara desau air bah, suara Firman pengajaran yang keras supaya kita disucikan. Seperti Yohanes dan juga seperti nabi Yehezkiel, telinganya menangkap suara itu bagaikan suara air bah, suara air terjun.

Yehezkiel 3:12; 1:24

3:12 Maka Roh itu mengangkat aku, dan aku mendengar di belakangku suatu suara gemuruh yang besar, tatkala kemuliaan Allah naik ke atas dari tempatnya,

1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya dibiarkan terkulai.

 

Jadi biarlah telinga kita hari-hari terakhir ini hanya mau menangkap 1 suara. Mungkin ketika kita mau melakukan Firman ada suara asing, suara daging kita, ada bisikan iblis, jangan mau, usir dan lawan dengan nama Yesus! Biarlah telinga kita hanya mau mendengar suara Yesus, suara Firman pengajaran yang benar maka pelan tetapi pasti kita diisi dengan kemuliaan Tuhan. Kedagingan disingkirkan dan kita diisi dengan kemuliaan Tuhan, sampai nanti tidak ada lagi kedagingan, kemuliaan Tuhan 100% kita miliki, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Itulah tujuan Firman pengajaran yang keras untuk kita menyingkirkan suara daging kita dan diganti dengan kemuliaan Tuhan dan kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Waktu pesta Anak Domba Allah itu digelar, terdengar lagi suara bagaikan suara air bah. Itulah suara dari Mempelai Wanita yang berseru haleluya menyambut Yesus masuk pesta kawin Anak Domba. Sekarang kita menerima suara Firman yang keras, kita disucikan, maka kita dibawa pada kemuliaan Tuhan yang kekal bersama Yesus.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Suara Firman pengajaran ini menentukan kita masuk pesta yang mana. Kalau kita dengar dan menerima kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Kalau tidak mau menerima karena mendengar suara daging kita, suara bisikan iblis, suara yang lain, maka akan masuk pesta pembantaian daging. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian.

 

Memang untuk menerima Firman pengajaran yang benar dan keras itu, kita akan menghadapi tantangan yang semakin hebat dan keras. Tuhan tahu kita tidak mampu menghadapinya, mau mempertahankan pengajaran yang benar dan murni tantangannya luar biasa, tetapi Yesus beserta kita.

 

Yehezkiel 1:24

1:24 Kalau mereka berjalan, aku mendengar suara sayapnya seperti suara air terjun yang menderu, seperti suara Yang Mahakuasa, seperti keributan laskar yang besar; kalau mereka berhenti, sayapnya

dibiarkan terkulai.

 

Suara yang bagaikan air terjun menderu itu seperti suara Yang Maha Kuasa, seperti keributan laskar yang besar. Artinya di dalam Firman pengajaran yang kita mau pegang, di situ ada kuasa kemenangan. Tidak bisa dikalahkan dan ditandingi oleh siapapun. Yang berperang ganti kita adalah Tuhan sendiri, kita tidak perlu ragu menerima Firman pengajaran ini. Jangan takut, ada suara laskar yang besar, ada Yesus bersama malaikat berpasukan berperang ganti kita menghadapi segala tantangan yang kita hadapi. Tidak bisa dilawan dan ditandingi oleh apapun, kita pasti menang.

 

b)      Kaki Yesus mengkilap bagaikan tembaga yang membara di dalam perapian. Jadi dengan apa kita menghakimi diri sendiri? Dengan nyala api ujian, sengsara daging tanpa dosa, dengan salib.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Jadi ketika kita diizinkan menghadapi ujian, itu adalah kesempatan paling peka untuk memeriksa diri apakah ada dosa yang masih tersembunyi, ada pelanggaran yang masih tersembunyi untuk kita selesaikan. Diizinkan sakit, kita periksa diri apa yang telah kita buat, saat itu Roh Kudus cepat bekerja “ini salahmu, ini yang belum kamu selesaikan” bahkan dosa yang sudah puluhan tahun kita lakukan dan sudah lupa, itu Tuhan ingatkan untuk kita selesaikan.

 

Jadi lewat Firman pengajaran yang benar dan nyala api ujian kita mencari dosa-dosa dalam diri kita. Kalau kita temukan, kita selesaikan kepada Tuhan dan sesama lewat mengaku dosa kita. Kalau sudah diselesaikan maka kita mencari Tuhan, berdoa kepada Tuhan, Tuhan berkenan ditemui oleh kita dan berkenan menjawab doa-doa kita. Tadinya sarang penyamun, tetapi setelah diselesaikan maka kita menjadi rumah doa.

 

5.      Mezbah Allah

Mazmur 43:4

43:4 Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

 

Mezbah Allah berarti miliknya Allah. Artinya ibadah pelayanan itu adalah milik Allah yang harus kita kembalikan kepada Tuhan, tidak boleh diganggu gugat. Kalau kita beribadah itu miliknya Allah, kembalikan kepada Tuhan, beribadahlah kepada Tuhan. Dulu ketika kita masih hidup dalam dosa kita adalah miliknya setan. Tetapi oleh darah Yesus kita ditebus menjadi Bait Roh Kudus, berarti menjadi milik Allah sehingga harus beribadah melayani Allah.

I Korintus 6:19-20

6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (dah rohmu juga yang keduanya adalah miliknya Tuhan)

 

Ibadah itu memuncak pada doa penyembahan, itu miliknya Tuhan yang harus kita kembalikan. Kalau tidak mau beribadah melayani Tuhan maka yang tadinya Bait Allah bisa berubah fungsi menjadi sarang penyamun, tempat berkembang biaknya dosa. Akhirnya dosa masuk dan berkembang, tambah jahat, tambah najis, tambah kotor.

 

Kaum muda sudah dibeli Tuhan dengan darah yang mahal. Apalagi kaum muda itu masa kuatnya daging, jangan turuti maunya daging. Mari manfaatkan waktu yang sisa ini untuk beribadah melayani Tuhan sampai menyembah Tuhan, maka kita bisa memandang wajah Tuhan muka dengan muka di Yerusalem Baru.

Wahyu 22:3-4

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

 

Kalau sekarang malas menyembah Tuhan, yang dilihat bukan wajah Tuhan tetapi melihat setan sehingga jatuh dalam dosa, melihat orang lain dengan kekurangannya sehingga gampang tersandung dan tersinggung. Lebih baik banyak memandang wajah Tuhan.

 

Proses memandang wajah Tuhan:

a)      Memandang lambung Yesus.

Yohanes 20:20

20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

 

Apa yang ada di lambung Yesus? Mengeluarkan darah dan air. Darah itu pertobatan dan air itu baptisan air, lahir baru bisa hidup dalam kebenaran. Jadi orang yang beribadah melayani Tuhan harus hidup benar di dalam segala hal. Mulai dari perkara-perkara yang kecil. Kadang orang menyepelehkan yang kecil itu! Masa cuma karena punya KTP 2 sudah tidak selamat. Coba ketika bawa kendaraan bermotor lalu ada sweeping sedangkan surat-suratnya tidak lengkap, selamat atau tidak? Langsung ditilang, tidak selamat. Kalau di dunia saja tidak selamat bagaimana di Sorga bisa selamat! Sorga itu lebih tinggi dari dunia. Hidup benar dalam segala hal mulai dari perkara-perkara kecil. Baptisan air menghasilkan hidup baru, hidup dalam kebenaran.

 

b)      Memandang tangan Yesus yang berlubang paku. Artinya bekerja dan melayani seperti Yesus bekerja dan melayani. Kalau sudah hidup benar baru dipakai oleh Tuhan. Bagaimana melayani seperti Yesus melayani?

1)      Yohanes 4:34

4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Melayani seperti Yesus lakukan = taat pada Firman. Yang Tuhan lihat bukan hebatnya pelayanan kita “luar biasa dia khotbah dan semua langsung menangis!” yang Tuhan lihat dia melayani sesuai kehendak Tuhan atau tidak, sesuai selera Tuhan atau tidak. Pelayanan itu makanan, bukan dilihat hiasannya yang banyak, toppingnya yang bagus, tetapi yang Tuhan lihat sesuai selera Tuhan atau tidak. Kalau sodorkan makanan kepada Tuhan, banyak makanannya, banyak pelayannya khotbah, main musik, pimpin pujian, tetapi tidak taat, maka Tuhan bilang tidak sesuai seleraKu ini! Harus sesuai selera Tuhan, sesuai kehendak Tuhan, taat pada Firman Tuhan. Jadi bukan hebatnya pelayanan kita yang Tuhan lihat tetapi ketaatan kita. Mungkin dia hanya pembersih gereja tetapi dia taat maka itu sesuai selera Tuhan, diterima Tuhan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Pada 7 sidang jemaat ada yang pelayanannya hebat tetapi Tuhan mencela karena ada yang tidak sesuai Firman, tidak sesuai seleranya Tuhan, ada Izebel di situ.

Wahyu 2:20 Jemaat Tiatira

 

2)      Menyelesaikan pekerjaan Tuhan = setia sampai garis akhir. Taat dan setia itu seleranya Tuhan, itu memberi makan Tuhan, pasti akan menerima berkat dari Tuhan. Ingat Yakub, dia tinggal di kemah, yang diambil hewan yang tergembala. Diolah lalu dibawa kepada Ishak, Ishak makan, Ishak puas dan dia memberkati Yakub. Esau berburu, dia dapat hewan untuk dimakan, dia olah lalu bawa kepada Ishak tetapi sudah tidak ada lagi berkat untuk Esau. Hanya orang di kemah yang bisa melayani sesuai selera Tuhan yaitu taat pada Firman dan setia dalam ibadah pelayanan. Itu yang diterima oleh Tuhan.

 

Mari pada doa puasa sesi kedua ini kita harus berkomitmen mau melayani Tuhan dengan taat dengan setia sekalipun berkoban apa saja, seperti Yesus sampai berkorban nyawa.

 

3)      Mazmur 133:2

133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

 

Melayani bergantung pada belas kasihan kemurahan Tuhan. Bukan bergantung pada otak atau kepandaian kita. Artinya kita menyadari bahwa kita bisa melayani hanya karena kemurahan Tuhan. Sebenarrnya kita tidak layak, tidak boleh melayani Tuhan. Tetapi oleh kemurahan Tuhan kita dilayakkan sehingga kita melayani lebih keras, lebih giat, lebih berserah lagi kepada Tuhan. Sebenarnya saya ini pimpin pujian tidak layak, tetapi oleh kemurahan Tuhan saya dilayakkan, maka lebih giat lagi kita melayani, lebih meningkat lagi penyerahan diri kita. Apalagi kalau menemukan kekurangan-kekurangan kita, saya tidak lancar main musik tetapi dilayakan melayani di gereja, sebenarnya saya tidak pintar menyanyi tetapi oleh kemurahan Tuhan boleh melayani, maka harus lebih giat lagi dan lebih meningkat. Jangan sampai sudah tidak mampu, sudah tidak bisa, lalu malas-malasan lagi melayani, tidak ada penyerahan.  Penyerahannya bagaimana kalau seperti itu!  Kaum muda sebenarnya sudah tidak bisa, lalu malas-malasan, tidak mau datang, datang hanya kalau tugasnya, bagaimana bisa dipakai Tuhan! Jangan main-main dalam melayani, semua hanya kemurahan. Saya menyadari tidak fasih lidah, bodoh berbicara. Tetapi dilayakkan bisa melayani, yah harus lebih sungguh-sungguh meningkatkan penyerahan diri. Kita tidak mampu tetapi mau meningkatkan penyerahan diri seperti Paulus.

I Korintus 15:9-10

15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

 

Ayo melayani lebih keras, lebih giat, lebih berserah kepada Tuhan, itu memandang tangan Yesus yang berlubang paku. Yang akan ditahbiskan besok, mari melayani lebih giat. Jangan terpengaruh dengan yang lain. Kalau lihat ini temanku kenapa tidak melayani padahal saya baru melayani, tidak usah terpengaruh dengan dia, layani Tuhan saja! Keselamatan dikerjakan masing-masing, tidak usah lihat yang lain, layani saja Tuhan!

 

c)      Bisa memandang wajah Yesus, itu menyembah Yesus sehingga mengalami keubahan. Waktu Yesus dipermuliakan di atas gunung, murid-murid naik gunung bersama Yesus, menyembah di atas gunung dan wajah Yesus berubah rupa dalam kemuliaan. Kita naik gunung  penyembahan maka kita bisa memandang wajah Yesus yang berkilau-kilau. Dari wajahnya terpancar sinar kemuliaan Tuhan kepada kita untuk membaharui kehidupan kita sekalian, kita dibaharui oleh Tuhan. Biarlah kita mengalami keubahan,  banyak menyembah, semakin meningkat penyembahan semakin diubahkan sampai sama mulia dengan Yesus.

 

Kemuliaan hidup itu mulai dari hati, wajah itu menunjuk hati.

II Korintus 4:16-18; 5:6-8

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

5:6 Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,

5:7 — sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat —

5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

 

Beralih dari tubuh manusia daging dan pindah pada manusia yang rohani. Itulah keubahan hidup. Keubahan hidup itu dimulai dari hati yaitu hati yang tabah, kuat teguh hati, menghadapi tantangan apapun tetap menyembah, tetap bersandar berharap kepada Tuhan, tetap pegang teguh Firman pengajaran, tetap taat, tetap setia.

 

Apapun persoalan yang kita hadapi, pandang wajah Tuhan maka kita jadi kuat teguh hati dan Tuhan yang berperang ganti kita, menyelesaikan segala pergumulan kita. Apa yang menjadi pergumulan siang ini, kita naikan kepada Tuhan. Kalau belum dijawab terus naikan, kuat teguh hati maka Tuhan yang berperang ganti kitta.

II Tawarikh 32:7-8

32:7 "Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap raja Asyur serta seluruh laskar yang menyertainya, karena yang menyertai kita lebih banyak dari pada yang menyertai dia.

32:8 Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita." Oleh kata-kata Hizkia, raja Yehuda itu, rakyat mendapat kepercayaannya kembali.

 

Masalah kita mungkin besar, sudah mustahil, pandang dulu wajah Tuhan. Mulai dari pandang lambungNya, hidup benar. Begitu ada masalah periksa apa yang tidak benar dalam hidup kita. Oh nikahku tidak benar, susunan nikah tidak benar, pekerjaan tidak benar, pelayanan tidak benar. Apa yang tidak benar, selesaikan semuanya.

 

Pandang tangan Yesus yang berlubang paku, taat setia melayani Tuhan. Ingat kita melayani hanya karena kemurahan Tuhan sehingga bekerja lebih keras lebih berserah. Baru kita memandang wajahNya, bisa menyembah Tuhan, menjadi kehidupan yang kuat teguh hati, Tuhan berperang bagi kita menyelesaikan segala masalah yang kita hadapi, bahkan menyelesaikan kita menjadi Tubuh Kristus yang sempurna. Siap menjadi Tubuh Kristus, memandang Dia muka dengan muka, memandang Dia selama-lamanya. Saat menghadapi masalah pandang Yesus, jangan pandang masalahnya, jangan pandang orang lain, jangan pandang kekurangan orang lain. Pandang saja lambung Yesus, tangan Yesus, wajah Yesus maka Dia akan menolong kita pada waktunya bahkan Dia akan menyempurnakan kita kelak menjadi Mempelai WanitaNya.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar