20230430

Kebaktian Umum, Minggu 30 April 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:5-6

13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.

13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Ada 2 hal yang ada di mulut antikristus:

1.      Kesombongan

2.      Hujat

 

Pagi ini kita membahas mulut yang penuh kesombongan. Kita waspada, mulut sombong ini bisa masuk kepada siapa saja, bahkan kepada hamba Tuhan. Sebagai contoh kita lihat hamba Tuhan yang ternyata bermulut sombong yaitu Petrus.

Markus 14:26-31

14:26 Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.

14:27 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.

14:28 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."

14:29 Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."

14:30 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

14:31 Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun berkata demikian juga.

 

Di sini Yesus sudah memperingatkan Petrus bahwa dia akan menyangkal Yesus 3 kali sebelum ayam berkokok 2 kali, tetapi dengan mulut sombongnya Petrus menolak peringatan Yesus. Ini juga bisa kena kepada kita. Siapa kita dibandingkan dengan Petrus, rasul hebat yang pernah berjalan di atas air tetapi didapati oleh Tuhan dia bermulut sombong.

 

Ada 3 kali Petrus menampilkan kesombongannya.

1.      Markus 14:27-29

14:27 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.

14:28 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."

14:29 Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."

 

Merasa lebih benar dari Firman dan merasa lebih benar dari sesama. Tandanya adalah membantah Firman, memperdebatkan Firman sampai menolak kebenaran Firman. Memang kelihatan orang seperti ini giat beribadah tetapi tanpa kebenaran Allah, tanpa pengertian yang benar, tanpa sasaran yang jelas sehingga ibadahnya sia-sia.

Roma 10:2-3

10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

 

Kalau melihat ahli Taurat mereka giat beribadah. Dalam perumpamaan ahli Taurat dan orang Farisi yang berdoa di Bait Allah, kalau dengar doa ahli Taurat dia berkata “aku berpuasa 2 kali seminggu, aku memberikan perpuluhan” mereka giat tetapi menolak Yesus, menolak kebenaran Allah, menolak Firman, tanpa sasaran yang jelas sehingga ibadahnya sia-sia.

 

Jadi kehidupan yang mulutnya sombong = sombong rohani, dia tanpa Firman pengajaran yang benar, tanpa meja roti sajian. Sekalipun dia dengar Firman pengajaran tetapi dia lawan.

 

2.      Markus 14:31

14:31 Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun berkata demikian juga.

 

Dia mau lebih dahulu mati artinya mau mendahului berkorban diri untuk Yesus. Ini bertolak belakang dengan pelayanan kasih Yesus.

I Yohanes 4:10

4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

 

Kasih itu berasal dari Allah lewat korban Yesus AnakNya di kayu salib. Kita manusia ini tidak ada kasih, sejak manusia jatuh dalam dosa manusia kehilangan kemuliaan Allah, manusia tidak punya kasih. Kalau kita sudah menerima korban Kristus baru kita bisa berkorban apapun untuk Tuhan, sampai kita korbankan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan.

 

Jadi apa yang dikatakan oleh Petrus untuk berkorban nyawa hanyalah emosi daging. Itulah kita manusia berdosa, yang ada pada kita bukan kasih tetapi hanya emosi daging, ambisi daging.

Jadi orang yang bermulut sombong atau sombong rohani, dia tanpa kasih Allah, tidak ada mezbah dupa emas. Apa tanda pelayanan kita emosi daging? Gampang kecewa! Begitu diperhadapkan dengan tantangan dia kecewa. Jangan dulu hadapi tantangan, ketika dia melayani lalu orang berkata tidak baik atau dicibir, dijelek-jelekan, dia sudah langsung kecewa putus asa. Atau mungkin usulnya tidak diterima, sudah langsung emosi. Sebaliknya begitu pelayanannya berhasil gampang bangga. Termasuk saya berkhotbah. Waktu jemaat tidak respon langsung kecewa, tetapi waktu direspon luar biasa khotbahnya pak gembala “oh itu karena saya sudah puasa”. Inilah emosi dan ambisi daging.

 

Jangan bangga, jangan kecewa, jangan putus asa. Yang kita layani kan Tuhan, yang mau kita senangkan Tuhan, bukan manusia.

 

Jadi pelayanan kita harus berdasarkan kasih Allah, jangan emosi, jangan ambisi. Kalau berdasarkan kasih Allah sekalipun tantangannya besar dan kita kecil tidak berdaya, tetapi pasti menang. Kita tetap melayani karena kita yakin bahwa Allah pasti menjadikan kita lebih dari pemenang. Maju terus, tidak usah mundur, itu kalau melayani dengan kasih.

Roma 8:35-37

8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." 

8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

 

Saya secara usia masih terbilang muda, kalau melayani tanpa kasih lalu menghadapi tantangan dalam pelayanan, sudah lama saya mundur. Tetapi karena kasih Allah, saya punya keyakinan Tuhan menjadikan saya lebih dari pemenang. Kalau pelayanan kita karena kasih Allah tetap maju, jangan takut, Tuhan akan menjadikan kita lebih dari pemenang.

 

3.      Markus 14:66-72 (Perikop: Petrus menyangkal Yesus)

Ini puncak kesombongan Petrus, Dia menyangkal Yesus. Tadi berkata biar aku mati bersama Engkau, biar mereka semua tergoncang aku tidak. Tetapi begitu ketemu pelayan perempuan yang bertanya “kamu salah satu dari mereka” langsung dia menyangkal “aku tidak tahu apa yang kamu katakan!”. Kedua kali “logatmu sama dengan mereka” oh tidak! Yang ketiga dia sudah mengutuk, menyangkal Yesus. Berarti Petrus tanpa urapan Roh Kudus, tanpa pelita emas. Sebab Roh Kudus yang memampukan kita mengaku Yesus adalah Tuhan.

I Korintus 12:3

12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

Kalau disimpulkan 3 praktek mulut sombong Petrus ini, orang yang mulutnya sombong/sombong rohani, kosong dari Firman, Roh Kudus dan kasih Allah = kosong dari pribadi Allah. Kalau ada orang dipercaya pembukaan Firman lalu dia menasihati, mengingatkan menyampaikan Firman dengan benar apa yang telah dia kerjakan, lalu dikatakan sombong rohani, itu terbalik, itu salah! Kalau dia ada pembukaan rahasia Firman dia tidak sombong, sombong rohani itu tanpa pribadi Tuhan. Kadang kita nasihati orang karena dalam kita ada Firman, Roh dan kasih Allah, kita sayang orang itu jangan sampai dia binasa, malah kita dicap sombong rohani. Sebenarnya dia yang kosong dari pribadi Tuhan itu yang sombong rohani tetapi merasa dipakai Tuhan. Orang seperti ini tidak mengenal pribadi Tuhan. Bagaimana bisa mengenal Tuhan kalau kosong dari pribadi Tuhan. Dan dalam praktek hidupnya selalu menentang pengenalan akan Tuhan.

 

II Korintus 10:5

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

 

Omong kosong kalau berkata aku mengenal Yesus, aku mengasihi Yesus sementara dia menentang pengenalan akan Tuhan. Tidak ada pribadi Tuhan dalam dirinya, bagaimana bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Apa bukti menentang pengenalan akan Tuhan?

Kisah Para Rasul 2:36

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

 

Jadi bukti menentang pengenalan akan Tuhan adalah menolak salib, ikut Yesus tetapi tidak mau menderita daging, hanya mau yang enak bagi daging, mengikuti kehendak dagingnya sendiri sehingga tidak mungkin taat pada Firman pengajaran yang benar. Saya diraba dan dikoreksi oleh Tuhan, ikut Yesus mau yang mana. Saya sempat salah karena pernah berkata kalau mau yang enak cukup di Tonusu, tidak usah tempat yang lain. Tetapi Tuhan yang tambahkan, bukan saya yang minta, itu berarti dicelup dalam darah, menderita bagi daging, rela sengsara bagi daging. Bukan mencari yang enak bagi daging. Orang pikir melayani 3 sidang itu enak. Secara daging betul-betul mengalami proses pemerasan daging. Mari kita semua mau memeras daging, terutama kita mau lakukan kehendak Tuhan, turuti kehendak Tuhan. Mau taat dan dengar-dengaran itu betul-betul bagaikan diperas daging kita. Sampai saya menangis kepada Tuhan “Tuhan saya ingin bahagia!”. Tetapi Tuhan jawab lewat pemberitaan Firman, mau bahagia harus dicelup dalam darah.

Roma 8:7

8:7  Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Tidak mungkin taat kalau menuruti kehendak daging. Berarti pelayanannya tidak akan berkenan di mata Tuhan. Biarpun hebat pelayanannya kalau tidak sesuai kehendak Tuhan maka Tuhan katakan “Aku tidak pernah mengenal kamu!”. Waduh, sudah capek melayani lalu tidak dikenal Tuhan, betapa mirisnya. Mari kita mau melakukan kehendak Tuhan, jangan melawan pengenalan akan Tuhan.

 

Jadi orang yang sombong rohani pasti tidak taat dan sebentar lagi jatuh. Kelihatan seperti hebat dalam pelayanan tetapi sebentar lagi dia jatuh.

1.      Yohanes 21:3,7

21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.

21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.

 

Dalam Lukas pasal 5 dari penjala ikan, Petrus diangkat menjadi penjala manusia. Tetapi di sini dia kembali menjadi penjala ikan, berkutat dengan perkara jasmani, ini kejatuhan Petrus. Dikatakan dia sampai telanjang. Jadi kejatuhan pertama Petrus adalah jatuh dalam pelayanan = tidak setia sampai tinggalkan pelayanan, itulah mulut yang sombong. Hati-hati, jangan kita terlalu berkoar-koar, kesannya seperti rohani, bisa jatuh dalam pelayanan.

 

2.      Telanjang, artinya jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum dan dosa kawing mengawinkan sampai dipermalukan. Katanya dia hamba Tuhan, tetapi dia khotbah malah dia yang berbuat dosa seperti itu. Kemarin dia baru menyanyi di gereja, koq kenapa seperti itu. Itu jatuh dan dipermalukan!

 

Tetapi Petrus masih mendapat kemurahan. Mungkin keadaan kita juga seperti Petrus, tetapi selama masih bertahan dalam penggembalaan maka ada teguran Tuhan lewat Firman penggembalaan dan doa penyahutan dari Yesus Gembala Agung untuk menolong kita.

Yohanes 21:15-17

21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."

21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.

 

Ini teguran Yesus, sebenarnya keras tetapi disampaikan dengan nada kemurahan, nada kasih. Pada teguran ketiga Petrus sadar. Teguran Yesus kepada Petrus, dia tidak punya kasih. 3 kali pertanyaan Yesus di sini = teguran Yesus lewat Firman penggembalaan dalam 3 macam ibadah pokok. Pada meja roti sajian, ibadah pendalaman Alkitab ada Fiman menegur. Pada pelita emas, ibadah raya, ada Firman menegur. Pada mezbah dupa emas, ibadah doa penyembahan, ada Firman menegur kita. Setiap ibadah ada pemberitaan Firman, disitu Tuhan menegur kita karena kasih Tuhan kepada kita. Firman penggembalaan itu Firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk diberitakan secara berulang-ulang dan berkesinambungan untuk menegur dan mengingatkan serta menasihati kita. “Apa hak engkau mengasihi Aku” oh aku mengasihi, lantang suara Petrus. Yang kedua mulai turun, yang ketiga sedihlah hati Petrus, dia sadar dia tidak punya kasih. Jadi selama kita masih ada dalam penggembalaan, masih ada Firman yang mampu menegur dan menasihat kita, masih ada harapan untuk tertolong. Jangan keluar dari penggembalaan.

 

Firman yang diulang-ulang itu bagaikan palu yang menghancurkan kesombongan kita. Kalau tidak ada palu tidak akan hancur kesombongannya. Awalnya dipukul tidak terlalu kuat, belum hancur kesombongannya. Dikasih tambah kuat sampai akhirnya hancur. Firman yang keras itu ada 2 kemungkinannya:

1.      Dia hancurkan kesombongannya dan dia terima Firman pengajaran

2.      Tetap pertahankan kesombongannya dan malah tinggalkan Firman pengajaran yang benar. Kalau sudah seperti ini tidak tertolong lagi, sudah sama seperti Lucifer, ia jatuh karena sombong.

 

Dalam penggembalaan juga ada doa penyahutan dari Yesus Gembala Agung dan ada gembala di dunia yang terus mendoakan.

Lukas 22:31-32

22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,

22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

 

Jadi kalau hukuman belum dijatuhkan itu karena ada yang mendoakan, ada Gembala Agung dan ada gembala di bumi, jangan dilawan. Dalam hidup kita ada andil besar seorang gembala. Dia yang bertanggung jawab mendoakan. Kadang gembala sudah siang malam mendoakan tetapi yang lebih didengar malah orang lain. Ini jangan terjadi pada kita.

 

Jadi dari bumi ada yang mendoakan, mengangkat. Yesus dari sorga mendoakan, memegang, maka amanlah kalau tetap dalam penggembalaan. Tetapi kalau tetap sombong, goyang-goyang, dia jatuh.

 

Di sini Petrus sadar bahwa dia tidak punya kasih, berarti tidak punya Firman dan Roh Kudus sebab kasih yang terbesar dari semuanya.

I Korintus 13:13

13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

 

Tetapi lewat tegoran Firman, lewat penyahutan dari gembala Agung, Petrus bisa sadar dan merendahkan diri lalu dia tulis di dalam suratnya. Ini juga pelajaran bagi saya hamba Tuhan, apa yang diajarkan adalah yang sudah menjadi pengalaman hidup.

Ada 2 macam merendahkan diri.

1.      I Petrus 5:5

5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

 

Dia sadar, selama ini dia congkak berarti dia menjadi musuhnya Allah, sekarang dia mau merendahkan diri. Yang pertama adalah merendahkan diri terhadap orang lain, terutama kepada orang yang lebih rendah. Kalau kita bisa merendahkan diri kepada orang yang lebih tinggi itu biasa. Kalau merendahkan diri kepada orang yang lebih rendah, itu luar biasa, itu yang Tuhan mau. Kalau kepada orang yang lebih tinggi kita tidak bisa merendahkan diri, itu sudah seperti Lucifer! Lucifer tidak bisa merendahkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Dia adalah malaikat tetap mau menjadi sama dengan Allah.

Yesaya 14:12-15

14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.

14:14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!

14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

 

Termasuk kami penerus terhadap pendahulu, kami tinggal meneruskan apa yang diterima dari pendahulu, jangan dirombak, jangan bikin jalur yang lain. Generasi penerus jangan merombak apa yang sudah ditetapkan oleh pendahulu. Jangan membuat jalur yang lain, dalam hal ini Firman pengajaran. Kebijakan mungkin berbeda-beda tetapi tetap dalam koridor Firman pengajaran, bukan kebijakan daging, emosi daging. Orang yang merasa lebih dari pendahulu itu pasti jatuh.

 

Praktek merendahkan diri kepada orang lain terutama kepada orang yang lebih rendah.

a)      Filipi 2:3

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

 

Menganggap orang lain lebih utama dari kita. Kalau menganggap orang lain lebih utama dari kita lalu dia lebih dipakai, lebih diberkati, tidak akan ada iri hati, tidak ada perasaan cemburu, perasaan tidak suka, apalagi benci sampai benci tanpa alasan. Mungkin pengerja lebih dipakai dari pada gembalanya, waktu sudah diangkat jadi gembala, yah sudah anggap orang lain lebih utama, tidak usah kita iri! Jadi tidak usah iri, tidak usah cemburu, apalagi membenci mau pahit hati seperti imam-imam kepala kepada Yesus “jangan-jangan pengikut kita berkurang karena ikut Yesus, lebih baik kita bunuh dia!” jangan kita seperti itu. Jangan kasih fellowship di situ, bahaya! Kalau itu Tubuh Kristus harus bersekutu sebab ciri Tubuh Kristus itu persekutuan, tidak bisa tangan berdiri sendiri, harus bersekutu.

 

b)      Filipi 2:

2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Yang kedua memperhatikan orang lain yang membutuhkan, sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan. Itu sama dengan memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Ada istilah yang dipakai Yesus “orang yang paling hina” berarti orang yang lebih rendah dari kita, kita perhatikan.

Matius 25:44-46

25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?

25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

 

Terutama dalam hal yang rohani, banyak yang butuh, tetapi masih malu-malu menerima pengajaran. Banyak yang mengakui ini pengajaran yang benar tetapi belum berani melangkah, masih jadi Nikodemus yang malam-malam datang bertanya kepada Yesus, belum terang-terangan. Mereka butuh ini, kita sebarkan undangan. Saya pesankan kepada jemaat, jangan urus yang tidak datang. Yang kita urus yang datang, kita layani baik-baik, beri makan baik-baik, makanan Firman pengajaran yang benar.

 

2.      I Petrus 5:6

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat. Tangan Tuhan yang kuat ini adalah tangan kasih yang sudah mengalahkan maut. Yesus mengalahkan maut untuk memberikan hidup yang kekal kepada kita.

Yohanes 3:16

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Inilah yang disebut cinta kuat seperti maut. Yesus sudah membuktikan bagaimana Dia mengasihi kita sampai mati di kayu salib.

Kidung Agung 8:6

8:6 -- Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

 

Tuhan ulurkan tangan kasihNya kepada kita, tangan yang kuat seperti maut untuk menolong kehidupan kita. Kita mau merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat itu. Praktek merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat:

a)      Menunjukan cinta kasih kita yang besar kepada Tuhan lewat tergembala dengan benar dan baik, setia berkobar-kobar beribadah melayani Tuhan, siap sedia melayani Tuhan kapanpun waktunya. Kita tidak tahu kapan Tuhan datang. Ciri mempelai wanita Tuhan itu siap sedia, kalau tidak siap sedia nanti kita ketinggalan.

Matius 24:45-46

24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

 

Wahyu 19:7

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Minta maaf, jangan tersinggung yang datang terlambat. Tetapi kalau tersinggung berarti masih hidup. Di sini kita menunjukan cinta kasih kita kepada Tuhan. Dia sudah siap sedia untuk kita, bahkan rela mati untuk kita, kita juga harus selalu siap sedia kapanpun Tuhan butuhkan. Layani Aku sampai Aku selesai makan dan minum. Tidak bisa alasan “terlalu capek Tuhan”, ayo layani Aku kata Tuhan. Apalagi saya sebagai hamba Tuhan, pulang malam dari pelayanan, lalu mau doa subuh, harus selalu siap sedia. Selain siap sedia melayani Tuhan, yang terutama kita mau taat dengar-dengaran pada segala perintah Tuhan, itu tanda kita menunjukan cinta kasih kita kepada Tuhan.

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

I Yohanes 5:3

5:3 Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,

 

Mari kita tunjukan cinta kasih kita yang besar kepada Tuhan dengan tekun beribadah, tidak mudah terhalang, kemudian kita mau taati segala Firman Tuhan sampai daging tidak bersuara.

 

b)      Banyak mengulurkan tangan kepada Tuhan.

Yohanes 21:18-19

21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

 

Banyak mengulurkan tangan kepada Tuhan = banyak menyembah Tuhan. Ini dikatakan Yesus menunjukan bagaimana Petrus akan mati. Jadi penyembahan itu untuk mematikan daging, terutama mematikan kehendak daging kita. Yesus sudah tunjukan teladan waktu Dia berdoa “Abba Bapa, sekiranya mungkin lalukanlah cawan ini dari padaKu” kehendak daging Yesus tidak mau menderita, kalau bisa jangan disalibkan, tetapi Dia kunci “biarlah kehendakMu yang jadi, bukan kehendakKu yang jadi”. Kehendak daging kita mau tidur, tetapi dibangunkan Tuhan menyembah, yah kita menyembah. Mengangkat 2 tangan kepada Tuhan, hanya berseru dan berserah kepada Tuhan. Berseru memanggil nama Tuhan dan berserah biar kehendak Tuhan yang jadi. Kadang kita hanya berseru bahkan lain kali malah menyuruh Tuhan “pokoknya Tuhan saya tidak mau tahu, harus selesai hari ini juga”. Berseru “Yesus tolong” dan berserah biarlah kehendak Tuhan yang jadi “terserah Engkau Tuhan” apa yang Tuhan buat itu baik adanya.

 

Kalau mengulurkan tangan kepada Tuhan, merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat maka ada hasilnya:

1)      Ulangan 7:7-8

7:7 Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? --

7:8 tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

 

Dulu tangan Tuhan yang kuat melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Sekarang hasil bagi kita, tangan Tuhan Sang Penebus melepaskan kita dari perbudakan dosa! Mungkin ada sampai saat ini sulit lepas dari dosa, ayo praktekan dulu merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat. Tergembala dengan tekun, taat pada Firman dan menyembah ditambah puasa. Puasa 1 hari belum lepas, tambah 2 hari, belum lepas tambah 3 hari sampai 7 hari. Kalau belum lepas juga berarti keras hati! 1 hari saja puasa kalau sungguh-sungguh Tuhan mampu lepaskan.

 

Israel 400 tahun diperbudak di Mesir bisa dilepaskan. Berapa puluh tahun, berapa bulan, berapa hari, dosa ini mengikat, ayo menyembah Tuhan. Tuhan yang mampu melepaskan dan membebaskan dari perbudakan dosa dan juga dari perbudakan dunia, ikatan dunia. Pekerjaan membuat terikat, berseru kepada Tuhan, ada caranya Tuhan melepaskan. Kalau kita memperjuangkan ibadah, Tuhan juga akan berjuang untuk kita, Tuhan buka jalan dan memberikan yang terbaik. Jangan menyerah, kita harus berjuang.

 

Jadi kalau kita berjuang untuk ibadah Tuhan pasti buka jalan. tanganNya yang kuat mampu melepaskan kita dari perbudakan dosa dan dari perbudakan dunia. Firaun yang menghalangi dihukum, orang Mesir yang menghalangi dihukum. Jadi jangan takut, kalau ada orang yang menghalangi untuk kita beribadah maka ada tangan Tuhan yang kuat menolong. Tidak usah kita bereaksi, biarkan tangan Tuhan yang kuat sanggup melepaskan kit, bahkan melepaskan dari perbudakan daging kita sendiri sehingga kita bisa hidup benar, suci dan setia sampai garis akhir. Tuhan pasti pakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

Wahyu 19:11

19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

 

Kuda putih ini kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Kegerakan ini semakin membesar.

 

2)      Zefanya 3:16-17

3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.

3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

 

Tangan Tuhan yang kuat, tangan sang pahlawan memberikan kemenangan kepada kita dari pergumulan apapun. Terutama tangan Tuhan Sang Pahlawan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Apa itu manusia rohani? Manusia yang kuat teguh hati dalam menghadapi apapun. Karena ada tangan Tuhan yang kuat menyertai kita, marilah kita kuat teguh hati menghadapi apapun. Jangan lihat pencobaan yang besar, lihat tangan Tuhan yang kuat yang terulur untuk kita. Menghadapi tantangan yang besar, ada tangan Tuhan yang mampu menolong, Dia memberikan kemenangan, Dia membaharui. Jangan ragu, jangan putus asa, jangan kecewa.

 

Saya nasihati satu kaum muda yang ditinggal oleh orang tua yang sangat dikasihinya. Saya bilang kamu tidak sendiri, ada Tuhan Yesus yang menyertai, ada gembala dan sidang jemaat, khususnya keluarga yang selalu mendukung dalam doa. Ayo kuat, jangan kecewa, jangan putus asa. Memang siapa yang tidak bersedih kalau kehilangan orang yang sangat dikasihi. Tetapi kita harus yakin tangan Tuhan yang kuat itu selalu terulur, Dia selalu menolong,  memberikan kemenangan, bahkan mengubahkan kita sehingga kita menjadi kuat teguh hati, apapun tantangan yang kita hadapi.

 

3)      I Petrus 5:6

5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

 

Tangan Tuhan Gembala Agung meninggikan kita pada waktunya. Jangan meninggikan diri sendiri, biarlah Tuhan yang meninggikan. Kalau Tuhan meninggikan tidak ada yang bisa merendahkan. Secara jasmani Tuhan mampu meninggikan kita pada waktunya. Apapun yang gagal, pagi ini asalkan kita berseru kepada Tuhan, Tuhan mampu menjadikan berhasil pada waktunya Tuhan, bukan waktunya kita. Sudah sekian tahun tidak ditolong, tunggu waktunya Tuhan, ada waktunya Tuhan, waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik. Kita hanya diam, menyerah kepada Tuhan dan sabar, maka Tuhan bekerja menolong pada waktunya.

 

Secara rohani tangan Tuhan mampu mengangkat kita dari kejatuhan secara rohani. Petrus yang sudah jatuh diangkat oleh Tuhan. Mungkin sudah jatuh meninggalkan pelayanan seperti Petrus, mampu Tuhan angkat kembali. Bisa saja murid-murid yang lain protes “Yesus kenapa dia yang jadi gembala!” Yohanes bisa protes, saya murid yang paling dikasihi, kenapa Petrus yang diangkat jadi gembala? Tetapi tidak ada yang protes.

 

Tuhan mampu mengangkat kita dari kejatuhan dalam dosa dan kejatuhan dalam pelayanan. Yang sudah tinggalkan pelayanan siapa pagi ini kesempatan terakhir tangan Tuhan terulur untuk mengangkat kita bisa kembali pada pelayanan, jangan keras hati! Dosanya yang dibuang, jangan pelayanannya, ayo kembali melayani.

 

Tetapi ingat tangan Tuhan juga kuat teracung untuk menghukum. Pilih yang mana? Ayo kembali bergairah, dulu saya melayani, sekarang saya mau kembali melayani sampai selama-lamanya melayani Tuhan.

Kita semakin disucikan, semakin dipakai Tuhan sampai nanti disempurnakan. Ketika Yesus datang tangan Tuhan yang kuat meninggikan kita di awan-awan menyambut Dia, masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga yang kekal. Penggembalaan yang benar menghentar kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jangan ada mulut sombong seperti Petrus, merasa lebih benar dari orang lain, lebih benar dari Firman, mau mendahului berkorban dari pada Yesus bahkan menyangkal. Dalam penggembalaan masih ada teguran dan nasihat Firman, masih ada doa penyahutan dari  Gembala Agung dan gembala di bumi untuk kita kembali melayani Tuhan. Seperti Petrus dipulihkan, bisa merendahkan diri terhadap orang lain bahkan yang lebih rendah dari kita dan merendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat, mau tertekun dalam penggembalaan, mau taat pada Firman, mau menyembah Tuhan, menyerah kepada Tuhan, berseru dan berserah kepada Tuhan. TanganNya yang kuat menolong kehidupan kita, meninggikan kita sampai ke awan-awan.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar