20230423

Kebaktian Umum, Minggu 23 April 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Wahyu 13:3-4

13:3 Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.

13:4 Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"

             
Ini penampilan antikristus, antikristus tampil sebagai binatang buas. Jadi antikristus adalah iblis yang menjelma menjadi manusia daging yang buas seperti binatang buas. Berbeda dengan Yesus, Dia Allah yang lahir menjadi manusia, jangan kita bilang menjelma. Menjelma itu dari setan berubah menjadi manusia dalam sekejab. Iblis menjelma sebagai antikristus manusia daging yang buas seperti binatan buas sehingga sangat hebat dan kuat secara jasmani seakan-akan tidak terkalahkan. Sampai manusia mengatakan “siapa yang sama seperti binatang ini” ini menunjuk kebuasannya. Dan siapa yang dapat berperang melawan dia, ini menunjuk kekuatannya. Zaman siksaan gereja mula-mula, di zaman kaisar Nero, orang Kristen diperhadapkan dengan binatang buas dan mereka mati semua.

 

Sekarang pertanyaannya siapa yang dapat berperang melawan antikristus?

II Tesalonika 2:7-8

2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,

2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

 

Jadi yang dapat mengalahkan antikristus adalah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus membinasakan antikristus dengan nafas mulutNya. Wujud nafas Tuhan sekarang adalah Firman yang dibuka rahasianya = Firman pengajaran yang benar.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Dinafasi Allah dalam terjemahan bahasa Yunani adalah Teopneustos. Alkitab terjemahan asli Perjanjian Lama adalah bahaya Ibrani dan bahasa Aram. Kalau terjemahan asli Perjanjian Baru dari bahasa Yunani.

 

Kalau pada kita ada pembukaan rahasia Firman yang kita dengar dan praktekan maka kita pasti menang atas antikristus. Awal ada vaksin dulu orang mengatakan itu cap 666. Kalau ada pengajaaran kita tidak akan dicap antikristus, kita pasti menang.

 

Antikristus itu adalah penyesat. Kalau kita ada Firman pengajaran dan kita praktekan, kita akan menang, tidak akan disesatkan.

II Yohanes 1:7-11

1:7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.

1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

1:9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.

1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

1:11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

 

Antikristus adalah penyesat dan penyesatan ini terjadi di mana-mana. Dalam Matius pasal 24 ada 4 kali disebutkan penyesat, jadi penyesatan terjadi di seluruh penjuru bumi. Banyak terjadi penyesatan sehingga mereka melangkah keluar. Yang melangkah keluar itulah antikristus. Antikristus itu berasal dari kita tetapi dia tidak sungguh-sungguh dan akhirnya melangkah keluar, itulah antikristus. Tidak usah kita cari tahu antikristus itu dari negara apa, lalu dicocok-cocokan, itulah cocoklogi.

 

Antikristus tahu bahwa dia dikalahkan oleh orang yang berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. Makanya dia berupaya keras untuk menyesatkan orang yang dalam pengajaran yang benar. Dia terus mengupayakan. Diawal menerima pengajaran tidak bisa dia sesatkan, dia akan mencoba terus menyesatkan. Kalau hamba Tuhan dia tunggu ketika sudah diberkati pelayanannya, secara ekonomi juga sudah diberkati, lalu saat usia lanjut disitu dia disesatkan. Salomo waktu muda dia pegang pedang, tidak bisa disesatkan. Menghadapi Adonia, Yoab, Simei, Abyatar habis semua dikalahkan, takhtanya tetap kuat dan kokoh. Tetapi begitu sudah tua dia disesatkan oleh isteri-isterinya, jatuh dalam penyembahan berhala, melepaskan pedang pengajaran.

 

Hati-hati yang sudah lama dalam pengajaran ini yang diincar antikristus. Yang masih baru masih kasih mula-mula, masih semangat. Yang sudah lama yang harus ekstra hati-hati. Saya juga sudah lama kalau diukur usia sudah 37 tahun dalam pengajaran.

 

Pengajaran itu berkaitan erat dengan salam. Supaya kita tidak disesatkan maka kita harus menaruh perhatian sungguh-sungguh terhadap salam dalam ibadah, terutama dalam pemberitaan Firman. Salam dalam ibadah itu bukan sekedar kita ucapkan seperti salam kalau bertemu teman-teman kita. Salam ini menentukan, kalau kita tidak perhatikan sungguh-sungguh kita tidak bisa menerima pengajaran. Salam ini mengarahkan pada suara haleluya untuk kita bisa menyambut Yesus.

 

Ada 3 pengertian salam dalam pemberitaan Firman.

1.      Salam itu pembuka dari suatu pengajaran. Kalau salamnya berubah-ubah dikuatirkan isi pengajarannya juga berubah-ubah. Kita belajar ucapkan salam dalam ibadah, terutama dalam pemberitaan Firman seperti salam yang kita terima dari para pendahulu. Kita lihat salam dari murid-murid Yesus, dari Yohanes murid yang dikasihi, dari Petrus, dari Yudas saudara Yesus, dari Paulus rasul yang ditangani khusus seperti bayi prematur. Salamnya sama, tidak berubah-ubah. Begitu juga salam dari para pendahulu, Pdt. Totaijs, Pdt. In Yuwono, Pdt. Pong Dongalemba, Pdt. Bernard Legontu dan seterusnya, salamnya tidak berubah-berubah berarti pengajarannya tidak berubah.

 

Salam dari Yohanes:

Wahyu 1:4

1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,

Salam dari Yohanes itu dari Allah Bapa, dari Roh Kudus dan dari Yesus Kristus. Jadi salam dari Yohanes itu adalah salam dari Allah Tritunggal.

 

Salam dari Petrus

I Petrus 1:1-2

1:1 Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,

1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

 

Salam dari Yudas

Yudas 1:1-2

1:1 Dari Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus, kepada mereka, yang terpanggil, yang dikasihi dalam Allah Bapa, dan yang dipelihara untuk Yesus Kristus.

1:2 Rahmat, damai sejahtera dan kasih kiranya melimpahi kamu.

 

Salam dari Paulus.

Kolose 1:1-2

1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita,

1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.

Jadi kalau ada yang mau mengubah salamnya, pengucapan bahasa ini bahasa itu yah terserah. Kita menuruti pendahulu kita. Supaya kita seragam, salam kita di sini satu yaitu salam damai sejahtera, kasih karunia Tuhan menyertai kita. Kalau salam yang biasa orang-orang Kristen umum ucapkan itu salam orang Yahudi tetapi tidak dipakai dalam Sinagoge tetapi dipakai dalam hidup sehari-hari untuk perkara yang jasmani, tidak dipakai dalam ibadah.

 

2.      Doa selamat dari seorang gembala kepada sidang jemaat supaya tetap melayani Tuhan sampai garis akhir, tidak pernah tersandung. Makanya tidak boleh main-main, saya mengucapkan salam ini menentukan jemaat sampai garis akhir dan tidak tersandung. Kalau salam saya ubah-ubah, main-main mengucapkan, kasihan jemaat, tidak bisa sampai garis akhir dan bisa tersandung.

 

Isi doa selamat.

a)      Kolose 1:1-2

1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita,

1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.

 

Isi pertama adalah kasih karunia Tuhan. Saya ucapkan salam supaya jemaat mengalami kasih karunia Tuhan. Dari saya dulu, saya ucapkan salam berarti saya sudah mengalami kasih karunia Tuhan. Jemaat menerima salam berarti jemaat sudah menerima kasih karunia Tuhan. Kasih karunia Tuhan adalah pemberian Tuhan kepada manusia yang sebenarnya tidak layak menerimanya. Apa wujudnya? Korban Kristus. Kita ini tidak layak menerima Korban Kristus, kita ini manusia berdosa.

Yohanes 3:16

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

 

Manusia berdosa seharusnya binasa tetapi Tuhan menyatakan kasih karuniaNya kepada manusia berdosa. Dia berikan pemberian yang berharga, itulah Korban Kristus, supaya kita selamat. Sikap kita terhadap kasih karunia Tuhan adalah menerimaNya. Menerima kasih karunia Tuhan = percaya Yesus untuk diselamatkan. Kalau kita percaya Yesus untuk diberkati, untuk ditolong dari segala masalah, itu salah. Kita percaya Yesus untuk diselamatkan, sampai keselamatan yang akan datang atas aniaya antikristus dan atas penghukuman Tuhan atas dunia ini. Itu percaya, iman yang benar. Banyak orang Kristen mengatakan orang percaya, tetapi percayanya cuma untuk diberkati, untuk ditolong atau supaya bisa menikah karena calonnya Kristen, tidak seperti itu! Percaya Yesus untuk diselamatkan.

 

 

 

Praktek menerima kasih karunia Tuhan:

1)      Mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan kepada sesama (horizontal) supaya surat hutang dosa kita dipaku di kayu salib. Ayo akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama, tuntas. Kadang kita berkata saya sudah mengaku kepada Tuhan tetapi kalau ada hubungannya dengan sesama yah selesaikan juga kepada sesama. Kalau pikiran najis karena memikirkan orang yang tidak kita kenal karena melihat gambar-gambar yang tidak baik yah selesaikan kepada Tuhan.

 

Saat kita mengaku dosa dengan sungguh-sungguh maka darah Yesus aktif menyucikan kita.

I Yohanes 1:7-9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

 

Saat kita mengakui dosa sungguh-sungguh oleh dorongan Firman maka saat itu darah Yesus aktif:

Ø  Mengampuni dan menghapus dosa kita seakan-akan kita tidak pernah berbuat dosa itu. Dulu merokok, setelah mengaku dan diampuni Tuhan, cium bau asapnya saja sudah tidak mau. Seakan-akan kita tidak pernah melakukan.

Ø  Kemudian darah Yesus aktif untuk menyucikan dari segala kejahatan = mencabut akar-akar dosa sehingga kita tidak berbuat dosa lagi dan selamat.

 

Ini yang disampaikan oleh Paulus, dia sadari dan akui bahwa dia orang paling berdosa tetapi telah mendapat kasih karunia, dia diselamatkan. Makanya dia bisa mengucapkan salam kasih karunia Allah menyertai kamu. Kalau saya sampaikan salam kasih karunia Allah menyertai kamu sementara saya hidup dalam dosa berarti saya menipu jemaat. Sudah harus jadi pengalaman kasih karunia Tuhan menyelamatkan saya baru sampaikan kepada jemaat supaya jemaat mengalami keselamatan.

 

I Timotius 1:14-15

1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

 

Paulus akui dia orang paling berdosa, bukan karena dia pezinah atau pencuri tetapi karena dia menganiaya jemaat-jemaaat Tuhan. Kalau orang paling berdosa saja bisa diampuni dan dijangkau oleh darah Yesus, maka tidak ada alasan kita tidak bertobat dan berkata tidak bisa lepas dari dosa.

 

Mungkin kita berkata okelah itu rasul Paulus, dia memang ahli Taurat, dia giat dalam kegiatan keagamaan makanya dia bisa mengakui dosanya. Sekarang kita lihat penjahat disebelah Yesus, dia orang paling berdosa karena dihukum mati tetapi bisa menerima kasih karunia Tuhan, bisa dijangkau oleh darah Yesus. Dia katakan pada temannya yang mengolok Yesus “kita ini patut dihukum karena kita berdosa, Orang ini tidak, Dia orang benar” lalu dia berkata kepada Yesus “ingatlah akan aku ketika Engkau datang sebagai Raja”. Yesus berkata hari ini juga Engkau bersama dengan Aku di Firdaus”. Dia beroleh kasih karunia, beroleh semangat.

 

Jadi jangan putus asa bapak ibu kekasih dalam Tuhan, saya sudah terlalu kotor, terlalu najis, terlalu jahat, tidak mungkin diampuni. Kasih karunia mampu mengampuni orang berdosa bahkan yang paling berdosa sekalipun. Lalu siapa yang tidak bisa dijangkau oleh kasih karunia Tuhan? Orang yang keras hati yang mempertahankan dosa. Jangan keraskan hati, lembutkan hati. Kita mendengar salam kasih karunia, terima itu, saya juga mau menerima kasih karunia, saya mau menyelesaikan dosa.

 

Jadi dengan menerima salam dalam pemberitaan Firman berarti kita siap  menerima koreksi Firman, siap menyelesaikan dosa. Itu pengertian salam dalam pengajaran, bukan sekedar salam-salam diucapkan di luar sana.

 

2)      Mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Mungkin datang di sini suami isteri sempat berselisih, orang tua anak, kakak adik. Kalau mendengar Firman, menerima salam pembuka, berarti  siap mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Jangan malah pulang rumah ada ronde kedua. Kalau di gereja genjatan senjata, nanti pulang di rumah bom nuklir dilepaskan. Jangan seperti itu! Setelah dengar Firman, selesai semua di sini, ampuni dan lupakan, tidak usah ungkit-ungkit lagi.

 

Kalau kita tidak mengampuni orang lain maka pengampunan kita batal.

Matius 18:23-26

18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.

18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.

18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.

18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.

 

Ini pengakuan dosa, dia sudah mengaku dan dia diampuni. Sebenarnya tidak bisa diampuni, berapa ratus ribu tahun dia bekerja baru bisa lunas, bagaimana bisa. Jadi tidak bisa dia selesaikan hutang dosanya.

 

Matius 18:27-35

18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!

18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.

18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.

18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.

18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.

18:33 Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?

18:34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.

18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

 

Pengampunannya batal, masuk penjara juga dan diserahkan ke dalam tangan algojo, algojo itu antikristus. Ayo kita mengampuni dan melupakan dosa, itulah kasih karunia Tuhan.

 

Orang yang mempertahankan dosa sendiri, tidak mau mengaku dosanya kepada Tuhan dan sesama, juga tidak mau mengampuni dosa orang lain, di hadapan Tuhan dia adalah orang fasik dan doanya kekejian bagi Tuhan.

Amsal 21:27

21:27 Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat.

 

Rugi kalau kita menyimpan dosa orang lain, kita berdoa tidak didengar.  

 

b)      Damai sejahtera, artinya kita tidak terpisah dari Allah dan manusia = menyatu dengan Allah dan dengan sesama. Mulai dari dalam nikah terjadi penyatuan.

Yesaya 59:1-3

59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;

59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.

59:3 Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.

 

Yang membuat kita terpisah dari Allah dan manusia adalah dosa-dosa kita. Baik dalam bentuk perbuatan maupun dalam bentuk perkataan. Makanya poin kasih karunia ini ditempatkan yang pertama. Ayo manfaatkan kasih karunia Tuhan, saling mengaku kepada sesama serta mengaku kepada Tuhan supaya kita mengalami damai sejahtera. Posisi orang yang tidak damai, itu posisi paling berbahaya. Kenapa? Sebab tidak bisa dijangkau oleh Tuhan, dia diluar tangan Tuhan. Kita pikir kalau tidak mengampuni orang lain kita aman, malah kita kutuk-kutuk “biar dia binasa!”. Kalau dia sudah mengaku dan tidak kita ampuni, kita ada pada posisi paling berbahaya, tidak dijangkau Tuhan, di luar tangan Tuhan. Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa bagi kita dan setan bisa masuk dengan serangan bertubi-tubi.

 

Ayo mendengar salam ini mengingatkan kita akan kasih karunia Tuhan. Korban Kristus sudah mengampuni kita, kita juga mau mengampuni dosa orang lain supaya kita damai. Pulang di rumah damai, dalam penggembalaan damai, lihat sesama damai. Pokoknya selama dia masih ada di gereja saya tidak mau datang. Bagaimana kalau orang itu disorga, bagaimana dirinya. Kalau dia masih paduan suara saya tidak mau menyanyi! Kalau dia sudah menyanyi menyambut Yesus di awan-awan kita di mana?

 

Sebaliknya jika kita manfaatkan kasih karunia Tuhan dan kita damai sejahtera, maka Allah damai sejahtera mengulurkan tangan kepada kita.

I Tesalonika 5:23-25

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

5:25 Saudara-saudara, doakanlah kami.

Tuhan ulurkan tangan untuk memelihara kita. Pemeliharaan Tuhan itu lengkap. Bukan cuma pemeliharaan tubuh. Tuhan memelihara jiwa dan roh kita juga. Selain memelihara Tuhan pasti menolong, pasti membela kita. Terutama Tuhan mengulurkan tangan menyucikan sampai menyempurnakan kita sekalian, betapa bahagianya kita.

3.      Pernyataan suka bersekutu dengan sesama anggota Tubuh Kristus.

Seperti Maria datang kepada Elisabet mengucapkan salam, pernyataan suka bersekutu maka terdengarlah nyanyian, Maria menyanyi dan Elisabet juga menyanyi. Persekutuan dengan sesama anggota Tubuh Kristus digambarkan persekutuan ranting dengan ranting berdasarkan pokok anggur yang benar yaitu Firman pengajaran yang benar. Persekutuan kita harus berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Salam itu pembuka pengajaran yang benar supaya kita bisa bersekutu. Saya sampaikan salam berarti saya rindu bersekutu dengan jemaat. Jemaat menerima salam berarti mau bersekutu dengan saya. Nanti bersekutu dengan Yesus, persekutuan kekal.

 

Ada 2 macam pokok persekutuan atau pusat/ sentral.

a)      Pokok atau pusat organisasi. Ini yang seringkali memaksa, harus bersekutu, kalau tidak nanti dapat surat peringatan 1, surat peringatan 2.

b)      Pokok atau pusat organisme yaitu Yesus, Firman pengajaran yang benar. Itu pusat persekutuan kita. Kita sebagai organisme bersekutu, pusatnya adalah Firman pengajaran yang benar, bukan organisasi.

 

Persekutuan atau fellowship itu artinya makan bersama. Jadi kalau masuk dalam persekutuan lalu ajaran lain yang disajikan, itu berarti makan racun! Makanya saya tegaskan jangan sampai makan racun! Persekutuan itu beda dengan silahturahmi, kalau silahturahmi silahkan, asalkan jangan dalam ibadah.

 

Persekutuan itu mewarisi tabiat. Yang mengajar di situ tabiatnya tidak benar, nantinya pulang bisa warisi tabiatnya yang mengajar. Yudas bersekutu dengan imam-imam kepala, imam-imam kepala membenci Yesus, pulangnya Yudas menjual Yesus.

Sebab itu dalam bersekutu benar-benar perhatikan pokoknya itulah Firman pengajaran yang benar. Kita bersekutu dengan hamba Tuhan yang najis, pulangnya jadi najis. Hamba Tuhan itu plinplan, pulangnya ikut plinplan.

 

Persekutuan Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah.

Matius 18:19-20

18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

 

Suami dan isteri harus sepakat atau sehati yaitu satu pengajaran yang benar dan satu penggembalaan. Jangan pisah-pisah! Suami di sini, isteri di sana. Kalau sudah satu pengajaran satu penggembalaan, Itu nikah yang benar. Contohnya Musa ketemu Zipora di tepi sumur penggembalaan. Kaum muda jangan cari pasangan di media sosial atau ikut take me out atau masuk biro jodoh. Seperti Tuhan kekurangan orang saja, Tuhan pasti kasih yang terbaik. Syaratnya bagaimana supaya Tuhan kasih yang terbaik? Seperti Adam, tidur. Kalau begitu dengar Firman tidur, menyembah tidur, bukan! Tidur itu penyerahan sepenuh. Menyerah sepenuh maka Tuhan beri yang terbaik.

 

Dalam Tabernakel nikah yang sepakat, sehati, satu pengajaran ditunjukan 2 susun roti di atas meja roti sajian. 6 roti sesusun. 6 roti pertama suami yang diisi Firman pengajaran yang benar, 6 roti kedua isteri yang diisi Firman pengajaran yang benar. Baru di atas ada kemenyan, berarti doanya dijawab oleh Tuhan.

 

Kalau mau coba-coba paksakan tidak satu pengajaran dengan alasan nanti mau ditarik, ingat saja orang dunia itu lebih cerdik dari anak-anak Allah! Jangan pikir bisa ditarik. Nanti kita yang ditarik dan sudah banyak terjadi seperti itu. Mungkin sekarang iya, iya, tetapi nanti begitu menikah malah kita yang ditarik ke agamanya, ditarik keluar dari pengajaran.

Lukas 16:8

16:8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.

 

Jangan main-main, jangan coba-coba. Alkitab katakan hendaklah kamu cerdik seperti ular. Jadi memaksa menikah dengan orang yang tidak satu pengajaran, tidak satu iman, berarti membawa ular di dalam nikah. Orang tua jangan turuti mau anak! Ah tidak apa-apa, padahal karena lihat sultan yang minta. Coba kalau yang datang compang-camping. Jangan seperti itu, buah nikah itu titipan Tuhan kepada kita. Ada orang dipercaya buah nikah, ada yang tidak. Yang tidak apa-apa itu yang ular! Mau punya menantu ular? Baru minta tolong ambil ini sudah dia pagut.

 

Kalau sudah terlanjur bagaimana? Hendaklah cerdik seperti ular, lanjutkan tulus seperti merpati. Bagaimana itu tulus seperti merpati?

Titus 2:10

2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

 

Tetap setia dalam Firman pengajaran, pegang teguh pengajaran dan tunjukan keubahan hidup. Jangan cerai, ini ular dimatikan saja ganti yang lain. Jangan, sudah tambah lagi dosanya kalau begitu. Kalau pasangan itu yang minta cerai silahkan tetapi dengan catatan berdiam diri, tidak menikah lagi. Itulah resikonya. Sebelum terjadi bawa dulu kenal pengajaran, kalau dia mau terima berarti itu jodoh dari Tuhan. Kalau tidak mau terima pengajaran yah sudah itu bukan dari Tuhan.

 

Nikah yang satu Firman pengajaran yang benar menghasilkan persekutuan dalam penyembahan yang benar, maka doanya dijawab oleh Tuhan. Kalau doa dijawab oleh Tuhan maka tidak ada masalah yang tidak teratasi, semuanya teratasi. Masuk nikah itu masuk dalam masalah. Secara pribadi saja kita sudah banyak masalah. Masuk nikah tambah lagi masalah 1. Dapat buah nikah bertambah masalah jadi 3. Buah nikah 2 berarti masalahnya 4. Masalahnya barete-rete. Makanya kalau tidak satu pengajaran tidak terselesaikan masalahnya. Tetapi kalau ada pengajaran, ada penyembahan, masalah apapun teratasi. Ada doa yang naik kepada Tuhan, didengar oleh Tuhan.

 

Kemudian persekutuan Tubuh Kristus lebih besar yaitu dalam penggembalaan dan antara penggembalaan. Pokoknya juga sama yaitu Firman pengajaran. Kita masuk penggembalaan apa yang kita cari? Firman pengajaran yang benar. Masuk persekutuan antara penggembalaan juga cari Firman pengajaran yang benar. Kita lihat contohnya:

Keluaran 4:27-28

4:27 Berfirmanlah TUHAN kepada Harun: "Pergilah ke padang gurun menjumpai Musa." Ia pergi dan bertemu dengan dia di gunung Allah, lalu menciumnya.

4:28 Kemudian Musa memberitahukan kepada Harun segala firman TUHAN yang disuruhkan-Nya kepadanya untuk disampaikan dan segala tanda mujizat yang diperintahkan-Nya kepadanya untuk dibuat.

 

Musa hamba Tuhan, Harun hamba Tuhan. Persekutuan antara penggembalaan dimulai dari antara hamba Tuhan dengan hamba Tuhan. Persekutuan Musa dan Harun bersekutu karena dorongan Firman. Musa menerima Firman, Harun juga menerima Firman yang sama. Kalau hamba Tuhannya tidak mau bersekutu, dipertanyakan! Jemaatnya pergi, hamba Tuhannya tidak mau pergi, bahaya ini! Jadi jemaat kalau hamba Tuhan pergi bersekutu, relakan kalau berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Kalau tidak berdasarkan Firman pengajaran yang benar, silahkan jemaat demo!

 

Kemudian diikuti tua-tua dan jemaat. Jadi kalau hamba Tuhan sudah berfellowship, tua-tua ikut!

Keluaran 4:29

4:29 Lalu pergilah Musa beserta Harun dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel.

 

Baru jemaat ikut.

Keluaran 4:30

4:30 Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa, serta membuat di depan bangsa itu tanda-tanda mujizat itu.

 

Hamba Tuhan pergi, tua-tua tinggal, jemaat ikut pergi, eh tua-tua bisa ketinggalan. Tua-tua berangkat, jemaat berangkat, gembalanya tinggal, nanti gembalanya yang ketinggalan kalau persekutuannya benar. Terima kasih selama ini tua-tua sudah ikut serta, ditingkatkan lagi. Jemaat sudah ikut serta, mendukung dalam doa, lebih ditingkatkan lagi. Karena persekutuan ini bukan hanya sebatas antara penggembalaan tetapi lebih besar lagi. Kalau persekutuannya benar maka mujizat terjadi.

Keluaran 4:31

4:31 Lalu percayalah bangsa itu, dan ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN telah mengindahkan orang Israel dan telah melihat kesengsaraan mereka, maka berlututlah mereka dan sujud menyembah.

Kalau persekutuannya benar, hamba Tuhan mengajak tua-tua dan jemaat masuk persekutuan yang benar, maka pasti terjadi mujizat. Dalam penggembalaan mujizat terjadi, terutama mujizat keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Maka akan diikuti juga mujizat lain yang kita butuhkan. Bapak ibu saudara sekalian butuh mujizat apa, nanti Tuhan lakukan kalau persekutuan kita benar. Sebab itu kalau ada persekutuan, semangatlah kita.

 

Persekutuan ini akan terus membesar sampai persekutuan antara kita bangsa kafir dengan Israel di timur tengah satu. Bersekutu menjadi satu Tubuh Kristus dengan Yesus sebagai Kepala, menghasilkan satu suara penyembahan dengan seruan haleluya. Ini yang kita rindukan sampai kita mencapai kesatuan yang besar, pertemuan yang besar di udara dengan Yesus sebagai Kepala.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Kita menyeru haleluya menyambut Yesus. Ini adalah pantulan dari apa yang ada di sorga. Doa Bapa kami di bumi seperti di sorga. Jadi penyembahan di sorga haleluya, di bumi juga haleluya. Ada yang mengatakan haleluya itu di sorga, yah pantulannya di bumi ini.

Wahyu 19:1,3-4

19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,

19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."

19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

 

Kita harus memperhatikan salam dalam pemberitaan Firman karena itu yang menentukan kita bisa menyambut Yesus sebagai raja dengan suara penyembahan haleluya. Kalau salam berubah-ubah di dunia ini, tidak akan bisa terangkat ke angkasa menyambut Yesus. Yang ada hanya tertinggal di bumi dengan seruan masing-masing menghadapi penghukuman Tuhan. Tetapi kalau salam dalam ibadah, dalam pemberitaan Firman kita perhatikan, kita akan menyambut Yesus di awan-awan dengan satu suara penyembahan haleluya, kita menyembah Dia Raja segala raja. Mulai dari sekarang banyak menyembah Yesus Raja segala raja. Pengajaran yang benar mendorong kita menyembah Yesus Raja segala raja Mempelai Pria sorga dengan seruan haleluya.

 

Hasil yang bisa kita nikmati sekarang:

a)      Mazmur 5:3

5:3 Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.

 

Kita mengalami kuasa pertolongan Tuhan yang ajaib. Dari masalah apa saja yang kita hadapi, Tuhan mampu menolong tepat pada waktunya Tuhan.

 

b)      Yesaya 54:5-6,10

54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

54:6 Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.

54:10 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

 

Mengalami kasih setia Tuhan untuk memelihara melindungi dan membuat tenang di tengah-tengah kegoncangan dunia. Dunia yang kita tempati ini goncang, bidang kesehatan goncang, ekonomi goncang, politik goncang, keagamaan goncang, sampai bidang keagamaan goncang. Tetapi kita mengalami kasih setia Tuhan yang sanggup memelihara, melindungi, membuat kita tenang di dalam Tuhan di tengah-tengah kegoncangan.

 

Ayo perhatikan salam, itu adalah pembuka dari pengajaran, salam itu adalah doa selamat dari gembala untuk jemaat. Salam itu juga adalah pernyataan suka bersekutu. Persekutuan kita harus satu Firman pengajaran mengarah pada satu penyembahan, haleluya, menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Dia sudah mau datang, sudahkah kita siap sedia menyambut Yesus kelak kembali. Perhatikan salam berarti kita sedang siap sedia menyambut Yesus kedua kali.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar