20230415

Kebaktian Doa, Sabtu 15 April 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 10:40-42

10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.

10:41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar."

10:42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

 

Yohanes memang tidak membuat satupun tanda mujizat tetapi kesaksiannya tentang Yesus adalah benar sehingga banyak orang percaya kepada Yesus. Perkataan kesaksian Yohanes tentang Yesus antara lain:

1.      Yohanes tidak layak membuka tali kasut Yesus, berarti Yesus tampil sebagai penebus.

2.      Yesus tampil sebagai pembaptis Roh Kudus. Ini yang akan kita pelajari.

 

Lukas 3:16

3:16 Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

 

Yesus membaptis kita dengan Roh Kudus karena Dia tahu keadaan kita jika tanpa Roh Kudus sangat memprihatinkan, yaitu:

1.      Yohanes 14:16-18

14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

14:18 Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.

 

Tanpa Roh Kudus, manusia itu seperti yatim piatu berarti tidak jelas asal usulnya. Seharusnya status kita ini anak-anak Allah, tetapi tanpa Roh Kudus status kita rusak. Yatim piatu artinya tidak mengalami kelahiran baru, tetap manusia darah daging yang ditandai banyak kekurangan, kelemahan, banyak dosa sehingga tidak bisa masuk kerajaan Sorga.

 

Sebab itu lahir baru itu perlu lewat baptisan air yang benar sesuai Firman, sesuai yang diteladankan oleh Yesus, baru kita bisa menerima baptisan Roh Kudus. Baptisan air tidak boleh kita anggap enteng. Kalau baptisan air tidak sesuai Firman Tuhan, tidak sesuai yang Yesus teladankan, tidak akan mengalami baptisan Roh Kudus. Karena setelah Yesus dibaptis, keluar dari air, maka Roh Kudus turun, ini teladan bagi kita sekalian. Ini penting bagi kita supaya kita disebut anak-anak Allah.

 

Waktu kita lahir dari ibu kita, kita anak bapak ibu kita, tidak cocok hidup di sorga, hanya cocok hidup di bumi. Perlu lahir baru dari baptisan air dan baptisan Roh Kudus supaya kita menjadi anak-anak Allah. Waktu Yesus keluar dari air, Roh Kudus turun, terdengar suara “inilah AnakKu yang Ku kasihi” diproklamirkan sebagai anaknya Tuhan. Begitu juga kita, kalau baptisan kita benar, Roh Kudus turun dan kita adalah anak-anak Allah. Memiliki jenis kehidupan sorga untuk layak masuk di dalam kerajaan sorga. Apa itu jenis kehidupan Sorga?

II Petrus 3:13

3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

 

Jadi jenis kehidupan sorga adalah hidup di dalam kebenaran. Sorga tempatnya kebenaran, kita mau hidup dalam kebenaran mulai perkara-perkara yang kecil. Yesus berkata kepada Nikodemus “kalau engkau tidak dilahirkan kembali, engkau tidak akan melihat kerajaan sorga”. Jangankan masuk, melihat saja tidak bisa kalau tidak lahir baru. Jadi lahir baru yang benar, baptisan benar, baptisan Roh Kudusnya benar, pasti bisa masuk kerajaan sorga, mulai dari melihat kerajaan sorga.

Yohanes 3:3-5

3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"

3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

 

Sekarang kita belum masuk di sana tetapi kita sudah bisa melihat dan merasakan suasana kerajaan sorga itu. Apa bukti kita sudah melihat kerajaan sorga? Mengutamakan perkara yang rohani lebih dari perkara yang jasmani. Kalau seandainya cuma mau melihat yang jasmani, tidak perlu kita buat acara di Palu, cukup di sini sana. Tetapi karena kita mau mengutamakan perkara yang rohani, bukan yang jasmani, melihat kerajaan sorga supaya jiwa-jiwa bisa di bawa masuk ke sana maka digelarlah ibadah seperti itu.

 

Kalau tidak ada aral melintang nanti di sini tanggal 25 Paskah kaum muda remaja. Setelah itu pulang dari Malaka, Paskah umum untuk Tentena. Setelah itu minggu berikutnya ibadah kenaikan. Dalam hati kecil memang kalau melihat kasihan jemaat. Baru dicukur bulunya di Palu, tetapi demi jiwa-jiwa bisa mendengar dan menikmati Firman pengajaran yang benar maka kita gelar seperti itu, jangan terputus. Kalau tahun lalu dibuat, tahun ini diteruskan supaya ada tindak lanjut orang mendengar pengajaran mau digairahkan lagi semangatnya, bisa terus mendengar sampai bisa menerima Firman pengajaran ini. Tetapi kita berdoa biar sesuai kehendak Tuhan. Kalau kehendak Tuhan terjadi, kalau bukan kehendak Tuhan batalkan.

 

2.      Mazmur 137:1-3

137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.

137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.

137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"

 

Tanpa Roh Kudus maka anak Tuhan seperti pohon gandarusa di tepi sungai Babel. Pohon gandarusa menggambarkan hamba Tuhan/ pelayan Tuhan. Pohon gandarusa seharusnya berada di tepi air kehidupan, tetapi kenapa ini malah berada di tepi sungai Babel, berarti rusak tempatnya!

Yesaya 44:3-4

44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.

 

Hamba Tuhan pelayan Tuhan tanpa Roh Kudus, dia gampang terseret oleh dosa Babel! Makanya waktu masih pengerja, saya dibakar terus semangat saya oleh bapak gembala "hamba Tuhan itu harus dipenuhi Roh Kudus! kau bisa melayani tanpa Roh Kudus tetapi tidak akan bertahan lama” sebab gampang diseret oleh yang lain, oleh Babel.

 

Apa itu Babel?

a)      Babel menunjuk pemuncakan dosa yaitu dosa makan minum yaitu merokok, mabuk, narkoba dan dosa seks dengan berbagai ragamnya, kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan. Babel ini merusak nikah. Tanpa Roh Kudus nikah kita bisa rusak. Kita minta Roh Kudus tetapi jangan paksa. Roh Kudus itu kelahiran baru, seperti orang melahirkan tidak bisa dipaksa. Bisa dipaksa melahirkan tetapi yang keluar hanya gumpalan darah. Minta kepada Tuhan, nanti Tuhan berikan sesuai kerinduan kita.

 

b)      Kemakmuran dan kesukaan dunia

Wahyu 17:4; 18:6-7

17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.

18:6 Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya;

18:7 berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

 

Kalau tanpa Roh Kudus kita diseret di situ. Ibadah cari kesenangan dan kemakmuran dunia. Kalau tidak dapat, dia tinggalkan ibadah untuk mencari kemakmuran dan kesukaan dunia. Juga termasuk kesusahan dunia dan kesibukan dunia membuat putus asa dan meninggalkan Yesus. Tanpa Roh Kudus menghadapi kesulitan dan kesibukan dunia, gampang sekali terseret meninggalkan ibadah pelayanan.

 

c)      Babel itu pelacur, ini dosa tidak setia terutama dalam ibadah pelayanan. Kalau sudah tidak setia dalam ibadah pelayanan maka rusak tahbisannya. Tadi digambarkan dengan menggantung kecapi. Kecapi seharusnya dipakai memuji Tuhan tetapi ini malah digantung, tidak dipakai lagi. Istilah di dunia kalau pebulu tangkis pensiun gantung raket, petinju pensiun gantung sarung tinju, hamba Tuhan pensiun menggantung kecapi. Jangan ada yang pensiun, tidak ada istilah pensiun dalam melayani Tuhan. Melayani Tuhan itu selama-lamanya. Kalau diizinkan meninggal dunia, maka waktu Yesus datang dia dibangkitkan untuk masuk kerajaan 1000 tahun damai melayani, masuk kerajaan sorga juga melayani. Jadi tidak ada istilah pensiun.

 

Akibatnya ngeri:

Mazmur 137:3-5

137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"

137:4 Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?

137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!

 

a)      Tersiksa lahir batin. Sementara ditawan disuruh menyanyi lagu sukacita. Jatuh dalam dosa itu sebenarnya tersiksa, sekalipun iblis menyebutnya itu pesta. Coba isteri menghadapi suami pemabuk, apakah tidak tersiksa. Menghadapi suami yang merokok saja sudah tersiksa. Saya kalau ada orang merokok di dekat saya, tersiksa, tidak tahan!

 

b)      Tangan kanan kering, artinya rohaninya kering. Tidak ada kepuasan dia dapatkan sehingga mencari kepuasan di dunia sampai kepuasan lewat berbuat dosa. Ibadah kering, penyembahan kering, nikahnya kering, kalau ada dosa semua kering, tidak pernah puas. Akhirnya mencari kepuasan di dunia. Dia tidak dapat, akhirnya cari kepuasan lewat berbuat dosa. Betul-betul kering dan tidak bisa masuk Yerusalem Baru.

Biarlah kita sebagai pohon gandarusa mau ditanam bukan di tepi sungai Babel tetapi di tepi aliran air sungai kehidupan.

Yesaya 44:3-5

44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.

44:5 Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."

 

Artinya tergembala. Ayo hamba Tuhan/ pelayan Tuhan tergembala dengan benar dan baik. Kita menyerap air kehidupan dari Tuhan, tidak akan pernah kering. Bahkan Mazmur mengatakan sampai tua bertambah gemuk dan berbuah lebat. Di tahun kering tidak pernah layu daunnya.

 

Istilah tertanam itu mantap tergembala dengan benar dan baik, menikmati air kehidupan dari Tuhan. Dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, akar kita menyerap air Firman pengajaran yang benar. Dalam ibadah raya kita menyerap air Roh Kudus. Dalam ibadah doa seperti sore ini kita menikmati air kasih Allah, maka Roh Kudus pasti dicurahkan. Orang yang tergembala pasti mengalami pencurahan Roh Kudus. Mulai dari diurapi sampai nanti Roh Kudus meluap-luap.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Kalau Roh Kudus dicurahkan maka kita akan menerima 3 hal:

a)      Hujan berkat. Yakinlah di tepi aliran sungai kehidupan kita tidak akan pernah kering. Ada hujan berkat pemeliharaan Tuhan dicurahkan. Secara jasmani hujan berkat dicurahkan dan juga secara jasmani. Waktu mau menggelar ibadah persekutuan di Palu, Tuhan curahkan hujan berkat secara jasmani. Terutama secara rohani kita menikmati hujan Firman pengajaran terus dicurahkan di gereja. Ibadah kita tidak pernah kering, ada terus pembukaan rahasia Firman.

 

Termasuk ada berkat kebahagiaan dalam nikah, berkat untuk masa depan. Roh Kudus itu arabon artinya panjar, jaminan yang kuat. Roh Kudus diberikan kepada kita, maka berkat-berkat yang lain dicurahkan sampai nanti kita menjadi kepunyaan Tuhan.

 

b)      Kekuatan untuk tetap melayani Tuhan. Seperti pohon gandarusa di tepi sungai tidak pernah kering. Usia boleh bertambah, fisik boleh kurang, tetapi ada kekuatan ajaib dari Tuhan dan semangat dari Tuhan untuk terus melayani, tidak kendor.

 

c)      Pribadi Tuhan kita dapatkan. Kita menjadi kepunyaan Tuhan dan Tuhan kepunyaan kita.

Kidung Agung 2:16

2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

 

Kalau kita mempunyai Tuhan dan dimiliki Tuhan, siapa yang bisa mengganggu gugat. Betul-betul kita dilindungi oleh Tuhan secara ekstra di tengah-tengah dunia akhir zaman yang semakin kering dan tandus.

 

3.      Yohanes 4:15-18

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

 

Seperti perempuan Samaria yang tidak pernah puas sehingga hidup dalam kenajisan. Pengakuannya dia haus, buktinya dia haus dan tidak pernah puas adalah kawin cerai. Sudah punya 5 suami lalu yang keenam bukan suami yang sah. Tidak puas sehingga hidup dalam kenajisan seperti anjing dan babi.

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Anjing muntah dijilat lagi, babi mandi kembali ke kubangan. Berarti rusak gambarnya! Pada mulanya kita manusia diciptakan segambar dengan Allah Tritunggal. Tetapi dirusak oleh setan sehingga yang ada pada setan adalah gambar anjing dan babi bahkan gambar setan. Kalau sudah rusak gambarnya semua rusak total! Tetapi syukur kepada Tuhan, manusia yang sudah seperti anjing dan babi, oleh pekerjaan Roh Kudus mau diperbaiki, mau dibenahi.

Roma 15:16

15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

 

Roh Kudus memperbaiki kita dan mengembalikan kita kepada gambar Allah sehingga berkenan kepada Tuhan. Kalau tidak sesuai gambar Tuhan, tidak bisa ketemu Tuhan. Kita mau dibawa menjadi persembahan yang berkenan kepada Tuhan berarti dipulihkan gambarnya, diperbaiki gambarnya. Roh Kudus menyucikan dan memperbaiki kita sehingga kita bisa kembali kepada gambar Allah. Roh Kudus seperti api dan juga seperti air. Manusia yang segambar dengan anjing, yang seperti babi yang berbau busuk, dibakar menjadi manusia rohani yang berbau harum kepada Tuhan. Persembahan itu dibakar menjadi korban yang berbau harum bagi Tuhan. Makanya Yesus rela mati bagaikan korban persembahkan yang berbau harum. Sekarang kita yang sudah busuk ini yang segambar dengan anjing dan babi, lewat Roh Kudus mau disucikan, dibaharui, dibakar supaya berbau harum bagi Tuhan.

 

Kita raba dan periksa, dalam rumah tangga berbau busuk atau harum, dalam penggembalaan bau busuk atau harum, dalam bermasyarakat berbau busuk atau harum. Biarlah kita minta Roh Kudus membakar kita, menyucikan dan membaharui kita. Tanda-tanda manusia rohani yang berbau harum bagi Tuhan.

a)      Roma 5:4-5

5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Dalam menghadapi ujian, tantangan, pergumulan kita tidak kecewa tetapi tetap berpengharapan kepada Tuhan, tetap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Lebih baik curhat kepada Tuhan saat menghadapi masalah, dari pada curhat kepada manusia apalagi curhat di media sosial, kita buka semua di situ. Bukan bau harum itu, bau busuk itu! Apalagi kalau masalah keluarga dibuka dibeber di media sosial, malulah! Itu bau busuk, bukan manusia rohani. Dalam menghadapi masalah suami isteri, tidak pernah saya mau curhat sama orang tua. Curhat saja kepada Tuhan, tidak kecewa, tidak putus asa, tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan.

 

b)      Roma 8:15

8:15  Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Jujur, ya katakan ya, tidak katakan tidak, selebihnya dari si jahat. Jujur itu manusia rohani. Terutama jujur soal pengajaran, jujur soal Tuhan. Kalau pengajarannya benar terima dan dukung, kalau pengajarannya salah katakan salah dan hindari. Tidak usah bilang “ini benar juga”.

Titus 2:7

2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

 

Kejujuran dalam hal pengajaran ini yang Tuhan cari, sebab hari-hari terakhir ini sudah banyak yang bergeser dari pengajaran yang murni dan benar. Kalau pendeta sudah tidak jujur dalam soal pengajaran, tidak bisa diharapkan untuk jujur dalam hal yang lain. Inilah yang kami hadapi hari-hari terakhir ini, sudah merombak pengajaran, dustanya minta ampun! Kalau sudah tidak jujur soal pengajaran, tidak akan jujur soal yang lain. Saya mendengar itu ngeri, bukan menghina pendeta lain tetapi saya prihatin dan berjaga-jaga untuk diri saya. Jangan sampai seperti itu. Tidak jujur tentang pengajaran tidak akan jujur soal yang lain, tidak jujur dalam nikah, tidak jujur dalam keuangan, tidak jujur dalam segala hal.

 

Biarlah kita mohon Roh Kudus dicurahkan dan kita menjadi kehidupan yang berbau harum kepada Tuhan, jujur, percaya dan percayakan diri kepada Tuhan. Dengan percaya dan jujur mujizat pasti terjadi. Kita lihat contoh:

Markus 9:19,23-24,27

9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"

9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"

9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

9:27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.

 

Sore ini Tuhan mau cari dalam diri kita mau percaya, mempercayakan hidup kita kepada Tuhan dan jujur. Jujur akui keadaan kita seperti ayah ini berteriak sambil menangis “tolonglah aku yang tidak percaya ini”. Dia jujur akui kekurangannya, dia tidak percaya. Mujizat pasti terjadi, apa yang sudah mati bisa dibangkitkan, yang sudah hancur dipulihkan oleh Tuhan. Rohani yang hancur Tuhan pulihkan, jasmani yang hancur Tuhan pulihkan. Sampai mujizat terakhir kita alami sempurna seperti Yesus, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jujur dan percaya itu sikap penyembahan yang benar. Kita banyak menyembah tetapi juga harus ada sikapnya. Penyembahan itu Tuhan katakan minimal 1 jam tetapi sikap penyembahan itu 24 jam. Jujur, percaya, mujizat Tuhan pasti terjadi. Siapa tahu sore ini giliran kita ditolong oleh Tuhan, mujizat terjadi.

 

Tuhan Memberkati.

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com






Tidak ada komentar:

Posting Komentar