20230426

Kebaktian PA Imamat, Rabu 26 April 2023 Pdt. Handri Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 26:1-3

26:1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.

26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.

26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,

 

Ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan yang harus ditaati untuk menerima berkat dari Tuhan.

1.      Jangan ada pemberhalaan.

2.      Pelihara hari-hari sabat Tuhan.

3.      Hormati tempat kudus Tuhan.

 

Kita akan mempelajari poin kedua, pelihara hari-hari sabat Tuhan. Sabat itu adalah hari perhentian. Sekarang kita tidak memperingati secara hurufiah, secara rohani sekarang menunjukan perhentian di dalam Roh Kudus.

Yesaya 63:14

63:14 seperti ternak yang turun ke dalam lembah. Roh TUHAN membawa mereka ke tempat perhentian. Demikianlah Engkau memimpin umat-Mu untuk membuat nama yang agung bagi-Mu.

 

Pertama kali Tuhan perintahkan tentang Sabat adalah waktu Tuhan mengirimkan manna kepada bangsa Israel.

Keluaran 16:22-23

16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

 

Jadi di sini sabat dikaitkan dengan memungut manna 2 gomer perorang.

 

Mazmur 78:23-25

78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,

78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;

78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

 

Manna adalah roti malaikat. Roti menunjuk Firman, malaikat menunjuk gembala, jadi manna adalah Firman penggembalaan.

 

2 gomer manna di makan oleh 1 orang, 2 menjadi 1 ini bahasa nikah. Jadi dalam penggembalaan harus ada Firman yang mengarahkan kita dua menjadi satu = menjadi mempelai wanita Tuhan. Itulah yang disebut dengan Kabar Mempelai. Pernikahannya belum terlaksana tetapi kabarnya sudah diserukan, itulah Kabar Mempelai atau Firman pengajaran yang benar. Ini yang kita doakan supaya dalam penggembalaan ada Kabar Mempelai, ada Firman pengajaran yang benar.

 

Supaya kita ada perhentian dalam Roh Kudus, maka kita harus tergembala dengan benar dan baik dalam binaan Kabar Mempelai. Banyak yang bersaksi sebelum ketemu Kabar Mempelai, masih beredar-edar, tidak tahu arah ke mana. Begitu bertemu Kabar Mempelai mengalami perhentian. Jadi kalau disimpulkan ketetapan kedua peliharalah hari sabat adalah tergembala dengan benar dan baik di dalam binaan Kabar Mempelai. Ini yang memberi ketenangan, memberi perhentian, di tengah-tengah kegoncangan dunia ini. Dunia semakin goncang, di mana-mana terjadi kerusuhan, huru-hara, peperangan, bencana alam. Belum lagi ekonomi goncang, politik goncang, keamanan goncang, di mana-mana goncang. Kegoncangan secara jasmani hanya membunuh tubuh. Kegoncangan paling dahsyat itulah di bidang rohani sebab bisa membunuh rohani kita, rohani mati membawa pada kematian kedua di neraka. Apa itu kegoncangan yang rohani? Penyesatan! Dimulai dari gosip-gosip tentang gembala, mulai goncang. Ini membuat bingung mana yang benar. Akhirnya ketika ketemu ajaran agama lain dia ikut, karena bingung dengan ajaran Kristen.

 

Penyesatan digambarkan seperti angin.

Efesus 4:14

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Kehidupan kita bagaikan perahu atau kapal yang menuju ke pelabuhan Yerusalem Baru. Ditimbus oleh angin pengajaran palsu jadi goncang, ini yang berbahaya. Kita sedang menuju pelabuhan damai sejahtera yaitu kerajaan sorga Yerusalem Baru. Dalam perjalanan rohani ini kita diperhadapkan dengan kegoncangan di berbagai bidang dan diperhadapkan dengan angin pengajaran palsu yang menerpa. Tujuannya untuk menenggelamkan perahu kehidupan kita, tidak berhasil mencapai tujuan. Tenggelam itu = tersesat. Pencobaan ditiupkan oleh setan, itu badai maut yang mau menyesatkan kehidupan kita. Kita pelajari nubuatannya dalam perjalanan rasul Paulus. Bagaimana kapal yang ditumpangi Paulus kandas oleh angin bahkan nyaris tenggelam.

Kisah Para Rasul 27:14-16

27:14 Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut".

27:15 Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing.

27:16 Kemudian kami hanyut sampai ke pantai sebuah pulau kecil bernama Kauda, dan di situ dengan susah payah kami dapat menguasai sekoci kapal itu.

 

Ini menubuatkan gereja Tuhan yang diterpa oleh angin pengajaran palsu. Mengapa gereja Tuhan terombang ambing diterpa angin pengajaran palsu?

Kisah Para Rasul 27:9-11

27:9 Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya:

27:10 "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita."

27:11 Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus.

 

Sebab lebih percaya pada perkataan orang, pada kemampuan sendiri, pada pengalaman, dari pada nasihat hamba Tuhan atau nasihat Firman. Makanya ketika dihantam pencobaan dan angin pengajaran palsu dia bimbang. Kalau punya kemampuan, jangan bergantung pada kemampuan daging kita. Punya pengalaman tetapi bukan itu yang kita andalkan, yang kita andalkan adalah Firman dalam segala hidup kita. Kaum muda kalau dinasihati hamba Tuhan, percayalah! Lebih dengar omongan temannya. Seperti raja Rehabeam lebih percaya nasihat teman-temannya yang masih muda dari pada nasihat hamba Tuhan. Nanti kena angin pengajaran palsu, kena badai maut, dia habis tenggelam. Baru bicara “kenapa om tidak bilang, kalau om kasih tahu saya tidak mau begini!”. Padahal sudah bolak balik diberitahu, hanya karena lebih percaya orang lain dari pada gembalanya.

 

Ada 3 macam angin pengajaran sesat:

1.      Angin sepoi-sepoi

Kisah Para Rasul 27:13

27:13 Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.

 

Angin sepoi-sepoi menunjuk angin pengajaran yang memutar balikan Firman pengajaran yang benar. Mainnya halus. Melihat jemaat Galatia, Paulus sampai bilang aku heran mengapa kamu begitu lekas berbalik dari Injil kepada yang bukan injil.

Galatia 1:6-8

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

 

Puluhan tahun dalam pengajaran yang benar yang sudah memberkati hidupnya, tetapi kena angin sepoi-sepoi, cepat sekali berbalik pada angin pengajaran yang sesat. Saya alumni Lempinel yang dididik 9 bulan, yakin ini pengajaran benar. Sampai teriak mottonya “lebih baik ditolak bersama Firman pengajaran dari pada diterima tanpa Firman pengajaran”. Baru keluar 1 2 bulan, kena angin sepoi-sepoi, langsung meninggalkan pengajaran yang selama ini dia terima.

 

Hawa tersesat karena Firman yang diputar balik, kena angin sepoi-sepoi. Firman Tuhan kepada Adam “semua pohon di taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, kecuali satu”. Iblis datang kepada Hawa, sama kalimat pembukanya “semua pohon di taman ini” Hawa dengar oh sama juga, ini pengajaran. Padahal selanjutkan diputar balik “tidak boleh dimakan buahnya bukan” cuma beda dua kata, tidak boleh dan bukan. Kena angin sepoi-sepoi langsung kesetiaannya dirusak, pikirannya disesatkan.

 

Tanda-tanda Firman pengajaran yang benar yang diputar balik.

a)      Ditafsirkan menggunakan logika manusia. Kayaknya begini, sepertinya begitu, itu ditafsirkan menurut logika manusia. Saya dan isteri menghadapi suatu masalah pasti akan ada perbedaan. Menurut dia begini, menurut saya begitu, itu kalau pakai logika. Tetapi kalau Tuhan yang membukakan pasti sama karena sumbernya satu. Kalau dari si A, si B, si C, si D sudah berbeda itu, sudah 4 ajaran jadinya. Kalau kembali ke Alkitab, dibukakan rahasianya oleh Tuhan tidak akan mungkin berbeda.

 

b)      Diilmiahkan, artinya diterangkan menggunakan ilmu pengetahuan dunia. Itu adalah omongan kosong yang tidak suci.

I Timotius 6:20-21

6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,

6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

 

c)      Ditambah dan dikurangi. Seperti Hawa yang mendengar suara ular yang sudah menambah dan mengurangi Firman. Tambah kurang itu kira-kira. Kalau Firman ditambah dan dikurangi berarti keselamatannya diragukan. Pengajaran ini lebih pasti dari ilmu pasti. Kalau sudah kira-kira berarti keselamatannya diragukan.

 

Angin sepoi-sepoi tadi disebut adalah angin selatan. Apa akibatnya kalau diterpa angin selatan.

Lukas 12:55

12:55 Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi.

 

Akibat angin selatan bertiup adalah panas terik, mengalami kekeringan rohani. Kalau Firman sudah diputar balik mulai kering rohaninya. Mulai main otaknya “kemarin di gereja bilang begini, tetapi yang saya baca ini lain, yang saya dengar ini beda, kayaknya gembalaku salah”. Itu sudah jadi kering. Kering itu tidak pernah puas. Akhirnya berpikir kalau lempinel cuma 9 bulan, masih kurang, tambah 4 tahun supaya dapat gelar. Di Lempinel kami ditegaskan, setelah tamat, lanjutkan kuliahnya di UKT Universitas di bawah Kaki Tuhan. Dari bawah kaki Tuhan, bukan dicari di sekolah-sekolah. Tuhan itu tidak bisa dipelajari dengan pengetahuan dunia. Tidak ada yang bisa menyelami pikiran Allah kecuali dari Allah sendiri yang memberitahu kepada kita. Akhirnya tidak puas, tambah gelar ini, tambah gelar itu. Rohaninya tidak puas, cari kepuasan di dunia, bahkan kepuasan di dunia dibawa masuk dalam gereja. Tidak puas lagi, dia cari kepuasan lewat berbuat dosa. Itulah dahsyatnya angin sepoi-sepoi.

 

Coba setelah manusia jatuh dalam dosa makan buah terlarang, mulai tidak puas soal makanan. Makan buahnya tidak puas, dia makan daun, tidak puas lagi makan batang, tidak puas lagi makan akar, masih tidak puas dia makan yang bergerak, makan binatang.

 

2.      Angin haluan.

Kisah Para Rasul 27:15

27:15 Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin haluan. Karena itu kami menyerah saja dan membiarkan kapal kami terombang-ambing.

 

Angin haluan ini angin sakal, angin dari depan. Artinya pengajaran yang terang-terangan menentang pembangunan Tubuh Kristus. Tubuh Kristus yang sempurna memang belum terbentuk, tetapi pasti terbentuk di hari yang akan datang. Mari kita lihat dulu apa dasar pembangunan Tubuh Kristus.

Yohanes 2:19-21

2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"

2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

 

Efesus 2:14-16

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Dasar pembangunan Tubuh Kristus adalah salib atau Korban Kristus. Jadi pengajaran yang menentang pembangunan Tubuh Kristus adalah pengajaran yang menentang pengajaran tentang salib. Sekarang terang-terangan di lawan, kenapa di gereja bicara tentang salib lagi. Sudah susah di dunia, jangan salib-salib, diajar yang enak bagi daging di dunia, tidak ada lagi salibnya.

 

Filipi 3:18-19

3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.

3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

 

Manusia berdosa tidak punya kasih, dari kayu salib kita menerima kasih. Jadi menentang salib = tanpa kasih mula-mula. Dari 7 sidang jemaat di Asia Kecil, yang pertama adalah Efesus, dicela karena kehilangan kasih yang mula-mula, dia kena angin haluan padahal awalnya sudah hebat. Efesus artinya yang dirindukan. Dia yang dirindukan Tuhan dan merindukan Tuhan, sudah dipakai luar biasa, tetapi kehilangan kasih mula-mula. Sampai diancam akan diambil kaki diannya. Kalau kaki dian diambil menjadi gelap.

Wahyu 2:4-5

2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

 

Jangan sampai kena angin haluan, ajarannya yang hanya menyenangkan daging, tidak mau salib. Melayani mau langsung enak, mau langsung jadi. Kadang gregetan juga lihat hamba Tuhan maunya langsung enak, langsung jadi. Dia lupa rumus sorga dari kecil jadi besar. Bukan langsung besar. Sekarang banyak maunya instan, tidak mau salib. Dulu waktu penamatan, nasihat dari guru-guru pelajaran pokok waktu salaman “cepat mati” supaya cepat bangkit. Kalau tidak mau cepat mati akhirnya setengah mati. Tapi begitu terjun di ladang Tuhan maunya cepat bangkit, tidak mati. Inilah menentang salib.

 

Apa praktek sudah kena angin haluan? Beribadah melayani Tuhan hanya mencari perkara perut, perkara dunia, perkara jasmani. Melayani untuk memenuhi hidup jasmani. Tidak dapat di pelayanan dia tinggalkan pelayanan untuk mencari kebutuhan jasmani. Padahal jelas Alkitab katakan layani Tuhan dulu, nanti urusan perut itu urusannya Tuhan. Kalau mencari perkara perut itulah orang yang bungkuk rohaninya. Orang bungkuk yang dominan dia lihat adalah perutnya. Kalau sudah perut yang dicari nanti dia cari yang dibawah perut, kenajisan!

Akhirnya uang jadi segalanya, jadi tolak ukur keberhasilan. Menikah juga uang segalanya. Ini sudah kena angin haluan yang menentang pembangunan Tubuh Kristus.

 

Ada 2 pengajaran yang menentang salib:

Wahyu 2:14-15

2:14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

2:15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.

 

a)      Ajaran Bileam

II Petrus 2:15

2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.

 

Ini melayani Tuhan hanya untuk mendapatkan upah yang jasmani sehingga tahbisan digampangkan. Sekarang tahbisan digampangkan, siapa saja boleh melayani sekalipun tanpa tahbisan yang benar, tanpa pertobatan, yang penting jago. Melayani dibayar, main musik sekian, pimpin pujian sekian, khotbah sekian.

 

b)      Ajaran Nikolaus

Nikolaus artinya suara orang banyak. Jadi ajaran Nikolaus ini mengumpulkan jiwa sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara. Dengan tujuan kalau banyak jiwa banyak kolektenya, banyak duitnya, ujung-ujungnya duit lagi.

 

Kalau ajaran-ajaran ini ada, kalau salib dilawan, ditentang, maka gereja kehilangan kasih mula-mula, sehingga akibatnya:

a)      Mengalami kejatuhan terdalam. Jatuh di mana?

Wahyu 9:2-3

9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.

9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.

 

Jatuh ke dalam lobang jurang maut, bergaul dengan setan-setan jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Belalang-belalang ini menunjukan roh-roh jahat, demon-demon. Kalau yang jasmani yang diutamakan, ke sana arahnya, jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Orang seperti ini sudah tidak memiliki meterai darah Yesus, sudah tidak memiliki salib.

 

Wahyu 9:4

9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.

 

Salah satu meterai Allah adalah meterai darah penebusan, darah Yesus. Setan hanya takut dengan darah Yesus, kalau tidak ada darah Yesus, setan masuk! Akhirnya gereja menjadi tempat roh jahat dan najis bersarang, dosa semakin berkembang di situ dan terjadilah kejatuhan-kejatuhan.

 

b)      Kaki dian diambil. Artinya hidup dalam kegelapan sehingga kehilangan arah ke pelabuhan Yerusalem Baru, kota terang. Kehidupan itu tersesat dan terhilang, binasa! Pikirnya sudah melayani-melayani, pikirnya mau sampai di sana, ternyata Tuhan bilang “Aku tidak pernah mengenal kamu!” itu karena motivasinya yang jasmani.

 

Seharusnya pelayanan pembangunan Tubuh Kristus ditandai dengan meninggikan, menjunjung tinggi salib Kristus, Korban Kristus. Kita periksa apakah selama ini kita melayani melawan salib atau meninggikan salib. Praktek menjunjung tinggi salib:

a)      Rela berkorban segalanya. Beribadah dengan berjerih payah. Sampai berkorban seluruh hidup. Guru kami selalu katakan segala sesuatu harus dikorbankan untuk pembangunan Tubuh Kristus, kecuali satu yaitu pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan. Masuk nikah, jangan korbankan pengajaran yang benar, kalau dikorbankan nanti berpasangan dengan ular.

b)      Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Melayani ini harus bertobat, memang sengsara bagi daging. Mau berhenti dari dosa yang sudah menjadi kebiasaan, membawa keuntungan dan menjadi kesenangan bagi daging, memang sengsara!

I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Untuk melakukan kehendak Tuhan itu sakit bagi daging. Kehendak daging kita A, kehendak Tuhan B, untuk melakukan B itu sakit bagi daging. Tetapi kita lakukan kehendak Tuhan supaya kita dikenal Tuhan. Bukan orang yang berseru Tuhan Tuhan yang masuk dalam kerajaan sorga, tetapi yang melakukan kehendak Tuhan. Biar hebat melayani di mata manusia, tetapi kalau tidak sesuai kehendak Tuhan, Tuhan bilang “Aku tidak pernah mengenal kamu, hai kamu, pembuat kejahatan!”

 

Dulu tamat Lempinel sempat juga mau mengikuti kehendak daging, syukur Tuhan tegur dan ingatkan. Saya dihajar oleh Tuhan, kapok saya, sudah cukup. Ini bahu saya sampai sudah bengkok karena menabrak mobil. Mulai dari situ saya kapok, saya tidak tanggung jawab dalam pelayanan, minta ampun. Sejak itu tidak mau lagi main-main dalam pelayanan Tuhan.

 

Lakukan kehendak Tuhan, memang sakit bagi daging tetapi itulah meninggikan salib. Itulah orang yang dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

3.      Angin badai.

Kisah Para Rasul 27:14

27:14 Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut".

 

Angin badai ini mau menghancurkan kapal hidup kita, nikah kita, pelayanan kita. Seperti kapal yang ditumpangi Paulus, sangking kuatnya angin badai itu sampai kapalnya dililiti dengan tali supaya tidak hancur.

Kisah Para Rasul 27:17

27:17 Dan setelah sekoci itu dinaikkan ke atas kapal, mereka memasang alat-alat penolong dengan meliliti kapal itu dengan tali. Dan karena takut terdampar di beting Sirtis, mereka menurunkan layar dan membiarkan kapal itu terapung-apung saja.

 

Apa wujud angin badai yang mau menghancurkan nikah dan ibadah pelayanan kita?

Wahyu 2:20

2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

 

Ajaran Izebel ini angin badai, tetapi banyak dalam gereja! Sudah masuk dalam nikah Izebel-Izebel berkuasa, sebentar lagi hancur nikah itu, hancur kapal pelayanannya. Sekalipun sudah hebat pelayanannya, tetapi begitu datang Izebel, dia hancur.

 

Wahyu 2:19

2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

 

Yang sudah dibangun bertahun-tahun lamanya, dalam sekejab hancur kena ajaran Izebel. Sama seperti Elia, baru menang melawan ratusan nabi baal dan asyera, dia sembelih mereka dengan berani. Begitu mendengar ancaman seorang wanita Izebel, dia takut, lari dan minta mati. Ajaran Izebel ini begitu kuat mau menghancurkan perahu nikah dan pelayanan.

 

Apa itu ajaran Izebel?

a)      Memperbolehkan perempuan mengajar dan memerintah laki-laki di dalam nikah dan di dalam ibadah pelayanan. Kalau sudah perempuan yang tampil, hancur! Setinggi apapun ijazahnya isteri, tetap kepala itu suami. Kalau sudah isteri yang komando pasti hancur. Dalam doa bersama, sekalipun suami tidak pandai bicara, tetap dia yang berdoa, bukan isteri. Apalagi dalam memberikan penumpangan tangan, kalau sesama perempuan silahkan. Kalau perempuan mau menumpangi tangan laki-laki pasti hancur! Biarpun dipakai Tuhan dalam hal bernubuat dan ada karunia-karunia tertentu, tetapi kalau namanya mengajar dan memerintah laki-laki tidak boleh isteri, tidak boleh perempuan. Sangat tegas rasul Paulus mengatakan! Kalau ada yang seperti itu, itu roh yang lain!

I Timotius 2:11-14,8

2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.

2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. 

2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

 

Di mana-mana, bukan cuma di Efesus, bukan cuma di Asia Kecil tetapi juga di Tentena, Tonusu, Diora, di mana-mana laki-laki yang berdoa.

 

Mungkin isteri merasa “padaku ada karunia, suamiku tidak tahu berdoa, saya lebih fasih” tetap suami yang harus berdoa. Kalau perempuan yang mau tampil itu angin badai! Kalau mau badai segera berlalu segeralah bertobat!

 

Berbicara dalam pertemuan ibadah saja tidak sopan, apalagi mengajar.

I Korintus 14:34-35

14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.

14:35 Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

 

Perempuan boleh melayani apa saja, asalkan jangan berbicara dalam pertemuan ibadah. Contoh pelayanan tanpa berbicara adalah paduan suara, singer, main musik. Bukan berarti tidak boleh bersaksi, boleh bersaksi tetapi jangan mengajar! Mari  saksikan saja apa yang sudah Tuhan kerjakan dalam hidup kita, bukan mau mengajar. Dulu saya suka bantah suami, sekarang sudah bisa tunduk pada suami.

 

Dalam nikah jangan komando suami. Mengusulkan boleh tetapi yang mengambil keputusan adalah suami, tetap tempatkan suami kepala dalam nikah, jangan dirampas. Isteri saya lebih tinggi ijazahnya, tetapi setinggi-tingginya ijazah dia, tetap saya kepala dan dia hanya mengusulkan saya yang memutuskan. Kadang juga suami berpikir dari pada ramai yah wes ikuti saja maunya. Padahal sudah mengundang badai datang menerpa dan menghancurkan.

 

b)      Wahyu 2:24

2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

 

Ajaran tentang seluk beluk iblis. Tidak perlu pelajari setan, sampai pelajari neraka. Tidak usah pelajari seluk beluk iblis. Setiap ajaran itu ada capnya. Kalau belajar tentang setan yah cap setan, sekarang hipnotis mau masuk dalam gereja.

 

Akibat kena angin badai:

Wahyu 2:20-22

27:20 Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.

27:21 Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!

27:22 Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.

 

Akibatnya jatuh dalam dosa kenajisan sehingga mengarah pada Babel, binasa bersama dengan Babel.

 

Kalau ada 3 macam angin ini bertiup maka matahari bulan bintang tidak terlihat, yang ada angin badai yang bertiup terus menerus.

Kisah para Rasul 27:20

27:20 Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.

 

Artinya:

1.      Putus pengharapan, tidak bisa ditolong dan tenggelam baik jasmani juga rohani, semua merosot. Mesin-mesin kapal dibuang, muatan kapal dibuang, semua tenggelam.

2.      Matahari bulan bintang itu pakaian mempelai. Kalau sudah tidak terlihat artinya tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dia tidak akan masuk penyingkiran gereja tetapi akan masuk pada kegoncangan yang terhebat, pencobaan yang terbesar dan siksaan yang terberat itulah aniaya antikristus sampai dihukum dan binasa bersama dunia ini.

 

Inilah akibatnya kalau kita diterpa oleh angin sepoi, angin haluan, angin badai. Sekarang bagaimana jalan keluarnya menghadapi angin yang menerpa ini dan gelombang pencobaan?

Kisah Para Rasul 27:21-22, 30-31

27:21 Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!

27:22 Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.

27:30 Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan.

27:31 Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: "Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat."

 

Solusi pertama bertabah hati, artinya kuat teguh hati. Arti kuat teguh hati:

1.      Tidak putus asa, tidak kecewa, tetap bersandar kepada Tuhan, tetap berserah sepenuh kepada Tuhan. Tetapi akui kesalahan kita kepada Tuhan “iya Tuhan saya sudah sempat coba-coba ingin dengar, ingin tahu ajaran lain”.

 

2.      Jangan melarikan diri dari kapal. Artinya jangan tinggalkan penggembalaan. Di kapal ada Paulus, Paulus menunjuk gembala. Kalau kita tetap tergembala, tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan, Tuhan mampu memulihkan dan menolong kehidupan kita. Angin badai gelombang itu pasti reda. Ayo kuat teguh hati hari-hari terakhir ini. Tetap menyerah kepada Tuhan, tetap mau tergembala dalam binaan satu Firman pengajaran yang benar. Harga penggembalaan itu senilai Korban Kristus, jangan tinggalkan, tetap berada dalam penggembalaan, tetap pegang pengajaran yang benar, sekalipun kita diterpa oleh badai.

 

Badai yang banyak menerpa selain ajaran palsu adalah gosip-gosip. Kalau ini pengajaran yang benar yang kami sampaikan, Tuhan pasti akan tunjukan kebenaran. Tuhan akan buka siapa yang benar siapa yang salah. Tidak usah kita membela diri, tidak usah mau konfirmasi sana sini, mau lapor si ini si itu.

 

3.      Kisah Para Rasul 27:33-35

27:33 Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.

27:34 Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorang pun di antara kamu akan kehilangan sehelai pun dari rambut kepalanya."

27:35 Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.

 

Mulai makan pada hari ke-14. Hari ke-14 adalah hari anak domba Paskah disembelih. Jadi artinya mulai makan pada hari ke14 adalah makan perjamuan suci, bersekutu dengan Tubuh dan darah Yesus.

Keluaran 12:5-6

12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.

12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

 

Lewat ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan kalau mau kita tekuni, inilah kekuatan kita untuk menghadapi badai angin pengajaran palsu dalam bentuk angin sepoi-sepoi, angin haluan, angin badai. Tekuni ibadah pendalaman Alkitab, ada pengajaran benar kita makan, ada perjamuan suci juga kita akan makan, kita mau bersekutu dengan Tubuh dan darah Kristus.

 

Hasilnya sehelai rambutpun tidak akan jatuh. Artinya Yesus Gembala Agung sanggup menolong kita, memelihara, melindungi, sekalipun kita hanya seperti sehelai rambut yang tidak berdaya. Nahkoda kapal dan anak-anak kapal yang sudah pengalaman saja tidak berdaya menghadapi angin badai. Apalagi Paulus yang bukan orang kapal. Tidak berdaya, betul-betul tidak tahu mau berbuat apa, tetapi kalau kita mau makan Firman pengajaran, mau makan Perjamuan Suci, mau bersekutu dengan Tubuh dan Darah Kristus, tidak sehelaipun rambut jatuh. Tuhan memelihara dan melindungi, Tuhan membela dan menolong, sekalipun kita sungguh-sungguh tidak berdaya.

 

Di Diora saya bersaksi saya sempat menangis “Tuhan saya ingin bahagia” rasanya berat sekali karena pergumulan yang saya hadapi. Tetapi Tuhan hibur dengan Firman. Sehelai rambut tidak bisa berbuat apa-apa, tinggal mengangkat 2 tangan, bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, Tuhan melindungi dan memelihara.

 

Kemudian sehelai rambut tidak akan jatuh itu artinya utuh, sempurna. Kalau kita mau makan Firman dan Perjamuan suci, Firman terus mendarah daging. Daging kita disingkirkan, keinginan, hawa nafsunya, tabiatnya daging dibuang semua, hidup Yesus 100% di dalam kita, itulah yang disebut sempurna, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan, berhasil mencapai pelabuhan damai sejahtera. Ombak badai menerpa tetapi kita berhasil mencapai karena Tuhan menolong kita, Tuhan yang menyertai setiap langkah hidup kita sampai ke pelabuhan damai sejahtera.

Mazmur 107:26-30

107:26 Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka;

107:27 mereka pusing dan terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan kehilangan akal.

107:28 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,

107:29 dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.

107:30 Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.

 

Mungkin sudah diterpa oleh angin, sudah hancur, masih ada harapan untuk dipulihkan. Yang sudah rusak Tuhan masih mampu pulihkan. Dia tahu bahasa air mata kita saja Tuhan sudah mengerti apa yang kita butuhkan. Yang penting kita mau makan Firman, mau makan perjamuan suci. Di tengah badai gelombang Tuhan mampu menolong, meredakan semuanya dan menuntun ke pelabuhan damai sejahtera.

 

Tuhan memberkati

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar