20230916

Kebaktian Doa, Sabtu 16 September 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Biarlah kita bisa bercermin pada Firman Tuhan melihat segala keadaan kita. Kalau kita temukan kekurangan bukan untuk dipertahankan tetapi kita serahkan kepada Tuhan. Biarlah FirmanNya menyucikan dan mengubahkan kita.

 

Yohanes 11:21,32

11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

11:32  Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

 

Kita sudah mendengar, Yesus tampil sebagai kebangkitan dan hidup untuk menolong manusia yang sudah mati dan busuk. Mati itu hidup di dalam dosa dan busuk, banyak kebusukan-kebusukan yang ada. Baik kebusukan secara pribadi, kebusukan di dalam nikah, masalah-masalah yang tidak selesai. Juga kebusukan di dalam pelayanan, pelayanan yang tidak berkenan kepada Tuhan, pelayanan yang hancur. Kalau diteruskan itu akan menuju kebinasaan kekal di neraka, akan berulat.

 

Tetapi syukur kepada Tuhan, Yesus tampil sebagai kebangkitan dan hidup untuk menolong manusia yang sudah mati dan busuk, yang digambarkan dengan Lazarus yang sudah mati 4 hari dan busuk. Dari pihak Tuhan, Dia tampil sebagai kebangkitan dan hidup. Dari pihak kita supaya ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan ada 3 sikap:

1.      Percaya kepada Yesus bukan hanya di mulut tetapi sampai di dalam hati.

2.      Harus sehati.

3.      Tersungkur di bawah kaki Yesus.

 

Kita pelajari poin kedua, harus sehati. Marta berkata “sekiranya Engkau ada di sini saudaraku pasti tidak mati”. Mariapun mengucapkan kalimat yang sama. Ini menunjuk kesehatian. Sehati artinya mau diisi dengan satu Firman pengajaran yang benar. Pengajaran yang benar itu tertulis di Alkitab, yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, tajam menyucikan, mengoreksi nikah yang salah dan dipraktekan oleh si pembicara.

 

Jangan mendengar ajaran yang lain. Kalau sudah membuka diri mendengar ajaran yang lain, itu seperti Musa yang menoleh ke sana sini. Melihat kanan pengajaran ini bagus juga, lihat kiri  pengajaran ini bagus juga. Apa yang terjadi waktu dia menoleh kanan kiri? Musa membunuh orang Mesir dan menyembunyikan mayatnya di dalam pasir. Jadi kalau kita membuka diri mendengar ajaran lain hanya menimbulkan kebusukan dalam hidup kita, dalam pelayanan, dalam nikah rumah tangga kita.

 

Keluaran 2:11-12

2:11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.

2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.

 

Ini artinya masih mau mendengar ajaran lain. Mayat itu busuk, kalau disembunyikan hanya menimbulkan kebusukan. Makanya kami hamba Tuhan harus tegas menyerukan kepada sidang jemaat, ayo hanya mendengar satu suara saja, jangan mendengar suara-suara lain, ajaran-ajaran lain. Sebab kalau mendengar ajaran lain hanya menimbulkan kebusukan, dalam nikah dan pelayanannya.

 

Mungkin sore ini kita datang dalam kebusukan, baik kebusukan secara pribadi, dosa-dosa, kebusukan di dalam pelayanan, pelayanannya sudah hancur-hancuran, kebusukan dalam nikah, nikahnya sudah hancur-hancuran juga. Saat menghadapi kebusukan yang harus kita lakukan adalah hanya mendengar dan dengar-dengaran pada satu Firman pengajaran yang benar! Salah satu kebusukan dalam pelayanan menganut ajaran campur. Kalau dalam kitab Yehezkiel pasal 4, digambarkan dengan nabi Yehezkiel disuruh makan makanan campur yang dimasak di atas kotoran manusia. Itu kebusukan!

 

Kalau sudah sehati, sudah satu Firman pengajaran, itu sudah baik. Dilanjutkan lagi harus satu roh. Kita dalam penggembalaan ini sudah satu pengajaran, tidak campur-campur ajarannya. Kita menganut Firman pengajaran yang benar yang tertulis di dalam Alkitab, pengajaran yang dulu Tuhan ilhamkan kepada Pdt. Van Gessel 1935. Sampai sekarang pengajaran mempelai dalam Terang Tabernakel tetap eksis. Sudah satu pengajaran tetapi dipertanyakan, apakah sudah satu roh? Hamba Tuhan A, B, C, D memberitakan pengajaran, pertanyaannya sudah satu roh? Banyak yang sudah satu pengajaran tetapi belum satu roh. Jadi supaya kita ditolong dan dipulihkan dari segala kebusukan harus sehati, artinya satu pengajaran dan satu roh. Kenapa sudah satu pengajaran tetapi saling membelakangi. Dalam penggembalaan ada pengelompokan. Kenapa? Karena belum satu roh. Kumpul-kumpul memang satu pengajaran tetapi tidak satu roh. Tuhan tolong jangan sampai dalam penggembalaan di sini kita saling membelakangi, tidak satu roh.

 

Firman penggembalaan itu digambarkan dengan 7 roti untuk 4 ribu orang. Roti bicara Firman, 7 kesempurnaan. Jadi ini Firman yang membawa pada kesempurnaan, Firman pengajaran yang benar. Kemudian Roh Kudus ada 7 perwujudannya. 7 Roh Allah kelihatan ada di sekeliling takhta. Jadi sama-sama 7, Firman Allah 7 roti, Roh Allah 7 wujudnya, harus bisa satu pengajaran dan satu roh. Kalau hal ini ada pada kita yaitu 7 roti pengajaran yang benar kemudian ada Roh kudus dengan 7 wujudNya, 7 pekerjaanNya, maka kita pasti mampu menerima 7 percikan darah di depan tabut, sengsara daging bersama Yesus untuk membawa kita tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, satu tubuh Kristus.

 

Jadi sehati itu berarti menerima 7 roti, 7 roh Allah dan 7 percikan darah di depan Tabut Perjanjian sehingga bisa dibentuk menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, Mempelai Wanita Tuhan.

 

Di atas tutup pendamaian juga ada 7 percikan darah yaitu sengsara Yesus mulai dari taman Getsemani sampai di kayu salib.

 

Kita pelajari satu persatu:

1.      Markus 8:5-8

8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."

8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

8:7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.

8:8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.

 

Roti menunjuk Firman, angka 7 menunjuk kesempurnaan. Jadi 7 roti = Firman yang membawa kepada kesempurnaan. Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, itulah Firman pengajaran yang benar, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua,  makanan keras, Kabar Mempelai, itu sama semua. Ini yang harus ada pada kita, satu pengajaran. Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2 ini menyucikan mulai dari hati kita. Di hati itu ada 7 keinginan jahat dan najis. Kalau tidak disucikan nanti akan mencapai kesempurnaan di dalam dosa.

Matius 15:19

15:19  Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.

 

7 keinginan jahat dan najis ini perlu disucikan oleh pedang Firman pengajaran yang benar, ditusuk sampai ke dalam hati. Kalau bagian dalam sudah disucikan, maka bagian luar juga pasti disucikan. Perkataan disucikan, perbuatan juga disucikan. Jadi Firman pengajaran itu menyucikan seluruh hidup kita sampai sempurna.

 

Kalau diibaratkan dengan pohon anggur, kehidupan yang disucikan itu bagaikan pohon yang berbuah-buah. Buah itu dimulai dari buah mulut, buah bibir yang baik.

Ibrani 13:15

13:15  Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

 

Ibrani 13:15 (Terjemahan Lama)

13:15  Sebab itu dengan jalan Yesus itu hendaklah kita senantiasa mempersembahkan kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan bibir mulut yang mengaku nama-Nya.

 

Kenapa tidak satu roh? Karena terlalu banyak kata-kata yang tidak baik muncul dari mulut kita! Sudah satu pengajaran tetapi masih cerita si A, si A cerita si B, nanti si B cerita si C. Ini ucapan bibirnya belum baik. Stoplah, tidak usah kita ngomongin siapa-siapa. Kalau kita lihat dia ada kekurangannya dan kita merasa terganggu, tegurlah dia. Kalau kita kasihi dia tegur, ingatkan. Yang ditegur jangan ngamuk, terima.

 

Perkataan yang sia-sia membuat bibir kering, lebih baik menghasilkan ucapan bibir yang memuliakan Tuhan dari pada bibir kering, cerita orang sana sini. Apalagi kalau kami hamba Tuhan.

 

Kalau sudah ada buah bibir nanti kelanjutannya buah perbuatan baik!

Ibrani 13:16

13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

 

Ini buah perbuatan baik, tidak merugikan orang, tidak menjadi sandungan bagi orang. Baru nanti buah terakhir buah ketaatan, buah kesempurnaan.

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Jadi pengajaran menyucikan sehingga kita bisa menghasilkan buah, dimulai dari buah perkataaan baik, buah perbuatan baik sampai buah ketaatan. Kalau sudah disucikan, mulut tidak salah lagi dengan perkataan. Hanya menyeru haleluya, hanya menyembah Tuhan.

 

2.      7 Roh Allah

Wahyu 4:5

4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.

 

Apa tanda satu roh? Sama-sama takut akan Tuhan. Ada orang dalam pengajaran tetapi tidak takut akan Tuhan, makanya tidak satu hati, tidak bisa sehati. Sudah sama-sama dalam pengajaran kita disucikan supaya satu roh, sama-sama takut akan Tuhan. Dalam Yesaya pasal 11, 7 roh itu dikunci dengan takut akan Tuhan, bernafas dengan takut akan Tuhan.

Yesaya 11:1-3

11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.

11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

 

Yesaya 11:3 (Terjemahan Lama)

11:3 Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhan dan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya.

 

Kalau semua satu pengajaran dan disucikan, kemudian sama-sama takut akan Tuhan, semua sudah sehati. Tidak akan ada saling membelakangi, tidak akan ada kelompok-kelompok. Lewat Firman pengajaran sama-sama disucikan, sama-sama takut akan Tuhan.

 

Jadi pekerjaan Roh Kudus ini membuat kita berkarakter sama-sama takut akan Tuhan. Sampai kita bisa bernafas dengan takut akan Tuhan. Udara yang ada ini semua dikuasai oleh setan, dia disebut penguasa angkasa. Di mana ada udara di situ ada setan. Di gereja ada udara di situ ada setan. Di mana ada setan di situ ada dosa. Tetapi bila kita bernafas dengan takut akan Tuhan, kita tidak akan berbuat dosa.

 

Inilah sehati, satu pengajaran, satu roh. Sama-sama takut akan Tuhan sehingga tidak akan berani untuk berkata dosa, berpikir dosa, berbuat dosa. Mulai memikirkan yang tidak baik tentang orang lain saja itu sudah dosa! Tetapi kalau satu roh tidak akan berani berpikir yang jahat tentang seseorang.

 

Ayub 28:28

28:28 tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."

 

Kalau sudah takut akan Tuhan, kita menerima hikmat Tuhan maka akan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus digambarkan dalam kitab Amsal seperti membangun rumah dengan menegakkan 7 tiang.

Amsal 9:1

9:1 Bahwa Hikmat itu telah membangunkan rumahnya, dan dihiasinya dengan tujuh batang tiang yang terpahat.

 

Ayo kita mau dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Tubuh Kristus itu hanya satu. Ayo kita berjuang supaya satu pengajaran, satu roh. Memang ada perbedaan, hamba Tuhan yang satu dengan yang lain pasti ada perbedaan, yang penting pengajarannya satu.  Perbedaan dalam menangani jemaat itu masing-masing. Tetapi harus satu pengajaran, satu roh, sama-sama takut akan Tuhan. Nanti dipakai dalam pembangunan satu Tubuh Kristus, bagaikan satu rumah dengan 7 tiangnya. Kita akan belajar 7 tiang hikmat, biar ini ada pada kita.

Yakobus 3:17

3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama 1murni, selanjutnya 2pendamai, 3peramah, 4penurut, 5penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, 6tidak memihak dan 7tidak munafik.

 

Kita periksa, kalau 7 tiang ini ada maka sudah sehati, sudah satu pengajaran, sudah satu roh.

a)      Murni, itu suci sampai ke dalam hati. Bukan cuma tampak luar kelihatan suci.

b)      Pendamai, bukan pengacau. Kalau ada perasaan tidak enak pada seseorang, berdamai! jangan disimpan-simpan, selesaikan.

c)      Peramah, bukan pemarah.

d)      Penurut, bukan pemberontak.

e)      Penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik. Ada perbuatan yang baik yang menjadi berkat bagi sesama.

f)       Tidak memihak, hanya memihak Tuhan, hanya memihak Firman pengajaran yang benar. Artinya kalau menghadapi suatu persoalan antara si A dan si B, menyelesaikannya dengan Firman. Jangan pro A atau pro si B. Sebagai hamba Tuhan juga saya begitu, menghadapi jemaat, selesaikan dengan Firman Tuhan.

 

Kita ini berapa kepala di sini, tidak mudah mencocokan satu dengan yang lain. Pasti akan ada perbedaan pendapat. Tetapi ayo semua kembali pada Firman. Jangan perbedaan-perbedaan itu membuat kita saling terpecah.

 

Kita tidak mau kompromi dengan daging, itu memihak Tuhan! Ingat suku Lewi waktu bangsa Israel menyembah anak lembu emas, Musa berkata “siapa memihak Tuhan!”. Musa tidak berkata “siapa memihak aku”.  Siapa memihak Tuhan datang di sini, suku Lewi langsung maju. Sandang pedang bunuh saudaramu, bunuh temanmu, bunuh tetanggamu. Orang Lewi langsung lakukan, bunuh saudara, teman dan tetangga, maka matilah 3.000 orang. Itu memihak Tuhan, tidak kompromi dengan daging, hanya memihak Tuhan, memihak Firman pengajaran yang benar.

 

g)      Dikunci dengan tidak munafik, apa yang di dalam dan di luar sama. Banyak kali orang kelihatan sehati padahal munafik! Di dalamnya lain, di luar lain. Kalau di luar kelihatan luar biasa, mereka kalau bekerja luar biasa, bisa bekerja sama, tetapi kalau di dalam bagaimana. Kalau diluar waktu ketemu sesama hamba Tuhan kelihatannya ramah, kelihatan saling sapa, tetapi di dalam bagaimana. Ayo jangan munafik! Kalau ada kemunafikan nanti 7 celaka yang datang pada orang itu seperti dalam Matius pasal 23. Orang Farisi dan ahli Taurat disebut orang-orang munafik.

 

3.      Kalau sudah satu pengajaran, sudah satu roh, bisa menerima 7 percikan darah, sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus karena ibadah, karena Firman pengajaran. Jangan dulu dalam penggembalaan, dalam rumah tangga dulu. Suami isteri satu pengajaran, satu roh, pasti bisa menerima percikan darah. Ayub dan isterinya sudah sama-sama satu pengajaran tetapi tidak satu roh. Sehingga ketika Ayub menderita, isterinya menyuruh “kutukilah Allahmu!” itu tidak satu roh, tidak bisa menerima percikan darah. Isterinya bilang “masih bertekunkah engkau pada Tuhan Allahmu, kutukilah Allahmu dan matilah! dia tidak mau repot urus suaminya yang sakit-sakitan. Sampai Ayub katakan, perkataanmu seperti perempuan gila!

 

Dalam Ayub 1:1 mereka ini beribadah, mereka saleh, sama-sama dengan anak-anaknya beribadah. Tentu dengan isterinya juga beribadah. Tetapi begitu datang sengsara isterinya malah bilang kutukilah Allahmu.

 

Jadi penentunya bila sehati maka bisa menerima sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus. Tujuan percikan darah atau sengsara daging untuk menghasilkan shekina Glori, menghasilkan kemuliaan, itulah keubahan hidup. Tujuannya supaya kita berubah, dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai sama mulia seperti Yesus. Jadi ibaratnya kalau bangunan, percikan darah ini finishingnya. Kita sudah bangun rumah dengan 7 tiang, kalau tidak diplester tiangnya tidak akan bagus. Bangunan sudah berdiri dengan 7 tiang, ada atapnya, tinggal finishing, diplester, di plafon, dikasih lantai yang baik, itu percikan darah. Kalau sudah finishing, orang berdecak kagum “luar biasa rumah ini unik, 7 tiangnya”. Begitu juga kita, harus ada 7 percikan darah, mau tidak mau harus menerimanya. Sudah satu hati, harus menerima percikan darah untuk bisa satu dengan Yesus. Yesus sebagai tutup pendamaian sudah mengalami percikan darah. Kita sebagai petinya juga harus menerima percikan darah supaya satu dengan Yesus. Jadi jangan bertanya-tanya “kenapa saya begini?” itu sudah betul berarti sudah dalam proses finishing, penyucian terakhir. Tinggal kita nikmati saja untuk mengalami keubahan hidup.

 

Ada 7 tanda manusia baru.

Kolose 3:10,12-14

3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah 1belas kasihan, 2kemurahan, 3kerendahan hati, 4kelemahlembutan dan 5kesabaran.

3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan 6ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah 7kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Kalau sudah ada kasih bisa mengikat, mempersatukan dan menyempurnakan kita. Jadi mau tidak mau harus mengalami percikan darah sehingga kita tampil sebagai manusia baru, manusia rohani dengan 7 tanda. Mulai dari belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah lembutan. Periksa 7 tanda manusia baru ini sudah ada pada kita atau belum. Kalau sudah ada, tingkatkan. Kemudian mengampuni,  sampai dikunci kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Kasih kepada Tuhan diwujudkan dengan taat pada Firman apapun resikonya. Kasih kepada sesama diwujudkan dengan apa yang kita inginkan sesama perbuat kepada kita, itu yang kita lakukan kepada sesama.

Matius 7:12

7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

 

Markus 12:29-31

12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

 

Hukum yang utama itu hukum kasih. Sampai bisa mengasihi sesama. Apa yang kita inginkan sesama perbuat kepada kita, itu yang kita perbuat untuk sesama, itu kasih! Kita tidak mau dicerita dan dikata-katai orang lain, yah jangan cerita orang! Kita tidak mau orang berpikiran buruk tentang kita, yah jangan berpikiran buruk tentang orang lain! Kita tidak mau disakiti orang, yah jangan sakiti orang lain. Misalkan kita kumpul dan mulai cerita orang lain, coba periksa di hati, kamu mau dibikin begitu? Orang lain kumpul kemudian cerita tentang kamu? Oh saya juga tidak suka kalau orang kumpul-kumpul cerita tentang saya. Yah jangan cerita orang! Itu kasih. Tetapi saya terganggu, yah datang dan bereskan dengan orang itu. Saya terganggu dengan sikapmu ini, kenapa kamu begini? Yang didatangi terima dengan hati yang lemah lembut juga “oh iya saya minta maaf, saya tidak mau ulangi”. Selesai!

 

Tuhan rindu supaya kita satu pengajaran, satu roh, maka bisa menerima percikan darah, terjadi pembaharuan, keubahan hidup. Saya juga masih banyak kekurangan, masih berupaya untuk mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama. Belum mulus, masih dalam masa berlajar sampai nanti lulus.

 

Kalau sudah bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai bisa mengasihi orang yang membenci kita, maka ada hasilnya:

Markus 12:29-32

12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." 

12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

 

a)      Hasil pertama “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah” artinya kita mengalami kebahagiaan sorga. Dalam kitab Wahyu ada 7 kebahagiaan di situ. Puncaknya berbahagia yang masuk pesta kawin Anak Domba Allah. Kita masih tinggal di bumi ini tetapi kebahagiaan sorga mulai kita alami. Sekalipun banyak pergumulan dan ada tantangan kita hadapi tetapi kita tenang, damai karena kita tidak jauh dari sorga, dekat dengan sorga, ada kebahagiaan sorga. Semoga kita bisa mengalaminya, menjadi pengalaman hidup kita masing-masing.

 

b)      Kita memiliki kebijaksanaan sorga atau hikmat sorga, sehingga pasti luput dari aniaya antikristus.

Wahyu 13:18

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

Jadi orang yang berhikmat luput dari aniaya antikristus. Kita lihat keadaan dunia semakin tidak menentu, sumber-sumber dunia semakin kering. Krisis di berbagai bidang tidak terelakan. Sampai negara maju sekalipun dihantam oleh badai ekonomi. Nanti keadaan ini semakin hebat, menimbulkan peperangan, menimbulkan kelaparan, sampai tampillah seorang yang muncul sebagai juru selamat dunia, menyelamatkan ekonomi dunia, itulah antikristus. Negera-negara Eropa sudah punya satu mata uang. Nanti negara-negara seluruh dunia akan mengarah pada satu mata uang itulah cap 666. Di dunia ini begitu banyak agama, sehingga muncul wacana membawa manusia satu agama saja. Akan mengarah ke sana semuanya. Tetapi kalau kita punya satu pengajaran, satu roh, sehati, bisa menerima percikan darah, kita dibaharui sampai memiliki kasih Allah, kasih yang sempurna maka kita luput dari aniaya antikristus.

 

c)      Tidak ada lagi pertanyaan. Artinya tidak ada lagi masalah, semuanya diselesaikan oleh Tuhan, masalah apapun diselesaikan oleh Tuhan! Masalah identik dengan air mata, tidak ada lagi air mata, semua dihapus oleh Tuhan. Sampai kita masuk Yerusalem Baru, tidak ada lagi air mata di sana, kita sempurna sebagai Mempelai Wanita Tuhan.

Wahyu 21:4

21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

 

Mohon kepada Tuhan, jadikanlah kami satu tubuh Kristus. Mulai dari nikah sehati, dalam penggembalaan sehati untuk mencapai satu tujuan, satu Tubuh Kristus. Antara penggembalaan kita juga berdoa supaya sehati, sudah punya satu pengajaran, satu roh, sama-sama bisa menikmati percikan darah. Kita minta kepada Tuhan kita menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.  Menjelang kedatangan Yesus sudah harus semakin erat persekutuan kita.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar