20230909

Kebaktian Doa, Sabtu 9 September 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:20-27

11:20 Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.

11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

11:22 Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."

11:23 Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."

11:24 Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."

11:25 Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

11:26 dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"

11:27 Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."

 

Yesus tampil sebagai kebangkitan dan hidup untuk menolong manusia yang sudah mati dan busuk. Minggu lalu kita sudah mendengar macam-macam kebusukan itu apa saja. Sikap kita supaya ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan ada 3:

1.      Percaya kepada Yesus, bukan hanya di mulut tetapi sampai di hati (ayat 25-27,40).

2.      Harus sehati (ayat 21 & 32)

3.      Tersungkur di bawah kaki Yesus (ayat 32)

 

Kita lanjutkan poin pertama yaitu percaya kepada Yesus. Percaya kepada Yesus dibuktikan dengan membuka pintu kubur.

Yohanes 11:40

11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

 

Percaya kepada Yesus dibuktikan dengan mengangkat batu kubur. Artinya kita mengakui segala kebusukan kita kepada Tuhan, jangan ditutup-tutupi supaya Tuhan tolong. Sama seperti waktu Tuhan Yesus menolong orang buta. Yesus bertanya “apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu” dia menjawab “aku mau supaya bisa melihat”. Jadi kita tunjukanlah keadaaan kita, tunjukan segala kebusukan kita, jangan ditutup-tutupi.

Memang Tuhan Maha Tahu tetapi Dia menunggu pengakuan kita. Pengakuan dosa dan pengakuan segala kebusukan kita bagaikan persembahan yang harum bagi Tuhan yang menggerakan hati Tuhan berbelas kasihan untuk menolong kita.

Hosea 14:2-3

14:2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.

14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

 

Inilah iman yang disertai perbuatan iman. Kita percaya Yesus mampu memulihkan kebusukan kita, perbuatan iman kita mengaku dosa, kita akui dosa kita kepada Tuhan. Iman disertai perbuatan iman itu adalah ketekunan iman seperti yang dimiliki oleh Yairus. Di saat Yesus mau menolong dan memulihkan manusia yang sudah mati dan busuk, ada yang bersikap negatif yaitu:

1.      Seperti Marta, percaya hanya dimulut. Di ayat 20 sampai 27 imannya Martha luar biasa “aku percaya Engkau mampu membangkitkan orang mati” tetapi percayanya hanya sampai di mulut. Begitu Yesus suruh angkat batu kubur, dia katakan jangan Tuhan, dia sudah berbau.

 

2.      Markus 5:39-40

5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"

5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.

 

Sikap kedua menertawakan Yesus. Sekarang ini menertawakan Firman yang mengandung kuasa kebangkitan. Firman yang yang mengandung kuasa kebangkitan itulah perkataan Yesus, itulah Firman pengajaran yang benar, Firman yang dibuka rahasianya oleh Tuhan.

Yohanes 5:24; 15:3

5:24  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Yang kedua ini sikap tidak percaya pada kuasa Firman pengajaran yang benar. Dia memang sudah dengar Firman, tetapi tidak percaya kuasa Firman pengajaran yang benar. Prakteknya:

a)      Tertawa setelah menangis = munafik. Ini roh ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Dalam Matius pasal 23, ada 7 kali Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

Matius 23:27-28

23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.

23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.

 

Orang munafik ini digambarkan seperti kuburan yang dilabur putih, bagus di luar tetapi di dalamnya penuh kotoran. Kelihatan bersih di luar, kelihatan suci, tetapi sebenarnya itu suatu kepura-puraan. Orang munafik itu menutupi dosa dengan jalan:

1)      Pura-pura berbuat baik. Termasuk pura-pura dengar Firman, pura-pura dengar nasihat hamba Tuhan. Di gereja kelihatan mendengar Firman, terlihat mencatat juga, tetapi sebenarnya hanya kelihatannya saja. Kelihatan bersih suci tetapi untuk menutupi kesalahannya.

2)      Suka menyalahkan orang lain. Itu orang yang tidak percaya kuasa Firman pengajaran. Firman pengajaran untuk memulihkan kita dari kebusukan. Dia ini tidak mau kebusukannya ditolong dan dipulihkan, malah dia salahkan orang lain, lihat kesalahan orang lain, dia cium kebusukan orang padahal dia sendiri busuk.

3)      Menutupi dosa dengan memakai ayat-ayat Firman. Seperti Adam dan Hawa menutupi ketelanjangannya dengan bersembunyi di balik pohon buah-buahan. Sekarang itu menunjuk menyembunyikan dosa dengan memakai ayat-ayat Firman. Buah-buah di taman Eden yang dimakan dengan bebas, menunjuk Firman dalam urapan Roh Kudus, kebebasan Roh Kudus. Dalam hati mereka penuh dengan kotoran, kejahatan dan kenajisan.

 

Akibatnya celaka = hidup dalam suasana kutukan dan siap menerima celaka dari Tuhan, 3x7 penghukuman dari Allah Tritunggal.

 

b)      Tertawa tetapi takut.

Kejadian 18:14-15

18:14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

18:15 Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"

 

Tertawa tetapi takut artinya hidup penuh ketakutan, kekuatiran, putus asa. Sudah dengar Firman tetapi tidak percaya kuasa Firman. “Akukan sudah tua, sementara suamiku juga sudah tua, sudah lanjut usianya, akan berahikah aku” katanya Sara. Kuatir itu tabiat bangsa kafir, yang paling menonjol dari bangsa kafir itulah kekuatiran.

Matius 6:31-34

6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

 

Tanda orang kuatir:

v  Tidak bisa mencari kerajaan sorga = tidak bisa mengutamakan ibadah pelayanan, tidak setia, bahkan meninggalkan ibadah pelayanan

v  Tidak bisa mencari kebenarannya = tidak bisa menerima Firman pengajaran yang benar.

 

Kekuatiran dikaitkan dengan burung yang tidak menabur dan tidak menuai tetapi dipelihara oleh Tuhan.

Matius 6:26

6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

 

Kalau burung-burung dipelihara oleh Tuhan maka manusia ciptaan Tuhan yang paling mulia pasti dipelihara oleh Tuhan. Supaya kita tidak kuatir akan kebutuhan sehari-hari, akan pakaian, akan hari esok dan sebagainya, maka kita harus masuk kegiatan menabur dan menuai di ladang Tuhan. Artinya:

1)      Menabur artinya masuk kegerakan Firman penginjilan untuk membawa orang-orang di luar Yesus untuk percaya kepada Yesus dan diselamatkan. Bagaimana prakteknya masuk dalam kegerakan Firman penginjilan?

v  Bersaksi tentang Firman penginjilan, bersaksi tentang Yesus yang telah datang pertama kali ke dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Masih banyak orang di luar Yesus yang tidak percaya Yesus. Media sosial yang kita miliki dipakai untuk bagikan kesaksian tentang Yesus, banyak yang merindu.

 

v  Hidup di dalam kebenaran atau hidup dalam pertobatan. Tunjukan warna orang Kristen. Itu kesaksian lewat perbuatan.

 

2)      Menuai artinya masuk kegerakan Firman pengajaran untuk menyucikan dan menyempurnakan orang-orang yang sudah selamat. Menuai itu memakai sabit, sesuatu yang tajam. Firman pengajaran lebih tajam dari pedang bermata 2. Jadi ini kegerakan Firman pengajaran. Prakteknya:

v  Bersaksi kepada orang-orang yang sudah selamat. Kalau kita memang mau menuai ayo kita berdoa dulu, jangan dengan kehendak daging kita.

 

v  Hidup di dalam kesucian.

 

Jika kita bisa menabur dan menuai berarti kita mengutamakan Tuhan lebih dari segalanya. Kalau bisa mengutamakan Tuhan lebih dari segalanya maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Tambah = Salib. Semua kebutuhan hidup kita Tuhan tambahkan lewat kayu salib. NyawaNya saja Dia berikan, masakan yang jasmani tidak mampu Tuhan berikan kepada kita.

Roma 8:32

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

Ayo kita serahkan segala kekuatiran kita kepada Tuhan, masuk dalam kegerakan menabur dan menuai, utamakan Tuhan lebih dari segalanya, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Nanti ikut persekutuan ke Malang biaya pergi pulang berapa. Kemudian sudah sewa gedung di Palu, tentu butuh lcd, speaker dan sebagainya untuk menunjang mereka bisa beribadah di sana. Belum ibadah syukuran di sana. Belum lagi kalau kehendak Tuhan kita menjadi tuan rumah ibadah bulan 11. Kemudian bulan 12 natal. Padat sekali memang kegiatan kita. Memang kalau berpikir biaya, tidak akan jadi. Tetapi kalau berpikir, saya mau menabur saya mau menuai maka segala sesuatu Tuhan tambahkan, tidak akan mungkin minus. Kita sudah berkali-kali menggelar event tidak pernah minus, selalu surplus. Segala sesuatu Tuhan tambahkan kepada kita.

 

c)      Tertawa karena kemustahilan.

Kejadian 17:15-17; 18:10-13

17:15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.

17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."

17:17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"

18:10 Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.

18:11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.

18:12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"

18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?

 

Kemustahilan di sini menyangkut kelahiran. Kelahiran menunjuk kelahiran baru atau keubahan hidup. Seringkali kita sudah berada di kemah, berada dalam penggembalaan, sudah mendengar Firman pengajaran yang benar, tetapi tidak percaya kuasa keubahan hidup. Malah selalu klaim diri memang saya sudah seperti ini. Kenapa kita mau klaim diri tidak bisa berubah! Saya ini memang emosional, saya ini dari keluarga orang papandusta, sudah begini saya punya model. Berarti tidak ada gunanya masuk penggembalaan, tidak ada gunanya dengar Firman. Seharusnya sudah dalam penggembalaan Firman pengajaran kita percaya, saya ini orang rusak, tetapi kalau mendengar Firman pengajaran dan tergembala pasti diubahkan. Seperti itu seharusnya sikap kita, jangan pertahankan kekurangan kita. Kekurangan ditunjukan oleh Firman untuk kita dilepaskan. Mohon kekuatan dari Tuhan supaya Firman itu mengubahkan kita. Firman menunjuk kesalahan kita malah dikatakan “Firman itu keras, memang sudah begini hidup saya” jangan klaim diri seperti itu! Lebih baik “terima kasih Tuhan buat Firmanmu, saya memang orang seperti ini tetapi saya yakin FirmanMu mengubahkan saya”. Makanya puluhan tahun tergembala tetapi tidak berubah-berubah karena klaim diri seperti itu. Sama saja orang itu beribadah tetapi menolak kekuatan ibadah.

II Timotius 3:1-5

3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.

3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,

3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,

3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Beribadah tetapi kekuatan ibadah yaitu Firman pengajaran tidak dipercayai, tidak yakin bisa berubah. Kita memang ada kekurangan, tetapi dalam penggembalaan ada  Firman yang dibukakan rahasianya, pasti ditolong, pasti kelakuannya diperbaiki.

II Timotius 3:16

3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

 

Firman yang diilhamkan Tuhan = dibukakan rahasianya oleh Tuhan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan dan memperbaiki kelakuan. Saya juga orang yang rusak, tetapi dalam penggembalaan bisa diperbaiki. Setelah diperbaiki kita dididik dalam kebenaran.

Di sini yang tertawa adalah Abraham dan Sara, sepasang suami isteri, ini menunjuk nikah yang tidak berubah. Kita periksa nikah kita, apakah tidak berubah sekalipun sudah digembalakan dalam Firman pengajaran yang benar? Saya digembalakan dalam pengajaran sekian tahun, apakah ada keubahan atau tidak. Kalau kita percaya Firman, pasti diubahkan, nikah pasti ditolong, nikah yang busuk sekalipun pasti dipulihkan. Tetapi kalau tidak percaya, nikahnya begitu terus.

 

Kalau 3 praktek ini ada, tertawa karena takut, tertawa karena kemustahilan, tertawa setelah menangis, nanti akan berakhir menangis selamanya di neraka.

Lukas 6:25

6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.

 

Mulai di dunia ini hidup sudah penuh dengan dukacita dan tangisan, sampai nanti menangis selamanya di neraka. Ayo kita sudah dengar Firman, belajarlah percaya. Ada yang pernah bilang, tidak mungkin suami saya berubah. biarlah suaminya jadi alas neraka. Jangan seperti itu! Kita percaya Firman itu mampu mengubahkan. Kalau suami belum berubah tunjukkan isteri berubah. Isteri belum berubah, tunjukan sebagai suami saya sudah mengalami keubahan hidup. Pasti Tuhan menolong semuanya. Kita terima Firman pengajaran, kita percaya kuasanya sekalipun Firman itu mendatangkan dukacita bagi daging, sakit bagi daging, tetapi nanti kita tertawa bahagia di sorga.

Lukas 6:21b

6:21b Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.

 

Ada dukacita bagi daging menerima Firman pengajaran, tetapi mendatangkan kebahagiaan di sorga, tertawa bahagia. Tanda tertawa bahagia di sorga.

a)      II Korintus 7:8

7:8 Jadi meskipun aku telah menyedihkan hatimu dengan suratku itu, namun aku tidak menyesalkannya. Memang pernah aku menyesalkannya, karena aku lihat, bahwa surat itu menyedihkan hatimu — kendatipun untuk seketika saja lamanya —,

 

Surat Paulus berisi Firman dan Firman itu memang sakit bagi daging.

 

II Korintus 7:9-10

7:9 namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami.

7:10 Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.

 

Tanda pertama dukacita daging menerima Firman pengajaran yang benar tetapi menghasilkan pertobatan. Dengar Firman sakit, telinga sakit, hati tertusuk. Kita mau praktekan Firman itu sakit, tetapi menghasilkan pertobatan. Lebih baik begitu, dari pada sekarang sukacita daging, tetapi nanti menangis selamanya di neraka. Lebih baik sekarang dukacita bagi daging, nanti bahagia sukacita kekal bersama Yesus di sorga.

 

b)      Yohanes 16:20-21

16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

 

Yang kedua adalah dukacita melahirkan, artinya dukacita untuk mengalami keubahan hidup, sengsara untuk mengalami keubahan hidup.

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Untuk mengalami keubahan hidup, manusia lahiriah ini semakin merosot. Seorang ibu yang mau melahirkan itu sengsara, tetapi begitu lahir anaknya dia bersukacita. Hilang sakitnya selama 9 bulan 10 hari karena sukacita seorang bayi telah lahir. Begitu juga kita, mau berubah itu menderita, sengsara bagi daging, tetapi menghasilkan sukacita sorga.

 

Salah satu tanda keubahan hidup, salah satu tanda mengalami kelahiran baru seperti bayi: Mulut ini hanya untuk memuji dan menyembah Tuhan.

Matius 21:16

21:16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"

 

Bukan untuk bicara macam-macam, apalagi perkataan sia-sia. Semakin banyak kita memuji dan menyembah Tuhan, penderitaan kita semakin disedot oleh Tuhan dan kita semakin sukacita, semakin tenang, semakin damai sejahtera. Sekalipun belum selesai masalahnya, tetapi sudah tenang, damai sejahtera.

 

Dalam pelayanan banyak penderitaan, menyembah. Itu kunci kami hamba Tuhan bisa bertahan dalam pelayanan yaitu penyembahan. Kalau tidak ada penyembahan sudah lama stres. Kalau dipikir-pikir masalah pelayanan nanti stress, pikir-pikir masalah ekonomi nanti stress, pikir-pikir soal sakit, dipikir-pikir malah stres. Lebih baik menyembah haleluya, mulut hanya memuji menyembah Tuhan. Semakin tenang, semakin bahagia, semakin sukacita. Puncak kebahagiaan kita menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai dengan satu seruan haleluya, kita menjadi mempelai wanitaNya.

Wahyu 19:6-7

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

 

Orang fitnah, haleluya. Waktu diizinkan sakit, haleluya. Tuhan sedot semua penderitaan kita dan Tuhan ganti dengan sukacita dan damai sejahtera.

 

 

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar