20230920

Kebaktian PA Imamat, Rabu 20 September 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 26:9

26:9 Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu.

 

Ini berkat ketiga yang kita terima jika taat pada Firman Tuhan yaitu berkat nikah dan buah nikah.

Ulangan 7:14

7:14 Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara hewanmu.

 

Sekarang kita bicara yang rohani, bukan yang jasmani. Ini menunjukan nikah yang menghasilkan buah-buah rohani bagi Tuhan, bisa menyenangkan dan memuaskan hati Tuhan. Contohnya nikah Zakharia dan Elizabet, dulu wujudnya Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan

Lukas 1:5-7, 10-13

1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.

1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.

1:7 Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.

1:10 Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.

1:11 Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.

1:12 Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.

1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.

 

Di sini Zakharia mendengar berita dari sorga tentang kelahiran yang ajaib yang dibawa oleh malaikat Gabriel dan berita ini menjadi kenyataan. Bagi kita sekarang, menghasilkan buah-buah rohani.

 

Apa wujud malaikat Gabriel bagi kita? Malaikat menunjuk gembala sidang. Dalam Wahyu pasal 2 dan 3 dikatakan tuliskanlah surat kepada malaikat jemaat Efesus, jemaat Smirna, dan seterusnya sampai Laodekia. Malaikat ini menunjuk gembala sidang.

 

Malaikat juga menunjuk urapan Roh Kudus. Waktu Yesus berdoa di taman Getsemani menghadapi penyaliban yang akan Dia alami, Yesus berdoa. Ketika berdoa, Yesus takut dan ada malaikat yang memberikan kekuatan. Itu bicara Roh Kudus, Roh penghibur yang memberikan kekuatan kepada kita.

Lukas 22:41-43

22:41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:

22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."

22:43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.

 

Jadi kalau digabungkan malaikat di sini adalah gembala sidang dalam urapan Roh Kudus. Tugasnya adalah menyampaikan berita sorga kepada sidang jemaat = berita Firman Allah yang benar dan murni. Apa artinya benar dan murni? Firman yang tertulis di dalam Alkitab, yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Dan diberitakan dengan maksud-maksud murni, tidak ada tujuan lain. Betul-betul hanya maksud murni yaitu menghentar jemaat menjadi gereja yang sempurna, mempelai wanita Tuhan.

 

Kalau Firman itu berita Firman Allah yang benar dan murni, disampaikan oleh gembala sidang dalam urapan Roh Kudus, maka berita itu akan menjadi kenyataan dalam hidup kita, dalam nikah dan buah nikah kita, bukan omongan kosong. Akan menghasilkan buah-buah rohani. Jadi peranan gembala sangat penting dalam kehidupan nikah dan buah nikah supaya diberkati oleh Tuhan. Oleh sebab itu tergembalalah dengan baik, jangan asal tergembala. Kita bawa diri kita untuk tergembala, kita lihat siapa yang menangani kita, apakah gembala dalam urapan, dalam tahbisan yang benar, dalam kesucian. Beritanya bagaimana? Tertulis dalam Alkitab, dibuka rahasianya oleh Tuhan. Kalau itu sudah kita temukan, mantapkan diri tergembala dengan benar dan baik.

 

Kita akan belajar proses nikah menghasilkan buah-buah yang rohani bagi Tuhan. Kita pelajari dari kehidupan Zakharia dan Elizabet. Kalau yang rohani ada, yakin yang jasmani juga Tuhan bisa menolong, bisa menghasilkan buah-buah secara jasmani.

1.      Arti nama Zakharia adalah Allah mengingat atau Allah tidak melupakan. Jadi proses pertama adalah menjadi kehidupan yang diingat oleh Tuhan. Bagaimana supaya menjadi kehidupan yang diingat oleh Tuhan?

a)      Mengakui kita hanya tanah liat.

Mazmur 119:9-12

119:9 Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.

119:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,

119:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;

119:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.

 

Kalau dihubungkan, setinggi langit dari bumi itu vertikal, sejauh timur dari barat itu horisontal, kedua garis ini kalau dihubungkan menjadi salib Kristus.

 

Mazmur 119:13-14

119:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

119:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.

 

Jadi Tuhan selalu mengingat bahwa kita ini hanya debu tanah, yang kotor, banyak kesalahan, banyak kekurangan. Berarti untuk menjadi kehidupan yang diingat oleh Tuhan, maka kita juga harus selalu ingat bahwa kita ini hanya debu tanah liat. Apa buktinya kita ingat kita ini hanya debu tanah liat?

1)      Bisa mengakui dosa kita kepada Tuhan dan sesama dengan kerendahan hati. Setelah diakui jangan berbuat lagi. Tetapi seringkali kita lupa bahwa kita ini debu tanah sehingga cenderung mempersalahkan orang lain. Tidak pernah mengakui salah malah mempersalahkan orang lain.

2)      Bisa mengakui segala keterbatasan kita. Debu tanah sangat terbatas, dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk dirinya. Kalau bukan orang yang membentuk dirinya, dia tidak bisa menjadi apa-apa. Kalau bukan peristiwa alam, bukan karena gempa, dia tidak bisa bergeser. Mengakui segala ketidakmampuan sehingga kita hanya bergantung dan bersandar kepada Tuhan. Sekalipun mungkin punya kekayaan, dipercaya Tuhan kedudukan di dunia, ada ijazah dan kepandaian, tetapi semuanya itu terbatas.

 

Maka hasilnya kita mengalami keajaiban Firman, yaitu berada dalam tangan Yesus, Sang Penjunan yang sanggup membentuk kita menjadi bejana kemuliaan. Yaitu kehidupan yang disucikan, kehidupan yang dipakai untuk melayani dan memuliakan Tuhan. Dari tanah liat, yang banyak kekurangan, kelemahan, keterbatasan, ketidakmampuan, ketidaklayakan, diambil oleh Tuhan, dibentuk menjadi bejana kemuliaan, disucikan untuk dipakai melayani Tuhan, memuliakan Tuhan.

 

Roma 9:20-23

9:20 Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"

9:21 Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?

9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan –

9:23  justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,

 

Kita berdoa supaya nikah kita dan buah nikah kita, sama-sama mengalami penyucian dan dipakai oleh Tuhan. Alangkah indah kalau 1 keluarga, suami, isteri, anak-anak, bisa disucikan, bisa melayani Tuhan dan dipakai oleh Tuhan, itu nikah yang berbuah-buah rohani. Mungkin baru sendiri, ayo berdoa dan bergumul sampai satu saat semua bisa dipakai untuk memuliakan Tuhan.

 

Sudah menjadi bejana kemuliaan, sebagai manusia daging kadang bejana itu rusak lagi oleh dosa. Tetapi kalau kita ada di tangan Yesus Sang Penjunan, kalau bejana itu rusak, akan dibentuk kembali menjadi bejana yang lain, bejana yang mulia.

Yeremia 18:1-4

18:1 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:

18:2 "Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu."

18:3 Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan.

18:4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

 

Kalau dalam rumah tangga, suami isteri sama-sama sudah melayani, lalu mungkin suami jatuh dalam dosa, atau isteri atau anak, jangan sangking jengkelnya lalu berkata “tidak ada guna beribadah, tidak ada guna dengar Firman!” itu perkataan sia-sia, perkataan yang melemahkan. Kalau rusak lalu posisi kita masih ada dalam tangan Tuhan, masih ada harapan diperbaiki dan dibentuk kembali oleh Tuhan. Asalkan dengan rendah hati kita mengakui kesalahan kita. Sebab itu, supaya kita selalu berada di dalam tangan Tuhan, tidak terlepas dari tangan Tuhan, maka kita harus menyerahkan diri kita untuk digembalakan, tergembala dengan benar dan baik. Kalau kita tergembala, kita ada di tangan Yesus. Selagi dia masih ada dalam penggembalaan, meskipun sempat rusak, yakinlah masih ada tangan Tuhan untuk memperbaiki dia. Kecuali dia sudah ada di luar penggembalaan, siapa yang mau memperbaiki. Jadi jangan putus asa, jangan pesimis.

Yohenas 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Sebabnya pergumulan kita supaya nikah dan buah nikah kita tergembala dengan benar dan baik sehingga kita selalu ada dalam tangan Tuhan, mengalami keajaiban Tuhan, saat rusak diperbaiki. Juga keajaiban Firman yang akan kita alami, Firman itu sanggup memelihara kehidupan kita sekarang, masa depan sampai memberi hidup yang kekal. Kalau hidup kekal saja diberikan, hidup yang jasmani pasti diberikan.

 

b)      Menjadi seperti bayi.

Yesaya 49:14-16

49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."

49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

 

Tanda-tanda bayi rohani:

1)      I Petrus 2:1

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

 

Tanda pertama membuang dosa. Bukan malah dosa dipungut, dilakukan. Waktu yang sisa ini kita gunakan untuk membuang dosa sampai tidak dapat berbuat dosa. Orang yang benar seperti Yesus benar itu tidak berbuat dosa sampai tidak dapat berbuat dosa. Bayi itu tidak tahu berbuat dosa, tidak tahu berbuat jahat, tidak tahu tipu muslihat, bayi tidak munafik, tidak mendengki, tidak memfitnah.

I Yohanes 3:9

3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

 

Semoga kita bisa memposisikan diri menjadi seperti bayi. Di sini dibutuhkan kerendahan hati. Mengecilkan diri menjadi seperti bayi, itu suatu proses kerendahan hati.

 

2)      I Petrus 2:2

2:2  Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Keinginannya adalah air susu yang murni dan rohani, itu berarti selalu ingin Firman pengajaran, Firman penggembalaan  =  menjadikan Firman sebagai kebutuhan utama yang tidak mau ditukar oleh apapun. Bayi kalau sudah lapar, sudah haus lalu minta asi, biar tukar dengan apapun dia tidak mau, tetap menangis. Banyak kebutuhan kita tetapi biarlah Firman itu kita jadikan kebutuhan utama yang tidak bisa ditukar oleh apapun. Kita mendengar Firman di dalam ibadah, berarti ibadah kita jadikan kebutuhan utama kita. Penggembalaan kita jadikan kebutuhan utama kita, semua sudah terkandung di dalamnya. Bayi kalau sudah menikmati asi, semua kebutuhannya ada di situ, sudah dia dapatkan semuanya.

 

3)      Matius 21:16

21:16  lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"

 

Mulut hanya untuk memuji dan menyembah Tuhan. Bayi tidak bisa ngerasani orang, tidak tahu cerita-cerita orang.

 

Ayo kita belajar menjadi seperti bayi secara rohani, buang dosa sampai tidak dapat berbuat dosa, jadikan penggembalaan sebagai kebutuhan utama yang tidak bisa ditukar oleh apapun dan mulut ini hanya untuk memuji memuliakan Tuhan. Maka kita akan mengalami keajaiban Firman. kalau sudah menjadi seperti bayi, kita mengalami keajaiban Firman. Hidup kita, nikah kita, buah nikah kita, selalu ada di pikiran Tuhan, ada di tangan Tuhan, ada di mata Tuhan, ada di rencana Tuhan.

 

Hanya bayi yang ada di tangan Tuhan, kita digendong oleh Tuhan. Bahkan sampai masa tua, Tuhan menggendong kita. Dan Tuhan mampu melakukan apa saja yang tidak bisa kita lakukan untuk kita. Bayi kalau buang kotoran, dia tidak bisa membersihkan dirinya sendiri, tangan ibunya yang membersihkan. Bayi gatal, tangan ibunya yang garuk. Bayi lapar, tangan ibunya yang menyediakan semuanya yang dia butuhkan. Kita tidak bisa berbuat apa-apa, tangan Tuhan yang melakukan untuk kita, bagi nikah kita dan bagi buah nikah kita.

 

2.      Arti nama Elizabet adalah Allah sumpahku, Allah janjiku. Elizabet dari suku Lewi, suku Lewi adalah suku yang dikhususkan untuk melayani Tuhan. Sejak peristiwa anak lembu emas, Tuhan bilang kepada Musa “khususkan suku Lewi untuk melayani Tuhan”. Elizabet ini suku Lewi dari keturunan Harun. Jadi dia adalah kehidupan yang khusus dari yang dikhususkan. Sebab mereka ditahbiskan untuk melayani di Tabernakel. Dalam pentahbisan imam besar dan imam-imam dari suku Lewi, ada penyembelihan dan penumpahan darah hewan kurban. Mereka harus mempersembahkan lembu jantan, domba jantan pertama dan domba jantan kedua. Lembu jantan itu korban pendamaian, domba jantan pertama itu korban penyerahan, domba jantan kedua korban tahbisan. Itu semua disembelih dan darahnya ditumpahkan.

 

Jadi proses nikah menghasilkan buah-buah rohani bagi Tuhan, ada memegang janji kita kepada Tuhan untuk melayani Tuhan sampai garis akhir. Waktu kita melayani dulu, kita ditumpangkan tangan. Itu komitmen kita, janji mau melayani Tuhan. Kita harus melayani sampai garis akhir, jangan berhenti di tengah jalan. Kami hamba Tuhan sudah berapa kali kami ditumpangkan tangan. Mau masuk sekolah Alkitab ditumpangkan tangan, begitu lulus ditumpangkan tangan, dilantik jadi pendeta muda ditumpangkan tangan, dilantik jadi pendeta penuh ditumpangkan tangan, ditahbiskan jadi gembala ditumpangkan tangan. Itu janji kepada Tuhan, pegang janji kepada Tuhan untuk melayani Tuhan sampai garis akhir. Jangan gampang-gampangan berhenti dari pelayanan, lepas jabatan pelayanan.

 

Kita lihat Zakharia dan Elizabet terus melayani sampai di masa tua. Jadi para orang tua jangan stop melayani. Terus melayani sampai garis akhir. Usia boleh bertambah tetapi pelayanan jangan dilepaskan. Biar kita tetap taat dan setia melayani Tuhan sampai garis akhir. Apalagi yang masih muda, kita lihat teladan dari yang tua melayani, ayo kita lebih semangat lagi melayani Tuhan. Seringkali yang muda-muda ini yang berhenti melayani. Yang tua masih melayani, yang muda sudah stop, jangan seperti itu! Tetap melayani Tuhan sampai garis akhir.

 

Daging ini tidak mampu mau melayani sampai garis akhir, seringkali banyak keluhannya. Maka kita harus memiliki perlengkapan darah Yesus. Kita pelajari dari proses pentahbisan imam besar dan imam-imam.

Keluaran 29:19-21 (Mengenai pentahbisan Harun dan anak-anaknya)

29:19 Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.

29:20 Haruslah kausembelih domba jantan itu, kauambillah sedikit dari darahnya dan kaububuh pada cuping telinga kanan Harun dan pada cuping telinga kanan anak-anaknya, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka, dan darah selebihnya kausiramkanlah pada mezbah sekelilingnya.

29:21 Haruslah kauambil sedikit dari darah yang ada di atas mezbah dan dari minyak urapan itu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya, dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya; maka ia akan kudus, ia dan pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.

 

Bagaimana memiliki perlengkapan darah Yesus?

a)      Darah dibubuhkan pada cuping telinga kanan. Telinga ini menunjukan mendengar dan dengar-dengaran. Jadi taat pada kehendak Tuhan, pada Firman Tuhan, seperti Yesus taat pada Allah Bapa sampai mati di kayu salib. Untuk bisa melayani sampai garis akhir, dibutuhkan ketaatan.

 

Melayani sesuai kehendak Tuhan sesuai maunya Tuhan, bukan maunya saya, bukan kehendak sendiri. Belajar untuk taat pada kehendak Tuhan, pada Firman Tuhan. Seperti Yesus taat pada Bapa sampai mati di kayu salib.

 

b)      Darah itu dibubuhkan pada ibu jari tangan kanan. Tangan kanan itu untuk bekerja. Artinya:

1)      Giat bekerja untuk Tuhan, rajin dan setia di dalam pelayanan. Kadang ada orang rajin karena disuruh. Yang Tuhan mau rajin karena inisiatif sendiri, jangan tunggu disuruh. Tetapi rajin tanpa pengetahuan juga tidak baik.

Amsal 19:2

19:2 Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah.

 

Tanpa pengetahuan di sini bukan nanti kalau tidak tamat sekolah berarti rajinnya tidak baik. Berpengetahuan yang dimaksud di sini ada isi Firman. Apa tanda orang rajin, berpengetahuan, ada isi Firman adalah bisa menahan perkataannya. Dalam melayani bisa mengontrol perkataannya. Kalau kerja sambil bersungut,  itu rajin tetapi tidak bisa menahan kata, tidak berpengetahuan!

Amsal 17:27

17:27 Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.

 

Mungkin sama-sama melayani di satu bidang tetapi yang lain tidak mau kerja, yah sudah kerjakan saja dengan giat sambil menahan kata, nanti karunia mereka kita ambil. Lebih baik banyak bekerja melayani Tuhan, diam, menahan kata, dari pada banyak mulut.

 

2)      Ibu jari tangan kanan kalau diangkat menunjuk kebanggaan. Mantap, mantul, bangga. Artinya disucikan dari kebanggaan-kebanggaan. Kalau kita bisa dipakai Tuhan melayani, itu hanya kemurahan dan anugerah Tuhan, bukan untuk menjadi kebanggaan dan kesombongan. Mau bangga apa? Jemaat banyak, penonton sepak bola lebih banyak. Gereja besar, stadiun sepak bola lebih besar. Hebat main musik, di dunia sana banyak yang lebih hebat.

 

Juga termasuk disucikan dari kekecewaan. Kalau jempol dibalik, bisa kecewa. Disucikan dari kekecewaan dan keputusasaan dalam melayani Tuhan. Banyak kali kita diperhadapkan dengan tantangan dan pergumulan yang membuat kita kecewa, membuat putus asa. ini perlu disucikan,

 

Taruh darah pada ibu jari tangan kanan. Bukan bangga, bukan kecewa, bukan putus asa tetapi hanya mengucap syukur kepada Tuhan. Saya bisa melayani hanya karena kemurahan Tuhan. Siapa saya, saya orang yang tidak layak. Kalau bisa dipanggil dan dipilih melayani Tuhan, kita harus bisa mengucap syukur.

 

c)      Darah dibubuhkan pada ibu jari kaki kanan. Kaki bicara pendirian, artinya:

1)      Punya pendirian teguh atas Firman pengajaran yang benar. Sebab itu yang menjadi pengontrol dalam pelayanan kita. Firman pengajaran menjadi kepala, menjadi komando dalam pelayanan kita. Kalau komandonya salah, pelayanan juga akan salah. Juga berdiri teguh atas Korban Kristus sehingga tidak mudah jatuh dalam dosa.

 

Kalau pendirian kita teguh maka pelayanan kita bisa tembus sampai garis akhir. Berdiri saja tidak teguh, mau melayani bagaimana? Tidak akan bisa dipakai Tuhan, tidak akan bisa melayani sampai garis akhir.

 

Efesus 2:20-21

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

 

Rasul itu Firman pengajaran dan nabi itu Firman nubuatan. Kalau digabung itu adalah Firman pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Yesus menjadi batu penjuru menunjukan Yesus yang dibuang oleh tukang bangunan menjadi batu penjuru, itu menunjuk korban Kristus.

 

Ayo punya pendirian teguh. Mulai dari kami hamba Tuhan, punya pendirian teguh atas pengajaran yang benar yang telah kami terima dari para pendahulu, sudah menjadi pengalaman hidup. Kami alumni Lempinel 9 bulan dididik dengan pengajaran ini. Setelah tamat menjadi pendeta pembantu, berapa tahun kemudian ditahbiskan menjadi pendeta muda, berapa tahun kemudian ditahbiskan lagi menjadi pendeta penuh. Lewat pengajaran Tuhan berkati ada jemaat, Tuhan berkati ada gereja. Harus punya pendirian atas Firman pengajaran yang benar, berdiri teguh atas Korban Kristus. Jangan gampang digoda, gampang jatuh dalam dosa.

 

2)      Perjalanan hidup rohani kita harus punya tujuan yang pasti.

Ibrani 10:14

10:14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

 

Dari bertobat, sampai sempurna seperti Yesus, sampai masuk Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jangan cuma dinyanyikan, inilah harapanku, tujuan di hidupku, tetapi harus betul-betul itu menjadi tujuan yang pasti dalam hidup kita. Kalau sekarang belum sempurna, terus berjuang. Rasul Paulus katakan aku mengejar kesempurnaan itu. Memang belum didapatkan tetapi terus dikejar sampai kita meraih kesempurnaan itu. Ada usaha untuk rohani kita bisa sempurna.

 

d)      Darah dan minyak dipercikan kepada Harun dan anak-anaknya, juga kepada pakaian mereka. Darah menunjukan darah Yesus dan minyak itu urapan Roh Kudus. Jadi darah Yesus dan urapan Roh Kudus merupakan jaminan perlindungan bagi kita untuk tetap hidup kudus di tengah-tengah kecemaran dunia ini. Juga merupakan jaminan kekekalan.

Wahyu 6:5-6

6:5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

 

Minyak bicara Roh Kudus, anggur menunjuk darah Yesus. Sekalipun semua sudah hancur, tetapi kalau kita punya minyak urapan dan darah Yesus maka kita dilindungi oleh Tuhan. Jadi apa yang dimaksud dengan jaminan kekekalan? Artinya pelayanan kita tidak bisa dihalangi oleh apapun, oleh siapapun, bahkan oleh maut. Sudah banyak pendahulu kita yang dipanggil oleh Tuhan, mereka meninggal dalam pelayanan. Tetapi ketika Yesus datang kembali, orang-orang yang sudah mendahului kita, pelayan Tuhan dan hamba-hamba Tuhan yang melayani sampai garis akhir, sampai dipanggil Tuhan, akan dibangkitkan untuk masuk kerajaan 1.000 tahun damai. Di sana mereka melayani, statusnya imam dan raja. Dan masuk kerajaan sorga, melayani selama-lamanya.

Wahyu 20:6

20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.

 

Sementara waktu itu maut dan kerajaan maut dilempar ke neraka.

 

Wahyu 22:3-5

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

 

Di bumi ini status kita imam dan raja, kalau diizinkan meninggal, waktu Yesus datang akan dibangkitkan, masuk kerajaan 1000 tahun dan status kita tetap imam dan raja. Masuk kerajaan sorga, tetap imam dan raja. Jadi kalau ada darah Yesus kita akan setia melayani Tuhan sampai garis akhir. Tidak akan berhenti di tengah jalan, tidak ada istilah pensiun di dalam pelayanan. Kalau di dunia memang harus pensiun, tetapi di ladang Tuhan tidak boleh pensiun. Kekuatan kita adalah darah Yesus dan urapan Roh Kudus.

Mereka yang sudah mendahului kita sudah menyelesaikan perjuangan sampai garis akhir, mereka sudah beristirahat. Kita sekarang masih berjuang, Ayub katakan berpuas-puas dengan penderitaan. Hari-hari kita di dunia ini seperti orang perang, hari orang upahan, berpuas-puas dengan penderitaan. Hari ini masuk angin, besok sakit gigi, lusa sakit kepala. Tetapi kita mendapat upah yang kekal, kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Jangan berhenti melayani Tuhan, tetap pegang janji kita untuk melayani Tuhan sampai garis akhir. Tuhan tidak pernah mengingkari janjiNya. Kalau malam dan siang datang pada waktu yang terbalik, malam jadi siang, siang jadi malam, perjanjian dengan suku Lewi bisa diingkari. Tetapi karena malam selalu datang tepat waktunya, siang datang tepat waktunya, maka perjanjian dengan suku Lewi tidak bisa dibongkar, tidak bisa diingkiari. Jangan bongkar perjanjian dengan Tuhan, layani Tuhan sampai garis akhir.

Maleakhi 2:8

2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.

 

Kalau mengingkari perjanjian dengan Tuhan ini akibatnya:

Maleakhi 2:2-3

2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.

2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.

 

Sudah janji mau melayani Tuhan sampai garis akhir tetapi diingkari, akibatnya:

1)      Berkat menjadi kutuk.

2)      Lengan dipatahkan, artinya tidak bisa utuh, tidak bisa sempurna.

3)      Muka dilempar dengan kotoran dan diseret lagi ke kotoran, artinya dipermalukan oleh Tuhan.

 

Tuhan sendiri tidak pernah mengingkari perjanjiannya dengan suku Lewi, dengan imam-imam dan pelayan Tuhan serta hamba Tuhan, jangan kita ingkari perjanjian dengan Tuhan!

Yeremia 33:20-21

33:20 "Beginilah firman TUHAN: Jika kamu dapat mengingkari perjanjian-Ku dengan siang dan perjanjian-Ku dengan malam, sehingga siang dan malam tidak datang lagi pada waktunya,

33:21 maka juga perjanjian-Ku dengan hamba-Ku Daud dapat diingkari, sehingga ia tidak mempunyai anak lagi yang memerintah di atas takhtanya; begitu juga perjanjian-Ku dengan orang-orang Lewi, yakni imam-imam yang menjadi pelayan-Ku.

 

Kalau kita bisa rubah malam jadi siang, siang jadi malam maka bisa mengingkari perjanjian dengan Tuhan, tetapi tidak mungkin. Jadi jangan ingkari perjanjian dengan Tuhan, tetap melayani sampai garis akhir. Sebab itu miliki perlengkapan darah Yesus, itu kekuatan kita, bukan ijazah, bukan kekayaan, bukan kedudukan dan kepandaian kita. Taruh darah Yesus di cuping telinga kanan, di ibu jari tangan kanan dan di ibu jari kaki kanan, percikan ke pakaian kita. Terus melayani sampai garis akhir.

 

3.      Zakharia dan Elizabet sama-sama keturunan Lewi. Berarti Lewi kawin dengan Lewi, tidak campur-campur. Artinya:

a)      Kehidupan yang memiliki hati yang murni, tidak campur-campur, yaitu tidak ada kepura-puraan, tidak ada yang disembunyikan, betul-betul murni di hadapan Tuhan, hati yang jujur. Soal nikah itu harus hati yang murni, hati yang jujur. Jujur soal tempat tidur, hormati itu maka pasti akan ada buah-buah rohani.

Ibrani 13:4

13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

 

Kaum muda kalau mau masuk nikah harus dengan hati yang murni, hati yang jujur. Bukan karena sesuatu!

 

b)      Menjaga kesatuan nikah. Suami isteri jaga kesatuan nikah, anak-anak juga jaga kesatuan nikah, jangan dibongkar! Yang suka membongkar itu pencuri. Tujuan menikah itu untuk menjadi satu. Sebab itu supaya nikah itu menjadi satu, dasarnya harus benar yaitu berdasarkan kasih dari kayu salib.

Kolose 3:14

3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

 

Yang belum menikah, rencana mau menikah, perhatikan dasarnya dari kayu salib. Sebab rumus nikah itu 1 suami + 1 isteri = 1. + itu salib . Di antara suami isteri hanya boleh ada salib supaya nikah itu satu, tidak boleh ada yang lain.

Efesus 5:31-32

5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

 

Praktek punya dasar kasih dari kayu salib.

1)      Kolose 3:18-19

3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.

3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

 

Jadi praktek dasar kasih dari kayu salib adalah isteri tunduk kepada suami dalam segala hal dan suami mengasihi isteri serta jangan berlaku kasar terhadap isteri.

 

Efesus 5:22-33 (Kasih Kristus adalah dasar hidup suami dan isteri)

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

 

Saya suami orang yang tempramen, berusaha jangan sampai turun tangan memukul isteri. Pemudi kalau sekarang belum bisa taat sama orang tua, jangan paksa menikah, nanti menikah malah menanduk. Pemuda kalau masih kasar, tidak bisa mengasihi sesama, jangan paksa menikah.

 

Masih banyak kekurangan kita dalam hal ini. Kita belajar untuk terus mempraktekan kasih dari kayu salib.

 

2)      Salib itu tempat mengaku dosa dan mengampuni. Jadi praktek kedua saling mengaku dan mengampuni serta melupakan dosa.

 

Ada yang bertanya, bagaimana ini om, ini isterinya sudah bolak balik menyakiti hati suaminya. Apakah bisa diterima atau bagaimana? Jawabannya ini:

I Korintus 7:15

7:15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.

 

Dalam Perjanjian Lama, hukum Taurat, kalau perempuan itu sudah dicemari laki-laki lain tidak boleh kembali lagi kepada suaminya, tetapi Yesus menggenapi hukum Taurat. Yang Tuhan kehendaki adalah hidup dalam damai sejahtera. Dalam damai itu saling mengaku, saling mengampuni serta melupakan dosa. Coba renungkan berapa kali kita menyakiti hati Tuhan? 10 kali? Lebih! Kalau isteri 3 kali tinggalkan suaminya. Kalau  kita dengan Tuhan berapa kali kita sakiti Tuhan tetapi Tuhan ampuni dan mau menerima kita. Itulah yang Tuhan kehendaki. Memang ada ayat mengatakan boleh bercerai kalau karena zinah, tetapi tidak boleh menikah lagi. Harus tahan hidup sendiri.

 

Kalau 2 praktek ini ada maka nikah bisa menjadi satu sampai masuk nikah yang rohani. Jika hati kita adalah hati yang murni, pasti bisa menjaga kesatuan nikah. Dan nikah itu akan diisi dengan 1 Firman pengajaran yang benar.

Seperti Zakharia dan Elizabet menerima berita dari sorga. Hasilnya kita mengalami keajaiban Firman, yaitu:

1)      Efesus 6:16

6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,

 

Nikah itu memiliki perisai iman untuk menangkal panah api iblis. Apa panah api iblis? Dosa, api hawa nafsu daging, api emosi, semua ini bisa ditangkal. Suami mau meledak emosinya, ingat Firman, hati harus hati yang murni maka dia bisa menangkis panah api si iblis.

 

Ada perisai iman menangkal api dosa, api emosi daging, api pencobaan dan termasuk api ajaran palsu. Suami punya perisai, isteri punya perisai maka aman nikah itu. Serangan setan itu bertubi-tubi. Begitu dia lihat kita lengah, dia tembak dengan panah api.

 

2)      Firman menyucikan nikah sehingga nikah itu menjadi benar dan murni sehingga mengalami pesta rohani, mengalami kebahagiaan sorga.

I Korintus 5:8

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Nikah menjadi benar dan murni, nikah bersuasana pesta rohani, mengalami kebahagiaan sorga. Nikah yang bahagia, nikah yang berpesta, buah nikah yang berpesta, ada kebahagiaan sorga.

 

Jadi hati ini menentukan nikah kita bersuasana pesta atau tidak. Kalau hati murni, hati suci maka nikah itu bersuasana pesta. Sebaliknya, jika hatinya kotor maka neraka mini dalam nikah rumah tangga.

 

Hati dan nikah juga ada kaitannya dengan ibadah pelayanan. Kalau hati murni, nikah terjaga kesatuannya maka ibadah juga pasti murni, hanya untuk menyenangkan Tuhan, bukan untuk mencari berkat-berkat yang jasmani. Dalam kitab Keluaran, Harun dan anak-anaknya diberikan jabatan pelayanan murni hanya untuk melayani Tuhan, bukan untuk mencari nafkah dan lain-lain.

 

Nikah dan ibadah, kalau salah satu bermasalah, maka yang lain pasti bermasalah.

Maleakhi 2:13

2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

 

Ini ibadah kering, ibadah bermasalah, karena apa? Karena nikahnya bermasalah.

Maleakhi 2:14

2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

 

Jadi Tuhan mau membentuk hati kita lebih dahulu. Supaya nikah kita berbuah-buah yang rohani maka hati ini harus murni, hati yang yang disucikan. Tidak campur-campur, tidak ada kepura-puraan, tidak ada kemunafikan, tidak ada dosa yang disembunyikan. Semua itu disucikan, ibadahnya murni hanya untuk menyenangkan hati Tuhan. Jadi kemurnian hati menentukan nasib nikah kita, menentukan nasib ibadah pelayanan kita, sampai nasib anak cucu kita. Orang tua yang dikaruniai buah nikah, kalau hati kita tidak murni, hati kotor, hati tidak disucikan, itu menentukan nasib anak cucu kita nanti.

 

Dulu Amram dan Yokhebed sama-sama suku Lewi, itu menunjukan hati yang murni. Menurunkan Musa, orang yang dipakai oleh Tuhan. Jadi itu menentukan nasib anaknya. Kemudian Zakharia dan Elizabet sama-sama suku Lewi, hati yang murni, menurunkan Yohanes Pembaptis, orang yang dipakai Tuhan, ini menentukan nasib anak cucu kita. Mungkin kita tidak bisa mewariskan kekayaan pada anak cucu kita, wariskanlah teladan hati yang murni kepada anak cucu kita.

 

Amram dan Yokhebed anaknya dipakai Tuhan, Zakharia dan Elizabet anaknya dipakai Tuhan. Kitapun begitu, kalau hati kita murni maka kita dipakai Tuhan dan anak cucu kita dipakai Tuhan sampai garis akhir. Banyak orang tua dipakai tetapi anaknya tidak. Kalau belajar sejarah raja-raja Israel, raja-raja Yehuda, bapanya dipakai Tuhan, penerusnya merusak. Ayo kita mohon kepada Tuhan, kita jaga hati tetap murni maka kita dipakai bersama anak cucu sampai garis akhir. Dipakai = berguna bagi Tuhan = berbuah, ada buah-buah rohani bagi Tuhan.

 

Kalau ada yang gugur dari keluarga kita, bagaimana? Jangan lemah, itu berarti penyaringan sedang terjadi dan memang harus terjadi. Tetap jaga kemurnian hati. Kalau ada salah satu gugur, jangan kita ikut-ikutan gugur, rugi kita! Mungkin orang tua yang gugur, anak tetap hati murni, tetap melayani sampai garis akhir. Atau mungkin anaknya yang gugur, orang tua tetap kuat, jangan ikut lemah, jangan loyo, tetap jaga kemurnian hati. Kemurnian hati menurunkan anak cucu yang berguna bagi Tuhan.

 

Sebaliknya kalau hati tidak murni, tidak satu, anak-anak Allah menikah dengan anak-anak manusia, menurunkan raksasa yaitu orang-orang yang hidup dalam hawa nafsu daging yang besar. Seperti manusia di zaman Nuh, anak-anak Allah melihat anak manusia cantik-cantik lalu mengambil siapa saja yang disukai hatinya. Nikahnya salah  menghasilkan rakasasa.

 

Malam ini ada Firman menusuk sampai ke hati, ada perjamuan suci kita terima. Biarlah hati kita terjaga kemurniannya, tidak mau campur-campur, tidak ada kepura-puraan, tidak ada kemunafikan, tidak ada sesuatu yang disembunyikan, mau disucikan, hati yang jujur. Itu menentukan nasib nikah kita, nasib ibadah pelayanan kita, sampai nasib anak cucu kita.

 

4.      Lukas 1:6

1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.

 

Hidup dalam kebenaran dan menuruti segala perintah Tuhan. Buang segala yang tidak benar sekalipun sakit bagi daging, dari pada kita yang terbuang dari hadapan Tuhan. Kalau kita buang yang tidak benar maka kita terpilih seperti Zakharia dan Elizabet yang dipilih Tuhan.

 

Ini 4 proses untuk menghasilkan buah-buah rohani. Dengan 4 proses ini kita akan mengalami keajaiban Firman. Terutama keajaiban Firman secara rohani, kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia yang rohani sampai sempurna sama seperti Yesus.

 

Dulu Zakharia dan Elizabet menurunkan Yohanes Pembaptis yang dipakai Tuhan mempersiapkan umat yang layak bagi Tuhan.

Lukas 1:6,17

1:6 Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.

1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."

 

Sekarang bagi kita, kalau 4 proses tadi ada pada kita maka nikah kita menghasilkan buah-buah yang rohani bagi Tuhan yaitu setiap anggota dalam rumah tangga mengalami keubahan hidup sampai sempurna, menjadi umat yang layak bagi Tuhan. Ini doa kita, supaya mengalami keubahan hidup, nikah kita menjadi satu, nikah yang sehati, yang sepikir, nikah yang mencapai satu tujuan yaitu menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, umat yang layak bagi Tuhan, Mempelai Wanita Tuhan. Doa saya selalu ingat kami kalau Engkau datang kembali, jangan ada satupun yang tertinggal dan binasa, biarlah bersama keluarga kami bisa menyongsong Engkau di awan-awan. Doa pagi, doa siang, doa malam, itu yang selalu diucapkan.

 

Keajaiban Firman secara jasmani juga akan kita alami. Dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Zakharia sudah tua, Elizabet mandul tetapi bisa memiliki anak. Semua menjadi indah pada waktunya. Bagi keluarga yang merindukan buah nikah, yakin kalau nikah menghasilkan buah-buah yang rohani maka yang jasmani juga kita mengalami keajaiban Firman itu. Tuhan sanggup menghapus kemustahilan.

Biar kita mohon kepada Tuhan malam ini supaya Tuhan berikan hati yang murni, hati yang suci, hati yang jujur sebab itu menentukan nasib nikahku, nasib buah nikahku, nasib pelayananku dan menentukan kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan atau tidak. Hati yang murni itu kualitas mempelai wanita Tuhan.

Wahyu 14:4

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

 

Firman sudah kita terima, biarlah Firman menyucikan sampai dalam hati kita. Perjamuan suci kita terima mempermanentkan Firman di dalam kita. Kita kembali memiliki hati yang murni dan kita mengalami keajaiban-keajaiban dari Firman itu.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar