20230910

Kebaktian Umum, Minggu 10 September 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:9

13:9 Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!

13:10 Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.

 

Ayat 1 sampai 10 ini tentang penampilan antikristus dan penganiayaan yang hebat yang dilakukan oleh antikristus selama 3,5 tahun. Ayat 9 dan 10 ini jalan keluar untuk menghadapi antikristus. Di depan kita tidak tahu kapan antikristus muncul tetapi Alkitab mengatakan sekarang sudah banyak antikristus yaitu orang di antara kita yang tidak sungguh-sungguh. Nanti tinggal tunggu bosnya menguasai seluruh dunia, waktunya kita tidak tahu. Sebabnya mulai dari sekarang kita harus punya sikap berjaga-jaga, mengantisipasi antikristus ini.

 

Jalan keluar menghadapi antikristus adalah dengan ketabahan iman, artinya berjuang untuk mempertahankan iman.

Yudas 1:3

1:3 Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.

 

Iman yang benar adalah iman yang timbul dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Kristus itu artinya yang diurapi. Jadi Firman Kristus itu Firman dalam urapan Roh Kudus.

 

Sekarang kita pelajari langkah-langkah mempertahankan iman. Sampai kita memiliki iman yang murni, iman yang sempurna. Dalam Tabernakel digambarkan dengan buli-buli emas berisi manna.

1.      Yakobus 1:19

1:19  Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

 

Langkah pertama cepat untuk mendengar. Apa maksudnya ini?

Ibrani 5:11-14

5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.

5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Di sini ditunjukan ada 2 macam makanan rohani, Firman yang benar:

a)      Susu = Firman penginjilan, Firman yang memberitakan tentang Yesus yang datang pertama kali sebagai satu-satunya manusia tidak berdosa, yang mati di kayu salib menyelamatkan manusia yang berdosa. Ini ajaran dasar, penginjilan. Kalau kita hanya mendengar Firman penginjilan, menjadi kehidupan yang hanya dibenarkan dan diberkati, kita lamban untuk mendengar, rohani kita masih kanak-kanak.

 

b)      Makanan keras = Firman pengajaran. Dalam Yakobus 1:19 tadi dikatakan harus cepat untuk mendengar, artinya kita harus meningkat pada Firman pengajaran yang benar. Harus bisa mendengar Firman pengajaran yang benar, makan makanan yang keras supaya pertumbuhannya cepat, rohani bertumbuh sampai dewasa. Kalau Yesus datang lalu rohani kita masih kanak-kanak, tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Mungkin ada yang berkata saya sudah dalam pengajaran berarti sudah bertumbuh rohani. Belum tentu! Orang sudah dalam pengajaran masih diperiksa lagi bagaimana sikapnya mendengar Firman. Sudah disediakan makanan, tetapi kalau tidak dia makan, tidak dia nikmati tetap rohaninya kanak-kanak.

 

Tanda rohani kanak-kanak:

a)      Efesus 4:14

4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Mudah diombang-ambingkan oleh angin pengajaran yang palsu, pengajaran yang tidak sesuai yang tertulis dalam Alkitab. Kalau masih suka ingin tahu yang lain, berarti rohani masih kanak-kanak. Kalau rohani bertumbuh tidak akan mau lagi mendengar ajaran yang lain, hanya mau mendengar ajaran yang sehat.

Makanya pada fomulir iman dituliskan, kalau mau mengikuti suatu persekutuan harus berdasarkan izin dari gembala. Sebagai gembala saya harus mengawasi pertumbuhan rohani dari jemaat. Jangan kanak-kanak, bahaya. Harus tingkatkan sampai dewasa rohani.

 

b)      Galatia 4:1

4:1 Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;

 

Tanda kedua dia adalah hamba dosa, hamba daging, hamba dunia. Diperhamba oleh dosa, diperhamba oleh dagingnya sendiri, dia selalu menuruti apa yang menjadi keinginan dagingnya, dan diperhamba dunia, terikat dengan dunia.

 

Kalau poin yang pertama gampang diombang-ambing, mungkin kita tidak bisa meraba orang itu, padahal hatinya sudah bimbang karena mendengar pengajaran sana sini. Di gereja dia kelihatan aktivis tetapi di rumah masih dengar yang sana, lirik yang sini, tidak sepengetahuan gembala ikut persekutuan sana sini. Atau poin kedua dia hamba dosa, dilihat manusia benar dan suci padahal sudah ada dosa-dosa dia lakukan, ada yang dia sembunyikan. Mungkin itu tidak kita tahu, kita tidak bisa menilai dia ini rohani kanak-kanak atau dewasa. Tetapi ada tanda yang bisa dilihat orang ini rohaninya dewasa atau kanak-kanak rohani adalah poin ketiga.

 

c)      Matius 18:6

18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

 

Menyesatkan ini diambil dari bahasa aslinya skandalon artinya menyandung.

Markus 9:42

9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.

 

Tanda rohani masih kanak-kanak itu mudah tersandung dan menjadi sandungan bagi orang lain. Coba lihat anak-anak, lari-lari tiba-tiba tersandung jatuh nangis lagi.

 

Ayo kita berjuang mempertahankan iman, berjuang untuk bertumbuh rohani kita. Jangan kanak-kanak, tingkatkan rohani sampai dewasa. Itu sebabnya dalam mendengar Firman pengajaran yang benar, kita harus memperhatikan cara mendengarnya.

Lukas 8:18

8:18 Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."

Bagaimana cara mendengar Firman yang baik?

Yohanes 16:13-15

16:13  Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

16:15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."

 

Cara mendengar Firman yang baik itu di dalam urapan Roh Kudus sehingga kita bisa mendengar Firman dengan suatu kebutuhan dan suatu kerinduan.

Yohanes 16:7

16:7  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

 

Berarti Roh Kudus itu berguna bagi kita. Kita mendengar Firman dalam Roh Kudus berarti mendengar dengan suatu kerinduan, suatu kebutuhan. Tidak akan main-main, perhatiannya akan terfokus kepada Firman karena ada urapan. Kalau tidak ada urapan hanya seperti menerima pelajaran di sekolah, menurut pengetahuan otak hanya bisa menerima pelajaran selama 45 menit. Kalau manusia terbatas mendengar sesuatu. Kalau ada Roh Kudus memberikan kemerdekaan, kebebasan.

II Korintus 3:17

3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

 

Kemerdekaan ini artinya mendengar Firman tidak bisa dibatasi oleh apapun. Kita minta selalu supaya Tuhan urapi, sehingga mendengar Firman dengan suatu kebutuhan, dengan suatu kerinduan. Maka sebagai hasilnya kita bisa memahami dan mengerti Firman.

II Timotius 2:7

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

 

Bisa mengerti Firman, Firman tertulis di dahi. Kita periksa diri kita, selama ini kita sudah mengikuti pengajaran, sekian tahun dalam pengajaran, apakah sudah mengerti Firman atau belum. Jadi kita bisa meraba diri kita sendiri, kita sudah sampai pada level rohani yang mana. Bukti mengerti Firman:

Yakobus 1:19-20

1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;

1:20 sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.

 

a)      Bukti pertama lambat untuk berkata. Artinya setiap mau berkata-kata ditimbang menurut kebenaran Firman, tidak asal ngomong. Sehingga menghindarkan kita dari perkataan yang sia-sia. Salah satu yang akan dihakimi waktu takhta putih digelar adalah perkataan yang sia-sia!Kalau anak-anak tidak mengerti, sembarang saja dia ngomong. Tetapi kalau orang dewasa dia timbang perkataannya dengan kebenaran Firman. Tidak akan mau ngomong sembarang, apalagi menjelekkan orang, mau menggosipkan orang, memfitnah dan lain-lain. Kalau hamba Tuhan omongannya sembarang, omongannya sia-sia, kalau saya jemaat tidak mau digembalakan orang seperti itu! Masa mau digembalakan oleh anak-anak. Kalau pemimpinnya anak-anak, apa yang terjadi?

Yesaya 3:12

3:12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!

 

Jalan yang ditempuh dikacaukan, berarti tidak bisa mencapai Yerusalem Baru, kacau jalannya. Bapak ibu kekasih dalam Tuhan harus membawa diri digembalakan. Tetapi lihat siapa hamba Tuhan yang melayani. Bapak ibu silahkan menilai, kalau lihat saya gembala asal saja ngomong berarti rohani saya masih kanak-kanak. Rugi, nanti malah dikacaukan dan disesatkan.

 

Lambat berkata-kata, kontrol perkataan sesuai Firman,

 

b)      Lambat untuk marah. Artinya bisa menahan emosi, tidak bersungut-sungut, tidak berbantah-bantah. Memang ada hal yang mau membangkitkan amarah, tetapi bisa kita redam. Kitab Amsal katakan berkepala dingin. Tidak langsung marah “siapa yang ngomong, saya hadapi dia, saya datangi, saya mau labrak!”. Apalagi kalau dia hamba Tuhan, tidak boleh pemarah, tidak boleh suka bertengkar. Jangan jadi hamba Tuhan kalau suka bertengkar.

II Timotius 2:23

2:23 Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,

2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar

Kalau ada hal yang mau membangkitkan marah, hindari.

 

Itulah orang yang rohaninya bertumbuh, bisa mengerti Firman, dia hindari hal-hal seperti itu. Kalau kita terganggu, hindari, pura-pura tuli, beres! Saul pertama kali ditahbiskan menjadi raja, orang-orang dursila berkata "masa dia mau pimpin saya jadi raja” tetapi Saul pura-pura tuli. Begitu Saul sudah menang, rakyat berkata “mana itu orang-orang dursila yang menghina raja, bawa kemari, bunuh!” tetapi Saul bilang tidak usah. Itu waktu Saul masih memiliki urapan. Begitu dia sudah tidak ada urapan, dia jadi pembunuh.

 

2.      Yakobus 1:21

1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

 

Ini percaya yakin pada Firman, Firman tertulis di hati, menjadi iman. Kalau hanya sebatas pengertian, nanti menjadi pengetahuan dan perdebatan. Bagaimana Firman itu bisa menjadi iman di dalam hati? Tadi dikatakan buanglah segala yang kotor. Apa yang kotor di dalam hati harus dibuang supaya tanah hati itu menjadi tanah hati yang lembut. Firman ditanam langsung tertancap di situ.

 

Apa yang kotor di hati? Kita belajar dari perumpamaan seorang penabur.

Markus 4:1-8

4:1 Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu.

4:2 Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka:

4:3 "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.

4:4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

4:5 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.

4:6 Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.

4:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.

4:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat."

 

Pemberitaan Firman itu bagaikan penaburan benih. Kita harus memperhatikan benihnya dan juga tanahnya. Benih itu Firman pengajaran yang benar, tanah itu hati kita. Kita buang apa yang kotor di hati.

a)      Kotoran pertama di hati adalah tanah pinggir jalan. Apa itu?

Markus 4:4,15

4:4 Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.

4:15 Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.

 

Hati pinggir jalan itu adalah hati yang mengembara saat mendengar Firman, hatinya dan pikirannya jalan-jalan. Itu harus dibuang, fokus saat mendengar Firman Tuhan.

 

b)      Tanah berbatu

Markus 4:16-17

4:16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,

4:17 tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.

 

Tanah berbatu ini hati yang semangat serta bergembira mendengar Firman tetapi hanya emosi daging. Tetapi begitu diperhadapkan dengan pencobaan dan penderitaan karena Firman, kena masalah, kena penderitaan, dia loyo, putus asa, kecewa, dia segera murtad, sampai meninggalkan Firman pengajaran yang benar.

 

Kita periksa hati kita, mendengar Firman jangan hanya emosi daging. Tetapi sungguh-sungguh kita buka hati kita selebar-lebarnya pada Firman. Bisa dilihat dan diraba kalau itu emosi daging ketika diperhadapkan dengan permasalahan. Sama juga hamba Tuhan, kalau sudah dipuji “luar biasa om, dahsyat” lalu dia bangga dan sombong, itu sudah emosi daging. Begitu ada yang bilang om saya tidak mengerti Firman yang disampaikan. Malah dijawab “memang kau keras hati!!” itu emosi daging.

 

c)      Tanah bersemak duri

Markus 4:18-19

4:18 Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu,

4:19 lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.

 

Hati yang berisi keinginan daging dan kekuatiran. Kalau ada keinginan daging pasti nanti kuatir. Kalau karena keinginan daging, saya mau buka pelayanan di Palu, begitu diperhadapkan dengan biayanya langsung kuatir. Nanti kalau ada yang melawan, sudah kuatir. Tetapi kalau dari Tuhan, jalan saja. Biarlah terjadi secara wajar, Tuhan sediakan semuanya.

 

Ketiga kotoran ini harus disucikan menjadi hati yang lemah lembut maka Firman akan bertumbuh dan menghasilkan buah-buah yang rohani. Apa itu buah-buah rohani yang dihasilkan?

a)      Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Yang pertama buah pertobatan. Kelihatan dia mendengar Firman sudah menjadi iman di hatinya, pasti ada pertobatan, berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan, bukan malah menambah-nambah dosa. Orang berdosa itu berjalan membelakangi Tuhan. Bertobat itu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Kalau sebatas berhenti berbuat dosa, kalau digoda lagi masih bisa jatuh lagi.

 

Kembali kepada Tuhan dibuktikan dengan melayani Tuhan. “Saya sudah tidak merokok, saya sudah tidak mabuk, saya sudah tidak narkoba, tetapi tidak mau melayani” itu belum bertobat. Bertobat yang benar, berhenti berbuat dosa dan melayani Tuhan.

I Tesalonika 1:9

1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

 

Melayani itu ada buah yang bisa dinikmati. Gembala bisa menikmati, Tuhan lebih lagi menikmati. Gembala senang, apalagi Tuhan di sorga. 1 orang bertobat, malaikat di sorga bersukacita.

 

Ayo jangan menambah dosa, berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan, layanilah Tuhan, hidup dalam kebenaran.

 

b)      Buah ketekunan.

Lukas 8:15

8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

 

Artinya masuk kandang penggembalaan, bisa tekun dalam 3 macam ibadah pokok:

1)      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan KurbanNya. Kita diberikan makan.

2)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karuniaNya, kita menerima air kehidupan, minum.

3)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah dooa. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Ada udara segar untuk kita bernafas.

 

Sesudah bertobat mau ke mana? Harus tergembala. Kalau tidak tergembala bisa kembali pada hidup yang lama.

Kisah Para Rasul 2:38,41-42

2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.

2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

 

Tekuni 3 macam ibadah pokok. Kalau terus kita tekuni maka muncul buah permulaan. Kalau terus melekat pada pokok maka buah itu semakin besar sampai akhirnya buah matang.

 

c)      Buah matang

Yakobus 1:4

1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

 

Buah matang itulah buah kesempurnaan, buah mempelai, menjadi mempelai wanita Tuhan. Mempelai wanita Tuhan itu berdiri di atas bulan, bulan itu bicara iman yang permanent, hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Bermahkotakan 12 bintang, hasil ketekunan dalam ibadah raya. Berpakaian matahari hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

 

Kalau secara rohani ada buah maka secara jasmani juga ada buah, artinya kita dipelihara oleh Tuhan secara berkelimpahan. Berkelimpahan ini artinya sampai bisa mengucap syukur dan menjadi berkat bagi orang lain. Punya kekayaan ratusan juta, tetapi kalau tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain, itu bukan berkat berkelimpahan. Berkatnya sekian ratus ribu tetapi bisa menjadi berkat bagi orang lain, maka dia dipelihara secara berkelimpahan. 1 juta dia dapat tidak mengucap syukur, tidak berkelimpahan. 50 ribu dia dapat dan dia mengucap syukur, itu pemeliharaan secara berkelimpahan.

 

Tergembala itu soal hati. Kalau hatinya lemah lembut tidak usah dipaksa pasti tergembala. Kalau hatinya masih keras, mau dicungkil bagaimanapun, sulit tergembala.

 

3.      Praktek Firman

Yakobus 1:22

1:22  Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

 

Jemaat mendengar Firman tanpa praktek Firman itu menipu diri sendiri. Kalau dirinya sendiri dia tipu, apalagi orang lain. Saya hamba Tuhan sampaikan Firman tetapi tidak mempraktekan Firman, saya penipu ulung! Jangan jadi penipu, pendusta itu anaknya iblis.

 

Apa tanda orang itu menipu diri sendiri?

I Yohanes 1:8

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

 

Prakteknya merasa tidak berdosa. Kebenaran tidak ada di dalamnya, berarti yang ada di dalamnya hanya kebenaran diri sendiri, tidak ada kebenaran Firman. Dia merasa tidak berdosa, cenderung salahkan orang. Kalau hamba Tuhan selalu salahkan jemaat, tidak pernah dia yang salah. Jemaat ini pemberontak, jemaat tidak dengar-dengaran, tidak taat! Segala macam dia omongi, itu karena merasa dirinya tidak berdosa, merasa dirinya paling super, paling hebat. Sampai salahkan hamba Tuhan lain, salahkan Firman “ini Firman ini bukan begini, harusnya begitu” dia merasa lebih pintar dari Tuhan. Itulah orang yang mendengar Firman tanpa praktek.

 

Sidang jemaat ayo, dengar Firman dipraktekan. Praktek Firman itu adalah perbuatan iman, menentukan iman kita sempurna.

Yakobus 2:21-22

2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?

2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

 

Kita berpacu dengan waktu, dengar Firman langsung praktekkan. Maka iman kita bertumbuh sampai sempurna. Tuhan mau kita memiliki iman yang sempurna. Perjuangkan iman sampai sempurna.

 

Contoh perbuatan iman:

a)      Kita belajar dari Abraham. Abraham mempersembahkan Ishak, anak yang dinanti 25 tahun dipersembahkan di gunung Moria. Artinya kepada kita, memberikan apapun yang Tuhan minta, yang Tuhan kehendaki sekalipun tidak sesuai kehendak kita. Bahkan kita harus sengsara daging untuk melakukan itu.

 

Ini pengorbanan Abraham, memberikan apapun yang Tuhan minta, yang Tuhan kehendaki. Sekalipun tidak sesuai dengan kehendaknya dan dia harus sengsara daging. Itu perbuatan iman. Kita teladani Abraham. Tuhan minta apa, kita korbankan sekalipun sengsara bagi daging. Tuhan minta kita bertekun 3 macam ibadah, sekalipun kita bekerja, kita berjuang untuk datang, itu sengsara bagi daging. Untuk menempuh jarak yang jauh itu sengsara bagi daging. Kehendak kita tidak usahlah datang, kehendak kita ibadah yang dekat-dekat saja. Tetapi kehendak Tuhan harus tergembala di sana sekalipun sengsara bagi daging.

 

Tuhan tidak meminta apa yang tidak ada pada kita, yang Tuhan minta apa yang ada pada kita. Abraham korbankan anakmu. Kan ada anaknya. Orang kaya jual hartamu, bagikan pada orang miskin dan ikutlah aku. Jadi apa yang ada yang Tuhan minta.

 

Saya tidak setuju janji iman karena Alkitab mencatat tidak seperti itu. Alkitab katakan apa yang ada padamu.

II Korintus 8:12

8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.

 

Jadi seharusnya tidak sulit, kan apa yang ada pada kita. Tuhan minta kaum muda serahkan hidupmu, layani Tuhan sepenuh. Tidak sulit, itukan ada pada kita. Yang membuat sulit daging kita. Makanya daging itu harus dirobek dengan pedang Firman pengajaran yang benar sehingga kita bisa memberi apapun yang Tuhan minta.

Kejadian 22:2

22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

 

Abraham harus mempersembahkan Ishak di atas gunung Moria. Gunung Moria adalah tempat Bait Allah didirikan.

II Tawarikh 3:1

3:1 Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.

 

Dari sini bisa kita lihat, apa yang kita beri kepada Tuhan, disertai dengan sengsara daging, tidak akan hilang. Tetapi mengarahkan kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Ishak dipersembahkan di gunung Moria, Bait Allah dibangun di atas gunung Moria. Bicara Bait Allah itu bicara Tubuh Kristus.

 

Tuhan itu tidak menipu, begitu kita mau memberi apa yang Tuhan minta sekalipun sengsara bagi daging, maka kita bertemu Yehova Jireh. Tuhan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

Kejadian 22:10-14

22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."

22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.

22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

 

Tuhan tidak pernah menipu, kita berikan apa yang Tuhan minta sesuai kehendak Tuhan, sekalipun tidak sesuai kehendak kita dan kita sengsara untuk memberikan itu. Maka kita bertemu Yehova Jireh, Tuhan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Tahun ini tahun mujizat, Tuhan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

b)      Rahab, bangsa kafir orang Yerikho, dia bukan perempuan baik-baik.

Yakobus 2:25

2:25 Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?

 

Perbuatan imannya menyembunyikan 2 orang pengintai yang diutus oleh Yosua supaya bangsa Israel bisa masuk tanah Kanaan, Kanaan artinya negeri kegerakan. Kalau saat itu ketahuan bahwa Rahab ini menyembunyikan orang Israel, dia bisa dibunuh. Artinya bagi kita tidak kuatir, tidak takut untuk berkorban apapun untuk masuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Kegerakan Firman ini semakin besar, semakin terasa kegerakan ini.

 

Jalan baru di Palu sudah terjadi, nanti akan ada pembukaan jalan-jalan baru yang lain lagi. Seperti dalam kitab Yosua, tabut di depan, dipikul oleh imam-imam dari suku Lewi menuju tempat yang tidak pernah dilalui sebelumnya. Kegerakan ini akan semakin membesar, semakin meluas. Kita tidak kuatir, tidak takut berkorban apapun untuk masuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

 

Hasilnya:

Yosua 2:18-19

2:18 sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.

2:19 Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapa pun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.

 

Rahab sekeluarga selamat oleh karena seutas tali benang kirmizi, benang merah. Ini menunjukan Korban Kristus, darah Yesus. Artinya bagi kita:

1)      Kalau kita mau berkorban apapun untuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kita menerima keselamatan nikah oleh karena darah Yesus. Satu saja mau terlibat dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, ada harapan sekeluarga selamat. Aktifkan diri dalam kegerakan Firman, aktifkan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, aktifkan diri melayani maka bisa selamat sekeluarga.

 

Kalau Rahab perempuan tidak baik-baik, nikahnya bisa selamat. Apalagi nikahnya saya hamba Tuhan, apalagi nikahnya kita pelayan Tuhan, Tuhan mampu menyelamatkan! Yang penting aktif dalam kegerakan, jangan santai, jangan malah dikurangi aktivitas pelayanan tetapi semakin bergairah!. Tetap aktif dalam kegerakan, tambah frekuensi pelayanan, tambah penyembahan, tingkatkan pelayanan, pasti bisa ditolong.

 

2)      Rahab akhirnya menikah dengan salah satu pengintai itu. Artinya bagi kita, darah Yesus menyatukan Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Efesus 2:13-16

2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Rahab ini seorang pelacur, ini mengambarkan kita bangsa kafir yang kotor, yang najis, yang harusnya binasa, harus ditumpas. Tetapi kalau ada seutas tali benang kirmizi, masih berlaku korban Kristus, manfaatkan itu. Apapun keadaan kita, sejahat senajis apapun kita, tetapi kalau kita mau menerima korban Kristus, mau menyelesaikan dosa, mau membawa diri digembalakan, mau melibatkan diri dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, dalam kegerakan Firman pengajaran yang benar, Tuhan mampu memulihkan keadaan kita. Tuhan mampu menyelamatkan secara pribadi, Tuhan juga mampu menyelamatkan nikah kita sekalian, bahkan membawa kita menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

 

Masih ada Korban Kristus, masih berlaku bagi kita. Rahab perempuan pelacur tetapi menjadi sasaran hadirat Tuhan. Sebenarnya tidak layak tetapi bisa masuk dalam silsilah Yesus.

Matius 1:1,5,16

1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,

1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.

 

Rahab masuk dalam silsilah Yesus, bisa menerima kedatangan Yesus pertama kali. Dengan iman dan perbuatan iman, kita bangsa kafir yang tadinya kotor, tadinya najis tetapi sudah diselamatkan oleh Korban Kristus, mau tergembala, mau melayani Tuhan, bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja, sebagai Mempelai Pria Sorga. Jangan putus asa, apapun keadaan kita, seperti Rahab sudah jatuh dalam puncaknya dosa tetapi masih ada Korban Kristus. Perhatian Tuhan masih tertuju kepada kita. Sekalipun kita tidak layak tetapi kita menjadi sasaran hadirat Tuhan. Kita mau dijadikan gereja yang sempurna, mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan.

 

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar