20230923

Kebaktian Doa, Sabtu,23September 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 11:21,32

11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

11:32  Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

 

Ada 3 sikap untuk ditolong dan dipulihkan oleh Tuhan:

1.      Percaya kepada Yesus (ayat 25-27)

2.      Harus sehati (ayat 21,32)

3.      Tersungkur di bawah kaki Yesus (ayat 32)

 

Kita masih mempelajari poin kedua, harus sehati. Perkataan Marta dan Maria sama dalam menghadapi Lazarus yang mati.Lazarus yang mati bagi kita sekarang itu menunjukan kematian rohani serta kebusukan-kebusukan dalam berbagai hal, masalah sampai yang mustahil.Dalam menghadapinya yang harus kita lakukan adalah harus sehati, ini artinya menjadi rumah doa.

Matius 18:19

18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

 

Sepakat = sehati. Meminta kepada Bapa = berdoa. Jadi sehati itu menjadi rumah doa. Artinya menjadi rumah doa, kita yang sudah ditebus oleh darah Yesus, harus beribadah melayani Tuhan sampai memuncak pada doa penyembahan. Doa penyembahan itu puncak ibadah, itu adalah miliknya Tuhan.

 

Ada 3 milik Tuhan yang tidak boleh diganggu gugat.

1.      Perpuluhan dan persembahan khusus, kembalikan itu kepada Tuhan.

2.      Ibadah pelayanan yang memuncak pada doa penyembahan.

3.      Mempelai wanita Tuhan, ini milik Tuhan yang terbesar. Kita mau dibentuk untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Kalau tidak mau beribadah melayani Tuhan, tidak mau menyembah Tuhan, tidak mau mengembalikan miliknya Tuhan, itu berarti merampas miliknya Tuhan.Biarlah kita kembalikan miliknya Tuhan itu. Ibadah pelayanan kita kerjakan dengan sungguh-sungguh sampai memuncak menyembah Tuhan untuk memuliakan Tuhan.

 

Supaya ibadah dan penyembahan kita memuliakan Tuhan maka perlu penyucian lebih dalam. Banyak kali orang Kristen beribadah melayani Tuhan tetapi tidak memuliakan Tuhan, tidak berkenan kepada Tuhan. Sudah beribadah melayani tetapi tidak dikenalTuhan.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Sudah beribadah melayani tetapi tidak berubah, berarti tidak memuliakan Tuhan.

II Timotius 3:5

3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

 

Tuhan mau ibadah pelayanan serta penyembahan kita memuliakan Tuhan. Sebab itu perlu penyucian lebih dalam.

Mazmur 24:3-4

24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

 

Harus ada penyucian lebih dalam yaitu penyucian hati, penyucian tangan atau perbuatan, sampai penyucian mulut, perkataan, maka ibadah kita berkenan kepada Tuhan. Mulai dari hati disucikan, tidak ada kepahitan, kebencian, keinginan jahat dan keinginan najis. Dan juga perbuatan jahat dan najis perlu disucikan. Sampai mulut harus disucikan. Sebab ibadah pelayanan menjadi sia-sia kalau kita tidak mengekang lidah.

Yakobus 1:26

1:26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

 

Sebelum ibadah sudah gosip, setelah ibadah gosip lagi,ceritakan kekurangan orang,  ibadahnya sia-sia! Jadi harus mengekang lidah, dijaga mulut kita ini. Perlu penyucian lebih dalam supaya ibadah kita diterima oleh Tuhan karena itu miliknya Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat. Mari bawa hidup kita untuk mengalami penyucian lebih dalam, terus disucikan, semakin dalam disucikan sampai lidah kita tidak salah lagi di dalam perkataan. Ibadah kita menjadi ibadah yang berkenan kepada Tuhan, diterima oleh Tuhan.

 

Ibadah pelayanan dan penyembahan adalah milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat. Jadi kalau melalaikan ibadah pelayanan dan penyembahan, bahkan meninggalkannya, ada akibatnya. Coba kita mengambil milik orang lain, kalau ketahuan ada akibatnya, bisa dilapor polisi, dipenjarakan dan lain-lain. Ada sanksinya, begitu juga miliknya Tuhan, kalau tidak beribadah melayani, tidak mau menyembah Tuhan, ada akibatnya:

1.      Ibrani 10:25-27

10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

10:26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

 

Akibat pertama berhutang darah yang tidak bisa dibayar bahkan oleh penghukuman api neraka. Kita bangsa kafir bisa beribadah karena darah Yesus.

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Kita bisa beribadah melayani Tuhan karena kita sudah dibeli oleh darah Yesus.

I Korintus 6:19-20

6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

 

Sebab itu tingkatkan ibadah pelayanan kita. Jangan sampai kita berhutang darah yang tidak bisa dibayar oleh penghukuman neraka sekalipun. Akibat pertama saja sudah ngeri.

 

2.      Matius 21:12-13

21:12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati

21:13 dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

 

Di sini Yesus membersihkan Bait Allah dari pedagang-pedagang merpati, pedagang lembu dan kambing domba. Tadinya kita ini ditebus menjadi rumah doa. Kalau tidak beribadah maka menjadi sarang penyamun. Ini akibat kedua, rumah doa berubah fungsi menjadi sarang penyamun, tempat berjual beli. Roh jual beli itu roh antikristus.

Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Secara rohani dia sudah dicap 666 oleh antikristus. 6 pertama tubuhnya daging, 6 kedua jiwanya daging, 6 ketiga rohnya daging. Tubuh, jiwa dan rohnya daging sehingga yang dia lakukan hanya menuruti hawa nafsu dagingnya, tidak pernah berubah, tetap manusia daging dengan tabiat dagingnya dan perbuatan dagingnya.

 

3.      Akibat ketiga kalau persoalan ibadah tidak dipenuhi, sangat membuat Tuhan cemburu. Tuhan itu adalah Allah yang cemburu yang membalaskan sampai kepada keturunan ke-10 dan seterusnya. Di situ dikaitkan dengan ibadah.

Keluaran 20:3-5

20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

 

Cemburu Tuhan itu bagaikan nyala api neraka!

Kidung Agung 8:6

8:6 — Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

 

Kidung Agung 8:6 (Terjemahan Lama)

8:6 Taruhlah akan daku dalam hatimu bagaikan meterai, bagaikan meterai pada lenganmu; karena kuat kasih itu seperti kuat maut, dan cemburuan itu hebat seperti alam barzakh, nyalanya seperti nyala api, seperti halilintar Tuhan.

 

Jadi kalau melalaikan ibadah pelayanan sampai meninggalkan ibadah pelayanan, orang itu sedang memasukan dirinya ke dalam api neraka.

 

Cemburu Tuhan bagaikan api neraka. Jangan sampai kita memasukan diri kita di dalam api neraka. Seharusnya kita semakin dekat dengan Tuhan untuk semakin dekat masuk dalam kerajaan Sorga Yerusalem Baru. Biarlah kita tingkatkan kesetiaan dan kobaran kita dalam ibadah pelayanan dan penyembahan sampai garis akhir!

 

Memang kesetiaan di dalam ibadah itu adalah sesuatu yang langkah di akhir zaman ini.

Amsal 20:6

20:6 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?

 

Banyak orang yang baik hati, tetapi yang setia itu langkah betul-betul. Kalau kita bisa setia berkobar beribadah melayani Tuhan sampai saat ini bahkan sampai garis akhir, itu semua hanya karena kasih karunia Tuhan. Hanya orang yang mendapat kasih karunia Tuhan yang bisa setia berkobar-kobar beribadah melayani Tuhan. Sifat yang Tuhan rindukan dari kita adalah sifat setia ini.

Amsal 19:22

19:22 Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.

 

Di dunia saja secara jasmani, yang dicari itu orang yang setia, orang yang loyal. Dalam bekerja dicari orang yang setia. Kalau sedikit-sedikit sudah mundur, pindah kerja lain lagi, itu tidak dipakai.Biarlah kesetiaan itu menjadi karakter, menjadi tabiat kita, sehingga tidak bisa diganggu-gugat oleh apapun.Tantangan himpitanapapun yang dihadapi tetap setia berkobar di dalam ibadah pelayanan.

 

Hidup kita tidak mulus-mulus, ada tantangan dan himpitannya serta ada tekanannya. Semua itu merupakan pembentukan karakter setia kepada kita. Kalau diizinkan dihimpit oleh keluarga atau ditekan oleh pemerintah dan lain sebagainya, itu semua pembentukan karakter rohani kita, karakter setia ini.

 

Kita belajar 1 contoh dalam Alkitab yaitu Daniel. Dia setia beribadah kepada Tuhan sekalipun ada ancaman gua singa. Waktu itu dikeluarkanlah suatu undang-undang, setiap orang yang memohonkan sesuatu kepada Allahnya, bukan kepada raja akan dilempar ke dalam gua singa.

Daniel 6:5-6

6:5 Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.

6:6 Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"

 

Secara jasmani, dalam pekerjaan, Daniel ini setia. Dalam ibadah juga Daniel setia. Jasmani dan rohani dia setia.

 

Daniel 6:8-12

6:8 Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.

6:9 Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."

6:10 Sebab itu raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu.

6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

6:12 Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.

 

Mendengar kata gua singa saja sudah mengerikan. Jadi memang kita diperhadapkan dengan tantangan yang hebat hari-hari terakhir ini. Sekaligus itu ujian kesetiaan kita, baik kesetiaan dalam pelayanan, dalam pekerjaan dan juga dalam nikah.

 

Ada 3 bentuk tantangan dan pencobaan yang dihadapi Daniel ini. Ini juga tantangan yang kita hadapi di akhir zaman ini..

1.      Pencobaan menyangkut hal-hal jasmani, pekerjaan, study, kesehatan dan sebagainya. Semua itu membuat gereja tidak setia.

2.      Pencobaan menyangkut hal-hal yang rohani yaitu tentang ibadah. Sekarang ini untuk beribadah setan berusaha menghalang-halangi dengan tekanan, himpitan, larangan. Tetapi semua itu tidak bisa menggagalkan orang Kristen beribadah kepada Tuhan maka setan masuk dengan cara halus.

 

Ini cara yang kasar.

II Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

 

Sekarang setan dengan cara halus yaitu lewat ibadah palsu dan penyembahan yang palsu.

Daniel 6:8

6:8 Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.

 

Di dalamnya hanya ajaran palsu, hanya menekankan hal-hal yang jasmani tanpa penyucian.

 

3.      Pencobaan menyangkut nikah dan buah nikah.

Daniel 6:11

6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

 

Ini soal kamar. Daniel di dalam kamar, kamar itu tempat pribadi, hal yang paling privasi. Itu menunjukan nikah dan buah nikah. Menghadapi pencobaan soal yang jasmani, orang Kristen banyak yang menang. Menghadapi pencobaan soal yang rohani, tentang ibadah, orang Kristen juga banyak yang menang. Menghadapi pencobaan soal nikah dan buah nikah, banyak yang tumbang dan KO, bahkan hamba Tuhanpun langsung KO. Pukulan telak bagi hamba Tuhan kalau anak hamba Tuhan berulah. Menghadapi gua singa menyebabkan mundur dari pelayanan, kendor dari pelayanan bahkan meninggalkan pelayanan karena masalah nikah dan buah nikah.

 

Tujuan semua pencobaan ini adalah mematikan rohani kita. Ini semua cara setan yang mau mematikan rohani kita. Waktu menghadapi masalah jasmani dia kuat, tantangan soal pekerjaan “saya mau beribadah”.Dihalangi soal study, dihalangi soal kesehatan "saya tetap mau beribadah”. Menghadapi ajaran palsu, ibadah palsu, penyembahan palsu “saya pegang pengajaran benar, saya mau tetap melayani dalam pengajaran yang benar”. Begitu menghadapi masalah nikah dan buah nikah, langsung tumbang, loyo, KO.

Bagaimana sikap Daniel?

Daniel 6:11-12

6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

6:12 Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.

 

Ini sikap kita, tetap setia, tetap tekun dalam ibadah pelayanan dan penyembahanapapun yang dihadapi. Lewat ibadah dan penyembahan kita mengalami proses perobekan daging sampai daging kita mati. Terutama yang mau dirobek adalah tabiat daging, ketakutan daging. Kenapa tidak beribadah, takut dipecat bos. Kenapa tidak beribadah, takut tidak dapat nilai yang baik. Kenapa ikuti ibadah itu, itukan ajaran lain. Saya sungkan dan takut pada keluarga. Ketakutan daging ini yang mau dirobek, lebih takut pada sesuatu di dunia ini sampai tidak takut Tuhan. Ini mau dirobek sampai kita menjadi kehidupan yang takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan diwujudkan dengan taat pada Firman Tuhan sekalipun diperhadapkan dengan penderitaan. Kalau daging sudah dirobek, sudah mati, singa tidak bisa menerkam. Dagingnya sudah tidak ada, apalagi yang mau dimakan. Makanya waktu Daniel dilempar ke gua singa, mulut-mulut singa ditutup karena Daniel sudah tidak berbau daging, dia sudah mengalami proses perobekan daging.

Daniel 6:21-23

6:21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"

6:22 Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!

6:23 Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."

 

Apapun yang dihadapi tetap setia, tetap tekun dalam ibadah pelayanan dan penyembahan. Tetap taat pada Firman Tuhan. Itu puncak takut akan Tuhan.

Pengkhotbah 12:13

12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

 

Yesus belajar taat dari apa yang dideritaNya. Jadi ketika kita diperhadapan dengan tantangan dan penderitaan, tetap setia, tetap tekun dalam ibadah, tetap menyembah Tuhan, tetap taat maka mulut singa dikatubkan. Daging kita dirobek sampai tidak bersuara lagi, sampai mati, setan tidak bisa menerkam kita, tidak bisa mematikan rohani kita. Dan kita menjadi hamba Allah yang hidup.

Daniel 6:21

6:21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"

 

Artinya hamba Allah yang hidup adalah kita hidup dari kemurahan Tuhan. Di dalam gua singa, hanya 1 kata untuk Daniel “mati!”. Tetapi dia hidup dari kemurahan Allah.

 

Dnaiel6:27

6:27 Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.

 

Kita hidup dalam tangan kemurahan Tuhan. Jadi dalam keadaan apapun, bahkan dalam gua singa sekalipun,kalau kita dalam tangan kemurahan Allah pasti hidup! Yang penting kita setia, tekun, taat kepada Tuhan, pasti hidup dalam tangan kemurahan Tuhan. Dalam situasi kondisi apapun, di manapun, bahkan disaat kita tidak berdaya menghadapi singa-singa lapar, kekuatan kita sangat kecil, menghadapi kemustahilan, tetapi kita bisa hidup oleh tangan kemurahan Tuhan.

 

Daniel 6:29

6:29 Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.

 

Tangan kemurahan Tuhan mampu mengangkat, meninggikan dan mempermuliakan kita mulai di dunia. Jangan putus asa, jangan pesimis biarpun orang hina-hina kita. Suatu saat tangan kemurahan Tuhan akan meninggikan dan mempermuliakan kita di awan-awan yang permai, bertamu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Orang dihina, dikirimi surat sudah dipecat, malah pemerintah yang angkat. Mau direndahkan orang lain malah Tuhan tinggikan. Tidak usah takut direndahkan, nanti Tuhan tinggikan, kalau Tuhan meninggikan siapa bisa merendahkan. Sampai tangan kemurahan Tuhan mengangkat kita ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah, kita berkerajaan 1000 tahun damai danmasuk kerajaan sorga yang kekal, Yerusalem yang baru. Kita hidup dari kemurahan Tuhan yang lebih dari hidup.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar