20230924

Kebaktian Umum, Minggu 24 September 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:9-10

13:9 Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!

13:10 Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.

 

Jadi sikap dalam menghadapi antikristus adalah dengan ketabahan dan iman = berjuang untuk mempertahankan iman. Memang nanti akan muncul pemimpin antikristus, tetapi sekarang antikristus-antikristus sudah ada, tinggal menunggu pemimpinnya. Kita menghadapi antikristus ini dengan ketabahan dan iman, berjuang mempertahankan iman.

Yudas 1:3

1:3 Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihati kamu, supaya kamu tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus.

 

Langkah-langkah mempertahankan iman.

1.      Mendengar Firman sampai mempraktekannya = ada iman dan perbuatan iman.

2.      Bertahan menghadapi ujian iman, ini yang akan kita pelajari hari ini.

 

I Petrus 1:5-7

1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

 

Ujian yang harus dihadapi untuk membuktikan bahwa iman kita murni, kuat, sampai iman yang permanent. Bentuk ujian iman itu macam-macam, salah satunya kebencian. Jangan heran bila kita diperhadapkan dengan kebencian dari luar dan dari dalam. Dari luar itu dari dunia, kebencian sampai kebencian tanpa alasan, orang Kristen dibenci. Dari dalam itu dari sesama orang Kristen, dari sesama hamba Tuhan, sesama pelayan Tuhan yang tidak mau disucikan oleh Firman. Kalau kita mau disucikan kita bisa mengamalkan kasih persaudaraan.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Kalau mau disucikan maka ada kasih. Tetapi karena tidak mau disucikan maka yang ada kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Betapa dahsyatnya kebencian ini sehingga membuat banyak orang Kristen yang akan murtad. Jadi jangan heran kalau ada yang mundur bahkan hilang, itu kegenapan Firman Tuhan.

Matius 24:9-14

24:9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,

24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.

24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.

24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

 

Murtad artinya meninggalkan Firman pengajaran yang benar sampai meninggalkan Yesus. Jadi jangan heran kalau kita mau menekuni pengajaran ini, kebencian akan kita hadapi semakin luar biasa, semakin hebat tekanan demi tekanan.

 

Siapa yang murtad?

1.      Yang menjadi sasaran kebencian. Tidak tahan dibenci oleh dunia, dibenci oleh sesama pelayan, hamba Tuhan dan sesama orang Kristen sehingga dia meninggalkan Firman pengajaran yang benar bahkan meninggalkan Yesus.

2.      Orang yang melihat, hamba Tuhan ini membenci si ini, pelayan Tuhan ini membenci pelayan Tuhan yang itu lalu berpikir “ah tidak betul ini pengajaran” akhirnya dia tinggalkan pengajaran. Itu karena dia tidak mantap di situ, cuma mau melihat-lihat. Apalagi dengan masalah organisasi sekarang ini, akhirnya banyak yang mundur. Bukan dia yang menjadi sasaran kebencian tetapi dia yang murtad. Tersandung karena melihat hamba Tuhan yang satu membenci hamba Tuhan yang lain.

 

Tidak bacakah di dalam Alkitab, memang sudah begitu keadaannya. Yeremia dibenci sesama imam yaitu imam Hananya dan Pasyhur, sampai Yeremia dipukul. Kalau dia ada di zaman Yeremia bisa dia komentar “oh ada hamba Tuhan memukul hamba Tuhan!” bisa dia mundur. Di dalam Perjanjian Baru juga begitu, hamba Tuhan membenci hamba Tuhan yang lain, imam-imam kepala benci kepada Yesus. Setelah Yesus dibenci, penerusnya yaitu murid-murid Yesus juga dibenci. Kalau dia ada di zaman itu bisa berpikir “ah ini imam-imam saling membenci, pindah agama saja”. Dia tidak baca Alkitab bahwa memang akan terjadi seperti itu.

 

Kita sekarang diuji oleh Tuhan dengan ujian iman. Ujian itu akan semakin hebat.

Yohanes 15:18-19,23-25

15:18 "Jikalau dunia 1membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu 2membenci Aku dari pada kamu.

15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia 3membenci kamu.

15:23 Barangsiapa 4membenci Aku, ia 5membenci juga Bapa-Ku.

15:24 Sekiranya Aku tidak melakukan pekerjaan di tengah-tengah mereka seperti yang tidak pernah dilakukan orang lain, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang walaupun mereka telah melihat semuanya itu, namun mereka 6membenci baik Aku maupun Bapa-Ku.

15:25  Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka 7membenci Aku tanpa alasan.

 

7 kali dituliskan membenci, sampai membenci tanpa alasan. Angka 7 menunjuk kesempurnaan, ini kebencian yang sempurna dari dunia. Celakanya kita yang sudah dalam Firman pengajaran lalu masih menyimpan kebencian kepada orang lain. Berarti sudah sama dengan orang dunia, sudah jadi alatnya setan. Kita yang sudah menerima pengajaran seharusnya memancarkan cahaya kemuliaan, cahaya kasih Tuhan kita pancarkan ke dunia yang gelap. Kita hadapi kebencian dengan kasih. Bukan malah kebencian dalam dunia dibawa masuk dalam diri kita, padahal kita sudah ada dalam Firman pengajaran. Jangan menjadi alatnya setan! Biarlah kita menjadi alatnya Tuhan.

 

Supaya tidak murtad, tidak meninggalkan Firman pengajaran yang benar, tidak meninggalkan Yesus maka jalan keluarnya:

Yohanes 15:26

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

 

Kita hadapi kebencian dari dunia dengan serangan balik, tetapi bukan membenci. Jalan keluarnya adalah bersaksi. Bersaksi yang benar didorong oleh kekuatan kuasa Roh Kudus. Kita lihat dalam pembentukan gereja mula-mula bagaimana gereja diperhadapkan dengan kebencian yang luar biasa dahsyat. Tokoh-tokoh gereja ada yang ditangkap sampai dipancung. Yohanes dan Petrus ditangkap, dibawa ke sidang mahkama agama. Menghadapi kebencian mereka tidak mundur. Waktu dilarang “jangan mengajarkan tentang nama Yesus” mereka katakan “mana yang lebih baik berkenan kepada manusia atau berkenan kepada Tuhan?”. Mereka pilih berkenan kepada Tuhan. Apa yang memampukan mereka bisa menghadapi kebencian? Roh Kudus! Dalam Kisah Para Rasul pasal 2 Roh Kudus dicurahkan, setelah itu terjadilah kebencian-kebencian dan tekanan terhadap gereja. Tetapi oleh kekuatan Roh Kudus mereka bisa bertahan.

Kisah Para Rasul 5:32 (Rasul-rasul di hadapan Mahkama Agama – nasihat Gamaliel)

5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."

 

Sebelum dipenuhkan Roh Kudus, menghadapi salib mereka semua lari. Waktu makan perjamuan Paskah terakhir Petrus berapi-api “biarpun mereka tergoncang imannya, aku tidak!”. Waktu dikatakan kamu akan menyangkal, Petrus berkata “oh aku rela mati untukMu!”. Waktu itu belum ada Roh Kudus, diperhadapkan dengan salib dia malah lari, potong telinga orang, menyangkal. Yohanes ikut Yesus dari jauh memakai kain tipis, begitu mau ditangkap, dia lari dengan telanjang. Ini Petrus dan Yohanes, menghadapi salib tidak mampu, mereka lari. Sesudah dipenuhkan Roh Kudus mereka bisa bersaksi sekalipun ada resikonya.

 

Menghadapi kebencian yang hebat dari roh antikristus ini, kita hadapi dengan bersaksi. Jangan mundur! Ada media sosial, pakai untuk bersaksi. Bukan untuk keluarkan uneg-uneg kita lalu curhat di media sosial. Pakai media sosial untuk bersaksi. Sampaikan kesaksian-kesaksian tentang Firman pengajaran yang benar.

 

Yohanes 15:26-27

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

 

Kesaksian itu suatu keharusan, suatu kewajiban. Jangan malu untuk bersaksi, saksikan tentang Firman yang sudah mengerjakan hidup kita, sehingga hari minggu tidak akan pernah kosong mimbar kesaksian. Karena bersaksi itu suatu keharusan, maka kita mutlak diurapi Roh Kudus, dipenuhkan Roh Kudus. Yang belum pernah bersaksi ayo ditulis. Masa sekian tahun dalam Firman pengajaran tidak ada kesaksian.

 

Mungkin mau bersaksi di depan umum tidak berani, ayo bersaksi perorangan. Kita saksikan Firman Tuhan, sebab itu kita butuh Roh Kudus. Bersaksi bisa lewat perkataan dan juga lewat perbuatan atau perilaku yang sudah disucikan dan diubahkan oleh Firman pengajaran yang benar.

 

Orang yang tidak mau bersaksi berarti dia tanpa Roh Kudus, rohaninya kering, tidak pernah puas. Tinggal pilih, kalau ada Roh Kudus maka ada kesaksian, kalau tidak mau bersaksi jadi kering bagaikan tanah kering, hatinya kering, rohaninya kering. Sebagai contoh orang yang tidak mau bersaksi, dia tanpa Roh Kudus, dia tanah kering, rohaninya kering adalah perempuan Samaria yang berdosa. 5 kali kawin cerai, yang keenam bukan suaminya yang sah. Inilah kekeringan dari perempuan ini.

Yohanes 4:13-15

4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,

4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

 

Perempuan ini mengakui bahwa dia selalu haus, artinya dia tidak pernah puas, kering rohaninya. Sekali lagi boleh bersaksi di depan jemaat, bisa secara perorangan ketika bertemu teman. Juga bersaksi lewat perbuatan dan perilaku yang sudah disucikan. Yang penting perilaku perbuatan kita menjadi kesaksian bagi sesama.

 

Praktek kekeringan rohani dari perempuan Samaria ini:

1.      Yohanes 4:9

4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.

 

Praktek pertama ada kepahitan hati, ada kebencian. Mungkin ada dendam juga. Sehingga perkataannya mengandung kebencian, hanya menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain. Kalau ada kebencian, kebencian itu menyebabkan murtad. Jadi kalau di dalam hati kita ada kepahitan, kebencian, dendam, perasaan tidak suka, kalau itu tidak diselesaikan bisa membawa pada murtad, tinggalkan pengajaran yang benar, meninggalkan Yesus. Kalau ada kepahitan diselesaikan, jangan simpan kepahitan. Akhirnya kalau tidak diselesaikan nanti mempengaruhi yang lain.

 

2.      Yohanes 4:16-18

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,

4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

 

Jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Di sini perempuan ini jatuh dalam dosa kawin mengawinkan, 5 kali kawin cerai, yang keenam bukan suami yang sah. Ini tanda ketidakpuasan. Hati-hati, kalau sudah tidak puas dalam ibadah pasti mengarah tidak puas di dalam nikah.

 

Siapa perempuan Samaria ini? Perempuan ini datang menimba air di sumur penggembalaan.

Yohanes 4:5-7

4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.

4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

Perempuan Samaria ini datang menimba air di sumur penggembalaan. Jadi perempuan Samaria ini  menunjuk orang yang sudah tergembala. Kalau berada di luar penggembalaan lalu kering, memang sudah sewajarnya seperti itu. Ini dia sudah ada dalam penggembalaan tetapi masih bisa kering rohani, ibaratnya tikus sudah ada dalam lumbung tetapi mati kelaparan. Sudah ikut dalam persekutuan, sudah dipakai dalam persekutuan, bisa kering rohaninya. Mengapa bisa kering padahal sudah ada dalam penggembalaan?

1.      Yohanes 6:11-12

6:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?

6:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur ini kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan ternaknya?"

 

Sebab tergembala hanya melihat figur manusia. Misalnya karena sungkan diajak jadi ikut. Melihat hamba Tuhan senior, hamba Tuhan yunior, yang senior yang diikuti karena berpikir yang yunior belum dipakai Tuhan. Sudah lama di ladang Tuhan dengan yang baru di ladang Tuhan belum tentu yang baru tidak dipakai dan yang lama sudah hebat dipakai, Tergantung penyerahannya. Yang bersama-sama Elia ada berapa ratus nabi-nabi. Tetapi yang meneruskan pelayanan Elia adalah Elisa yang baru saja dia panggil. Jadi belum tentu yang lama di ladang Tuhan lebih dipakai dari pada yang baru. Jadi jangan hanya melihat figurnya, ini senior ini yunior, ini anak kemarin, ini anak ingusan.

 

Juga tergembala karena gembala itu orang tuanya. Seperti saya anak hamba Tuhan di sini, otomatis tergembala di Tentena. Setelah jadi hamba Tuhan bersekutu juga di Tentena. Kalau melihat seperti itu, tidak akan pernah mengalami kepuasan rohani, pasti kering! Saya dan isteri saya diakui anak oleh guru kami, tetapi kami dididik keras! Kalau mau ikuti daging saya tidak mau lagi fellowship. Tetapi bukan karena melihat itu, namun karena melihat pengajarannya, lihat keteguhan dalam pengajaran. Saya fellowship karena melihat Firman pengajaran.

 

Ini yang membuat kering, tergembala karena melihat figur manusia, sehingga tergembala hanya mencari perkara-perkara yang jasmani. Itu jadi penjilat, dalam persekutuan jadi penjilat karena yang jasmani yang dia cari!

 

Ada lagi karena 1 suku. Kalau kaum muda karena pacar, begitu putus dia keluar dari pengajaran.

 

Lihat dulu pengajaran baru lihat yang memberitakan itu apakah cocok dengan Firman pengajaran atau tidak. Itu yang betul! Kalau hanya melihat yang jasmani nanti kering.

 

2.      Karena tidak menghargai Firman, dia sudah ada dalam Firman penggembalaan tetapi tidak dihargai. Cuma tubuhnya ada, hatinya mengembara, dia tidak menghargai Firman penggembalaan. Seperti perempuan ini, keadaannya begitu kotor, begitu najis. Syukur waktu Yesus datang bertemu dengan dia, dia bisa menikmati perkataan Yesus sehingga dia dipulihkan. Sekarang masih ada perkataan Yesus di tengah-tengah kita, masih ada Firman pengajaran di sampaikan di tengah-tengah kita. Hargai itu, maka kekeringan rohani kita pasti dipulihkan.

 

Kalau tidak ditolong maka orang yang kering rohaninya itu akan berakhir pada pembakaran api neraka.

Amsal 30:15-16

30:15 Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"

30:16 Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata: "Cukup!"

 

Jadi kalau sekarang tidak pernah puas, kering, maka orang itu akan berakhir pada pembakaran api neraka, sebab api tidak pernah berkata cukup, tidak pernah berkata puas.

 

Tuhan tidak ingin keadaan kita manusia ciptaannya kering dan berakhir pada kebinasaan. Makanya Tuhan mau mencurahkan Roh Kudus di tanah yang kering.

Yesaya 44:3

44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

 

Siang ini kita periksa diri kita, kalau kering minta “Tuhan curahkan Roh KudusMu” supaya kita kembali menjadi kehidupan yang puas, tidak lagi kering. Kalau kekeringan ini dipertahankan, nanti akan berakhir pada kebinasaan, pada api neraka, pada dunia orang mati yang tidak pernah berkata cukup, tidak pernah berkata puas.

 

Proses pencurahan Roh Kudus.

1.      Dari pihak Tuhan.

Yohanes 4:7

4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

 

Yesus haus = pengalaman sengsara Yesus di kayu salib. Menjelang menyerahkan nyawaNya, Yesus berseru “Aku haus”.

Yohanes 19:28-29

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

 

Ini pengalaman Yesus di kayu salib. Jadi proses pencurahan Roh Kudus dari pihak Tuhan adalah Yesus rela mati di kayu salib, pencurahan Roh Kudus seharga korban Kristus. Kemudian Yesus bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Makanya Yesus katakan adalah lebih berguna bagimu kalau Aku pergi supaya Roh Penghibur itu datang kepadamu. Yesus harus pergi baru Roh Kudus datang kepada kita. Roh Kudus mampu menolong kekeringan-kekeringan bahkan kematian rohani yang dialami oleh gereja Tuhan. Waktu Yesus mau menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum, perwira itu datang kepada Yesus dan berkata “aku ini seorang prajurit, dibawahku ada bawahan. Kalau aku perintahkan datang dia datang, kalau aku perintahkan pergi dia pergi”. Itu menunjukan Yesus yang mati  dan naik ke sorga (pergi) untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita (datang). Maka terjadi kesembuhan di situ. Yang kering dan mati dipulihkan.

Yohanes 16:7

16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

 

2.      Dari pihak kita bagaimana?

Yohanes 4:15

4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."

 

Dari pihak kita mengaku haus secara positif. Artinya ada kerinduan mendalam untuk menerima pencurahan Roh Kudus, untuk dipenuhkan Roh Kudus. Jadi Roh Kudus dicurahkan kalau kita punya kerinduan mendalam, kalau tidak yah tidak dicurahkan! Murid-murid punya kerinduan mendalam makanya mereka berkumpul di Yerusalem seperti perintah Yesus, maka Roh Kudus dicurahkan. Kita raba di hati kita, ada kerinduan atau tidak. Jangan pertahankan yang kering, biar kita nyatakan kerinduan kita kepada Tuhan. Saya rindu, saya butuh air Roh Kudus, minta kepada Tuhan.

 

Bukti ada kerinduan mendalam untuk dipenuhi Roh Kudus

a)      Yohanes 4:16

4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."

 

Ini teguran nyata dari Yesus. Buktinya kita punya kerinduan mendalam untuk dipenuhkan Roh Kudus, kita mau menerima teguran Firman pengajaran yang benar yang menyingkap segala dosa kita sampai yang tersembunyi di dalam hati dan pikiran. Yesus jelas-jelas menunjuk, keadaaanmu seperti ini dan dia mau menerima.

 

Yudas tetap kering sampai binasa karena dia tidak mau menerima teguran Firman, teguran yang nyata. Petrus sempat kering juga karena tidak mau menerima teguran Firman. 2 murid ini salah satunya murid senior yaitu Petrus. Kalau Yudas itu murid yang dipercaya. Keduanya bisa kering karena tidak mau menerima teguran Firman!

Ayo kita periksa, saya sudah lama dalam penggembalaan, kalau tidak bisa menerima teguran Firman, bisa kering seperti Petrus. Saya dipercaya, saya tangan kanan gembala, kalau tidak bisa menerima teguran Firman bisa kering! Dulunya dipercaya tetapi sekarang jadi penentang Firman!

 

Kita lihat Petrus yang ditegur tetapi tidak mau menerima teguran Firman, malah merasa lebih hebat dari murid-murid yang lain.

Markus 14:27-28

14:27 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.

14:28 Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."

 

Ini teguran Firman, kamu akan tergoncang iman. Tetapi Petrus sombong, orang sombong itu kering!

Markus 14:29-31

14:29 Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."

14:30 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

14:31 Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun berkata demikian juga.

 

Memang orang kering itu kelihatan dia berapi-api sekali, semangat sekali, hebat dia! Selalu bilang aku, artinya dia mengedepankan dirinya, aku bisa, aku ini, aku itu. Begitu diperhadapkan pencobaan dan tantangan, cepat sekali mundur.

 

Seharusnya ketika Petrus ditegur dia berkata “Yesus doakan saya, berikan iman yang kuat, saya tidak mau menyangkal Tuhan. Tetapi ini malah berkata “sekalipun mati, aku tidak akan menyangkal Engkau!”. Belum lama berselang sudah terjadi, Yesus ditangkap dan dia langsung menyangkal. Seorang pelayan bertanya “kamu salah satu dari mereka” Petrus menjawab “oh tidak, aku tidak kenal Dia”. Datang lagi yang lain “logatmu sama, kamu orang Galilea!” Petrus menyangkal lagi. Yang ketiga Petrus sampai bersumpah dan mengutuk. Ini orang yang kering, waktu pertama mendengar Firman dia semangat sekali. Waktu kena tantangannya bagaimana.

 

Yudas, orang yang dipercaya oleh Tuhan.

Matius 26:21-25

26:21 Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku."

26:22 Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"

26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

 

Teguran Firman ini jelas dan keras di sini. Adalah lebih baik bagi orang itu kalau dia tidak dilahirkan! seharusnya Yudas tersentak dan minta ampun. Tetapi malah dia berkata “bukan aku ya rabi”. Perkataan bukan aku yah rabi, berarti dia menunjuk murid-murid yang lain yang salah. Itu orang kering, selalu salahkan orang lain! Kalau tidak mau terima teguran Firman, pasti salah-salahkan orang, tidak pernah melihat dirinya. Juga berarti dia menunjuk Yesus salah, Firman pengajaran yang salah. Ini orang yang kering, tidak bisa menerima teguran Firman. Awalnya seperti api, begitu diperhadapkan dengan tantangan dia loyo.

 

Biar kita terima Firman dan kita buktikan dengan praktek! Tidak usah cuma di mulut “oh hebat, luar biasa, puji Tuhan, dahsyat!” bagaimana waktu diperhadapkan dengan tantangan. Buktikan kalau bilang dahsyat lakukan Firman Tuhan.

 

Perempuan Samaria ini mau menerima teguran dari Firman padahal resikonya besar. Dia ini masih termasuk keturunan Israel sekalipun campuran dan mereka juga mempertahankan hukum Taurat. Menurut hukum Taurat kalau orang sudah berlaku seperti perempuan ini harus dilempar batu, mati dirajam batu. Dia mau mengakui dosanya kepada Tuhan dan sesama apapun resikonya.

Yohanes 4:29

4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

 

Beresiko tetapi mau dia lakukan. Dia tidak malu untuk mengakui segala dosa dan kekurangannya kepada Tuhan dan sesama. Maka saat itu darah Yesus aktif menghapus segala dosa kita dan mencabut sampai ke akar-akarnya supaya tidak terulang kembali.

 

Ini bukti kita punya kerinduan mendalam untuk dipenuhkan Roh Kudus, terima teguran Firman, jangan marah, jangan mengelak, jangan tunjukan saya hebat, saya tidak begitu. Kalau Firman datang, Tuhan tahu keadaan kita. Akui saja “iya Tuhan saya seperti itu, ampuni saya. Maka darah Yesus mengampuni segala dosa kita dan mencabut akar dosa supaya kita tidak berbuat lagi. Kalau kita sudah mengalami pengampunan dosa, ayo praktekan juga mengampuni sesama. Ada orang yang salah kepada kita lalu dia datang mengaku kepada kita, ayo ampuni dan lupakan dosanya karena kita sudah diampuni dosanya.

Matius 6:12,14-15

6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.

6:15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

 

Jadi bukti pertama bahwa kita punya kerinduan mendalam untuk dipenuhkan Roh Kudus, selesaikan dosa! Baik dosa kita sendiri, maupun dosa orang lain yang diakui kepada kita. Selesaikan sehingga hati kita damai sejahtera. Kalau hati sudah damai, Roh Kudus turun. Jangan sampai hati ini tetap kotor, pahit, benci. Apalagi kita 1 penggembalaan lalu mau benci-benci. Kalau 1 persekutuan lalu benci-benci orang, pulang kering. Bagaimana nasib jemaat kalau saya gembala kering! Jemaat sudah berkorban supaya gembala bisa ikut persekutuan lalu sampai di sana cuma mau benci-benci orang, mau iri, dengki! Pulangnya kering, jemaat ikut kering.

 

b)      Yohanes 4:23-26

4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

 

Melihat Yesus dan berkata-kata dengan Yesus = bertekun dalam doa penyembahan kepada Tuhan. Baik secara berjemaah, maupun secara pribadi harus tekuni itu. Ditambah doa puasa dan doa semalaman. Sebagai gembala saya hanya bisa mengarahkan supaya kita doa puasa dan doa semalaman bersama. Mungkin kalau di rumah bisa doa semalaman tetapi lebih banyak tidur semalaman. Di rumah mau doa puasa, banyak gangguan, maka diajak doa puasa bersama di gereja.

 

2 poin ini adalah sikap merendahkan diri serendah-rendahnya di bawa kaki Tuhan bagaikan permukaan air atau titik nol. Kalau ada kedudukan lalu mau mengaku kepada orang dibawahnya, itu merendahkan diri. Kalau sudah tidak punya kedudukan berarti sudah titik nol. Mengaku itu sudah menjadi hal yang bisa dilakukan, tidak sulit kalau kita sudah tidak memiliki apa-apa. Yang membuat sulit kalau punya sesuatu yang dia banggakan, punya kedudukan, kekayaan, kepandaian, mau mengaku pada yang dibawah itu berat. Tetapi kalau memang sudah di bawah, tidak punya semua itu, tinggal selesaikan dosa.

 

Kadang kita suami-suami karena merasa kepala rumah tangga, mau mengaku sama isteri itu berat “isteri yang harus mengaku pada saya, bukan saya kepada isteri!”. Kalau isteri dipaksa-paksa untuk mengaku, kalau dia mau mengaku berat sekali. Isteri dipaksa-paksa untuk mengampuni, suami mau mengampuni isteri berat sekali. Juga gembala kepada jemaat, kalau jemaat dipaksa-paksa harus mengaku. Tetapi kalau gembala mau mengaku kepada jemaat “salah apa saya?”. Jemaat dipaksa-paksa mengampuni, dia mau mengampuni jemaat “tidak bisa!”.

 

Mohon kemurahan Tuhan supaya bisa merendahkan diri. Yesus mengosongkan semuanya untuk mengadakan pelayanan pendamaian bagi kita. Yesus Imam Besar, Dia Raja segala raja, Dia Tuhan, Dia memiliki sorga, memiliki bumi ini, Dia ciptakan semuanya. Tetapi Dia kosongkan semuanya, Yesus menolkan dirinya untuk mengadakan pelayanan pendamaian bagi kita.

Filipi 2:5-7

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

 

Yesus kosongkan dirinya untuk mati di kayu salib. Untuk apa Dia mati di kayu salib?

Ibrani 2:17-18

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

 

Yesus teladannya, Dia Tuhan namun Dia mau mengosongkan diriNya. Kita manusia biasa yang masih banyak kekurangan tetapi sulit sekali untuk mengosongkan diri. Merasa saya punya title saya punya kedudukan, sehingga untuk mengakui dosa dan mengampuni serta melupakan dosa itu berat sekali. Simpan terus pahit di hati, kebencian, akhirnya jadi penyakit. Ayo merendahkan diri serendah-rendahhnya sampai pada titik nol, seperti permukaan air. Maka Roh Kudus dicurahkan di situ.

Kejadian 1:2

1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

 

Kalau Roh Kudus sudah dicurahkan di tanah yang kering, kita bisa melihat kegunaannya. Kegunaan Roh Kudus:

a)      Roma 5:3-5

5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Roh Kudus mencurahkan kasih Allah di dalam hati kita sehingga kita tidak pernah kecewa dan putus asa menghadapi kesengsaraan karena Yesus, kebencian karena Yesus, tantangan-tantangan karena Yesus. Menjadi kehidupan yang tahan uji, yang kuat teguh hati, kehidupan yang punya pengharapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kebencian memang akan kita hadapi, tetapi kalau ada Roh Kudus di hati kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan Tuhan, punya pengharapan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dalam nikah rumah tangga memang banyak persoalan kita hadapi, tetapi kalau ada Roh Kudus tidak akan kecewa.

 

b)      Yohanes 15:26-27

15:26 Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem.

15:27 Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.

 

Roh Kudus memampukan kita untuk bersaksi. Boleh bersaksi sakit sembuh, boleh bersaksi tidak punya apa-apa lalu menerima berkat luar biasa. Tetapi kesaksian yang utama adalah keubahan hidup.

Yohanes 4:26-26,29,39

4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."

4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Kita saksikan apa yang sudah dikerjakan oleh Firman pengajaran dalam kita. Dulu saya begini, oleh Firman pengajaran saya sudah diubahkan. Saya dulu anak yang tidak dengar-dengaran pda orang tua, sekarang ditolong Tuhan menjadi kehidupan yang dengar-dengaran. Itu yang disaksikan. Yang sederhana tetapi kalau itu pekerjaan Firman, itu suatu kesaksian hidup yang bisa memenangkan jiwa-jiwa. Anak-anak Yitro pulang lebih awal sudah jadi kesaksian. Kaum muda kalau pulang tepat waktu itu sudah suatu kesaksian, jangan keluyuran.

 

c)      Titus 3:5

3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Roh Kudus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus.

 

Pagi ini kita nyatakan kerinduan kita kepada Tuhan, saya kering, saya haus, saya butuh Roh Kudus. Buktikan kita mau berdamai menyelesaikan dosa, buktikan dengan kita mau bertekun dalam doa penyembahan kepada Tuhan, maka Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah kita. Roh Kudus yang memberikan kekuatan kepada kita untuk tidak kecewa menghadapi segala tantangan, tetap kuat dan teguh hati, punya pengharapan menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Roh Kudus yang memampukan kita untuk bersaksi tentang apa yang sudah Firman pengajaran kerjakan dalam hidup kita. Roh Kudus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai kita sama mulia dengan Tuhan.

 

Secara jasmani Roh Kudus juga mampu mengerjakan mujizat dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

Zakharia 4:6-7

4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. 

4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"

Roh Kudus mengadakan mujizat, gunung yang besar menjadi rata. Masalah yang besar menjadi kecil, masalah kecil menjadi tidak ada. Semua selesai! Kalau gunung sudah rata ada jalan ke depan, ada masa depan yang indah dan berhasil. Roh Kudus mampu memberikan kepada kita semuanya asalkan kita mau mengosongkan diri, teladani Yesus, nolkan diri kita. Selesaikan dosa, rendahkan diri di bawah kaki Tuhan mau menyembah Tuhan, mau menyerahkan hidup sepenuh kepada Tuhan, Roh Kudus dicurahkan di tengah-tengah kita. Kita akui saya tanah kering, rindu air Roh Kudus. Biarlah Roh Kudus membasahi apa yang sudah kering dalam hidup kita.

 

JADWAL IBADAH

Rabu   :          Ibadah Pendalaman Alkitab dan

Perjamuan Suci → Pk. 17.00

Sabtu    :         Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30

Minggu :         Ibadah Raya → Pk. 10.00

            Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar