20230924

Kebaktian Kaum Muda, Minggu 24 September 2023 Pdt. Handri Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 14:23-24

14:23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka — segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda — sampai ke tengah-tengah laut.

14:24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu.

 

Menyeberangi laut terberau menubuatkan pelaksanaan baptisan air yaitu menguburkan hidup yang lama bersama Yesus (hidup di dalam dosa) untuk bangkit bersama Yesus mendapatkan hidup yang baru, hidup yang dibenarkan dan disucikan.

 

Yang masuk di laut Teberau adalah orang Israel dan disusul orang Mesir yang mengejar. Artinya baptisan air itu untuk menguburkan hidup lama, hidup yang diperhamba oleh dosa, itulah orang Mesir. Sehingga kita bisa hidup di dalam kebenaran. Kalau ada dosa itu tidak benar. Kalau dosa sudah dikuburkan maka kita bisa hidup dalam kebenaran. Belajar yang benar, sekolah benar, pacaran yang benar, tunangan yang benar, supaya betul-betul kita bisa masuk di kota Yerusalem Baru.

 

Di kota Yerusalem Baru ada lautan kaca bercampur api, ini bicara baptisan air. Bukan berarti di sorga ada baptisan air. Ini menunjukan sorga bersaksi bahwa baptisan air itu dasar rohani kita untuk bisa masuk di dalam kerajaan Sorga.

Wahyu 15:2

15:2  Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

 

Dasarnya harus kuat, kalau tidak, tidak bisa mencapai kerajaan sorga. Sebab itu untuk masuk baptisan air jangan didorong oleh manusia tetapi biarlah oleh kegerakan Firman. Kemudian tidak bisa dihalangi dan tidak mau dihalangi.

 

Mengapa ada orang masuk baptisan air yang benar, pelaksanaannya sudah benar tetapi tidak mengalami kuasa baptisan air, kuasa pembaharuan tidak dialami? Jawabannya:

1.      Seperti orang Mesir yang mengejar orang Israel masuk laut Teberau. Orang Mesir ini tidak merayakan Paskah, hanya orang Israel asli yang merayakan Paskah.

Sebelum keluar dari Mesir, orang Israel merayakan Paskah dan ketika keluar mereka membawa adonannya yang tidak beragi. Paskah adalah kelepasan bangsa Israel dari Mesir. Sekarang Paskah itu adalah kelepasan dari dosa atau yang kita sebut dengan bertobat.

 

Jadi mengapa orang sudah masuk baptisan air tetapi tidak mengalami kuasa pembaharuan? Sebab masuk baptisan air hanya ikut-ikutan tetapi tidak bertobat. Bisa juga karena dipaksa, hanya disuruh, tetapi tidak bertobat.

 

Akibatnya:

Keluaran 14:24-25

14:24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu.

14:25 Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab TUHANlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir."

 

a)      Kacau hidupnya. Sudah masuk baptisan air bukannya terbenahi, tertata baik, malah tambah kacau hidupnya. Kaum muda periksa, dulu dibaptis ikut-ikutan atau oleh dorongan Firman. Kalau hanya ikut-ikutan akan kacau hidupnya.

b)      Rodanya sudah miring = susah diatur. Waktu belum dibaptis masih bisa diatur, setelah dibaptis malah makin susah diatur. Itu karena ikut-ikutan, jadinya orang tuanya pusing, gembala pusing.

c)      Maju dengan berat, artinya rohaninya sulit untuk maju, sulit bertumbuh. Pelayanannya juga sulit maju. Mungkin setelah baptis, isi formulir untuk melayani tetapi pelayanannya begitu terus, kering.

 

Apa tandanya rohaninya sulit maju dan nanti berdampak jasmaninya sulit maju? Dia berat dalam mendengar Firman. Yang lain menikmati mendengar Firman, bisa mencatat, fokus mendengar Firman. Dia malah main-main dengar Firman, tidak fokus, tidak bisa menikmati Firman.

 

Bertobat itu mati terhadap dosa. Coba orang belum mati lalu dikubur, kira-kira bagaimana? Akan mengamuk dan berontak.

 

2.      Bilangan 11:4-6

11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

 

Ternyata waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, ada bangsa-bangsa lain yang ikut. Mereka juga ikut menyeberangi laut Teberau.

Keluaran 12:38

12:38  Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.

 

Jadi jawabannya kenapa ada orang sudah dibaptis tetapi tidak berubah? Karena seperti orang bajingan atau bangsa kacauan yang ikut-ikutan orang Israel keluar dari Mesir. Apa artinya ini?

a)      Hanya mencari sesuatu yang enak bagi daging sehingga menghina manna, menghina Firman penggembalaan. Dia dibaptis mungkin karena ada pacarnya di situ, ada yang dia taksir di situ dan lain sebagainya. Tetapi tidak mau menghargai Firman, hanya mencari yang enak bagi daging.

b)      Karena mempunyai nafsu yang rakus. Bukan makan 2 3 piring, bukan itu maksudnya. Artinya hawa nafsu dagingnya itu begitu kuat, itu yang dia ikuti dan turuti. Kalau sudah nafsu rakus ini arahnya rakus kedudukan, rakus uang. Masa muda masa kuatnya daging, rakus seks, harus hati-hati! Sampai berbuat dosa dengan rakus, dengan serakah.

Efesus 4:19

4:19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.

 

Tuhan tolong jangan terjadi pada kaum muda, dosa ini dilakukan, dosa itu dilakukan, semua dilakukan dengan serakah!

 

Akibatnya:

Bilangan 11:33-34

11:33 Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.

11:34 Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.

 

Karena tidak masuk kuburan baptisan air dengan benar, maka akibatnya dia masuk kuburan Kibrot-Taawa, kuburan orang-orang bernafsu daging. Dikubur berarti masuk di dalam tanah, tenggelam, merosot semua hidupnya. Dia dapat perkara jasmani tetapi tidak bisa dia nikmati. Selagi daging di mulutnya, belum dikunyah, sudah mati. Kalau dalam Mazmur dikatakan mereka kena penyakit paru-paru, covid secara rohani.

 

Jadi disimpulkan kuasa baptisan air tidak akan dialami jika:

1.      Masuk baptisan air hanya ikut-ikutan, tidak bertobat.

2.      Tidak menghargai penggembalaan. Mulai dari tidak mau tekuni 3 macam ibadah sampai tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan.

 

Kita raba dan periksa diri kita masing-masing. Kalau ini sempat terjadi dalam diri kita, sempat kita lakukan padahal kita sudah masuk baptisan air, apa yang harus kita lakukan supaya mengalami kuasa baptisan air itu?

1.      Minta ampun kepada Tuhan. Tidak perlu lagi masuk baptisan air di baptis kembali. Kalau sudah mandi, itu menunjuk baptisan air, tidak perlu mandi lagi, cukup membasuh kaki, perbaiki yang salah. Minta ampun kepada Tuhan.

Yohanes 13:10

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

 

Bukan mau dibaptis lagi tetapi perbaiki pertobatannya. Kecuali pelaksanaan baptisannya salah, harus diulangi supaya benar, pelaksanaannya diperbaiki.

 

2.      Perbaiki sikap dalam penggembalaan.

Bilangan 11:7-8

11:7 Adapun manna itu seperti ketumbar dan kelihatannya seperti damar bedolah. 

11:8 Bangsa itu berlari kian ke mari untuk memungutnya, lalu menggilingnya dengan batu kilangan atau menumbuknya dalam lumpang. Mereka memasaknya dalam periuk dan membuatnya menjadi roti bundar; rasanya seperti rasa panganan yang digoreng.

 

Bagaimana memperbaiki sikap dalam penggembalaan? Hargai manna, hargai Firman penggembalaan. Praktek menghargai Firman penggembalaan: lari kian kemari untuk memungut manna. Kalau lari itu dengan kecepatan. Artinya gunakan dan manfaatkan waktu dengan semaksimal mungkin untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan. Jangan buang-buang waktu percuma.

 

Kaum muda kalau banyak waktu lowong manfaatkan waktu untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman. Waktu-waktu ibadah gunakan untuk mendengar Firman semaksimal mungkin, maka semua akan Tuhan perbaiki.

 

Saya bersukacita dan bahagia, dulu sudah Tuhan taruh di hati untuk mencatat Firman dengan baik. Jadi ada banyak cacatan khotbah sebelum sekolah Alkitab dan di situ dapat berkatnya. Dalam pelayanan baca kembali yang pernah dicatat dulu. Biasa pulang kerja, macet, tetapi berupaya untuk bisa datang ibadah tidak terlambat. Kadang masuk ibadah sudah keringatan karena lari-lari untuk datang beribadah melayani Tuhan. Gunakan waktu dengan maksimal untuk mendengar Firman dan melakukan Firman. Jangan buang-buang waktu percuma, rugi!

Efesus 5:16

5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

 

Begitu tidak mau mendengar dan melakukan Firman, masuk si jahat mengganggu kita. Mulai dosa berbisik di hati sehingga dipikirkan, dilihat, dilakukan, dikatakan.

Hasilnya kita mengalami pemulihan atau pembaharuan. Periksa hidup masing-masing. Kaum muda, kalian ini generasi akhir, setelah ini tidak ada generasi akhir karena Yesus sudah mau datang. Kedatangan Yesus sudah di ambang pintu. Kita tidak tahu tahun 2024 nanti bagaimana, yang pasti dunia yang kita tempati ini semakin hancur. Dengan kecanggihan teknologi sehingga mempermudah manusia mengakses dosa, berbuat dosa. Waktu-waktu terakhir ini adalah jahat, ayo manfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mendengar dan melakukan Firman maka kita akan mengalami pemulihan atau pembaharuan.

 

Pemulihan dan pembaharuan kita pelajari dari roti manna.

1.      Keluaran 16:16,21-22

16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

16:21 Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.

16:22  Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

 

Dulu bangsa Israel dari hari pertama sampai hari kelima, mereka memungut manna 1 gomer per orang. Angka 5 menunjuk pancaindera. Jadi hasil pertama kita mengalami pemulihan dan pembaharuan yaitu pembaharuan panca indera.

 

Pancaindera ini ibarat pintu. Kalau tidak disucikan dan tidak dibaharui, menjadi pintu gerbangnya dosa. Ingat Adam dan Hawa, khususnya Hawa. Kenapa manusia jatuh dalam dosa? Sebab panca indera Hawa rusak, dirusak oleh setan sehingga dosa masuk. Mulai telinganya mendengar suara iblis. Kemudian mulutnya dirusak, dia menambah dan mengurangi Firman.

 

Markus 7:37

7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

 

Kalau telinga dan mulut tidak baik, semua hancur. Tetapi kalau telinga dan mulut diperbaiki maka semua menjadi baik. Manusia berdosa itu telinganya tuli, mulutnya bisu. Makanya perlu Firman pengajaran untuk memperbaiki.

 

Yang dimaksud telinga tuli, mulut bisu.

a)      Tuli artinya sulit mendengar Firman yang keras. Banyak orang Kristen beribadah, datang ke geraja mendengar Firman, tetapi yang mau menerima Firman hanya sedikit. Dan juga sulit untuk taat. Dengar saja tidak mau apalagi mau taati praktek.

 

Sulit mendengar Firman maka dalam hidup sehari-haripun sulit untuk ditegur dan dinasihati. Teguran dan nasihat Firman saja tidak mau didengar apalagi cuma teguran dan nasihat dari manusia. Orang tua dia lawan, guru di sekolah dia lawan, dalam penggembalaanpun gembala juga dia lawan. Perintah Tuhan saja dia lawan, mau perintah manusia. Sulit dia taati.

 

b)      Bisu adalah perkataan yang tidak menjadi berkat. Orang bisu kalau ngomong, sulit dimengerti apa yang dia bilang. Perkataan yang tidak menjadi berkat, hanya menyandung, hanya menyakiti. Bisu itu sulit mengaku dosa. Dia sudah salah malah salahkan orang, salahkan Tuhan. Bisu juga sulit untuk menyembah.

 

Lewat Firman penggembalaan, diubahkan telinganya. Telinga yang rusak menjadi telinga yang terbuka untuk mendengar Firman. Mulut yang rusak menjadi mulut yang terbuka untuk mengaku dosa dan menyembah Tuhan. Maka Tuhan menjadikan semuanya baik.

 

Telinga yang masih tuli-tuli, biarlah diperbaiki. Disenter, ditusuk oleh pedang Firman dan disucikan. Mulut yang bisu disucikan oleh pedang Firman, semua menjadi baik. Yang menentukan hidup kita baik adalah mulut kita. Orang dunia saja tahu, mulutmu harimaumu. Kalau mulut tidak baik, tidak baik juga hidupnya. Siapa yang mau melihat hari-hari yang baik, harus menjaga mulut.

I Petrus 3:10

3:10  "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

 

Kalau mau lihat hari-hari yang baik, jaga mulut ini. Biar Firman menyucikan hidup kita, pancaindera kita.

 

2.      Hari keenam orang Israel memungut 2 gomer per orang. Jadi 2 menjadi 1, ini bahasa nikah. Jadi hasil kedua mengalami pemulihan dan pembaharuan nikah. Kita semua adalah bagian nikah rumah tangga. Sebagai anak, kita punya orang tua. Hubungan dalam  nikah rumah tangga diperbaiki. Yang rusak, yang broken, semua diperbaiki.

 

Bukti hubungan nikah rumah tangga diperbaiki:

a)      Manna itu seperti sisik.

Keluaran 16:14

16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

 

Manna seperti sisik atau seperti baju zirah. Artinya kehidupan kita menjadi kehidupan yang kuat untuk melawan roh-roh di udara yaitu roh jahat dan roh najis serta roh durhaka yang mau merusak nikah anak-anak Tuhan. Hati-hati masa pacaran dan tunangan. Kalau tidak ada Firman, bisa rusak. Macam-macam yang dilakukan, roh najis masuk, terjadi kejatuhan!

Efesus 6:12; 2:2

6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

 

Udara ini sudah tercemar dengan roh jahat dan roh najis. Banyak anak-anak yang durhaka sama orang tua. Banyak anak muda yang sudah jatuh sebelum menikah. Jalan keluarnya minta ampun kepada Tuhan dan sesama. Dan kembali memperbaiki sikap dalam penggembalaan, nikmati Firman supaya jangan terulang lagi. Dosa kawin mengawinkan itu dosa yang mengikat tubuh. 1 kali dibuat, 2 kali sudah mengikat! Termasuk dosa makan minum. Setan licik, berbuat dosa dia bilang pesta. Pesta miras, pesta narkoba, pesta seks.

 

Mari perbaiki semuanya, masih ada Firman penggembalaan. Kalau sore ini kita datang dalam keadaan sudah hancur, sudah rusak, ada Firman yang memperbaiki. Yang penting tinggal mengaku, diperbaiki. Kalau tidak, sulit diperbaiki. Setelah diperbaiki ada tindakan nyata, sikap tegas tidak lagi mengulangi dosa itu.

 

Dulu waktu pra nikah, ditanya-tanya dan disampaikan Firman oleh gembala. Pertanyaan terakhir masih suci? Kami berdua menjawa masih. Kalau sudah sempat terjadi sesuatu, sudah jatuh segera selesaikan kepada Tuhan dan kepada sesama. Sesama di sini siapa? Orang tua! Akui kepada orang tua dan datang kepada gembala minta didoakan, dicabut roh najisnya itu, jangan terulang lagi. Ini semua merusak nikah, kalau dari permulaan nikah sudah rusak lalu tidak diperbaiki, nanti begitu masuk nikah menjadi hambar nikah itu, jadi pahit. Tadinya cinta padahal cuma cinta daging. Begitu masuk nikah tidak ada lagi kasih itu, hambar semua.

 

Yang sudah punya pacar, roh najis mengganggu dan menggoda, lirik yang lain. Sudah ada pacar masih whatshap dan telpon-telpon yang lain. Ayo belajar setia di masa pacaran dan tunangan, apalagi sudah ditahu orang tua dan gembala. Termasuk yang sudah tahu si A itu punya pacar, jangan mau terima telponnya, jangan mau terima whatsappnya.

 

Saya juga sebagai gembala membatasi komunikasi dengan lawan jenis. Kaum mudi dan ibu-ibu hubungi isteri saya. Atau kami hadapi berdua. Bahaya roh-roh di udara itu, di mana-mana ada. Handphone koneksinya tersambung di udara, di situ dia masuk.

 

b)      Manna itu halus seperti embun. Artinya kita memiliki sikap atau tabiat halus seperti Yesus. Apa tabiat Yesus?

Matius 11:28-29

11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

 

Sikap Yesus lemah lembut dan rendah hati. Lemah lembut bukan diukur dari tutur katanya dan bahasa lemah lembut, bukan! Lemah lembut ini kemampuan untuk mengampuni dan melupakan dosa. Mau masuk nikah, tabungan utama adalah pengampunan. Sebab nanti masuk nikah akan banyak sekali masalah. Coba 1 orang saja secara pribadi ada banyak masalah. Suami ada masalah, isteri ada masalah, masuk nikah, terkumpul masalahnya. Belum kalau punya anak, jadi 3 masalahnya. Di sinilah dibutuhkan pengampunan. Lewat Firman kita memiliki karakter yang halus seperti Yesus, bisa mengampuni.

 

Kalau masa pacaran ada masalah, bisa mengampuni. Tidak gampang-gampang gonta ganti. Ada masalah, jalan keluarnya ganti yang lain, jangan! Gonta ganti pacar itu bibit kawin cerai.

 

Rendah hati itu kemampuan mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Kalau sudah lemah lembut dan rendah hati maka semua menjadi enak dan ringan.

Matius 11:30

11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

 

Semua jadi enak dan ringan, hidup jadi enak dan ringan. Kalau Tuhan izinkan masuk dalam nikah juga menjadi enak dan ringan. Menghadapi keluarga, mungkin orang tua sudah terlalu jahat sama anak, kalau punya karakter Yesus lemah lembut dan rendah hati maka bisa mengampuni, semuanya menjadi enak dan ringan. Banyak kali hubungan dengan orang tua jadi terganggu dan rusak karena belum punya karakter rendah hati dan lemah lembut.

 

Dengan memiliki karakter yang halus seperti Yesus, maka dalam keluarga kita merasakan damai sejahtera, kesejukan dan kelegaan. Mungkin kaum muda pulang ke rumah seperti masuk dalam neraka mini, tidak betah dengan orang tua, adik, kakak, siapapun dalam rumah. Mohon kepada Tuhan, biarlah Firman Tuhan mengubahkan karakter saya menjadi karakter yang halus dan rendah hati, lemah lembut.

 

Sejahat apapun orang tua, kita hadir di dunia ini karena orang tua. Kalau orang tua belum bertobat, doakan dan gumuli. Mungkin sampai sekarang ini diperlakukan seperti sapi, seperti binatang, tetap didoakan. Minta kepada Tuhan roh rendah hati dan lemah lembut maka akan ada kesejukan, ada damai sejahtera. Anak itu sumber keindahan dalam rumah tangga. Kalau anak bisa rendah hati dan lemah lembut, itu yang menjadikan nikah rumah tangga itu indah.

Efesus 6:1

6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.

6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:

6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

 

Kolose 3:20

3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.

 

Kalau anak disucikan dan dibaharui, anak itu yang menyelamatkan keluarga.

I Timotius 2:15

2:15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.

 

Orang tua kita bisa diselamatkan karena melahirkan kita di bumi ini kalau kita sungguh-sungguh berubah lewat Firman Tuhan.

 

Ini yang menentukan nasib hidup kita, indah atau tidak, bahagia atau tidak, panjang umur atau tidak. Dan juga menentukan keluarga kita selamat atau tidak. Rahab punya keluarga, dia masih muda, dia seorang anak. Karena dia mau berubah maka selamat keluarganya. Rahab ini perempuan yang tidak baik, pelacur, tetapi bisa selamat keluarganya.

 

Kita pelayan Tuhan, mari berubah, rendah hati dan lemah lembut, yakin keluarga bisa diselamatkan. Yang sudah satu dalam pengajaran tetapi belum bertobat, bisa diselamatkan. Itu tergantung dari kita.

 

Halus itu juga seperti dupa pada mezbah dupa emas. Dupa itu dari rempah-rempah yang dihaluskan kemudian dibakar. Jadi kalau kita mau menerima Firman, kita memiliki karakter yang halus, rendah hati lemah lembut, pasti bisa menaikan doa penyembahan.

 

Jujur om mau tanya, mana yang lebih banyak dilakukan dalam rumah tangga, menuntut pada orang tua atau berdoa bagi orang tua. Tidak usah tunggu orang tua, kita yang sudah dengar Firman, kita yang duluan berbuat. Nuntut orang tua harus penuhi kebutuhan dan sebagainya. Atau berdoa, Tuhan tolong orang tuaku, tolong papaku, tolong mamaku. Biarlah kita semua menjadi rumah doa, kita berdoa bagi keselamatan keluarga kita masing-masing. Keluarga yang hancur dan rusak bisa ditolong. Saya lahir di dunia karena orang tuaku, saya mau berdoa untuk mereka supaya mereka selamat. Orang tua om tinggal 1, kalian yang punya orang tua yang lengkap berbahagia. Doa setiap hari om naikan supaya bisa selamat sekeluarga, tidak ada yang tertinggal dan binasa.

 

Segala pergumulan kita akan dijawab oleh Tuhan pada waktunya asalkan kita punya karakter rendah hati dan lemah lembut. Puncak pembaharuan kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna.

 

Manna seperti embun, embun ada kaitan dengan mempelai pria.

Kidung Agung 5:2

5:2 Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"

 

Ini Yesus Mempelai Pria Sorga, Dia membawa embun itulah Firman penggembalaan, untuk membawa kita menjadi Mempelai WanitaNya yang sempurna. Kita menjadi milik Tuhan untuk selama-lamanya, tidak mungkin diganggu gugat oleh siapapun. Dia menjaga kita dengan hati-hati, dengan sungguh-sungguh.

Kidung Agung 6:3

6:3  Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

 

Sore ini mintalah karakter yang halus seperti Yesus. Ini yang menentukan kebahagiaan kita, kebahagiaan keluarga kita dan keselamatan keluarga kita. Minta Tuhan membaharui kita, panca indera kita biarlah Tuhan baharui, hubungan dalam keluarga dibaharui, maka kita menjadi rumah doa, Tuhan pasti menjawab segala doa kita. Mungkin ada yang orang tuanya belum bertobat, ada orang tuanya sudah dalam pengajaran tetapi juga belum bertobat, kita doakan mereka. Mungkin kita belum bisa membalas dengan memberikan yang jasmani, kita naikan doa untuk mereka. Kesalahan besar yang mereka lakukan, lepaskan roh pengampunan, minta kepada Tuhan roh belas kasih. Itulah roh lemah lembut dan rendah hati, biar ada pada kita sekalian. Tuhan mampu menolong semua, Tuhan mampu menjadikan semua indah pada waktunya.

 

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar