20230905

Kebaktian PA Imamat, Rabu 6 September 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu  

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.


Imamat 26:9

26:9 Dan Aku akan berpaling kepadamu dan akan membuat kamu beranak cucu serta bertambah banyak dan Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan kamu.

 

Pada pasal 26 ini ada 3 berkat yang kita terima kalau kita taat pada Firman Tuhan.

1.      Ayat 4,5,10 yaitu berkat perlidungan secara melimpah.

2.      Ayat 6-8 yaitu berkat damai sejahtera

3.      Ayat 9 yaitu berkat nikah dan buah nikah

 

Berkat nikah dan buah nikah atau berkat beranak cucu dan bertambah banyak ini adalah berkat yang diberikan Tuhan kepada kehidupan yang menghargai hak kesulungan. Contohnya adalah Yakub, nenek moyang bangsa Israel.

Kejadian 28:1-5

28:1 Kemudian Ishak memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta memesankan kepadanya, katanya: "Janganlah mengambil isteri dari perempuan Kanaan.

28:2 Bersiaplah, pergilah ke Padan-Aram, ke rumah Betuel, ayah ibumu, dan ambillah dari situ seorang isteri dari anak-anak Laban, saudara ibumu.

28:3 Moga-moga Allah Yang Mahakuasa memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi banyak, sehingga engkau menjadi sekumpulan bangsa-bangsa.

28:4 Moga-moga Ia memberikan kepadamu berkat yang untuk Abraham, kepadamu serta kepada keturunanmu, sehingga engkau memiliki negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yang telah diberikan Allah kepada Abraham."

28:5 Demikianlah Ishak melepas Yakub, lalu berangkatlah Yakub ke Padan-Aram, kepada Laban anak Betuel, orang Aram itu, saudara Ribka ibu Yakub dan Esau.

 

Pada pasal 27 diceritakan bagaimana Yakub diberkati sebagai anak sulung. Sebab memang pada pasal 25 Yakub menerima hak sulung dari Esau karena Esau telah menjualnya dengan sepiring kacang merah. Jadi Yakub ini adalah kehidupan yang berjuang sungguh-sungguh untuk mendapatkan hak sulung. Ketika lahir Yakub ini memegang tumitnya Esau, dia berjuang untuk mendapatkan hak kesulungan.

 

Ini pelajaran bagi kita, kita harus berjuang untuk mendapat hak kesulungan itu, untuk menjadi jemaat anak-anak sulung Tuhan, itulah Mempelai Wanita Tuhan.

Wahyu 14:3-5

14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Ibrani 12:22-23

12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

 

Mereka tidak dicemari, mereka suci. Sementara kita ini hidup di dunia yang sudah tercemar oleh dosa. Untuk bisa bertahan dalam kesucian, kemurnian seperti perawan, itu suatu perjuangan. Tuhan lihat perjuangan kita maka Tuhan ganjar dengan berkat nikah dan buah nikah. Mari kita berjuang untuk menjadi jemaat anak-anak sulung. Bagaimana perjuangan kita?

Yakobus 1:18

1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

 

Kita bisa menjadi anak sulung lewat kekuatan Firman kebenaran, Firman pengajaran yang benar. Jadi perjuangan kita adalah berjuang untuk mendengar sampai mempraktekan Firman pengajaran yang benar. Kekuatan Firman pengajaran ini yang menghentar kita menjadi jemaat anak-anak sulung, Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kita berjuang mengorbankan waktu, tenaga, harta. Ada yang berjuang jarak untuk beribadah yang cukup jauh. Ada yang berjuang untuk bisa beribadah secara online secara sungguh-sungguh. Kita yang bisa tatap muka langsung juga berjuang untuk mendengar Firman dengan sungguh-sungguh sampai mempraktekan.

 

Kalau sudah menjadi jemaat anak sulung berarti kita berhak untuk menerima hak dan berkat sulung yaitu hak untuk menikah menjadi Mempelai Wanita Tuhan dan untuk mewarisi kerajaan Sorga.

 

Tertampak bahwa kehidupan itu berjuang untuk menjadi jemaat anak-anak sulung yaitu di dalam dirinya ada tanda-tanda anak sulung Tuhan. Kita lihat tanda-tanda anak sulung, ini yang membawa kita menerima berkat nikah dan buah nikah yang diberkati.

1.      Keluaran 13:13

13:13  Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.

 

Tanda pertama adalah mengalami penebusan oleh darah Yesus. Dulu bangsa Israel kalau punya keledai yang sulung harus dipatahkan batang lehernya. Tapi kalau pemiliknya menghendaki anak domba itu hidup, harus ada seekor anak domba yang disembelih, dikorbankan supaya keledai itu hidup. Kita bangsa kafir disebut bangsa keledai, perlu ditebus oleh darah Yesus. Kalau tidak ditebus berarti batang leher dipatahkan = tidak ada hubungan dengan Tuhan Yesus sebagai kepala.

Hakim-hakim 15:16

15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."

 

Bangsa keledai itu bangsa Filistin, semua bangsa di luar Israel adalah kafir, kita disebut bangsa keledai. Mengapa bangsa kafir harus ditebus? Karena semua manusia termasuk Israel telah berbuat dosa.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Terutama kita bangsa kafir, kalau tidak ditebus kita tidak ada hubungan dengan kepala. Berarti segala yang dicapai di dunia ini tidak ada artinya, punya kekayaan, kepandaian, kedudukan, semua hanya untuk binasa karena tidak ada hubungan dengan Tuhan sebagai kepala. Makanya perlu ditebus oleh darah Yesus Anak Domba Allah. Kita periksa kita sebagai bangsa kafir apakah sudah mengalami penebusan oleh darah Yesus atau belum. Ditebus berarti dilepaskan dari dosa.

 

Proses mengalami penebusan oleh darah Yesus:

a)      Mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, setelah diampuni jangan berbuat lagi. Maka saat itu darah Yesus menghapus dosa kita. Yesus melihat kita seperti tidak pernah berbuat dosa itu karena sudah dihapus oleh darah Yesus. Dan darah Yesus juga mencabut akar dosa supaya kita tidak berbuat dosa lagi. Itu yang namanya sudah mengalami kelepasan dari dosa, kita tidak berbuat dosa lagi sampai suatu saat tidak dapat berbuat dosa lagi. Itu sudah benar seperti Yesus benar.

I Yohanes 1:7,9; 3:7-9

1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.

3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

 

Kalau sudah tidak berbuat dosa maka kita bisa bersekutu, bisa masuk dalam persekutuan tubuh Kristus. Tadi dalam Ibrani pasal 12 dikatakan jemaat anak-anak sulung, itu persekutuan. Kita mau masuk dalam suatu persekutuan, selesaikan dosa. Mengaku kepada Tuhan dan mengaku kepada sesama supaya bisa masuk persekutuan Tubuh Kristus.

 

b)      Mengampuni serta melupakan dosa orang lain.

 

Kalau digabung saling mengaku dan saling mengampuni maka bisa bersekutu. Persekutuan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah. Yang salah mengaku, yang benar mengampuni, lupakan dosa, terjadi persekutuan. Kemudian lebih besar antara penggembalaan, saling mengaku, saling mengampuni. Yang salah jangan bertahan, ulur-ulur waktu baru mengaku. Begitu Firman kebenaran menunjuk dosanya, segera manfaatkan waktu untuk mengaku dosa. Yang benar jangan juga bertahan pada kebenaran diri sendiri dan tidak mau mengampuni. Ampuni dan lupakan dosanya maka terjadi persekutuan.

 

Ini berkat nikah dan buah nikah. Jadi ingat untuk mengalami nikah yang diberkati maka selesaikan dosa. Bapak ibu tidak mau mengaku dosa, resikonya ke nikah dan buah nikah. Tidak mau mengampuni dan melupakan dosa orang lain, nanti nikahnya kena, buah nikahnya juga kena kutuk. Lawan kata berkat adalah kutuk. Kalau saya tidak mau mengaku karena saya malu, nanti nikahku dan buah nikah dikutuk. Saya tidak mau ampuni, dia terlalu menyakiti saya! Akhirnya ditahan-tahan tidak mau mengampuni, berarti nikahnya selalu dalam kutukan, buah nikahnya dalam kutukan. Apalagi kalau satu penggembalaan lalu tidak mau bertegur sapa satu dengan yang lain, nanti nikah kita yang kena, buah nikah kita yang kena! Saling mengaku dan saling mengampuni itu mengalami penebusan oleh darah Yesus, itu anak sulung.

 

Jangan gengsi gede-gedean, harga diri terlalu tinggi, tidak mau saya mengaku, tidak mau mengampuni. Seringkali yang susah itu mengampuni, yang paling berat itu mengampuni dan melupakan.

 

Keluaran 13:16

13:16 Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."

 

Yang dimaksud dengan hal itu adalah darah penebusan. Darah penebusan harus menjadi lambang di dahi dan tanda di tangan. Apa artinya? Dahi dan tangan kita harus ada tanda penebusan! Dahi menunjuk pikiran, angan-angan, harus ada tanda penebusan! Artinya jangan diingat-ingat lagi dosanya orang yang sudah diakui, lupakan sudah! Dahi dan pikiran = jiwa dan roh, sudah harus mengalami kelepasan dari dosa. Dosa yang sudah kita akui jangan diingat-ingat lagi untuk ulang dilakukan. Pikiran-pikiran najis, pikiran-pikiran jahat betul-betul sudah harus disucikan. Kemudian di tangan, tangan itu di tubuh. Artinya tubuh sudah harus mengalami kelepasan dari dosa. Dengan kata lain kita sudah harus mengalami kelepasan dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh.

 

Ada 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh kita.

I Korintus 5:11

5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang 1cabul, 2kikir, 3penyembah berhala, 4pemfitnah, 5pemabuk atau 6penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

 

Dosa yang mengikat tubuh adalah cabul dan pemabuk. Ini dosa kawin mengawinkan dan dosa makan minum, ini mengikat. Sudah harus lepas! Bukti kita adalah jemaat anak sulung kita mengalami kelepasan dari dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan dengan berbagai macam bentuknya. Termasuk peyimpangan-penyimpangan, nikah yang tidak wajar, sesama jenis, juga termasuk perselingkuhan, akhirnya mengarah pada kawin mengawinkan. Sampai sudah bebas, dengan siapapun tanpa ikatan apapun.

 

Dosa yang mengikat jiwa menjadi karakter yaitu kikir, pemfitnah, penipu = dusta. Ini sudah jadi karakter yang mengikat jiwa, harus lepas! Sebagai contoh dusta itu sudah menjadi karakter, membuat anak mau makan “ayo makan nanti itu om kumis mau makan”. Harus lepas dari dosa kikir, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Lepas dari pemfitnah, termasuk gosip. Sudah malas saya dengar gosip! Sudahlah! Nanti tidak bisa jadi jemaat anak sulung, tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan, tidak akan menerima berkat nikah dan buah nikah kalau gosip sana gosip sini. Apalagi kalau memfitnah. Kalau mulut dipakai memfitnah, orang itu bukan menjadi jemaat anak sulung tetapi menjadi jemaat iblis. Tinggal mau pilih, mau menjadi jemaat anak-anak sulung atau menjadi jemaat iblis.

Wahyu 2:9

2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu — namun engkau kaya — dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

 

Dosa yang mengikat roh yaitu penyembahan berhala, itulah keras hati dan serakah, merampas miliki Tuhan dan milik sesama.

 

Ayo kita lepas dari semua dosa ini sehingga pada dahi dan tangan kita ada cap darah penebusan, sehingga antikristus tidak bisa memberi cap 666 di situ.

 

Selalu kita pikirkan ini demi nikahku dan buah nikahku supaya diberkati, harus mengalami penebusan oleh darah Yesus. 6 dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh jangan ada lagi, lepaskan semuanya. Kita tidak mau lakukan lagi dan tidak bisa berbuat dosa itu lagi. Maka antikristus tidak bisa memberi cap 666 pada dahi dan tangan kita.

Wahyu 13:16-18

13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

 

6 pertama tubuhnya daging, 6 kedua jiwanya daging, 6 ketiga rohnya daging. Ini kalau 6 dosa tadi masih mengikat, maka tubuh, jiwa dan rohnya kedagingan semua. Dalam surat Yudas ada pemisahan antara gereja yang benar dan gereja palsu. Salah satu gereja palsu adalah gereja daging, tubuh, jiwa dan rohnya daging semua.

 

Ayo kita berjuang menjadi jemaat anak-anak sulung lewat praktek berjuang untuk mengalami kelepasan dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa dan roh, maka kita menjadi milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat siapapun. Kalau ada cap darah penebusan berarti kita miliknya Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat. Barang-barang kita saja kita beri cap, tidak boleh diganggu gugat. Begitu juga Yesus, begitu kita punya cap darah penebusan, Dia tidak akan biarkan kita diganggu gugat oleh siapapun oleh apapun.

 

2.      Keluaran 4:22-23

4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;

4:23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."

 

Tanda anak sulung yang kedua adalah mengutamakan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Dalam Alkitab ada 2 kali Tuhan memperjuangkan ibadah pelayanan manusia.

a)      Dalam Perjanjian Lama, Tuhan memperjuangkan ibadah bangsa Israel lewat menghukum Firaun dan Mesir dengan 10 tulah.

b)      Dalam Perjanjian Baru, Yesus yang rela dihukum sampai mati di kayu salib untuk memperjuangkan ibadah kita bangsa kafir.

 

Tuhan itu memperjuangkan ibadah pelayanan manusia, masakan kita manusia tidak mau berjuang. Kalau mau menjadi jemaat anak-anak sulung, perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu. Memang banyak tantangannya. Terutama yang menjadi tantangan paling berat sekarang adalah soal kebutuhan ekonomi, itu yang menghambat untuk beribadah melayani. Kita lihat pada perjalanan bangsa Israel, ketika Musa menghadap Firaun supaya bangsa Israel boleh beribadah, malah pekerjaan bangsa Israel diperberat. Jumlah batu bata yang mereka buat harus tetap sama, tetapi jerami sudah tidak diberikan lagi. Jadi orang Israel harus menjelajah tanah Mesir mencari jerami untuk membuat batu bata dalam jumlah yang tetap, kalau tidak nanti dapat cambuk. Artinya bagi kita, kebutuhan bagi manusia semakin tinggi dan sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia semakin berkurang. ini yang memicu anak Tuhan, gereja Tuhan tidak lagi mengutamakan ibadah pelayanan, sudah mengejar kebutuhan jasmaninya dan tidak berjuang lagi untuk ibadah pelayanan.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Manusia terikat dengan dunia sampai tidak setia lagi dalam ibadah pelayanan. Ayo kita berjuang! Manusia dipacu untuk berupaya sekeras-kerasnya memenuhi kebutuhan hidupnya, sampai tidak lagi mengutamakan ibadah pelayanan. Padahal Tuhan sudah janji bahkan janji Tuhan itu adalah jaminan yang pasti, kalau kita memperjuangkan ibadah pelayanan ada jaminan pemeliharaan hidup sekarang maupun hidup yang akan datang sampai hidup yang kekal.

I Timotius 4:8-10

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

 

Ada 3 sikap yang benar terhadap ibadah pelayanan:

a)      Perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala aktivitas di bumi. Anak-anak sekolah, berjuang untuk sekolah, ibadah lebih diperjuangkan lagi. Dalam bekerja kita berjuang, ibadah lebih diperjuangkan lagi. Segala aktivitas kita di dunia tanpa berjuang untuk beribadah, semua itu perbuatan yang sia-sia. Tetapi kalau kita perjuangkan ibadah, tidak ada yang sia-sia.

 

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

b)      Berjerih lelah, berjerih payah untuk beribadah dan melayani Tuhan. Jerih payah kita untuk beribadah tidak sia-sia tetapi membawa kita ke takhta Allah.

Wahyu 22:3

22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

 

Kegiatan kita di takhta Allah adalah beribadah. Jadi ibadah kita di dunia ini adalah latihan untuk hidup di sorga, latihan hidup di takhta Allah. Satu-satunya aktivitas yang tembus sampai ke kerajaan sorga hanyalah ibadah pelayanan, ayo kita perjuangkan itu. Nanti di sana kita akan memandang Tuhan muka dengan muka untuk selama-lamanya.

Wahyu 22:4

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

 

c)      Jangan main-main saat beribadah. Harus fokus perhatian kita tertuju kepada Tuhan. Sebab kalau main-main saat beribadah maka kita akan kehilangan anak sulung. Artinya kehilangan hak dan berkat sulung, tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Anak sulung juga menggambarkan sesuatu yang diharapkan, yang dibanggakan, sesuatu yang disukai. Termasuk saya sebagai gembala, kalau main-main dalam ibadah nanti hilang semua yang disenangi, yang dibanggakan, yang diharapkan.

 

Setiap kita beribadah melayani Tuhan, kita dicap nama Tuhan. Sampai nanti nama Tuhan dilekatkan kepada kita selama-lamanya sebagai tanda bahwa kita adalah mempelai wanitaNya Tuhan.

Yesaya 4:1

4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

 

Perempuan gambaran gereja, 7 itu angka akhir zaman, seorang laki-laki itulah Yesus. Jadi 7 perempuan menunjuk gereja akhir zaman yang mau beribadah melayani dengan giat dan sungguh-sungguh. Kita mau dibawa pada level yang bisa dicapai orang Kristen yang sungguh-sungguh beribadah melayani yaitu level sempurna, menjadi mempelai wanita Tuhan, nama Tuhan melekat pada kita selama-lamanya.

 

3.      Yakobus 1:18

1:18  Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

 

Mengalami kuasa penciptaan dari Firman pengajaran yang benar. Kuasa penciptaan itu = kuasa pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani sampai sempurna seperti Yesus. Sudah lepas dari dosa, perjuangkan beribadah, lanjutkan ada keubahan hidup yang bisa dilihat oleh sesama kita. Jadi bukan sekedar beribadah tanpa berubah, sebab ada orang beribadah tetapi tidak berubah. Tuhan mau kita beribadah dan kita juga mengalami keubahan hidup lewat Firman pengajaran yang benar.

 

Hamba Tuhan, anak Tuhan, pelayan Tuhan yang tidak mengalami kuasa penciptaan, tidak berubah, keadaannya seperti bumi yang belum diciptakan oleh Tuhan. Bagaimana keadaannya?

Kejadian 1:1-2

1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

 

a)      Gelap gulita dan kosong. Hatinya gelap dan kosong karena tidak pernah disentuh oleh Firman. Dia datang beribadah tetapi tidak mengalami kuasa penciptaan oleh Firman. Kenapa? Sikapnya terhadap Firman tidak sungguh-sungguh. Cara mendengar Firman tidak benar! Cara mendengar Firman mempengaruhi keadaan hati kita. Kalau caranya tidak benar, tidak baik, hatinya kosong. Mari periksa, jangan main-main saat mendengar Firman!

 

Hati yang gelap dan hati yang kosong itu adalah hati yang penuh kejahatan dan kenajisan, hati yang jahat dan najis!

Matius 15:19-20

15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.

15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

 

Ada kejahatan dan kenajisan di sini. Angka 7 menunjuk 7 lampu pada pelita emas. Kalau hati itu tidak pernah disentuh oleh Firman, beribadah namun tidak serius mendengar Firman, tidak ada perhatian terhadap Firman, dia kembali sebagai kehidupan yang gelap, pelitanya padam! Kalau melihat pelita emas, ada kelopak, tombol, bunga, semuanya ada 66 bentuk, itu menunjuk Firman yang murni. Kalau tidak serius tehadap Firman maka pelita padam, hati berisi kejahatan dan kenajisan. Maka tertampak dalam hidupnya yang membabi buta di dalam dosa! Mari orang tua ingatkan anak serius mendengar Firman. Kasihan kalau dia sudah membabi buta dalam dosa, orang tua jadi susah. Semoga keluar minggu depan keluar juga bagaimana Yakub yang mempunyai hak sulung menyenangkan orang tuanya, Esau yang kehilangan hak sulung memedihkan hati orang tua. Anak-anak muda dengar Firman sungguh-sungguh, jangan sampai padam pelitanya. Kalau sudah padam nanti membabi buta di dalam dosa. Hati yang gelap, penuh kejahatan dan kenajisan itu kosong dari kasih Allah. Sehingga tidak pernah tidak pernah puas dan damai sejahtera. Sudah diberkati sekian, rasanya tidak puas, tidak cukup, hati tidak damai.

 

Kasih itu timbul dari ketaatan pada Firman pengajaran. Tidak mau mendengar Firman pengajaran, tidak mau taat, bagaimana bisa punya kasih.

I Petrus 1:22

1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

 

Betapa nikah itu kering kalau tanpa kasih, nikah itu hanya menjadi tempat pelampiasan hawa nafsu daging karena tidak ada kasih. Semua ini menentukan, mengaku dosa dan mengampuni itu menentukan nikah dan buah nikah diberkati. Mengutamakan ibadah pelayanan menentukan nikah dan buah nikah diberkati. Mengalami kuasa penciptaan dari Firman pengajaran menentukan nikah dan buah nikah diberkati. 3 hal ini menentukan nikah dan buah nikah diberkati. Yang belum menikah, masa permulaan nikah diberkati, diberikan yang terbaik. Zifra dan Pua diberkati oleh Tuhan sehingga bisa berrumah tangga. Yang sudah menikah, nikahnya juga diberkati. Ada yang dipanggil tidak menikah, diberkati oleh Tuhan, dia bisa bertahan dan tidak tercemar oleh keinginan-keinginan dagingnya.

 

b)      Belum berbentuk. Artinya perkataannya, perbuatannya termasuk penampilannya tidak ada bentuk Tuhan, tidak ada bentuk kebenaran dan kesucian. Perkataannya kotor, perbuatannya begitu, penampilannya juga seperti itu. Kenapa? Karena sikapnya terhadap Firman tidak serius. Kalau tidak ada bentuk Tuhan, bentuk apa yang ada?

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Yang ada bentuk anjing dan babi serta bentuk setan. Petrus sempat memiliki bentuk setan waktu Petrus mengelak dari salib. Waktu Yesus katakan Aku akan ditangkap, dibunuh dan 3 hari kemudian bangkit, Petrus menarik Yesus ke samping, lalu menegur Yesus “hal itu tidak sekali-kali takkan menimpa Engkau”. Yesus katakan “enyahlah iblis, engkau suatu batu sandungan bagiKu”. Hamba Tuhan bisa memiliki bentuk iblis kalau mendengar Firman tidak serius, tidak sungguh-sungguh. Petrus hamba Tuhan senior, dengar Firman yang keras dan sakit bagi daging, dia menghindar, dia mengelak. Akhirnya yang ada padanya bentuk iblis.

 

Bagi kami hamba Tuhan, kalau kami sendiri tidak menghargai Firman, dalam persiapan tidak ada pergumulan terhadap Firman, berarti kami belum punya bentuk. Bagaimana mau membentuk jemaat! Sidang jemaat kalau mendengar Firman tidak serius, tidak sungguh-sungguh, itu tidak punya bentuk, bagaimana mau bersaksi membentuk orang lain! Itu hanya menipu diri sendiri, menipu orang lain.

 

Mau mengajar kesucian sementara saya sendiri hidup dalam kenajisan, bagaimana mau membentuk kesucian terhadap jemaat. Mau mengajar kebenaran sementara saya sendiri tidak punya bentuk kebenaran. Betapa ngerinya nikah itu kalau tidak ada bentuk kebenaran dan kesucian, hanya ada bentuk anjing dan babi, bentuk setan di situ, mengerikan!

 

Biarlah ada bentuk mulai dari kita secara pribadi. Mendengar Firman tujuannya supaya kita dibentuk oleh Firman, ada bentuk kebenaran dan bentuk kesucian. Makanya serius dan perhatikan Firman Tuhan.

II Timotius 2:7

2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.

 

Semoga kita bisa mengerti. Jangan ada bentuk-bentuk yang lain dalam diri kita.

 

Perbuatan seperti babi yang mandi kembali berkubang. Dia berbuat dosa sampai puncaknya dosa dan diulang-ulang. Itu kalau tidak serius dan tidak memperhatikan Firman Tuhan. Pdt. Pong mengatakan betapa ruginya kalau kita beribadah tetapi tidak merasakan sentuhan Firman. Ketika pulang tidak ada bentuk kebenaran dna kesucian, hanya bentuk babi, ulang-ulang berbuat dosa sampai puncaknya dosa.

 

Kemudian perkataannya seperti anjing menjilat muntah. Ini perkataan yang najis, perkataan kotor, perkataan sia-sia. Termasuk dusta, fitnah, gosip, sampai menghujat. Yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Perkataan menjadi sandungan seperti Petrus.

Matius 16:23

16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

 

Kemudian penampilannya tidak ada bentuk kebenaran dan kesucian. Penampilannya mau mempertontonkan daging dan mau lebih menonjol dari orang lain. Bukan anak sulung kalau penampilannya mempertontonkan daging. Jarang laki-laki mempertontonkan daging, kebanyakan perempuan, pakaian belum selesai dijahit sudah dipakai. Ada juga laki-laki mau menonjolkan daging, mau lebih menonjol dari orang lain.

 

Cara berpakaian yang benar:

1)      Sesuai fungsi yaitu menutupi daging yang telanjang, bukan malah menonjolkan daging, mengumbar daging.

2)      Pantas = benar. Kalau mau beribadah yah pakaian beribadah, yang pantas untuk beribadah. Jangan yang tidak pantas untuk beribadah.

 

Kita mau bertemu Yesus Raja di atas segala raja, koq penampilanya seenaknya! Katanya Tuhan melihat hati, iya betul Tuhan melihat hati, tetapi penampilan luar juga menentukan hatinya bagaimana. Kalau hatinya bersih, penampilan luarnya juga sopan serta pantas untuk beribadah. Termasuk laki-laki jangan berpakaian perempuan. Atau sebaliknya, perempuan berpakaian laki-laki, bercelana panjang. Itu kekejian bagi Tuhan!

Ulangan 22:5

22:5 "Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.

 

3)      Bersih atau suci. Kita beribadah harus suci, kalau tujuannya untuk menonjol, untuk pamer, itu tidak suci! Terutama imam-imam yang dilihat di depan, penampilannya dijaga.

 

4)      Sopan untuk beribadah

 

Dari penampilannya bisa diketahui orang ini sudah mengalami kuasa penciptaan dari Firman pengajaran yang benar atau belum.

 

Inilah keadaan kehidupan yang menolak Firman pengajaran yang benar, yang tidak menghargai Firman pengajaran. Dia seperti bumi yang belum diciptakan, gelap, kosong, belum berbentuk, tidak ada bentuk kebenaran, tidak ada bentuk kesucian, dia tidak mengalami keubahan hidup. Biarlah kita berjuang untuk mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Firman kita terima untuk mengalami kuasa penciptaan serta pembaharuan dan setelah kita mendengar dan melakukan Firman, diizinkan kita diperhadapkan dengan ujian. Jangan heran, saya sudah dengar Firman sudah praktek Firman kenapa saya menderita, itu untuk mempercepat pembaharuan hidup.

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Jangan heran kalau diizinkan terjadi ujian, percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Kita sedang diubahkan untuk menjadi sempurna sama mulia seperti Tuhan. Mulai pembaharuan hati tidak tawar hati dan tidak kecewa. Pembaharuan pandangan, pandangan kita hanya tertuju kepada Yesus Imam Besar. Sampai pembaharuan mulut, tidak bersungut, tidak mempersalahkan orang, hanya mengucap syukur menyembah Tuhan. Makanya perlu Firman pengajaran, perlu juga ujian sebab semua harus dibaharui. Nanti pembaharuan terakhir kita bisa masuk langit dan bumi yang baru, Yerusalem yang baru.

Wahyu 21:1-5

21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.

21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. 

21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

 

Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru. Semua harus dibaharui untuk kita bisa masuk kota Yerusalem Baru. Dimulai dari pembaharuan laut, tidak ada lagi laut. Ini menunjukan pembaharuan hati, tidak ada lagi kebimbangan. Yakin, pengajaran yang kita dengar, pengajaran yang benar, pengajaran yang sehat. Kabar Mempelai sanggup menciptakan kita, sanggup memberi bentuk kebenaran dan kesucian, sampai nanti bentuk kemuliaan. Kita tidak bimbang, tidak ragu lagi. Mau melirik yang lain, mau mendengar yang lain, tidak usah! Tuhan berfirman kepada Musa “katakan kepada orang Israel, kalau kamu sudah masuk ke tanah Kanaan, jangan tanya-tanya cara mereka beribadah, nanti kamu dijerat dan disesatkan”. Biarlah kita teguh berpegang pada Firman pengajaran yang sudah kita terima dari para pendahulu. Apalagi sudah menjadi pengalaman hidup kita, sudah membenahi nikah kita, sudah menolong dan membenahi buah nikah kita, tidak usah lagi lirik yang lain. Pegang teguh Firman pengajaran yang benar, hati yang kuat dan teguh, hati yang percaya dan mempercayakan hidup pada Firman pengajaran yang benar.

Yakobus 1:6-8

1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.

1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

 

Jangan bimbang. Kadangkala bimbang ini kita anggap biasa, padahal bahaya. Begitu hati bimbang, itu hati yang bagaikan laut yang berombak. Di hadapan Tuhan itu sudah disamakan dengan orang fasik. Sehingga tertampak dalam perbuatan dan perkataannya yang fasik, hanya menimbulkan sampah dan lumpur.

Yesaya 57:20

57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.

 

Apalagi kami yang sudah dididik 9 bulan lamanya dalam Lempinel, kemudian masih mau bimbang terhadap Firman pengajaran, nanti dihadapan Tuhan menjadi orang yang fasik, hanya menimbulkan sampah, hanya menimbulkan lumpur.

 

Menimbulkan sampah artinya menjadi kehidupan yang tidak berguna bagi pekerjaan Tuhan, bagi ladang Tuhan, bagi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Biar kelihatan hebat melayani tetapi kalau sudah bimbang terhadap pengajaran, lirik sana, lirik sini,  pelayanannya tidak berguna dihadapan Tuhan, hanya menimbulkan sampah. Nanti menjadi malas dan jahat.

Matius 25:26,30

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

 

Hanya menimbulkan lumpur, perilakunya, perkataannya, perbuatannya, hanya menimbulkan lumpur, hanya mengeruhkan suasana. Di dalam nikah selalu mengeruhkan suasana. Dalam penggembalaan juga begitu, mengeruhkan!

 

Jangan ada lagi laut, hati yang bimbang. Sekarang kita sudah berada di penghujung akhir zaman, ada pada Yobel yang terakhir, sangkakala yang terakhir sudah mau dibunyikan, gereja Tuhan sudah mau dihimpunkan di awan-awan menyambut Yesus. Kenapa masih bimbang terhadap Firman pengajaran, masih bimbang terhadap suara sangkakala yang keras. Begitu sangkakala terakhir dibunyikan dia bingung “apa itu” nanti dia tidak akan berhimpun di awan-awan menyambut kedatangan Yesus, ketinggalan nanti.

 

Hati ini menentukan kita terangkat atau tertinggal. Kalau hati bimbang, laut bergelombang, tenggelam, dia tertinggal, tidak terangkat. Kalau hati kuat dan teguh, berpegang pada pengajaran yang benar, saat Yesus datang dia terangkat ke awan-awan yang permai.

Matius 24:30

24:30  Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

 

Sangkakala yang dahsyat bunyinya itulah Firman pengajaran yang keras, makin nyaring dibunyikan, kian lama kian keras. Itulah Firman pengajaran, menjelang kedatangan Yesus kian keras menyucikan.

 

Matius 24:31

24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

 

Sementara gereja yang sempurna sudah mau terwujud lalu masih bimbang, bagaimana itu. Firman masih diseminarkan, masih dipertanyakan kebenarannya, saat Yesus datang ketinggalan orang seperti itu, hanya menimbulkan sampah dan lumpur.

 

Hati ini mau diubahkan, itu jemaat anak sulung, hatinya adalah hati yang kuat dan teguh. Hati yang percaya dan mempercayakan hidup sepenuh pada Firman pengajaran yang benar. Kalau kita percaya, sekalipun Firman keras tetap kita terima. Seperti adonan roti yang dibolak balik tetap dia terima karena mau dimatangkan. Jangan seperti Efraim, adonan yang tidak matang, roti yang tidak balik, dibawahnya gosong, di atasnya mentah. Biarlah Firman keras, kita bagaikan dibolak balik, dijungkir balik, kita terima “terima kasih Tuhan, itu Firman untuk saya”. Itu hati yang kuat dan teguh, hati yang percaya. Itu hati yang diubahkan, hatinya jemaat anak sulung.

 

Pembaharuan itu dimulai dari pembaharuan hati dan dikunci dengan pembaharuan mulut.

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang 1penakut, orang-orang yang 2tidak percaya, orang-orang 3keji, orang-orang 4pembunuh, orang-orang 5sundal, tukang-tukang 6sihir, 7penyembah-penyembah berhala dan semua 8pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Ada 8 dosa di sini. Angka 8 adalah angka pembaharuan.

 

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Pembaharuan dikunci dengan pembaharuan mulut, tidak ada lagi dusta. Dusta itu penutup segala dosa, selama masih dipertahankan dosa, dosa yang lain pasti ada. Kalau tidak ada lagi dusta berarti dosa yang lainpun tidak ada lagi. Kita tampil tanpa cacat dan cela, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Kita ini masih banyak salah dan kekurangan. Terutama kesalahan terbanyak ada di mulut, perkataan. Kalau sudah tidak salah dalam perkataan itu orang sempurna. Saya juga jujur akui masih banyak kesalahan dalam perkataan. Tetapi tidak mau bertahan pada kesalahan itu. Inilah pentingnya Firman pengajaran, kita datang dengar Firman maka kesalahan-kesalahan yang ada diperbaiki, kekurangan-kekurangan yang ada diperbaiki, dibuang semuanya. Kita menjadi kehidupan yang terus dibaharui sampai tidak ada lagi dusta, sampai tidak ada dosa.

 

 

Kita berbahagia punya pengajaran dan juga ada perjamuan suci untuk membaharui kehidupan kita sekalian. Dari manusia daging dibaharui menjadi manusia rohani. Manusia daging yang sering bimbang, manusia daging yang masih banyak dusta, dibaharui menjadi manusia rohani yang tidak salah lagi dalam perkataan.

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

Lidah ini seperti api yang membakar hutan. Karena perkataan sudah terbakar emosi. Dalam ibadah persekutuan tentu kita temukan kekurangan sana sini. Kekurangan paling banyak itu di perkataan yang membuat suasana jadi keruh, jadi terbakar emosi bagaikan api yang membakar. Biarlah kita dibaharui. Kekurangan yang ada ditinggalkan.

 

Mungkin ada yang tersandung dan tersinggung karena perkataan di dalam penggembalaan dan mungkin dalam persekutuan, ayo diselesaikan semua. Ada tanda anak sulung yang pertama, mengalami penebusan oleh darah Yesus, jangan simpan dosa, pahit, kebencian, selesaikan semua. Tanda kedua kita perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segalanya. Tanda ketiga mengalami penciptaan, pembaharuan. Pulang persekutuan seharusnya berubah, nanti pulang lagi dari persekutuan tambah berubah ke arah yang positif. Sampai menyatu dengan Israel, kita diangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Kalau kuasa penciptaan secara rohani kita alami, yakinlah juga kuasa penciptaan secara jasmani juga kita alami. Firman pengajaran mampu menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi, Allah berfirman jadilah terang, Allah berfirman jadilah cakrawala. Kuasa penciptaan dari Firman pengajaran secara jasmani juga kita alami, menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar