20230903

Kebaktian Umum, Minggu 3 September 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kita merindu semakin dipersekutukan di dalam Tuhan. Kalau kita diizinkan harus masuk di dalam suatu pengalaman sengsara karena Firman Tuhan, karena ibadah pelayanan, tujuannya supaya kita bisa masuk dalam persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna. Sebagaimana rasul Yohanes, ketika dia dibuang di pulau Patmos dia sengsara karena Yesus, karena Firman Allah, dia berkata aku adalah saudara dan sekutumu dalam kesusahan.

Wahyu 1:9

1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

 

Jadi kalau kita diperhadapkan dengan pengalaman sengsara, seperti kesaksian tadi harus menempuh jarak yang jauh untuk beribadah dengan keadaan fisik yang terganggu kesehatannya, tujuannya supaya kita bisa masuk ke dalam persekutuan Tubuh Kristus.

 

Segala sesuatu yang Tuhan lakukan kepada kita adalah baik, untuk kebaikan kita semuanya. Sebab itu mari kita semakin dekat kepada Tuhan, semakin mempererat persekutuan kita. Kerinduan kita kemarin di Palu bisa menggelar ibadah persekutuan dan itu akan semakin membesar. Kita tidak mau melihat kekurangan sana sini karena pasti ada kekurangan sana sini. Kalau kita diizinkan harus sengsara dan menderita, baik menderita pikiran dan perasaan, itu bukan untuk membuat kita tercerai berai tetapi membawa kita semakin erat di dalam persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Wahyu 13:8

13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Banyak orang yang menyembah antikristus yaitu orang-orang yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan. Dikatakan semua orang yang diam di atas bumi, sementara kita masih diam di atas bumi ini, berarti kita bisa beresiko menyembah antikristus. Banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Begitu banyak yang masuk dalam kebinasaan di neraka dari pada masuk pesta nikah Anak Domba. Sekarang ini kita diam di bumi, memang bosnya antikristus belum tampil karena yang menahannya yaitu gereja yang sempurna belum disingkirkan dan gereja juga belum disempurnakan.

Bagaimana caranya supaya kita tidak menyembah antikristus sementara kita diam di bumi ini, apa yang harus kita lakukan? Harus berjuang supaya nama kita tertulis dalam kitab kehidupan. Namanya berjuang tentu disertai pengorbanan-pengorbanan. Proses berjuang supaya nama tertulis di dalam kitab kehidupan:

1.      Filipi 4:3

4:3  Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.

 

Proses pertama yaitu memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di bumi ini. Bahkan rasul Paulus memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari nyawanya.

Kisah Para Rasul 20:24

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Nyawa saja tidak dihirau, apalagi cuma perkataan orang, silahkan orang mau ngomong apa. Kita mau berjuang beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir = menyelesaikan pelayanan sampai garis akhir. Sampai selesai, jangan berhenti di tengah jalan. Apa pelayanan yang ditugaskan kepada kita, jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang diberikan kepada kita lewat penumpangan tangan seorang hamba Tuhan, mari kita selesaikan sampai garis akhir. Karunia yang ada kita kobarkan sampai garis akhir.

II Timotius 1:6

1:6  Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.

 

Yang nanti mau ditahbiskan, ingat ayat ini. Sudah ditumpangi tangan, jabatan sudah diterima dari Tuhan, ada karunia, kobarkan. Selesaikan pelayanan sampai garis akhir. Berkobar sampai garis akhir, sampai selesai, jangan berhenti di tengah jalan. Teladan yang sempurna adalah Yesus.

Yohanes 4:34

4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Melakukan kehendak Tuhan itu = taat. Menyelesaikan pekerjaanNya = setia sampai garis akhir. Jadi memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di bumi = taat dan setia dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Usia boleh bertambah tetapi jangan berpikir mau melepaskan jabatan pelayanan. Tetap melayani sampai garis akhir. Kekuatan fisik mungkin menurun, tetap berupaya taat dan setia sampai garis akhir.

 

Tadi Tuhan Yesus katakan “makananKu ialah..” jadi kalau kita taat dan setia sampai garis akhir, pelayanan kita bagaikan memberi makan Yesus, pelayanan yang memuaskan Yesus. Ibadah pelayanan itu bagaikan membawa santapan bagi Tuhan. Itu memuaskan hati Tuhan dan sebagai timbal balik Tuhan juga memuaskan kita. Sudah bekerja di ladang, menggembalakan ternak, tetapi pulang di rumah tuannya tidak langsung menyuruh hambanya itu makan. Layani dulu aku baru engkau boleh makan dan minum. Kalau Tuhan sudah puas, sudah kita beri makan minum, maka Tuhan juga akan memberi makan dan minum kepada kita.

Lukas 17:7-8

17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

 

Dahulukan dulu Tuhan maka Tuhan juga akan mendahulukan kita. Utamakan Tuhan maka Tuhan juga akan mengutamakan kita. Puaskan Tuhan maka Tuhan juga akan memuaskan kita. Tuhan akan pelihara kita secara jasmani, secara jasmani Firman memelihara kita sampai di zaman antikristus. Secara rohani kita juga terpelihara, tandanya ada kepuasan di dalam Tuhan, ada kepuasan dalam ibadah pelayanan, ada kepuasan di dalam Firman, bisa mengucap syukur senantiasa. Seringkali sudah menerima banyak berkat tetapi masih tidak puas. Itu berarti rohaninya belum dipuaskan, pelayanannya belum memuaskan Tuhan sehingga dia akan mencari kepuasan di dunia, bahkan mencari kepuasan lewat berbuat dosa.

 

Manusia selalu tidak puas dalam 2 hal utama yaitu dalam soal makanan dan dalam soal nikah. Makanya ada dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan. Ada perselingkuhan tetap tidak puas.

 

Ingat penulisan nama itu tidak langsung selesai tetapi ada prosesnya. Kalau kita taat setia sampai garis akhir maka nama kita selesai tertulis dalam kitab kehidupan. Tetapi kalau tidak taat dan tidak setia, berhenti di tengah jalan, tidak sampai garis akhir, namanya juga tidak selesai tertulis. Harus sampai garis akhir supaya nama kita juga selesai tertulis. Kalau tidak bukan cuma tidak tertulis tetapi terhapus dari kitab hidup. Ingat, sampai garis akhir. Garis akhir manusia itu ada 2:

a)      Meninggal dunia.

b)      Yesus datang kembali.

 

Tuhan Yesus belum datang, terus taat sampai garis akhir. Juga kalau melayani dalam penderitaan, jangan minta-minta mati. Sudah capek saya Tuhan, ambil saja nyawa saya, jangan seperti itu. Kalau memang harus mati itu urusan Tuhan, terserah Tuhan. Urusan kita mau taat dan setia sampai garis akhir. Tidak menghiraukan apapun, nyawa saja tidak dihiraukan apalagi cuma omongannya orang.

 

2.      Wahyu 3:4-5

3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

 

Pakaian putih dikaitkan dengan minyak

Pengkhotbah 9:8

9:8  Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.

 

Yang kedua kita lakukan adalah mengenakan pakaian putih dan ada minyak urapan di kepala. Ini bukan dalam arti secara hurufiah. Putih bicara kesucian, minyak itu Roh Kudus. Jadi artinya hidup dalam kesucian dan selalu dalam urapan Roh Kudus. Urapan itu penting, kita butuh Roh Kudus, kita tidak mampu tanpa Roh Kudus, kita hanya patung tanah liat kalau tanpa Roh Kudus.

 

Sementara kita tinggal di dunia yang sudah cemar. Lalat mati merusak urapan. Kalau ada kenajisan dan kecemaran maka urapan tidak ada, rusak!

Pengkhotbah 10:1

10:1 Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk; demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.

 

Kita ini hidup di dunia yang sudah cemar, di mana-mana cemar. Nonton televisi ada kecemaran, bergaul bermasyarakat ada kecemaran. Lalu bagaimana bisa selalu hidup suci, bagaimana ada urapan dalam hidup kita? Ini jawabannya:

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Jawabannya masuk tempat kudus, masuk ruangan suci. Di situ ada 3 macam alat, sekarang menunjuk 3 macam ibadah pokok, tekuni itu. Untuk bisa hidup suci dan selalu dalam urapan Roh Kudus kita harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok, tergembala dengan benar dan baik.

v  Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan KurbanNya.

v  Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya.

v  Mezbah dupa emas, ketekunan dalam doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

Kita terdiri dari 3 unsur yaitu tubuh, jiwa dan roh. Tubuh, jiwa dan roh kita lewat 3 macam ibadah pokok melekat pada Allah Tritunggal sehingga terjaga kesucian, ada urapan Roh Kudus di dalam kita. Setelah kemarin kita bersekutu antara kandang penggembalaan, sesudah itu kembali masuk dalam kandang penggembalaan. Saya sebagai hamba Tuhan kalau dipercaya melayani di luar, setelah itu kembali ke kandang penggembalaan, jangan beredar-edar. Di luar kandang penggembalaan pakaian kita bisa kotor bahkan telanjang. Yudas tinggalkan jabatan pelayanan, selalu beredar, akhirnya pakaiannya diambil, dia telanjang dan binasa. Esau tinggalkan kemah untuk berburu daging, pakaiannya diambil oleh Yakub. Esau menangis sampai menangis kekal selamanya di neraka, tidak ada kesempatan memperbaiki kesalahannya. Ayo tekuni kandang penggembalaan.

 

Banyak orang menyebut dirinya baik, tetapi yang setia itu langkah. Yang mau setia tekun di dalam kandang penggembalaan itu masih begitu kurang, dibandingkan mereka yang tidak tergembala. Banyak orang Kristen sudah setia juga dalam ibadah pelayanan, tetapi sayang bukan dalam sistem penggembalaan. Ini juga harus diperbaiki. Dia setia beribadah melayani, setiap minggu khotbah, tetapi ke mana-mana. Tiap minggu main musik, tiap minggu dia menyanyi, tetapi ke mana-mana, tidak dalam sistem penggembalaan. Tuhan mau kita melayani di dalam sistem penggembalaan, setia, taat, tergembala dengan benar dan baik maka nama kita tertulis di dalam kitab kehidupan. Dalam kandang penggembalaan tubuh, jiwa dan roh kita disucikan terus menerus dan urapan Roh Kudus semakin meluap-luap, melimpah di dalam kita.

 

Hasilnya kalau ada dalam kandang penggembalaan.

Efesus 4:11-12,7

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

 

Orang tergembala disucikan maka hasilnya Tuhan berikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Bukan orang pandai, kaya, punya kedudukan yang mempunya jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, tetapi orang yang mau disuciikan, mau tergembala. Diberikan jabatan dan karunia = masuk pilihan Tuhan. Ingat pilihan Tuhan itu ketat. Kita belajar dari Musa dan Harun. Dari sekian banyak bangsa dipilih 1 bangsa itulah bangsa Israel. Dari 12 suku Israel dipilih 1 suku itulah suku Lewi. Dari suku Lewi ada 3 kaum, dipilih satu kaum yaitu kaum Kehat. Kaum Kehat terdiri dari beberapa keluarga, dipilih 1 keluarga yaitu keluarga Amram dan Yokhebed. Anak-anak mereka yang dipilih dan diutus Tuhan. Jadi pilihan Tuhan itu ketat, dari hasil penyucian kita diberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

Jadi kita yang sudah melayani ingat, saya ini pilihan Tuhan. Saya melayani, punya jabatan, berarti saya orang yang dipilih oleh Tuhan. Jangan gampang-gampang tinggalkan jabatan pelayanan, nanti keluar dari pilihan Tuhan.

 

Kalau kita tergembala, diberikan jabatan dan karunia Roh Kudus, berarti kita dipiih oleh Tuhan, itu baik. Ada 1 hal lagi yang Tuhan lakukan, Tuhan menetapkan kita untuk melayani Tuhan.

Markus 3:13-14

3:13 Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya.

3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil

 

Matius 10:1

10:1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

 

Lukas 6:12-13

6:12  Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.

6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:

 

Jadi setelah kita dipanggil, dipilih, Tuhan tetapkan kita. Kalau Tuhan menetapkan jabatan pelayanan kita maka kita tidak akan pernah meninggalkan pelayanan itu. Sudah Tuhan tetapkan sebagai gembala, jangan tinggalkan itu. Sudah Tuhan tetapkan kamu penyanyi, jangan tinggalkan itu. Semakin kita disucikan, semakin diurapi Tuhan, semakin mantap dalam pelayanan, mantap jabatannya.

 

Dulu doa saya waktu masih pengerja “Tuhan pertajam panggilan dan pilihanMu, Tuhan tetapkan apa yang mau  Tuhan tetapkan dalam saya”. Kalau mau jadi pengerja sampai Tuhan datang, terserah Tuhan. Tuhan tetapkan jadi gembala. Saya sempat kecewa dan putus asa waktu Tuhan sudah percayakan melayani di Tentena karena terlalu banyak tantangannya, saya tidak mampu. Waktu Pdt. Widjaja datang bulan Januari saya datang kepada beliau minta didoakan, saya tidak mampu dalam pelayanan. Kemudian beliau menumpangkan tangan, kuat kembali. Kemudian 1 hamba Tuhan lebih menguatkan lagi, ada 2 tanda bahwa kamu ditetapkan melayani di Tentena yaitu ibu janda setuju dan mayoritas jemaat setuju.

 

Saya kuat, berarti Tuhan tetapkan saya melayani di Tentena, terus melayani Tuhan. Semakin disucikan, semakin diurapi Roh Kudus, semakin mantap di dalam pelayanan, semakin tetap jabatannya. Tidak ada istilah pensiun, tinggalkan pelayanan.

Biarlah jabatan pelayanan kita ditetapkan maka tempat kita di dalam Tubuh Kristus sudah mantap, tidak bisa diambil orang. Tangan kiri tetap di sebelah kiri, jangan mau pindah di kanan. Kalau dia kuping, kuping kiri tetap di kiri, kuping kanan tetap di kanan, jangan mau pindah di jidat.

 

Apapun pelayanan kita yang sudah ditahbiskan oleh Tuhan, biarlah kita mengejar kesucian, tingkatkan kesucian, urapan meningkat, semakin mantap dalam pelayanan. Kalau kita mantap dalam pelayanan = kita mengaku nama Tuhan.

Wahyu 3:4-5

3:4 Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

 

Sebagai timbal balik, kita yang tetap dalam pelayanan, kita mengaku nama Tuhan, maka Tuhan juga akan mengaku nama kita di hadapan Bapa di sorga dan dihadapan malaikatNya “ini hambaKu” Tuhan akui karena kita mengaku nama Tuhan. Kalau Tuhan mengaku kita dan mengakui nama kita, Tuhan pasti sertai. Memang banyak halangan tantangan kita hadapi tetapi Tuhan pasti sertai mulai saat ini sampai di zaman antikristus. Tidak mungkin pelayanNya dibiarkan oleh Tuhan. Pelayan Tuhan yang suci itu biji mata Tuhan, tidak mungkin biji mataNya dibiarkan dijamah oleh siapapun. Bahkan Tuhan kelak mengakui kita sebagai mempelai wanitaNya. Sebaliknya kalau meninggalkan jabatan pelayanan = menyangkal nama Tuhan. Dan Tuhan pun akan menyangkali orang itu di hadapan Allah Bapa dan di hadapan malaikat-malaikat. Berarti orang itu binasa! Dia tidak akan memiliki pakaian putih, bahkan telanjang di hadapan Tuhan.

 

Mari kita periksa pakaian kita selama ini bagaimana? Sempat kotor? Kotor karena apa? Karena noda jahat dan malas! Ayo masuk kadang penggembalaan supaya dibersihkan kembali. Firman Tuhan bagaikan sabun tuka penatu, Firman membersihkan pakaian kita supaya jangan kotor, jangan bernoda. Noda yang paling sering didapati dalam pelayanan itu adalah jahat dan malas, tidak setia, tidak sungguh-sungguh beribadah. Mulutnya yang jahat, ngomong macam-macam cerita orang. Seperti hamba dalam Matius pasal 25 berkata “aku tahu tuan adalah tuan yang kejam, tuan menuai di mana tuan tidak menabur” jahat mulutnya! Langsung tuannya gregetan “hai hamba yang jahat dan malas!”. Yang sudah melayani, mungkin pakaianmu kotor karena noda jahat dan malas, biarlah tekuni kembali penggembalaan, biar dibersihkan oleh Firman yang bagaikan sabun tukang penatu.

 

Maleakhi 3:1-2

3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.

3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.

 

Dibersihkan semua, jangan sampai tidak punya pakaian. Pakaian putih ini juga pakaian pesta, mempelai wanita Tuhan harus punya pakaian pesta. Pelayanan ini penentu kita bisa menjadi mempelai wanita Tuhan atau tidak. Jangan sampai pesta sudah digelar ternyata kita tidak berpakaian pesta seperti dalam Matius pasal 22 “hai saudara kenapa engkau masuk di sini tanpa pakaian pesta” sayang dia diam saja, keras hati, tidak mau mengaku kesalahannya.

 

Pagi ini diperiksa, kita sudah taat, setia, beribadah melayani, itu baik. Yang kedua ayo berjuang pakai pakaian putih, ada minyak urapan. Tergembala, disucikan maka urapan melimpah dalam kita dan kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus. Kalau ada noda dibersihkan dan disucikan lewat Firman yang bagaikan sabun tukang penatu.

 

Yudas tidak mau dibersihkan pakaiannya sampai dia telanjang. Pakaiannya diambil dan dia binasa.

Kisah Para Rasul 1:16-20

1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.

1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."

1:18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah —.

1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

 

Jangan sampai jabatan kita diambil orang, pakaian diambil orang. Masuk pesta tetapi tidak punya pakaian pesta, tidak akan bisa. Nanti kaki tangan diikat dan dilempar ke tempat yang paling gelap. Artinya tidak bisa melayani, kaki tangan sudah diikat dan hanya masuk kegelapan paling gelap, aniaya antikristus sampai kebinasaan di neraka. Yudas sudah dipanggil, dipilih dan ditetapkan, dari 12 murid Yudas ini salah satunya. Tetapi sayang pakaiannya tidak dia jaga, dia sering keluar tinggalkan persekutuan, dia tidak tergembala. Kesempatan terakhir mau disucikan oleh Firman penggembalaan dia malah mengelak “orang yang mencelupkan tangannya di dalam pinggan bersama Aku, dialah yang akan menyerahkan Aku” namun apa yang Yudas bilang? “Bukan aku ya Rabbi”. penyucian terakhir malah dia tolak, ini jangan terjadi dalam hidup kita.

 

Mari kita berjuang supaya nama tertulis di dalam kitab kehidupan, perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segalanya, pakai pakaian putih, ada minyak urapan di kepala, hidup dalam kesucian, selalu dalam urapan Roh Kudus, tergembala dengan benar dan baik, biarlah kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, kita dipakai oleh Tuhan.

 

3.      Wahyu 21:27

21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

 

Tidak ada kenajisan, kekejian dan dusta. Dusta ini penutup segala dosa. Artinya mengalami pelayanan pendamaian dosa sampai tuntas oleh Yesus Imam Besar, maka nama kita tertulis di dalam kitab kehidupan. Melayani sampai selesai, dosa juga diselesaikan sampai tuntas.

 

Dulu setahun sekali dalam hari raya pendamaian, imam besar yang terpilih masuk ke ruangan maha suci membawa darah dan membawa dupa. Darah dipercik 7 kali di depan tabut dan dipercik 7 kali di atas tutup pendamaian. Kemudian terjadi Shekina Glory sebagai tanda bahwa dosa-dosa umat Israel sudah didamaikan secara tuntas. Sebab kalau tidak didamaikan maka orang Israel harus dibunuh, habis dibinasakan.

 

Imamat 16:12-16

16:12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.

16:13 Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.

16:14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.

16:15 Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.

16:16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

 

Biarlah kita mengalami pelayanan Yesus Imam Besar, pelayanan pendamaian dari dosa-dosa sampai tuntas. Begitu kita mengulang dosa maka nama kita terhapus dari kitab kehidupan. Ayo selesaikan dosa sampai tuntas, sampai tidak ada dusta. Kalau tidak ada dusta, tidak salah lagi dalam perkataan itu sempurna.

 

Dulu imam besar Harun dan imam besar selanjutnya yang melakukan. Sekarang kita memiliki Imam Besar Yesus yang melakukan pelayanan pendamaian bagi kita. Yang Yesus bawa bukan dupa secara jasmani, bukan darah lembu atau domba. Tetapi yang Yesus bawa adalah doa penyahutan untuk kita dan Yesus membawa darahNya sendiri!

Ibrani 9:12

9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

 

Jadi Yesus membawa darahNya sendiri. Bagi kita sekarang, Yesus Imam Besar mengadakan pelayanan pendamaian bagi kita, Yesus membawa dupa artinya menjadi Jurusyafaat bagi kita, Dia berdoa syafaat di sebelah kanan Allah Bapa. Untuk apa Yesus berdoa syafaat? Untuk kita. Untuk apa Yesus berdoa syafaat untuk kita? Supaya kita sadar akan dosa kita, supaya kita bisa menyesal dan mau mengakui segala dosa kita dan mau meninggalkan dosa kita sehingga kita mengalami pengampunan dan tidak mengulangi dosa lagi.

 

Di sorga Yesus berdoa syafaat, di bumi ada gembala yang berdoa syafaat untuk jemaat supaya jemaat sadar. Seringkali dalam doa penyahutan biasanya saya berdoa perkeluarga kadang juga perwilayah, tetapi ada nama-nama khusus dinaikan supaya sadar. Dari bumi ada gembala yang mendoakan, dari Sorga ada Yesus Imam Besar berdoa syafaat untuk kita supaya kita sadar, menyesali dosa, mengakui dosa, meninggalkan dosa, diampuni dan tidak berbuat dosa lagi.

 

I Yohanes 2:1-2

2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

 

I Yohanes 2:1 (Terjemahan Lama)

2:1  Hai anak-anakku, inilah kusuratkan kepadamu supaya jangan kamu berbuat dosa. Dan jikalau barang seorang berbuat dosa, maka kita ada seorang Juru Syafaat kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang benar itu,

 

Kalau kita sudah berbuat dosa dan belum dihukum, hidup kita sepertinya aman-aman saja, semua lancar-lancar saja, semua tenang-tenang saja, itu karena ada yang berdoa syafaat supaya kita sadar, bukan supaya kita lanjutkan berbuat dosa! Di sorga ada Yesus yang berdoa syafaat dan di bumi ada gembala yang bedoa syafaat untuk kita. Biarlah ktia sadar dan menyesali dosa kita. Lain kali sampai dihukum, dihajar supaya sadar. Itupun dihajar belum sampai mati. Tadi kesaksian harus patah tangan dan patah kaki, untung tidak patah leher karena ada yang berdoa syafaat bagi kita. Oleh sebab itu hargai pelayanan Yesus Imam Besar, bukan malah tambah keras hati, tambah keras kepala, tambah berbuat dosa, jangan!

 

Kemudian Yesus juga membawa darah untuk dipercik. Artinya Yesus rela mengalami percikan darah sampai mati di kayu salib. Ada 7 percikan darah yang dialami oleh Yesus dari taman Getsemani sampai mati di kayu salib untuk menyelesaikan dan memperdamaikan dosa kita. Kalau Yesus yang adalah tutup peti itu mengalami percikan darah maka kita gereja Tuhan juga harus mengalami percikan darah itulah 7 percikan darah di depan tabut perjanjian. Percikan darah adalah penyucian terakhir dari dosa-dosa sampai tuntas. Jadi jangan bersungut dan mengomel kalau kita diizinkan mengalami percikan darah. Mungkin diizinkan dicaci maki dan lain sebagainya, terima, itu penyucian dosa sampai tuntas.

 

Ada 2 tingkatan percikan darah.

a)      I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Yang pertama sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan melakukan kehendak Tuhan. Ini dinamakan dengan bertobat. Berhenti berbuat dosa itu sengsara, apalagi kalau dosa itu sudah menjadi kesenangan dan sudah mendatangkan keuntungan bagi kita. Waktu yang sisa kita gunakan untuk membuang dosa. Terutama ada 8 dosa yang harus dibuang karena dosa-dosa ini yang menenggelamkan langsung ke neraka.

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang 1penakut, orang-orang yang 2tidak percaya, orang-orang 3keji, orang-orang 4pembunuh, orang-orang 5sundal, 6tukang-tukang sihir, 7penyembah-penyembah berhala dan semua 8pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Tinggal pilih mana, kita membuang dosa maka nama tertulis dalam kitab kehidupan. Atau mengulang-ulang dosa maka nama terhapus dari kitab kehidupan. Tuhan tidak memaksa, tergantung kita. Sebagai gembala saya penganjur, saya anjurkan kepada jemaat ayo buang dosa supaya nama tertulis dalam kitab kehidupan sekalipun sengsara bagi daging kita.

 

b)      I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Yang kedua ini sengsara daging tanpa dosa, karena Yesus, karena ibadah pelayanan atau karena Firman pengajaran yang benar. Memang daging ini tidak mampu, makanya ketika kita sengsara di situ Roh Kemuliaan yaitu Roh Kudus dicurahkan. Untuk apa Roh Kudus? Untuk mengubahkan kita sama mulia dengan Tuhan. Jadi jangan tolak percikan darahnya, jangan menghindar. Itu adalah cara Tuhan memproses kita supaya kita menerima roh kemuliaan, supaya kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Yesus.

 

Apa yang mau diubahkan?

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

1)      Hati mau diubahkan yaitu tidak tawar hati lagi, tidak kecewa, tidak putus asa, tetap kuat dan teguh hati. Hanya percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Biar kehendak Tuhan yang jadi, bukan kehendakku yang jadi. Kalau diizinkan menderita sengsara itu supaya kita kuat dan teguh hati, mental kita ditempa, rohani kita ditempa oleh Tuhan. Bukti kita dewasa rohani, kita kuat dan teguh hati. Kalau masih cengeng, mengamuk, masih begini begitu itu belum dewasa, belum bisa jadi mempelai wanita Tuhan. Dikasih makan dulu dalam penggembalaan, disucikan terus lewat Firman, lalu diizinkan terus menderita sampai lulus. Sengsara daging itu ujian supaya kita lulus. Kalau belum lulus, masuk lagi kandang, dengar Firman, makan Firman, diizinkan dengar firman sampai lulus.

 

Seperti burung rajawali, anaknya dalam sarang dikasih makan dulu baru dia goyang sarangnya supaya anaknya belajar terbang. Kalau belum dia tampung lagi dan dibawa ke sarang. Lalu diberi makan lagi, kemudian digoyang lagi sarangnya sampai anaknya itu bisa terbang sendiri. Kalau masih kecewa, masih tawar hati, apalagi kalau sudah pahit hati, ayo makan Firman dulu, makan perjamuan suci, diizinkan mengalami sengsara sampai kita kuat teguh hati, tidak tawar hati lagi.

 

2)      Pandangan diubahkan, bukan tertuju pada yang kelihatan, melihat manusia, melihat masalah, bukan! Pandangan kita tertuju pada yang tidak kelihatan itulah Yesus, hanya memandang korbanNya. Kalau kita sengsara, lebih sengsara siapa dibandingkan Yesus? Yesus lebih sengsara dibandingkan kita. Kalau kita bisa memandang Yesus, kita kuat kembali, ini mata mau diubahkan. Kita mau memandang Yesus saja, Yesus yang sudah berkorban nyawa bagi kita. Kalau cuma melihat yang kelihatan kita pasti kecewa dan pasti putus asa.

 

3)      Mulut mau dibaharui, bukan bersungut, bukan mempersalahkan orang tetapi untuk mengucap syukur, seperti Yesus. Dia ambil cawan berkat “ini adalah darahKu” tetapi Dia mengucap syukur. Mengucap syukur di dalam penderitaan “terima kasih Tuhan, Engkau menganggap saya layak mengambil bagian sedikit dari penderitaanMu di kayu salib”. Maka kita bisa mengucap syukur dan menyembah Tuhan. Kalau sudah bisa menyembah Tuhan pasti bisa bersaksi di mana-mana.

 

Kalau mulut sudah tidak salah lagi dalam perkataan berarti kita sudah sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

Biarlah kita mengalami pelayanan pendamaian. Apa buktinya kita sudah mengalami pelayanan pendamaian, hati sudah dibaharui, pandangan sudah dibaharui, mulut sudah dibaharui? Hati sudah damai sejahtera, sudah tenang, tidak merasakan lagi apa yang dirasakan oleh daging. Daging rasa kecewa, marah, emosi, tetapi kita sudah tidak rasakan itu lagi. Hati damai sejahtera, tidak ada lagi yang menuduh di hati kita.

 

Kalau hati sudah damai maka hasilnya:

Ibrani 2:17-18

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

 

Yesus Imam Besar mengulurkan tanganNya untuk menolong kita dari segala pencobaan, segala masalah yang kita hadapi, bahkan yang mustahil sekalipun. Jadi penentunya hati damai. Selalu saya dalam doa menghadapi orang sakit dan masalah apapun, berikan hati tenang damai sejahtera. Kalau sudah damai dan tenang, tangan Yesus Imam Besar sudah terulur untuk menolong kita tepat pada waktunya, selesai semuanya.

 

Ada cerita nubuatannya dalam Alkitab, Yesus naik ke gunung, kemudian murid-murid berlayar. Yesus naik gunung menubuatkan Yesus naik gunung Golgota berdoa syafaat di situ, Dia membawa dupa dan membawa darah. Kemudian Yesus turun dan berjalan di atas air mendatangi murid-murid yang sedang menghadapi perahu yang terombang-ambing. Yesus mengulurkan tangan menolong.

 

Mari biarlah kita berjuang untuk nama kita tertulis dalam kitab kehidupan. Yang pertama kita perjuangkan adalah ibadah pelayanan sampai garis akhir, taat setia sampai garis akhir. Yang kedua kesucian dan urapan, masuk kandang penggembalaan biarlah kita disucikan, diurapi,  diperlengkapi dengan jabatan dan karunia Roh Kudus. Yang ketiga terima pelayanan pendamaian sampai dosa-dosa diselesaikan sampai tuntas. Rela menerima percikan darah, sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, rela sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus, maka roh kemuliaan dicurahkan, Roh Kudus dicurahkan untuk mengubahkan kita. Hati diubahkan, tidak tawar hati lagi, tidak kecewa, tidak putus asa, tetapi kuat teguh hati. Pandangan diubahkan hanya memandang Yesus, tidak memandang masalahnya, tidak memandang orang. Mulut dibaharui, hanya mengucap syukur, menyembah Tuhan, bisa bersaksi, tidak salah dalam perkataan, sempurna. Maka Tangan Yesus diulurkan menyelesaikan semua masalah bagi kita.

Ibrani 2:18; 4:16

2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Siang ini apapun masalahnya, tangan Yesus Imam Besar terulur untuk menolong kita tepat pada waktunya. Siapa tahu siang ini adalah waktu bagi kita untuk ditolong oleh Tuhan. Kalau belum, tetap berjuang supaya nama tertulis dalam kita kehidupan, yakin satu saat Tuhan pasti menolong pada waktunya.

 

Tuhan Memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar