20231012

Kebaktian Doa Puasa Sesi 2, Kamis 12 Oktober 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Keluaran 27:3

27:3 Juga harus engkau membuat 1kuali-kualinya tempat menaruh abunya, dan 2sodok-sodoknya dan 3bokor-bokor penyiramannya, 4garpu-garpunya dan 5perbaraan-perbaraannya; semua perkakasnya itu harus kaubuat dari tembaga.

 

Alat kedua adalah sodok-sodok dari tembaga. Kegunaannya untuk mengumpulkan abu dan untuk mempercepat proses pembakaran. Abu itu berkat Tuhan, berkat dari kayu salib. Jadi Tuhan memberikan kita kesempatan untuk mengumpulkan berkat Tuhan, tetapi ada syaratnya, jangan dengan keinginan daging. Kalau dikumpulkan dengan keinginan daging, nanti jadi kebanggaan, jadi kesombongan dan seterusnya yang tidak berkenan kepada Tuhan. Kalau dengan keinginan daging bisa menjadi kikir dan jadi serakah. Kikir itu tidak bisa memberi untuk sesama Tubuh Kristus yang membutuhkan dan untuk pekerjaan Tuhan.

 

Kemudian bisa serakah. Serakah itu menyembah berhala, artinya mengandalkan kekuatan sendiri, bukan lagi dari Tuhan. Ini karena kekuatanku, ini karena kepandaianku dan lain sebagainya. Juga kalau mengumpulkan berkat dengan keinginan daging bisa iri hati, artinya tidak menghargai berkat Tuhan. Yaitu mengecilkan berkat yang dia terima dan mengingini berkat orang lain. Makanya jangan ada keinginan daging.

 

Fungsi sodok tadi mempercepat proses pembakaran. Artinya ada kekuatan dari Tuhan yang harus kita terima untuk melepaskan keinginan daging. Pada dasarnya kita ini manusia darah daging, manusia darah daging itu punya keinginan. Seperti puasa ini ada keinginan minum, keinginan makan.

 

Makanya kita butuh kekuatan dari Tuhan untuk melepaskan kita dari keinginan daging.

Ada 3 kekuatan dari Tuhan untuk melepaskan kita dari keinginan daging.

1.      Ibrani 4:12

4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

 

Kekuatan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2 untuk menyucikan hati dan pikiran dari keinginan daging.

 

2.      Roma 8:6,13

8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Kekuatan Roh Kudus untuk mematikan keinginan dan perbuatan daging. Setiap kita berdoa masuk pemberitaan Firman kita minta “Tuhan urapi” itu kekuatan Roh Kudus untuk mematikan keinginan dan perbuatan daging.

 

3.      I Petrus 4:1-2

4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,

4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

 

Kekuatan salib Tuhan sehingga kita bisa menuruti kehendak Tuhan.

 

3 kekuatan ini kita dapatkan dalam ibadah doa puasa. Pada sesi 1 ada pemberitaan Firman, sesi 2 ada pemberitaan Firman, nanti juga pada sesi 3 ada pemberitaan Firman. Kemudian ada urapan Roh Kudus. Ada salib, kita menderita tidak makan, tidak minum, itu semua salib untuk mematikan keinginan daging kita. Dalam doa puasa inilah kita lepas dari keinginan daging, berarti kita hidup dalam kesucian.

 

Ada 10 hukum kasih, hukum ke-10 itu jangan mengingini.

Keluaran 20:17

20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."

 

Hukum ke-10 ini dijelaskan lebih detail lagi dalam pasal 22.

Keluaran 22:21-22

22:21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.

22:22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.

 

Hukum ke-10 ini kalau dijabarkan jangan menindas orang asing, jangan menindas janda dan jangan menindas anak yatim. Berarti orang yang lepas dari keinginan daging digambarkan seperti orang asing, janda, anak yatim dalam arti yang positif. Apa artinya itu?

1.      Orang asing

Ibrani 11:13

11:13 Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

Orang asing adalah orang yang tidak terikat dengan dunia. Abraham, Ishak dan Yakub tinggal di bumi tetapi mereka mengganggap mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Doa puasa adalah suatu proses kita melepaskan diri dari ikatan dunia. Ada yang kerja, punya jabatan, punya kedudukan, ada yang kuliah, ada yang sekolah. Tetapi kita tinggalkan semuanya itu untuk beribadah melayani Tuhan. Ini praktek untuk lepas dari kesibukan dan ikatan dunia.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Jadi praktek lepas dari keinginan dunia adalah setia dalam ibadah pelayanan dan juga setia di dalam nikah. Nikah dan ibadah adalah 2 hal ini tidak bisa dipisahkan. Kalau ibadahnya bermasalah, nikahnya bermasalah. Kalau nikahnya bermasalah, ibadahnya juga bermasalah.

Maleakhi 2:13-16

2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.

2:14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

 

Tuhan tidak mau lagi menerima persembahan orang Israel karena tidak setia dalam nikah. Jadi 2 hal ini berkaitan erat. Kalau ada ketidaksetiaan pasti ada perceraian. Nikah tercerai, hubungan dengan Tuhan juga tercerai. Mulai dari suami isteri. Mungkin masih 1 dalam rumah, 1 tempat tidur tetapi sudah tercerai, cerai diam-diam. Kakak adik terpisah, orang tua terpisah. Kalau sudah tidak setia dalam ibadah, tidak setia dalam ibadah, terjadi perceraian, putus hubungan dengan sesama dalam rumah tangga, putus hubungan dengan sesama dalam penggembalaan, juga putus hubungan dengan Tuhan. Hidup orang seperti ini ditandai dengan kekerasan dan pengkhianatan.

 

Doa puasa sesi 2, kita mau merobek keinginan daging, mau melepaskan diri dari keinginan daging, hidup dalam kesucian, menjadi kehidupan yang setia dalam rumah tangga dan setia dalam ibadah pelayanan.

 

2.      Janda adalah orang yang putus hubungan dengan suami, suami adalah suami daging. Jadi orang yang lepas dari keinginan daging adalah orang yang putus hubungan dengan hawa nafsu dagingnya.

 

Tanda kita putus dari hawa nafsu daging.

Roma 8:7

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

 

Kalau ada keinginan daging tidak bisa takluk, tidak bisa tunduk pada Firman. Sebaliknya, putus dari keinginan daging kita bisa taat pada Firman apapun resikonya.

 

Sebagai contoh dalam Alkitab janda di Sarfat, dia mau korban seluruh hidupnya untuk melakukan Firman Tuhan. Waktu Elia disuruh oleh Tuhan pergi ke Sarfat, di situ ada orang yang kuutus memeliharamu. Begitu Elia sampai di pintu gerbang Sarfat dia melihat ada seorang janda di situ yang sedang mengumpulkan kayu api untuk memasak adonan di rumahnya untuk menjadi roti. Elia bilang sama ibu itu berikan aku air. Waktu itu mau pergi mengambil air Elia berkata lagi “buatkan bagiku roti bundar kecil”. Ibu itu berkata yang ada padaku segengam tepung dan sedikit minyak, aku sedang mengumpulkan 2 3 potong kayu, kemudian pulang mengolah roti, aku akan makan dan berikan kepada anakku, sesudah itu kami mati. Karena sudah tidak ada lagi makanan. Tetapi Elia katakan buatlah dulu bagiku sepotong roti bundar kecil. Dan dia mau lakukan, dia korban seluruh hidupnya untuk melakukan Firman.

 

Yang dia miliki hanya segenggam tepung dan sedikit minyak, itu untuk bahan makanan untuknya dan bagi anaknya. Itu untuk hidupnya saat itu, tetapi dia berikan pada Tuhan. Ini artinya dia mau taat pada Firman sekalipun resikonya sudah tidak ada lagi bahan makanan, berarti dia mati. Kita mau belajar seperti ibu janda ini, taat pada Firman sekalipun berkorban seluruh hidup. Pengorbanan yang seringkali berat kita lakukan justru pengorbanan pikiran dan perasaan untuk mentaati Firman. Pikirannya jalan terus, ini bahan untuk aku dan anakku, setelah itu tidak ada lagi, kami mati. Karena semua orientasinya pada diri “aku, aku, aku” nanti bagaimana nasibku, sekolahku, pekerjaanku, keluargaku dan lain sebagainya.

 

Kalau mau mengikuti keinginan, saya cukup melayani 1 tempat saja kalau berpikir bagaimana dengan keluarga kecilku, waktuku untuk mereka sudah tidak ada, tinggal sedikit lagi. Kalau mau aku, aku, aku” tidak ada buka tempat ibadah di Palu. Tetapi itulah putus hubungan dengan daging, mau taat apapun resikonya.

 

Ini doa puasa, mungkin sesi 1 tadi suara dagingnya masih besra, sesi 2 ini suara dagingnya makin kecil, sesi 3 habis, pulang sudah tidak ada suara daging lagi. Ayo matikan suara daging ini, ini penghalang, musuh dari dalam yang membuat kita sulit untuk menjadi gereja yang sempurna, mempelai wanita  Tuhan.

 

Kalau daging sudah dimatikan, hasilnya:

I Raja-raja

17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."

 

Firman Tuhan mampu memelihara kita secara ajaib. Kalau sudah perasaan pikiran daging yang muncul, sudah tidak bisa berbuat apa-apa untuk Tuhan, sudah tidak bisa melayani Tuhan. Akhirnya sudah tidak ada pemeliharaan Tuhan. Akhirnya apa yang dia kuatirkan terjadi sungguhan. Bagaimana anakku, bagaimana isteriku, bagaimana suamiku, bagaimana nanti itu, terjadi sungguhan. Tetapi kalau semua sudah dikorbankan, mau taat pada Firman Tuhan, Firman yang kita taati itu sanggup memelihara kita secara ajaib. Baik secara jasmani, segenggam tepung dan sedikit minyak mampu memelihara ibu janda ini bersama anaknya selama 3,5 tahun. Logikanya tidak mungkin, tetapi bisa memeliharanya selama 3,5 tahun. Ini juga yang akan kita alami. Keadaan kita di akhir zaman ini bagaikan menghadapi dunia yang kering dan tandus, yang kita miliki hanya segengam tepung dan sedikit minyak dalam buli-buli, tidak akan mampu!

 

Dunia semakin sulit tetapi dengan segenggam tepung, sedikit minyak itulah Firman yang mau kita taati maka itu sanggup memelihara kita secara jasmani terlebih secara rohani. Pemeliharaan secara rohani itu ada damai sejahtera, ada ketenangan. Manusia mencari ketenangan dan damai, sampai mengeluarkan biaya yang banyak. Kita tidak perlu seperti itu, cukup berpuasa, sudah ada Firman dalam urapan Roh Kudus memelihara secara ajaib.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

3.      Anak yatim artinya orang yang putus hubungan dengan bapa yang lama yaitu iblis.

Yohanes 8:44

8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

 

Iblis itu bapa pembunuh, pembenci dan juga bapa pendusta. Jadi anak yatim adalah orang yang terlepas dari dosa, mulai dari dosa kebencian dan dusta. Sepanjang hari kita hanya menyembah dengan seruan haleluya, tidak ada kesempatan bicara dusta. Dosa kebencian itu mulai dari tidak suka orang, jangan ada lagi hal itu! Kalau 2 dosa ini ada pada kita yaitu benci dan dusta, maka sukar untuk menangkap Firman.

Yohanes 8:43

8:43 Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.

 

Apalagi kalau tidak senang pada gembala, biarpun gembala menyampaikan Firman sampai urat lehernya timbul semua, dia tidak akan bisa menangkap Firman. Menangkap Firman = bisa makan Firman. Sepanjang hari ini makan jasmani tidak kita kerjakan, tetapi kita mau makan Firman. Makan jasmani itu tanda bahwa kita adalah manusia jasmani. Kita bisa makan Firman itu tanda kita manusia rohani. Doa puasa ini untuk menjadikan kita manusia rohani, sehingga ketika Yesus datang kita siap menyambut Dia.

 

I Korintus 15:50

15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

 

Manusia daging tidak boleh masuk di sorga. Yang boleh ada di sana adalah manusia rohani. Lewat doa puasa kita sedang berlatih untuk hidup dalam kerajaan sorga. Kerajaan sorga bukan soal makan dan minuman, bukan soal yang jasmani tetapi yang rohani. Ayo kita makan Firman, kita mau menjadi manusia rohani untuk nanti bisa hidup kekal bersama Tuhan Yesus di Sorga.

Yohanes 6:68

6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;

 

Perkataan Yesus itulah Firman yang sanggup membawa kita pada hidup kekal, menjadi sempurna seperti Yesus.

 

Sesi 2 ini kita mau melepaskan diri dari keinginan-keinginan daging kita sehingga kita bisa menjadi seorang asing secara rohani dalam pengertian yang positif yaitu putus hubungan dengan dunia, seorang janda yaitu putus hubungan dengan keinginan daging, seperti yatim putus hubungan dengan setan dengan segala dosa, terutama dosa benci dan dusta maka hasilnya:

1.      Mazmur 68:6

68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;

 

Ada perlindungan dan pemeliharaan langsung dari Tuhan. Juga anak yatim dan janda secara jasmani, mungkin kita juga pendatang secara jasmani di tanah orang, tetapi yakin Tuhan memelihara dan melindungi kita.

 

Mazmur 68:7

68:7 Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.

 

2.      Matius 5:8

5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

 

Bisa melihat Tuhan = bisa menyembah Tuhan, penyembahan kita naik ke hadirat Tuhan. Kalau bisa menyembah Tuhan ada hasilnya lagi. Hasil melihat Tuhan:

a)      Mazmur 27:7-10

27:7 Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku!

27:8 Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN.

27:9 Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku!

27:10  Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.

 

Hasilnya Tuhan mengasihani kita dengan menjawab doa kita dan menolong tepat pada waktunya. Siapa tahu siang ini adalah waktu bagi kita untuk ditolong oleh Tuhan. Kalau belum ditolong jangan putus asa, tetap cari wajah Tuhan. Pertolongan Tuhan yang utama kita bisa tenang dan damai. Kalau sudah tenang dan damai yakin ada pertolongan dari segala persoalan yang kita hadapi. Kalau belum tenang dan damai bagaimana bisa doa kita dijawab oleh Tuhan.

 

Seperti waktu perahu murid-murid dihantam angin dan gelombang. Lalu mereka berteriak-teriak membangunkan Yesus. Yang Yesus katakan diam dan tenang. Diam dan tenang dulu baru danaunya tenang. Perahu sekecil apapun kalau danau sudah teduh kita bisa sampai ke seberang. Perahu yang canggih dan besar sekalipun kalau ada gelombang bisa tenggelam, bisa hancur. Mungkin modal kita kecil, pekerjaan kita gajinya kecil, di mata manusia kita kecil, tetapi kalau kita diam dan tenang, Tuhan mengasihani, Tuhan menjawab doa, Tuhan menolong tepat pada waktunya.

 

b)      Mazmur 27:11

27:11 Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku.

 

Tuhan menuntun kita di jalannya Tuhan, jalan yang hidup, jalan yang menuju masa depan yang indah dan berhasil, jalan yang menuju Yerusalem Baru. Kaum muda jangan kuatir nanti setelah tamat ini saya mau ke mana, lulus SMA saya mau kerja atau kuliah dan seterusnya. Banyak pikiran muncul soal masa depan. Kalau banyak menyembah, maka tangan Tuhan yang menuntun kita di jalan Tuhan. Seringkali waktu kita dituntun di jalan Tuhan kita protes “kenapa begini Tuhan, saya maunya begitu!”. Sudah ikuti saja jalan Tuhan, itu jalan yang hidup, jalan yang menuju masa depan indah dan berhasil, jalan yang menuju Yerusalem yang Baru.

 

Suatu ketika bangsa Israel bertanya boleh tidak mengikuti jalan ini. Tetapi Tuhan katakan tidak, harus memutar. Padahal dari Mesir ke Kanaan itu dekat saja. Namun kalau mereka menempuh jalan yang dekat itu tidak akan siap, karena Tuhan bilang mereka pasti menghadapi musuh terus, akan berperang mereka di jalan. Mereka dikasih jalan memutar melewati padang gurun selama 40 tahun.

 

Berat memang bagi daging melanjutkan pelayanan orang tua rohani yang dipakai oleh Tuhan. Itu bukan sesuatu yang gampang. Karena banyak penerus yang meneruskan pelayanan orang tuanya justru membuat jalur yang baru, bukan jalur yang sudah ada, malah merombak jalur yang sudah benar. Maka dalam pentahbisan saya di Diora, Firman Tuhan disampaikan generasi penerus jangan membuat jalur yang baru di luar jalur yang benar.

 

Yakin Tuhan menuntun kita di jalanNya, jalan menuju Yerusalem Baru. Sesuai penyataan Tuhan, jemaat Kristus Penebus akan dijadikan sokoguru, tiang penopang di Tentena. Sekarang melebar bukan hanya di Tentena, Tonusu dan Diora tetapi sekarang sampai di Palu. Sampai kita menjadi sokoguru, itulah tiang penopang di Yerusalem Baru.

Wahyu 3:12

3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

 

Namanya tiang penopang, harus kuat menanggung beban yang berat, tantangan yang berat dan hebat. Kita kuat kalau kita bersama dengan Tuhan. Tetapi kalau kita sendiri-sendiri, tercerai-cerai, tidak mencari wajah Tuhan, pasti ambruk. Ayo kuatkan hati, saling mendoakan, saling menasihati, saling menegur satu dengan yang lain, saling bahu membahu melayani Tuhan. Matikan daging, lepas dari keinginan daging. Biarlah kita menjadi sokoguru, tiang penopang dalam Bait Allah. Kita mau mencari wajah Tuhan lewat doa penyembahan kita ini.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar