20231015

Kebaktian Umum, Minggu 15 Oktober 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:11-14 (Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)

13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

 

Ayat 11 18 menubuatkan tentang nabi palsu yang menyesatkan manusia di seluruh bumi. Memang tanda utama kedatangan Yesus kedua kali adalah penyesatan. Sampai mau menyesatkan orang-orang pilihan Tuhan. Orang-orang yang sudah di dalam Kabar Mempelai, dalam pengajaran, itu mau disesatkan.

Matius 24:3-5,11,24

24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang 1menyesatkan kamu!

24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan 2menyesatkan banyak orang.

24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan 3menyesatkan banyak orang.

24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka 4menyesatkan orang-orang pilihan juga.

 

4 kali dikatakan menyesatkan. Angka 4 itu menunjuk 4 penjuru bumi. Jadi di mana-mana terjadi penyesatan sampai menyesatkan orang-orang pilihan Tuhan. Kalau kita melihat huru-hara, perang, itu juga tanda-tanda kedatangan Yesus, tetapi yang utama adalah penyesatan. Kita sudah pelajari dalam Wahyu 12:3-4 ekor naga menyeret 1/3 dari bintang-bintang. Orang yang rohaninya sudah tinggi bisa diseret jatuh. Ekor naga menunjuk nabi palsu dengan ajaran palsu, itu menjatuhkan banyak orang yang sudah melayani, dipakai Tuhan, bahkan yang sudah dipakai dalam pengajaran ini banyak yang jatuh. Sekarang sedang mengerucut, orang-orang yang dalam pengajaranpun masih disaring, dimurnikan. Banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih. Kita berdoa kita yang sudah ada dalam Kabar Mempelai, sudah digembalakan di sini, jangan ada yang tersesat dan terhilang, teruslah bertahan!

 

Ada 3 macam yang disesatkan.

1.      Pikiran disesatkan

II Korintus 11:2-4

11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.

11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

 

Di sini dikaitkan dengan Hawa, dulu pikiran Hawa disesatkan oleh ular, ular itu bicara iblis. Di akhir zaman ini, pikiran gereja Tuhan mau disesatkan oleh iblis.

 

Praktek disesatkan adalah sabar saja. Sabar di sini bukan arti yang positif, artinya tidak ada ketegasan untuk menolak yang palsu, ajaran yang berbeda dari yang telah kita terima dan menjadi pengalaman hidup kita, sehingga tidak setia terhadap Firman pengajaran yang benar. Akhirnya karena tidak tegas mulai menerima injil yang lain, roh yang lain, yesus yang lain. Ayat 2 itu bicara pertunangan, jadi injil yang lain, roh yang lain, yesus yang lain adalah laki-laki lain yang mau mencemari gereja Tuhan. Dalam Ulangan dikatakan kalau ada perempuan yang sudah bertunangan lalu dicemari oleh laki-laki lain kemudian dia tidak berteriak, keduanya harus dihukum mati dilempari batu. Jadi kalau sudah tercemar dengan laki-laki akibatnya mati dan binasa. Rohani mati dan mengarah pada kematian kedua kekal di neraka.

 

Jangan katakan tidak apa-apa nanti saya terima yang baiknya, saya buang yang jeleknya. Jangan! Kita harus berteriak. Dalam Ulangan dikatakan kalau mau dicemari laki-laki lain harus berteriak dan kalau tidak ada yang menolong maka hanya laki-laki itu yang dilempari batu, perempuan itu tidak. Sekarang kita berteriak pada Yesus Mempelai Pria Sorga kita. Jangan sabar saja menerima injil yang lain, roh yang lain, Yesus yang lain. Apa itu?

 

a)      Injil yang lain adalah Firman yang diputar balik, yang ditambah kurang hanya untuk menyenangkan hati manusia. Sehingga di dalamnya ada janji-janji yang menguntungkan secara jasmani. Orientasinya hanya kepada yang jasmani.

Galatia 1:6-7

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

 

Salah satu tanda akhir zaman ada gempa bumi. Gempa bumi yang terdahsyat adalah gempa bumi secara rohani, digoncangkan dari pendirian terhadap Firman pengajaran.

Galatia 1:8-10

1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

 

Ini ayat yang mendasari mengapa saya selaku gembala meneriakan jangan mendengarkan satu kalipun kalau sudah berbeda. Silahturahmi boleh, tetapi kalau mau bersekutu mendengar Firman bersama-sama kalau sudah beda ajarannya jangan! Ajaran yang lain, Firman yang diputar balik itu punya daya pikat yang kuat. Makanya Paulus katakan aku heran kamu begitu lekas berbalik dari pengajaran yang benar. Sampai pengajaran itu seperti tidak ada bekasnya. Hati-hati, punya daya pikat yang kuat membuat orang yang sudah dalam pengajaran begitu cepat berbalik meninggalkan pengajaran. Dan yang meninggalkan ini pasti menghujat pengajaran yang benar. Akibatnya dia menjadi sama dengan nabi palsu.

 

Kalau kita sudah tahu berbeda, gembala sudah ingatkan tetapi malah berpikir “ah masa, pingin tahu, saya punya filter, punya saringan yang kuat” jangan merasa hebat!

 

b)      Roh yang lain

I Yohanes 4:2

4:2 Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,

 

Roh Kudus itu roh yang mengaku Yesus, artinya mendorong kita mengaku dosa.

I Yohanes 4:3

4:3 dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.

 

Jadi roh yang lain itu roh antikristus yaitu roh yang tidak mengakui Yesus datang sebagai manusia untuk menyelesaikan dosa. Ini roh yang membuat kita sulit untuk mengaku dosa, terus mempertahankan dosa. Kalau ada Roh Kudus, begitu dia salah lalu mendengar Firman, Roh Kudus itu menginsafkan kita akan dosa untuk kita akui. Roh yang lain, roh antikristus, membuat orang itu mempertahankan dosa, tidak mau mengaku malah salahkan orang lain, salahkan hamba Tuhan sampai mempersalahkan Tuhan. Akibatnya menjadi sama dengan antikristus.

 

c)      Yesus yang lain itulah yesus tanpa salib. Artinya hanya mencari yang enak bagi daging dalam mengikut Tuhan. Mencari Firmanpun juga yang enak dan nyaman bagi daging. Biarlah kita bukan mau mencari yang enak bagi daging.

 

Kalau pikir mencari yang enak bagi daging ngapain kita pergi beribadah di Palu, buang biaya besar di tengah-tengah keadaan yang kering dan krisis ini. Tetapi karena kita mau menerima Yesus yang benar, Yesus dengan salib, kita mau pikul salib. Kalau Yesus yang lain pasti tidak mau, maunya yang enak terus bagi daging. Akibatnya menjadi sama dengan iblis. Ingat Petrus, waktu dia mau menghindar dari salib, Yesus katakan “enyahlah iblis!” berarti Petrus jadi iblis. Yesus berkata “Aku akan ditangkap, akan dibunuh,  3 hari setelah itu Aku bangkit” Petrus menarik Yesus ke samping dan berkata “sekali-kali hal itu takkan menimpa Engkau” karena Petrus takut, kalau Yesus ditangkap, dia juga ditangkap. Yesus berkata “Enyahlah kau iblis, engkau suatu batu sandungan bagiKu!

 

Jadi kalau pikiran sudah disesatkan berarti dia sedang segambar dengan setan tritunggal. Berarti sedang binasa bersama setan tritunggal. Rencana Tuhan mau menjadikan kita kembali segambar dengan Allah Tritunggal. Sekarang setan mau menghambat, makanya dia sesatkan pikiran. Mulai dia ganggu pikiran, masak cuma dengar 1 kali tidak boleh. Selalu kerja bakti, KKR, puasa, doa semalaman, kapan kita punya waktu untuk rekreasi, kapan punya waktu untuk refreshing, cuma ibadah-ibadah terus. Di situ mulai Yesus yang lain masuk. Ada dosa yang ditunjuk Firman tetapi malah tutup mulut, tutup hati, tidak mau mengaku dosa maka roh lain masuk dan dia sedang segambar dengan setan, akan binasa dengan setan.

 

2.      Perjalanan hidup disesatkan dibawa pada arah yang lain.

I Petrus 2:25

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

Kalau perjalanan hidup disesatkan mulai tidak tergembala. Mulai iblis berbisik, tidak usah tergembala, kalau kamu tergembala nanti kamu setengah mati! Coba kalau kamu tidak ibadah, teman-temanmu bilang apa, lebih baik tidak usah tergembala di situ, beredar-edar saja. Mulai dari gembala disesatkan perjalanan hidupnya, domba-domba juga disesatkan. Kalau gembala sudah tidak tergembala, bagaimana dengan domba-dombanya? Sementara dalam Yohanes 10:3 gembala di depan, domba ikut dari belakang. Kalau gembala ke sana kemari, dombanya lari-lari, tidak tahu ke mana.

 

Kalau pikiran disesatkan dia menjadi sama dengan trio setan. Setan itu digambarkan seperti binatang buas. Binatang buas tidak ada yang tergembala. Tidak ada yang berternak singa, beruang. Yang pada umumnya ternak domba, itik dan sebagainya. Kalau pikiran dan perjalanan hidupnya disesatkan maka dia sulit tergembala, perjalanan hidupnya sudah tidak terkontrol, tidak tahu ke mana lagi dia. Orang tidak tergembala itu bukannya enak, mungkin secara daging dia berkata saya ini enak ke mana saja boleh. Tetapi lihat akibatnya!

a)      Matius 9:36

9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

 

Lelah, letih lesu, beban berat. Sekalipun secara daging kelihatan enak, nyaman dia, bisa pelesir ke mana-mana, tetapi sebenarnya dia itu lelah, letih, lesu, beban berat. Seperti Esau selalu berburu di padang, begitu pulang dia lelah. Yakub di kemah makan kacang merah. Untuk dapat berkat sulung Esau harus berburu dulu di padang. Tetapi Yakub tinggal ambil yang di kandang, disembelih, dimasak oleh Ribka, bulunya ditaruh di tangan dan di lehernya, diambil baju Esau yang ada di rumah, Yakub yang mendapat berkat sulung. Esau membawa binatang buruan, dia olah namun ditolak oleh Ishak. Esau tidak dapat berkat, dia meraung-raung menangis.

 

b)      Terlantar, tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwanya.

I Petrus 2:25

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

 

Mau ulang tahun, dia cari mana pendeta yang bisa mendoakan. Mau menikah baru mau cari pendeta yang bisa memberkati, tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwanya!.

 

c)      Tersesat dan binasa.

 

Supaya perjalanan hidup kita tidak tersesat, mulai dari saya sebagai gembala dan seluruh sidang jemaat, kita harus tergembala, harus mengikuti jejak Yesus Gembala Agung.

Apa jejak Yesus?

I Petrus 2:21-24

2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Jejak Yesus adalah jejak salib, jalan dengan tanda darah. Kalau kita mengikuti perjalanan Yesus dari pengadilan Pilatus sampai ke bukit Golgota, pasti kita temukan tetesan-tetesan darah Yesus. Dia sudah dimahkotai dengan mahkota duri, sudah dicambuk dengan cambuk tajam berduri. Sampai di kayu salib, darahNya mengalir di kayu salib. Ini jejak salib, berjalan dengan tanda darah. Untuk tergembala ikuti itu! Kalau enak-enak, bukan jejak salib itu! Bisa dipertanyakan.

 

Arti jejak salib, berjalan dengan tanda darah:

a)      Mati terhadap dosa dan hidup untuk kebenaran = menempuh jalan kebenaran sekalipun menderita bagi daging, sengsara bagi daging. Misalnya seperti Yesus yang menempuh jalan salib, Dia ditinggal sendiri di kayu salib, murid-muridNya lari, yang lain berdiri jauh-jauh ketika Dia disalibkan, sampai Bapa di sorga meninggalkan Yesus di kayu salib. Bukan berarti Bapa di sorga tidak peduli lagi dengan Yesus, namun ini menunjukan untuk mempertahankan kebenaran memang kita harus rela ditinggal sendiri. Jangan takut, kita tidak sendiri, ada Yesus bersama dengan kita. Yesus ditinggal sendiri dan dengan cara yang ajaib Dia menyertai kita.

Mazmur 136:4

136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

Jangan takut, saat kita ditinggal sendiri ada Yesus yang sudah ditinggalkan sendiri, Dia mampu melakukan keajaiban-keajaiban besar dalam hidup kita!

 

Saya alami ketika saya ditinggal sendiri, keluarga dekat, orang-orang yang dulu bersama-sama malah membelakangi, saya ditinggal sendiri. Justru terjadi keajaiban-keajaiban besar, ada jalan-jalan baru yang Tuhan buka yang tidak pernah dipikirkan.

 

Praktek menempuh jalan kebenaran:

1)      Tidak berbuat dosa sekalipun ada kesempatan, ada keuntungan, ada paksaan bahkan ancaman. Kaum muda yang ngekos hati-hati. Ada kesempatan berbuat dosa, jangan! Biarpun mendapat keuntungan, jangan! Saya bersyukur saya menjadi kehidupan yang tergembala.

 

Perhatikan kaum muda kalau sudah mengalami kejatuhan nanti kehilangan berkat nikah. Kalau minta ampun sungguh-sungguh berkat Tuhan berikan kepadanya, memang Tuhan ampuni tetapi tetap ada harga yang harus dibayar. Ingat Daud yang jatuh dengan Betsyeba, Tuhan ampuni tetapi ada harga yang harus dia bayar. Anaknya mati, gundik-gundiknya digauli oleh anaknya sendiri!

 

Sebab itu jangan main-main, jangan coba-coba, biar ada kesempatan jangan mau! Mungkin sudah digoda pasangannya, jangan mau! Mungkin diancam, kalau tidak mau kita putus saja! Itu berarti bukan dari Tuhan, biar saja putus.

2)      Mulut tidak menipu, mulut tidak berdusta.

 

3)      Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, malah membalas dengan kebaikan, dia tidak mencaci maki saat dia dicaci maki.

 

Ini pengertian jalan salib, jalan dengan tanda darah. Kita mau menempuh jalan kebenaran sekalipun daging ini sengsara dan menderita, sakit rasanya.

 

Yakinlah bahwa di jalan kebenaran Tuhan ada bersama dengan kita, Tuhan memelihara kita. Sekalipun kita ditinggal sendiri, Tuhan melakukan keajaiban yang besar bagi kita.

Mazmur 136:4

136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

b)      Jejak salib itu mati dan bangkit bersama Yesus, berarti ada keubahan. Mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Tadinya berdosa, sekarang hidup benar. Jadi yang kedua adalah mengalami keubahan hidup. Itu jalan salib, berubah! Tadinya orang berdosa, sekarang orang benar. Bagaikan menyanyikan nyanyian baru. Pengalaman mati itu nada rendah, pengalaman bangkit itu nada tinggi.

Wahyu 14:1-5

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Nyanyian baru itu hanya diketahui oleh 144.000 orang, tidak bisa dipelajari oleh orang lain. Jadi keubahan hidup itu adalah pengalaman pribadi masing-masing. Kita sendiri yang merasakan. Dulu saya ini tempramen, sekarang koq bisa tenang menghadapi segala sesuatu, bisa diam walaupun diperlakukan tidak adil. Ini pengalaman masing-masing, tidak ada yang sama.

 

Praktek nyanyian baru = praktek manusia baru:

1)      Di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta, mereka tidak bercela. Praktek pertama stop dusta, mulut berhenti berdusta! Bapak ibu yang punya usaha, mungkin jasa atau dagang, di situ banyak disusupi dengan dusta. Banyak kali kita sungkan, banyak pekerjaan kita, tetapi ketika orang datang bisa kerjakan ini? Dijawab oh bisa. Akhirnya tertunda-tunda tidak selesai. Kalau memang tidak bisa bilang saja tidak bisa, supaya kita tidak salah dalam perkataan.

 

Sampai tidak salah dalam perkataan, tidak bercela, sempurna sebagai Mempelai Wanita Tuhan.

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

2)      Mulut untuk menyembah Tuhan, menyeruh haleluya. Jadi manusia baru itu dilihat dari mulutnya.

 

Perjalanan hidup kita jangan sampai disesatkan. Biarlah perjalanan hidup kita adalah perjalanan hidup yang benar, tergembala dengan benar dan baik, sekalipun harus menempuh jalan salib. Orang yang tergembala dengan benar dan baik padanya ada roh mempelai, pasti bisa menjadi mempelai wanita Tuhan.

Kidung Agung 1:7-8

1:7 Ceriterakanlah kepadaku, jantung hatiku, di mana kakanda menggembalakan domba, di mana kakanda membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari. Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara dekat kawanan-kawanan domba teman-temanmu?

1:8 — Jika engkau tak tahu, hai jelita di antara wanita, ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.

 

Kaum muda, pasangan hidup itu Tuhan sediakan di dalam penggembalaan. Kriterianya:

a)      Yang laki-laki duduk di tepi sumur penggembalaan = mantap tergembala. Jangan cuma lihat ganteng, kaya, tetapi lihat yang tergembala.

b)      Yang perempuan seperti Zipora, artinya burung kecil, yang dibutuhkan suaranya = suka menyembah Tuhan.

 

3.      Pergaulan disesatkan

I Korintus 15:32-34

15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati". 

15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

15:34 Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.

 

Pergaulan yang disesatkan itu merusakan kebiasaan yang baik. Kebiasaan yang baik itu pertobatan dan ibadah pelayanan. Kalau pertobatannya buruk maka ibadah pelayanannyapun rusak.

 

Hati-hati, pergaulan yang disesatkan ini merusak pertobatan dan merusak ibadah pelayanan kita kalau kita tidak hati-hati, ini pekerjaan nabi palsu, menyesatkan!

 

Praktek pergaulan yang buruk yang menyesatkan.

a)      Ada binatang buas, ini pergaulan binatang = pergaulan dosa sampai puncaknya dosa. Pergaulan binatang ini didorong oleh ajaran palsu. Salah satunya ajaran yang mengatakan tidak ada kebangkitan.

I Korintus 15:32-34

15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati". 

15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

15: 34 Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.

 

Ajaran yang mengatakan tidak ada kebangkitan = ajaran yang menggampangkan kelahiran baru, menggampangkan baptisan. Ini yang mendorong masuk pada pergaulan dosa makan minum, ini pergaulan anjing dan babi!

II Petrus 2:20

2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.

 

Kita yang sudah lepas kemudian terlibat lagi, nanti keadaannya lebih buruk.

II Petrus 2:21-22

2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Bahasa Firman Tuhan ini bukan mau menekan dan menghina kita yang terlibat dalam hal ini. Ini bahasa Firman Tuhan untuk mengangkat kita yang sudah terlibat dengan pergaulan seperti ini. Disadarkan supaya kembali pada pergaulan yang benar. Jangan pertahankan perrgaulan seperti itu, bangkit! Jangan berkata saya sudah jatuh, malu, teruskan saja, jangan! Bangkit kembali, masuk pada pergaulan dengan Allah.

 

b)      Pergaulan duniawi.

Yakobus 4:4

4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

 

Pergaulun dunia membuat tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak setia juga dalam nikah. Boleh bergaul, tetapi ada batas, batasnya kemurnian dan kebenaran.

I Korintus 5:8

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Kalau saya kerja tentu saya harus punya banyak relasi supaya dapat untung. Boleh, silahkan, tetapi harus ada batas, batasnya kemurnian dan kebenaran. Kalau pergaulan itu, pekerjaan itu, kesibukan itu sudah menghalangi kita dalam ibadah pelayanan, kalau kita sudah tidak bisa beribadah, itu sudah pergaulan duniawi.

 

c)      Pergaulan ajaran palsu, ini yang lebih bahaya lagi. Pergaulan binatang itu di luar, pergaulan duniawi itu di luar, pergaulan ajaran palsu itu yang bahaya karena terjadi di dalam. Kita berkumpul tetapi ajaran yang lain yang disampaikan di situ. Itu pergaulan ajaran palsu, hindari!

Roma 16:17

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

 

Mungkin kita ditinggal sendiri, tidak apa-apa, yang penting Tuhan bersama-sama dengan kita. Ada acara organisasi, kami hanya ikut acaranya, sorenya kami pergi beribadah di tempat yang ajarannya benar. Memang kami diserang, ditentang, dilawan, terserah! Yang penting menghindari dari ajaran yang berbeda, bukan memusuhi. Kalau acaranya kami ikut, pertemuannya kami ikut, ibadah sorenya kami menghindar! Besoknya ada pertemuan lagi kami ikut, ibadahnya kami menghindar. Bukan fanatik bodoh-bodoh, ini menghindari pergaulan yang sudah disesatkan, jangan sampai merusak ibadah pelayanan, merusak tahbisan kami.

 

Supaya pergaulan tidak disesatkan maka kita harus meningkatkan pergaulan dengan Tuhan lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

a)      Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita bergaul dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan kurbanNya.

b)      Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bergaul dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya.

c)      Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bergaul dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

Dalam penggembalaan, pergaulan dengan Allah Tritunggal dipererat. Orang katakan terlalu ekstrim, mana Tuhan mau kirim jiwa kalau tidak bergaul. Saya bergaul, saya bermasyarakat, tetapi kalau soal ibadah saya tidak mau kalau sudah berbeda. Saya bergaul, saya ikuti rapat di desa, kalau ada undangan yang bertepatan tidak ada ibadah saya penuhi undangan itu dan berapa kali saya disuruh berdoa saat resepsi. Tetapi untuk mengikuti ibadah yang sudah berbeda saya menghindar. Jiwa itu urusan Tuhan, yang penting kita bergaul dengan Tuhan nanti Tuhan yang kirim jiwa untuk digembalakan. Jadi jangan pakai pikiran kita, pikiran kita terlalu dangkal mau menyelami pikiran Tuhan. Pergaulan kita dengan Tuhan kita pererat, pasti Tuhan bela kita. Sahabat karibNya masak tidak dibela, apalagi kita tunanganNya, calon isteriNya masa Tuhan tidak bela. Pasti Tuhan bela, tidak usah takut! Tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal.

 

Apa buktinya kita bergaul dengan Allah Tritunggal?

a)      Mazmur 25:14

25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

 

Takut akan Tuhan itu bukti kita bergaul karib dengan Tuhan. Takut akan Tuhan = hidup suci, jaga kekudusan dan kesucian. Kaum muda silahkan bergaul di sekolah, tetapi harus selalu ditandai takut akan Tuhan. Sudah bekerja lingkungannya sudah lain, tetap kita tunjukan warna bahwa kita orang yang bergaul dengan Tuhan, takut akan Tuhan, hidup dalam kekudusan, tidak ikut-ikutan berbuat dosa, tidak ikut-ikutan cemar. Maka perjanjianNya diberitahukan kepada kita, artinya Tuhan semakin membukakan Firman kepada kita. Di mana ada pembukaan Firman di situ ada pembukaan pintu-pintu yang tertutup di dunia ini, pintu masa depan, pintu jodoh, sampai pintu sorga dibuka bagi kita. Ingat Pua dan Zifra, karena mereka takut akan Tuhan maka mereka diizinkan Tuhan menikah.

Keluaran 1:20-21

1:20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.

1:21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.

 

Bukan berarti yang tidak menikah tidak takut akan Tuhan. Ada yang dipanggil menikah, ada yang dipanggil tidak menikah. Jangan dihina orang yang tidak menikah, itu orang yang rohaninya paling tinggi karena dia memusatkan perhatian kepada Tuhan. Kalau yang menikah masih memusatkan perhatian pada suami, perhatikan isteri dan anak-anak.

I Korintus 7:33-34

7:33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya,

7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.

 

Ayo tingkatkan pergaulan dengan Tuhan.

 

b)      Amsal 3:32

3:32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.

 

Bukti kita bergaul dengan Tuhan, kita menjadi kehidupan yang jujur. Ya katakan ya, tidak katakan tidak, selebihnya dari si jahat. Soal pengajaran yang benar katakan benar, yang salah bilang salah dan hindari. Juga soal keuangan jujur, soal nikah jujur.

 

Jadi bukti kita bergaul dengan Allah adalah hidup suci dan jujur, maka pasti bisa menyembah Yesus Raja, Yesus Gembala Agung. Orang yang suci dan jujur berada di tangan Yesus Gembala Agung, kita ada di telapak tanganNya.

Mazmur 24:3-4; 95:6-7

95:6 Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.

95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

 

Hasilnya:

a)      Tangan Yesus Gembala Agung menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Yang penting kita suci dan jujur, hidup sehari-hari Tuhan yang atur semuanya. Masalah apa yang kita hadapi? Kalau kita di tangan Yesus Gembala yang Agung maka yang jasmani Yesus ciptakan, yang rohani juga Tuhan Yesus menciptakan kita kembali segambar dengan Allah Tritunggal.

 

b)      Tangan Yesus Gembala Agung menuntun kita ke mata air kehidupan, ke takhta Sorga.

Wahyu 7:17

7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

 

Sambil menuntun Yesus menghapus air mata kita. Masalah, beban berat, letih lesu, Yesus tanggung semua, Dia selesaikan semuanya.

Wahyu 22:1

22:1 Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

 

Air kehidupan itu mengalir dari takhta Allah. Yesus menuntun kita ke mata air kehidupan, tempat itulah takhta Sorga. Yesus menuntun kita sampai ke takhta Sorga, takhta Yerusalem Baru. Kalau ke takhta Yerusalem Baru Tuhan mampu menuntun, apalagi hanya ke masa depan yang baik dan indah.

 

Jangan sampai pergaulan kita disesatkan, jangan sampai pikiran kita disesatkan, jangan sampai perjalanan hidup kita disesatkan. Bawa hidup kita untuk tekun tergembala, bergaul dengan Tuhan, menjadi kehidupan yang suci, menjadi kehidupan yang jujur maka kita berada di tangan Tuhan. Kita dipegang oleh Tuhan, dilukis di telapak tanganNya. Dia taruh kita di ruang mataNya, Dia taruh kita di telapak tangannya, di hatiNya, di pikiranNya, di dalam rencanaNya, jangan kita takut!

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar