20231008

Kebaktian Umum, Minggu 8 Oktober 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


 Penyerahan anak:

 

Nama anak ini adalah Matthew Wijaya Towero. Arti nama Matthew atau Matius adalah kasih karunia. Salah satu kegunaan kasih karunia adalah menyelamatkan kita manusia berdosa oleh Korban Kristus.

Efesus 2:5

2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan --

 

Kasih karunia Tuhan menyelamatkan. Mengapa perlu diselamatkan? Sebab semua manusia telah berbuat dosa.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Bahkan manusia dikandung dalam dosa.

Mazmur 51:7

51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.

 

Jangan heran ketika bumi di hukum oleh Tuhan dengan air Bah, tidak ada anak kecil yang selamat sebab semua manusia telah berbuat dosa dan dikandung dalam dosa.

 

Akibat dosa adalah maut, jadi maut ini mengancam setiap langkah hidup kita. Daud akui hanya selangkah jaraknya dengan maut. Ada 4 ancaman maut dalam setiap langkah hidup manusia.

1.      Markus 10:1-11 perikop: Perceraian

Maut mengancam kandungan lewat perceraian. Kalau sementara mengandung lalu terjadi perceraian kasihan nasib anak itu bagaimana. Seperti Maria waktu mengandung bayi Yesus, Yusuf mau menceraikan Maria secara diam-diam. Tetapi lewat mimpi, Tuhan mengingatkan Yusuf sehingga tidak jadi menceraikan Maria.

 

2.      Markus 10:13-16 Perikop: Yesus memberkati anak-anak

Maut mengancam anak-anak kecil, lewat dihalang-halangi datang kepada Tuhan.

Markus 10:13

10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

 

Bapak ibu yang punya anak kecil, kalau tidak dibawa kepada Tuhan, dibawa untuk beribadah, maut sedang mengancam dia. Ingat waktu Yesus menyembuhkan seseorang dari roh bisu dan tuli, sakit ayan, ditanyaoleh Yesus sejak kapan dia mengalami seperti itu. Dijawab bapaknya “sejak kecil!”. Sejak usia sekolah minggu, bahkan sejak balita, sejak bayi bawa beribadah kepada Tuhan. Bayi belum mengerti apa-apa tetapi urapan Roh Kudus bisa membuat dia menerima Firman lewat pori-porinya. Itu pekerjaan urapan Roh Kudus.

 

Jadi jangan jadi alasan, anak kecil rewel, tidak usah dibawa ke gereja, taruh saja di rumah, titip tetangga, titip omnya, jangan! Maut mengancam anak kecil lewat menghalangi anak kecil datang kepada Tuhan. Setelah penyerahan jangan sampai anak ini tidak dibawa lagi. Bawa terus untuk dia bisa melekat, dijamah, bahkan dipeluk oleh tangan Tuhan.

 

3.      Markus 10:17-27 Perikop: Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah

Maut mengancam kaum muda. Orang kaya ini adalah kaum muda, dalam Injil yang lain disebut orang muda yang kaya. Maut mengancam kaum muda lewat ikatan akan uang lewat pekerjaan, lewat study dan lain-lain sehingga meninggalkan Tuhan, tidak lagi beribadah melayani Tuhan. Kalau anak-anak sudah remaja, sudah pemuda, bisa cari uang, tujuan sekolah untuk mendapat ijazah mempermudah cari pekerjaan, ujung-ujungnya duit juga, jangan sampai tidak beribadah. Apalagi sampai meninggalkan Tuhan.

 

4.      Markus 10:28-31 Perikop: upah mengikut Yesus

10:31 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

 

Maut mengancam orang dewasa, orang tua, supaya menjadi yang terakhir. Tadinya melayani, kemudian mundur sampai menjadi kehidupan yang tidak setia dalam ibadah pelayanan. Perhatikan orang tua, orang yang sudah dewasa, banyak juga begitu sudah dewasa tidak beribadah lagi. Padahal waktu kaum muda, waktu masih remaja, aktif menyanyi koor. Waktu sudah dewasa, sudah menikah, malah menghilang.

 

Maut mengancam dari kandungan, bayi, anak-anak, remaja, kaum muda, sampai dewasa, Sebab itu sejak kecil, dari bayi, anak itu harus diserahkan kepada Tuhan sehingga hidup di dalam kasih karunia Tuhan yang menyelamatkan.

 

Bangsa-bangsa di dunia menjadi 2:

1.      Bangsa Israel pilihan Tuhan.

2.      Bangsa kafir.

 

Korban Kristus menyelamatkan bangsa Israel lewat 4 luka utama, 2 di kaki dan 2 di tangan. Korban Kristus juga menyelamatkan kita bangsa kafir lewat luka kelima yang terdalam di lambungNya, yang dibuat oleh prajurit romawi, yang mengeluarkan darah dan air. Ini merupakan tanda-tanda selamat.

 

Tanda-tanda selamat.

Yohanes 19:34

Yohanes 19:34  tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

1.      Tanda darah. Ini bicara pertobatan, berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan

2.      Tanda air. Lahir baru lewat baptisan air yang benar sehingga bisa hidup baru yaitu hidup di dalam kebenaran.


Bayi itu belum mengerti bagaimana itu bertobat dan lahir baru. Tanggung jawab orang tua harus menjadi teladan pertobatan dan teladan hidup benar bagi anak. Itu warisan terutama yang kita wariskan kepada anak. Untuk memantapkan kebenaran harus tergembala.

Amsal 12:26

12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

 

Jadi sebagai orang tua wariskanlah kebenaran dan ketekunan dalam penggembalaan kepada anak sehingga sekeluarga selalu berada di dalam tangan kasih karunia Tuhan yang besar.

 

 

Ibadah Raya:

 

Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:11 (Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)

13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

Ada binatang keluar dari bumi, bertanduk 2 seperti Anak Domba tetapi berbicara seperti seekor naga. Ini menunjukan kepalsuan. Sumber dari kepalsuan adalah ajaran palsu. Sehingga ibadahnya menjadi ibadah yang palsu, penyembahannya penyembahan palsu, tahbisannya tahbisan palsu. Ajaran palsu = ragi. Sedikit saja masuk sudah merusak adonan, merusak persekutuan Tubuh Kristus yang benar. Hawa hanya sekali mendengar suara ular, begitu dia dengar suara ular maka persekutuannya dengan Tuhan menjadi hancur, rusak nikahnya, telanjang, nikahnya dalam suasana kutukan, nikahnya terusir dari hadapan Tuhan.

 

Bagaimana supaya kita tidak disesatkan oleh ragi ajaran palsu ini? Kita belajar dari perjalanan bangsa Israel.

1.      Imamat 23:6-8

23:6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. 

23:7 Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.

23:8 Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat."

 

Keluaran 13:6-7

13:6 Makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya dan pada hari yang ketujuh akan diadakan hari raya bagi TUHAN.

13:7 Roti yang tidak beragi haruslah dimakan selama tujuh hari itu; sesuatu pun yang beragi tidak boleh dilihat padamu, bahkan ragi tidak boleh dilihat padamu di seluruh daerahmu.

 

Ragi tidak boleh ada di seluruh perkemahanmu. Jadi dulu bangsa Israel merayakan pesta roti tidak beragi. Jadi mereka harus makan roti tidak beragi itu selama 7 hari. Dan selama 7 hari itu tidak boleh ada ragi sedikitpun di antara perkemahan mereka. Dulu secara jasmani, sekarang bagi kita pengertian rohaninya.

 

Roti tidak beragi menunjukan pribadi Yesus sendiri, Firman pengajaran yang murni. Makan roti yang tidak beragi artinya kita bersekutu dengan Yesus di dalam kematian dan kebangkitanNya lewat praktek masuk baptisan air yang benar. Benar di sini bukan sesuai organisasi gereja, benar itu sesuai Alkitab, seperti Yesus dibaptis.

I Korintus 10:17

10:17 Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.

 

Bagaimana baptisannya? Sesuai Alkitab atau tidak? Ini yang menentukan kita tidak bisadisesatkan oleh ajaran palsu atau tidak. Sebab baptisan air itu memohonkan hati nurani yang murni. Hati nurani yang murni itu adalah hati yang peka, mana ajaran benar dan mana ajaran yang tidak benar.

 

Roti yang tidak beragi adalah Yesus. Makan roti tidak beragi berarti bersekutu dengan Yesus dalam kematian dan kebangkitanNya lewat baptisan air. Jadi bagaimana Yesus dibaptis, itu yang kita ikuti.

Matius 3:15

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

 

Sebenarnya Yesus tidak perlu dibaptis karena Dia sempurna, Dia adalah Allah sendiri. Tetapi Yesus masuk dalam baptisan air untuk memberikan teladan kepada kita baptisan yang bagaimana yang harus kita ikuti, ada teladan yang benar, teladan yang sempurna.

Matius 3:16

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

 

Yesus keluar dari air, berarti sebelumnya Dia keluar dari air, Dia masuk ke dalam air. Sedalam apa airnya?

Roma 6:4

6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

 

Sedalam kuburan! Sudah jelas, jadi tidak perlu berdebat lagi. Itu yang diteladankan oleh Yesus, baptisan air yang sesuai dengan Alkitab. Bukan sesuai aturan manusia atau aturan organisasi. Bagaimana orang dikuburkan? Dibaringkan, yah begitu pelaksanaan baptisan.

 

Ini yang menentukan kita memiliki hati nurani yang baik, sehingga bisa tahu mana yang benar dan mana yang tidak benar. Kita bisa melangkah pada jalur yang benar, tidak salah jalur.

 

2.      Roti tidak beragi adalah pengajaran yang sehat dan murni. Setelah masuk baptisan air, kita memiliki hidup yang baru, kita lahir baru. Bukti lahir baru:

I Petrus 2:2

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Bukti lahir baru selalu ingin dan selalu rindu air susu yang murni dan rohani = mau digembalakan dalam pengajaran yang sehat dan murni. Pengajaran yang sehat ini bukan milik satu organisasi. Pengajaran yang sehat dan murni itu tertulis dalam Alkitab, berarti milik semua gereja, tinggal mau dibukakan atau tidak. Kita harus tergembala dalam binaan ajaran yang sehat. Kalau bangsa Israel dulu makan roti yang tidak beragi selama 7 hari lamanya, jangan campur-campur dengan makanan yang lain. Begitu juga kita, tergembalalah dalam ajaran sehat, jadikan itu makanan utama secara rohani kita. Jangan dicampur-campur dengan yang duniawi, filsafat dunia, pengetahuan dunia, lawak-lawak dan sebagainya. Firman pengajaran yang benar dan murni itu kita jadikan kebutuhan utama kita, maka kita tidak bisa disesatkan oleh ragi ajaran palsu.

 

Angka 7 itu angka kesempurnaan. Kita sekarang telah berada di penghujung akhir zaman, sudah harus mantap dalam penggembalaan. Apalagi kita sudah mengalami keajaiban-keajaiban Firman itu. Tidak usah lirik lagi kiri kanan, apalagi cuma mau cari yang enak bagi daging.

 

Tidak boleh ada ragi sedikitpun sejak hari pertama sampai hari ketujuh. Hari pertama itu tanggal 14 bulan 1 bangsa Israel merayakan Paskah. Paskah itu bicara kelepasan, sekarang bicara pertobatan. Sejak kita bertobat sampai kedatangan Yesus kembali kedua kali tidak boleh ada ragi. Jangan sampai kita disesatkan oleh ajaran-ajaran lain.Sejak kita bertobat sampai kedatangan Yesus kedua kali, kita sudah harus mantap tergembala menjaga kesucian hidup kita maka kita bisa masuk pada pesta kawin Anak Domba Allah.

 

Sekarang kita pelajari tanda-tanda pengajaran yang sehat, ajaran yang murni.

a)      Tertulis di dalam Alkitab. Tidak diambil dari buku-buku lain. Kita baca harus ada ayatnya di dalam Alkitab. Coba bapak ibu buat suatu perjanjian, kalau tidak ada hitam di atas putih bisa tertipu. Sewa rumah ada perjanjiannya, beli sesuatu ada perjanjiannya, ada stempel meterainya dan lain sebagainya. Yang rohani itu lebih dari yang jasmani. Kalau yang jasmani saja kita ngotot harus ada hitam di atas putih, koq yang rohani kita tidak ngotot. Biar tidak tertulis dalam Alkitab diterima saja, malah amin-amin dahyat luar biasa. Seharusnya untuk yang rohani kita lebih ngotot “ayatnya mana om?” jangan asal!

 

Matius 4:3-4

4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

 

Kalau Firman tertulis di dalam Alkitab, mengandung kuasa kemenangan atas pencobaan dari setan tritunggal. Yesus menghadapi pencobaan selalu berkata “ada tertulis”, sampai pencobaan ketiga Yesus katakan enyahlah kau iblis, iblisnya lari. Didalam Firman yang tertulis ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal sumbernya pencobaan. Jadi begitu menghadapi pencobaan ada Firman menguatkan tertulis dalam Alkitab, kita baca kita menjadi kuat lagi, Firman menjadi penghiburan, jadi kekuatan dan kita menang. Kalau Firman tidak tertulis, menghadapi pencobaan kalah terus.Selama ini dia beribadah, Firman disampaikan tetapi tidak tertulis dalam Alkitab, sehingga begitu menghadapi pencobaan dia kalah. Bukti dia kalah dia kecewa, putus asa, persalahkan sesama, persalahkan Tuhan sampai akhirnya tinggalkan Tuhan karena dia tidak kuat, tidak ada ayat yang menguatkan dia. Kalau tertulis dalam Alkitab, dia kuat sebab ada ayat yang menguatkan, dibalik salib ada kemuliaan, sehingga dia kuat bertahan. 

 

Hamba Tuhan mengalami berlimpah-limpah penderitaan dan penderitaan hamba Tuhan itu hiburan bagi jemaat. Kalau tidak ada Firman seperti itu, kalau melayani menderita terus nanti tidak kuat, bisa kecewa dan putus asa.

II Korintus 1:3-6

1:3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,

1:4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

1:5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.

1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.

 

Kalau gembala menderita, jemaat mendapat penghiburan. Gembala dihibur, jemaat juga dapat penghiburan. Berarti jemaat dapat penghiburan double. Jemaat lihat gembalanya menderita tetapi terus melayani, dia bisa terhibur “saya juga tidak mau mundur, saya mau terus melayani”. Ini Firman yang tertulis dalam Alkitab. Kalau kita sudah mengalami kuasa Firman Tuhan, kita bisa menasihati dan menghibur sesama kita yang dalam penderitaan. Ayub menderita lalu sahabat-sahabatnya datang menghibur, Ayub katakan “penghibur sialan!” karena mereka tidak merasakan penderitaannya Ayub, tidak mengalami tetapi mau menghibur.

 

Itu Firman yang murni, ajaran sehat, tertulis dalam Alkitab. Jangan ragu, ada kemenangan atas pencobaan dari setan. Minimal kita mengalami penghiburan dan damai sejahtera.

 

b)      Dikatakan oleh Yesus sendiri.

Yohanes 15:3

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

 

Dikatakan oleh Yesus artinya dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab. Rasul Petrus mengatakan jangan sembarang menafsirkan ayat, biarlah dari Tuhan sendiri, Roh Kudus yang membukakan bagi kita, ayat menerangkan ayat di dalam Alkitab. Jangan ragu kalau mendengar Firman lalu diterangkan dengan ayat sebab di dalam Firman yang dibuka rahasianya itu ada kuasa penyucian!

 

c)      Berbicara tentang nikah yang benar dan suci! Karena mengarahkan jemaat untuk masuk nikah yang rohani, nikah yang sempurna, pesta nikah Anak Domba Allah.

Wahyu 19:9

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Makanya dalam ibadah selalu ditekankan menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, itu yang sehat dan murni.

 

Jadi kalau tetap mempertahankan nikah yang salah, tidak akan tahan mendengar ajaran yang sehat dan murni, suatu saat dia akan keluar. Tetapi kalau dia mau diperbaiki nikahnya itu kasih karunia Tuhan baginya, kemurahan Tuhan.

 

d)      II Korintus 2:17

2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

 

Diberitakan dengan maksud-maksud murni, bukan untuk mencari keuntungan-keuntungan jasmani. Benar-benar dengan maksud murni untuk membawa gereja Tuhan masuk dalam rencana Allah yang besar.

 

Ada yang memberitakan Firman karena dengki, karena mencari keuntungan jasmani, ada lagi yang karena mau dihormati, itu tidak murni lagi. Kalau hanya untuk mencari hormat, nanti kehilangan hormat dari Tuhan.

Filipi 1:15

1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.

 

Karena jengkel pada seseorang, pak gembala sudah cari ayat, tunggu hari minggu. Memang ada ayatnya tetapi sudah tidak murni. Dia lagi krisis keuangan lalu berkhotbah “yang menabur banyak menuai banyak” memang ada ayatnya tetapi maksudnya supaya jemaat berkorban dan dompetnya terisi lagi.

 

e)      Dipraktekkan dulu oleh pembicara baru diajarkan.

Markus 6:30

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

 

Praktek dulu baru ajarkan, Yesus teladannya.

Kisah Para Rasul 1:1

1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,

 

Kerjakan dulu baru ajarkan, Yesus begitu, murid-muridnya juga begitu, sekarang kamipun hamba Tuhan harus begitu sehingga dalam pemberitaan Firman ada tanda darah, ada wibawa Kristus yang sanggup memberikan kelepasan dari segala ikatan, kemenangan dari semua pencobaan.

 

Doakan saya sebagai hamba Tuhan, biar semua yang dikerjakan itu yang diajarkan. Jangan diajar tanpa dikerjakan, itu ahli Taurat! Kasih beban di pundak umat tetapi dengan satu jaripun tidak mereka sentuh. Ajar berkorban tetapi dia sendiri kikir. Ajar kesucian dia sendiri selingkuh. Lalu khotbah jangan lihat saya, saya manusia banyak kekurangan, pandang saja Yesus! Omong kosong!

 

Pandang tabut dan si pemikul, pandang hamba Tuhan yang memberitakan, cocok hidupnya sesuai dengan Firman yang dia sampaikan atau tidak. Sesama yang paling dekat dengan saya adalah isteri saya, seisi pastori termasuk pengerja. Kalau lihat yang saya kerjakan tidak sesuai dengan yang saya ajarkan jangan tergembala, rugi! Biarpun yang saya sampaikan ayat menerangkan ayat tertulis dalam Alkitab tetapi dia tidak praktek, itu tidak murni, tidak sehat.

 

Sikap yang benar terhadap Firman pengajaran yang murni.

a)      I Timotius 4:1-2

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

 

Sikap pertama harus ada ketegasan dalam urapan roh Kudus. Artinya:

1)      Tegas berpegang teguh pada satu pengajaran yang murni yang sudah menjadi pengalaman hidup kita, sudah memberikan keajaiban-keajaiban dalam kita. Sudah membenahi kita, memberkati kita, menyucikan nikah kita, memperbaiki nikah dan pelayanan kita, yah sudah pegang teguh, tidak usah lirik yang lain. Kalau kita sudah merasa kasiat dari suatu makanan atau obat, tidak usah lagi cari yang lain!

 

Kalau Firman belum menjadi praktek, mudah sekali melepaskan pengajaran yang benar. Kaum muda begitu diperhadapkan dengan jodoh, mudah sekali melepaskan pengajaran kalau dia tidak pernah praktekan. Firman itu praktis, didengar untuk dipraktekan. Bukan diperdebatkan, ditentang, dilawan.

 

2)      Tegas untuk menolak ajaran yang lain, bukan memusuhi. Termasuk gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya, hindari! Apalagi hanya melemahkan iman, hindari!

 

Kadang saya merasa sedih, koq tega yah, gembalanya yang bertahun-tahun mendoakan dia, menaikan doa penyahutan malah dilawan gara-garamendengar gosip dari orang lain yang tidak pernah mendoakan dia atau hamba Tuhan lain yang tidak bertanggung jawab atas keselamatan jiwanya, langsung dia lawan gembala.

 

Makanya jangan beri kesempatan sekalipun untuk mendengar suara asing, sebab nanti kita bisa dibimbangkan dan lemah iman kita.Ingat saja Hawa, hanya sekali dia dengar suara ular, langsung pikirannya diperdaya ular, dan kesetiaannya terhadap Tuhan Yesus disesatkan.

 

Firman pengajaran yang murni itu penting, harus dipraktekan menjadi pengalaman hidup. Juga jangan lupa Roh Kudus penting sekali. Kita butuh Roh Kudus, tanpa Roh Kudus kita ini hanya manusia daging.

Roma 8:7,13

8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Kalau tidak ada Roh Kudus, daging yang menonjol. Menjadi manusia daging yang mengedepankan hawa nafsunya, ambisinya, emosinya. Sehingga ketika mendengar Firman pengajaran yang sehat dan benar bisa bimbang, bisa bersungut-sungut “terlalu keras, terlalu lama, itu pendeta cuma mengada-ada, cuma sengaja tembak-tembak saya!”itu kalau tanpa Roh Kudus daging akan menonjol. Tetapi dengan Roh Kudus kita bisa menerima firrman dan bisa menerima penyuciannya.

 

Tadi kesaksian, begitu masuk baptisan air lalu keluar dari baptisan air Roh Kudus turun, sehingga waktu mendengar Firman bisa menerima tidak kosong lagi.

 

Tanpa Roh Kudus akan seperti ini jadinya.

Yohanes 6:60,66

6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"

6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.

 

6 itu angka daging. Bukan suatu kebetulan ayat ini ditulis pasal 6 ayat 66 kalau dihilangkan titik 2 nya menjadi 666, angka antikris, angka daging. Tubuhnya daging, jiwanya daging, rohnya daging. Ini kalau tanpa Roh Kudus, semua daging. Waktu dengar Firman mulai lirik suaminya, dia lapor saya ini sama gembala, kenapa Firman tentang isteri harus tunduk pada suami! Atau suami lirik isterinya, dia lapor saya ini, kapan dia telpon gembala, kenapa saya tidak dengar, kapan dia ketemu gembala, kenapa Firman tentang suami yang kasar sama isteri. Itu kalau daging, banyak curiganya. Akhirnya kalau sudah curiga, mulai menolak Firman. Kalau sudah menolak pengajaran yang benar akan murtad, gugur dari iman. Dia tidak lagi mengikuti Yesus, yang dia ikuti keinginan dagingnya. Nanti dia akan cari ibadah yang Firmannya cocok bagi dagingnya. Begitu dia temukan, dia tergembala di situ. Begitu kena lagi dagingnya dia akan pindah cari yang lain. Itu kalau dengar Firman lalu daging yang dia kedepankan. Kita dengar Firman, daging kita matikan. Roh Kudus mematikan daging, biarlah Firman itu berkarya dan bekerja dalam hidup kita. Pribadi Yesus semakin nyata, tabiat Allah semakin nyata dalam hidup kita.

 

Mendengar Firman atau menerima penyucian Firman pengajaran itu bagaikan dimandikan.

Efesus 5:26-27

5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,

5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

 

Tugas Yesus memandikan gerejaNya. Tugas ini didelegasikan kepada kami hamba Tuhan untuk memandikan sidang jemaat. Saya gembala sebagai suami bayangan dari sidang jemaat untuk membawa jemaat kepada Yesus, suami yang sesungguhnya. Tugas saya memandikan jemaat dengan air Firman pengajaran. Supaya jemaat bisa bersih, saya harus lebih dahulu bersih, lebih dahulu menerima penyucian Firman.

 

Untuk dimandikan harus rela ditelanjangi.

Efesus 5:11-13

5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.

5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

 

Kalau ditelanjangi memang malu. Itulah saat mendengar Firman ditunjuk kesalahan kita, malu, sakit bagi daging kita. Tetapi kalau kita mau bersih, terima itu! Jangan ngomel, jangan marah, jangan berpikiran yang negatif, siapa yang lapor! Ditelanjangi bukan untuk dipermalukan tetapi untuk dibersihkan supaya kita bisa mengenakan pakaian pesta mempelai wanita Sorga.

 

Dosa-dosa itu ditelanjangi semua, jangan ditutup-tutupi. Sebagai hamba Tuhan harus berani menelanjangi dosa jemaat, jangan ditutup-tutupi. Yohanes menghadapi Herodes langsung terang-terangan “tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!”. Waktu raja Uzia mengambil membakar pedupaan, datang 84 imam-imam dengan tegas “hai Uzia, engkau tidak patut mempersembahkan korban di atas mezbah!”. Sebagai hamba Tuhan harus berani menyampaikan rahasia Injil, harus tegas supaya jemaat dibersihkan, jemaat disucikan, jemaat punya pakaian mempelai dan siap masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

b)      I Timotius 1:3

1:3 Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain

 

Artinya pertahankan kesatuan dan kemurnian Firman pengajaran. Baik secara pribadi, nikah kita, penggembalaan. Sebagai gembala saya tidak boleh sembarang menyerahkan mimbar kepada hamba Tuhan lain. Bukan berarti saya serakah, tetapi tidak boleh sembarang. Begitu yang datang ajaran lain dia sampaikan, yang setengah mati gembala mau cabut ajaran yang orang itu tanamkan. Pertahankan kemurnian Firman pengajaran yang benar, kita menjadi satu dalam Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Bergumul terus, jangan sampai nikah itu pisah-pisah beda, ajaran, bergumul supaya nikah itu satu. Yang belum menikah jangan cari yang beda pengajaran apalagi beda keyakinan. Carilah yang satu pengajaran. Kalau memang sayang sama dia bawa dengar pengajaran supaya bisa satu pengajaran. Dalam penggembalaan dipertahankan kemurnian, jangan gado-gado ajarannya. Persekutuan antara penggembalaan harus satu pengajaran semuanya.

 

Ulangan 16:3

16:3 Janganlah engkau makan sesuatu yang beragi besertanya; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi besertanya, yakni roti penderitaan, sebab dengan buru-buru engkau keluar dari tanah Mesir. Maksudnya supaya seumur hidupmu engkau teringat akan hari engkau keluar dari tanah Mesir.

 

Roti tidak beragi itu disebut roti penderitaan, makanya banyak yang tidak mau. Artinya:

1)      Untuk mendengar Firman sunggung-sungguh memang kita harus rela menderita bagi daging. Banyak halangan mendengar Firman. Sudah datang mendengar Firman harus duduk lama. Itu sakit bagi daging.

 

Firman seperti menghina dan mempermalukan kita. Datang ibadah malah dikatakan anjing, babi dan lain sebagainya. Rasanya sakit dan pahit bagi daging tetapi manis bagi jiwa dan roh kita. Rasul Yohanes di pulau Patmos disuruh ambil kitab yang terbuka dan makan. Di mulut terasa manis tetapi di perut terasa pahit. Sebaliknya dosa, bujuk rayu iblis manis bagi daging tetapi pahit bagi jiwa dan roh, membawa pada kebinasaan selamanya di neraka. Tinggal mana yang mau dipilih! Firman pahit bagi daging, tetapi manis bagi jiwa dan roh, membawa kita pada pesta nikah Anak Domba Allah, kerajaan 1000 tahun damai sampai kerajaan sorga kekal selamanya.

 

Saya sudah komitmen, sejak bapak ibu menyatakan tergembala di tempat ini, saya tidak akan membuat bapak ibu nyaman dengan dosamu!Memang sakit bagi daging tetapi manis bagi jiwa dan roh.

 

Memang beresiko bagi kami yang menyampaikan Firman, ada perlawanan balik. Makanya rasul Paulus katakan beritakanlah Firman baik atau tidak baik waktunya.Kapan waktu yang tidak baik? Ketika dilawan. Tetapi tetap harus beritakan Firman.

 

2)      Memang untuk percaya pada Firman, meyakini Firman, kadang tidak cocok dengan akal kita. Yesus katakan beri makan mereka, Filipus katakan bagaimana bisa, uang 200 dinar tidak akan cukup memberi makan 5.000 orang. Firman Tuhan berapa roti ada padamu, bagikan. Untuk percaya pada Firman, menjadi iman di hati memang kadang kala bertentangan dengan logika dan kehendak kita. Tetap percaya dan yakin pada Firman Tuhan. Tanggalkan kehendak kita, tanggalkan pikiran daging kita.

 

3)      Untuk praktek Firman itu menderita bagi daging. Di sinilah dibutuhkan pengorbanan-pengorbanan. Pengorbanan pikiran, pengorbanan perasaan, berkorban segala-galanya. Yang banyak dihadapi mulai dikucilkan, merasa sok suci, dihina dan macam-macam yang dihadapi tetapi tidak perlu takut kalau kamu diaibkan karena pengajaran.

Yesaya 51:7

51:7 Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengetahui apa yang benar, hai bangsa yang menyimpan pengajaran-Ku dalam hatimu! Janganlah takut jika diaibkan oleh manusia dan janganlah terkejut jika dinista oleh mereka.

 

Terutama yang kita korbankan adalah pikiran dan perasaan. Seperti Yesus, coba bayangkan bagaimana perasaan Yesus. Waktu Dia sampaikan Firman kepada murid-muridNya “kamu semua akan tergoncang imannya” langsung Petrus berkata “biar mereka semua tergoncang, aku tidak!” Yesus katakan “hei Petrus sebelum ayam berkokok kamu sudah 3 kali menyangkal Aku!”. Malah Petrus jawab “aku rela mati untuk Engkau!”. Perasaan Yesus bagaimana? Firman disampaikan malah ditanggapi “oh saya mampu”. Yudas lagi diingatkan, siapa mencelupkan tangannya ke dalam pinggan bersama-sama Aku, dialah yang menyerahkan Aku, adalah lebih baik orang ini tidak dilahirkan”. Yudas berkata bukan aku yah Rabbi, dia mengelak dari Firman. Waktu di taman Getsemani Yudas datang mencium Yesus untuk menyerahkan Dia, perasaan Yesus tercabik-cabik. Lihat Petrus yang tadi katakan tidak mau tergoncang malah potong telinga orang, perasaan Yesus tersayat-sayat. Lihat murid-muridNya lari berpencar meninggalkan Yesus, hatinya Yesus bagaimana. Di halaman rumah imam besar, Petrus 3 kali menyangkal Yesus.

 

Untuk mempertahankan pengajaran yang benar dan murni kita rela berkorban pikiran dan perasaan daging. Memang sakit bagi daging, tetapi Firman itu mendarah daging dalam kita, pikiran dan perasaan Yesus masuk di dalam kita. Ada 7 pikiran dan perasaan Yesus, kita pelajari 2 saja.

Filipi 2:8

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Ø  Merendahkan diri serendah-rendahnya. Artinya:

v  Kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Seringkali gengsi, malu! Dibutuhkan kerendahan hati untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Seperti Yesus dengan rendah hati mengakui dosa kita dan menanggungnya di kayu salib, begitu juga yang mau kita lakukan. Siang ini ketika Firman menelanjangi kita, bukan untuk kita marah atau bereaksi daging, tetapi untuk kita merendahkan diri serendah-rendahnya di kaki Tuhan, kita akui kepada Tuhan dan sesama dosa itu. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi.

v  Kemampuan menerima kenyataan yang ada sehingga kita bisa mengucap syukur dalam segala hal, seperti Yesus mengucap syukur dalam penderitaan. Yesus ambil roti, Dia katakan ini tubuhKu yang diserahkan bagi kamu, Dia ambil anggur ini darahKu. Tetapi sebelumnya Yesus mengucap syukur. Bagaimana dengan kita? Waktu bahagia, diberkati “puji Tuhan” semangat nyanyinya. Begitu menderita, mulai ragu “Tuhan itu ada atau tidak, pengajaran ini benar atau tidak, koq saya sengsara?”.

Lukas 22:17,19

22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.

22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."

 

Kita buang pikiran perasaan daging, masuk pikiran Yesus, merendahkan diri serendahnya.

 

Ø  Taat pada firman Tuhan apapun resikonya. Yesus taat sampai mati, kita taat apapun resikonya sampai daging tidak bersuara. Kadang kita taat tetapi daging masih bersuara. Tuhan mau kita taat sampai daging ini tidak bersuara, pokoknya taat saja, lakukan saja Firman Tuhan! Ini butuh perjuangan! Memang tidak semudah membalik telapak tangan. Tetapi kalau kita ada kemauan, Yesus kasih kemampuan. Kemampuan itu dari Roh Kudus.

 

Sebagaimana Yesus di taman Getsemani berdoa, kemanusiaannya takut, rasa sedih, tetapi dia mau menerima salib, Dia mau taat makanya malaikat datang menguatkanNya. Karena kita mau taat maka Roh Kudus menguatkan.

 

Hasilnya luar biasa:

Filipi 2:9-11

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

 

Hasilnya kita menerima kuasa nama Yesus yang ajaib, yaitu:

Ø  Kisah Para Rasul 10:43

10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

 

Dengan kita mau merendahkan diri, mau taat, ada kuasa nama Yesus sehingga kita mengalami kuasa pengampunan dosa.

 

Ø  Yohanes 17:12

17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

 

Ini kuasa pemeliharaan dan perlindungan oleh nama Yesus.

 

Ø  Yohanea 14:14

14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

 

Ini kuasa menjawab doa. Kita berdoa dalam nama Yesus maka Tuhan menjawab.

 

Ø  Filipi 2:10

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

 

Kuasa kemenangan atas setan tritunggal sumbernya pencobaan, sumbernya kegagalan, air mata, dosa, sumbernya semua yang jelek-jelek. Kita menang menghadapi segala sesuatu.

 

Ø  Yesaya 4:1

4:1  Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

 

Kuasa penyucian dari segala aib dosa, sehingga kita bisa menyatu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga tanpa cacat cela, tanpa aib. Kita bisa menyambut Yesus di awan-awan yang permai waktu Dia datang kembali, namanya betul-betul dilekatkan kepada kita, namanya dimeteraikan kepada kita. Kalau sudah menikah, isteri itu menyandang nama suaminya. Namanya Yesus dilekatkan kepada kita sebagai bukti kita adalah sah menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna, tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.

Wahyu 22:4

22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

 

Ayo perhatikan sikap terhadap pengajaran. Tegas berpegang pada pengajaran yang benar, tegas menolak ajaran yang lain. Pertahankan kemurniannya, pertahankan kesatuan pengajaran yang benar. Sekalipun untuk mendengar Firman sakit bagi daging, mau percaya pada Firman itu sakit bagi daging, terlebih mau praktek Firman sakit bagi daging, kita butuh pengorbanan sampai mengorbankan segala-galanya. Korbankan pikiran dan perasaan maka pikiran dan perasaan Yesus masuk ke dalam kita, kuasa namaNya bisa kita alami. Kuasa pengampunan dosa, kuasa pemeliharaan perlindungan, kuasa menjawab doa, kuasa kemenangan, kuasa menghapus aib, kita sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar