20231022

Kebaktian Umum, Minggu 22 Oktober 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 13:11 (Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)

13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

 

Di sini ditampilkan binatang yang keluar dari dalam bumi menunjuk nabi palsu. Nabi palsu ini menyebabkan orang-orang di bumi menyembah antikristus. Jadi nabi palsu dan antikristus bekerja sama untuk menyesatkan gereja Tuhan lewat 2 hal.

1.      Ajaran sesat

2.      Lewat tanda-tanda atau mujizat secara jasmani.

 

Kita mengikut Tuhan bukan mencari dan mengejar tanda mujizat jasmani. Kalau hanya mencari dan mengejar mujizat jasmani nanti mudah disesatkan.

 

Jadi antikristus dan nabi palsu = penyesat. Pertanyaannya siapa penyesat itu? Jangan main tuduh “kamu penyesat!” kita lihat dari Firman siapa penyesat itu.

II Yohanes 1:7-11

1:7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.

1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

1:9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.

1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya.

1:11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.

 

Dari ayat-ayat ini kita dapatkan 3 pengertian penyesat. Kalau kita temukan orang seperti yang Firman Tuhan katakan ini harus kita hindari, bukan musuhi.

1.      Orang yang tidak mengaku bahwa Yesus telah datang sebagai manusia (ayat 7).

2.      Orang yang melangkah keluar dari ajaran Kristus (ayat 9).

3.      Orang yang mengajarkan ajaran lain (ayat 10-11).

 

Kita pelajari poin pertama, orang yang tidak mengaku bahwa Yesus telah datang sebagai manusia. Bisa saja di mulutnya mengaku Yesus datang, Yesus Juruselamat, Yesus telah lahir sebagai manusia, tetapi praktek hidupnya tidak mengaku bahwa Yesus telah datang sebagai manusia, dia inilah penyesat!

 

Mengapa Yesus harus datang atau lahir sebagai manusia?

1.      Matius 1:20-21

1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

 

Untuk menyelamatkan manusia daging yang berdosa. Yesus lahir ke dunia sebagai satu-satunya manusia daging yang tidak berdosa sehingga Dia bisa menyelamatkan manusia daging yang berdosa.

Roma 3:23

3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

 

Semua manusia telah berbuat dosa, jadi tidak ada manusia yang bisa menyelamatkan manusia yang lain. Yang bisa menyelamatkan hanya Yesus, satu-satunya manusia daging yang tidak berdosa. Seandainya di dunia ini ada seorang manusia yang tidak berdosa, dia bisa menyelamatkan sesamanya dan Yesus tidak perlu datang ke dunia ini. Tetapi kenyataannya tidak ada. Tidak ada kekuatan apapun yang bisa menyelamatkan manusia berdosa. Makanya Yesus harus datang sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa.

 

Jangan ragu dengan Yesus, Dia Tuhan. Untuk menyelamatkan manusia berdosa maka Yesus datang sebagai manusia. Biar orang mau putar balikan tentang Yesus jangan kita ragu. Yesus satu-satunya Juruselamat dan Dia adalah Tuhan!

 

Apa buktinya bahwa Yesus tidak berdosa?

a)      Yohanes 8:46

8:46 Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?

Yesus menantang dengan mengatakan siapa di antaramu yang membuktikan Aku berbuat dosa dan tidak ada yang bisa membuktikan bahwa Yesus berdosa.

 

b)      Yohanes 18:38b

18-38b Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.

 

Pilatus seorang hakim, tidak dapat membuktikan kalau Yesus bersalah atau berdosa.

 

c)      Lukas 23:47

23:47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

 

Kepala pasukan mengatakan Yesus orang benar, tidak ada dosa.

 

d)      Matius 27:4

27:4  dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"

 

Yudas yang mengkhianati dan menjual Yesus mengakui bahwa Yesus tidak bersalah, Yesus tidak berdosa. 4 saksi sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang mampu menyelamatkan kita manusia berdosa. Yesus Juruselamat, Dia tanduk keselamatan, tidak perlu kita ragu lagi.

 

Penyesat adalah orang yang tidak mengaku Yesus sebagai manusia. Prakteknya dia tetap mempertahankan dosa, tidak mau mengaku dosa, malah mempersalahkan orang lain sampai mempersalahkan Tuhan, mempersalahkan Firman. Orang seperti ini dia bukan hanya disesatkan tetapi dia juga menyesatkan. Alangkah dahsyatnya penyesatannya.

II Timotius 3:13

3:13 sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

 

Yang dimaksud penipu di sini adalah tidak mau mengaku dosa, dia menipu dirinya sendiri. Dia sudah jahat, menipu lagi dirinya sendiri.

I Yohanes 1:8

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

 

Dia menipu diri sendiri dengan mengaku tidak berdosa “saya tidak salah, apa yang mau saya akui” salahkan orang, salahkan Firman, ini menipu diri sendiri. Tidak mau bertobat itulah penyesat. Jadi tidak usah kita hakimi, kamu penyesat! Tinggal lihat saja dari hidupnya. Dia salah tetapi menyalah-nyalahkan orang, dia tidak mau bertobat, tidak mau menyelesaikan dosa, yah kita hindari, bukan musuhi. Doakan siapa tahu dia dapat kesempatan berubah, bertobat.

 

Kalau disimpulkan penyesat ini adalah orang yang tidak mau bertobat = keras hati yang menimbun murka Allah atas dirinya sendiri. Hati-hati kita bersentuhan dan bergaul dengan orang seperti itu, nanti bisa kena rohnya jadi sama dengan dia sehingga kita juga menimbun murka atas diri sendiri. Kalau suami seperti itu bagaimana? Doakan, jangan diceraikan. Kalau isteri seperti itu? Didoakan, diingatkan, dinasihati.

Roma 2:5

2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.

 

Sebagai gembala saya melihat orang yang tidak mau bertobat itu hatinya semakin keras. Biar dia ada dalam ibadah, hatinya semakin keras, tidak masuk Firman. Paling keluar pas Firman, nanti mau pujian selesai Firman baru masuk lagi. Dan semakin tinggi timbunan murka Tuhan atas dirinya. Dia pikir aman, tidak apa-apa, tidak dihukum. Tunggu waktu penghukuman Tuhan, dia menimbun murka semakin tinggi, nanti jatuh atasnya, tidak ada kesempatan untuk bertobat lagi dan binasa selamanya.

 

Apalagi kalau dia sudah melayani Tuhan, sudah di atas, rohaninya sudah tinggi, lalu dia jatuh karena tidak mau bertobat, jangan coba tahan, nanti kita ikut jatuh. Didoakan saja. Usaha kita tidak akan bisa, kita mau kerasi dia juga tidak bisa. Firman saja dia lawan apalagi cuma kita manusia. Dia sedang menimbun murka Allah atas dirinya, sebentar lagi hancur! Mohon maaf, kalau terus mempertahankan kekerasan hati, suatu saat tidak bisa bertobat lagi. Berarti hatinya sudah sekeras setan, sekeras hati Firaun! Hanya untuk dibinasakan bersama dunia.

Wahyu 16:9

16:9 Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.

 

Kalau hati sudah sekeras setan, biar dihukum tidak bisa bertobat lagi. Bertobat itu dimulai dari dosa yang kecil-kecil yang dianggap tidak apa-apa bahkan sudah menjadi kebiasaan, ayo kita selesaikan. Gunakanlah perpanjangan sabar Tuhan untuk bertobat. Semua yang kita kerjakan di dunia ini, sekolah, kerja, dapat kedudukan, kalau tidak disertai dengan pertobatan sia-sia semuanya, habis hancur bersama dunia ini. Sebab itu kita gunakan perpanjangan sabar Tuhan untuk bertobat.

II Petrus 3:9

3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

 

Tuhan sadar, Dia tunggu kita kembali. Kehendak Tuhan supaya semua berbalik dan bertobat, makanya masih ada panjang sabar Tuhan. Bukti panjang sabar Tuhan:

a)      Tuhan belum datang. Gunakan waktu itu untuk bertobat.

b)      Masih diberikan perpanjangan umur, gunakan waktu itu untuk bertobat.

 

Bahkan saat sudah tidak berdaya, diizinkan sakit dan akhirnya menuju pada kematian, gunakan untuk bertobat. Seperti penjahat di sebelah Yesus, saat-saat terakhir dia gunakan untuk bertobat dan dia ada di Firdaus. Saya pernah menasihati satu pemuda, doakan saja biar tubuhnya binasa tetapi jiwanya selamat. Diizinkan Tuhan harus hancur-hancuran hidupnya, dia menderita sakit dan sebagainya dan di saat-saat terakhir dia bertobat. Tetapi jangan tunggu seperti itu atau berpikir saya mau seperti penjahat di sebelah Yesus, sekarang buat dosa banyak-banyak nanti saat-saat terakhir baru berkata “Tuhan ampuni saya”. Jangan tunggu begitu! Memangnya kita tahu kapan saat terakhir kita.

 

Makanya tugas gembala terus menuntun. Disaat sudah tidak berdayapun, sudah koma, telinganya masih bisa menangkap. dituntun doakan di telinganya “Imam Besar Agung ampuni dia”. Itu yang saya lakukan ketika beberapa kali mendampingi kekasih yang dipanggil Tuhan, diperdamaikan di saat-saat terakhir.

 

Tetapi jangan tunggu seperti itu. Saya masih kuat dan sehat, tidak apa bikin dosa banyak-banyak, nanti saat-saat terakhir ada gembala yang menuntun saya. Jangan tunggu begitu! Selagi masih ada perpanjangan sabar Tuhan manfaatkan untuk bertobat. Jangan jadi penyesat, disesatkan dan menyesatkan.

 

2.      Ibrani 2:16-18

2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

 

Untuk menjadi Imam Besar yang mengadakan pendamaian bagi manusia. Ini Imam Besar menurut peraturan Melkisedek, kalau menurut peraturan Taurat, Yesus tidak layak menjadi Imam Besar. Kenapa? Sebab kalau menurut Taurat, Imam Besar adalah dari suku Lewi, keturunan Harun. Yesus bukan dari keturunan Harun, bukan dari suku Lewi, Yesus dari suku Yehuda. Tetapi Yesus menjadi Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. Yesus mengadakan pelayanan pendamaian, mendamaikan manusia dengan Allah, juga manusia dengan manusia serta mempercayakan pelayanan pendamaian kepada manusia.

II Korintus 5:18-21

5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.

5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

 

Yesus datang untuk mendamaikan manusia dengan Allah dan juga manusia dengan manusia serta mempercayakan pelayanan pendamaian kepada kita. Ini pelajaran bagi kita, untuk melayani Tuhan, untuk menjadi imam dan raja atau hamba Tuhan, pelayan Tuhan, terlebih dahulu harus berdamai. Kita mau melayani tetapi tanpa roh perdamaian, bagaimana bisa! Sebelum kita melayani, berdamai dulu. Sore ada tugas pelayanan, berdoa dulu, berdamai dulu dengan Tuhan “ampuni saya Tuhan” baru melayani. Disebut pelayanan pendamaian, artinya melayani Tuhan harus dengan hati damai. Tidak ada gunanya melayani tetapi tidak damai, tidak senang pada orang lain, benci pada orang lain, ada roh permusuhan, tidak ada gunanya. Biarpun hebat main musik, hebat menyanyi, hebat pimpin pujian, hebat khotbah tetapi kalau hati tidak damai karena roh permusuhan, tidak ada gunanya, pelayanannya tidak diterima oleh Tuhan. Makanya tadi disebut pelayanan pendamaian. Kita raba hati kita masing-masing.

 

Praktek melayani Tuhan tetapi ada permusuhan dengan Tuhan dan dengan sesama.

a)      Imamat 21:12

21:12  Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Seorang imam, hamba Tuhan, pelayan Tuhan, tidak boleh keluar dari tempat kudus supaya jangan melanggar kekudusan. Jadi praktek pertama adalah melayani tanpa kesucian, tanpa kekudusan. Dia berbuat dosa, pikiran dosa, perkataan dosa tetapi melayani, ini melayani tanpa kesucian. Saya dikoreksi dan diingatkan Tuhan, jangan saya khotbah tetapi saya sendiri melayani tanpa kekudusan, tangan cemar, mulut cemar, pikiran cemar! Jadi bukan sembarang melayani Tuhan itu. Syarat menjadi Presiden dan wakil Presiden saja begitu ribet. Begitu juga dengan melayani Tuhan, tidak boleh asal, harus dalam kekudusan dan kesucian.

 

Di mana kita mendapatkan kekudusan dan kesucian? Dalam penggembalaan lewat Firman pengajaran yang benar. Jadi melayani tanpa kesucian itu melayani tetapi tidak tergembala. Mungkin kelihatan tergembala tetapi hatinya beredar-edar ke sana kemari saat pemberitaan Firman, tidak menikmati Firman. Makanya dalam Matius 7:21-23 Tuhan berterus terang “Aku tidak pernah mengenal kamu!”.

Matius 7:21-23

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Tidak pernah dikenal oleh Tuhan karena selama ini dia melayani tetapi ada permusuhan.

 

b)      Melayani tanpa tahbisan yang benar. Tahbisan itu penyerahan diri. Tidak ada penyerahan diri, tidak ada doa, tidak ada penyembahan, karena merasa hebat. Main musik merasa bisa, jago, biar tutup mata bisa. Mau khotbah biar tidak persiapan jago fasih lidah. Apapun pelayanannya ayo kita kerjakan dengan penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan.

 

c)      Melayani tetapi lalai!

Yeremia 48:10

48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!

 

Saya sebagai gembala jangan lalai, sidang jemaat, pelayan-pelayan Tuhan jangan lalai. Sebagaimana gembala persiapan sungguh-sungguh untuk khotbah, begitu juga pemimpin pujian siapkan pujian dengan sungguh-sungguh, paduan suara persiapan dengan sungguh-sungguh. Coba saya khotbah asal-asalan, tidak ada doa, tidak ada puasanya, khotbah terasa hambar. Tetapi kalau ada persiapan sungguh-sungguh, mantap. Main musik mantap, pimpin pujian mantap, nyanyi terasa mantap! Jadi berjalan baik ibadah pelayanan itu.

 

Jadi penyesat adalah orang yang tidak mengaku bahwa Yesus adalah Imam Besar dengan praktek:

a)      Melayani tetapi tidak berdamai. Ada roh permusuhan, pahit hati, iri, dendam.

b)      Tidak mau melayani Tuhan atau memaksakan diri melayani tanpa kesucian. Dia tidak mau tergembala, tidak mau dikontrol, tidak mau diatur oleh Firman Tuhan.

 

Pelayanan itu kepercayaan Tuhan kepada kita, harus dijaga! Kita adalah calon mempelai wanita Tuhan, harus dapat dipercaya! Jadi melayani Tuhan itu suatu kepercayaan, harus kita jaga sungguh-sungguh. Kalau Tuhan sudah tidak percaya kita lalu Tuhan ganti dan berikan pada orang lain, biar kita cari di mana sudah susah, tidak akan bisa lagi melayani, tidak dipakai oleh Tuhan.

 

Bagaimana menjaganya? Jaga hati tetap damai sejahtera, tingkatkan penyerahan sungguh-sungguh kepada Tuhan dan tergembala dengan benar dan baik. Saya dipercaya jadi gembala, jaga hati damai, melayani dengan sungguh-sungguh dan tergembala dengan benar dan baik. Dipercaya sebagai pembersih gereja, jaga hati tetap damai, kemudian layani Tuhan dengan sungguh-sungguh, tergembala dengan benar dan baik.

 

Kalau kita bisa menjaga kepercayaan Tuhan dalam pelayanan maka kita bisa mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan dan Tuhan mempercayakan diriNya kepada kita. Itu hubungan mempelai! Coba kalau sudah menikah, saya mempercayakan diriku kepada isteriku, isteriku mempercayakan dirinya kepada saya, saling percaya, bukan saling curiga, ada yang ditutup-tutupi. Kita mau dibawa pada level rohani tertinggi menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Dapat dipercaya dulu dalam pelayanan baru kita bisa percayakan hidup kita kepada Tuhan dan Tuhan percayakan dirinya kepada kita.

 

Kalau kita mempercayakan diri kepada Tuhan dan Tuhan mempercayakan diri kepada kita maka ada hasilnya yang bisa kita nikmati, Tuhan tidak menipu.

Ibrani 2:17-18

2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

 

a)      Yesus Imam Besar dapat menolong kita dari segala masalah tepat pada waktunya. Kalau ada masalah percayakan diri kepada Tuhan. Boleh telpon gembala minta didoakan, tetapi tetap imannya kepada Tuhan, bukan kepada gembala. Jangan salah lalu berpikir “kalau bukan gembala yang doakan saya tidak akan sembuh” itu berarti imannya sama gembala bukan kepada Tuhan.

 

b)      Yesus Imam Besar menuliskan nama kita dalam kitab kehidupan. Hati sudah damai, kita melayani Tuhan dalam kekudusan, melayani dalam sistem penggembalaan, maka nama kita ditulis dalam kitab kehidupan. Sebaliknya hati tidak damai, tidak tergembala, lalai dalam pelayanan berarti nama sedang dihapus dalam kitab kehidupan.

 

3.      Untuk menjadi Mempelai Pria Sorga.

Efesus 5:31-32

5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

 

Menikah itu untuk menjadi satu daging, 2 menjadi satu. Dulu dalam perjanjian Lama, Adam manusia daging yang pertama diciptakan, menikah dengan Hawa manusia daging sehingga keduanya menjadi satu daging. Dalam Perjanjian Baru, Yesus adalah Adam yang akhir, Dia Mempelai Pria Sorga akan menikah dengan gereja yang sempurna, mempelai wanita Tuhan, sehingga keduanya menjadi satu daging juga, tetapi daging yang mulia. Ini yang disebut pesta nikah Anak Domba Allah, nikah yang rohani.

Wahyu 19:6-9

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

 

Jadi nikah jasmani manusia itu mau dibawa masuk dalam nikah yang rohani, nikah yang kudus, nikah yang sempurna. Kita mau dibawa menjadi 1 daging dengan Yesus, daging yang mulia, bukan daging yang fana dan berdosa. Jadi kalau disimpulkan, penyesat adalah orang yang tidak menghargai nikah bahkan merusak nikah. Kaum muda perhatikan masa permulaan nikah, masa pacaran dan tunangan, kalau sudah tidak dihargai kekudusannya, gonta ganti pacar, itu adalah penyesat dan disesatkan. Saya belum yakin, mau ganti yang lain, jangan! Itu bibit kawin cerai. Apalagi kalau sudah datang minta didoakan gembala lalu bilang saya tidak yakin. Jangan main-main, menyakiti hati orang, apalagi menyakiti sesama pelayan di gereja. Makanya pacaran itu untuk menikah, bukan untuk main-main. Pacaran yang benar berkat dari Tuhan, itu meningkatkan rohani. Kalau pacaran lalu tambah ambruk rohaninya itu bukan dari Tuhan, itu daging! Makanya kalau ada yang tanya, berdoa dulu, jangan daging. Saya puasa dulu baru menjalin hubungan dengan pacar saya, tanya sama orang tua. Sama-sama sudah tanya dan diiyakan baru jalan. Gembala juga tahu, didoakan supaya tidak main-main.

 

Nikah jasmani manusia banyak yang sudah rusak. Lebih besar korbannya dari pada korban perang di Timur Tengah sana. Banyak yang dirusakan oleh setan lewat dosa. Bukan lagi 1 daging tetapi kedagingan. Banyak seperti itu! Kita periksa nikah kita, nikah kita 1 daging atau malah kedagingan. Kalau masih pacaran sudah kedagingan, masuk nikah nanti dagingnya busuk dan berulat! Makanya harus dijaga.

 

Itu sebabnya Yesus datang  sebagai manusia yang tidak berdosa untuk memperbaiki nikah yang sudah rusak lewat Kabar Mempelai. Firman pengajaran mampu memperbaiki nikah manusia yang sudah rusak, bahkan yang sudah busuk dan berulatpun Tuhan mampu memperbaiki. Nikahnya perempuan Samaria yang sudah hancur-hancuran diperbaiki, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, semua bisa diperbaiki. Nikah yang tercerai berai bisa disatukan. Nikah pelacur Rahab, bisa diselamatkan, bisa disatukan, tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan. Tinggal kita mau menyerah atau tidak, mau mengakui Yesus Mempelai Pria sorga atau tidak.

 

Mujizat pertama yang Yesus lakukan sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa adalah mujizat di dalam nikah.

Yohanes 2:8-11

2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu mereka pun membawanya.

2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki,

2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

 

Mujizat pertama dan yang terbesar itu dalam nikah. Nikah yang kekurangan air anggur, bisa memiliki air anggur yang manis. Bapak ibu kekasih dalam Tuhan yang sudah menikah, mungkin sekarang nikah kita kekurangan air anggur, kekurangan kasih, kekurangan kebahagiaan dan kemanisan, nikah sudah tawar. Mau cerai takut karena Alkitab bilang tidak boleh cerai. Tetapi mau memaksakan hubungan nikah sudah tawar, hati suami sudah tawar kepada isteri, hati isteri sudah tawar kepada suami. Atau jangan-jangan sudah pahit! Mati segan, hidup tak mau. Masa pacaran dan tunangan sudah diisi hal-hal yang najis, itu membuat tawar dan pahit!

 

Yesus sudah minum anggur asam dan bercampur empedu di kayu salib dan Yesus berseru “sudah selesai”. Yesus Mempelai Pria Sorga, lewat FirmanNya dia mampu memperbaiki semuanya. Hubungan dalam nikah diperbaiki semua, diselesaikan semuanya. Yang tidak baik yang pahit asam, Yesus mampu memperbaiki semuanya.

 

Yesus mau memperbaiki, dari diri kita bagaimana supaya nikah kita ditolong?

a)      Berikan kepada Yesus air anggur asam bercampur empedu. Artinya akuilah keadaan dosa kesalahan kita. Apa yang membuat nikah kita tawar, pahit, serasa di neraka, akui itu kepada Tuhan. Saya suami yang jahat, saya isteri yang tidak tunduk, saya anak yang tidak dengar-dengaran, saya pemuda yang kedagingan, saya pemudi yang kedagingan, makanya hubungan pacaran pertunangan kami sudah hancur-hancuran! Akui semua kepada Tuhan, serahkan kepada Tuhan, beri Yesus minum dan Dia mau minum.

Yohanes 19:28-29

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

 

Pengantaranya adalah hisop. Hisop itu adalah tumbuhan kecil yang bisa hidup di mana saja, bahkan menembusi batupun dia bisa. Itu menunjuk hamba Tuhan, gembala. Masih ada gembala, pengantara itu adalah gembala lewat Firman pengajaran yang dia sampaikan dan lewat doa penyahutan. Siang ini saya akui Tuhan, saya penyebab nikahku pahit dan tawar! Begitu kita akui, Tuhan katakan sudah selesai, beres semuanya.

Yohanes 19:30

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Kadang kita orang tua mau didik anak supaya dengar-dengaran, supaya anak bisa tunduk, tetapi cara kita mendidik sudah memahitkan hati anak itu. Dia taat tetapi sebenarnya hatinya sudah pahit.

 

Saya orang tua terlalu kejam sama anak, memang tujuannya supaya anak baik, tetapi terlalu kejam, minta ampun sama Tuhan. Saya anak melawan orang tua, minta ampun kepada Tuhan. Saya suami terlalu kasar sama isteri sama, saya isteri melawan kepada suami, minta ampun kepada Tuhan. Yesus meneguk semua itu di kayu salib dan berseru “sudah selesai!”. Yesus mampu menyelesaikan semuanya. Nikah-nikah yang pahit dan tawar, masih satu rumah tetapi sebenarnya hati anak sudah pahit sama orang tua, ayo semua diselesaikan. Anak-anak datang kepada orang tua, orang tua juga kalau sadar datang sama anak, suami isteri selesaikan semuanya.

 

b)      Lewat doa penyembahan. Yesus Kepala, kita tubuh, kepala dan tubuh dihubungkan dengan leher, leher menunjuk doa penyembahan. Ayo kita menyembah Tuhan, serahkan semua kepada Tuhan. Kita robek daging kita lewat doa penyembahan. Kalau kita bisa menyembah Tuhan, maka:

Amsal 3:3

3:3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

 

Tuhan mengalungi kita dengan kasih setia Tuhan. Nikah kita diisi kembali dengan kasih setia Tuhan yang membuat nikah itu kembali menjadi manis, tidak pahit, tidak tawar lagi.

 

Kegunaan kasih setia Tuhan:

1)      Yesaya 54:5,10

54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.

54:10 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

 

Sekalipun banyak nikah-nikah yang goncang bahkan hancur, kasih setia Tuhan membuat nikah kita kuat, tidak goyah, tidak hancur di tengah kegoncangan nikah di dunia akhir zaman ini. Hubungan suami isteri sudah renggang, menjadi kuat kembali. Hubungan anak dan orang tua yang sudah renggang menjadi kuat kembali.  Hubungan kakak beradik yang sudah rengggang menjadi kuat kembali.

 

2)      Mazmur 36:1-4

36:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

36:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

36:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

36:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

 

Kasih setia Tuhan melakukan keajaiban-keajaiban besar dalam nikah kita. Tidak mungkin lagi isteriku dipulihkan hatinya, hubungan dengan anakku, hubungan dengan orang tuaku, hubungan dengan saudara, semua bisa dipulihkan! Kasih Tuhan mampu melakukan keajaiban-keajaiban besar dalam hidup kita, dalam nikah kita secara jasmani, juga secara rohani kasih setia Tuhan sanggup mengubahkan. Suami yang kasar bisa berubah, isteri yang suka melawan bisa berubah, anak yang tidak tunduk bisa berubah, orang tua yang kasar dan kejam semua bisa berubah. Semua menjadi satu, nikah menjadi satu, keluarga satu, penggembalaan satu, sampai kelak kita satu dengan Yesus waktu Dia datang. Kerinduan saya selalu Tuhan jadikan kami menjadi satu, isteri dan anak-anak serta keluarga daging saat Engkau datang tidak ada yang tertinggal binasa, tolong jemaat jangan ada yang tertinggal saat Engkau datang, bersama keluarga jemaat bisa satu. Biar nama Tuhan yang dipermuliakan. Ini doa kita bersama.

 

Kepahitan, tawar, asam dalam nikah serahkan semua kepada Tuhan. Sudah Dia teguk di kayu salib dan berucap “sudah selesai!” siang ini Dia mau selesaikan semuanya. Dia mau menyatukan nikah kita di dalam penggembalaan, dia mau membawa kita menyatu dengan Yesus waktu Dia datang kedua kali.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar