20231001

Kebaktian Umum, Minggu 1 Oktober 2023 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Banyak pergumulan dan tantangan kita hadapi, tetapi biarlah semua itu menjadi ujian iman bagi kita, bukan untuk membuat kita surut langkah.

 

Wahyu 13:11 (Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)

13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

Binatang yang keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba tetapi bicara seperti seekor naga, ini menunjuk pada kepalsuan. Jadi binatang ini menunjuk nabi palsu. Di akhir zaman ini kepalsuan justru lebih dicari, lebih dihargai dari pada yang asli. Secara jasmani saja yang palsu, yang KW itu lebih laku dari pada yang original. Secara gender saja ada yang KW, itu mulai diupayakan supaya diakui. Soal pengajaran juga begitu, yang palsu lebih dicari, lebih dihargai dari pada yang asli.

 

Sumber kepalsuan adalah mulut naga. Bicara mulut menunjuk perkataan dan juga pengajaran. Jadi sumber kepalsuan adalah ajaran palsu.

Galatia 5:9

5:9 Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.

 

Ajaran palsu itu seperti ragi. Sekali saja didengar, tidak usah banyak-banyak, sudah merusak seluruh adonan, merusak seluruh Tubuh Kristus. Paulus menghadapi jemaat Galatia yang begitu cepat berbalik dari injil yang benar kepada sesuatu yang bukan injil.

Galatia 1:6; 3:1-3

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

3:1 Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?

3:2 Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?

3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

 

Sampai Paulus bingung menghadapi jemaat Galatia, sudah ajaran yang benar disampaikan koq berbalik pada ajaran lain, sudah dimulai dengan roh tetapi mengakhiri dengan daging. Sampai Paulus katakan apakah aku harus datang dengan bahasa yang lain supaya mereka percaya. Sampai habis akal Paulus terhadap jemaat Galatia ini. Paulus rela menderita supaya jemaat mau menerima pengajaran, Firman menjadi nyata di dalamnya.

Galatia 4:19-20

4:19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.

4:20 Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.

 

Ini warna gereja yang akhir zaman ini. Sampai sudah bingung, ajarkan ajaran yang benar tetapi ditolak. Yang senior datang sampaikan ajaran yang benar ditolak, yang masih baru datang membawa ajaran yang benar juga ditolak, bingung sudah mau bagaimana caranya. Semoga jemaat Kristus Penebus Tentena tetap berpegang pada pengajaran yang telah kita terima dari para pendahulu kita, tidak berubah! Jangan begitu lekas berbalik pada sesuatu yang bukan Injil, bukan pengajaran yang sehat. Hati-hati terhadap ragi, sedikit saja bisa merusak adonan yang murni, bisa merusak persekutuan yang benar dan murni, sehingga gereja Tuhan tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, tidak bisa masuk Kanaan samawi, berarti binasa selamanya.

 

Dalam Alkitab ada beberapa bentuk ragi yang bekerja keras di akhir zaman ini.

1.      Ragi Farisi

Matius 16:6

16:6 Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."

 

Tanda-tanda ragi Farisi.

a)      Munafik. Dalam Matius pasal 24 sampai 7 kali disebut munafik.

Matius 23:13-15,23,25,27,29

23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 1munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.

23:14 [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 2munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]

23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 3munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.

23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 4munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.

23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 5munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.

23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 6munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.

23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 7munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh

 

Munafik itu menyembunyikan sesuatu yang gelap. Salah satu kemunafikan orang Farisi kita ambil di ayat 7.

Matius 23:7

23:7 mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.

 

Salah satunya orang Farisi suka mencari hormat di pasar. Pasar itu tempat berjual beli, tempat mencari keuntungan. Jadi sesuatu yang gelap itu adalah hanya mencari keuntungan jasmani.

 

Jadi ragi Farisi adalah ajaran yang tujuannya hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani. Sehingga pemberitaan Firman hanya menekankan soal berkat-berkat jasmani tanpa penyucian!

II Korintus 2:17

2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

 

Ada orang sampaikan Firman untuk dapat keuntungan. Dulu di zaman Paulus ada, apalagi sekarang, ada banyak! Makanya kami dulu di Lempinel diajar, kalau mau menyampaikan perpuluhan coba raba hatimu, kalau ada keinginan akan uang jangan sampaikan!

 

Ajaran yang menekankan berkat-berkat jasmani mendorong hamba Tuhan dan pelayan Tuhan bukan menjadi hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang benar tetapi menjadi hamba uang. Hati-hati soal kepalsuan ini, sedikit saja masuk, bahaya!

Lukas 16:14

16:14  Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.

 

Hamba uang ini suka mencemooh Yesus, sekarang mencemooh Firman pengajaran yang benar. Kalau bicara Firman jangan lama-lama, kalau bicara duit 1 hari tidak selesai-selesai.

 

b)      Suka dihormati, suka dipuji orang. Sekarang ini menunjuk ajaran yang berangkat dari diri sendiri yaitu dari pikiran sendiri, dari penafsiran sendiri, dari logikanya sendiri, bukan dari pembukaan rahasia Firman.

Yohanes 7:18

7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

 

Berkata-kata dari diri sendiri di sini maksudnya ajaran yang berangkat dari dirinya sendiri, bukan dari Tuhan. Ini bicara pengajaran, jadi Firman dia terangkan dengan penafsirannya sendiri, ayat ini artinya begini. Semakin tinggi gelarnya, semakin berangkat dari dirinya sendiri ajarannya, bukan lagi dari Tuhan, bukan dari pembukaan rahasia Firman. Saya bukan anti ijazah, silahkan kaum muda sekolah setinggi-tingginya, semampunya, sedapatnya, tetapi soal pengajaran itu dari Tuhan, tidak bisa dipelajari lewat sekolah apapun, hanya bisa dipelajari di bawah kaki Tuhan. Siapa yang bisa mempelajari Tuhan? Tidak ada yang bisa menyelami Tuhan kecuali dari Roh Tuhan itu sendiri.

 

Sekarang ini banyak ajaran yang berangkat dari dirinya sendiri, begitu ditentang dia mengamuk, pasti marah. Karena dia punya kedudukan dalam organisasi, ajaran yang berangkat dari dirinya sendiri itu sudah dimasukan dalam doktrin organisasi itu. Kalau dilawan, ditentang, ada sanksi, dia marah! Kalau ajaran itu dari Tuhan, sekalipun dilawan dan ditentang, kita tidak akan marah. Sebab yang ditentang oleh orang itu adalah Tuhan, untuk apa kita yang marah. Nanti Tuhan yang berhadapan dengan orang itu.

 

Kalau saya khotbah lalu sidang jemaat tidak bisa terima, sidang jemaat tentang lalu saya ngamuk, saya marah, berarti itu ragi farisi. Tetapi kalau saya diam, nanti Tuhan yang bela.

 

c)      Matius 19:3,7-9

19:3 Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"

19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"

19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

 

Ciri ragi Farisi yang ketiga adalah ajaran yang melegalkan kawin cerai. Sehingga gereja didorong jatuh dalam dosa kawin mengawinkan, masuk dalam dosa zaman Nuh dan zaman Lot.

 

2.      Ragi Saduki

Markus 12:18

12:18 Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:

 

Kisah Para Rasul 23:8

23:8 Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.

 

Ini ajaran saduki, ajaran yang tidak percaya kebangkitan, wujudnya sekarang ajaran yang menggampangkan kelahiran baru, menggampangkan baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Ini yang terjadi dalam Yehezkiel pasal 16 mengenai Yerusalem. Yerusalem gambaran gereja Tuhan.

Yehezkiel 16:4-5

16:4 Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garam pun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin.

16:5 Tidak seorang pun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu.

 

Praktek menggampangkan baptisan air:

a)      Tali pusat tidak dipotong, artinya masuk baptisan air tetapi tidak bertobat, hidup lama masih dipertahankan.

 

b)      Baptisannya tidak seperti Yesus dibaptis. Katanya mau jadi seperti Yesus. Kalau mau jadi seperti Yesus, teladani Yesus. Yesus datang ke dunia, Dia masuk baptisan air. Padahal Yesus tidak perlu dibaptis, sebab dalam Kolose pasal 2 dikatakan baptisan air itu sunat secara rohani, untuk menanggalkan tubuh yang berdosa. Yesus tidak berdosa, lalu kenapa Dia dibaptis? Untuk memberikan teladan kepada kita bagaimana baptisan yang benar. Supaya tidak banyak model baptisan, lihat saja Firman Tuhan bagaimana Yesus dibaptis, itu yang diikuti.

 

Matius 3:14-16

3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"

3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

 

Waktu itu Yesus sudah dewasa atau masih kecil? Yesus sudah dewasa, waktu masih kecil Dia diserahkan.

 

Yesus segera keluar dari air, berarti sebelum keluar dari air Yesus harus masuk ke dalam air. Lalu pertanyaaannya airnya seberapa dalam?

Kolose 2:11-12

2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

 

Airnya sedalam kuburan. Ini sudah jelas, kenapa masih diperdebatkan lagi! Inilah ajaran Saduki, dientengkan soal baptisan air. Ada lagi yang bilang kalau mau seperti Yesus baptislah di sungai Yordan. Paulus membaptis juga bukan di sungai Yordan. Silahkan di baptis di mana saja yang penting persyaratannya sudah harus mati terhadap dosa baru dikubur, dipotong ari-arinya.

 

Lalu bagaimana pelaksanaan penguburan dalam baptisan air? Orang dikuburkan itu bagaimana? Orang dikubur itu dibaringkan. Kalau tidak seperti Yesus berarti bukan dibaptis.

Yohanes 11:34

11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"

 

c)      Mengentengkan soal baptisan Roh Kudus. Sekarang ini kepenuhan Roh Kudus digampangkan, cukup tiru pendeta, kalau sudah bisa bilang balabalabala berarti mereka anggap sudah penuh Roh Kudus.

Kisah Para Rasul 2:4

2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

 

Harus seperti yang diajarkan Roh Kudus, itu dari Roh Kudus. Bukan menirukan apa yang dikatakan pendeta. Untuk dipenuhi Roh Kudus ada prosesnya, harus tinggal di Yerusalem, harus sehati dalam doa, jabatan Yudas harus diganti dan diberikan kepada orang lain. Itu semua ada arti rohaninya, bukan digampangkan.  

 

Ajaran Saduki menghasilkan manusia tanpa Roh Kudus yaitu manusia darah daging yang hanya mengejar soal makan minum sampai jatuh dalam dosa makan minum! Kalau baptisannya tidak benar, lihat hidupnya bagaimana, jatuh dalam dosa makan minumnya luar biasa! Atau pelaksanaannya sudah benar tetapi syaratnya tidak benar,  nanti dia hidup dalam dosa makan minum. Sesudah dibaptis malah jadi tambah peminum, tambah narkoba, itu karena ketika masuk dalam baptisan air belum dipotong tali pusatnya. Atau yang menangani adalah pendeta yang tidak jelas tahbisannya. Penyerahan anak, baptisan air, pernikahan, itu semua memberikan meterai nama Allah Tritunggal bagi kehidupan kita, kalau yang menangani hamba Tuhan yang benar tahbsiannya. Tetapi kalau yang melayani hamba Tuhan yang tidak jelas tahbisannya, meterai nama Allah tidak melekat kepadanya, makanya bisa jatuh bangun dalam dosa makan minum.

 

I Korintus 15:32

15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

 

Hidupnya hanya seperti bintang buas, melahap siapa saja, mau bangkai, mau makanan beracun, narkoba, semua dikonsumsi, jatuh dalam dosa makan minum. Dagingnya menjadi buas dan orang ini adalah orang yang paling malang!

I Korintus 15:19

15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

 

Artinya berpengharapan kepada Kristus hanya soal-soal yang jasmani, maka menjadi orang yang paling malang. Punya kekayaan, kedudukan, kepandaian tetapi tidak menjadi Mempelai Wanita Tuhan, tidak bisa masuk penyingkiran gereja, tidak bisa masuk kesempurnaan gereja, itu orang paling malang! Apalagi kalau sudah tidak punya apa-apa lalu masuk penyingkiran gereja, tidak tahu mau bilang apa.

 

3.      Markus 8:15

8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."

 

Apa ciri ragi Herodes?

a)      Markus 6:21-22

6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.

6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",

 

Waktu melihat anak perempuan Herodias menari, senang hatinya. Tari-tarian, pesta pora, semua itu duniawi. Jadi tanda pertama adalah memasukan cara-cara dunia di dalam gereja. Daud melompat-lompat menari. Tetapi waktu itu Daud menari di Bait Allah atau di jalan? Jelas di jalan. Jangankan menari, berdiri sajapun imam-imam sudah tidak tahan saat kemuliaan Allah memenuhi Bait Allah. Itu artinya lewat kemuliaan kita bisa merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan. Kalau dalam ibadah ada tabut, ada kemuliaan Allah, jangankan menari, berdiri saja tidak bisa.

I Raja-raja 8:10-11

8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,

8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.

 

Ini terjadi ketika Tabut sudah dibawa masuk ke dalam Bait Allah. Kalau ada Tabut Perjanjian, sekarang menunjuk Kabar Mempelai, ada Firman pengajaran yang benar, jangankan menari, berdiri saja sudah tidak tahan. Artinya betul-betul kita datang beribadah dengan rasa hormat kepada Tuhan, merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan, bukan sukacita daging. Sekarang yang ada dalam gereja sukacita daging. Sampai lampu-lampunya semua pakai cara-cara dunia, itu yang digemari. Ibadah seperti kita dibilangi kaku. Terserah kalau mau dibilangi kaku, yang penting jiwa dan roh kita menari-nari, bersukacita karena mengalami penyucian oleh Tuhan.

 

b)      Herodes sombong

Kisah Para Rasul 12:21-23

12:21 Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka.

12:22 Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!"

12:23 Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.

 

Praktek kesombongan Herodes.

1)      Mau menjadi sama dengan Tuhan tetapi dengan caranya sendiri. Kita ini lewat ibadah yang kita gelar, baik dalam ibadah doa, pendalaman Alkitab, maupun ibadah raya, tujuannya supaya kita dibawa menjadi sama dengan Tuhan. jadi ragi Herodes adalah ajaran yang menghalalkan segala cara di dalam ibadah pelayanan. Mau apapun boleh di situ. Mau tidak bertobat lalu berkhotbah boleh, mau main musik silahkan, semua boleh.

 

2)      Kisah Para Rasul 12:1-3

12:1 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.

12:2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.

12:3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

 

Herodes membunuh dan memenjarakan hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang dipakai oleh Tuhan, yang memiliki jabatan pelayanan. Kalau disimpulkan, ragi Herodes adalah ajaran yang menggampangkan soal tahbisan pelayanan. Gembala tidak khotbah tidak apa-apa, ganti-ganti yang khotbah. Jemaat malah senang, katanya enak bervariasi. Pelayanan sudah digampangkan dan selalu diukur dengan uang. Ajaran ini memicu hamba Tuhan pelayanan Tuhan menjadi tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan, menggampangkan ibadah pelayanan. Kalau gembala tidak setia, pelayan Tuhan juga begitu. Sekarang karena ada online jangan malah dientengkan ibadah pelayanan, hati-hati! Kalau bisa tatap muka langsung, itu lebih baik. Kalau tidak bisa mau dibikin apa.

 

3)      Herodes memenjarakan Petrus, Petrus adalah gembala. Ini ajaran yang menggampangkan soal penggembalaan. Sistem penggembalaan bukan lagi memakai sistem sorga, yaitu:

v  Tidak perlu lagi ketekunan dalam 3 macam ibadah. Ada yang berkata jangan pendalaman Alkitab, nanti kalau jemaat pintar dia lawan gembala. Itu salah besar, justru kalau jemaat tahu Firman mereka akan semakin tunduk di dalam penggembalaan.

 

Atau terlihat masih 3 macam ibadah tetapi sebenarnya ibadahnya seragam, sama saja, isinya sama saja yaitu dalam 3 macam ibadah selalu ada perjamuan suci, ibadah raya ada perjamuan suci, ibadah doa ada perjamuan suci, ibadah pendalaman Alkitab ada perjamuan suci. Sementara di dalam Tabernakel alat yang ada korban curahan hanya di meja roti sajian. Di pelita emas tidak ada, di mezbah dupa malah tidak boleh.

 

Keluaran 30:9 (Perikop: mengenai mezbah pembakaran ukupan)

30:9 Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.

 

Hanya di meja roti, di situ ada korban curahan. Roti bicara Firman dan juga menunjuk Tubuh Kristus, korban curahan anggur bicara darah Yesus. Dalam surat Ibrani dikatakan semua alat pada Tabernakel dipercik darah. Betul! Tetapi itu bukan bicara perjamuan suci. Sengsara di situ menunjukan sengsara daging bersama Yesus. Untuk bertobat di situ ada pencurahan darah, memang sakit bagi daging. Bejana pembasuhan dipercik darah, untuk masuk baptisan air sengsara bagi daging. 3 alat pada ruangan suci dipercik darah, artinya untuk tekun dalam 3 macam ibadah pokok itu sakit bagi daging. Semua sengsara bagi daging!

 

Ini sudah digampangkan, itu termasuk ragi Herodes, ngotot sekali sampai penggal orang, penjarakan Petrus! Orang belum percaya Yesus sudah dipaksakan kasih perjamuan suci, bahaya! Kalau makan dengan cara yang tidak layak, banyak yang sakit, banyak yang mati. Makanya tidak heran dalam penggembalaan banyak jemaat yang sakit dan mati rohaninya karena perjamuan sucinya tidak sesuai Firman.

 

v  Kemudian syarat-syarat gembala sudah banyak yang tidak sesuai lagi dengan Firman.

I Timotius 3:1

3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."

 

Penilik jemaat ini menunjuk jabatan gembala sidang.

I Timotius 3:1 (Terjemahan Lama)

3:1 Maka inilah perkataan yang sungguh: Jikalau barang seorang berkehendakkan jawatan gembala sidang, maka tujuannya itu kepada suatu pekerjaan yang baik.

 

I Timotius 3:2

3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

 

Gembala itu tidak bercacat dalam hal kerohaniannya. Suami dari satu isteri. Kalau bukan suami tidak bisa jadi gembala. Suami itu laki-laki, bukan perempuan. Berarti gembala harus seorang laki-laki, tetapi sekarang sudah dirubah, itulah ragi Herodes. Bukan berarti kalau belum menikah jangan jadi gembala, alangkah baiknya yang sudah menikah supaya kalau dia mengajar tentang nikah dia sudah alami.

 

I Timotius 3:3

3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,

3:4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.

3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?

 

Perhatikan anak-anak gembala, hormati gembala! Dia bukan sekedar ayah tetapi dia adalah gembala yang bertanggung jawab terhadap jiwa jemaat.

 

I Timotius 3:6-7

3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.

3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.

 

Sekarang semua digampangkan! Syarat-syaratnyapun sudah tidak sesuai Firman, tetapi sesuai dengan aturan organisasi. Aturan organisasi harusnya mengacu pada Firman, dasarnya adalah Firman, bukan buat aturan sendiri yang tidak sesuai Firman. Kenapa buat aturan sendiri berdasarkan aturan manusia, aturan organisasi? Karena ada kepentingan-kepentingan daging di situ. Tetapi kalau yang dikedepankan kepentingan Tubuh Kristus, pasti yang dikedepankan aturan Firman.

 

Akibat ragi Herodes dia ditampar oleh malaikat dan dimakan cacing. Artinya dia dihukum oleh Tuhan dan binasa selama-lamanya di neraka, di mana ulatnya tidak mati. Jangan ini terjadi pada diri kita.

 

Biarlah kita mau membawa hidup kita untuk menerima Firman pengajaran yang benar yang disampaikan oleh malaikat sidang jemaat, itulah gembala, secara berulang-ulang, berkesinambungan, secara terus menerus, supaya kita disucikan. Firman pengajaran yang benar yang disampaikan oleh gembala yang benar tahbisannya, begitu disampaikan, bagaikan menampar muka kita. Di wajah ada panca indera. Jadi biarlah setiap kita beribadah kita berdoa “Tuhan perdengarkan FirmanMu, bukakan rahasia Firman supaya panca indera kita ditampar, disucikan”. Memang sakit, tetapi kita disucikan untuk dibawa pada kesempurnaan, bukan untuk masuk neraka di mana ada ulat dan bangkai, tetapi masuk kerajaan sorga, Kanaan Samawi.

 

Siang ini Firman disampaikan kepada kita, jangan kita marah! Memang sakit bagi daging. Yang tertidur rohaninya, setelah ditampar Firman biarlah rohaninya bangun. Itulah Firman pengajaran, keras menyucikan, bagaikan kita ditampar. Coba kalau ditampar di depan umum, bagaimana perasaan kita? Malu! Seringkali Firman seperti itu, membuat kita malu. Itulah kasih Tuhan kepada kita. Firman itu lebih tajam dari pedang bermata 2, tajam pertama untuk saya yang memberitakan, tajam kedua untuk jemaat, sama-sama kita disucikan.

 

Langkah-langkah penyucian panca indera oleh Firman penggembalaan.

a)      Yohanes 10:24

10:24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami."

 

Penyucian kulit atau perasaan. Dari perasaan bimbang, disucikan atau diubahkan menjadi tegas, kuat dan teguh hati. Hari-hari terakhir ini harus tegas dalam Roh Kudus, bukan tegas daging. Terutama soal pengajaran harus kuat teguh hati, jangan gampang dibimbangkan, pegang apa yang sudah kita terima dari pendahulu. Apa yang sudah mengubahkan dan membenahi hidup kita, pegang teguh itu.

 

b)      Yohanes 10:27

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

Penyucian telinga, hanya untuk mendengar suara Tuhan, suara Firman pengajaran yang sehat (bukan suara asing) dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar.

 

c)      Yohanes 10:31

10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

 

Tangan dipakai mengambil batu untuk melempar Yesus. Padahal tangan diangkat untuk menyembah.

I Timotius 2:8

2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

 

Penyembahan itu kena pada hidung. Hidung disucikan hanya untuk mencium dupa = hanya untuk menyembah Tuhan. Banyak menyembah hari-hari terakhir ini, banyak cium dupa. Kalau tidak suka menyembah nanti hanya mencium busuknya orang, hanya untuk menceritakan kejelekan orang, akhirnya ambil batu lempar orang, salahkan orang lain, salahkan Tuhan, bersungut-sungut, bergosip dan lain sebagainya. Lebih baik hidung untuk mencium dupa, banyak menyembah Tuhan, bukan cium bau busuknya orang.

 

d)      Yohanes 10:32

10:32 Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?"

Mata disucikan. Mata hanya untuk memandang pekerjaan Tuhan. Ayo mata disucikan supaya perhatian untuk pekerjaan Tuhan lebih dari pada perkara apapun di dunia ini. Mata untuk melihat pekerjaan Tuhan baik secara jasmani maupun secara rohani. Biarlah semua karena dorongan Firman, bukan dorongan daging. Pembangunan Tabernakel itu siapa yang terdorong hatinya. Tetapi kalau sampai Tuhan datang tidak terdorong-dorong juga hatinya ketinggalan nanti!

 

e)      Yohanes 10:35-36

10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan —,

10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?

Mulut disucikan. Mulut yang suka persalahkan hamba Tuhan, persalahkan Tuhan, persalahkan Firman, persalahkan sesama, kalau dia hamba Tuhan mempersalahkan hamba Tuhan lain, itu semua disucikan. Perkataan hanya untuk mempercakapkan kekurangan kita tetapi bukan untuk dipertahankan, perkataan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, perkataan untuk mengampuni dosa sesama. Perkataan untuk bersaksi tentang segala kekurangan kita yang sudah diubahkan oleh Firman Tuhan.

 

Kalau panca indera sudah disucikan pasti punya pakaian pelayanan, pasti punya pakaian mempelai. Wajah Yesus berubah rupa dan pakaiannya putih berkilau-kilauan.

Matius 17:1

17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.

 

Ada pakaian pelayanan yang terjaga, tidak tercemar dan tidak telanjang. Kita diperlengkapi pakaian pelayanan dari Tuhan, dipakai untuk memuliakan Tuhan. Dan pakaian itu kelak akan menjadi pakaian putih berkilau-kilauan, pakaian pesta, masuk pesta nikah anak Domba Allah.

 

Supaya pakaian itu tetap putih, pakaian itu tetap berkilau-kilau, jangan heran kalau kita harus diperhadapkan dengan percikan darah. Itu penyucian terakhir untuk sempurna.

Wahyu 22:14; 7:13-14

22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.

7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"

7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

 

Pakaian kita jadi putih kalau dibasuh dalam darah Anak Domba Allah. Jadi jangan heran kalau kita sudah mau disucikan dari ragi-ragi tetapi kenapa ada percikan darah. Harus, supaya pakaian kita terjaga putihnya, terjaga kilaunya dan kita layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kita disucikan lewat Firman, disucikan lewat percikan darah. Harus ada pedang, ada salib! Jangan kita marah, jangan bersungut, jangan berontak kepada Tuhan tetapi kita terima dan nikmati semuanya.

 

Menghadapi percikan darah apa yang harus kita lakukan?

Yakobus 1:2-4

1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.

Begitu diizinkan mengalami percikan darah, sengsara daging, anggaplah itu suatu kebahagiaan. Kita sedang mencuci jubah kita supaya putih berkilau-kilau, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Jangan mengomel, jangan marah, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, bertekunlah, bersabar untuk menghasilkan buah yang matang. Buah supaya matang harus diperam. Yesus sudah memberikan teladan, Dia harus dikubur selama 3 hari, itu bagaikan diperam, untuk bangkit dalam tubuh kemuliaan, itu buah yang matang. Kita pun demikian, diizinkan sengsara daging bagaikan diperam untuk menghasilkan buah yang matang, mempelai wanita Tuhan yang sempurna yang berpakaian putih berkilau-kilau untuk menyambut Yesus ketika Dia datang kedua kali. Kita layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan sorga Kanaan Samawi bersama dengan Yesus selama-lamanya.

 

Ayolah biar panca indera kita disucikan. Waspada terhadap ragi, sedikit saja ragi merusak adonan, merusak persekutuan tubuh Kristus. Jangan buka telinga pada ajaran lain, bukalah telinga selebar-lebarnya pada Firman pengajaran yang benar, praktekan maka kita disucikan. Kita diizinkan masuk percikan darah, semakin disucikan untuk dibawa pada kemuliaan kekal. Penyucian itu memang sakit bagi daging, tetapi waktu Yesus datang ada bahagia yang tidak terkatakan ganti dukacita di dunia ini.

 

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar