20250118

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 18 Januari 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 



Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 12:37-43

12:37 Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya,

12:38 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?" 

12:39 Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga:

12:40 "Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka."

12:41 Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia.

12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan.

12:43 Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.

 

Ini adalah sikap dari orang Yahudi yaitu tidak mau percaya kepada Yesus. Sekarang untuk kita, banyak orang Kristen tidak percaya kepada Tuhan. Sekalipun melihat banyak mujizat terjadi di depan mata mereka tetapi tetap tidak percaya. Mengapa tidak dapat percaya pada Firman? Jawabannya karena degil atau karena keras hati.

 

Praktek degil atau keras hati.

1.      Tidak menanggapi Firman (ayat 40). Menanggapi Firman itu dimulai dari mendengar dalam urapan Roh Kudus, mendengar dengan sungguh-sungguh, kemudian menanggapi dengan pikiran yaitu mengerti Firman, menanggapi dengan hati yaitu percaya Firman, kemudian praktekan Firman.

 

2.      Tidak bisa mendengar dan melihat Firman = tuli dan buta secara rohani.

Lukas 2:20

2:20  Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

 

Para gembala bisa mendengar dan melihat Firman. Jadi orang yang keras hati sulit untuk tergembala dengan benar dan baik. Telinga dan matanya tidak pernah disucikan. Sementara di dalam penggembalaan, kita mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk mengalami penyucian, terutama penyucian panca indera. Dimulai dari telinga dan mata. Kenapa demikian?

Amsal 20:12

20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

 

Telinga dan mata ini ternyata merupakan indera khusus yang Tuhan ciptakan. Makanya setan mau merusak, kalau dia sudah menguasai telinga dan mata maka dia sudah menguasai seluruh hidup orang itu. Sebab itu kita harus menyerahkan telinga dan mata supaya Tuhan sucikan.

 

a)      Telinga adalah indera khusus yang Tuhan ciptakan untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman Tuhan.

Yohanes 10:27

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

 

Makanya yang pertama dirusak oleh setan adalah telinga. Ingat saja Hawa di taman Eden. Ular datang kepada Hawa dan berkata pada Hawa, lalu Hawa dengar, telinganya rusak! Sejak manusia jatuh dalam dosa, setan menguasai telinga manusia sehingga sulit untuk mendengar Firman. Ini cara setan, ketika kita berbuat dosa dalam bentuk apa saja, dosa perkataan, perbuatan, pandangan dan pikiran, setan datang langsung menangkap telinga kita supaya tidak bisa mendengar teguran Firman, supaya tidak bisa sadar, tidak bisa menyesal dan menyelesaikan dosa. Itu sebabnya rasul Paulus mengatakan jangan beri kesempatan kepada iblis! Jangan sampai dia mendapat keuntungan dari kita. Begitu dia menguasai telinga kita, dia untung kita rugi besar.

Efesus 4:27

4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

 

II Korintus 2:11

2:11 supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.

 

Ular itu suaranya mendesis. Dahsyatnya bisikan iblis, suara bisikannya membuat kita tidak bisa mendengar suara sangkakala yang keras. Dia cuma berbisik tetapi bisikannya sudah membuat kita tuli, tidak bisa mendengar suara sangkakala yang keras. Semanis-manisnya bujuk rayu iblis, pada ujungnya hanyalah kebinasaan! Kaum muda hati-hati, saat pacaran dan tunangan, saat berdua iblis berbisik, membujuk ‘bikin ini, enak, pesta’ padahal dosa! Ujung-ujungnya hanya kepahitan dan kebinasaan.

 

Sebaliknya, sekerasnya Firman, sepahit-pahitnya Firman bagi daging, ujung-ujungnya kebahagiaan kalau kita mau menerima. Tinggal kita memilih, Tuhan tidak pernah memaksa. Mau dengar yang mana, bujuk rayu, bisikan iblis atau suara Firman yang keras, suara sangkakala.

 

Sore ini kita datang beribadah kita mau mendengar suara sangkakala. Kita datang mengerumuni Yesus hendak mendengar FirmanNya.

Lukas 5:1

5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

 

Tesnya ini suara setan atau suara Tuhan adalah pada daging kita. Kalau merasa senang melakukan dosa itu, itu sudah bisikan iblis! Kalau Firman memang keras bagi daging. Waktu rasul Yohanes melihat suatu penglihatan gulungan kitab yang sudah dibuka, malaikat berkata ambil dan makanlah, itu membuat manis di mulutmu tetapi pahit di perutmu. Itulah Firman, pahit bagi daging tetapi membawa pada hidup yang kekal.

 

Jadi jangan mau tertipu dengan bujuk rayu iblis yaitu lewat suara-suara daging kita sendiri, ajaran-ajaran asing yang menyenangkan daging, itu semua hanya membawa pada kebinasaan. Telinga kita bawa kepada Tuhan untuk disucikan, hanya untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Firman penggembalaan.

 

Yohanes 10:3

10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

 

Suara Tuhan itu memanggil, jadi Firman penggembalaan yang kita dengar adalah suara Yesus Gembala Agung yang memanggil. Untuk apa kita dipanggil? Dalam panggilan Tuhan ini terkandung pengutusan. Jadi Tuhan memanggil untuk mengutus kita, mau memakai kita.

 

Sebagai contoh adalah Musa, dia mendengar panggilan Tuhan dan dia diutus. Waktu itu dia sedang menggembalakan domba, jadi dia dalam kegiatan penggembalaan. Dia membawa domba Yitro mertuanya sampai ke gunung Horeb. Dia lihat ada api di tengah-tengah semak tetapi semak itu tidak terbakar. Dia coba mendekat, lalu dari tengah-tengah api itu ada suara yang mengutus dia.

 

Keluaran 3:4

3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

 

Ini sama seperti dalam Yohanes pasal 10, gembala memanggil domba menurut namanya. Musa juga dipanggil menurut namanya.

 

Keluaran 3:10

3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

 

Dalam panggilan Tuhan ada pengutusan. Sore ini Firman penggembalaan disampaikan, ada panggilan Tuhan untuk mengutus kita, mau memakai kita. Bagaimana jawaban kita terhadap panggilan Tuhan? Begitu Musa dipanggil dia langsung berkata ‘ya Allah’. Ini juga jawaban kita. Terhadap panggilan firman pengajaran kepada kita, kita menjawab ya Allah. Artinya:

1)      Jujur mengakui keadaan kita, kekurangan kita, dosa kita kepada Tuhan dan juga kepada sesama. Mau mengaku dosa itu sakit dan pahit bagi daging, apalagi kalau dari atas mau ke bawah. Kalau dalam rumah tangga suami kepada isteri, orang tua kepada anak, mau mengaku itu pahit bagi daging. Ketika Firman datang menunjuk dosa, itu untuk kita. Bukan malah tunjuk orang ‘Firman ini cocok untuk isteriku, Firman ini cocok untuk suamiku, pasa dia tidak datang, saya mau garis bawahi suruh dia baca sebentar’. Kadangkala kita hanya tunjuk orang, ini Firman untuk dia, tidak pernah untuk saya. Seharusnya setiap Firman datang kita terima, itu untuk saya Tuhan. Kita jawab jujur itu dosaku, kesalahanku, kekuranganku dan kita ditolong oleh Tuhan.

 

2)      Taat pada firman apapun resikonya.

 

3)      Ada kesediaan untuk melayani Tuhan dengan setia dan tanggung jawab. Tidak pernah saya suruh-suruh orang untuk melayani, biarlah semua karena pekerjaan Firman. Yang rindu untuk melayani ayo dengar Firman, sesuai gerekan Tuhan kita melayani, ada formulir bisa diisi. Bukan disuruh, ditunjuk-tunjuk, biar Firman yang menggerakan. Kita menjawab kepada Tuhan ya Allah saya siap, mau melayani, apapun Tuhan gerakan, saya mau lakukan itu.

 

Jadi bukti telinga sudah disucikan adalah jujur, taat dan setia! Itu telinganya sudah dikuasai Tuhan, bukan dikuasai iblis. Kita mau jujur taat dan setia maka ada hasilnya sekalipun sakit bagi daging.

1)      Amsal 15:8

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

Hasil pertama doa kita dijawab oleh Tuhan, kita menjadi rumah doa. Saya bisa melayani sampai saat ini, saya percaya itu karena doa-doa dari sidang jemaat, khususnya dari isteri dan orang tua. Jadi ketika doa kita sampai sekarang belum dijawab, periksa kejujuran, kedua periksa ketaatan, ketiga periksa kesetiaannya. Jangan dulu berprasangka buruk kepada Tuhan, kenapa doa orang lain dijawab, doa saya tidak dijawab. Kalau tidak ada kejujuran, ketaatan, kesetiaan, biarpun berdoa seperti nyamuk anopeles, tidak dijawab oleh Tuhan! Perbaiki semua, pasti Tuhan menjawab doanya.

 

2)      Yohanes 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

Kita berada di tangan Yesus Gembala Agung, Gembala yang baik. Jadi telinga ini menentukan kita berada di dalam tangan siapa. Kalau telinga dipakai mendengar bujuk rayu iblis, berarti ada di tangan iblis. Tetapi kalau mau mendengar suara Yesus, berarti kita berada di tangan Yesus. Di dalam tangan Yesus ada jaminan yang pasti, yaitu:

Ø  Jaminan yang pasti untuk hidup. Dulu di sekolah Alkitab diajar seorang hamba Tuhan itu harus dengar-dengaran pada Firman. Begitu terjun di ladang Tuhan ada jaminan yang pasti untuk hidup, tidak usah ragu sebab Tuhan sudah dijamin semuanya untuk hidup sekarang, masa depan, sampai hidup yang kekal.

Ø  Jaminan yang pasti untuk menang dari setan, sumber segala yang jelek. Air mata, kegagalan, kehancuran, dosa-dosa itu semua setan.

 

b)      Mata adalah indera khusus yang Tuhan ciptakan untuk melihat

Lukas 2:20

2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

 

Mata yang disucikan bisa melihat wujud nyata dari Firman penggembalaan. Kita dengar, ada wujud nyatanya. Dulu para gembala melihat bayi Yesus yang terbaring di dalam palungan. Berita dari sorga datang ‘hari ini telah lahir bagimu, Yesus Kristus Juruselamat. Inilah tandanya bagimu, kamu akan menemukan seorang bayi terbungkus dengan lampin dan dibaringkan di dalam palungan’. Mereka pergi melihat betul ada bayi Yesus dalam palungan terbungkus dengan lampin. Sekarang kita tidak melihat lagi bayi Yesus tetapi kita bisa melihat diri kita sudah dikerjakan oleh Firman menjadi seperti bayi yang baru lahir. Kita bercermin pada Firman, kalau bercermin berarti kita melihat diri kita. Kita lihat diri kita sudah menjadi bayi yang baru lahir, bukan lagi raksasa.

 

Tanda-tanda bayi yang baru lahir:

1)      I Petrus 2:1

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

 

Bayi yang baru lahir itu membuang dosa. Kita lihat diri kita, dulu kita orang yang berbuat dosa ini dan dosa itu, tetapi setelah kita bercermin kita lihat kita sudah membuang dosa.

 

Di sini ada 5 dosa, ini adalah pohon dosa. Kejahatan adalah akarnya, itulah cinta uang. Pohonnya adalah tipu daya, kemunafikan, kedengkian. Fitnah itu buah dosa. Semua itu harus kita buang! Sampai kita terheran-heran melihat diri kita sendiri yang sudah diubahkan. Dulu saya kalau digitukan saya cari orang itu, dulu saya begini, dulu saya begitu. Setelah kita digarap oleh Firman Tuhan, kita bercermin pada Firman, sudah tidak seperti itu. Lain dulu, lain sekarang. Itu berarti mata kita sudah bisa melihat pekerjaan Firman nyata dalam diri kita.

 

2)      I Petrus 2:2

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

Selalu rindu air susu yang murni dan rohani, artinya selalu rindu Firman penggembalaan. Kita lihat diri kita, dulu dengar Firman keluar-keluar, tidak bisa tenang. Tetapi setelah telinga dan mata dikuasai Firman, di dalam hati selalu ingin untuk mendengar Firman penggembalaan. Firman penggembalaan sudah menjadi kebutuhan pokok kita yang tidak bisa ditukar oleh apapun. Bayi biar dikasih kunci mobil paling mahal, dia tidak mau. Kalau dia lapar dan haus, yang dia cari air susu, tidak mau ditukar oleh apapun. Kita lihat diri kita sudah bisa mengedepankan Tuhan, mengedepankan penggembalaan, mengedepankan Firman Tuhan. Sampai orang lain yang melihat terheran-heran, itu dulu yang suka kesana kemari sekarang setiap hari dalam rumah Tuhan.

 

3)      Bayi baru lahir tidak ada mengedepankan dirinya, tidak menyombongkan dirinya, dia tidak mengerti apa-apa. Jadi tanda bayi baru lahir itu bisa menghampakan diri, sekalipun punya tetapi merasa tidak punya. Bisa mengosongkan dirinya seperti Yesus. Apa itu mengosongkan diri seperti Yesus? Tidak sombong, tidak egois. Biar bayi orang kaya tidak ada dia sombong, tetap sama dengan bayi yang lain. Begitu juga kita, kita diberkati dengan kekayaan, dengan kedudukan, dengan kehormatan, pemakaian Tuhan luar biasa, tetapi tidak mau bangga, tidak mau sombong, tidak egois.

Filipi 2:5-8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

 

Sombong itu artinya merampas haknya Tuhan yaitu pujian dan kehormatan diambil. Kalau sudah dipuji, dia bangga sekali, senang sekali, tetapi giliran dikritik, mengamuk, tidak bisa terima, tidak tahan! Kadang kita tidak mau ditegur, tidak mau diingatkan, tidak bisa diberi masukan, itu sama dengan orang sombong yang merampas haknya Tuhan! Maunya dipuji terus, dihormati, diangkat-angkat.

 

Egois itu artinya banyak menuntut hak. Kadangkala yang paling banyak menuntut hak itu di dalam nikah. Suami menuntut terus, saya harus dihormati, harus dihargai, sementara dia kasar pada isteri! Atau isteri mau dikasihi sementara tidak pernah tunduk. Kalau dalam nikah sudah seperti itu, dalam penggembalaan pasti menuntut ini dan itu. Jangan terjadi pada kita, biarlah kita mau mengosongkan diri.

 

Kalau bisa mengosongkan diri pasti bisa merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan dan pasti bisa taat pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi! Firman bilang A, yah lakukan sekalipun rasanya seperti dipermalukan.

 

Terutama kami hamba Tuhan, banyak kali yang mengajar justru sulit mengosongkan diri. Kalau khotbah bisa lancar, tetapi ketika dia diperhadapkan dengan proses untuk untuk mengosongkan diri, untuk merendahkan diri, untuk direndahkan saja tidak bisa, malah mengamuk.

 

Mari kita mau mengosongkan diri, mau merendahkan diri, kita mau taat pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.

 

Hasilnya:

Filipi 2:9

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

 

Hasilnya kepada kita dipercayakan kuasa nama Yesus. Dulu Yesus taat sampai mati di kayu salib, kepadaNya diberikan nama di atas segala nama. Sekarang kepada kita dipercayakan kuasa nama Yesus. Apa itu kuasa nama Yesus?

1)      Bertekuk lutut yang ada di langit, di bumi dan di bawah bumi. Ini kuasa kemenangan atas trio setan. Yang di langit itu setan dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka mengakibatkan kehancuran nikah. Yang ada di bumi itu nabi palsu dengan ajaran palsu dan roh dusta, mengakibatkan kehancuran ibadah pelayanan. Yang ada di bawah bumi itu antikristus dengan kuasa mamon mengakibatkan kehancuran ekonomi.  3 ini dikalahkan oleh kuasa nama Yesus. Nikah kita tertolong, ibadah pelayanan bisa terbenahi, ekonomi juga teratasi.

 

2)      Kuasa meninggikan, kuasa pengangkatan. Kita alami kuasa pengangkatan, baik secara jasmani diangkat dari kemerosotan. Secepatnya kita mengosongkan diri, menghampakan diri, taat, secepat itu Tuhan mengangkat kita. Tetapi kalau masih bertahan terus, sudah hancur-hancuran masih gengsi, tidak bisa merendahkan diri, tidak bisa mengosongkan diri, dia belum ditolong, tetap begitu saja. Kalau dibiarkan, terus tenggelam ke lautan api dan belerang.

 

Raja Niniwe bukan orang yang bertobat, tetapi begitu mendengar berita bahwa Niniwe akan ditunggang balikan, langsung dia turun dari takhta, menanggalkan pakaian kebesarannya, pakai pakaian berkabung dan berpuasa. Kalau raja Niniwe yang bukan orang bertobat bisa melakukan itu, ayo kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, jika terjadi sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita, segera tanggalkan harga diri dan gengsi, rendahkan diri di hadapan Tuhan. Kosongkan diri, taat, sampai daging tidak bersuara maka Tuhan sanggup meninggikan kita pada waktunya.

 

Terutama kita ditinggikan secara rohani. Apa tandanya ditinggikan secara rohani? Kita semakin disucikan, semakin mengalami kelepasan. Nanti kita akan terangkat ke awan-awan, banyak ikatan di bumi ini mau menghalangi kita untuk terangkat. Tetapi kalau kita bisa mengosongkan diri, merendahkan diri, taat, mau disucikan maka ikatan-ikatan dosa semakin dilepaskan, semakin suci, semakin naik rohaninya. Sampai kita sampai pada satu level di mana kita tidak lagi terikat pada dunia ini, kita tidak memandang dunia lagi. Tidak terikat dengan apa yang ada di dunia ini, dengan pengaruh-pengaruh dunia ini. Apalagi hamba Tuhan, sudah tidak terikat lagi dengan pengaruh dunia. Kalau Tuhan memberkati secara jasmani itu hanya bonus untuk menunjang pelayanan, bukan itu yang dicari.

 

Semakin suci semakin dipakai Tuhan, sebab syarat pemakaian Tuhan adalah kesucian. Semakin kita disucikan semakin dipakai. Yang lain jangan iri kalau lihat orang lain semakin dipakai. Justru kita memacu rohani kita, kenapa dia bisa dipakai seperti itu, apa tipsnya, apa yang dia buat. Bukan malah dijegal, malah iri, dikata-katai, sombong.

 

Pelayan itu bukan karena mau sombong-sombongan, bukan tunjuk hebat. Kalau kita bisa melayani itu hanya karena kemurahan Tuhan. Firman bisa didengar satu dua orang dan menjadi berkat, puji Tuhan, bukan untuk jadi kesombongan.

 

Semakin disucikan, semakin dipakai semakin terangkat. Sampai nanti kita terangkat di awan-awan waktu Yesus datang, kita bertemu Dia Mempelai Pria Sorga. Kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Itu kerinduan kita, doa saya selalu supaya bersama isteri dan anak-anak, juga sidang jemaat bersama keluarga jemaat bisa terangkat menyambut Yesus di awan-awan, masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar