20250126

Kebaktian Umum, Minggu 26 Januari 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:6-7

14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

 

Di sini ada seorang malaikat yang membawa injil yang kekal, berseru supaya kita takut akan Tuhan, memuliakan Tuhan dan menyembah Tuhan. Malaikat yang membawa Injil kekal ini adalah utusan Tuhan, sekarang menunjuk gembala yang dipercaya Tuhan Firman pengajaran yang benar, menyerukan 3 hal:

1.      Takut akan Tuhan.

2.      Memuliakan Tuhan.

3.      Sembahlah Tuhan.

 

Kalau kita bisa melakukan 3 hal ini maka kita luput dari penghukuman Tuhan. Di sini perikopnya pemberitahuan tentang penghakiman dan ada 3 malaikat yang berseru. 2 atau 3 orang saksi sudah mengesahkan 1 perkara. Jadi penghakiman dan penghukuman Tuhan pasti terjadi. Tetapi sebelum Tuhan menjatuhkan hukuman, Tuhan mengutus para hamba Tuhan untuk menyerukan Firman pengajaran yang benar supaya kita bisa takut akan Tuhan, memuliakan Tuhan dan menyembah Tuhan.

 

Kita bahas poin ketiga, menyembah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi.

Yesaya 43:15

43:15 Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."

 

Jadi Tuhan Sang Pencipta = Tuhan Sang Raja. Dalam Perjanjian Lama namanya adalah Tuhan dan dalam Perjanjian Baru adalah Tuhan Yesus Kristus. Ini adalah satu Pribadi yang sama, tidak usah kita bingung.

 

Jangan lupa Dia Raja, Yesus juga mempelai Pria Sorga, kepala. Kita gereja yang sempurna adalah Mempelai Wanita Tuhan, tubuhNya. Kepala dan tubuh dihubungkan dengan leher, leher bicara penyembahan. Bagaimana praktek menyembah Tuhan Yesus Kristus Raja segala raja? Kita pelajari dari penampilan Sang Raja.

Daniel 7:9

7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

 

Yang lanjut usia adalah Allah Bapa. Allah Bapa itu Raja yang bertakhta, kekuasaanNya diberikan kepada anak manusia, itulah Yesus.

 

Daniel 7:13-14

7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.

7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

 

Nabi Daniel melihat Tuhan Raja segala raja itu rambutNya putih bersih seperti bulu domba. Rasul Yohanes melihat penampilan Yesus sama seperti Allah Bapa, rambutNya putih seperti bulu domba.

Wahyu 1:14

1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

 

Jadi penampilan Sang Raja itu rambutnya putih.

Amsal 16:31

16:31 Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.

 

Bisa disimpulkan rambut putih adalah mahkota kebenaran. Jadi praktek menyembah Yesus Raja segala raja adalah berjuang untuk mendapatkan mahkota kebenaran. Itu menyembah, bukan sekedar kita berkata haleluya, puji Tuhan tetapi ada perjuangan setiap hari untuk hidup benar!

 

II Timotius 4:7-8

4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Kita mau berjuang untuk mendapatkan mahkota kebenaran itu. Ada 3 hal yang harus diperjuangkan untuk mendapatkan mahkota kebenaran:

1.      Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir. Ini dikaitkan dengan pelayanan.

Kisah Para Rasul 20:24

20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

 

Jadi, untuk mendapatkan mahkota kebenaran harus berjuang untuk beribadah dan melayani Tuhan sampai garis akhir. Memang usia kita tidak bisa direm dan tidak bisa dipungkiri, semakin bertambahnya usia, kekuatan fisik juga semakin menurun. Apakah kita menyerah atau berjuang, terus berjuang sampai garis akhir. Nyawanya Paulus saja tidak dia hiraukan, apalagi hanya perkataan orang. Mari kita perjuangkan ibadah pelayanan. Kalau ada orang berbicara miring ambillah itu sebagai vitamin, jangan jadi lemah, terus berjuang, semangat terus melayani Tuhan.  

 

Dalam Perjanjian Lama ibadah bangsa Israel Tuhan perjuangkan dengan menghukum Mesir dengan 10 tulah. Dalam Perjanjian Baru Tuhan memperjuangkan ibadah bangsa kafir lewat Dia lahir sebagai manusia untuk dihukum mati di atas kayu salib sehingga kita bangsa kafir bisa beribadah.

 

Ibrani 9:14

9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

 

Oleh darah Yesus kita bisa beribadah kepada Allah yang kekal.

Wahyu 1:5-6

1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya — 

1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

 

Oleh KorbanNya kita bisa menjadi imam dan raja, kehidupan yang beribadah melayani Tuhan.

Wahyu 5:9-10

5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. 

5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

 

Jadi, ibadah itu selalu Tuhan perjuangkan. Kalau Yesus saja begitu gigih memperjuangkan ibadah pelayanan kita, maka kitapun harus gigih memperjuangkan ibadah pelayanan, tetap setia, berkobar-kobar sampai garis akhir. Perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segalanya.

 

Oleh darah Yesus kita diangkat menjadi imam dan raja, kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan. Ini sama dengan kita diangkat menjadi hamba-hamba Tuhan. Kita semua hamba-hamba Tuhan, bedanya saya fulltimer, bapak ibu masih bisa bekerja di dunia. Awasan bagi kita, sudah menjadi hamba Tuhan, jangan menjadi seperti hamba yang menerima 1 talenta. Sudah melayani sebagai anggota Zangkoor, pimpinan pujian, pemain musik dan sebagainya, jangan menjadi hamba yang menerima 1 talenta.

Matius 25:18, 24-26,30

25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.

25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!

25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

 

Talenta itu kepercayaan Tuhan, jadi ibadah pelayanan itu kepercayaan Tuhan kepada kita, jangan khianati kepercayaan Tuhan. Ada yang dikasih 5, dikasih 2, dikasih 1 tetapi itu semua kepercayaan Tuhan, jangan dikhianati!

 

Hamba yang menerima 1 talenta itu disebut hamba yang jahat dan malas. Bagaimana prakteknya jahat dan malas dalam ibadah pelayanan?

a)      Hamba ini menggali lubang di dalam tanah dan menyembunyikan talentanya. Artinya mengecilkan ibadah pelayanan atau meremehkan ibadah pelayanan. Bahkan menyamakannya seperti kotoran! Menganggapnya itu sebagai sesuatu yang tidak berguna. Waktu bangsa Israel mengembara di padang gurun, Tuhan perintahkan kepada mereka agar di setiap kemah disediakan skop kecil. Untuk apa? Kalau ada yang mau buang air, gali lubang dan kotorannya ditimbun di tanah.

Ulangan 23:13

23:13 Di antara perlengkapanmu haruslah ada padamu sekop kecil dan apabila engkau jongkok kada hajat, haruslah engkau menggali lobang dengan itu dan menimbuni kotoranmu.

 

Ini sama seperti hamba yang menerima 1 talenta, dia gali tanah dan dia timbun. Jadi dia samakan talenta dari Tuhan itu seperti kotoran manusia! Ini hamba yang jahat dan malas, sudah dipercayakan untuk beribadah melayani, sudah dipercayakan jabatan pelayanan tetapi dikecilkan, dianggap sesuatu yang tidak berguna. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita.

 

b)      Menyembunyikan talenta di dalam tanah. Tanah itu perkara daging, tanah itu juga perkara dunia. Jadi praktek kedua meninggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mengejar perkara jasmani, perkara daging, perkara duniawi. Perkara jasmani kita butuhkan dulu, tetapi jangan tinggalkan ibadah pelayanan untuk mengejar perkara dunia, perkara daging. Di hadapan Tuhan orang seperti itu jahat dan malas! Karena ibadah pelayanan itu seharga darah Yesus, masa terlalu gampang meninggalkannya, menganggap darah Yesus tidak ada artinya, yang penting dapat yang duniawi, dapat yang daging.

 

Kalau kaum muda perkara daging yang seringkali membuat tinggalkan ibadah pelayanan adalah jodoh! Perkara daging! Demi dapat pasangan, tinggalkan ibadah pelayanan. Jangan seperti itu! Pasangan yang terbaik yang Tuhan berikan, saya baca dalam Alkitab dari Kejadian sampai kitab Wahyu, yang terbaik itu Tuhan sediakan di dalam kandang penggembalaan. Musa ketemu Zipora di tepi sumur penggembalaan. Ishak bertemu dengan Ribka di sumur Lahai-Roi. Yesus bertemu perempuan Samaria di tepi sumur penggembalaan. Semua ditemukan di tepi sumur penggembalaan, bukan di medsos!! Sungguh-sungguh tergembala, pasti Tuhan sediakan. Jangan cari di luar, yang di luar bawa dulu ke dalam kandang penggembalaan, itu yang terbaik. Jangan karena perkara daging sehingga meninggalkan ibadah pelayanan.

 

Juga soal sekolah, pekerjaan dan lain-lain jangan korbankan ibadah pelayanan yang seharga Korban Kristus. Masa Korban Kristus yang sangat bernilai tinggi kita tukar dengan gaji yang hanya sekian, untuk gaji sebulan. Dibandingkan Korban Kristus untuk hidup kekal tetapi malah ditukar dengan hidup yang sehari atau sebulan, yang tidak menjamin untuk hidup kekal, hanya untuk di dunia yang bersifat fana. Bukan saya ajar malas, kerja giat, sekolah setinggi-tingginya, tetapi ibadah pelayanan itu no.1 kita tempatkan di atas segalanya.

 

c)      Matius 25:24

25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

 

Bayangkan ini, sudah menyembunyikan talenta, ngomongnya lagi terlalu! Sudah tidak setia dalam ibadah pelayanan, mulutnya jahat, suka mempersalahkan sesama pelayanan, suka mempersalahkan Tuhan! Sesama pelayan disalah-salahkan, sampai salahkan Tuhan. Kenapa tidak beribadah? Ngapain beribadah, pelayan Tuhan di gereja begini dan begitu! Kalau kami hamba Tuhan ditanya kenapa tidak bersekutu? Ngapain bersekutu, orang yang datang ke sana itu munafik. Kenapa mau pusing dengan yang lain! Bagi saya bersekutu itu mencari pengajaran yang benar, bukan mau lihat orang. Terserah orang di situ mau munafik, mau apa, yang saya cari di situ pengajaran, saya mau beribadah melayani Tuhan, tidak mau lihat orang. Biarlah itu urusannya dengan Tuhan. Entah dia duduk, entah dia berdiri, itu urusannya dengan majikannya.

 

Ini sudah tidak beribadah tetapi mulutnya jahat, mempersalahkan orang, mengkambinghitamkan orang lain untuk membenarkan sikapnya yang tidak beribadah, sikapnya yang tidak mau bersekutu. Gara-gara si anu, gara-gara si itu. Kalau dia ada di gereja saya tidak mau tidak mau ibadah. Bagaimana kalau dia ada di sorga? Tidak mau masuk sorga? Rugi!

 

Ini tujuan kita beribadah, tidak usah lihat orang.

Lukas 5:1

5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

 

Ini tujuan kita beribadah, kita mengerumuni Yesus, kita merasakan hadirat Yesus Imam Besar untuk menyucikan dan mengubahkan kehidupan kita sekalian. Kalau suka mengkambinghitamkan orang ibadahnya nanti hanya mengerumuni Harun, mengerumuni manusia. Dan apa yang terjadi? Anak lembu emas yang dibangun. Kalau hanya melihat orang nanti hanya membangun anak lembu emas.

Keluaran 32:1

32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir — kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."

 

Musa belum turun dari gunung ini menubuatkan Yesus belum datang kembali.

 

Kita beribadah mencari apa? Kalau cuma lihat yang jasmani tidak usah! Rugi kita kalau seperti itu. Lihat Firman, cari Firman, itu tujuan kita beribadah. Kalau kita bersekutu cuma melihat figur manusia, nanti membangun anak lembu emas! Menganak lembu emaskan hamba Tuhan, mengkultuskan hamba Tuhan. Bukan lagi pengajaran yang dicari. Memang hamba Tuhan itu menampilkan Firman pengajaran tetapi yang dicari bukan lagi pengajarannya, tetapi mengkultuskan hamba Tuhannya. Akhirnya pulang, sampai di rumah mulutnya tetap jahat, hatinya tetap jahat, tidak ada keubahan hidup! Ini sama saja dengan hamba yang menerima 1 talenta, mulutnya jahat. Jadi persekutuan cuma untuk dilihat hamba Tuhan itu. Supaya dipuji, dihormat, di agung-agungkan. Tetapi pulang cuma cerita kekurangan si A, kekurangan si B. itu menganaklembuemaskan hamba Tuhan.

 

Hamba Tuhan memang harus dijunjung tinggi, dihormati, didoakan, tetapi bukan untuk disembah. Ini kesalahan yang banyak terjadi, bersekutu bukan lagi lihat pengajarannya tetapi melihat sosok seorang hamba Tuhan, akhirnya menganaklembuemaskan. Soal penyembahan berhala, Tuhan sangat cemburu! Kalau hamba Tuhan sudah dianak lembu emaskan, Tuhan cemburu! Termasuk juga untuk saya. Sidang jemaat doakan, bukan untuk dipuja puji, bukan untuk diagung-agungkan. Yang kita puji, kita sembah hanya Tuhan, bukan manusia! Ini harus saya sampaikan kepada kita, itu isi hati saya.

 

Akibat hamba yang malas dan jahat.

a)      Tidak berguna bagi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sehebat apapun seseorang kalau menjadi malas dan jahat dalam ibadah pelayanan, dia tidak berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus.

b)      Dicampakan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Artinya hidupnya mulai dikuasai kegelapan dosa, hidupnya ditandai dengan ratap tangis dan kertak gigi = hidup dalam suasana kutukan.

 

Mari kita bersekutu dengan benar, beribadah melayani Tuhan dengan benar, pokoknya adalah pengajaran yang benar. Hamba Tuhan yang Tuhan pakai kita doakan, kita topang dalam doa, bukan untuk disembah, dipuji dan diagung-agungkan. Biarlah kita setia dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.

 

2.      Berjuang memelihara iman. Pelihara iman kita! Banyak saya lihat di media sosial, terlalu gampang dibelokkan imannya dengan bahasa yang diputar balik, langsung dipercaya. Bagi saya kenapa saya mau percaya yang baru muncul 6 abad sesudah Yesus! Saya lebih percaya Yesus, saya lebih percaya rasul-rasul yang bersama-sama dengan Yesus. Iman kita harus kuat kepada Yesus Tuhan dan Juruselamat. Jangan gampang menggadaikan iman karena mendengar bahasa-bahasa yang memutar balikan injil.

Galatia 1:6

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

 

Banyak orang yang begitu lekas berbalik dari Yesus dan meninggalkan imannya kepada Yesus. Ini sekarang yang ditampilkan, injil yang lain, injil Barnabas, injil Yudas dan lain-lain. Ini jangan terjadi pada kita. Ayo perjuangkan iman kita, pelihara iman.

 

Praktek berjuang memelihara iman:

a)      Iman yang benar adalah iman yang timbul dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus.

Roma 10:17

10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

 

Jadi praktek berjuang memelihara iman adalah berjuang untuk bisa mendengar Firman pengajaran sampai menikmati Firman Tuhan! Berjuang menempuh jarak yang jauh untuk bisa datang mendengar Firman. Kalau ibadah virtual berjuang supaya Tuhan tolong mencari jaringan yang bagus. Isteri saya pernah mengatakan suatu perjuangan menjaga anak yang kecil sambil bisa mendengar Firman Tuhan. Banyak hal-hal yang mau menghambat dan mengganggu perhatian kita dalam mendengar Firman, ayo berjuang, jangan dikalahkan. Berjuang untuk mendengar Firman dan setelah kita pulang berjuang untuk mempraktekan Firman.

 

Mulai dari kami gembala, jemaat berjuang, gembala lebih dulu berjuang. Apa perjuangan gembala?

1)      Bertanggung jawab menyediakan makanan rohani kepada jemaat, ajaran yang sehat bagi sidang jemaat lewat tekun bergumul di bawah kaki Tuhan dan juga tekun bersekutu dalam persekutuan yang benar.

Amos 4:13

4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi — TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

 

Manusia yang bagaimana ini?

Mazmur 25:14

25:14  TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

 

Kepada hamba Tuhan yang bergaul karib dengan Tuhan, Tuhan bukakan rahasia Firman.

 

2)      Sudah dapat pembukaan rahasia Firman, berjuang lagi, praktekan dulu baru diajarkan. Jadi dia sudah kena pedang baru diayunkan kepada sidang jemaat. Jadi Firman itu sudah mengandung tanda darah, biarpun keras dan tajam bisa diterima karena sudah dipraktekan oleh hamba Tuhan. Makanya rasul Paulus tidak ragu mengatakan ikutilah teladanku sebagaimana aku menuruti Yesus. Bagaimana hamba Tuhan bisa mengatakan itu kalau tidak praktek Firman. Makanya untuk menutupi kesalahan dia berkata jangan pandang saya, saya manusia masih banyak kekurangan, lihat saja Firman. Itu menipu namanya!

I Korintus 4:16-17; 11:1

4:16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku! 

4:17 Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.

11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.

 

Jadi menjadi pengikut Paulus = menjadi pengikut Yesus. Harus menjadi hamba Tuhan yang berani berkata turutilah teladanku sebagaimana aku menuruti Yesus. Kalau tidak praktek Firman mana berani bicara seperti itu. Saya mau bicara kesucian tetapi saya hidup dalam kenajisan, khotbah berkorban, saya sendiri kikir, itu khotbah tong kosong bunyi nyaring. Sebab itu praktekan dulu baru diajarkan. Ketika rasul-rasul kembali dari diutus berdua-dua oleh Yesus, mereka melaporkan apa yang mereka kerjakan dulu baru ajarkan. Yesus juga memberikan teladan, Dia kerjakan baru Dia ajarkan. Itu perjuangan seorang hamba Tuhan.

 

3)      Berjuang untuk berpegang teguh ajaran pada ajaran yang benar dan tegas menolak ajaran-ajaran yang lain. Kenapa? Kalau hamba Tuhan tidak bisa mengawasi ajarannya, berapa banyak yang mendengarkan dia akan tersesat dan binasa.

I Timotius 4:16

4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

 

Awasi diri, awasi pengajaran, ini suatu perjuangan. Jadi bukan sekedar tampil di depan sidang jemaat untuk berkhotbah, tetapi dirinya sehari-hari bagaimana, ketegasan dalam pengajaran bagaimana, keteguhan dalam pengajaran bagaimana. Karena ini menyangkut keselamatan umat. Hamba Tuhan salah dalam pengajaran, berapapun jemaat yang dia layani bisa tergelincir, tersesat dan binasa!

 

Doakan saya sebagai hamba Tuhan untuk bisa menjadi teladan iman. Kalau 3 praktek ini bisa dilakukan, maka hamba Tuhan itu bisa menjadi teladan iman bagi sidang jemaat sampai di akhir hidupnya.

Ibrani 13:7

13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

 

Kita teladani para pendahulu kita, bagaimana keteladanan iman mereka, keteguhan dan ketegasan pada firman pengajaran yang benar. Memang ada kekurangannya, semua orang ada kekurangan dan keterbatasannya, tetapi kita teladani ketegasan pada Firman pengajaran yang benar. Kalau mau cari kekurangan memang banyak, tetapi buat apa! cuma menimbulkan sakit hati, pertengkaran dan lain-lain.

 

Kalau gembala sudah berjuang untuk pengajaran yang benar, jemaat juga berjuang untuk Firman pengajaran yang benar. Prakteknya:

1)      Bertanggung jawab untuk makan Firman yaitu mendengar dan dengar-dengaran pada Firman. Tanggung jawab, kita dengar, makan Firman, nikmati Firman Tuhan. Banyak pergumulan yang kita hadapi, tetapi kita berjuang untuk makan dan dengar-dengaran pada Firman. Kalau tidak ada keteladanan dari gembala, jemaat juga loyo.

2)      Bertanggung jawab untuk saksikan Firman pengajaran kepada sesama kita yang belum pernah mendengar Firman pengajaran. Diberikan kemudahan ibadah secara virtual, bagikan, ada transkripnya bagikan. Terutama saksikan lewat perilaku kehidupan kita yang sudah diubahkan, hidup kita yang sudah dibaharui lewat Firman pengajaran yang benar.

3)      Berjuang untuk tegas menolak ajaran lain, termasuk suara-suara asing, suara gosip dan lain-lain. Tegas menolak dengan kekuatan Roh Kudus.

I Timotius 4:1

4:1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

 

Harus tegas, jangan mau menerima suara asing, suara yang lain.

 

Gembala berjuang untuk Firman pengajaran, jemaat berjuang untuk Firman pengajaran, sama-sama imannya tumbuh, tidak mungkin gugur. Yesus bertanya, ketika Anak Manusia datang, adakah iman di bumi. Kalau kita sudah berjuang memelihara iman, berjuang soal pengajaran kita tidak akan ragu. Kita bisa menjawab, ada Tuhan, saya punya iman! Kita bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

Lukas 18:8

18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

 

Ayo pegang teguh pengajaran itu, jangan biarkan iman kita gugur. Pegang apa yang sudah kita terima dari para pendahulu dan lihat keteladanannya. Saya melihat keteladanan dari orang tua saya dalam hal pembangunan, dalam hal pelayanan, tegas! Beliau pernah berkata saya tidak akan minta maaf soal Firman. Kalau itu kebenaran lalu orang tersinggung dan marah, itu Firman yang disampaikan! Banyak nasihat beliau kepada saya untuk tegas dalam hal pengajaran, tegas dalam pelayanan.

 

Sebagai gembala saya harus menjadi teladan iman bagi sidang jemaat, perjuangkan Firman pengajaran. Kalau kita berjuang untuk pengajaran yang benar maka hasilnya:

1)      Mazmur 33:9

33:9 Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

 

Hasilnya di dalam Firman ada kuasa penciptaan. Baik secara jasmani, terutama secara rohani. Apa penciptaan secara rohani. Kita sementara dibentuk kembali menjadi segambar dengan Allah Tritunggal.

 

2)      Mazmur 107:20

107:20 disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.

 

Di dalam Firman ada kuasa kesembuhan. Jadi sangat salah kalau sakit lalu tidak mau dengar Firman. Saat sakit harus dengar Firman, kecuali sakit pongo/tuli. Itu urusannya dengan Tuhan, jangan dihakimi. Tetapi saya percaya Tuhan pasti bisa bekerja dengan cara yang ajaib.

 

Di dalam Firman ada kuasa kesembuhan dari penyakit jasmani, penyakit tubuh, penyakit ekonomi, termasuk penyakit nikah. Terutama penyakit rohani, penyakit dosa. Tuhan sanggup menyembuhkan kita, memulihkan kita lewat FirmanNya.

 

Jangan dikecilkan pemberitaan Firman. Sangat disayangkan seringkali gereja hanya fokus pada kesembuhan Ilahi, pemberitaan Firman sudah kurang, yang ada hanya parade kesembuhan Ilahi. Apa artinya jasmaninya sembuh tetapi rohani tetap sakit. Jasmani sehat tetapi menambah dosa. Yang terbaik rohaninya sehat, jasmaninya juga sehat. Kalau jasmaninya tetap sakit sampai dipanggil Tuhan, yang penting rohaninya sehat. Apa tanda rohani sehat? Tidak ada lagi dosa yang menuduh di hati! Hatinya damai sejahtera.

I Yohanes 3:19-22

3:19 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah,

3:20 sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.

3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,

3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

 

Ini rohani sehat, tidak ada yang menuduh di hati maka doa pasti dijawab oleh Tuhan. Dosa diselesaikan dulu baru doa dijawab.

Yakobus 5:16

5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

 

Dosa diselesaikan dulu baru doa kita bisa naik, sembuh, terjadi kesehatan, sehat secara jasmani.

 

b)      Praktek kedua memelihara iman, iman adalah kebenaran. Jadi praktek kedua adalah berjuang untuk hidup benar dalam segala hal. Sekalipun kita hidup di tengah-tengah dunia yang sudah kacau balau dengan dosa, dunia yang semakin jahat dan semakin najis, tetapi kita bisa berjuang untuk hidup benar dalam kebenaran. Dunia ini semakin rusak menunjuk pada kehancuran, ayo berjuang hidup benar.

 

Saya berdoa khusus untuk anak-anak sekolah minggu supaya Tuhan lindungi dari kejahatan dan kenajisan akhir zaman.

 

Lebih baik ... dari pada tidak benar. Tinggal diisi sendiri titik-titiknya. Bagi kaum muda lebih baik tidak pacaran dari pada tidak benar. Lebih baik tidak punya mobil dari pada harus utang, ini bagi hamba Tuhan. Lebih baik tidak ada tehel gereja dari pada ajukan proposal. Bangunan dengan proposal sekalipun terbangun tetapi tidak ada kemuliaan Tuhan di situ. Kalau dibangun dengan iman ada kemuliaan Tuhan di situ. Sekali lagi ini untuk saya hamba Tuhan tidak boleh hutang, untuk jemaat lain lagi.

 

Kebenaran melepaskan kita dari maut.

Amsal 11:4

11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

 

Kebenaran membawa kita hidup kekal bersama Yesus. Kebenaran itu hidup benar sesuai Firman Tuhan.

 

3.      Berjuang untuk menanti kedatangan Yesus.

II Timotius 4:8

4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

 

Berjuang untuk merindukan, menantikan kedatangan Yesus kedua kali. Kalau Yesus menunda kedatanganNya, tidak akan ada yang selamat. Kedatangan Yesus sudah di ambang pintu, ayo kita berjuang untuk menanti.

 

Praktek berjuang menanti kedatangan Yesus:

a)      Berjuang mempertahankan kesucian. Orang yang suci punya pengharapan untuk menyambut Yesus.

I Yohanes 3:3

3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

 

Ini suatu perjuangan di tengah-tengah dunia akhir zaman ini, di mana dosa-dosa semakin hebat ditunjang dengan kecanggihan teknologi, terlalu banyak hamba Tuhan pelayan Tuhan yang jatuh dalam dosa. Kita berjuang mempertahankan kesucian.

 

Sejak dari pengerja saya berupaya menjaga kesucian sekalipun saya ada kekurangan sana sini. Sejak pengerja saya dipercaya untuk melayani ibadah kaum muda. Saya umumkan siapa yang mau belajar musik mari datang ke gereja nanti saya ajar untuk mengembangkan talentanya dalam bidang musik. Pas harinya yang datang gadis-gadis semua. Saya harus menjaga kesucian, lalu bagaimana mau mengajar mereka ini. Ada kakak saya yang bantu ajar musik.

 

Masa pacaran juga banyak kesempatan untuk terjerumus di dalam dosa kenajisan, tetapi berupaya menjaga sampai masuk dalam nikah yang suci. Bukan sudah super, tidak! Tetapi berupaya dan berjuang untuk menjaga kesucian. Kalau sudah pernah terjerat dalam dosa, jangan kena lagi! Hindari, jaga kesuciannya. Dulu tergoda dengan ini, sekarang hindari! Jangan berpikir saya kuat, sudah saya selesaikan dosa, aman sudah tidak akan kena lagi. Setan itu sudah ribuan tahun pengalamannya, makanya dalam Kejadian disebut ular dan di dalam kitab Wahyu dia disebut ular tua. Jadi jangan merasa kita bisa, saya hebat, saya mampu. Setan itu pasang jerat di mana saja kita lewat, di mana tempat kita datangi, berjuang jaga kesucian!

 

Terutama kesucian nikah kita, perjuangkan kesuciannya! Tadi malam isteri saya tanya sama saya ‘ayah apa kekurangan saya yang bikin ayah jengkel?’. Kalau saya sebut kekurangannya bisa menyala dia, itu pancingan, setan bisa masuk. Tetapi saya jawab saya belajar untuk menerima kamu apa adanya, kita sudah menikah, saya tidak mau cari-cari kekurangan. Belajar dalam nikah untuk menerima kekurangan masing-masing.

 

Sejauh mana kita disucikan, sejauh itu damai sejahtera dalam kita dan sejauh itu pemeliharaan Tuhan. Jangan karena kesucian merosot, hilang damai sejahtera, hilang pemeliharaan Tuhan sehingga kering sekering-keringnya.

I Tesalonika 5:23

5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

 

Ini perjuangan kita menanti kedatangan Yesus, berjuang untuk hidup suci, pertahankan kesucian.

 

b)      Berjuang untuk kuat dan teguh hati.

Mazmur 27:14

27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!

 

Kuat dan teguh hati, tetap percaya dan berharap Tuhan apapun yang dihadapi, tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan, terutama tetap menyembah Tuhan, menyeru nama Tuhan, berseru, berserah kepada Tuhan. Dalam masa penantian, gelombang pasti ada, badai pasti ada, semua itu ditiupkan setan untuk menghancurkan dan mengagalkan kehidupan kita untuk masuk pelabuhan damai sejahtera. Jangan kita berseru-seru kepada manusia, jangan berseru-seru di media sosial, hanya berseru-seru kepada Tuhan. Itu kuat teguh hati.

 

Gelombangnya pasti ada bahkan semakin besar, badainya kencang! Tetapi orang yang menanti Tuhan kuat teguh hati, dia hanya berseru kepada Tuhan, menyembah Tuhan. Semakin Tuhan percayakan pelayanan semakin padat pelayanannya, semakin kuat anginnya, semakin kuat gelombang dihadapi. Itu untuk mengajar saya berseru kepada Tuhan, hanya menyembah Tuhan. Kadang mau muncul pikiran yang negatif, ditepis!

 

Jangan bimbang, begitu kita bimbang bisa tenggelam. Hanya berserah saja kepada Tuhan.

Yakobus 1:6-8

1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.

1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

 

Tidak tenang, malah tenggelam. Banyak pergumulan kita hadapi. Sebagai gembala saya sudah punya pergumulan secara pribadi, tetap harus mendoakan pergumulan sidang jemaat. Semakin besar gelombangnya, semakin besar badainya, di situ melatih kita untuk kuat dan teguh hati. Tetap berharap kepada Tuhan, tetap berseru kepada Tuhan, jangan bimbang, jangan kecewa, jangan tinggalkan Tuhan. Tuhan pasti membuat semua indah pada waktunya. Kita mencapai pelabuhan damai sejahtera, kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar