Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 27:1-8
27:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
27:2 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila seorang mengucapkan nazar khusus kepada TUHAN mengenai orang menurut penilaian yang berlaku untuk itu,
27:3 maka tentang nilai bagi orang laki-laki dari yang berumur dua puluh tahun sampai yang berumur enam puluh tahun, nilai itu harus lima puluh syikal perak, ditimbang menurut syikal kudus.
27:4 Tetapi jikalau itu seorang perempuan, maka nilai itu harus tiga puluh syikal.
27:5 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur lima tahun sampai yang berumur dua puluh tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus dua puluh syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.
27:6 Jikalau itu mengenai seorang dari yang berumur satu bulan sampai yang berumur lima tahun, maka bagi laki-laki nilai itu harus lima syikal perak, dan bagi perempuan tiga syikal perak.
27:7 Jikalau itu mengenai seorang yang berumur enam puluh tahun atau lebih, jikalau itu mengenai laki-laki, maka nilai itu harus lima belas syikal dan bagi perempuan sepuluh syikal.
27:8 Tetapi jikalau orang itu terlalu miskin untuk membayar nilai itu, maka haruslah dihadapkannya orang yang dinazarkannya itu kepada imam, dan imam harus menilainya; sesuai dengan kemampuan orang yang bernazar itu imam harus menentukan nilainya.
Ini mengenai nazar pentahbisan, mengkhususkan seseorang untuk melayani Tuhan. Misalkan orang tua menazarkan anaknya untuk melayani Tuhan. Dan ada nilai yang harus dibayarkan. Di sini kita lihat dari usia 1 bulan sampai 60 tahun ke atas semua ada nilainya, semua orang bernilai untuk melayani Tuhan.
Di sini ada nilai nazar untuk manusia:
v Usia 20 sampai 60 tahun bagi laki-laki 50 syikal, bagi perempuan 30 syikal.
v Usia 5 sampai 20 tahun bagi laki-laki 20 syikal, bagi perempuan 10 syikal.
v Usia 1 bulan sampai 5 tahun bagi laki-laki 5 syikal, perempuan 3 syikal.
v Usia lebih 60 tahun bagi laki-laki 15 syikal, perempuan 10 syikal.
Kita bahas yang pertama, usia 20 sampai 60 tahun. Ini adalah usia dewasa. Jadi orang dewasa diberikan kesempatan untuk melayani Tuhan, dengan membayar 50 syikal bagi laki-laki dan 30 syikal untuk perempuan. Angka-angka dalam Alkitab memiliki pengertian rohani bagi kita.
Angka 50 adalah angka Pentakosta = urapan Roh Kudus.
Imamat 23:15-16
23:15 Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;
23:16 sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN.
Kisah Para Rasul 2:1-2
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Pencurahan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta, hari ke-50. Angka 50 menunjuk urapan Roh Kudus.
Angka 30 adalah angka penebusan. Yesus dijual dengan 30 keping perak.
Matius 26:14-15
26:14 Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
26:I15 Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Kalau digabungkan, melayani Tuhan harus dengan kekuatan Roh Kudus, bukan dengan kekuatan daging. Dan juga dengan penghargaan setinggi-tingginya atas Korban Kristus sekalipun harus membayar harga atau berkorban apapun. Kita datang ibadah sudah membayar harga, apalagi yang sudah menempuh jarak jauh. Kalau yang mengikuti ibadah secara online dihina, ada yang dibilangi menyembah yutub. Itulah korban yang harus dibayar. Tetapi harus kita lakukan dengan penghargaan setinggi-tingginya terhadap Korban Kristus.
Kenyataannya semua manusia telah berbuat dosa dan manusia yang berbuat dosa itu disebut mati dan orang mati tidak bisa melayani.
Efesus 2:1
2:1. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu..
Bagaimana orang mati bisa melayani, melayani dirinya saja tidak bisa apalagi melayani orang lain. Tetapi syukur kepada Tuhan, Yesus yang adalah Tuhan itu sendiri lahir menjadi manusia yang tidak berdosa untuk mati menyelamatkan kita manusia berdosa, bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita supaya kita hidup dan melayani Tuhan. Manusia yang mati itu seperti tongkat kayu. yang kalau dibiarkan nanti rapuh, lapuk, hancur. Tetapi ketika diletakkan di hadapan Tuhan bisa bertunas, berbunga dan berbuah.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Jadi Roh Kudus sangat penting
Roma 8:11-13
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
8:12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Pengaruh urapan Roh Kudus dalam kehidupan kita menurut susunan Tabernakel.
1. Wilayah halaman.
Urapan Roh Kudus menginsafkan kita akan dosa sehingga kita bisa bertobat (mezbah korban bakaran) dan lahir baru (bejana pembasuhan).
Yohanes 16:8-11
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Kalau sudah sadar akan dosa maka kita bisa bertobat lewat proses mengaku dosa kepada Tuhan, mengaku kepada sesama, setelah diampuni jangan diperbuat lagi. Setelah itu manusia lama yang berdosa itu dikuburkan dalam baptisan air untuk hidup dalam hidup yang baru, hidup dalam kebenaran.
2. Pintu kemah yang membatasi halaman dan ruangan suci. Pintu kemah menunjukan kepenuhan Roh Kudus, sehingga kita tidak lagi mengikuti kedagingan kita yang mau bebas ini. Dibandingkan ruangan suci, halaman itu luas, jadi di halaman orang bisa bergerak bebas. Tetapi begitu masuk ruangan suci sudah sempit, ada papan-papan jenangnya, kemudian ada 4 lapis tudung, tidak bisa lagi bergerak bebas di situ. Roh Kudus membatasi pergerakan daging kita, kepenuhan Roh Kudus mematikan daging kita supaya jangan diikuti lagi maunya daging. Kalau tanpa Roh Kudus itu melayani seenaknya. Bahkan kalau diperingati oleh hamba Tuhan malah menantang, itu tanpa Roh Kudus!
Seringkali daging yang mau bebas itu tertampak dari mulutnya. Menantang gembala, berkomentar yang negatif, suka melawan gembala, melawan hamba Tuhan, itu mulut tidak disucikan! Makanya salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah berbahasa roh seperti yang diberikan Roh Kudus kepada kita. Jadi bukan diajarkan oleh pendeta, tetapi Roh Kudus yang memberikan, mengajarkan kepada kita untuk mengucapkannya.
Kisah Para Rasul 2:4
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Sesudah dipenuhkan Roh Kudus, mulut ini tidak lagi berkata sia-sia, bukan lagi mengatakan perkataan dosa, tetapi bukti kita sudah dipenuhkan Roh Kudus, mulut kita bisa berseru ya Abba, ya Bapa.
Roma 8:15
8:15 . Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Bukti kita dipenuhkan Roh Kudus kita bisa berseru ya Abba, ya Bapa, artinya taat dan jujur. Melayani Tuhan dengan ketaatan, melayani Tuhan dengan kejujuran. Terutama jujur soal pengajaran. Kalau pengajarannya benar bilang benar dan praktekan, kalau pengajarannya salah hindari, bukan memusuhi orangnya.
Titus 2:7
2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Taat sampai daging tidak bersuara lagi seperti Yesus. Ketika para serdadu datang ke taman Getsemani dipimpin oleh Yudas, Yesus bertanya pada serdadu-serdadu itu ‘siapa yang kamu cari?’ ternyata mereka tidak mengenal Yesus. Mereka berkata Yesus orang Nazaret. Bisa saja Yesus menunjuk Yudas ‘itu yang disebelahmu itu dia’. Tetapi Yesus berkata ‘Akulah Dia! Dan mereka jatuh rebah. Yesus bertanya kedua kali siapa yang kamu cari? Mereka menjawab ‘Yesus orang Nazaret’ lalu Yesus menyerahkan diri untuk disalibkan, taat sampai mati di kayu salib.
3. Pelita emas di ruangan suci. Pelita emas dengan 7 lampunya menunjuk Roh Kudus dengan 7 manifestasinya, 7 Roh Allah.
Pelita ini kalau dinyalakan menjadi terang, terang menunjuk kesaksian. Roh Kudus menolong kita untuk bersaksi.
Yohanes 15:25-27
15:25 Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27 Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Kita menghadapi dunia yang gelap, dosa yang begitu pekat akhir zaman ini, krisis di berbagai bidang dan terutama kebencian dari dunia sampai kebencian tanpa alasan. Jadi sebenarnya kebencian itu produk dunia, tetapi heran sekarang masuk dalam gereja. Di mana-mana sekarang banyak pelayan benci pelayan yang satu, hamba Tuhan benci hamba Tuhan lain sampai kebencian tanpa alasan. Bagaimana kami hamba Tuhan mau jadi terang kalau ada kebencian. Lalu mau khotbah apa! Sementara hamba Tuhan itu dipercaya pelayanan pendamaian dan berita pendamaian. Bukan pelayanan kebencian dan berita kebencian. Dari mimbar ini bukan ujaran kebencian.
II Korintus 5:18
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Saya berdoa dan bergumul supaya Tuhan mampukan saya menjadi terang, bukan membawa berita perang tetapi berita pendamaian. Terserah kalau orang mau benci saya yang penting jangan saya yang membenci. Kebencian ini produk dari dunia. Menghadapi kegelapan kebencian tanpa alasan hadapi dengan terang kesaksian. Kegelapan pasti kalah dengan terang. Bersaksi pada orang-orang yang belum percaya Yesus tentang Firman penginjilan supaya mereka bertobat dan diselamatkan. Kepada orang-orang yang sudah selamat saksikan Firman pengajaran supaya mereka disucikan sampai nanti disempurnakan.
Bersaksi lewat perkataan kita dan juga lewat perbuatan kita, hidup benar dan suci. Memang sakit kalau mau menjadi kesaksian, bagaikan pelita emas dibentuk dengan cara ditempa, bukan dicor! Lempengan emas dipukul-pukul lalu terbentuklah pelita emas. Menjadi kesaksian itu memang sakit bagi daging tetapi harus! Tadi dikatakan kamu harus bersaksi, tidak bisa ditawar-tawar. Kita dipanggil Tuhan untuk memberitakan perbuatan besar yang ajaib Tuhan dari Tuhan yang memanggil kita dari gelap kepada terang.
I Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Kalau tidak bersaksi, hutang darah! Kalau tidak bersaksi ketika menghadapi kebencian dari dunia pasti kecewa, putus asa, tinggalkan pelayanan, pasti tinggalkan Yesus.
Yohanes 16:1
16:1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
4. Di ruangan maha suci ada alat yaitu Tabut Perjanjian. Salah satu isinya adalah tongkat Harus yang bertunas, berbunga dan berbuah badam. Ini menunjuk Roh Kudus yang sudah permanen dalam hidup kita sehingga kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Dalam Wahyu pasal 12 digambarkan dengan mahkota 12 bintang di atas kepala Mempelai Wanita Tuhan.
Sekarang kita akan belajar tentang tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam. Tongkat ini menunjuk pribadi kita manusia daging, manusia berdosa yang mati tetapi diberikan kesempatan untuk bertunas, berbunga dan berbuah badam, dikuasai oleh Roh Kudus.
Asal usul tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam.
Bilangan 17:5-10
17:4 Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.
17:5 Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."
17:6 Setelah Musa berbicara kepada orang Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, dua belas tongkat, dan tongkat Harun ada di antara tongkat-tongkat itu.
17:7 Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.
17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.
17:9 Kemudian Musa membawa semua tongkat itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya lalu mengambil tongkatnya masing-masing.
17:10 TUHAN berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan mati."
Jadi tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam untuk meredakan sungut-sungut bangsa Israel. Bersungut-sungut ini tanda manusia daging. Cerita ini tentang pemberontakan Korah, Datan dan Abiram. Khususnya Korah sebab dia yang diangkat terus kisahnya sampai dalam surat Yudas. Korah ini dari suku Lewi, orang yang beribadah melayani Tuhan. Ini pelajaran bagi kita, jangan sampai kita beribadah melayani Tuhan tetapi ditandai dengan persungutan. Ada-ada saja yang disunguti, bamutung, mengerutu, bersungut terus. Itu sama seperti tongkat kayu yang hancur. Korah itu akhirnya ditelan hidup-hidup turun ke dalam tanah. Itu bagaikan tongkat kayu hancur tanpa bekas!
Apa penyebab bersungut-sungut dalam beribadah melayani Tuhan?
Bilangan 16:8-11
16:8 Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
16:9 Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
16:10 dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
16:11 Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungut kepadanya?"
Ada 3 penyebab bersungut-sungut dalam ibadah pelayanan:
1. Belum cukupkah kamu boleh melayani Tuhan. Atau tidak puaskah kamu sudah bisa melayani Tuhan. Jadi penyebab pertama karena tidak mengalami kepuasan dari Firman Tuhan sehingga kering rohaninya, kering perkataannya. 2 hal yang harus diperiksa di sini kenapa sampai tidak mengalami kepuasan dari Firman Tuhan.
a) Kami sebagai hamba Tuhan bagaimana dalam ibadah pelayanan. Sudahkah memberi makan Firman untuk sidang jemaat. Kalau kita sudah bisa makan Firman, sudah kenyang pasti tidak akan bersungut-sungut. Ini koreksi untuk kami hamba Tuhan. Artinya khotbah bukan sekedar khotbah tetapi sampai menjadi makanan rohani untuk bisa dinikmati oleh jemaat.
Sekarang ini banyak orang bisa khotbah, tetapi apakah bisa menjadi makanan rohani yang bisa dinikmati sidang jemaat? Gembala harus bergumul untuk bisa menyediakan makanan rohani bagi jemaat. Seorang hamba Tuhan itu bergaul karib dengan Tuhan supaya rahasia Firman Tuhan dibukakan.
Mazmur 25:14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Tanda hamba Tuhan bergaul karib dengan Tuhan, dia takut akan Tuhan. Kalau dikaitkan dengan berita natal, waktu Yesus lahir kemuliaan Tuhan justru dipertontonkan kepada para gembala, bukan kepada raja atau orang lain yang hebat-hebat. Dipertontonkan kepada gembala supaya mereka takut akan Tuhan, karena gembala yang berkepentingan menggembalakan domba-domba yang sudah ditebus oleh darah Yesus. Kalau gembala tidak takut Tuhan bagaimana bisa memberi makan sidang jemaat. Dalam kitab Yeremia, gembala membiarkan domba-domba. Dalam kita Yehezkiel, gembala malah makan domba.
Saya tidak bermaksud menggurui tetapi untuk saya nomor 1. Kalau dalam penggembalaan tidak ada kepuasan, hamba Tuhan lebih dulu periksa diri, sudahkah memberikan makanan Firman atau tidak.
b) Jemaat juga mengoreksi diri, sudahkah makan Firman dengan sungguh-sungguh atau tidak. Makanan jasmani itu dari mulut lalu turun ke perut. Kalau makanan rohani mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus, dimengerti, percaya di hati menjadi iman, baru dipraktekan.
Kalau sudah bisa makan Firman dan bisa kita nikmati, pasti tidak ada lagi persungutan, kita sudah puas dengan Tuhan.
2. Banyak menuntut perkara-perkara jasmani dalam ibadah pelayanan. Apa yang seringkali dituntut? Pangkat imam, yang sering dituntut itu kedudukan, kehormatan, pujian, mau dihargai. Kalau dipuji besar kepala, apalagi kalau hamba Tuhan. Terima kasih om Firmannya luar biasa. Gembala langsung besar kepala ‘iya karena saya puasa 3 hari 3 malam’. Tetapi begitu ada yang komentar negatif, kadang jemaat tidak berkomentar, isteri yang komentar ‘papa ini bicara apa tadi, taputar-putar, bingung!’ sudah marah. Dalam pelayanan ketika dipuji ‘siapa yang dekor? Cantik yah’ langsung besar kepala. Ketika diprotes ‘dekornya koq begitu!’ langsung mengamuk. Mungkin tidak ngamuk tetapi kecewa ‘yah sudahlah, saya tidak mau lagi melayani’. Itu berarti banyak menuntut dan bersungut-sungut.
3. Karena merasa lebih dipakai dari yang lain. Korah berkata memangnya cuma Musa yang dipakai, kami juga dipakai!
Bilangan 16:2-7
16:2 untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
16:3 Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"
16:4 Ketika Musa mendengar hal itu, sujudlah ia.
16:5 Dan ia berkata kepada Korah dan segenap kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya, dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya; orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.
16:6 Perbuatlah begini: ambillah perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya,
16:7 bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN, dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!"
Mereka merasa dipakai, malah menuduh Musa meninggi-ninggikan diri. Padahal dia yang sebenarnya seperti itu, merasa lebih dipakai dari yang lain, meninggikan diri dari yang lain. Ini jangan terjadi pada kita.
Akibatnya Korah ditelan bumi dan binasa, seperti tongkat kayu yang hancur tanpa bekas. Kalau baca ayat selanjutnya bumi membuka mulutnya menelan kumpulannya Korah dan menelan semuanya. Ini jangan terjadi dalam diri kita. Ketika mulai bersungut-sungut di dalam pelayanan, bukan meningkat pelayanannya, rohaninya bukan malah meningkat tetapi merosot sampai binasa, sampai tidak ada bekasnya lagi. Dia tidak ada dalam pembangunan Tubuh Kristus. Mulai dari tidak ada dalam gereja, tidak ada dalam persekutuan, hilang tidak tahu di mana, sampai binasa.
Itu sebabnya perlu tongkat Harun yang bertunas, berbunga dan berbuah badam. Itu menunjukan pekerjaan Roh Kudus. Sekarang kita pelajari proses tongkat Harus bertunas, berbunga dan berbuah badam = Roh Kudus mengurapi, memenuhi sampai meluap-luap di dalam kita.
1. Mengambil sebuah tongkat. Tongkat itu kayu yang diambil dari pohon, terpisah dari akarnya. Aritnya kita harus mengalami kelepasan dari akar-akar dosa! Mau dipakai Tuhan, kita harus lepas dari akar-akar dosa, yaitu akar kejahatan, akar kenajisan dan akar kepahitan. Kalau masih ada akar-akar ini tidak akan ada Roh Kudus. Kalau ada akar kejahatan, kenajisan dan kepahitan lalu berbahasa roh, dipertanyakan itu! Bisa saja burung merpatinya sudah tidak ada, tinggal tahinya diperdagangkan. Harus lepas dari akar dosa, kejahatan, kenajisan dan kepahitan.
a) Akar kejahatan
I Timotius 6:10
6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Kalau ada ikatan uang, bukannya dipakai tetapi justru malah menjadi penghalang dalam pembangunan Tubuh Kristus. Bahan-bahan pembangunan Tabernakel dikumpulkan dari orang-orang yang terdorong hatinya. Pembangunan Bait Allah oleh Salomo juga demikian. Sekarang kita bukan lagi pembangunan Tabernakel atau Bait Allah secara jasmani tetapi secara rohani, itulah Tubuh Kristus. Kalau ada ikatan akan uang tidak akan bisa.
Bangsa Israel mau masuk Kanaan, sudah menang menghadapi Yerikho, tetapi menghadapi Ai yang kecil mereka kalah. Kenapa? Karena ada dosa Akhan, dia mencuri barang-barang yang dikhususkan untuk Tuhan. Itu akar kejahatan!
Pelayanan Yesus di bumi dengan murid-muridNya, ada Yudas di situ yang menjadi pengkhianat karena akar kejahatan, cinta akan uang. Gereja mula-mula sudah terbentuk, sementara berkembang, ada Ananias dan Safira yang mencuri karena cinta akan uang.
Kalau cinta akan uang ini menghambat pembangunan Tubuh Kristus. Kalau sudah ada cinta akan uang pasti ada kusta, ada kebenaran diri sendiri. Ingat Gehazi hamba Elisa. Waktu Naaman sudah disembuhkan dari penyakit kustanya, Naaman menawarkan harta yang indah-indah kepada Elisa tetapi Elisa tolak. Namun Gehazi ingin, dia kejar Naaman dan berdusta ada rombongan nabi datang. Naaman memberikan dia beberapa, dia bisa membeli kebun dan sebagainya. Begitu Gehazi masuk dalam rumah, Elisa bertanya dari mana kau. Gehazi menjawab kalau dia tidak pergi ke mana-mana. Elisa berkata hatiku ikut waktu kamu pergi kepada Naaman, sekarang sudah mendapat harta bisa beli kebun dan sebagainya, tetapi kusta Naaman melekat padamu dan keturunanmu.
Seperti itulah kalau ada ikatan akan uang, cinta uang, nanti ada kebenaran diri sendiri. Membenarkan diri dengan cara menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan dan juga menyalahkan setan.
II Raja-raja 5:25-27
5:25 Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!"
5:26 Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan,
5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.
Ini akar kejahatan menimbulkan kusta, kebenaran diri sendiri. Orang kusta tinggal terasing, tinggal di luar, tidak boleh tinggal di rumahnya, tidak boleh tinggal dalam perkemahan orang Israel. Jadi kalau ada kusta, ada kebenaran diri sendiri, dia akan keluar dari pembangunan Tubuh Kristus.
b) Akar kenajisan, ini mengarah pada dosa makan minum yaitu merokok, mabuk minuman keras, narkoba, pesta pora dan dosa kawin mengawinkan dosa seks dengan bagai macam bentuknya. Ini juga menimbulkan kusta! Ada kebenaran diri sendiri, kenapa kamu selingkuh? Bagaimana suamiku berbuat begini! Itu kusta, ada kebenaran diri sendiri, mengaku tetapi salahkan orang! Juga anak kepada orang tua ‘papa dengan mama sudah setengah mati kasih besar ngana, ini ngana punya balasan!’ anaknya malah jawab bagaimana papa mama tidak restui saya dengan dia makanya torang lakukan. Ini kenajisan! Menimbulkan kusta.
Imamat 13:45-46
13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
13:46 Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.
Kenajisan ini bukan hanya dari perbuatan tetapi bisa dari perkataan, berseru najis-najis. Bisa dilihat ada akar kenajisan juga dari penampilan. Apa itu? Pakaian cabik-cabik, pakaian yang mempertontonkan daging. Khususnya kaum wanita, pakaian belum selesai dijahit sudah dipakai! Tetapi begitu ditegur malah marah, dibilang kuno, ketinggalan zaman, model seperti ini lagi tren. Akhirnya susah sendiri, duduk setengah mati. Dari penampilan, perkataan, sampai perbuatan, inilah akar kenajisan, menimbulkan kusta!
c) Akar kepahitan.
Ibrani 12:15
12:15 Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Akar kepahitan itu mulai dari iri, benci, marah waktu ditegur. Mungkin di depan hamba Tuhan iya om, tetapi dalam hati dia marah, tidak terima. Sampai kebencian tanpa alasan. Ini juga menimbulkan kusta! Ingat raja Uzia, sudah salah dalam tahbisan, ditegur malah marah, akhirnya kena kusta.
II Tawarikh 26:16-18
26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
Setelah ditegur seharusnya berterima kasih ‘iya saya sudah salah’. Tetapi ini malah marah.
II Tawarikh 26:19
26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
Begitu marah kepada hamba Tuhan yang menegur dan mengingatkan kita, kalau hamba Tuham marah kepada hamba Tuhan lain yang dipakai Tuhan dengan amarah yang meluap-luap, itu sudah kena kusta. Ini jangan terjadi dalam kehidupan kita, akar-akar ini harus dicabut dan dilepaskan, jangan ada pada kehidupan kita sekalian.
Sesudah lepas dari akar dosa, lanjutkan hidup menurut kehendak Tuhan. Tongkat itukan ada ukurannya. Dahan diambil, dipotong sesuai ukuran. Ini menunjuk kehidupan yang hidup seturut kehendak Tuhan. Lepas dari akar dosa, hidup menurut kehendak Tuhan.
2. Tongkatnya diletakan di hadapan Tuhan semalam-malaman. Besoknya diambil oleh Musa. Artinya setelah kita lepas dari akar dosa, hidup menurut kehendak Tuhan, kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Itu bukti kita lepas dari dunia dengan segala pengaruhnya.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Pengaruh dunia membuat kita tidak setia. Pengaruh dunia bisa kesibukan, pekerjaan, kesenangan dunia dan juga kesulitan dunia. Ayo kita lepas dari semua itu.
Biarlah kita ditaruh di hadapan Tuhan, berarti kita membelakangi dunia, kita tidak lagi terpengaruh dengan dunia, kita menghadap Tuhan. Sebaliknya, kalau terikat dengan dunia, membuat tidak setia dalam ibadah pelayanan, dia membelakangi Tuhan dan menghadap dunia. Nasibnya akan seperti Yudas Iskariot, waktu dia mati, dia jatuh tertelungkup, Tuhan di belakang, dunia di hadapannya. Dia benar-benar memeluk bumi.
Kisah Para Rasul 1:16-18
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
Bukti dia membelakangi Tuhan adalah dia memeluk bumi, jatuh tertelungkup itu memeluk bumi, membelakangi langit, membelakangi Tuhan. Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita. Apalagi kami hamba Tuhan, jangan memeluk bumi! Harun adalah imam, Korah juga orang Lewi, hamba Tuhan. Seharusnya tongkat itu diletakan di hadapan Tuhan. Kita mau setia berkobar-kobar sampai garis akhir. Menghadapi pengaruh dunia ini kita harus berjuang, perjuangkan ibadah pelayanan, Tuhan tidak pernah menipu! Kalau mau beribadah melayani Tuhan, tidak mau terikat dengan dunia, Tuhan pasti buka jalan! Ayo kita berjerih payah dan berjuang untuk ibadah pelayanan, Tuhan sudah menjamin, ada janji yang double untuk hidup ini dan hidup yang akan datang. Tuhan sediakan semuanya bagi kita sekalian.
I Timotius 4:7-10
4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Contoh kehidupan yang bagaikan tongkat kayu yang diletakan semalam-malaman di hadapan Tuhan, contoh kehidupan yang setia melayani Tuhan sampai garis akhir, bahkan rela berkorban segala-galanya itulah rasul Paulus. Dia bagaikan tongkat kayu yang sudah lepas dari akar yang diletakan di hadapan Tuhan. Buktinya apa? Dia bukan telungkup tetapi terlentang.
Kisah Para Rasul 22:25
22:25 Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?"
Paulus disesah karena dia melayani bukan karena curi ayam atau berbuat dosa. Dia ditelentangkan, berarti menghadap Tuhan dan membelakangi bumi! Inilah Paulus, setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sekalipun harus berkorban apa saja.
Paulus sudah lepas dari akar kejahatan, akar kenajisan dan akar kepahitan serta dia setia sampai garis akhir. Apa buktinya Paulus sudah lepas dari akar kejahatan?
Kisah Para Rasul 20:35
20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Lepas dari akar kejahatan, tidak ada ikatan uang. Lebih bahagia memberi dari pada menerima. Kita teladani Paulus seperti Paulus meneladani Yesus.
Paulus lepas dari akar kenajisan. Mana buktinya? Paulus tidak menikah, tetapi dia bisa mengajar tentang kesucian nikah.
I Korintus 7:1-16 (Perikop:tentang perkawinan)
Hamba Tuhan kalau dipanggil untuk menikah harus menikah. Kalau memang dipanggil untuk tidak menikah yah jangan menikah, tetapi bisa mengajar tentang perkawinan karena menjaga kesucian.
Paulus lepas dari akar kepahitan. Berkali-kali dia didera tetapi tidak pernah dia membalas. Bahkan Paulus mengajar bahwa pembalasan itu haknya Tuhan. Ini sudah lepas dari akar kepahitan. Saya belajar seperti itu, ketika diperhadapkan dengan tuduhan ini dan itu, saya belajar diam, tidak usah membela diri, nanti Tuhan yang bela sebab pembalasan itu miliknya Tuhan.
Roma 12:19
12:19 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.
Tidak perlu saya bilang saya yang benar, cukup diam saja, nanti Tuhan yang tunjukan kebenaran, Tuhan pasti nyatakan. Tugas kita melayani Tuhan saja. Saya selalu ingat pesan bapak gembala, layani Tuhan saja itu pekerjaan Tuhan!
3. Bertunas. Bertunas itu berarti ada tanda kehidupan. Roh Kudus memberi hidup, buktinya kita lepas dari daging, dari keinginan dan hawa nafsu daging.
Yohanes 6:63
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Daging ini membuat tidak bisa taat, bahkan tidak mungkin taat. Kalau ada Roh Kudus, kita lepas dari daging, kita bisa taat dengar-dengaran pada Firman apapun resiko yang dihadapi. Kalau daging dimatikan maka kita bisa taat, rohani kita hidup. Kalau sudah hidup baru bisa melayani, dipakai oleh Tuhan.
4. Berbunga. Kalau rohani sudah hidup maka Tuhan memberikan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus kepada kita. Karunia Roh Kudus itu kemampuan ajaib dari Tuhan. Kita bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Lepas dulu dari dosa, dari dunia, dari daging maka pasti diberikan karunia Roh Kudus. Semakin benar, suci dan taat semakin bertambah karunia-karunianya.
Bunga itu indah. Jadi kalau kita dipanggil untuk melayani Tuhan, mungkin ada kaum muda yang dipanggil untuk menjadi hamba Tuhan sepenuh, jangan takut, kalau kita melayani Tuhan maka hidup kita ditata menjadi indah, bagaikan bunga-bunga yang indah. Tuhan menata rapi, hidup kita menjadi indah pada waktunya
5. Berbuah. Roh Kudus menolong kita untuk berbuah = berubah.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Kita berbuah sampai memiliki buah roh.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Kasih, sukacita, damai sejahtera, itu tabiat Allah Bapa.
Kesabaran, kemurahan, kebaikan, itu tabiat Anak Allah.
Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, itu tabiat Allah Roh Kudus.
Roh Kudus mengubahkan kita sehingga kita bisa kembali segambar dengan Allah Tritunggal. Kita memiliki gambar Allah Tritunggal di dalam kita. Dulu memang manusia diciptakan segambar dengan Allah Tritunggal tetapi sudah dirusak oleh setan. Sekarang Tuhan sedang memproses, membentuk kita kembali lewat kekuatan Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Kita dibaharui sehingga ada buah-buah roh yang berkenan kepada Tuhan. Buah itu bisa dinikmati, bisa menyenangkan dan memuaskan Tuhan, juga dinikmati oleh sesama. Coba kalau paling sedikit ada penguasaan diri, kita berkenan kepada Tuhan, menyenangkan Tuhan dan juga menyenangkan sesama.
Hasilnya kalau kita bisa berubah menjadi manusia rohani yang segambar dengan Allah:
a) Kejadian 1:26-27
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Manusia yang diciptakan segambar dengan Allah diberikan kuasa untuk menaklukan ikan-ikan, burung-burung dan binatang-binatang di darat. Ikan di laut menunjuk antikristus, binatang yang keluar dari dalam laut. Burung-burung di udara menunjuk naga, setan dengan roh jahat dan roh najisnya. Binatang-binatang di bumi, itu nabi palsu dengan roh dusta dan ajaran palsunya. Sumber segala kesulitan, sumber segala air mata, sumber segala penderitaan, semua yang jelek-jelek itu dari trio setan. Tetapi kalau kita dibaharui kita mengalami kemenangan .
Hasil pertama ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal. Kita pasti menang! Apapun masalah yang dihadapi terus menang dari setan.
b) Ketika Tuhan menciptakan sepasang nikah yang segambar dengan Allah Tritunggal, Tuhan berkata sungguh amat baik. Penciptaan hari pertama dan seterusnya Tuhan berkata semua baik, kecuali penciptaan cakrawala. Khusus hari keenam penciptaan sepasang nikah, Tuhan berkata sungguh amat baik.
Kejadian 1:31
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Dulu di penghujung hari keenam di minggu kejadian Tuhan menciptakan sepasang nikah yang segambar dengan Allah dan Tuhan berkata sungguh amat baik. Sekarang kita sudah berada di penghujung hari keenam minggu ketebusan, Tuhan mau menciptakan sepasang nikah yang rohani antara Yesus Mempelai Pria Sorga Adam yang terakhir dengan kita gereja Tuhan Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, kita mau disatukan dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Semakin berbuah semakin baik, semakin berubah kehidupan kita, semakin baik. Sampai segambar dengan Allah, sungguh amat baik, sempurna!
Malam ini kita minta Roh Kudus, biar Roh Kudus menguasai kehidupan kita. Lepas dari akar dosa, lepas dari dunia, lepas dari daging, karunia-karunia Roh Kudus dicurahkan kepada kita. Kita dipakai oleh Tuhan, hidup kita menjadi indah. Kita dibaharui sempurna seperti Dia. Di hadapan kita ada perjamuan suci, Yesus rela mati tergantung pada sepotong kayu kasar untuk kita kita bisa menjadi tongkat yang bertunas, berbunga dan berbuah badam.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar