20250119

Kebaktian Umum, Minggu 19 Januari 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

                                 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:6-7

14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

 

Ada penghakiman dan penghukuman yang diberitahukan. Pasal 14:1-5 bicara pengikutan kepada Yesus. Lalu ayat 6 dan 7 ada penghakiman dan penghukuman. Ditujukan bagi siapa?

1.      Dunia ini dengan segala isinya yang menolak Yesus.

2.      Orang yang sudah mengikut Yesus tetapi tidak sungguh-sungguh.

 

Tetapi sebelum itu Tuhan memberitahukan lewat malaikat yang diutusNya. Jadi Tuhan tidak menghukum sebelum menyatakan keputusannya. Diperingatkan dulu, kalau tidak mau menanggapi baru dihukum. Tuhan memberitahukan akan ada penghakiman dan penghukuman lewat malaikat yang diutusNya.

Amos 3:7

3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.

 

Di sini utusan Tuhan adalah nabi. Dalam Wahyu utusan Tuhan adalah malaikat. Nabi ada kaitan dengan Firman nubuatan, sedangkan malaikat menunjuk gembala. Jadi kalau digabung, utusan Tuhan adalah gembala yang Tuhan percayakan Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Firman nubuatan dan Firman pengajaran tidak bisa dipisah, itulah yang disebut Firman pengajaran yang benar.

 

Kalau kita dilayani oleh gembala yang Tuhan percayakan Firman pengajaran yang benar, tujuannya adalah supaya kita luput dari penghakiman dan penghukuman atas dunia ini. Kita harus berbahagia dan bersyukur. Makanya Firman pengajaran ini dikatakan Firman kasih karunia, tidak semua orang mendapatkan. Kalau kita bisa menerima Firman pengajaran itu kasih karunia, digembalakan dalam pengajaran yang benar, itu kasih karunia Tuhan.

 

Kita periksa dalam Alkitab bukti bahwa gembala itu utusan Tuhan dan dipercaya Firman pengajaran yang benar.

II Petrus 1:20-21

1:20 Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri,

1:21 sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.

 

Buktinya adalah Firman yang dia sampaikan bukan berdasarkan tafsiran sendiri, tetapi diilhamkan Roh Kudus = dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Bapak ibu teliti, saya menyampaikan Firman menurut tafsiran saya sendiri atau ayat yang disampaikan diterangkan berdasarkan ayat-ayat yang dalam Alkitab.

 

Itu dari sisi Firman yang diberitakan, sekarang kita lihat dari sisi pribadi gembala. Disebutkan dia berbicara atas nama Tuhan. Apa artinya berbicara atas nama Tuhan?

1.      Melayani dengan kerendahan hati, bukan mengedepankan namanya atau pribadinya. Melayani dengan kerendahan hati, tidak sombong! Merasa tidak mampu sehingga hanya bergantung pada Tuhan.

 

2.      Melayani tidak sembarangan, ada persiapan sungguh-sungguh sebelum khotbah. Mengapa? Sebab apa yang dikhotbahkan hamba Tuhan menentukan nasib hidup jemaat sekarang sampai di akhirat. Artinya hidup kekal bersama Yesus atau kematian kekal di neraka. Kalau saya gembala tidak punya persiapan yang sungguh-sungguh, lalu apa yang saya ucapkan diterima oleh jemaat ternyata membawa jemaat pada kebinasaan, saya akan dituntut pertanggung jawaban oleh Tuhan! Doakan saya supaya dalam persiapan selalu sungguh-sungguh.

 

3.      Melayani Tuhan dengan tanggung jawab sepenuh! Sehingga ketika diperlukan sudah siap. Alkitab katakan siap sedialah baik atau tidak baik waktunya.

 

Ada 3 hal yang diserukan oleh Malaikat atau gembala supaya kita bisa hidup kekal. Kalau ini dilakukan maka kita hidup kekal, kalau tidak dilakukan binasa.

1.      Takutlah akan Tuhan. Ini membawa kita untuk dimeterai oleh Tuhan baik dimeterai Firman, darah Tuhan dan juga dimeterai nama Tuhan.

2.      Muliakanlah Tuhan.

3.      Sembahlah Tuhan.

 

Kita bahas poin kedua, muliakanlah Tuhan. Gembala lebih dulu memuliakan Tuhan. Kalau gembala hanya memalukan Tuhan, jangan datang beribadah! Kasihan kita yang datang, nasib kita terkatung-katung, tidak jelas sorga atau neraka. Lebih baik yang pasti saja, lihat gembalanya memuliakan Tuhan, menyembah Tuhan, kalau tidak jangan digembalakan. Mulai dari hamba Tuhan dulu. Dia yang menyerukan takut Tuhan, berarti dia lebih dulu takut Tuhan. Dia menyerukan muliakan Tuhan, berarti dia lebih dulu memuliakan Tuhan. Dia menyerukan sembahlah Tuhan, berarti dia lebih dulu harus tahu menyembah Tuhan.

 

Memuliakan Tuhan itu dalam segala hal, setiap saat memuliakan Tuhan, yaitu:

1.      Amsal 3:9

 3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,

 

Memuliakan Tuhan dengan harta kita. Tuhan memberkati kita, ada berkat-berkat Tuhan berikan kepada kita, ayo pakai untuk memuliakan Tuhan. Harta kekayaan jangan sampai menjadi sandungan bagi kita sehingga tidak selamat. Karena bisa terjadi demikian, harta kekayaan jadi sandungan. Orang Israel diberkati luar biasa oleh Tuhan. Dari budak yang diperhamba 400 tahun, begitu keluar dari Mesir, mereka merampasi orang-orang Mesir. Orang Mesir memberikan harta yang banyak kepada mereka. Mereka diberkati, tetapi dalam perjalanan menuju ke Kanaan, harta itu menjadi sandungan bagi mereka. Harta mereka dipakai membuat anak lembu emas. Harta kekayaan bisa menjadi sandungan!

Yehezkiel 7:19-20

7:19 Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.

7:20 Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya cemar bagi mereka.

 

Ayo kita periksa, harta kekayaan yang Tuhan berikan sudahkah kita pakai untuk memuliakan Tuhan atau malah tersandung dengan harta kekayaan yang ada. Praktek tersandung pada harta kekayaan:

a)      Harta kekayaan menjadi ikatan sehingga membuat kita kikir tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Tetapi kalau untuk hal-hal yang menyenangkan daging kita bisa habis-habisan.

I Timotius 6:20

6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,

 

Bagaimana dia mau memberi, karena kekayaan itu dia dapat dengan memburu uang, betul-betul hidupnya memburu uang. Itulah harta menjadi ikatan, terikat akan uang membuat menjadi kikir, tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan untuk sesama yang membutuhkan.

 

b)      Harta menjadi kecongkakan, menjadi kesombongan = bersandar pada kekayaan, mengandalkan kekayaan, sehingga tidak ada lagi hubungan dengan Tuhan. Tidak mau beribadah, tidak mau melayani Tuhan. Dia pikir sudah diberkati, sudah kaya, ngapain beribadah lagi. Contohnya orang kaya yang bodoh.

Lukas 12:15

12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

 

Kalau sudah bersandar pada kekayaan sampai lupa Tuhan, itu sama dengan tamak!

 

Lukas 12:16-21

12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.

12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.

12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

 

Tidak ada lagi kaitannya dengan Tuhan, orang kaya ini sudah tidak ingat Tuhan lagi, semua untuk kesenangan daging! Sudah tidak peduli Tuhan, sampai ada yang berkata ngapain kamu beribadah, memangnya Tuhan kasih kamu nasi! Ibadah-ibadah, memangnya gereja kasih makan! Punya harta kekayaan tetapi tidak bisa meluputkan dari kemurkaan. Makanya jangan andalkan itu, andalkan Tuhan selalu.

 

Yang belum punya harta melimpah, kesempatan mengandalkan Tuhan lebih dari segala sesuatu. Yang punya ayo jangan bersandar pada itu, andalkan Tuhan, kosongkan diri. Kalau kita sudah nol sekarang, kesempatan bersandar kepada Tuhan. Yang sudah plus ayo nolkan, untuk bersandar kepada Tuhan, bukan mau bersandar pada apa yang ada di dunia ini.

 

c)      Harta menjadi berhala = serakah!

Kolose 3:5

3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

 

Menjadi serakah yaitu merampas milik Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus dan juga merampas milik sesama. Kalau sekarang bukan hanya milik Tuhan dirampas tetapi juga kepercayaan Tuhan kepada gembala untuk menerima perpuluhan itu juga dirampas. Gembala tidak diberikan lagi hak untuk menerima perpuluhan dari jemaat. Semua diatur oleh gereja, nanti gembala tinggal digaji. Kalau seperti itu berarti sama saja dengan orang dunia, melayani hanya cari gaji, cari uang. Kalau di dunia tidak dapat gaji bisa demo. Mungkin tidak demo sebab malu, tetapi melayani sudah asal-asalan, pikirnya gaji sudah tidak keluar, ngapain melayani sungguh-sungguh.

 

Biarlah kita memuliakan Tuhan dengan harta kita. Prakteknya:

a)      Memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Memberi ini bukan nanti banyak baru bisa memberi. Memberi itu soal hati, kalau hati sudah disucikan, bisa memberi. Janda yang miskin memberi 2 peser, itu seluruh nafkahnya. Yesus katakan pemberiannya itu lebih dari pemberian orang-orang kaya yang ada di situ! Jadi bukan nanti kaya baru bisa memberi. Sidang jemaat Makedonia dalam keadaan miskin dan dicobai bisa memberi sampai dia memberi seluruh hidupnya. Jadi memberi itu tergantung hati nurani yang sudah disucikan.

 

b)      Harta kekayaan menjadi sarana untuk kita beribadah melayani Tuhan. Jangan dimakan semua, harus disisihkan untuk ibadah pelayanan, jadi sarana untuk beribadah melayani Tuhan, untuk kita diisi dengan harta sorgawi yaitu Firman, roh dan kasih Tuhan. Tuhan berkati dengan berkat-berkat yang ada, jangan lupa ada rumput untuk hewan ternak. Hewan ternak itu untuk ibadah, jadi ada berkat untuk ibadah.

Ulangan 11:14-15

11:14 maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu,

11:15 dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang.

 

Jadi kalau kita habiskan berkat untuk diri sendiri, tidak dipakai untuk ibadah, berarti kita makan rumput seperti hewan! Kita mau jadi mempelai wanita Tuhan, bukan menjadi hewan.

 

c)      Amsal 3:9

3:9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,


Muliakan Tuhan dengan hasil pertama, itu milik Tuhan. Kembalikan milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahkan khusus. Tuhan tidak serakah, dari 10 hanya 1 Tuhan minta, 9 untuk kita. Dari 9 ini kita keluarkan juga persembahan khusus. Perpuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan. Yang Tuhan lihat pengakuannya, bukan jumlahnya banyak tetapi kita mengaku kita sudah diberkati oleh Tuhan. Perpuluhan dasarnya kebenaran, kalau 100.000 perpuluhannya 10.000. Kemudian persembahan khusus ucapan syukur kita sudah diberkati oleh Tuhan, dasarnya kerelaan, bisa lebih banyak dari perpuluhan, bisa lebih kurang dari perpuluhan
, yang penting rela.

 

2.      I Korintus 6:20

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

 

Memuliakan Tuhan dengan tubuh.

Roma 12:1

12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

 

Kita muliakan Tuhan dengan tubuh kita, yaitu:

a)      Mempersembahkan tubuh yang hidup kepada Tuhan. Sekalipun hidup, tetapi kalau berbuat dosa ya mati! Rasul Paulus mengatakan aku ini memiliki tubuh maut, tubuh celaka!

 

Apa itu tubuh yang hidup? Tubuh yang dikuasai Roh Kudus, hasil ketekunan dalam ibadah raya!

Roma 8:13

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

 

Kalau melakukan perbuatan daging, perbuatan dosa, itu tubuh yang mati, jangan persembahkan kepada Tuhan. Tubuh yang hidup dikuasai Roh Kudus, hasil ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karuniaNya. Sekarang periksa, kita sudah memberikan tubuh yang hidup atau belum. Kalau tubuh yang hidup pasti bergerak. Jadi tubuh yang hidup adalah tubuh yang aktif melayani Tuhan, jangan pasif. Kalau di dunia kita bekerja keras, di ladang Tuhan lebih keras lagi! Rasul Paulus mengaku dia orang paling berdosa dari semua rasul, tetapi dia mendapat kasih karunia sehingga dia bekerja lebih giat dari yang lain! Aktif melayani Tuhan, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

 

b)      Mempersembahkan tubuh yang kudus.

Yohanes 17:3,17

17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Tubuh yang kudus adalah tubuh yang dikuasai Firman pengajaran yang benar. Ini hasil ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, di mana Yesus Anak Allah menyucikan kita secara terus menerus lewat Firman pengajaran dan korbanNya yaitu perjamuan suci. Akan ada waktunya seperti gereja mula-mula tiap-tiap hari di Bait Allah, nanti kita juga begitu, tiap-tiap hari di Bait Allah. Sekarang sedang menuju ke sana.

 

c)      Mempersembahkan tubuh yang berkenan kepada Tuhan.

Matius 17:5 (Perikop: Yesus dimuliakan di atas gunung)

17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

 

Jadi tubuh yang berkenan kepada Tuhan adalah tubuh yang dikuasai kasih Allah, hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas), kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Apa bukti kita sudah dikuasai oleh kasih Allah? Taat dengar-dengaran pada segala Firman! Bukan dipilah-pilah, yang cocok bagi daging di taati, yang tidak cocok diabaikan.

Yohanes 14:15

14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

 

Jadi kalau disimpulkan memuliakan Tuhan dengan tubuh adalah lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok = tergembala dengan benar dan baik. Bawalah hidup kita untuk tergembala, tekuni 3 macam ibadah pokok.

 

Kita ini sudah dibeli lunas oleh darah Yesus. Jadi tubuh kita, hidup kita ini bukan milik kita lagi tetapi miliknya Tuhan. Jadi kalau Tuhan suruh ayo ikut ibadah pendalaman Alkitab, kita harus datang. Dalam ibadah raya harus datang, ibadah doa datang, tekuni! Kita harus sadar, saya ini sekarang adalah milik Tuhan, bukan hak saya mau seenaknya, sebab kita sudah dibeli oleh darah Yesus.

I Korintus 6:20

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

 

Sesuatu yang kita beli, bisa kita pakai sesuka kita. Tidak ada orang yang berhak melarang sebab kita yang beli, kita yang punya. Begitu juga Tuhan, kita sudah dibeli Tuhan, seharusnya kita serahkan hidup kita untuk melayani Tuhan. Tetapi kadang kita protes Tuhan, melawan Tuhan.

 

Kalau tidak mau melayani Tuhan dengan Tubuh, tidak mau tergembala, bisa terjual kembali di dalam dosa sehingga tubuhnya tetap tubuh maut.

Roma 7:14,24

7:14 Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.

7:24 Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?

 

Seharusnya diubahkan menjadi tubuh yang mulia tetapi ini tetap tubuh maut, hanya untuk binasa! Manusia darah daging yang dikuasai dosa hanya untuk binasa. Tuhan sudah membeli kita, jangan terjual lagi!

 

Begitu tidak menekuni penggembalaan akan terjual lagi di dalam dosa. Pengalaman saya waktu sudah tidak tekun dalam penggembalaan, terjual lagi dalam dosa. Tuhan berikan pekerjaan tetapi tidak bisa bertekun dalam 3 macam ibadah, akibatnya terjual lagi dalam dosa. Tetapi syukur masih ada rasa takut akan Tuhan sehingga bertindak mengutamakan penggembalaan, saya tertolong.

 

Darah Yesus sudah menebus kita, telah membeli kita, sebab itu harus berjuang untuk memuliakan Tuhan dengan tubuh ini, jangan menyerah!. Memang Ayub mengatakan hidup kita di dunia ini seperti orang perang. Kalau namanya perang yah berjuang menghadapi tantangan dan musuh di depan.

Ayub 7:1

7:1 "Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?

 

Ayub 7:1 (Terjemahan Lama)

7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.

 

Jangan perang dalam rumah tangga, bukan itu yang dimaksud. Hidup kita di dunia ini seperti orang perang. Peperangan kita melawan setan penguasa dunia yang mau mengikat kita supaya tidak tergembala. Ini yang harus kita perangi, bukan memerangi guru kita di sekolah, bos kita, bukan melawan pemerintah.  

I Yohanes 5:19

5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.

 

Semua dunia ini sudah dikuasai oleh iblis, makanya jangan lengah, dia pintar! Dia ganggu kesehatan kita sehingga tidak beribadah. Dia sodorkan kesibukan dunia sehingga tidak beribadah lagi. Dia sodorkan kesenangan dunia, sudah senang tidak beribadah. Ia pakai kesulitan hidup dan banyak yang kalah waktu menghadapi kesulitan. Ketika sudah sulit tidak bisa beribadah, itu sudah diikat oleh setan.

 

Ayo kita berjuang dan kita berjuang tidak sendiri, ada Panglima perang kita yaitu Yesus. Andalkan saja Yesus, nanti Dia yang berperang ganti kita! Yang penting kita menyenangkan Dia, nanti Yesus yang berperang ganti kita. Kalau perang pada umumnya, panglima yang komando, yang maju para prajurit, tetapi kalau di dalam Tuhan kita serahkan semua kepada Tuhan maka Yesus panglima perang kita yang berperang ganti kita. Kita berdoa saja Tuhan saya mau beribadah tetapi boss saya kasih pekerjaan yang membuat saya tidak bisa beribadah, Tuhan tolong saya, jamah hati boss. Tuhan yang bekerja, berperang ganti kita.

II Timotius 2:3-4

2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.

2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

 

Jadi kalau kita mau berjuang maka Tuhan yang perjuangkan ibadah kita. Tuhan saya mau ibadah tetapi study saya menghalangi, Tuhan tolong. Nanti Tuhan yang berperang ganti kita, bisa dipindahkan jadwal pelajarannya sehingga bisa beribadah. Ada saja cara Tuhan, luar biasa cara Tuhan sehingga kita bisa beribadah.

 

Tuhan yang berperang ganti kita. Tugas kita hanya menyerahkan semua kepada Tuhan. Jangan pusing soal penghidupan kita. Bukan berarti masa bodoh soal study, masa bodoh soal pekerjaan. Bukan! Artinya tetap sekolah, tetap bekerja, tetapi tetap andalkan Tuhan lebih dari segalanya, berjuang untuk ibadah pelayanan.

I Timotius 4:7-8

4:7 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

 

Dalam ibadah sudah ada jaminan untuk hidup sekarang dan hidup yang akan datang. Di sini taruhannya iman. Kalau hanya baca tok tanpa iman bisa berpikir jadi kalau ibadah-ibadah terus bagaimana kehidupan saya. Tetapi kalau kita punya iman maka ibadah memiliki janji untuk hidup sekarang ini dan hidup yang akan datang. Kita utamakan ibadah maka terjadilah pada kita demikian, ada jaminan dari Tuhan.

 

I Timotius 4:9-10

4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.

4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

 

Sekarang kami untuk beribadah perjuangannya lain lagi, anak-anak dilibatkan dalam ibadah. Kalau ikut pikiran daging kasihan mereka ini, kapan waktunya bermain, kapan waktunya mereka untuk menikmati masa kanak-kanak, tiap hari harus ibadah. Seperti itulah karena makan ayapan Allah, diajar untuk berjuang beribadah. Dan Tuhan tidak pernah menipu, sekalipun sering izin, izin, izin eh juara 1, karena perjuangkan ibadah. Sama kami dulu masih kecil, orang tua perjuangkan untuk ibadah, kami diberkati oleh Tuhan, Tuhan kasih prestasi yang baik di sekolah.

 

3.      Muliakan Tuhan dengan ucapan bibir.

Ibrani 13:15

13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

 

Mari mulut kita ini dipakai untuk memuliakan Tuhan. Apa yang keluar dari mulut itu dari hati kita. Perkataan itu menjadi perkataan yang kering kalau hatinya juga kering. Hatinya suci, mulutnya pasti suci! Pasti satu saat keluar perkataan yang tidak baik kalau hatinya kotor. Mungkin dia berupaya rem mulutnya untuk bicara yang baik, tetapi kalau hatinya kotor tetap pasti suatu saat terucap dari mulutnya. Kalau hati bersih mulutnya bersih, kalau kotor mulutnya kotor, hati najis mulutnya najis, hati kering perkataan juga kering.

 

Matius 15:18

15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.

 

Hati ini ibarat mata air, terpancar ke mulut. Suatu sumber yang tidak baik pasti mengeluarkan perkataan yang tidak baik juga. Contoh-contoh perkataan kering:

a)      Yakobus 3:6

3:6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.

 

Perkataan seperti api yang membakar. Karena hatinya penuh kebencian, hatinya penuh iri dan dendam sehingga yang keluar dari mulut ujaran kebencian, ucapan-ucapan yang hanya menimbulkan pertengkaran bagaikan api yang membakar. Kalau hati sudah penuh kebencian, iri pada seseorang, sekalipun mungkin senyum-senyum di depan orangnya, nanti satu saat dari mulutnya keluar bahasa yang tidak baik tentang orang yang dia benci itu. Hanya mengata-ngatai orang, menghina orang, menggosipkan orang, itu karena dari hatinya penuh kebencian.

 

b)      Yakobus 3:8

3:8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.

 

Perkataan buas dan penuh racun. Artinya apa? Perkataan-perkataan yang melemahkan iman orang lain. Salah satunya gosip bisa melemahkan, bahkan bisa mematikan iman orang lain. Yang menggosip imannya menjadi lemah sampai mati, yang kemakan gosip imannya juga menjadi lemah sampai mati. Jadi kalau ada orang yang bergosip, jangan mau dengar, itu racun! Hindarilah atau alihkan pembicaraan dari pada kena racun.  

 

c)      Yakobus 3:9-12

3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,

3:10 dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.

3:11 Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama?

3:12 Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.

 

Ini perkataan munafik, perkataan dusta! Keluar berkat, keluar kutuk. Pohonnya pohon ara tetapi menghasilkan buah zaitun. Semua perkataan kering ini hanya melemahkan dan mematikan yang mengucapkan dan orang yang mendengarkan.

 

Bagaimana supaya ucapan bibir bisa memuliakan Tuhan?

Mazmur 149:6

149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

 

Supaya mulut ini bisa memuliakan Tuhan maka di tangan harus ada pedang. Pedang menunjuk pedang Firman pengajaran, pedang di tangan berarti menjadi iman. Supaya mulut memuliakan Tuhan maka Firman yang kita dengar harus kita praktekan, mulutnya pasti mengeluarkan perkataan baik, memuliakan Firman. Sejauh mana kita mempraktekan Firman, sejauh itu mulut kita memuliakan Tuhan.

 

Hosea 14:3

14:3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

 

Permulaan memuliakan Tuhan dengan mulut adalah mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan jujur, itu bagaikan korban persembahan yang berbau harum bagi Tuhan. Kalau bisa mengaku dosa selanjutnya bisa bersaksi. Apa yang disaksikan? Kelemahan dan kekurangan kita yang sudah diubahkan oleh Firman pengajaran yang benar. Dari pada cerita kekurangan orang, lebih baik cerita kekuranganku yang sudah dibaharui, bukan kelemahan yang dipertahankan! Dulu saya begini, sekarang sudah begitu, lain dulu lain sekarang, itu kesaksian sederhana. Contoh perempuan Samaria, 5 kali kawin cerai, yang sekarang bukan suami yang sah. Tetapi begitu dikerjakan oleh Firman Tuhan dia bersaksi dan kesaksiannya adalah kesaksian yang hidup, memenangkan banyak jiwa kepada Yesus. Jangan hina orang yang hancur-hancuran dalam dosa, kalau dia sudah diubahkan maka kesaksiannya adalah kesaksian yang kuat, kesaksian yang hidup.

Yohanes 4:29,39

4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"

4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."

 

Apa yang dulu kita perbuat, dulu begini begitu tetapi telah dikerjakan oleh Firman, itu yang kita saksikan. Itu kesaksian hidup yang kuat untuk membawa jiwa datang kepada Tuhan. Bagaimana jiwa mau datang kalau kita bersaksi tetapi kesaksiannya tidak betul, itu kesaksian kosong! Apalagi kami hamba Tuhan khotbah pengajaran tetapi hidup tidak sesuai Firman. Khotbahkan apa yang sudah menjadi pengalaman hidup, itu Firman yang hidup, yang kuat yang bisa mengubahkan kehidupan kita sekalian.

 

Ucapan bibir yang memuliakan Tuhan = perkataan manis bagaikan air anggur yang sanggup membangunkan orang-orang yang sedang tidur.

Kidung Agung 7:9

7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

 

Siapa orang-orang yang sedang tidur?

a)      Sesama yang tertidur rohaninya. Termasuk mengucap syukur itu perkataan yang hidup dan manis yang bisa membangunkan orang yang sedang tidur. Mungkin isteri rohaninya sedang tidur, lihat suaminya mengucap syukur setiap hari, rohani isteri bisa terbangun. Mungkin suami rohaninya sedang tidur, dia lihat isteri selalu mengucap syukur, biarpun diapa-apakan selalu mengucap syukur, memuji Tuhan. Itu perkataan yang membangunkan orang yang sedang tidur. Ayo muliakan Tuhan. Pakai mulut ini hanya untuk bersaksi, untuk mengucap syukur, untuk menyembah Tuhan, memuliakan Tuhan senantiasa.

b)      Yesus yang tidur di buritan kapal, sementara perahu murid-murid dihantam angin dan gelombang. Artinya dengan perkataan kita yang bisa memuliakan Tuhan, hati Yesus akan tergerak oleh belas kasihan, dengan kuasa kebangkitanNya sanggup meneduhkan angin dan gelombang yang menerpa kehidupan kita sekalian. Angin badai gelombang apa yang yang menerpa? Apa yang dihantam? Mungkin nikah, buah nikah, ekonominya, pelayanannya, mulut kita tetap memuliakan Tuhan. Kalau dulu sudah ditolong, sekarang pasti ditolong dan nanti Tuhan pasti menolong. Berkali-kali Tuhan menolong, tidak pernah Dia tidak menolong kita asalkan dari mulut kita selalu memuliakan Tuhan, menyeru nama Tuhan, Dia pasti menolong kehidupan kita.

 

Mulut yang memuliakan Tuhan itu dari hati yang percaya. Yesus bangun, Yesus tergerak oleh belas kasihan dengan kuasa kebangkitanNya untuk meneduhkan angin dan gelombang yang menerpa kehidupan kita. Dengan mulut yang memuliakan Tuhan kita akan melihat hari-hari yang baik, masa depan yang baik, sampai kita mencapai pelabuhan damai sejahtera, Yerusalem Baru.

I Petrus 3:10

3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

 

Bibir kita hanya memuliakan Tuhan dari hati yang percaya. Siang ini apa persoalan yang kita hadapi, badai apa yang menerpa hidup kita, jangan terucap dari mulut kita keluhan, persungutan atau mempersalahkan Tuhan, mempersalahkan sesama. Tetap hati percaya dan mulut memuliakan Tuhan, pasti ditolong oleh Tuhan. Kita bisa berlayar menuju masa depan yang baik, berlayar sampai ke pelabuhan damai sejahtera Yerusalem yang Baru.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar