Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:6-10
14:6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
14:8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
Pada ayat-ayat ini ada 3 malaikat yang bicara tentang penghakiman. Dengan 2 atau 3 orang saksi maka perkara itu sah. Jadi dengan 3 malaikat yang bicara penghakiman menunjukan bahwa penghakiman dan penghukuman atas orang berdosa itu pasti terjadi, sampai pada penghukuman kekal di api neraka. Demikian juga hidup kekal di sorga pasti terjadi.
Matius 18:16
18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
Seorang malaikat membawa injil kekal dan memperdengarkan suaranya. Ini menunjukan kepada kita sebelum penghakiman dan penghukuman terjadi, Tuhan mengutus hambaNya kepada kita untuk memberitakan Injil yang kekal. Memberitakan Firman penginjilan, injil keselamatan kepada jiwa-jiwa baru yang belum percaya Yesus dan memberitakan Injil kemuliaan Firman pengajaran kepada orang yang selamat untuk dilakukan diterima dan dipraktekan supaya luput dari penghukuman.
Jadi sebelum Tuhan menjatuhkan hukuman, Dia beritahukan lebih dahulu kepada manusia. Kalau ada manusia yang akhirnya dihukum, jangan salahkan Tuhan itu kejam. Tuhan sudah peringatkan tetapi tidak mau dengar, akhirnya dia dihukum. Sekarang kita diperingatkan, ada hamba Tuhan diutus memberitakan Firman penginjilan dan Firman pengajaran supaya rohani kita dibentuk menjadi rohani yang sempurna seperti Yesus. Itulah gembala yang menangani kerohanian sidang jemaat. Diperbaiki kesalahan yang ada, dituntun dalam kebenaran, itu semua tugas dari gembala.
Jadi penggembalaan sangat penting, menentukan nasib kita di akhirat nanti. Hidup kekal di sorga atau kematian kekal di neraka. Kami hamba Tuhan jangan asal menangani sidang jemaat untuk membawa jemaat luput dari penghukuman Tuhan, bisa masuk kemuliaan Tuhan yang kekal.
Ada 3 hal yang diserukan malaikat atau hamba Tuhan supaya gereja bisa mencapai hidup kekal bersama Yesus.
1. Takutlah akan Allah.
2. Muliakanlah Tuhan.
3. Sembahlah Tuhan.
Kita pelajari poin pertama.
1. Takutlah akan Allah. Kami hamba Tuhan berseru, takutlah akan Allah. Berarti saya sebagai hamba Tuhan lebih dulu takut akan Allah.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa yang ada dalam perasaan manusia hanya ketakutan daging yaitu takut sesuatu di dunia ini sehingga tidak takut pada Tuhan.
Kejadian 3:10
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Sejak manusia jatuh dalam dosa sampai sekarang ini, yang ada dalam perasaannya adalah rasa takut sehingga tidak takut akan Tuhan. Kaum muda takut diputus pacarnya, mau ibadah atau pacaran. Diancam mau ibadah atau datang berkunjung ke sini, kalau tidak datang ke sini kita putus! Takut diputus akhirnya tidak ibadah, sudah nanti minggu depan saja ibadahnya, hari ini jalan-jalan dulu. Itu ketakutan daging.
Ketakutan daging atau ketakutan karena dosa, itu adalah tanda bahwa manusia itu sudah kehilangan kasih.
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Kehilangan kemuliaan Allah itu kehilangan kasih. Tetapi syukur kepada Tuhan, dalam I Yohanes pasal 4 kasih itu dinyatakan kepada manusia lewat Allah yang lahir sebagai manusia dalam pribadi Yesus. Dia mati di kayu salib mencurahkan kasihNya kepada kita. Kasih Yesus adalah kasih yang sempurna yang melenyapkan ketakutan daging.
I Yohanes 4:18
4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Yesus adalah wujud dari kasih Allah yang lahir menjadi manusia untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Kasih itulah yang melenyapkan ketakutan pada dosa. Ketakutan pada dosa hanya menimbulkan jarak antara kita dengan Tuhan. Semakin takut sesuatu di dunia ini, semakin jauh jarak dengan Tuhan. Takut kehilangan pekerjaan akhirnya tidak setia beribadah, takut nilainya tidak baik sehingga korbankan ibadah pelayanan, mulai ada jarak dengan Tuhan. Ketakutan daging itu menimbulkan jarak dengan Tuhan yang terus melebar sampai sejauh apa?
a) Lukas 16:24-26
16:24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
16:25 Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
16:26 Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.
Sampai sejauh jurang yang tidak terseberangi. Ini yang disebut jurang maut dalam Wahyu pasal 9, dari situ keluar belalang-belalang dengan sengat kalajengking. Itulah demon-demon dengan sengat dosanya.
Wahyu 9:1-4
9:1 Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi.
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
Kalau terus mempertahankan ketakutan daging, ketakutan karena dosa, maka kehidupan kitapun terpisah dari hadapan Tuhan sampai sejauh lobang jurang maut. Dari situlah keluar belalang-belalang yang akan menyiksa. Siapa yang disiksa? Orang yang tidak memiliki meterai Tuhan di dahinya.
b) Sejauh sorga dan neraka. Kalau ada ketakutan daging akan menenggelamkann orang itu di dalam neraka. Ada 8 dosa yang langsung menenggelamkan ke dalam neraka dan dibuka dengan penakut.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang 1penakut, orang-orang yang 2tidak percaya, orang-orang 3keji, orang-orang 4pembunuh, orang-orang 5sundal, 6tukang-tukang sihir, 7penyembah-penyembah berhala dan semua 8pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
8 dosa ini dibagi 3 kelompok:
1) Penakut dan tidak percaya, ini dosa yang melawan kebenaran. Penakut di sini adalah takut sesuatu di dunia sampai tidak takut Tuhan, sampai tidak bisa berbuat kebenaran. Atau melawan Tuhan, melawan kebenaran. Tidak percaya itu mulai dari bimbang terhadap pengajaran yang benar, bimbang terhadap kuasa Tuhan sampai tidak percaya lagi. Dia dengar Firman tetapi tidak percaya, masa bisa begitu. Ada lagi yang bersukacita mendengar, tetapi begitu diperhadapkan dengan tantangan membuat tidak percaya, bimbang. Seperti Herodes senang mendengar Yohanes Pembaptis menyampaikan Firman, tetapi hatinya bimbang sampai memenggal Yohanes Pembatis.
2) Orang keji, pembunuh, berbuat sundal, tukang sihir, penyembah berhala, ini melawan kesucian.
3) Pendusta, ini melawan kesempurnaan.
Wahyu 14:5
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Kalau tidak ada lagi dusta itu berarti tidak bercela, sempurna.
Syukur kepada Tuhan kasih yang sempurna sanggup melenyapkan ketakutan karena dosa dan mengubahkan menjadi takut akan Tuhan. Selama ini mungkin kita takut sesuatu sehingga tidak takut Tuhan, kasih Tuhan sanggup melenyapkan semua itu sehingga kita bisa takut akan Tuhan. Takut Tuhan berarti semakin dekat dengan Tuhan sampai menyatu dengan Tuhan selama-lamanya.
Bukti kita takut akan Tuhan dan mendekat pada Tuhan, sampai kita menyatu dengan Tuhan, duduk di takhta Tuhan adalah kita diberikan meterainya Tuhan.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Kita dimeterai dengan nama Tuhan di dahi kita, kita menjadi miliknya Tuhan. Kita tidak perlu takut lagi sesuatu di dunia ini karena kita miliknya Tuhan. Untuk apa takut, Tuhan pasti bela, Tuhan bersama dengan kehidupan kita. Tuhan memberikan kesempatan yang sama baik kepada bangsa Israel maupun kita bangsa kafir, semua diberikan kesempatan yang sama. Orang Israel asli diberikan kesempatan, tetapi sudah ditentukan jumlahnya hanya 144.000. Kepada kita bangsa kafir juga diberikan kesempatan untuk menerima meterai itu.
Wahyu 7:3-4,9
7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Ayat 4 itu dari bangsa Israel asli dan ayat 9 itu dari bangsa kafir.
Wahyu 7:13-15
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Yang melayani Tuhan siang dan malam di takhta sorga itu ada meterai dari Tuhan. Kita mengucap syukur kepada Tuhan sebab semua diberikan kesempatan, mau Israel asli, mau kita bangsa kafir diberikan kesempatan untuk menerima meterai nama Tuhan di dahinya.
Khusus kepada bangsa kafir, yang dimeteraikan adalah yang memakai jubah putih yang telah dicuci di dalam darah Anak Domba Allah. Artinya orang-orang yang tidak takut untuk berkorban bagi Tuhan. Kita berkorban apa saja, pengorbanan kita tidak hilang, justru membawa kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan karena dosa sehingga kita memiliki meterai nama Tuhan.
Di dalam Alkitab ada 3 meterai dari Tuhan. Proses menerima meterai nama Tuhan:
a) Keluaran 13:13,16
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
Menerima meterai darah penebusan = meterai kasih Tuhan. Siapa yang dimaksud dengan keledai? Itulah kita bangsa kafir. Waktu Simson mengalahkan orang Filistin dia berkata dengan rahang keledai bangsa keledai ini ku hajar. Itulah kita bangsa kafir kalau tanpa Yesus. Biar mau kaya kalau tanpa darah Yesus, semuanya hanya sia-sia, hanya untuk binasa. Batang leher dipatahkan artinya terpisah dari Yesus sebagai Kepala, tidak bisa menyembah Tuhan. Sebab itu perlu meterai darah penebusan, menerima meterai kasih Tuhan di tangan dan di dahi.
Proses menerima darah penebusan: Yesus mati menebus kita manusia. Jadi proses menerima darah penebusan adalah mengaku dosa setelah diampuni jangan diulangi lagi. Juga mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Waktu kita ini waktu yang sisa, ayo selesaikan dosa, sebab sudah tidak lama lagi waktunya. Jangan malah menambah dosa! Kita hamba Tuhan dipercaya pelayanan pendamaian. Khusus untuk hamba Tuhan dipercaya berita pendamaian. Kalau tidak damai, simpan dosa, misalnya tidak mabuk, merokok, berzinah tetapi iri, dengki, benci itu sama saja tidak punya darah penebusan. Tuhan tidak akan percayakan berita pendamaian. Hamba Tuhan sendiri tidak punya meterai darah penebusan, bagaimana mau melayani jemaat untuk menerima meterai darah penebusan dari Yesus sementara dia sendiri tidak damai.
Mulai dari apa dosa yang harus diselesaikan?
1) Diberi lambang pada tangan, artinya dosa-dosa yang sudah dilakukan itu yang kita selesaikan, termasuk dosa-dosa yang dikatakan. Kalau Firman tunjuk kesalahan kita, selesaikan! Kalau ada orangnya di situ datang dan selesaikan.
2) Darah ditaruh di dahi. Baru dosa dalam pikiran termasuk dosa keinginan dalam hati, ayo selesaikan! Akui kepada Tuhan, biar darah penebusan mengampuni dan membasuh kita, mencabut akar dosa.
I Yohanes 1:7-9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Darah penebusan, darah Yesus mengampuni sampai tidak berbekas lagi dan mencabut dosa supaya tidak terulang lagi! Periksa diri kita, sudahkah ada meterai darah penebusan. Kalau ada meterai darah penebusan buktinya menyelesaikan dosa. Kalau dosa sudah diselesaikan kita bisa hidup di dalam kebenaran. Yang kita lakukan hanya untuk kebenaran. Termasuk yang kita pikirkan yang benar! Bukan pikiran yang aneh-aneh. Yang kita katakan semua untuk kebenaran.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.
Kita sudah hidup dalam kebenaran, apa yang kita lakukan? Keledai sudah hidup, apa yang harus dia lakukan? Makan dari palungan.
Yesaya 1:3
1:3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."
Palungan ini sebenarnya untuk domba-domba yang tergembala. Tetapi keledai juga diberikan kesempatan untuk makan dari palungan. Sesudah kita mengalami penebusan oleh darah Yesus, kita bisa hidup dalam kebenaran, lanjutkan tergembala dengan benar dan baik. Kenal palungan artinya kenal gembalanya, Gembala kita adalah Gembala Agung Yesus.
Amsal 12:26
12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Hasilnya luar biasa.
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Tidak usah saya tunjukan saya benar, nanti Tuhan yang tunjukan buktinya. Orang benar pasti tidak akan ditinggalkan. Kalau gembalanya benar tidak mungkin ditinggalkan domba-domba, domba-domba bisa tergembala dengan benar dan baik. Sudah hidup benar, lanjut meterai yang kedua.
b) Ulangan 6:6-8
6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
Setelah kita menerima meterai darah penebusan, lanjut menerima meterai Firman pengajaran yang benar. Di mana kita harus tergembala? Dalam pengajaran yang benar! Di situ kita bawa hidup kita tergembala! Pengajarannya sudah benar, gembala juga harus benar, jangan asal menggembalakan. Firman pengajaran itu harus diulang-ulang, itulah Firman penggembalaan.
Pengajarannya benar, gembalanya harus benar dan baik.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Gembalanya harus menyampaikan Firman pengajaran dengan kesabaran. Bukan setelah sampaikan saat ini lalu maunya saat itu juga jemaat sudah lakukan Firman.
II Timotius 2:24
2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
Hamba Tuhan jangan suka bertengkar, seorang yang suka bertengkar tidak boleh jadi hamba Tuhan.
II Timotius 2:25
2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,
Kalau jemaat tidak menemukan ciri-ciri semacam ini rugi tergembala di sini! Tetapi kalau menemukan, mari tergembala, sama-sama kita belajar Firman untuk berhasil bertemu Yesus.
I Timotius 3:1-3
3:1 Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah."
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,
3:3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang,
Gembala ini seorang suami dari satu isteri. Suami itu laki-laki. Jadi tidak ada gembala perempuan! Dapat menahan diri berarti gembala itu jangan mata keranjang! Sudah dibilang suami dari 1 isteri, kalau mata keranjang tidak akan bisa jadi gembala. Bukan pemarah, kalau suka marah-marah jangan jadi gembala!
Jemaat bisa menilai apakah sudah berada dalam penggembalaan yang benar, ditangani oleh gembala yang benar atau bukan. Kalau penggembalaan yang benar di dalamnya ada pengajaran yang benar yang menegur, menasihati, menyatakan dosa, memperbaiki kelakuan, mendidik di dalam kebenaran.
Gembala harus sabar mengajar, bukan pemarah tetapi peramah, pendamai. Bukan salah sedikit langsung disikat! Saling membelakangi, saling menyakiti, itu bukan hamba Tuhan!
Kalau penggembalaan seperti ini menggenapi Mazmur pasal 23, suasananya damai.
Mazmur 23:1-2
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Jemaat datang dengan berbagai pergumulannya, datang ke gereja dia dengar Firman, hatinya lega, plonk, bisa pulang dengan damai.
Inilah tugas kami gembala, Gembala Agung yang menuntun domba-domba ke rumput yang hijau dan air yang tenang, tetapi pelayanan itu dipercayakan kepada kami gembala di dunia sebagai perpanjangan tangan Tuhan. Ayo sediakan rumput hijau, air yang tenang. Harus mengajar dengan kesabaran, dengan ramah, bukan pemarah. Yang suka melawan diajar dengan lemah lembut, bisa tertolong.
Saya dikasih tips oleh bapak gembala, kalau ada persoalan dalam sidang, begitu ada Firman yang mau disampaikan menyinggung persoalan itu, kalau sementara panas, kasih masuk dalam kulkas dulu. Nanti kalau suasana mulai tenang baru keluarkan makanannya, dipanasi lagi. Kalau sementara panas suasana lalu gembala langsung serang dari mimbar, tidak tertolong sidang jemaat, penggembalaan hancur. Dan saya praktekan diperhadapkan seperti itu.
Gembala jangan bosan mengulang Firman, jemaat jangan bosan mendengar Firman yang diulang. Tujuan Firman diulang-ulang:
1) Menjadi lambang di dahi, artinya Firman diulangi sampai kita mengerti Firman. Masa gembala kalah dengan guru di sekolah. Guru digaji dan dia menyampaikan pelajaran di ulang-ulang. Gembala tidak digaji, betul-betul hidup langsung dari Tuhan, dipelihara Tuhan. Koq bosan mengulangi Firman! Ulangi Firman, ajarkan Firman supaya bisa mengerti Firman, Firman dimeterai di dahi, dipikiran.
2) Tujuan kedua supaya Firman termeterai pada tiang pintu rumah. Sekarang ini menunjuk pintu hati kita. Kita percaya dan yakin pada Firman, menjadi iman di hati.
3) Tujuan ketiga menjadi meterai di tangan, artinya bisa kita praktekan. Dimeterai di tangan, dimeteraikan pada seluruh hidup kita.
Betapa bahagianya kalau kita bisa tergembala pada Firman pengajaran yang benar dan baik, maka Firman dimeterai dalam seluruh hidup kita. Bukti Firman sudah termeterai dalam seluruh hidup kita:
Filipi 3:12-14
3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
1) Melupakan apa yang dibelakang. Artinya terpisah dari hidup lama yang berdosa = mengalami penyucian masa lalu, jangan dibawa-bawa lagi! Termasuk menanggalkan segala kebanggaan. Kadangkala segala kebanggaan justu menjadi sandungan kita menerima Firman. Tanggalkan semua supaya kita bisa mengandalkan Tuhan lebih dari segalanya.
2) Berlari mencapai kesempurnaan, artinya mengalami penyucian masa sekarang dan masa depan untuk disucikan sampai kita sempurna seperti Yesus sempurna.
c) Menerima nama Tuhan. Kalau sudah dimeterai darah penebusan, kita selesaikan dosa, kemudian hidup untuk kebenaran, tergembala. Langkah lanjut dimeterai Firman pengajaran, tergembala oleh Firman pengajaran yang benar maka pasti menerima meterai nama Tuhan yang kudus.
Bukti kita menerima meterai nama Tuhan.
Yehezkiel 9:4
9:4 Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."
Huruf T di sini menunjukan meterai nama Tuhan. Buktinya orang yang dimeteraikan ini:
1) Berkeluh kesah karena segala dosa yang ada di Yerusalem, bukan malah senang melihat dan mendengar dosa. Bukti kita mempunyai meterai nama Tuhan adalah kita berkeluh kesah melihat dosa di sekeliling kita. Kita tidak mau berbuat dosa, kita selalu berkeluh kesah kepada Tuhan, bukan kepada orang. Keluhan kita di dengar Tuhan. Keluhan Lot menghadapi orang Sodom dan Gomora Tuhan dengar sehingga Sodom dan Gomora ditunggang balikan oleh Tuhan. Keluhan kita juga mengenai dosa-dosa di sekitar kita Tuhan dengar, dunia ini akan dihukum dengan 3x penghukuman dari Tuhan sampai lenyap!
2) Selalu ingat Tuhan, ingat ibadah pelayanan = mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu. Kita ini hanya seperti bayi, tidak bisa berbuat apa-apa. Menghadapi dunia akhir zaman semakin sulit dan sukar. Bayi di tengah-tengah padang gurun dunia, apa yang bisa dia lakukan? Ingat Tuhan. Prakteknya bagaimana? Menyembah Tuhan, pelayanan itu memuncak sampai pada doa penyembahan. Kita hanya menyembah Tuhan, seperti bayi kita menangis di kaki Tuhan. Ada masalah dalam rumah tangga, menyembah Tuhan. Ada masalah dalam pekerjaan, menyembah berseru haleluya. Menyembah Tuhan, selalu ingat Tuhan dan Tuhan selalu ingat kita.
Yesaya 49:14
49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
Tuhan tidak pernah melupakan kita, kadangkala kita yang berpikiran negatif. Lihat orang lain ditolong, kita belum ditolong, sudah berpikir Tuhan sudah tidak ingat saya, sudah melupakan saya. Tuhan tidak pernah melupakan orang yang ada meterai nama Tuhan. Dimeterai nama Tuhan berarti kita mempelai wanitaNya, kita tidak pernah dilupakan Tuhan.
Yesaya 49:15-16
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Bicara tembok menunjuk Yerusalem Baru, kota bersambung rapat, kita mau dibawa sampai ke sana. Jangan pernah lupakan Tuhan, jangan lupakan pengajaran, jangan lupakan kasih Tuhan yang sudah kita alami. Ingat selalu beribadah melayani Tuhan, ingat selalu untuk menyembah Tuhan. Tiap hari kita gunakan waktu untuk menyembah Tuhan minimal sejam sehari. Ingat Tuhan dan Tuhan tidak akan pernah melupakan kita, kita dimeterai di tangan Tuhan, ada di mataNya dan tentu ada juga di hati Tuhan. Seluruh hidup kita selalu Tuhan ingat. Apa yang menjadi persoalan dan pergumulan Tuhan tolong semua.
Lea beranak terus, Rahel tidak punya anak. Tetapi Yakub terus berdoa dan Rahel diingat oleh Tuhan, Tuhan buka kandungannya Rahel. Tuhan sanggup membuka pintu-pintu yang tertutup bagi kita, sampai pintu Sorga Tuhan buka bagi kita asalkan kita punya:
Ø Meterai darah penebusan, hidup untuk benar dan tergembala dengan baik,
Ø Meterai Firman pengajaran, tergembala dalam Firman pengajaran yang benar.
Ø Meterai nama Tuhan yang kudus, berkeluh kesah karena dosa.
Jangan kita tinggalkan Tuhan sebagaimana Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar