20130126

Kebaktian Doa Puasa Sesi II, Sabtu 26 Januari 2013 Pdt. Bernard Legontu


Lukas 17:7-10
7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna (dan berhutang banyak); kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Hubungan tuan dengan hamba atau hamba dengan majikan menggambarkan hubungan kita dengan Tuhan. Kita adalah hamba dan Tuan kita adalah Tuhan Yesus Kristus. Kebutuhan bagi Tuan dan kebutuhan bagi hamba adalah sama yaitu makan dan minum namun yang diberi prioritas adalah Majikan Tuan dan setelah itu baru hamba boleh makan dan minum. Apa yang dimaksud “engkau boleh makan dan minum” (masuk dalam pesta kesukaan Bapa), setelah Tuan makan dan minum? Artinya kebutuhan makan dan minum ini adalah kehendak atau selera Tuhan yang tidak boleh dikurangi. Menyiapkan makan dan minum sama dengan melakukan kehendak Allah yang tidak boleh kita kurangi. Persoalan makan dan minum adalah persoalan yang terus menerus dilakukan dan tidak bisa kita abaikan baik bagi Majikan maupun bagi kita.

Waktu makan dan minum bagi Majikan adalah ketika kita melakukan kehendak Allah yakni melayani Tuhan.
Yohanes 4:32-34
32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal."
33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Dalam Lukas 17 tadi hamba itu kembali dari membajak ladang. Artinya melakukan pekerjaan pelayanan yang ada hubungannya dengan sidang mempelai, maksudnya kita sendiri menggarap diri kita melalui pekerjaan Firman Tuhan.

Untuk menyiapkan makanan bagi Tuhan terlebih dahulu kita harus menggarap diri kita untuk masuk dalam pembangunan sidang mempelai.

Menyiapkan makan dan minun bagi raja harus dengan wajah yang berseri. Melayani raja dengan wajah muram maka taruhannya nyawa. Ini yang pernah terjadi pada Nehemia yang melayani raja Artahsasta dengan muka muram
Nehemia 2:1-2
1 Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
2 bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut.

Dia menjadi takut sebab hukumannya mati, tetapi karena Tuhan berkemurahan maka Tuhan menyetel hati Artahsasta sehingga dia tidak dihukum. Kita sekarang berada dalam zaman kemurahan, bagaimana sikap kita dalam melayani Tuhan?

Nehemia menjawab pertanyaan raja dengan mengangkat perihal Yerusalem.
Nehemia 2:3-6
3 Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?"
4 Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit,
5 kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."
6 Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya.

Nehemia 13:6
Ketika peristiwa itu terjadi aku tidak ada di Yerusalem, karena pada tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta, raja Babel, aku pergi menghadap raja. Tetapi sesudah beberapa waktu aku minta izin dari raja untuk pergi.

Kepergian Nehemia sampai dia kembali memakan waktu 12 tahun. Selama jangka waktu 12 tahun apa yang dia lakukan? Tadinya majikan jasmani yang dia layani namun selama 12 tahun dia melayani Majikan yang luar biasa itulah Tuhan, Raja di atas segala raja. Pelayanan ini adalah pelayanan yang menyangkut sidang mempelai. Pelayanan di ladang dan pelayanan menggembalakan domba adalah pelayanan yang menyangkut sidang mempelai.

Ada 3 hal yang harus dilakukan oleh hamba ketika kembali ke rumah:

1.      Sediakan makan bagiku.
Setelah kena panas terik bekerja di ladang bukannya mendapat ucapan terima kasih tetapi tetap harus menyediakan makanan bagi Majikan. Menyiapkan makan ini adalah pelayanan melipat lutut menyembah kepada Tuhan. Secapek apapun kita, jangan lupa melipat lutut di hadapan Tuhan dan jangan mengurangi porsinya.

Seringkali kita sudah mengerjakan pekerjaan kita secara jasmani sehingga terlalu capek dan akhirnya tidak ada lagi doa, tidak ada lagi pelayanan untuk memberi makan kepada Tuhan. Pelayanan memberi makan dan minum ini adalah pelayanan yang terus menerus, sama seperti kita juga makan dan minum secara terus menerus. Inilah yang kurang kita lakukan, sehingga daging kita tetap kuat dan tidak pernah dirobek keinginannya.

Lukas 17:10
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna (dan berutang banyak); kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Kita ini berhutang banyak dan telah Tuhan hapuskan, itu sebabnya tidak ada alasan kita bersungut melayani Tuhan.
Kolose 2:14
dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib:

Hutang dosa kita begitu banyak dan tidak bisa kita bayar namun sudah Tuhan bayar lewat penderitaanNya di Golgota. Jadi wajar kalau kita memberi pelayanan di ladang Mempelai dan terhadap domba-dombaNya Tuhan (tubuh) serta melayani pribadiNya (kepala). Pelayanan kepada Kepala adalah lewat doa penyembahan dan pelayanan kepada tubuh adalah dengan memberi ampun kepada orang yang bersalah.
Matius 18:23-27
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Bukti belas kasihan Raja untuk menghapus hutang kita adalah dengan rela naik ke Golgota. Tangan dan kakiNya kena paku, kepalaNya dimahkotai duri, lambungNya ditikam lembing dan sekujur tubuhNya kena cemeti. Kalau hutang tidak dihapuskan maka pasti terjual dan tercerai berai.

Matius 18:28-30
28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Ini adalah sikap yang Tuhan kehendaki yaitu orang yang sudah menerima belas kasihan dari Tuhan tetapi tidak membagikannya kepada sesama.
Inilah yang Tuhan tidak kehendaki yaitu orang yang sudah menerima belaskasihan Tuhan tetapi dia tidak menularkan belas kasihan ini kepada orang lain. Dia tidak mengambil hikmah atau pembelajaran dari majikannya yang luar biasa sehingga mengakibatkan dia berada pada tangan para algojo (antikris).

Memberi makan Tuan berarti ada pelayanan horizontal dan vertikal, setelah itu boleh makan dan minum. Hamba ini boleh makan berarti dia boleh masuk dalam pesta kesukaan tuannya.
2.      Ikat pinggangmu
Ikat pinggang ini menunjuk kesetiaan yang bersentuhan dengan suasana mempelai.
Yeremia 2:32
Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.

Calon mempelai wanita Tuhan memiliki roh kesetiaan di dalam pelayanan. Kesetiaan ini yang acap kali sirna dalam kehidupan kita padahal kesetiaan itu ada hubungannya dengan mempelai berarti penerapannya kesetiaan ada hubungannya dengan nikah rumah tangga.

Ikat pinggang itu tanda kita lekat kepada Tuhan sehingga kita juga ikut menjadi ternama, terpuji dan terhormat.
Yeremia 13:1,11
1 Beginilah firman TUHAN kepadaku: "Pergilah membeli ikat pinggang lenan, ikatkanlah itu pada pinggangmu, tetapi jangan kaucelupkan ke dalam air!"
11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar."

Musa setia terhadap rumah Tuhan dan Yesus lebih lagi kesetiaan mengepalai rumahNya yaitu kita.
Ibrani 3:2,5-6
2 yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musa pun setia dalam segenap rumah-Nya.
5 Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian,
6 tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan yang kita megahkan.

Ketika Petrus diangkat menjadi gembala dia hanya memiliki kasih Pileo.
Yohanes 21:17-18
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."

Mengulurkan tangan dan mengijinkan orang lain menguasai kita artinya kita menyerah kepada Tuhan dan tidak lagi mengikuti selera daging kita. Inilah yang diinginkan Tuhan yang disebut kasih Agape. Kalau memiliki kasih Agape maka suasana mempelai tidak bisa lagi direbut oleh siapapun dari diri kita. Karena kasih kita masih kasih Pileo sehingga suasana mempelai seringkali sirna dalam kehidupan kita.

3.      Sampai selesai aku makan dan minum
Artinya ketika kita memberi makan dan minum, kita harus sampai pada kondisi melihat Pribadi yang kita layani itu puas. Kepuasan dari yang kita layani pasti juga kita rasakan. Bukti yang kita layani merasa puas adalah kita juga merasakan kepuasan saat menyembah Tuhan, tanpa kita memaksakan diri derai air mata itu mengalir saat kita menyembah Tuhan. Saat itulah Tuhan merasa puas sebab Tuhan bertakhta di hati yang hancur.
Yesaya 57:15
Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.

Yesaya 57:15 (Terjemahan lama)
Karena demikianlah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang mengediami tempat yang kekal, dan sucilah nama-Nya: Sungguhpun Aku mengediami tempat yang tinggi dan suci, tetapi Aku diam juga serta dengan orang yang hancur dan rendah hatinya, supaya Aku menghidupkan hati orang yang rendah dan supaya Aku menghidupkan hati orang yang hancur.

Mazmur 51:19; 34:19; 145:18
51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
34:19 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
145:18 TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Tuhan bertakhta di hati orang yang remuk dan rendah hati. Rendah hati ini adalah kemampuan untuk minta ampun dan lemah lembut adalah kemampuan untuk mengampuni.

Apa yang Tuhan lakukan untuk kita tidak ada yang tidak sempurna. Tuhan sudah lakukan semua yang terbaik untuk kita, sekarang apa yang harus kita lakukan untuk Tuhan?
Roma 15:18; 16:26
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,
16:26 tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman --

Yang Tuhan rindukan untuk kita lakukan adalah ketaatan dalam perkataan dan perbuatan.

Lukas 17:7-8
7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

Kalau dilihat secara manusia tuan ini tidak manusiawi dan tidak memiliki kasih, tetapi sebenarnya tidak begitu. Kesempatan untuk kita menggembalakan domba-domba itu datang dari kepercayaan Tuhan kepada kita.

Untuk bisa melayani Raja segala raja itu adalah kemurahan dan kepercayaan Tuhan. Masih banyak orang yang lebih baik dari kita namun kita yang dipilih oleh Tuhan untuk disucikan dengan pekerjaan Firman, darah Yesus dan pekerjaan Roh Kudus agar dapat melayani Tuhan.
Roma 15:6
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Jadi jangan kita mengukur diri kita dan orang lain itu lebih baik secara luar, sebab yang menjadi ukurannya adalah apakah orang tersebut disucikan oleh darah Yesus, Firman Allah dan Roh Kudus. Kita tidak mempunyai sarana untuk menyucikan diri kita, hanya karena Tuhan memberikan maka kita bisa disucikan. Yang Tuhan minta supaya kita taat, setia dan menyerah sepenuh kepada Tuhan. Kemanapun kita pergi Majikan kita tetap sama itulah Yesus dan tuntutanNya juga tetapi sama. Demikian juga sarana untuk mensterilisasi (menyucikan) kita juga sama dan terpergantung kita mau atau tidak.

Filipi 1:6
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Kristus sudah memulai pekerjaan maka pasti akan Dia selesaikan pada hari Kristus Yesus. Kalau kita mau berada pada hari Kristus Yesus menyempurnakan kita maka dari sejak awal kita harus memiliki kesetiaan.

Yeremia 13:1-11
1 Beginilah firman TUHAN kepadaku: "Pergilah membeli ikat pinggang lenan, ikatkanlah itu pada pinggangmu, tetapi jangan kaucelupkan ke dalam air!"
2 Maka aku membeli ikat pinggang seperti yang difirmankan TUHAN, lalu mengikatkannya pada pinggangku.
3 Sesudah itu datanglah firman TUHAN kepadaku untuk kedua kalinya, bunyinya:
4 "Ambillah ikat pinggang yang telah kaubeli dan yang sekarang pada pinggangmu itu! Pergilah segera ke sungai Efrat untuk menyembunyikannya di sana di celah-celah bukit batu!"
5 Maka pergilah aku, lalu menyembunyikannya di pinggir sungai Efrat seperti yang diperintahkan TUHAN kepadaku.
6 Sesudah beberapa waktu lamanya, berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah segera ke sungai Efrat mengambil dari sana ikat pinggang yang Kuperintahkan kausembunyikan di sana!"
7 Maka pergilah aku ke sungai Efrat, lalu aku menggali dan mengambil ikat pinggang itu dari tempat aku menyembunyikannya, tetapi ternyata ikat pinggang itu sudah lapuk, tidak berguna untuk apa pun.
8 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
9 "Beginilah firman TUHAN: Demikianlah Aku akan menghapuskan kecongkakbongakan Yehuda dan Yerusalem.
10 Bangsa yang jahat ini, yang enggan mendengarkan perkataan-perkataan-Ku, yang mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepada mereka, akan menjadi seperti ikat pinggang ini yang tidak berguna untuk apa pun.
11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar."

Setelah melakukan semuanya kita harus berkata kita hamba yang tidak berguna, berarti perkataan ini harus keluar dari dalam diri kita. Sekalipun orang lain berkata kita ini berguna tetapi kita tetap harus mengatakan kita hamba yang tidak berguna. Contohnya Apolos yang bagi orang lain dia sangat berguna, namun itu bukan keluar dari dirinya.
Kisah para rasul 18:27
Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.

Di sini Tuhan mengajar kita untuk berkata kita hamba yang tidak berguna adalah untuk menjaga kita supaya jangan daging kita yang bersuara. Sesuai dengan pasal 17 yang berbicara pintu tirai, maka kalau kita bisa sampai di sini berarti daging kita benar-benar sudah dirobek. Kalau daging menuntut haknya dan kita ikuti suara daging itu maka kita turun hidup-hidup.
Bilangan 16:33
Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.

Tetapi kalau daging sudah dirobek maka kita tidak akan turun hidup-hidup melainkan kita akan naik hidup-hidup bertemu dengan Tuhan.
1 Tesalonika 4:17
sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar