20130120

Kebaktian Umum, Minggu 20 Januari 2013 Pdt. Bernard Legontu


Puji Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera kepada kita sekalian, selamat kita memandang Tuhan di dalam FirmanNya.

Zakharia 1:7-8
7 Pada hari yang kedua puluh empat dari bulan yang kesebelas -- itulah bulan Syebat -- pada tahun yang kedua zaman Darius datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya bin Ido, bunyinya:
8 "Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan: tampak seorang yang menunggang kuda merah! Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang di dalam jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda yang merah, yang merah jambu dan yang putih.

Setiap catatan Firman Tuhan mengandung 2 hal yakni Firman pengajaran dan Firman nubuatan karena gereja dibangun di atas dasar Firman nubuatan dan Firman pengajaran dan Yesus batu penjurunya. Bila mengaku gereja Tuhan tetapi tidak mengerti dua hal ini maka kehidupan tersebut hanya menjadi orang Kristen yang tidak jelas, yang samar-samar sebab tidak tahu atas dasar apa rohaninya dibangun. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengerti hal ini karena dalam setiap pemberitaan Firman Tuhan hal ini yang selalu dikedepankan.

Dalam ayat di atas diceritakan bahwa Zakharia mendapat penglihatan pada malam hari tepat pada tanggal 24 bulan 11. Penglihatan ini bukan hanya sekedar dicatat dan tidak mengandung nilai rohani untuk kita. Kitab Zakharia dimulai dengan menampilkan Firman dan diakhiri dengan penampilan Raja di atas segala raja. Jadi Firman yang kita dengar adalah Firman yang mendorong kita untuk bertemu Yesus Raja di atas segala raja, Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau minat terlalu tipis untuk mendengar Firman maka tidak mungkin kehidupan tersebut untuk jumpa dengan Yesus, pasti hanya akan bertemu dengan antikris yaitu seorang manusia yang mewujudkan iblis di dalam dirinya.

Mengawali penglihatan yang pertama ini lebih dahulu diberikan penekanan tentang bilangan-bilangan yang ada.
Ø  Tanggal 24
Angka 24 adalah angka tua-tua. Sebelum angka 24 ada angka 23.
Angka 23 adalah angka seruan Firman yang disampaikan terus menerus.
Yeremia 25:1-3
1 Firman yang datang kepada Yeremia tentang segenap kaum Yehuda dalam tahun keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, yaitu dalam tahun pertama pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel.
2 Firman itu telah disampaikan oleh nabi Yeremia kepada segenap kaum Yehuda dan kepada segenap penduduk Yerusalem, katanya:
3 "Sejak dari tahun yang ketiga belas pemerintahan Yosia bin Amon, raja Yehuda, sampai hari ini, jadi sudah dua puluh tiga tahun lamanya, firman TUHAN datang kepadaku dan terus-menerus aku mengucapkannya kepadamu, tetapi kamu tidak mau mendengarkannya.

Jadi untuk mencapai angka 24 (angka dewasa rohani) maka terlebih dahulu kita harus terbuka hati menerima seruan Firman secara terus menerus, bukan temporer, bukan insidentil atau hanya mendengar sewaktu-waktu. Namun dalam kitab nabi Yeremia diceritakan ternyata mereka tidak peduli. Ini memang tabiat manusia yang tidak mau peduli dengan Firman dan menganggap itu sebagai ocehan hamba Tuhan. Padahal Tuhan menyuruh kita harus mendengar Firman dan mendengar hamba-hamba Tuhan.
II Tawarikh 20:20
Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

Untuk mencapai kedewasaan dan kematangan rohani kita harus mau menerima seruan Firman yang tampil secara terus menerus.
Wahyu 4:4
Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Kehidupan yang bisa mencapai standar rohani yang matang cirinya adalah:
1.      memakai pakaian putih artinya di dalamnya ada kebenaran dan kesucian,
2.      memakai mahkota emas artinya kehidupan ini tidak terkalahkan dan bukan kehidupan yang selalu dikalahkan.

Apakah karakteristik rohani kita sekarang sedang memintal kebenaran dan kesucian atau hanya sekedar beribadah tetapi tidak pernah berubah? Kita memintal kebenaran dan kesucian lewat aktifitas kita datang mendengar Firman yang disampaikan secara terus menerus.

Wahyu 4:8-9
8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,

Tiga kali seruan kudus oleh terafirm. Kudus yang pertama adalah kudus Allah Bapa, yang kedua adalah kudus Anak Allah dan yang ketiga adalah kudus Allah Roh Kudus. Ini suara penghuni sorga. Kalau mau ke sorga tetapi menolak Firman yang menguduskan bagaimana bisa kita sampai ke sana. Sekarang ini banyak orang Kristen yang menipu diri sendiri sebab tidak mengerti maksud Tuhan, mengapa dia menjadi pengikut Kristus dan dengan dasar apa rohaninya dibangun.

Setelah itu makhluk Sorga ini berseru “yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang”, ini adalah langkah yang harus dilalui oleh anak Tuhan.
Efesus 5:25-27
25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (yang sudah ada)
26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (yang ada)
27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (yang akan datang)

Bagaimana gereja Tuhan bisa sampai pada kesempurnaan kalau cuma menerima yang dulu (yaitu korban Kristus di kayu salib) tetapi yang sekarang (yaitu Firman Tuhan yang menyucikan) malah ditolak. Ketika kita datang beribadah semestinya kita berdoa supaya Firman Tuhan turun deras untuk menyucikan kita.

Tampil tanpa cacat dan kerut adalah sasaran akhir gereja Tuhan yang akan duduk setakhta dengan Tuhan. Jangan sampai akhirnya kita menyesal tapi sudah terlambat karena sekarang ini menolak teguran.
Amsal 5:11-14
11 dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,
12 lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;
13 mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?
14 Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka di tengah-tengah jemaah dan perkumpulan."

Dalam penglihatan yang dilihat oleh Zakharia, kuda merah itu sudah dilepas. Artinya damai itu sudah dicabut dari bumi.

Wahyu 4:9-11
9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

Ini adalah ciri rohani yang matang yaitu selalu mengutamakan Tuhan dalam segala hal, berada dalam kerendahan hati (melempar mahkotanya) dan selalu menyembah (proskoneho) yang artinya seperti anjing menjilat kaki tuannya dan seperti istri yang menyerah penuh kepada suaminya. Kalau ini sudah ada pada diri kita maka kehidupan kita ini akan menjadi anak Tuhan yang pasti berhasil mencapai apa yang akan datang yaitu tampil tanpa cacat dan kerut.

Ø  Tanggal 24 bulan yang ke 11
Artinya 36 hari lagi menjelang tahun berakhir. Ini adalah angka yang tidak menguntungkan. 36 orang Israel dibunuh oleh orang Ai ketika mereka menyerang kota Ai sebab ada di antara mereka yang mengentengkan / meremehkan dan merasa bisa tanpa kaitkan Tuhan. Dengan kata lain kita diperhadapkan dengan angka 36 karena sudah berhadapan dengan binatang yaitu kuda merah, hal ini jangan kita remehkan apa yang sudah diingatkan oleh Tuhan,
pandangan kita diarahkan dengan sesuatu di depan yang mengerikan yang bisa membinasakan kita. Itu sebabnya hal ini harus menjadi perhatian kita sebagai umat yang hidup di akhir zaman ini.
F 9 Karunia
F 9 Jabatan
F 9 Buah Roh
F 9 Pekerjaan Kasih
 
 


9 x 4 = 36



9 adalah angka buah Roh. Artinya kalau kuda merah itu dilepaskan maka kita tidak akan mendapatkan lagi buah-buah Roh, tidak akan mendapatkan lagi karunia-karunia Roh. Itu sebabnya perhatikan Firman supaya jangan sampai hal ini terjadi dalam kehidupan kita.

Keadaan kita tidak enteng. Kita sedang berhadap-hadapan dengan suasana yang mengerikan. Kalau kita tidak menghargai Firman, menolak kemurahan Tuhan maka murka Tuhan yang datang dan akan jadi bagiannya.
Wahyu 6:3-4
3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"
4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Kuda merah padam ini menunjuk marahnya iblis yang besar. Akhirnya manusia itu saling membunuh. Kalau hal ini tidak kita hiraukan maka suatu ketika kita bisa dimasuki rasa kebencian yang sangat hebat sehingga siapapun bisa saling membunuh.

Dalam penglihatan tentang kuda merah itu masih tersisa kemurahan Tuhan yang perlu menjadi perhatian kita.
Zakharia 1:8
"Tadi malam aku mendapat suatu penglihatan: tampak seorang yang menunggang kuda merah! Dia sedang berdiri di antara pohon-pohon murad yang di dalam jurang; dan di belakangnya ada kuda-kuda yang merah, yang merah jambu dan yang putih.

Kalau ada pokok Murad maka jangan coba mencari onak dan duri karena pasti tidak ada demikian juga kalau ada duri tidak mungkin ada murad.
Amsal 8:13
Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

Sebab duri dan Murad ini saling bertentangan, tidak akan mungkin bisa tumbuh berdampingan.
Mengapa bisa ada pokok murad?
Yesaya 55:10
Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
Tujuan turunnya hujan (=Firman pengajaran) bukan hanya untuk pemeliharaan sekarang (roti) tetapi untuk pemeliharaan yang akan datang (benih). Berarti kehidupan yang menolak Firman pengajaran tidak akan mendapat pemeliharaan yang akan datang dan juga rohaninya sekarang ini akan mati.

Yesaya 55:11-12
11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
12 Sungguh, kamu akan berangkat dengan sukacita dan akan dihantarkan dengan damai; gunung-gunung serta bukit-bukit akan bergembira dan bersorak-sorai di depanmu, dan segala pohon-pohonan di padang akan bertepuk tangan.

Dikatakan pohon-pohon bertepuk tangan berarti bukan lagi menjadi pohon yang mati karena sudah ada sentuhan dengan Tuhan Yesus kayu yang hidup (firman).
Markus 23:31
Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?"

Pohon-pohon ini menunjuk manusia yang menerima Firman pengajaran sehingga dia tidak mati karena ada sentuhan dengan Yesus (Firman).

Yesaya 55:13
Sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad, dan itu akan terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN, sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap.
Kalau kita tadinya adalah duri dan kecubung lalu berubah menjadi Murad itu terjadi karena pekerjaan Firman pengajaran. Kalau kita sudah berubah berarti itu sudah menjadi kesaksian untuk selama-lamanya.

II Korintus 9:10-11
10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Benih untuk ditabur dan roti yang disediakan adalah bukti pemeliharaan Tuhan. Kehidupan yang seperti ini adalah kehidupan yang mengerti dan menghargai undangan Tuhan.

Yesaya 55:1-2
1Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan (menyehatkan)? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.

Namun ada tawaran kehidupan tetapi mereka malah menolak perhatian Tuhan.
Yeremia 2:25
Jagalah, supaya kakimu jangan tak bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus! Tetapi engkau berkata: Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada orang-orang asing, jadi aku mau mengikuti mereka.

Mungkin kita tidak berkata percuma tetapi kelakuan dan ekspresi wajah kita mengatakan percuma. Mereka mengesampingkan suara Tuhan dan malah merangkul suara asing (pengajaran palsu).

Tuhan memberikan pemeliharaan yang luar biasa, ada anggur supaya rumah tangga nikah sehat dan susu supaya kerohanian meningkat pada kedewasaan. Semuanya diberikan tanpa bayaran bukan karena murahan tetapi karena Tuhan tahu kita tidak akan mungkin bisa membayarnya. Sudah diberikan secara gratis namun manusia masih menolak.

Mari kita menerima pemeliharaan Tuhan yang sekarang (roti) dan yang akan datang (benih). Untuk pemeliharaan Tuhan yang akan datang kita diberikan benih untuk di tanam sebab kita ini adalah ladang Allah. Tidak boleh ada dua jenis benih yang ditabur sebab kalau dua tanaman maka tidak bisa masuk di lumbung kekudusan Tuhan.

Mengapa duri dan onak ini bisa mengalami perubahan menjadi Murad dan pohon Sanobar? Karena kekuatan air hujan yang turun, karena anak Tuhan tersebut membuka hati untuk menerima hujan Firman Tuhan.
Kejadian 3:18
semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

Jangan berpikir hanya di tanah bisa tumbuh duri dan onak. Kita manusia diciptakan dari tanah dan dalam hati kita juga tumbuh duri dan onak. Itu sebabnya Tuhan Yesus rela datang memikul duri di atas KepalaNya untuk mengangkat duri dari dalam hati kita. Yesus melalui pengalaman dimahkotai duri untuk mengubah kita dari duri dan onak menjadi sanobar dan murad.

Untuk melepaskan bangsa Israel dari Mesir maka Musa dipanggil Tuhan melalui suara yang datang dari antara semak duri yang menyala tetapi tidak terbakar. Ia diperintahkan untuk menanggalkan kasut karena tanah tempat ia berdiri kudus. Ini membuktikan kepada kita ketika Yesus memakai mahkota duri dalam upaya mencabut duri yang ada dalam hati kita maka kita dibawa pada kategori kudus (tanah yang kudus).

Jangan sampai kita tidak ada gairah untuk mendengarkan Firman Tuhan. Apapun pelayanan kita di dunia fana ini, kalau kita meremehkan Firman Tuhan maka suatu saat akan bertemu dengan Tuhan tetapi bukan sebagai penyelamat namun untuk membawa penghukuman.

Zakharia 12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Ada dua hal yang ditampilkan disini yaitu keluarga Daud yang berbicara kedudukan Raja (kepala) dan Yerusalem yang menunjuk Tubuh Kristus. Kehidupan anak Tuhan yang menjadi bagian anggota Tubuh Kristus yang akan bertemu dengan Yesus (jalur Raja) sebagai Kepala maka pasti dalam dirinya ada roh pergumulan sehingga dia tidak santai-santai saja.

Meratapi anak sulung ada hubungannya dengan keluarnya bangsa Israel dari Mesir di mana anak sulung Mesir mati dan anak sulung Allah yaitu Israel keluar dari Mesir, berarti mengalami kuasa kelepasan,
Meratapi anak tunggal ada hubungannya dengan anak tunggal janda di Nain yang dibangkitkan, berarti mengalami kuasa kebangkitan.

Ketika Yesus dimahkotai duri mereka merasa tidak puas dan memukulnya dengan buluh sehingga semakin tertancap ke kulit kepala Yesus. Dan sebelum dipakaikan ke kepala Yesus mahkota duri itu direndam dulu dengan bisa kalajengking. Tuhan rela melakukan itu untuk mencabut duri dan onak dari hati kita. Di mana rasa syukur kita! Sampai hati kita mengkhinati Tuhan, sampai hati kita tidak hargai Dia, sampai hati kita tinggalkan Dia, sampai hati kita tidak mau mendengarkan Firman.

Untuk apa pohon sanobar:
1.      Menjadi lantai dasar bait Allah, berarti tidak bisa keluar lagi dari situ.
I Raja-raja 6:15
ia melapisi dinding rumah itu dari dalam dengan papan kayu aras; dari lantai sampai ke balok langit-langit dilapisinya dengan kayu aras, tetapi lantai rumah itu dilapisinya dengan papan kayu sanobar.

2.      Menjadi dinding dari kapal Saudagar.
Yehezkiel 27:2-5
2 "Hai engkau anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai Tirus,
3 dan katakanlah kepada Tirus, yang terletak di pintu masuk lautan, dan yang berdagang dengan bangsa-bangsa di banyak daerah pesisir: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai Tirus, engkau berkata: aku kapal yang maha indah.
4 Wilayahmu di tengah lautan; ahli bangunmu membuat keindahanmu sempurna.
5 Seluruh badanmu mereka buat dari kayu sanobar Senir, mereka mengambil aras Libanon membuat bagimu tiang layar.

Kapal yang dibangun oleh Tirus bukan kapal perang melainkan kapal saudagar karena pencaharian mereka adalah jual beli.
Amsal 31:10-14
10 Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
11 Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
12 Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
13 Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.
14 Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.

Jadi kalau dalam nikah rumah tangga masih ada pertengkaran berarti masih belum ada pohon sanobar, yang ada masih duri dan onak. Kalau sudah diubahkan menjadi sanobar maka ada kapal saudagar yang membawa logistik dan membuat rumah tangga menjadi indah.

Matius 27:27-30
27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.

Kalau kita bisa melihat pengorbanan Yesus yang mencabut duri dari hati kita sehingga darah mengalir disekujur wajahnya maka kita tidak akan berani mengkhianatiNya dan pasti akan berterima kasih kepada Tuhan karena telah mengubahkan kita.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar