20130102

Kebaktian PA Imamat, Rabu 2 Januari 2013 Pdt. Bernard Legontu


Puji bagi nama Tuhan, bersama istri saya sampaikan salam sejahtera kepada kita sekalian dan kiranya kita diberkati dan disertai oleh Tuhan.

Imamat 2:1-10
1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.
2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
3 Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN.
4 Apabila engkau hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian dari apa yang dibakar di dalam pembakaran roti, haruslah itu dari tepung yang terbaik, berupa roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, atau roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak.
5 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, berupa roti yang tidak beragi.
6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.
7 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dimasak di dalam wajan, haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik bersama-sama minyak.
8 Maka korban sajian yang diolah menurut salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.
9 Kemudian imam harus mengkhususkan dari korban sajian itu bagian ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
10 Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!

Ketika kita masuk dalam pelajaran Imamat, kita langsung diperhadapkan dengan suara Firman yang keluar dari kemah pertemuan (dari dalam Tabernakel). Hal ini mengingatkan kembali kepada kita bahwa ibadah yang berkenan kepada Tuhan, ibadah yang mempunyai sasaran adalah ibadah yang punya pola yaitu pola Tabernakel. Tuhan mendirikan Tabernakel di antara umat agar Tuhan tidak muak terhadap umatNya.
Imamat 26:11
Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.

Kehidupan yang menerima pelajaran tentang kerajaan Sorga atau Tabernakel maka mereka bagaikan orang yang mengeluarkan harta yang lama dan harta yang baru dari perbendaharaannya.
Matius 13:52
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya."

Mereka bagaikan Oikonomos (bendahara) yang mengeluarkan harta lama yaitu kekayaan Firman dari perjanjian lama dan harta baru yaitu kekayaan Firman dari perjanjian baru. Itulah tugas hamba Tuhan yang dipercayai oleh Tuhan sebagai bendahara rohani bagi umat.

Kalau beribadah sesuai pola Tabernakel dan bergaul erat dengan Tuhan sehingga mengena dengan selera Tuhan maka Tuhan pasti akan membukakan rahasia FirmanNya baik dari perjanjian lama maupun perjanjian baru.

Pada tahun 1984 saya diingatkan Tuhan pada waktu sembayang semalam suntuk. Begitu jelas suara itu terdengar dalam lubuk hati saya yang paling dalam “umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar agar mereka terhindar dari kekacauan ibadah akhir zaman”. Berarti jauh hari Tuhan sudah melihat bahwa gereja Tuhan akan mengalami kekacauan dalam ibadah, tidak ada warna lagi. Untuk mengatasi kekacauan ini maka Tuhan berikan pola itulah pengajaran Tabernakel. Jangankan yang tidak memiliki pola, bila yang sudah memiliki pola lalu menyimpang sedikit dari pengajaran ini maka nampak sekali langsung menimbulkan kekacauan.
1 Timotius 6:20-21
20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!


Kalau pemberita yang tidak mengerti pola Tabernakel menyampaikan Firman maka sekalipun kata-katanya indah tetapi tidak akan membawa kita untuk sampai pada tujuan akhir menjadi mempelai wanita Tuhan sebab dia tidak melihat bagaimana langkah-langkah yang ditempuh untuk menjadi mempelai. Banyak sekarang orang-orang yang berbicara tentang nikah, mungkin terlihat bisa memperbaiki hubungan nikah antara suami istri dan anak tetapi hanya sebatas memolesi hidup yang sesaat sebab tidak diarahkan pada sasaran akhir yang sesungguhnya. Kita harus waspada kalau ada yang memberitakan Firman tetapi tidak dengan pola Tabernakel supaya jangan menimbulkan kekacauan dalam ibadah pelayanan. Tetapi bukalah telinga kalau berita yang disampaikan dasarnya pola dari Sorga (Tabernakel).

Kitab Imamat adalah kitab ibadah yang dimulai dari suara yang keluar dari dari Tabernakel.
Imamat 1:1
TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya dari dalam Kemah Pertemuan:

Bilangan 1:1
TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, dalam Kemah Pertemuan, pada tanggal satu bulan yang kedua dalam tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir:

Jadi persoalan ibadah dan persoalan hitungan anggota Tubuh Kristus dimulai dari suara yang berasal dari Tabernakel.

Dalam Imamat 2:1-16 ada 5 bentuk korban sajian.
1.      Tepung segenggam (Imamat 2:1-3)
1/10 efa tepung yang terbaik dibawa sebagai korban sajian lalu diambil segenggam untuk dipersembahkan.
Imamat 6:20
"Inilah persembahan Harun dan anak-anaknya, yang harus dipersembahkan oleh mereka kepada TUHAN pada hari ia diurapi: sepersepuluh efa tepung yang terbaik sebagai korban sajian yang tetap, setengahnya pada waktu pagi dan setengahnya pada waktu petang.

Imamat pasal 1 berbicara dasar ibadah / pelayanan dan pasal 2 menunjuk pelayanan sebagai tanggapan kita terhadap dasar ibadah yang diberi oleh Tuhan.
Ibrani 9:14
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Segenggam ini menunjuk pelayanan harus ada dalam roh ketenangan.
Pengkhotbah 4:6
Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.

Itu sebabnya dalam pelayanan kita harus memiliki kesiapan diri supaya ada roh ketenangan, jangan tergesa-gesa. Kalau melayani dengan tergesa-gesa maka hasilnya tidak maksimal. Tuhan mendorong kita untuk memberi tanggapan terhadap korban Kristus dalam bentuk pelayanan kita yang disertai dengan roh ketenangan.

Tuhan mengajar kepada kita di mana Dia mengajak orang yang tidak tenang supaya datang kepadaNya supaya mendapat ketenangan. Pelayanan dalam ketenangan ini tidak akan terpengaruh oleh keadaan sekitarnya yang kacau. Contohnya adalah janda Sarfat yang melayani dengan tepung segenggam dan sekalipun di sekitarnya ada dalam situasi kelaparan tetapi dia tetap tenang. Hadapilah ibadah dan pelayanan di tahun 2013 ini dengan ketenangan.

Tuhan tidak menghendaki kita melayani dengan tergesa-gesa karena pelayanan seperti itu mengarah untuk meninggalkan ibadah pelayanan.
Yesaya 49:17
Orang-orang yang membangun engkau datang bersegera, tetapi orang-orang yang merombak dan merusak engkau meninggalkan engkau (dengan tergesa-gesa).

Kalau tergesa-gesa mengarah kepada kehidupan yang merusak dan merombak. Orang yang mau merusak kita bisa terbaca melalui Firman, bila orang tersebut bertemu dengan kita dia akan menjadi serba salah dan kikuk. Orang tersebut akan merasa terusik sebab di dalam dirinnya ada roh perusak dan roh perombak.  

Segala sesuatu yang kita hadapi dengan ketenangan akan mudah kita peroleh solusinya sebab kita langsung kontak dengan Pribadi yang memberi ketenangan. Kalau kita tidak tenang maka akan merambat kepada yang lain, bisa merambat kepada suami, istri dan anak.

Kita perhatikan bagaimana janda di Sidon yang sebenarnya bangsa kafir yang terkontaminasi dengan Izebel (yang berasal dari Sidon) tetapi direkrut oleh Tuhan.
I Raja-raja 17:9,12-16
9 "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

Hasil pelayanan dalam ketenangan adalah ada pemeliharaan yang ajaib dari Tuhan sekalipun keadaan di sekitarnya kacau balau. Kegerakan akan kita nikmati bila kita melayani dalam roh ketenangan. Kalau terjadi kegerakan tetapi tanpa roh ketenangan berarti itu adalah kegerakan daging.

2.      Roti bundar yang tidak beragi yang diolah dengan minyak, roti tipis yang dioles dengan minyak
Imamat 2:4
Apabila engkau hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian dari apa yang dibakar di dalam pembakaran roti, haruslah itu dari tepung yang terbaik, berupa roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, atau roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak.

Tepung ini diolah menjadi roti bundar. Roti bundar ini menunjuk pelayanan dengan kasih. Berarti ketenangan itu akhirnya akan menghasilkan apa yang disebut pelayanan kasih.
2 Korintus 9:12
Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.

Ketika suami atau istri dalam ketenangan tidak mungkin pelayanannya di luar kasih. Kalau melayani tidak di dalam ketenangan maka pelayanannya tidak karena kasih tetapi karena terpaksa.

Roti bundar ini diolah dengan minyak berarti minyak ini benar-benar menyatu dengan tepung.  Ini menunjuk pelayanan dengan kasih di dalam urapan Roh Kudus. Kalau ada pelayanan seperti ini maka ada kerukunan dan ke sana Tuhan memerintahkan berkat.
Mazmur 133:1-3
1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Bentuk korban sajian yang kedua ini ada dua yaitu roti bundar dan roti tipis. Roti tipis menunjuk pelayanan dalam kerendahan hati. Jangan melayani dengan kesombongan dan ketinggian hati. Roti tipis ini juga tanpa ragi dan dioles dengan minyak. Keduanya ini menunjuk pelayanan yang kembar, pelayanan yang seirama baik antara suami istri juga antara sidang jemaat sebab didorong oleh kasih dan dalam kerendahan hati.

Kedua roti ini dibakar di atas mezbah. Artinya kekuatan yang mendorong kita dalam pelayanan adalah api korban Kristus.

3.      Dipanggang di dalam belanga (rendang)
Imamat 2:5-6 (Terjemahan lama)
5 Maka jikalau persembahanmu suatu persembahan makanan yang direndang dalam belanga, maka hendaklah ia itu dari pada tepung halus yang tiada beragi dan diramas dengan minyak.
6 Lalu pecahkanlah dia, siramlah dia dengan minyak, demikianlah ia itu menjadi persembahan makanan.

Belanga tidak bisa lepas dengan tutupnya. Ini menunjuk pelayanan yang sifatnya rahasia, pelayanan yang tidak terbuka kepada umum. Itu sebabnya syarat menjadi pelayanan-pelayan dalam sidang jemaat adalah harus bisa menjaga rahasia iman. Kalau ada jemaat yang mengaku dosa tidak boleh diceritakan kepada orang lain.



I Timotius 3:8-9
8 Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah,
9 melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.

Itu sebabnya jemaat jangan malu menceritakan keadaanmu dan mengaku dosa kepada Tuhan untuk didoakan oleh gembala, sebab kalau gembala tahu tahbisan ini dia tidak akan menceritakan hal itu kepada orang lain. Setelah jemaat mengaku dan didoakan oleh gembala maka dosanya sudah ditutup dan tidak boleh diceritakan lagi kepada orang lain.
I Petrus 4:8
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

Kalau jemaat mengaku itu bukan karena gembala, tetapi karena pekerjaan Firman Tuhan. Itu sebabnya tidak boleh lagi diceritakan di luar. Pelayanan hamba Tuhan yang suka menceritakan pengakuan jemaat pasti akan Tuhan hentikan sebab itu pelayanan yang merugikan.

Demikian juga di dalam nikah, kalau ada suami atau istri yang mengaku jangan lagi diungkit-ungkit, jangan sampai dicerita lagi apalagi sampai diceritakan di luar rumah. Dari pada bercerita kekurangan suami atau istri kepada orang lain lebih baik datang menceritakan kepada Tuhan lewat gembala supaya didoakan dan ditutup oleh darah Yesus.

Imamat 2:5-6
5 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, berupa roti yang tidak beragi.
6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.

Pelayanan ini memang sakit (karena dipotong-potong) tetapi disiram dengan minyak. Saat kita mengaku dosa memang terasa sakit karena dosa kita dipotong tetapi setelah itu dibalur dengan kasih Ilahi yaitu Roh Kudus. Pengakuan itu disejajarkan dengan korban persembahan.
Hosea 14:2-3
2 Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu.
3 Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.

Pengakuan ini sama seperti persembahan itu sebabnya harus disampaikan kepada Tuhan lewat gembala untuk didoakan.
Ibrani 13:17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

4.      Dipanggang di atas wajan
Imamat 2:7-8
7 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dimasak di dalam wajan, haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik bersama-sama minyak.
8 Maka korban sajian yang diolah menurut salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.

Apa yang dimasak di atas wajan umumnya tidak ditutup. Ini menunjuk pelayanan yang terbuka. Pelayanan yang terbuka termasuk kesaksian.
I Korintus 6:11-13
11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
13 Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!

Kalau tidak terbuka maka gerakan Firman dalam orang tersebut akan terkungkung (terbelenggu), akan dibatasi. Kalau terbuka maka Firman dan Roh Kudus itu akan bekerja dengan bebas menggarap kehidupan orang tersebut. Firman dan Roh Kudus tidak serta-merta ada dalam diri jemaat tetapi harus ada kontak dengan hamba Tuhan.
Imamat 2:2,8,9,16
2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
8 Maka korban sajian yang diolah menurut salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.
9 Kemudian imam harus mengkhususkan dari korban sajian itu bagian ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.
16 Haruslah imam membakar sebagai ingat-ingatannya, sebagian dari emping gandumnya dan minyaknya beserta seluruh kemenyannya sebagai korban api-apian bagi TUHAN."

Hamba Tuhan adalah kepercayaan Tuhan untuk menyampaikan apa yang penting untuk anak Tuhan tersebut. Kalau pelayanan terbuka diterima dengan hati yang terbuka maka kita akan di dorong untuk menerima Firman yang berbicara tentang persoalan pasangan, persoalan dua menjadi satu, yang tujuan akhirnya membawa kita menjadi pasangan Tuhan Yesus Kristus Mempelai Laki-laki Sorga.
II Korintus 6:14
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Kalau berpasangan dengan yang durhaka maka pelan dan pasti akan diseret pada bosnya pendurhaka itulah antikris.
II Tesalonika 2:3,8
3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
Pelayanan yang terbuka ini berbicara transparan tentang adanya bahaya di depan dan tentang kemuliaan yang gilang gemilang, terpergantung kita yang mana yang mau kita raih.

II Korintus 6:15
Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
Pengertian Belial adalah orang dursila (tidak bermoral), orang yang tidak berbudi pekerti. Jangan sampai berpasangan dengan orang seperti itu.

II Korintus 6:16
Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini:  "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka  dan hidup di tengah-tengah mereka,  dan Aku akan menjadi Allah mereka,  dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Jangan ada hubungan dengan berhala karena kita adalah Bait Allah. Jangan bersekutu dengan adat nenek moyang yang masih menyembah berhala sebab mereka mendapat inspirasi dari iblis.

II Korintus 6:17-18
17 Sebab itu:  Keluarlah kamu dari antara mereka,  dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan,  dan janganlah menjamah apa yang najis,  maka Aku akan menerima kamu.
18 Dan Aku akan menjadi Bapamu,  dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan  demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa."
Dalam ayat ini baru sebatas menjadi anak. Nanti pada II Korintus 11:2 kita melihat status ini meningkat yaitu dijadikan tunangan dari Kristus.

5.      Hulu hasil
Imamat 2:12,14-16
12 Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama boleh kamu mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan.
14 Jikalau engkau hendak mempersembahkan korban sajian dari hulu hasil kepada TUHAN, haruslah engkau mempersembahkan bulir gandum yang dipanggang di atas api, emping gandum baru, sebagai korban sajian dari hulu hasil gandummu.
15 Haruslah kaububuh minyak dan kautaruh kemenyan ke atasnya; itulah korban sajian.
16 Haruslah imam membakar sebagai ingat-ingatannya, sebagian dari emping gandumnya dan minyaknya beserta seluruh kemenyannya sebagai korban api-apian bagi TUHAN."

Yang terakhir ini korban sajian yang diambil dari hulu hasil. Maksudnya kehidupan kita pada akhirnya akan dihentar oleh Tuhan pada status bagaikan buah sulung. Jadi pelayanan kita berujung pada status kita sebagai anak-anak sulung Tuhan.
Yakobus 1:17-18
17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Kalau kita sudah berada pada status anak sulung ini maka sudah jelas tempat kita adalah di dalam Yerusalem Sorgawi.

Ibrani 12:22-23
22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

Dengan demikian kita tidak perlu ragu lagi karena nama kita sudah tertulis di Sorga. Jangan sampai kita beribadah dan melayani tetapi nama kita tidak terdaftar di Sorga. Itu sebabnya mari kita memberi pelayanan sampai membawa diri kita pada tingkat tertentu menjadi anak sulung maka kehidupan kita terdaftar di Sorga. Dan kalau sudah terdaftar jangan sampai kita berulah lagi sehingga dihapus.

Ketika 70 murid kembali mereka gembira dengan apa yang mereka kerjakan tetapi Tuhan berkata bersukacitalah karena namamu terdaftar di Sorga.
Lukas 10:17-20
17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit.
19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Biarlah pelayanan kita adalah pelayanan yang terkait dengan status anak sulung yang memastikan nama kita terdaftar di Sorga.


Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar