20140423

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 23 April 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yehekiel 46:13-15
46:13 Tiap hari ia harus mengolah domba yang berumur satu tahun dan yang tiada bercela sebagai korban bakaran bagi TUHAN; setiap pagi ia harus melakukan itu.
46:14 Di samping itu setiap pagi ia harus mempersembahkan korban sajian seperenam efa tepung dengan minyak sepertiga hin untuk mencampur tepung yang terbaik itu; itulah korban sajian bagi TUHAN, dan ketetapan itu tetap selama-lamanya.
46:15 Demikianlah mereka harus mempersembahkan domba dan korban sajian dan minyak setiap pagi sebagai korban bakaran yang tetap.

Dalam terang Tabernakel, Yehezkiel pasal 46 ini kena peti perjanjian. Berbicara peti perjanjian adalah akhir dari pejalanan gereja Tuhan. Tujuan ibadah dan pelayanan kita adalah untuk menghentar orang yang beribadah di dalam tuntunan Firman penggembalaan untuk mencapai status yang disebut peti perjanjian atau Mempelai Wanita, untuk menerima Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga (tutup peti perjanjian). Itulah tujuan ibadah dan pelayanan kita.

Untuk sampai di sana tidak sedikit kendala dan tidak sedikit pergumulan yang harus kita lewati. Pergumulan-pergumulan itu datang dari tiga sisi yang kita hadapi:
1.      Dari bisikan daging kita sendiri
2.      Dari bisikan iblis
3.      Dari bisikan dunia

Ini yang mengganggu perjalanan kita untuk maju mencapai titik akhir perjalanan gereja Tuhan. Namun tanpa kita sadar kita membuka peluang sehingga kita mengatakan pergumulan kita berat padahal kita sendiri yang membuka pintu sehingga pergumulan menjadi berat. Itu kesalahan yang tidak kita sadari telah kita lakukan.

Di dalam pelayanan menuju kesempurnaan ini kita menemukan dua bentuk pelayanan. Kedua bentuk pelayanan ini bisa kita baca dalam Nubuatan Firman pada Kejadian pasal 41 yang menampilkan 7 lembu yang tambun dan 7 bulir gandum yang berisi menunjuk pelayanan yang membawa hasil, sedangkan 7 lembu kurus dan 7 bulir gandum  yang kosong yang menunjuk pelayanan yang kosong.

Pelayanan yang tanpa hasil inilah yang justru sering mengganggu pelayanan yang berhasil. Pelayanan yang berhasil ini membawa kita untuk menyerahkan 1/5 dari seluruh yang kita hasilkan. Angka 1/5 = angka denda berarti pelayanan yang berhasil lepas dari denda.

Ketika Tuhan Yesus masuk dalam pesta pondok daun-daunan (yang menunjuk nubuatan menjelang  gereja di singkirkan di padang belantara) di sana muncul 2 bentuk pelayanan. Pelayanan yang tidak baik:
Yohanes 7:18a
7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri,

Pelayanan yang berkenan kepada Tuhan:
Yohanes 7:18b
tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.

Di dalam pelayanan kita jangan terbersit, jangan membuka pintu untuk mencari hormat. Kalau membuka peluang untuk mencari hormat maka orang itu bakal tertinggal. Tetapi marilah kita mencari hormat dari Dia yang mempunyai pekerjaan dan memanggil kita menjadi pelayanNya. Sebagai hamba Tuhan saya lebih baik diinjak-injak dan diludahi dari pada saya harus bermahkota sanjungan dan dipuja oleh siapapun karena arahnya nantinya salah karena kena jerat.

Dalam Yehezkiel pasal 46 dalam ayat 12 dikatakan pintu ditutup. Berarti telah selesai pelayanan raja itu. Oleh karena pelayanannya sudah selesai maka pelayanan-pelayanan yang akan berkelanjutan bukan lagi pelayanan yang mengandung proses untuk penyelamatan atau terkait dengan penebusan Yesus Kristus.
Yohanes 19:30
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Yehezkiel pasal 46 ayat 12 itu berbicara pelayanan Tuhan untuk menjaga keselamatan yang telah kita terima, Jangan sampai keselamatan yang telah kita terima itu, yang tinggal menunggu penyempurnaannya terlepas dari kehidupan kita.

Pada ayat 11 pintu gerbang di sebelah timur itu dibuka dan setelah itu ditutup. Proses pintu gerbang timur dibuka berarti Tuhan membawa kita dari suasana padang gurun kembali pada suasana Eden.

Kita tahu ketika Adam dan Hawa jatuh di dalam dosa mereka pergi ke timur, setelah Kain membunuh Habel dia ke timur, menara Babel di bangun di sebelah timur, Ketura bersama anak-anaknya juga pergi ke sebelah timur. Berarti ada hal yang dipulihkan oleh Tuhan sebab anak Tuhan itu membuka pintu hatinya. Mulai dari dosa kehilangan suasana taman Eden dan pergi ke padang gurun, kehidupan itu dipulihkan sehingga suasana padang itu dirubah kembali menjadi taman eden. Itu hanya dialami oleh orang yang mau dikoreksi hidupnya dari perkembangan dosa akhir zaman ini.
Yehezkiel 36:35
36:35 Sebaliknya mereka akan berkata: Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu.

Yesaya 51:3
51:3 Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.

Ini yang harus kita pahami di penghujung akhir zaman. Pelayanan raja yang menunjuk pelayanan Tuhan Yesus yang menyuruh membuka pintu sebelah timur maksudnya untuk memangkas:
Ø  Dosa Adam dan Hawa yang diusir ke sebelah timur sehingga mereka bisa kembali ke Eden. Tuhan mengembalikan suasana Eden.
Ø  Kain setelah membunuh Habel, dia pergi ke timur sebagai pelarian sehingga selalu dalam keadaan takut. Tetapi karena membuka pintu sebelah timur maka roh ketenangan dikembalikan, roh perhentian dikembalikan dan rasa tahkut dihalau oleh Tuhan.
Ø  Roh pengertian yang dicabut oleh Tuhan terhadap orang-orang yang membangun Babel di sebelah timur. Pelayanan Raja ini mau mengembalikan roh pengertian sehingga bisa menjadi satu kembali satu dengan yang lain, baik dalam rumah tangga dan juga di dalam sidang jemaat.
Ø  Mengembalikkan hak sulung. Kita yang dahulu seperti Ketura dan anak-anaknya yang disuruh keluar berarti kehilangan hak sulung namun diangkat oleh Tuhan untuk mencapai level sebagai anak-anak sulung.

Kalau empat hal ini telah kita pahami maka Tuhan memberikan firman pengajaran untuk menjaga agar apa yang telah kita peroleh tadi jangan sampai lepas lagi.
Yehezkiel 46:13
46:13 Tiap hari ia harus mengolah domba yang berumur satu tahun dan yang tiada bercela sebagai korban bakaran bagi TUHAN; setiap pagi ia harus melakukan itu.

Setiap hari harus ada hubungan dengan domba yang berumur setahun. Supaya menjaga jangan sampai kita kehilangan lagi empat hal yang sudah Tuhan kembalikan tadi maka kita harus memiliki persekutuan dengan Korban Kristus setiap hari. Setiap hari kita harus ada hubungan dengan domba paskah berumur setahun.
Keluaran 12:5
12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.

Ini sistem Tuhan yang diberikan kepada kita supaya jangan sampai kita kembali kebobolan sehingga gagal untuk menjadi peti perjanjian untuk menerima tutup peti perjanjian, artinya gagal menjadi Mempelai Wanita untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga yang akan mengayomi kita. Ini bahasa Firman Allah yang mengajar kita supaya setiap hari ketika kita membuka mata maka kita harus ada dalam benak hati kita bahwa hari ini kita harus berhubungan dengan Domba Paskah, dengan Korban Kristus. Kalau kita melupakan ini maka yang kita terima adalah kegagalan.

Lukas 9:23
9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

Tujuannya bukan mengada-ada, bukan untuk memberatkan dan menyulitkan kita tetapi supaya empat suasana yang telah Tuhan kembalikan itu jangan sampai hilang kembali. Maksudnya supaya kelak kita terserap dalam apa yang disebut Tubuh Kristus.

Paskah itu ternyata arahnya menuju pada pesta kawin Anak Domba Allah. Orang yang bisa ke perjamuan kawin Anak Domba adalah orang yang tahan terhadap segala tangantan.
Lukas 22:28-30
22:28 Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
22:29 Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
22:30 bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Jadi kaitan domba umur setahun, kaitan domba paskah dengan pesta Mempelai tidak bisa putus, itu berkaitan erat sekali.
Matius 25:10
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.

Bukan hanya sekedar kita beribadah tetapi harus kita pahami bahwa di dalam ibadah, lewat turunnya Firman pengajaran yang besar dan mulia maka kita digiring untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

Ø  Setiap hari
Kalau mengatakan setiap hari ada hubungannya dengan Korban Kristus maka kita tidak hanya sampai sebatas itu namun kita harus memandang jauh ke depan bahwa Domba Paskah ini akan menghentar kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah. Demi menjaga jangan sampai kita terantuk dan gagal maka Tuhan menganjurkan supaya kita setiap hari selalu ada kontak batin dengan Korban Kristus.

Kalau dikatakan setiap hari berarti ada sesuatu pelajaran di sana bahwa Allah sedang mengajar kita untuk menghitung hari-hari agar kelak kita memetik buah hidup bijaksana.
Mazmur 90:12
90:12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Roh kebijakan ini harus makin bertumbuh, apalagi untuk seorang gembala. Yang menonjol dari seorang gembala ada roh pertimbangan dan kebijakan. Dari seorang penginjil adalah kuasa, dari pengajar adalah roh mahrifat, dari seorang rasul adalah hikmat, dari nabi adalah firman nubuatan.

Hari ini tidak seperti hari kemarin, hari esok tidak seperti hari ini, berarti harus ada perkembangan. Jangan hanya berkhotbah kebijakan tetapi sebenarnya kebijakan aburadul. Ini yang dibutuhkan dari kita sehingga Tuhan menganjurkan setiap hari harus selalu ada hubungan kontak/hubungan batin dengan Korban Kristus. Kalau ada hubungan batin dengan Korban Kristus maka kita akan dicegah dari perbuatan tercela.

Di dalam Alkitab ada 360 kali dikatakan “jangan takut”. Kalender Yahudi ada 360 hari. Jadi setiap hari Tuhan sudah katakan “jangan takut!”. Berarti roh kain dihempas jauh karena Kain ketakutan ketika Tuhan menjatuhkan hukuman.

Rohani tidak ada perkembangan dan pertumbuhan karena membuka telinga pada bisikan daging, bisikan dunia dan bisikan iblis. Tiga suara ini menjadi satu dan melawan bisikan Tuhan. Tiga bisikan ini akan membunuh suara Firman. Lewat kita mendengar suara Firman penggembalaan maka kita ditarik kembali pada jalan yang benar sekiranya kita sudah melangkah jauh dari kebenaran.

Yudas Iskariot gagal karena dia membuka telinga terhadap bisikan iblis, dia membuka telinga terhadap bisikan daging sehingga mencuri, dia membuka telinganya terhadap bisikan dunia sehingga dia menerima janji untuk menerima 30 keping perak.

Bisikan iblis:
Yohanes 13:2,27,30
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera."
13:30 Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

Setelah Yudas Iskariot terpisah dari murid-murid yang lain baru Tuhan menyapa murid-muridNya dengan sebutan “anak-anakKu”. Kalau status murid belum tentu satu dengan yang lain bersaudara/ sekeluarga, tetapi kalau disapa “anak-anakKu” itu berarti mereka semua keluarga Allah. Namun status anak-anak Allah itu bukanlah tujuan akhir, dari status anak ini kita akan diangkat menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Tidak mungkin kita mencapai status Mempelai Wanita kalau tidak menjadi keluarga Allah. Sama seperti Abraham menyuruh Eliezer mencari istri untuk Ishak, anaknya, dari tengah-tengah keluarganya dan jangan dari antara orang Kanaan. Begitu juga dari antara keluarga Allah Tuhan sedang mencari siapa yang mau menjadi mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.

Mulai dari sekarang kita harus belajar menghitung hari supaya menjadi bijak.

Di dalamnya tersirat berkat yang luar biasa. Kepada orang yang bijaksana pantas kita bergaul dengan dia sehingga kita juga menjadi bijak.
Amsal 13:20
13:20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Orang bijak ini adalah orang yang menghitung hari, orang yang tahu setiap hari untuk kontak dengan Korban Kristus. Bergaul dengan orang gusar kita menjadi gusar. Mengapa orang bisa menjadi gusar? Karena tidak ada kontak dengan Korban Kristus. Kalau kita menjadi bijak maka amanlah rohani kita dan bukan hanya aman tetapi juga bertumbuh.

Ø  Setiap pagi
Yehezkiel 46:13-15
46:13 Tiap hari ia harus mengolah domba yang berumur satu tahun dan yang tiada bercela sebagai korban bakaran bagi TUHAN; setiap pagi ia harus melakukan itu.
46:14 Di samping itu setiap pagi ia harus mempersembahkan korban sajian seperenam efa tepung dengan minyak sepertiga hin untuk mencampur tepung yang terbaik itu; itulah korban sajian bagi TUHAN, dan ketetapan itu tetap selama-lamanya.
46:15 Demikianlah mereka harus mempersembahkan domba dan korban sajian dan minyak setiap pagi sebagai korban bakaran yang tetap.

Setiap pagi berarti kita didorong waktu pada permulaan yang baru. Jadi sebelum kita beraktifitas pada permulaan yang baru kita sudah harus mempersenjatai diri supaya jangan kehilangan suasana Eden, jangan kehilangan roh ketenangan dan perhentian, jangan kehilangan roh pengertian dan jangan kehilangan lagi hak sulung.

Berarti setiap pagi kita harus memandang korban Kristus. Tetapi tidak berhenti di situ, harus disertai dengan 1/6 efa tepung serta 1/3 hin minyak yang akan diolah menjadi korban sajian bersama dengan korban bakaran yang kemudian dibakar.

Ibrani 12:2
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Tuhan Yesus memimpin kita dalam iman. Bukan hanya sekedar mengatakan kita memandang Tuhan Yesus tetapi harus ada bukti kita mau dipimpin oleh Tuhan Yesus. Kalau tidak mau dipimpin itu sama dengan bohong, sama dengan omong kosong. Pemimpin ini tidak mencari hormat tetapi rela diabaikan dan dihina. Ini pelajaran untuk kita gereja Tuhan. Bagaimana bisa mencapai kesempurnaan kalau tidak mau dihina, baru ditegur kita sudah mengamuk.

Ibrani 12:3
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

Jadi memandang korban Kristus setiap pagi adalah untuk menghadapi tantangan kelak di hari yang kita jalani mulai dari pagi hari supaya jangan kita menjadi lemah, kecewa dan putus asa.

Ibrani 12:4-6
12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Agar jangan kita kecewa maka kita perlu mempersenjatai diri.
I Petrus 4:1
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa --,

Penderitaan badani berarti tidak menuruti kemauan daging, tidak mengikuti keinginan daging. Kalau seseorang suka minum minuman keras dan dia mau berhenti maka menderitalah dagingnya. Begitu juga kalau seseorang yang suka marah dan mau berhenti maka dagingnya menderita. Itu sudah benar karena mau menghentikan perbuatan daging/ dosa. Apakah kita masih terpancing untuk berbuat mengikuti keinginan daging?

Gereja Tuhan harus mempersenjatai diri dengan cara setiap pagi, setiap permulaan hari yang baru sebelum kita terlibat atau ada pada kegiatan pelayanan dan ibadah, kita sudah membekali diri sehingga ketika bertemu dengan hal-hal yang menggangu daging kita, kita mampu untuk meredam keinginan/ gejolak daging kita. Biarlah kita melihat Tuhan Yesus yang memimpin kita pada iman yang menuju pada sempurna. Ketika dihina Dia diam. Kita yang dipimpin harus mengikuti yang memimpin. Kita harus melihat penderitaanNya, ketika berhadapan dengan situasi yang sama kita harus mengingat contoh dan teladan kita.

Ø  Seperenam efa tepung dan sepertiga hin minyak
Yehezkiel 46:14
46:14 Di samping itu setiap pagi ia harus mempersembahkan korban sajian seperenam efa tepung dengan minyak sepertiga hin untuk mencampur tepung yang terbaik itu; itulah korban sajian bagi TUHAN, dan ketetapan itu tetap selama-lamanya.

Seperenam tepung gandum tidak terpisah dengan sepertiga hin minyak, itu sudah menjadi satu adonan dan arahnya sama dengan korban bakaran karena akhirnya dibakar di mezbah korban bakaran.

Bagaimana proses untuk mendapatkan tepung yang terbaik, untuk mendapatkan minyak dan bagaimana proses korban bakaran itu. Seringkali kita bisa bicara tentang ini tetapi tidak bisa masuk dalam prakteknya.

Untuk mendapatkan tepung yang terbaik gandum itu harus dijemur, setelah itu ditumbuk lalu diayak. Hal itu harus diulang berkali-kali untuk mendapatkan tepung yang terbaik. Dalam pengalaman dijemur, artinya kita dihina dan diabaikan apakah kita bisa menerima? Ketika kita dihina dan diabaikan seringkali berbagai macam pikiran timbul. Pengalaman dijemur ini pernah Tuhan Yesus alami, Dia diabaikan dan Dia menerima.
Ibrani 12:2
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Bukan berarti Tuhan Yesus kalah, tetapi akhirnya Dia duduk di sebelah kanan takhta Allah. Kadang ketika kita diabaikan kita menjadi cengeng dan mulai timbul bermacam-macam gejolak dalam hati kita. Seandainya kita paham sebenarnya itu terjadi seizin Tuhan sebab di balik itu kita akan melihat kemuliaan takhta Allah. Selanjutanya harus ditumbuk dan diayak, hal itu dilakukan berulang-ulang. Kalau kita berhasil melalui ini maka kita bisa duduk setakhta dengan Tuhan. Kepada jemaat Laodekia yang sudah tidak karu-karuan masih Tuhan tawarkan untuk duduk setakhta dengan Dia kalau mereka masih mau.

Untuk mendapatkan minyak buah zait juga harus dijemur, ditumbuk dan diperas.

Korban bakaran harus disembelih, dikuliti, dipotong-potong lalu dibakar. Dikuliti berarti perasaan yang suka tersinggung itu harus ditanggalkan. Dipenggal-penggal berarti harus dipisahkan.
Matius 19:27-30
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
19:28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

1/6 tepung berarti ada angka 1 dan 6. 6 adalah angka manusia. Yesus adalah manusia dan Dia menjadi teladan kita.
I Timotius 2:5
2:5 Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,

Yang 1/6 ini disatukan dengan yang 1/3 hin minyak. Minyak berbicara Roh Kudus. Minyak itu dipakai sebagai urapan dan sebagai minyak pada pedupaan di mezbah dupa emas.

Akan ada hukuman yang mengerikan yang dijatuhkan Tuhan di atas dunia ini dan disertai angka 1/3. Hukuman itu justru kena pada hukuman yang dijatuhkan oleh Anak Allah. Sampai 13 kali disebutkan 1/3. Angka 13 adalah angka pemberontakan dan angka kehancuran. Jangan sampai kita berada pada penghukuman yang datang dari Allah Anak.


Wahyu 8:7-12;9:15
8:7 Lalu malaikat yang pertama meniup sangkakalanya dan terjadilah hujan es, dan api, bercampur darah; dan semuanya itu dilemparkan ke bumi; maka terbakarlah 1sepertiga dari bumi dan 2sepertiga dari pohon-pohon dan hanguslah seluruh rumput-rumputan hijau.
8:8 Lalu malaikat yang kedua meniup sangkakalanya dan ada sesuatu seperti gunung besar, yang menyala-nyala oleh api, dilemparkan ke dalam laut. Dan 3sepertiga dari laut itu menjadi darah,
8:9 dan matilah 4sepertiga dari segala makhluk yang bernyawa di dalam laut dan binasalah 5sepertiga dari semua kapal.
8:10 Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa 6sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
8:11 Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan 7sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah 8sepertiga dari matahari dan 9sepertiga dari bulan dan 10sepertiga dari bintang-bintang, sehingga 11sepertiga dari padanya menjadi gelap dan 12sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
9:15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh 13sepertiga dari umat manusia.

Ini adalah penghukuman dari Putra Allah. Mereka harus dilibas oleh penghukuman yang ditandai angka 1/3 karena mereka menolak pribadi Anak Allah yang adalah bagian dari Tritunggal Allah, padahal Tuhan Yesus sudah rela diperlakukan bagaikan tepung, bagaikan buah zait dan rela bagaikan domba yang disembelih, dikuliti, dipotong-potong dan dibakar, untuk manusia tetapi mereka malah menolak. Kalau setiap hari dan setiap pagi kita ada persekutuan dengan korban bakaran maka kita tidak akan kena bila murka Allah jatuh pada akhir zaman.

Itu sebabnya jangan kita main-main dengan Tuhan.
Yehezkiel 46:15
46:15 Demikianlah mereka harus mempersembahkan domba dan korban sajian dan minyak setiap pagi sebagai korban bakaran yang tetap.

Ini berarti sesuatu yang “harus” dan tidak boleh diremehkan. Biarlah setiap hari kita belajar menghitung hari, biarlah setiap pagi kita ada hubungan kontak dengan korban sajian. Walaupun kita seperti dijemur, merasa terabaikan dan perasaan kita tidak mau menerima tetapi kita harus rela. Kita harus meneladani Tuhan Yesus sebagai pemimpin iman yang membawa pada kesempurnaan iman.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar