20140628

Kebaktian Doa, Sabtu 28 Juni 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 5:15-17
5:15 Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.
5:16 Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang akan ada ratapan dan di segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.
5:17 Dan di segala kebun anggur akan ada ratapan, apabila Aku berjalan dari tengah-tengahmu," firman TUHAN.

Ini adalah nubuatan Firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi Amos yang mengaku Tuhan adalah Tuhannya. Nabi Amos melihat apa yang akan terjadi itu sebagai penentuan hidup atau mati. Jadi di dalam nubuatan kita memiliki pandangan bukan untuk mati tetapi untuk hidup. Ancaman-ancaman yang dituangkan oleh Tuhan di sini harus kita sikapi supaya jangan kita mati melainkan hidup.

Ada tiga lokasi yang akan bersuasana ratapan:
1.      Di tanah lapang
2.      Di segala lorong
3.      Di segala kebun anggur

Tiga lokasi inilah yang akan diwarnai dengan kehidupan yang penuh dengan ratapan.

1.      Di tanah lapang
Tuhan tidak ingin kita membuka diri lebar-lebar seperti tanah lapang, tidak ada perlindungan, jangan membuka diri untuk disusupi oleh roh Babel, untuk disergap roh najis. Di penghujung akhir zaman ini gebrakan dari roh Babel ini akan lebih nampak di permukaan. Tidak sedikit pelayan-pelayan Tuhan yang berguguran oleh karena kemasukan roh Babel. Babel ini disebut ibu segala sundal, berarti betapa bahayanya kalau kita membuka hati lapang-lapang terhadap roh Babel dan tidak mengundang Tuhan menjadi pagar.

Kalau membuka hati lapang-lapang terhadap roh Babel berarti orang itu jauh dari Tuhan sebab orang yang melekat pada Tuhan akan dilindungi.
Mazmur 91:14
91:14 "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.

Memang kalau mau menerima Firman hati kita harus lapang tetapi jangan sampai hati kita seperti tanah lapang terhadap roh Babel. Setelah berbicara tentang hati lapang, Tuhan berbicara tentang pasangan, berarti persekutuan. Jangan sampai hati kita lapang untuk masuk dalam persekutuan yang ada roh Babel, ada roh sundal di dalamnya.
II Korintus 6:11-12
6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.

Untuk Tuhan, orang Korintus memiliki hati yang sempit.
II Korintus 6:13-14
6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

Koreksi tentang persekutuan ini sangat penting. Sesuatu yang tidak dapat ditolerir bila persekutuan salah sebab kalau salah bisa mati. Jangan membuka hati terhadap Babel, terhadap roh najis, kita harus menutup hati rapat-rapat. Supaya kita memiliki hubungan yang indah dengan Tuhan maka prakteknya di sini: “Jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya”. Dalam susunan Tabernakel, percaya ini ada di halaman. Yang berada di halaman saja masih terancam apalagi orang yang tidak percaya, mereka masih ada di luar pintu gerbang.

Tuhan masih memberi kesempatan berpasangan dengan yang ada di halaman itulah orang percaya, namun setelah berada di halaman harus kita dorong ke ruangan suci. Kalau persekutuan hanya sampai di halaman kita masih perlu waspada karena masih telanjang (berada pada halaman) tidak ada tudung, tidak ada perlindungan dari atas. Kalau masuk dalam ruangan suci maka perlindungan itu ada di atas sekaligus dari kiri, kanan, muka dan belakang.

II Korintus 6:15
6:15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?

Durhaka ini adalah suasana orang yang tidak percaya, suasananya mati. Kalau mau hidup jangan durhaka, kalau mau mati bersekutulah dengan orang yang tidak percaya.
Efesus 2:1-2
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

Suasana mati ini penggeraknya adalah Babel. Gereja Tuhan jangan terlalu mudah untuk mengiyakan kalau kita tahu kita akan ditarik oleh seseorang yang mati.

Kalau mengatakan percaya kepada Tuhan Yesus, berarti kita harus mempercayakan diri kepadaNya. Saudara percaya Tuhan Yesus tetapi kadang tidak mempercayakan diri kepada Tuhan Yesus.

II Korintus 6:15
6:15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?

Belial artinya orang yang tidak bermoral, orang yang dursila, orang yang tidak beradab. Ini dibenci oleh Tuhan.

Di tanah lapang ini juga ada penindasan dan tipu. Memang roh Babel ini sudah disertai dengan penindasan dan pemaksaan sampai membunuh. Kalau ada penindasan berarti itu bergerak bersama dengan roh Babel, roh dari ibu segala wanita pelacur.
Wahyu 17:4-6
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:6 Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.

Bagi Tuhan tidak ada pemaksaan tetapi iblis selalu memaksa. Kalau sudah ada pemaksaan itu berbahaya.
Amsal 28:16; 25:12
28:16 Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya, tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.
25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

Kalau hati terbuka terhadap roh sundal itu berarti sama seperti tanah lapang, bagaikan orang yang telanjang artinya tidak ada perlindungan dari Tuhan. Bahkan yang aneh justru orang yang pandai terjebak di dalamnya.

Amos 5:16
5:16 Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang akan ada ratapan dan di segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.

Mereka ini sudah dalam ratapan namun masih menyewa lagi peratap. Ketika Tuhan Yesus masuk dalam rumah Yairus untuk menyembuhkan anaknya, ada peratap yang disewa untuk meratap. Mereka tertawa ketika Tuhan mengemukakan kenyataan bahwa anak itu hidup sebab mereka melihat fakta yang jasmani bahwa anak itu mati padahal Tuhan berbicara fakta yang rohani bahwa anak itu tidak mati tetapi tidur. Ini yang tidak bisa diselami oleh para peratap. Di penghujung akhir zaman banyak orang seperti ini, mereka ini dikategorikan sebagai orang yang pandai. Sering orang yang pandai mudah kita percaya apa yang dia katakan.

2.      Di segala lorong
Amos 5:17
5:17 Dan di segala kebun anggur akan ada ratapan, apabila Aku berjalan dari tengah-tengahmu," firman TUHAN.

Tuhan mau berjalan, oleh sebab itu lorong harus kita luruskan. Kalau lorong tidak diluruskan maka yang ada adalah ratapan, tetapi kalau lorong diluruskan maka ketika Tuhan Yesus berjalan bukan ada ratapan namun pujian.
Lukas 3:4
3:4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.

Lukas 3:4 (Terjemahan Lama)
3:4 seperti yang tersurat di dalam kitab Nabi Yesaya, bunyinya, "Suara orang yang berseru-seru di padang belantara: Sediakanlah jalan Tuhan, dan luruskanlah lorong-lorong-Nya.

Yang berbicara di sini adalah Yohanes Pembaptis yang juga berbicara tentang Tuhan Yesus sebagai Mempelai. Berarti ujung-ujungnya berita Yohanes Pembaptis adalah berita nikah. Berbicara nikah berarti berbicara rumah tangga. Itu sebabnya supaya lorong menjadi lurus maka rumah-rumah harus dibenahi. Artinya kalau mau lurus maka nikah kita harus dibenahi, supaya masuk dalam nikah yang rohani.

Kalau nikah tidak terbenahi maka itu berbahaya sekali. Lorong lurus atau tidak Tuhan tetap akan berjalan. Kalau lorong tidak lurus maka suasana pada lorong itu hanya ratapan dan perkabungan. tetapi kalau lurus nikah dibenahi berarti bersuasana sukacita, itu adalah doa penyembahan yang kita sajikan kepada Tuhan.

Dalam kisah Lot seperti Tuhan memaksa mereka sebab hukuman sudah di ambang pintu dan tidak bisa ditunda namun mereka berlambat-lambat.
Kejadian 19:21-22,17,16
19:21 Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
19:22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
19:16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.

Pandangan kami hamba Tuhan sudah melihat hukuman itu sangat dekat sehingga kadang terasa seperti memaksa. Apa yang dilakukan malaikat itu terjadi karena hasil doa Abraham. Kalau tidak ada yang mendoakan maka habislah Lot.

3.      Di segala kebun anggur
Tuhan menunjukkan pribadi yang akan meratap yaitu petani. Kalau berbicara petani selalu dihubungkan dengan kedatangan Tuhan, sekaligus menunjuk hamba-hamba Tuhan.
Yakobus 5:7-8
5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
5:8 Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!

Kita menanti kedatangan Tuhan dan jangan seperti yang dilakukan oleh umat Israel ketika menanti Musa turun dari gunung Sinai. Waktu itu kesabaran mereka hilang lalu membangun ibadah yang lain yaitu lembu emas yang disertai dengan tarian dan menyanyi berbalas-balasan. Itu adalah ciri kehidupan yang tidak sabar menanti kedatangan Tuhan sehingga iblis selewengkan dengan ibadah yang tidak berkenan kepada Tuhan dan hasilnya adalah mati. Jadi petani di sini meratap karena ibadahnya tidak benar dan akhirnya mati.

Petani yang dibicarakan dalam Yakobus pasal 5 adalah kehidupan yang beribadah menanti kedatangan Tuhan tetapi tidak sabar dengan pengajaran yang mereka terima dan diganti dengan ajaran lain. Begitu juga yang terjadi dengan bangsa Israel, mereka sudah menerima pengajaran, sudah menerima teorinya namun antara teori dan praktek ada ketidak beresan.

Kalau kita sudah diberi Tuhan teori yaitu Firman pengajaran berarti tinggal kita praktekkan, jangan mengganti pengajaran yang Tuhan berikan dengan teori yang lain. Petani ini sudah merubah sehingga akhirnya ratapan.

Dikatakan segala kebun anggur meratap. Padahal Tuhan sudah punya perhatian serius terhadap kebun anggurNya walaupun ada sergapan iblis yang luar biasa terhadap kebun anggur Tuhan. Tuhan menjaga kebun anggurNya untuk hadapi ular/ lewiatan.

Yesaya 27:1-2
27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.
27:2 Pada waktu itu akan dikatakan: "Bernyanyilah tentang kebun anggur yang elok!

Meluncur itu menunjuk kecepatan, pekerjaan iblis begitu cepat untuk menghancurkan kita kebun anggurnya Tuhan tetapi Tuhan lebih cepat untuk menghancurkan dia. Setelah meluncur dia melingkar dan itu menunjuk kekuatannya untuk meremukan namun Tuhan sebagai benteng perlindungan tidak berdiam diri.

Jadi kita harus ada di kebun anggurnya Tuhan, jangan ada di kebun anggur yang ada ratapan. Saudara adalah kebun anggurnya Tuhan.


Tuhan Memberkati.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar