20140618

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 18 Juni 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yehekiel 46:19-24
46:19 Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk yang di samping pintu gerbang ke bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah utara tempat kudus, dan sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu tempat.
46:20 Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."
46:21 Kemudian diiringnya aku ke pelataran luar dan membiarkan aku pergi ke keempat sudut pelataran itu, sungguh, di tiap sudut pelataran itu ada lagi pelataran.
46:22 Pada keempat sudut pelataran itu ada pelataran-pelataran kecil, empat puluh hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya, keempatnya sama ukurannya.
46:23 Mengelilingi keempat pelataran kecil itu ada tembok batu dan di bagian bawah tembok-tembok batu itu sekelilingnya diperbuat tempat-tempat memasak.
46:24 Ia berkata kepadaku: "Inilah dapur tempat memasak, di mana petugas-petugas Bait Suci memasak korban sembelihan umat TUHAN."

Ketika sampai pada ayat ini saya sebagai hamba Tuhan menuntut kepada Tuhan agar setiap bacaan tidak dibaca begitu saja tetapi ingin menikmati apa isi hati Tuhan yang tersirat dalam ayat-ayat itu. Kalau Tuhan tidak memberi tahu apa yang dia pikirkan maka kita tidak akan mungkin mengerti keculi Tuhan berkemurahan memberitahu isi hatiNya.
Amos 4:13
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

Kemurahan Tuhan di akhir zaman ini Tuhan membukakan rahasia Firman untuk persiapankan kita menjadi mempelai wanita Tuhan supaya siap bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga
Efesus 1:10
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Ada 5 hal yang bisa kita perhatikan dalam Yehezkiel pasal 46.
1.      Imam tidak boleh sesukanya masuk melalui pintu manapun.
2.      Pelayanan itu menyajikan makanan yang sudah dimasak dan bukan yang mentah.
3.      Ada larangan bagi imam untuk keluar lagi ke pelataran dengan demikian tidak diberi kesempatan lagi untuk melayani umat yang ada di pelataran luar.
4.      Pelayanan yang dikerjakan tidak boleh di sembarang tempat, Tuhan telah memilih suatu tempat berarti itu sesuai selera Tuhan.
5.      Allah menyatakan bahwa Dia ingin menjangkau semua, siapa saja, kapan saja dan di manapun saja orang itu berada.

Kaabah Yehezkiel secara fisik tidak pernah ada, itu hanya ada pada alam rohani. Tetapi mengapa kita harus terlibat di dalamnya? Sebab untuk sampai pada yang rohani kita harus masuk dalam alam secara rohani. Artinya apa yang tidak pernah kita lihat itu yang akan Tuhan nyatakan kepada kita secara rohani.

Nabi Yesaya dapat disebut nabinya Anak, sebab dia berbicara tentang Anak Allah. Nabi Yeremia adalah nabinya Bapa, sebab dia berbicara tentang Allah Bapa. Nabi Yehezkiel adalah nabinya Roh Kudus, sebab dia berbicara tentang Roh Kudus. Kita tidak pernah melihat Roh Kudus tetapi bisa kita rasakan.

1.      Imam tidak boleh sesukanya masuk melalui pintu manapun.
Yerusalem Baru mempunyai tembok padahal tembok berbicara perlindungan dan tidak ada musuh lagi di sana yang akan menyerang. Dalam Yerusalem Baru ada 12 pintu. Ini mengajar kita bahwa untuk masuk dalam rencana Allah, untuk masuk dalam Yerusalem Baru ada pintu-pintu yang harus kita lalui. Allah itu punya aturan-aturannya sendiri dan bukan aturan manusia. Tetapi seringkali manusia mengganti aturan dengan aturannya sendiri.
I Korintus 14:32-34
14:32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
14:33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
14:34 Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.

I Korintus 14:32-34 (Terjemahan Lama)
14:32 Adapun roh nabi-nabi itu takluk kepada nabi-nabi;
14:33 karena Allah Ialah Tuhan sejahtera, bukannya kusut. Maka seperti di dalam segala sidang jemaat orang suci,
14:34 hendaklah segala perempuan berdiam dirinya di dalam sidang-sidang jemaat itu. Karena tiada diizinkan kepada mereka itu berkata-kata melainkan wajiblah mereka itu takluk, seperti kata Taurat juga.

Pelayanan kita sebagai imam-imam tidak boleh mengikuti mau kita sendiri. Ada hal-hal yang harus kita lalui. Jangan hanya berpikir pelayan yang dimaksud di sini hanya terbatas pada hamba Tuhan fulltimer tetapi ini ditujukan kepada kita semua sebab kita sudah diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.
Wahyu 5:9-10
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

I Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Pintu yang Tuhan tunjuk dalam Yehezkiel 46 adalah pintu sebelah utara yang disebut tempat kudus. Berbicara pintu ini ada waktunya dibuka dan ada waktunya ditutup. Ketika pintu ditutup maka yang berada di halaman tidak ada kesempatan lagi untuk masuk/ terlambat.
Yehezkiel 46:19
46:19 Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk yang di samping pintu gerbang ke bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah utara tempat kudus, dan sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu tempat.

Sebelum berbicara tentang pintu sebelah utara tempat kudus maka terlebih dahulu disebut pintu gerbang. Di pintu gerbang ini kita ditegur.
Amos 5:10
5:10 Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.

Bagaimana bisa sampai pada tempat kudus kalau tidak mau ditegur kesalahan-kesalahan. Yang mengurus mayat dari Nadab dan Abihu adalah paman mereka. Berarti yang menegur dan menangani kehidupan yang sudah mati rohaninya diperlukan orang yang berpengalaman. Untuk bisa sampai di tempat yang kudus kita harus rela ditegur. Kadang kala orang tidak mau ditegur sebab merasa harga dirinya direndahkan. Padahal tujuannya supaya kita dibukakan pintu utara tempat kudus.

Setelah sampai di tempat kudus maka kita menoleh ke sebelah barat di mana ada tempat untuk memasak.
Yehezkiel 46:19-20
46:19 Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk yang di samping pintu gerbang ke bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah utara tempat kudus, dan sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu tempat.
46:20 Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."

Ketika baru ditegur kita belum bisa memasak santapan bagi Tuhan. Setelah menerima teguran baru kita bisa masuk dalam tempat kudus dan bisa memasak santapan bagi Tuhan sebab kita telah menerima penyucian. Kadang kita tidak mau menerima teguran dari gembala dan orang tua bagaimana bisa menyajikan santapan yang diterima oleh  Tuhan.

Bagaimana kita bisa melewati pintu utara tempat kudus kalau tangan kita kotor berlepotan kejahatan dan kenajisan. Itu sebabnya perlu teguran supaya dikuduskan sehingga apa yang dia kelolah tidak mungkin ditolak oleh Tuhan sebab dikelolah oleh tangan yang sudah dibenahi oleh Firman Tuhan.  Biarlah kita mengoreksi diri apakah kita ada dalam proses pengudusan dengan tanda tidak marah ketika ditegur dan tidak kurang hati ketika diarahkan. Itu tanda berarti kita ada di dalam proses untuk dikuduskan.

Setelah itu Tuhan menunjukkan tempat memasak makanan, arahnya tidak asal tetapi Tuhan menunjuk sebelah barat. Barat itulah ruangan maha suci. Jadi apa yang akan kita kerjakan di dalam ibadah pelayanan, tangan Tuhan sudah menunjukkan arah supaya menuju ke barat. Arah jelas Tuhan tunjuk supaya jangan kita salah jalan. Jangan kita beribadah dan melayani dengan asal tanpa arah.

Di sebelah barat ada sentuhan dengan tiga macam korban yaitu: korban penebus salah, korban penghapus dosa dan korban sajian. Sekarang tiga korban ini sudah terakumulasi di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ibadah pelayanan kita tidak bisa berbeda dengan arah pelayanan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar.
Ibrani 7:27
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.

Jangan pelayanan kita hanya setengah jalan, ikuti irama pelayanan Tuhan Yesus Imam Besar yang mengarah ke barat. Wilayah kesempurnaan ada di sana, di ruangan maha suci.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Dari pintu gerbang tadi kita merasa seperti direndahkan karena ditegur tetapi dengan itu kita dihentar ke pintu utara lalu diarahkan ke arah barat kemudian kita melihat persekutuan pelayanan Tuhan Yesus Imam Besar dengan kita dan kita tidak sedikitpun dipermalukan malah sama mulia dengan Tuhan Yesus. Jangan sampai kita tidak menghargai korban penebus salah, korban penghapus dosa dan korban sajian.
Yehezkiel 46:20
46:20 Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."

Ini dikerjakan berarti terlibat dalam persekutuan masak memasak ini. Pekerjaan memasak ini bukan pekerjaan enteng. Saudara lihat kesibukan hamba Tuhan dalam menangani umat Tuhan. Apalagi kita ini bangsa kafir, bagaimana kita bisa diterima bagaikan korban santapan kepada Tuhan kalau imam itu tidak serius dan tidak paham apa yang dia kerjakan.

Kita tidak boleh membuat jalan kita sendiri tetapi ikutilah petunjuk Tuhan. Lewati dulu suasana pintu gerbang, artinya relalah kalau ada yang menegur kita mengatakan apa yang kita lakukan itu salah, yang ini bisa diteruskan dan yang itu jangan. Tuhan mau mengarahkan kita ke pintu utara tempat kudus. Kita harus sadar bahwa pelayanan kita bukan pelayanan yang asal kita lakukan tetapi harus ada dalam proses pengudusan. Jangan kita melayani atas dasar kemampuan dan pemikiran kita, itu adalah pelayanan yang salah! Yang benar adalah seperti ini:
II Korintus 3:5
3:5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.

Kalau kita ada dalam pekerjaan Allah atau ketika kita digarap oleh tangan Tuhan maka kita akan merasakan pekerjaan Firman di dalam diri kita.
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

Menerima berarti tidak ada penolakan. Firman yang di dalamnya menyatakan yang salah, mengajarkan jalan yang benar, mendidik pada kebenaran dan memperbaiki yang rusak, diterima oleh mereka. Kalau menerima Firman itu sungguh-sungguh perkataan Allah maka akan terasa dalam dirinya kuasa Firman itu bekerja menggarap kehidupannya. Tetapi kalau menganggap apa yang dia dengar itu hanyalah ocehan gembala atau seorang hamba Tuhan maka Firman yang dia dengar tidak akan bekerja apa-apa di dalam dirinya sebab dia menganggap bahwa itu bukan dari Tuhan. Jangan sampai kita beribadah tetapi seperti ikan mentah, ikan yang tidak digoreng disajikan kepada Tuhan.

2.      Pelayanan itu menyajikan makanan yang sudah dimasak dan bukan yang mentah
Memasak itu adalah kesibukan dan ini pernah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus pernah memberi makan anak-anakNya dengan ikan bakar dan roti panggang. Dan murid-murid yang disapa dengan sebutan “anak-anakKu” itu memberikan ikan goreng pada Tuhan Yesus ketika Dia menampakkan diri dalam ruangan yang terkunci. Ini adalah pelayanan yang imbang, mereka saling melayani dengan makanan yang sudah dibakar dan digoreng, artinya bukan lagi makanan yang mentah.
Lukas 24:40-42
24:40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"
24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.



Yohanes 21:4-5,9,12
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.

Mereka sarapan untuk mendapatkan kekuatan melayani sepanjang hari. Ketika Tuhan Yesus melayani bersama murid-muridNya belum pernah dikatakan Tuhan Yesus secara khusus memberi makan mereka. Tetapi setelah bangkit, Tuhan Yesus memberi makan murid-muridNya yang disapa “anak-anakKu” dan anak-anakNya memberi makan ikan goreng. Ini pelayanan timbal balik.

Pelajaran Yehezkiel ini mengajar kita untuk memberikan pelayanan yang dapat dinikmati dan pelayanan yang timbal balik. Secara vertikal imam melayani dengan makanan yang sudah masak kepada Tuhan. Imam mewakili kita semua, Tuhan memberikan makanan kepada kita semua. Secara horizontal hamba Tuhan memberi makanan yang masak kepada sidang jemaat, bukan makanan yang mentah atau yang basi. Dan timbal baliknya jemaat juga harus memberikan makanan yang matang kepada yang melayani.

Tentu ini tidak bisa lepas dengan poin yang pertama yaitu ada proses penyucian. Sehingga yang memberi bisa memasak makanan yang matang untuk disajikan dan yang lain layak untuk menerima. Itu secara horisontal, kalau secara vertikal jelas kita harus ada dalam tanda kekudusan.

Gembala mengelola makanan yaitu sidang jemaat, untuk dipersembahkan kepada Tuhan Yesus. Jemaat itu diibaratkan bahan baku yang masih mentah yang harus dikelola oleh tangan hamba Tuhan. Dalam kitab Habakuk dikatakan bagaikan ikan.
Habakuk 1:14
1:14 Engkau menjadikan manusia itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada pemerintahnya?

Apakah hamba Tuhan mengelolah jemaat sampai benar-benar matang sehingga bisa dinikmati oleh Tuhan atau tidak. Sebagai contoh adalah wanita Samaria yang bertemu dengan Tuhan Yesus di sumur Yakub. Dia bukanlah wanita yang baik-baik tetapi ketika berjumpa dengan Tuhan Yesus maka dia menerima gemblengan/ godokan untuk dimasak sehingga akhirnya dia bisa dinikmati bagaikan masakan yang sudah masak bagi orang di Sikhar.

Jemaat bagaikan bahan baku makanan dan yang memasak adalah gembala. Bagaimana terampilnya gembala memasak makanan sehingga itu menjadi masakan yang lezat yang dipersembahkan oleh gembala kepada Tuhan dan Tuhan menerima untuk dimakan. Dimakan oleh Tuhan berarti jemaat itu diterima dalam persekutuan dengan Tuhan.

Kalau jemaat memahami bahwa ketika dia datang beribadah dan melayani itu bagaikan membawa diri untuk digodok di situ lewat pekerjaan api Firman, api Roh Kudus dan api Kasih Tuhan maka dia tidak akan mengelak. Kalau jemaat mau menerima maka ada harapan untuk diterima oleh Tuhan Yesus. Itu tandanya Tuhan Yesus rela untuk menerima kehidupan tersebut masuk dalam persekutuan TubuhNya. Itulah sasaran kita dalam ibadah.

Untuk kita bangsa kafir, Tuhan mengangkat rasul spesial untuk bangsa kafir.
Roma 11:13
11:13 Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan pelayananku,

Rasul Paulus tidak merasa minder dan kurang hati melayani bangsa kafir. Tujuan pelayanan rasul Paulus adalah untuk menggodok bangsa kafir agar menjadi makanan yang diterima oleh Tuhan Yesus. Memang bahasa ini agak sulit dipahami tetapi itulah tujuan dari Tuhan.

Roma 1:5; 15:16
1:5 Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Jemaat Filipi diajar oleh rasul Paulus agar ada timbal balik. Jemaat yang dilayani oleh rasul Paulus bersukacita dan rasul Paulus yang melayani juga bersukacita karena ada imbangan yang timbal balik. Mereka tidak hanya mau dilayani tetapi juga mau melayani.

Filipi 2:17-18
2:17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.
2:18 Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.

Filipi 2:17-18 (Terjemahan Lama)
2:17 Tetapi meskipun darahku ditumpahkan menjadi persembahan cucuran ke atas imanmu yang sebagai korban dan ibadat, maka sukacita juga aku dan bersukacita dengan kamu sekalian,
2:18 dan kamu pun hendaklah menyukakan yang sedemikian itu juga, dan bersukacita dengan aku.

Hamba Tuhan dalam pergumulan yang begitu berat tetapi dia bersukacita, apalagi sidang jemaat yang dilayani yang jelas dia sudah tahu bahwa dia diarahkan oleh tangan hamba Tuhan untuk menuju sebelah barat untuk diterima oleh Tuhan Yesus sebagai makanan, diterima sebagai bagian TubuhNya. Tetapi seringkali yang diterima hamba Tuhan bukan sukacita dari jemaat yang dilayani namun sebaliknya banyak membuat hamba Tuhan menangis. Mestinya kita membuat hamba Tuhan bersukacita walaupun berat pelayanannya. Berat pelayanan seorang hamba Tuhan untuk memasak sidang jemaat untuk menjadi santapan bagi Tuhan.

Di sinilah letak pelayanan seorang hamba Tuhan untuk membawa sidang jemaat menjadi makan yang diterima oleh Tuhan. Rasul Paulus dikatakan sampai berdarah untuk menggodok sidang jemaat agar bisa diterima oleh Tuhan. Seharusnya jemaat juga bersukacita menerima pelayanan hamba Tuhan yang memasaknya untuk menjadi santapan bagi Tuhan.

Imamat 21:6,8,17,21
21:6 Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
21:8 Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.
21:17 "Katakanlah kepada Harun, begini: Setiap orang dari antara keturunanmu turun-temurun yang bercacat badannya, janganlah datang mendekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya,
21:21 Setiap orang dari keturunan imam Harun, yang bercacat badannya, janganlah datang untuk mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN; karena badannya bercacat janganlah ia datang dekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya.

Dulu yang dikelolah oleh imam menjadi santapan Allah adalah binatang yaitu lembu atau domba. Tetapi sekarang yang harus dikelolah oleh hamba Tuhan adalah manusia. Caranya supaya kita bisa dikelolah menjadi santapan Tuhan hanya satu, kita harus menyerah dan tunduk pada kehendak Tuhan, jangan membuat jalan sendiri.

Tempat memasak itu ada tembok, artinya hamba Tuhan yang mau memasak makanan bagi Tuhan ini sudah pasti mendapat perlindungan.

3.      Ada larangan bagi imam untuk keluar lagi ke pelataran, tidak diberi kesempatan untuk melayani umat yang ada di pelataran luar.

Kalau jemaat itu tetap mempertahankan suasana halaman, tidak mau maju dan tidak mau digodok disebelah utara maka dia tidak akan mendapat pelayanan ekstra di hari kemudian dan habislah riwayatnya. Mereka mendapat pelayanan untuk menjadi kudus tetapi sudah tidak ada lagi, tidak ada harapan lagi, ditutup kesempatan kepada mereka sebab sudah terlalu banyak bahasa yang tidak enak.

Yehezkiel 46:20
46:20 Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."

Ini adalah bahasa akhir, di mana akhirnya mereka tidak dapat lagi pengudusan. Bukan berarti dulunya mereka tidak boleh dikuduskan.
Imamat 6:27
6:27 Setiap orang yang kena kepada daging korban itu menjadi kudus, dan bila darahnya ada yang tepercik kepada sesuatu pakaian, haruslah engkau mencuci pakaian itu di suatu tempat yang kudus.

Namun dalam Yehezkiel 46:20 sudah dilarang, jadi berkat untuk orang di luar sana sudah ditahan oleh Tuhan supaya orang yang tetap tinggal dalam pelataran jangan dikuduskan lagi. Itu sebabnya jangan tinggal terus dalam pelataran karena kelak tidak akan mendapat kemurahan lagi, Tuhan akan menutup kesempatan. Kalau Tuhan sudah menutup dan baru mau bergegas untuk maju, itu namanya sudah terlambat dan tidak ada arti lagi. Olehnya itu kalau masih belum ditutup kesempatan oleh Tuhan lebih baik kita menerima ketika digodok menjadi santapan sesuai selera Tuhan walaupun sakit bagi daging. Kalau Tuhan sudah menahan supaya orang itu jangan dikuduskan berarti Tuhan sudah menolak kehidupan itu untuk selama-lamanya
Imamat 6:27-28
6:27 Setiap orang yang kena kepada daging korban itu menjadi kudus, dan bila darahnya ada yang tepercik kepada sesuatu pakaian, haruslah engkau mencuci pakaian itu di suatu tempat yang kudus.
6:28 Dan belanga tanah, tempat korban itu dimasak, haruslah dipecahkan, dan jikalau dimasak di dalam belanga tembaga, haruslah belanga itu digosok dan dibasuh dengan air.

Kalau belanga tanah sudah dipecahkan dan belanga tembaga sudah digosok berarti berakhirlah pelayanan.
Zakharia 14:20-21
14:20 Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor penyiraman di depan mezbah.
14:21 Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN semesta alam; semua orang yang mempersembahkan korban akan datang mengambilnya dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada lagi pedagang di rumah TUHAN semesta alam pada waktu itu.

Zakharia 14:20-21 (Terjemahan Lama)
14:20 Pada hari itu akan tersurat pada pakaian segala kuda demikian: Kesucian Tuhan! Dan segala periuk di dalam rumah Tuhan itu akan seperti segala bokor percikan di hadapan mezbah.
14:21 Bahkan, segala periuk yang di dalam Yeruzalem dan di tanah Yehuda itu akan suci bagi Tuhan serwa sekalian alam; dan barangsiapa yang mempersembahkan korban itu akan mengambil dia akan menanak di dalamnya; dan pada hari itu juga tiada akan ada lagi seorang orang Kanani di dalam rumah Tuhan serwa sekalian alam!

Bangsa Kanaan mewakili bangsa kafir, berarti tidak ada kesempatan lagi bagi bangsa kafir. Mumpung sekarang belum dihentikan oleh Tuhan maka bawalah diri kita untuk dimasak sebab masih ada alat untuk kita dimasak, berarti masih ada pelayanan Tuhan untuk mengerjakan hidup kita lewat hamba Tuhan/ gembala.

Kalau waktu kemurahan ini kita bermain-main maka tidak akan ada kemurahan lagi sebab waktu akan segera berakhir. Itu sebabnya rasul Paulus mengingatkan kita bangsa kafir jangan sombong sebab kita tegak berdiri karena ada tiga akar yang menopang kita yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Dari ketiga pribadi inilah lahir orang Yahudi yang kemudian ditebas dan kita dicacak di atas akar ini.
Roma 11:20
11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!

Sombong berarti menolak pengenalan akan Firman Allah.
II Korintus 10:5
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

Roma 11:21-22
11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

Dipotong juga” berarti tidak menikmati pelayanan lagi.

4.      Pelayanan yang dikerjakan tidak boleh di sembarang tempat.
Allah telah memilih tempat khusus, berarti itu sesuai selera Tuhan. Tempat yang dipilih oleh Tuhan adalah Yerusalem.

Yeruselem berasal dari dua kata:
Yireh artinya Tuhan mengadakan dan Salem artinya damai sejahtera. Berarti Tuhan mengadakan damai sejahtera. Semua datang dari Tuhan dan kita tinggal kita menerima. Kalau kita sudah menerima, bagaimana rasa terima kasih kita kepada Tuhan.

Tempat ini adalah yang Tuhan tunjuk bukan yang manusia daulati. Kadang kala kita lebih mengikuti yang manusia tunjuk bukan yang Allah tunjuk. Berarti mengikuti kebenaran manusia sendiri.
Ulangan 12:8,13-14
12:8 Jangan kamu melakukan apa pun yang kita lakukan di sini sekarang, yakni masing-masing berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar.
12:13 Hati-hatilah, supaya jangan engkau mempersembahkan korban-korban bakaranmu di sembarang tempat yang kaulihat;
12:14 tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN di daerah salah satu sukumu, di sanalah harus kaupersembahkan korban bakaranmu, dan di sanalah harus kaulakukan segala yang kuperintahkan kepadamu.
Tuhan yang menentukan, Firman yang menentukan, bukan manusia yang menentukan.
Roma 10:1-3
10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

Siapa yang bisa menandingi orang Yahudi yang terlihat begitu giat bagi Allah, tetapi mereka lebih takluk pada kebenaran manusia daripada takluk pada kebenaran Allah. Tanpa disadari kita seringkali bersihkuku memberi penekanan pada yang manusiawi dan tidak tunduk pada Tuhan yang mengatakan tidak boleh di sembarang tempat.

Ulangan 12:5,11,14,18,21,26
12:5 Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.
12:11 maka ke tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah kamu bawa semuanya yang kuperintahkan kepadamu, yakni korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu dan segala korban nazarmu yang terpilih, yang kamu nazarkan kepada TUHAN.
12:14 tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN di daerah salah satu sukumu, di sanalah harus kaupersembahkan korban bakaranmu, dan di sanalah harus kaulakukan segala yang kuperintahkan kepadamu.
12:18 Tetapi di hadapan TUHAN, Allahmu, haruslah engkau memakannya, di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, engkau ini, anakmu laki-laki dan anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi yang di dalam tempatmu, dan haruslah engkau bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, karena segala usahamu.
12:21 Apabila tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk menegakkan nama-Nya di sana, terlalu jauh dari tempatmu, maka engkau boleh menyembelih dari lembu sapimu dan kambing dombamu yang diberikan TUHAN kepadamu, seperti yang kuperintahkan kepadamu, dan memakan dagingnya di tempatmu sesuka hatimu.
12:26 Tetapi persembahan kudusmu yang ada padamu dan korban nazarmu haruslah kaubawa ke tempat yang akan dipilih TUHAN;

Semua dipilih oleh Tuhan bukan ketetapan manusia. Jangan kita terpatok pada sesuatu yang sebenarnya bukan ketetapan Tuhan tetapi ketetapan manusia. Organisasi itu diciptakan oleh manusia, itu sebabnya jangan takut dengan oraganisasi yang dibuat oleh manusia. Takutlah pada ketetapan dari Firman. Jangan kita melakukan sesuatu sesuai kebenaran diri sendiri tetapi tidak merasa salah bahkan mempersalahkan orang yang melakukan menurut kata Tuhan. Orang yang akan disingkirkan adalah yang melakukan ketetapan Firman Tuhan bukan yang melakukan ketetapan organisasi! Tuhan yang menentukan tempatnya, Firman yang menentukan ke mana kita harus membawa perpuluhan.

5.      Allah menyatakan bahwa Dia menjangkau semua, siapa saja, kapan saja dan di manapun orang itu berada.

Yehezkiel 46:21-24
46:21 Kemudian diiringnya aku ke pelataran luar dan membiarkan aku pergi ke keempat sudut pelataran itu, sungguh, di tiap sudut pelataran itu ada lagi pelataran.
46:22 Pada keempat sudut pelataran itu ada pelataran-pelataran kecil, empat puluh hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya, keempatnya sama ukurannya.
46:23 Mengelilingi keempat pelataran kecil itu ada tembok batu dan di bagian bawah tembok-tembok batu itu sekelilingnya diperbuat tempat-tempat memasak.
46:24 Ia berkata kepadaku: "Inilah dapur tempat memasak, di mana petugas-petugas Bait Suci memasak korban sembelihan umat TUHAN."

Keempat sudut pelataran ini maksudnya sebenarnya Tuhan menunjukkan kepada orang yang tidak mau maju dan tetap bertahan di halaman bahwa mereka dahulu sudah Tuhan tawarkan hal ini tetapi tidak mereka hargai.

Di keempat sudut ada pelataran-pelataran kecil yang ukurannya sama yaitu 40x30 hasta. Empat puluh hasta menunjuk angka 40 yaitu angka penghabisan suara daging. Tuhan menunjukkan ini supaya ingat pada zaman Nuh ada angka 40 tetapi itu tidak dihiraukan oleh mereka.
Kejadian 7:16-17,21
7:16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
7:17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
7:21 Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia.

Tuhan menyentuh semua manusia di dunia ini, namun sudah sejauh mana manusia itu menghargai. Apakah ada rasa gentar karena Tuhan mengatakan apa yang terjadi zaman Nuh itu juga yang akan terjadi di akhir zaman?
Yehezkiel 46:22
46:22 Pada keempat sudut pelataran itu ada pelataran-pelataran kecil, empat puluh hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya, keempatnya sama ukurannya.

Pada semua orang Tuhan berikan hal yang sama tetapi tanggapan setiap orang itu yang berbeda. Ketika ada yang tidak menghargai maka Tuhan melarang untuk pergi ke halaman, pintu kemurahan ditutup. Bagi orang yang tidak mendapat pelayanan ini hanya tinggal “pemanis”. Tetapi bagi yang menerima dan tetap mendapat pelayanan adalah dasar perjalanannya yaitu ada rasa takut maka dia harus meredam suara dagingnya.

Hanya orang yang takut akan Tuhan yang tahu bagaimana nilai angka 40 dan angka 30.
Mazmur 119:120
119:120 Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.

Yehezkiel 46:23
46:23 Mengelilingi keempat pelataran kecil itu ada tembok batu dan di bagian bawah tembok-tembok batu itu sekelilingnya diperbuat tempat-tempat memasak.

Baik bagi yang memasak maupun yang dimasak ada tembok batu, berarti ada perlindungan Tuhan, sehingga tembok itu disebut tembok selamat. Tetapi kalau memasak dengan asal atau yang dimasak juga tidak menerima dengan baik maka akhirnya akan berada di luar tembok dan nasibnya sama dengan Izebel yang dimakan oleh anjing di luar tembok.

Yesaya 60:18
60:18 Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".

Karena setiap kali melewati pintu entah itu pintu gerbang (setiap menerima teguran), pintu utara tempat kudus (menerima penyucian), dan pintu yang mengarah ke barat kehidupan itu tidak marah dan selalu menyambut dengan sukacita maka akhirnya dia akan berada di tembok selamat dan di pintu gerbang pujian.


Tuhan Memberkati

1 komentar: