20140625

Kebaktian PA Imamat, Rabu 25 Juni 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 10:1-7
10:1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
10:2 Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.
10:4 Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan."
10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.
10:6 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.
10:7 Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.

Kasus yang terjadi pada pelayanan awal ini sangat menyedihkan sebab Nadab dan Abihu adalah orang yang masuk dalam pilihan ketika Tuhan  mengajak Musa dan Harun beserta tujuh puluh orang tua-tua Israel untuk menghadap Tuhan di gunung Sinai. Eliezer dan Itamar tidak diajak.
Keluara 24:1,9-10
24:1 Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.
24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.
24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang cerah.

Siapa menyangka orang-orang pilihan inilah yang justru melakukan pelanggaran. Mereka adalah perwakilan orang pilihan yang menyaksikan kemuliaan Tuhan tetapi justru mereka berdua ini yang melakukan kesalahan fatal yang membuat Allah segera membunuh mereka.

Nadab dan Abihu membawa api asing, bukan api dari Tuhan maka Tuhan tidak menunggu lama tetapi saat itu juga Tuhan langsung menyambar mereka dengan api penghukuman. Tuhan tidak peduli bahwa pernah mereka sebagai orang pilihan yang melihat kemuliaan Tuhan, itu tidak menjadi patokan Tuhan. Siapapun yang berseberangan dengan Tuhan, yang melakukan pelayanan yang tidak meniru atau tidak mencontoh Tuhan maka taruhannya adalah nyawa/ mati.

Di penghujung akhir zaman ini kita dapat menyaksikan hal-hal seperti itu terjadi dan jangan kita menambah barisan mereka. Nadab dan Abihu yang menjadi panutan bagi Eliezer dan Itamar bahkan menjadi panutan bagi umat Israel tetapi merekalah yang melakukan pelayanan yang berserberangan dengan Tuhan.

Imamat pasal 10 ini dalam susunan Tabernakel kena pada mezbah korban bakaran. Api dari mezbah korban bakakaran itulah yang dipakai untuk menyalakan pelita emas, untuk membakar pedupaan dan membakar kemenyan yang ada di atas roti pertunjukan serta dipakai untuk membakar ukupan yang ada di mezbah dupa. Nadab dan Abihu ini sudah ada pada level pelayanan puncak sebab yang mereka kerjakan adalah pelayanan membakar ukupan, berarti hubungannya dengan  mezbah dupa emas berarti pelayanan puncak yang akan masuk ke dalam ruangan maha suci. Itu sebabnya itu menjadi suatu kehilafan yang tidak dapat dimaafkan oleh Tuhan sehingga Tuhan memberikan hukuman maksimal yaitu hukuman mati. Berbicara ukupan ini tidak boleh main-main sebab semua pelayanan berhubungan dengan mezbah korban bakaran/ korban Kristus, tidak boleh dipermainkan.

Mezbah korban bakaran ini mempunyai 6 sebutan:
1.       Mezbah Kayu Penaga
Keluaran 27:1
27:1 "Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi tiga hasta tingginya.

Ini artinya sebagai bukti kemanusiaan sebab kayu berbicara tentang kemanusiaan atau daging manusia kita ini. Ini artinya Tuhan menghendaki supaya kita memberikan suatu pembuktian bahwa kemanusiaan kita harus kita bawa untuk berkorban. Kalau kita tidak rela mengorbankan kemanusian (kedagingan) kita maka kita akan kehilangan salah satu julukan Mezbah Korban Bakaran, dengan kata lain kita tidak melakukan seperti apa yang diperintahkan oleh Tuhan.

2.       Mezbah
Keluaran 29:12
29:12 Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.

Kalau berbicara mezbah atau Altare itu berarti berbicara tempat yang ditinggikan. Ketika kita datang pada mezbah berarti kita datang kepada Tuhan maka ada yang ingin Tuhan temukan dalam diri kita. Apakah kita menganggap ibadah pelayanan itu adalah sesuatu yang harus ditinggikan atau kita menganggap itu hanya sesuatu yang lumrah atau biasa saja. Kalau berpikir bahwa ibadah pelayanan itu sebagai sesuatu yang biasa saja berarti lepas dengan salah satu julukan Mezbah Korban Bakaran.

Tuhan Yesus mengatakan kalau meninggikan korban Kristus maka hasilnya ada dua:
1)      Kalau meninggikan Korban Kristus maka kita akan lebih mengenal siapa Tuhan Yesus, yaitu Dia adalah utusan Tuhan.
Yohanes 8:28
8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.

2)      Kalau kita meninggikan Mezbah maka akan terjadilah kelengkapan Tubuh Kristus, Tuhan akan memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pembangunan Tubuh Kristus. Berarti lengkaplah anggota Tubuh Kristus.
Yohanes 12:32
12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

3.       Mezbah Korban Bakaran
Keluaran 30:28
30:28 mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan alasnya.

Artinya ada sesuatu yang harus dikorbankan. Tidak akan disebut mezbah korban bakaran kalau tidak ada sesuatu yang dikorbankan atau dibakar.

Di mezbah korban bakaran inilah ada hal yang tidak dihargai dan dilalaikan oleh Nadab dan Abihu sebab di mezbah ini ada api dari Tuhan yang harus mereka jaga. Karena kelalaian mereka inilah Tuhan tidak menunggu lagi supaya mereka sadar namun langsung menghukum.

Dasar ibadah kita adalah apa yang dibakar di atas mezbah korban bakaran ini itulah korban Kristus. Kalau Tuhan sendiri rela mempersembahkan AnakNya di atas mezbah korban bakaran maka kita pun harus rela berkorban untuk beribadah dan melayani Tuhan. Ada pembayaran harga untuk kita bisa beribadah dan melayani Tuhan. Dibakar berarti tidak ada lagi sebab sudah menjadi abu, berarti jangan kita ingat-ingat lagi apa yang sudah kita korbankan.

4.       Mezbah tembaga
Keluaran 38:30
38:30 Dari padanya dibuatnyalah alas-alas pintu Kemah Pertemuan, dan mezbah tembaga dengan kisi-kisi tembaganya, segala perkakas mezbah itu,

Tembaga menunjuk hukuman. Berarti kalau kita datang ke mezbah korban bakaran kita harus rela menerima hukuman. Dosa kita itulah yang harus dihukum, sifat-sifat daging kitalah yang harus dihukum. Hukuman atas dosa kita telah ditanggung oleh Tuhan Yesus tetapi bukan berarti kita boleh berbuat dosa lagi. Kalau kita melihat Tuhan Yesus yang sudah menanggung hukuman atas dosa kita maka kita harus sadar untuk tidak membiarkan dan menumbuh kembangkan dosa lagi.

5.       Mezbah Allah
Ezra 3:2
3:2 Maka mulailah Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudaranya, para imam itu, dan Zerubabel bin Sealtiel beserta saudara-saudaranya membangun mezbah Allah Israel untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Taurat Musa, abdi Allah.

Mazmur 43:4
43:4 Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!

Mezbah Allah berarti punyanya Tuhan. Jadi ketika kita menghampiri Tuhan, kita tidak boleh lepas dengan mezbah Allah. Karena itu adalah mezbahnya Allah maka Allah telah menyiapkan korbanNya itulah AnakNya sendiri. Kita harus paham bahwa ketika kita datang beribadah itu berarti kita mengkaitkan diri dengan pribadi Allah.

Apakah saudara sadar ketika datang beribadah dan melayani berarti saudara mentautkan diri dengan Tuhan atau datang beribadah hanya sekedar menjalankan sebab saudara memegang jabatan pelayanan? Kalau hanya perpikiran seperti itu berarti masih jauh dari mezbah Allah. Itu sebabnya mari kita menjadi umat Tuhan yang bijaksana dan ke mana kita diarahkan oleh Tuhan.
Kalau mezbah atau ibadah dan pelayanan yang kita bangun tanpa kaitannya dengan “punyanya Tuhan” maka kita keliru besar. Jadilah anak Tuhan yang beribadah dan dan melayani yang mengtautkan diri dengan pribadi Allah. Orang-orang yang ada di mezbah ini yang berkepentingan mejalankan ibadah adalah suku Lewi. Lewi artinya melekatkan, menghubungkan, menggabungkan dan mengikatkan. Ini yang harus ada pada kita, kita harus melekatkan, menghubungkan, menggabungkan dan mengikatkan diri dengan Tuhan.

Kalau kita mengkaitkan diri dengan Tuhan berarti kita tidak akan salah ketika berada pada ibadah puncak. Tujuan Tuhan menjelaskan tentang 6 poin ini maksudnya supaya kita tidak salah ketika membawa pedupaan (ibadah puncak). Kita harus ingat bahwa di mezbah korban bakaran ada api yang tidak boleh padam dan dari sanalah dasarnya kita berangkat sampai pada pelayanan puncak yaitu doa penyembahan.

6.       Mezbah-Ku
Maleakhi 1:7
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh dihinakan!"

Mezbah Tuhan yang disebut oleh Tuhan “mezbah-Ku”, ini dikaitkan dengan Meja Tuhan. Inilah yang terjadi pada orang Israel dan seringkali tidak kita sadari kita juga sudah menajiskan/mencemarkan mezbah Tuhan.

1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.

Kalau dikatakan mezbah-Ku berarti penekanannya di sini adalah suci dan kudus sebab Allah itu kudus. Setelah itu masuk pada ayat yang ke delapan yang suasananya kontradiksi dengan kesucian. Mezbah Tuhan/meja Tuhan ini suci tetapi sudah dicemarkan.
Maleakhi 1:8
1:8 Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.

Apakah hati Tuhan tidak pilu ketika milik Tuhan kita cemarkan padahal mezbah itu adalah pembuka jalan untuk kita tembus ke Sorga. Dari situ titik start kita untuk mengikuti beberapa ruas jalan untuk sampai di Sorga. Tetapi orang Israel mengatakan “pantas meja Tuhan dinajiskan”. Jangan hal ini terjadi dalam diri kita.

Nadab artinya dermawan dan Abihu artinya Allah itu punyaku. Jadi kalau dilihat dari luar mereka ini rohani karena murah hati dan mereka adalah orang-orang yang berkata memiliki Allah. Tetapi apalah arti kalau hanya ucapan. Memang kelihatannya terbuka tangan dan mengatakan Allah itu punyaku, tetapi dalam pelayanannya bentrok dengan Tuhan. Dia murah hati tetapi bukan didorong api dari Korban Kristus, bukan didorong oleh kasih dari Tuhan. Mereka melakukan pelayanan yang tidak waspada dan ternyata sudah menyakiti hati Tuhan sehingga Tuhan tidak segan-segan membunuh mereka.

Nadab dan Abihu ini menunjuk banyak hamba Tuhan dan pelayanan-pelayanan Tuhan sekarang ini yang seperti itu. Sebab ketika mereka mati mereka masih memakai pakaian pelayanan. Sekarang banyak hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan terlihat masih melayani tetapi sebenarnya rohaninya sudah mati. Salah satu tanda rohani mati adalah tidak dipercaya lagi rahasia Firman.

Kalau seseorang dipercaya Tuhan pembukaan rahasia Firman Tuhan mengapa kita tidak mau percaya pada orang itu padahal Tuhan sendiri percaya padanya. Kita tidak akan tersesat kalau percaya pada orang kepercayaan Tuhan.
1 Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.



Mazmur 107:4-7
107:4 Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;
107:5 mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
107:7 Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.

Jadilah anak Tuhan yang dilawati oleh Tuhan dengan pembukaan rahasia Firman Allah dan kita harus percaya pada orang yang dipercaya rahasia Tuhan. Orang yang tidak percaya berarti sama dengan melecehkan dan menista kepercayaan Tuhan pada hamba Tuhan itu. Jangan seperti orang di Kreta.
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

Oleh karena Korban Kristus maka rahasia Firman Allah dibukakan. Kalau Tuhan Yesus tidak mau dikorbankan, tidak mau disembelih di mezbah Allah maka tidak akan ada pembukaan rahasia Firman karena Roh Kudus tidak akan datang. Roh Kudus datang karena Korban Kristus sehingga ada pembukaan rahasia Firman Allah. Korban Kristus, Roh Kudus dan pembukaan rahasia Firman Allah itu berkaitan erat. Kalau tidak percaya pembukaan rahasia Firman Allah itu sama dengan menista Roh Kudus dan orang yang menghujat Roh Kudus tidak ada ampun!

Jangan membiasakan diri membantah, apalagi yang saudara bantah adalah orang kepercayaan Tuhan!

Ketika Nadab dan Abihu melakukan kesalahan, bagi Tuhan itu adalah kesalahan yang pantas dijatuhkan vonis hukuman mati. Jadi begitu mereka tidak lagi menghargai api Korban Kristus, Tuhan melihat itu adalah pelanggaran yang paling tinggi dan harus diberikan hukuman yang paling maksimal.
Ibrani 10:29,31
10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?
10:31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.

Kita memang harus menjatuhkan diri dalam tangan Tuhan, tetapi yang dimaksud di sini karena melawan Tuhan sehingga akhirnya Tuhan remukkan dan mati. Ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan kita.

Kalau dilihat Nadab dan Abihu adalah orang yang dermawan dan mengaku Allah itu punyaku. Tetapi
apalah artinya kalau itu hanyalah bungkusnya dan isinya beda.

Keluaran 27:8
27:8 Mezbah itu harus kaubuat berongga dan dari papan, seperti yang ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu, demikianlah harus dibuat mezbah itu."

Mezbah itu berongga artinya mezbah itu terbuka, tidak tertutup sehingga bisa diisi api dan binatang korban. Ini menunjukkan kepada kita bahwa betapa Tuhan itu dengan anugerahNya yang limpah, sangat terbuka terhadap kita. Tuhan tidak menutup hati terhadap kita, Tuhan membuka hati secara khusus kepada kita umatNya dan secara umum kepada seluruh manusia.

Dengan keterbukaan Tuhan ini memberi kesempatan untuk kita datang bersekutu dengan Dia dan mezbah ini, di situlah titik start kita untuk mengisi hidup ini lewat pelayanan dan ibadah kita. Yang menjadi pendorong pelayanan kita jangan salah. Sebab banyak pelayanan Tuhan yang pelayannnya bukan di dorong oleh Mezbah Korban bakaran tetapi oleh motivasi yang salah.
Filipi 1:15-17
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.

Dalam ayat di atas ada 4 bentuk pelayanan dan yang mayoritas (3 jenis:dengki, perselisihan dan kepentingan sendiri) adalah yang negatif, hanya 1 yang positif yaitu melayani dengan kasih. Yang beribadah dan melayani karena dengki, perselisihan dan kepentingan diri sendiri ini tujuannya untuk mempecundangi orang yang melayani dengan kasih.

Paulus adalah guru dari Timotius dan Titus. Paulus sendiri adalah murid Tuhan Yesus informal. Berbeda dengan Petrus, Yohanes dan Yakobus dan rasul-rasul yang lain yang menerima pelajaran langsung dari Tuhan secara formal 3½ tahun. Tetapi yang lebih dipakai oleh Tuhan adalah Paulus, buat bangsa kafir/ non Yahudi.

I Tesalonika 2:3-6
2:3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
2:5 Karena kami tidak pernah bermulut manis -- hal itu kamu ketahui -- dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi -- Allah adalah saksi --
2:6 juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.

7 standar pelayanan rasul Paulus:
1.       Tidak lahir dari kesesatan.
2.       Tidak dengan maksud yang tidak murni.
3.       Tidak disertai tipu daya.
4.       Tidak menyukakan hati manusia tetapi menyukakan Allah
5.       Tidak bermulut manis
6.       Tidak ada maksud loba
7.       Tidak mencari pujian

Nadab dan Abihu masih memakai jubah pelayanan tetapi sudah mati. Jangan bertanya Firman pada orang yang mati rohaninya sebab nanti dia akan menjawab dengan roh mati.
Yesaya 8:19
8:19 Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?"

Kalau pelayan itu rohaninya sudah mati, jangan kita tanyakan Firman. Nanti dia akan menjawab sesuai dengan keadaan rohaninya yang mati.

Imamat 10:5
10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.

Berarti masih lengkap dengan pakaian tahbisannya. Untuk sekarang terlihat masih ada kepercayaan karena memegang jabatan pelayanan tetapi sebenarnya sudah mati. Yang menangani Nadab dan Abihu adalah Misael dan Elisyafan. Misael artinya yang keadaannya seperti Allah. Elisafan artinya dilindungi oleh Allah. Misael dan Elsafan adalah anak Uziel, paman Harun. Jadi yang ditangani oleh Misael dan Elsafan adalah keponakan mereka.

Imamat 10:4,6
10:4 Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan."
10:6 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.

Di sini terlihat Musa memenggal hubungan dengan Nadab dan Abihu dengan mengatakan “saudara-saudaramu” Musa tidak menyebutkan “saudara-saudara kita”. Bagi Musa bukan berarti tidak penting keluarga dagingnya tetapi bukan itu penekanan yang utama. Yang utama adalah hubungan dalam kekudusan dan kemuliaan Tuhan.

Imamat 10:3
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.

Ketika Tuhan Yesus sedang menyampaikan pengajaran Firman lalu datang ibu dan saudara-saudaraNya maka Tuhan Yesus juga memotong hubungan dengan mereka sebab saat itu mereka datang untuk menghambat penyampaian pengajaran Firman Tuhan. Mereka datang sebab mendengar bahwa Tuhan Yesus tidak waras, jadi saudara-saudara Tuhan Yesus ini adalah kehidupan yang gampang termakan isu negatif. Mereka mau menghambat pengajaran Firman. Orang yang mau menghambat pengajaran Firman jangan ada hubungan dengan kita. Dengan kata lain jangan kita menjadi kehidupan yang menghambat lajunya Firman pengajaran.

Markus 3:31-35
3:31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.
3:32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau."
3:33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?"
3:34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
3:35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Kalau memakai logika terlihat dua kali Tuhan Yesus seperti tidak sopan terhadap ibunya.
Yohanes 2:4 (Terjemahan Lama)
2:4 Maka kata Yesus kepadanya, "Hai perempuan, apakah yang kena-mengena di antara Aku dengan engkau? Saat-Ku belum sampai."

Kalau melihat ini seperti Tuhan Yesus tidak sopan tetapi apakah benar Tuhan Yesus tidak sopan? Yang paling utama adalah jalinan hubungan kita kalau kita sama-sama paham soal kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Itu yang harus kita kejar.

Berbicara ibu tidak lepas dengan susu.
Keluaran 2:7-8
2:7 Lalu bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"
2:8 Sahut puteri Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.

Susu adalah asupan untuk bayi. Berarti ketika itu Tuhan Yesus berbicara jenjang pertumbuhan jiwa. Orang-orang  yang berada di situ membutuhkan susu. Jangan mengambil susu yang sudah terkontaminasi. Anak Tuhan dalam pertumbuhan rohaninya membutuhkan susu.
I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

Ketika Musa diangkat oleh putri Firaun maka Miryam menghampiri putri Firaun dan menawarkan inang penyusu dari orang Israel. Ini menunjuk susu yang sejati, susu yang rohani. Tetapi jangan kita hanya tinggal pada susu tetapi harus meningkat pada saudara. Apa yang dimaksud dengan saudara?
Amsal 7:4
7:4 Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,

Kita harus meningkat pada saudara berarti meningkat pada hikmat dan hikmat inilah yang membukakan rahasia Firman. Tidak akan mudah saudara tercabut kalau mengatakan pada Firman dalam pembukaan rahasianya “Engkau saudaraku”.

Jangan salah menggunakan hikmat, jangan salah menggunakan pembukaan rahasia Firman sebab:
Pengkhotbah 9:18
9:18 Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.

Markus 3:21
3:21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.

Ibu dan saudara Tuhan Yesus waktu itu terprovokasi sehingga mau mengambil Tuhan Yesus yang sedang mengajar. Berarti ketika itu mereka mau menghambat Firman pengajaran. Jangan kita menjadi penghambat Firman pengajaran, biarlah kita mendukung Firman pengajaran yang mau belajar dalam kekudusan serta berusaha untuk meraih kemuliaan. Jangan kita mudah disusupi isu-isu negatif sebab itu hanya merusak.

Mari kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, kita melihat sesungguhnya Allah sangat bermurah hati dengan mencurahkan rahasia Firman kepada kita yang akan membawa kita memetik hasil ibadah kita yaitu duduk bersanding dengan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar