20140802

Kebaktian Doa, Sabtu 2 Agustus 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 5:21-24
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Lewat pernyataan Tuhan ini kita bisa mengetahui bahwa tidak semua ibadah yang digelar berkenan kepada Tuhan. Ternyata ada ibadah yang justru Tuhan menghina dan membencinya. Tentu ketika ayat ini disampaikan oleh nabi Amos, pasti itu mengejutkan hati mereka sebab selama ini mereka beribadah, mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian tetapi Tuhan berkata “Aku tidak suka”. Kemudian ada korban keselamatan atau korban syukuran yang seperti juga biasa kita lakukan yang disertai dengan korban yang tambun, tetapi Tuhan tidak mau memandang.

Selain korban bakaraan, korban sajian dan korban keselamatan, ibadah itu juga dibarengi dengan sesuatu yang gegap gempita. Jadi nyanyian-nyanyian itu adalah nyanyian yang dipersembahkan dalam ibadah yang disertai dengan berbagai peralatan music yang canggih. Tetapi betapa terkejutnya ketika Tuhan menyuruh mereka menghentikan semua itu dan mengatakan “Aku membenci”. Yang paling dibenci oleh Tuhan adalah kenajisan. Jadi ibadah mereka ini di hadapan Tuhan adalah ibadah yang najis!
Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Apakah dengan ciri ibadah seperti ini kemudian kita bisa mengatakan telah melayani Tuhan dan beribadah kepadaNya? Ternyata ibadah pelayanan kita jangan kita ukur menurut pemikiran kita bahwa itu telah diterima oleh Tuhan. Baiklah kita menerima koreksi Firman Tuhan dalam ibadah supaya jangan sampai kita seperti dalam Matius pasal 7 yang dicap pembuat kejahatan.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Kalau mencuri itu kejahatan yang sudah ada, kita tidak menciptakan. Membunuh dan mencuri itu tidak kita ciptakan, itu memang sudah ada dan tinggal mengikuti. Membuat kejahatan yang baru ini bukan terjadi di luar tetapi malah di dalam gereja. Misalnya seperti yang dikatakan rasul Paulus, kami tidak memanipulasi Firman. Jadi memanipulasi Firman adalah kejahatan yang baru yang diciptakan di dalam pelayanan.

Jangan sampai ibadah pelayanan kita ditolak oleh Tuhan apalagi sampai dihina dan dibenci. Jadi bagaimana seharusnya kita beribadah? Syaratnya ada dalam Amos 5:24.
Amos 5:24
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Seandainya Tuhan hanya menunjuk kesalahan dan tidak menunjukkan jalan keluarnya berarti Tuhan itu tidak adil. Tetapi Tuhan itu adil, dia menunjuk yang salah dan menunjuk jalan keluarnya (yang benar).

Ada dua poin yang disebutkan dalam Amos 5:24 yaitu keadilan dan kebenaran. Keduanya itu harus bergerak dan tidak diam di tempat. Kalau bergulung seperti air maka apa yang ada di sekitar situ pasti dia hancurkan, seperti sungai yang selalu mengalir berarti apa yang ada di hadapannya akan diterjangnya. Ketika kita memuji Tuhan supaya berkenan kepada Tuhan maka harus disertai dengan keadilan dan kebenaran.

Dua kata ini tidak dapat dipisahkan sebab rencana Allah dalam gereja Tuhan adalah mengisi keadilan dan kebenaran. Itulah yang akan menghiasi puncak rencana Allah. Ibadah mereka ini berarti hanyalah ibadah sekedar upacara dan tidak ada arah pada kebenaran dan keadilan. Ketika kita beribadah hanya menjalankan upacara dan tidak menyentuh kebenaran dan keadilan maka itulah ibadah yang Tuhan benci karena tidak menyentuh selera Tuhan. Selera Tuhan adalah mau membawa gereja Tuhan di dalam kebenaran dan keadilan itulah Istri Anak Domba Allah.
Kalau sudah berbicara keadilan dan kebenaran itu sama dengan suasana nikah Kristus dengan gerejaNya. Kalau sudah berbicara tentang nikah itu sama dengan kedudukan Kepala dan Tubuh.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Kerelaan hati Tuhan, Dia bukakan kepada orang Israel. Tetapi mereka hanya mengetahui kulitnya, rahasia yang paling dalam adalah untuk saya dan saudara (bangsa kafir).

Kalau menyanyi sambil menari itu tidak apa-apa asalkan tahu arahnya ke mana. Kalau ibadah kita hanya dihiasi sebatas itu tanpa mengerti puncak rencana Tuhan maka ibadah itu adalah kebencian Tuhan. Tuhan hadir di tengah-tengah puji-pujian.
Mazmur 22:4
22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Kalau pemimpin pujian mendorong jemaat untuk memuji Tuhan hanya sampai pada ayat di atas berarti itu membodohi jemaat karena tidak mengatakan bukti Allah hadir di tengah puji-pujian. Sebagai contohnya ada dalam Amos 5:23, apakah mereka tidak memuji Tuhan? Tetapi Tuhan mengatakan “Aku benci” bagaimana Tuhan bisa hadir kalau mengatakan “Aku benci”. Di mana bukti Allah hadir di tengah-tengah pujian umatNya?
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo, sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.

Bukti Tuhan hadir di tengah-tengah umatNya adalah ada Firman pengajaran yang ditampilkan di tengah sidang jemaat yang digambarkan seperti keadilan yang bergulung-gulung dan kebenaran seperti sungai yang mengalir.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,

Pedang bermata dua itulah kebenaran dan keadilan. Seharusnya kita harus berbesar hati sebab pedang ini awalnya bekerja di dalam nikah. Kita adalah orang paling beruntung kalau pedang ini bekerja dalam nikah kita sebab berarti ibadah kita tidak dibenci oleh Tuhan. Kalau menutup diri pedang Firman bekerja dalam nikah kita dan hanya diisi dengan puji-pujian maka Tuhan akan berkata “hentikan, Aku benci”. Tetapi kalau memberi kesempatan pada pedang bermata dua untuk membenahi nikah kita berarti kita memberi nikah kita untuk mengarah pada nikah yang rohani, itu berarti membuat hati Tuhan berbunga-bunga.

Selama ini hati Tuhan selalu sedih, selama ini hati Tuhan selalu galau, hati Tuhan selalu sakit, kapan hati Tuhan bergembira?
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Kalau mau membuat hati Tuhan girang dan tidak membenci serta menghina kita maka kita harus tampil seperti apa yang Tuhan inginkan. Itu sebabnya jemaat harus berbahagia kalau terima Firman  yang bagaikan pedang bermata dua itu membenahi nikah kita.

Siapa “seorang yang muda belia ini”? Itulah Tuhan Yesus dan anak dara ini adalah gereja Tuhan. Kalau kita tampil seperti ini maka Tuhan tidak akan berkata aku benci dan tidak akan menghina kita. Kalau saudara mendapat pelayanan Tuhan bagaikan pedang bermata dua, tajam yang pertama keadilan dan tajam yang kedua adalah kebenaran, kemudian disorot persekutuan yang kecil itu yaitu nikah, saudara harus menyambut karena saudara mendapat perhatian Tuhan yang serius karena Tuhan mau mengangkat saudara menjadi IstriNya sehingga Dia girang hati melihat saudara.

Betapa girang hati Tuhan melihat gerejaNya tampil sebagai mempelai wanita. Mengapa gereja Tuhan bisa tampil sebagai mempelai wanita bagi Tuhan? Karena mengalami pekerjaan kebenaran yang seperti air yang bergulung-gulung dan keadilan seperti air yang mengalir. Suatu saat kebenaran dan keadilan itu akan berhenti ketika kita sudah tampil dengan tabiat Ilahi.
2 Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Alangkah tidak bijaknya saudara ketika pedang bermata dua yaitu keadilan dan kebenaran itu mulai membenahi saudara dan saudara malah mengelak. Berarti itu sama dengan membiarkan Tuhan tetapi sedih, tetap galau dan tetap sakit hati. Tetapi kalau kita menyerah sehingga bisa tampil elok maka itu membuat Tuhan girang melihat Mempelai WanitaNya.

Berbicara nikah berarti kedudukan kepada dan tubuh. Kalau berbicara kepala berarti kedudukan Tuhan Yesus dan kalau berbicara tubuh berarti menunjuk kedudukan kita. Kepala itu suami dan istri adalah tubuh. Kalau kita dihentar menjadi Mempelai Wanita Tuhan Yesus maka kita akan merasa bangga, merasa aman dan nyaman. Tuhan Yesus bersukacita ketika mendapatkan Mempelai WanitaNya. Tuhan tidak bersukacita sendiri tetapi orang lain juga diajak untuk bersukacita.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Yang anehnya sekarang ini banyak orang bersukacita tetapi pemberita Firman tidak terbersit dalam pikirannya untuk mengajak jemaat mencapai status menjadi Tubuh Kristus, menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Kolose 1:24
1:24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.

Apa yang kurang dari penderitaan Kristus? Yang masih kurang adalah belum ada TubuhNya yaitu Mempelai WanitaNya. Untuk itulah rasul Paulus menderita untuk jemaat supaya jemaat itu diangkat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ketika Paulus berupaya seperti itu hatinya bersukacita walaupun dia menderita untuk mengangkat sidang jemaat.

Kita harus berjuang untuk menjadi Mempelai WanitaNya.
Lukas 13:22-24
13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Mengapa seseorang berjuang? Karena dia sangat menginginkan sesuatu. Berjuanglah ini ada tiga poin yang diberi penekanan sehingga benar-benar dikatakan seseorang itu berjuang. Dalam bahasa gerika disebut Zelloo.
1.      Memiliki perasaan atau gairah yang sangat mendalam untuk mendapatkan sesuatu.
2.      Ada cemburu Ilahi, artinya ada cemburu yang suci dan kudus, untuk mendapatkan sesuatu.
3.      Kesungguhan hati untuk mendapatkan sesuatu.

Kita berjuang untuk masuk dalam pintu yang sempit. Apa yang ada di balik pintu yang sempit? Itulah peti perjanjian. Kita harus ada di sana menjadi peti yaitu Mempelai Wanita yang dilindungi oleh Tuhan Yesus sebagai tutup peti. Berjuang melalui pintu yang sempit berarti mengalahkan daging kita. Kita bisa berhasil mengalahkan daging kita kalau ada pedang bermata dua yaitu keadilan yang bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang mengalir. Kalau ada dua hal itu maka kita pasti berhasil mencapai apa yang kita rindukan dan juga dirindukan oleh Tuhan sehingga hati Tuhan bersukacita melihat Mempelai WanitaNya tampil dalam keadaan tanpa cacat cela dan kerut.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar