20140823

Kebaktian Doa, Sabtu 23 Agustus 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 6:1-2
6:1 "Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang!
6:2 Menyeberanglah ke Kalne, dan lihat-lihatlah; berjalanlah dari sana ke Hamat yang besar itu, dan pergilah ke Gat orang Filistin! Adakah mereka lebih baik dari kerajaan-kerajaan ini, atau lebih besarkah daerah mereka dari daerahmu?

Amos pasal 6 dalam terang Tabernakel terkana Meja Roti Pertunjukkan.

Dari ayat di atas kita melihat ada rasa aman yang palsu. Jangan kita tertipu merasa aman padahal rasa aman itu adalah imitasi. Kalau dikaitkan dengan terang Tabernakel berarti ada pengajaran yang keliatannya membawa saudara aman padahal ajaran itu palsu. Ada 4 hal ciri orang yang merasa aman padahal sesungguhnya palsu.

1.      Suka menekan atau menghimpit orang benar yang ada di dalam pengajaran yang benar
Zakharia 1:15
1:15 tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang, sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan.

Ada orang yang mempunyai sifat tabiat suka menekan orang yang benar.
Yakobus 5:6
5:6 Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.

Yang dimaksudkan orang benar adalah Yesus Kristus. Kalau berbicara Tuhan Yesus adalah orang benar itu menunjuk kebenaran Firman Allah.
Lukas 23:47
23:47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"

Ada orang yang merasa benar lalu menghimpit orang lain, bahkan yang dia himpit adalah orang-orang yang benar atau dengan bahasa lain adalah pengajaran yang benar. Bukan hanya pengajarannya semata yang dia himpit tetapi juga orang-orang yang ada di dalam pengajaran itu.

Orang seperti ini merasa bahwa pelayanannya dan apa yang dia kerjakan benar-benar datang dari dirinya sendiri. Orang seperti ini dicela oleh Tuhan, mereka seakan-akan gergaji yang bekerja sendiri tanpa ada yang menggerakkannya.
Yesaya 10:14-15
10:14 Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekor pun yang menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap."
10:15 Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu!

Rasa aman yang palsu yang mereka rasakan dalam Amos pasal 6 mereka ukur dengan keberhasilan menghimpun kekayaan dengan kekuatannya sendiri. Kebanggaan orang yang merasa dirinya aman padahal palsu adalah karena sudah menghimpun kekayaan dan merasa keberhasilan itu dari dirinya sehingga dia memandang orang lain itu miskin karena tidak setia dan dikutuk oleh Tuhan.

Orang Israel zaman nabi Amos merasa kekayaan itu ada mutlak datang dari usaha sendiri sehingga dengan kekayaan yang mereka peroleh ini mereka pakai menghimpit orang benar. Orang yang menjalankan Firman kebenaran justru dihimpit dan ditekan karena mereka ada dalam kelimpahan kekayaan dan meresa itu mutlak datang dari dirinya sehingga ketika mendengar Firman yang disampaikan oleh hamba Tuhan di dalam kebenaran dia tidak bisa terima dan berusaha menghimpit dengan pemikiran “kekayaan itu saya peroleh sendiri, mengapa mau mengutak atik! Kuberi atau tidak itu hak saya.” Mereka tidak peduli dengan orang lain dan tidak peduli dengan pekerjaan Tuhan. Orang seperti itu memiliki rasa aman yang palsu. Ini jangan terjadi dalam diri kita.



2.      Suka mengolok-olok
Mazmur 123:4
123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Orang yang merasa aman yang palsu ini suka mengolok-olok dan mengolok-olok ini kembar dengan sombong. Kalau seseorang suka mengolok, baginya itu sesuatu yang menjadi hobi karena dia sudah merasa nyaman dan aman padahal dia tidak sadar itu adalah rasa aman yang palsu. Dia mengekspresikan rasa amannya yang sebenarnya palsu itu dengan mengolok-olok.

Siapa yang dia olok?
Mazmur 123:1-2
123:1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Yang diolok di sini adalah hamba Tuhan dan anak Tuhan. Terlihat di sini ada kecenderungan hamba ini mau meneladani cara pelayanan tuannya. Memandang tangan tuannya berarti meneladani cara kerja tuannya. Jadi jangan heran dan terkejut ketika kita meneladani cara kerja Tuhan dalam pelayanan lalu kita malah menerima olokkan dari orang yang merasa dirinya aman yang palsu. Jadi kita harus ada minat untuk meneladani majikan kita. Ketika kita meneladani bagaimana pelayanan majikan kita lalu mendapatkan olokan, itu harus kita terima. Orang yang mengolok itulah orang yang merasa aman tetapi palsu.
Mazmur 123:3-4
123:3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
123:4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.

Kalau merasa aman maka tidak akan peduli lagi dengan apa yang ada di sekelilingnya dan apa yang harus dia perbuat. Orang seperti itu tidak akan peduli lagi dengan pekerjaan Tuhan.

3.      Merasa aman padahal di depannya sudah ada kebinasaan
Hakim-hakim 8:11
8:11 Gideon maju melalui jalan orang-orang yang diam di dalam kemah di sebelah timur Nobah dan Yogbeha, lalu memukul kalah tentara itu, ketika tentara itu menyangka dirinya aman.

Ketika kita merasa diri kita aman di hari-hari terakhir ini, jangan sampai merasa aman yang palsu padahal sudah kena jerat kebinasaan. Itulah yang Tuhan tidak tega melihat kita. Jangan seperti yang terjadi dalam Daniel pasal 5. Ketika raja Belsazar mengadakan pesta yang meriah bagi para pembesar Babel tiba-tiba dia melihat tangan yang menulis di dinding “menai menai tekail ufarsin” dan kemudian mendadak malam itu kebinasaan melanda kerajaan Babel. Rasa aman palsu ini menggoda kita untuk tidak ada kesiapan diri padahal di depan ini sudah ada penghadang yang mencelakkan kita. Karena terpesona dengan situasi yang aman sehingga tidak ada persiapan. Rasa aman yang palsu justru menghentar pada kebinasaan.

4.      Tidak ada rem, tidak ada keseganan dan tidak malu-malu melakukan kejahatan
Yesaya 47:10
47:10 Engkau tadinya merasa aman dalam kejahatanmu, katamu: "Tiada yang melihat aku!" Kebijaksanaanmu dan pengetahuanmu itulah yang menyesatkan engkau, sehingga engkau berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku!"

Dia melakukan kejahatan tetapi merasa aman. Itu sebabnya dia tidak merasa tertuduh ketika melakukan kejahatan karena setelah melakukan kejahatan dia merasa aman dan tidak ada apa-apa. Manusia terus melakukan kejahatan karena hukuman Tuhan tidak segera dijatuhkan.
Pengkhotbah 8:11
8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.

Jangan merasa sekarang melawan kebenaran Firman dan tidak terjadi apa-apa sehingga besoknya melakukan lagi lalu juga tidak terjadi apa-apa dan terus berani melawan kebenaran Firman padahal di depannya sudah siap pembinasa. Ini jangan ada dalam diri saudara karena ini sangat berbahaya.

Mazmur 50:19-21
50:19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
50:21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.

Mazmur 50:21 (Terjemahan Lama)
50:21 Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.

Tuhan hadir lewat FirmanNya supaya kita jangan berada pada rasa aman yang palsu. Yang harus kita cari adalah rasa aman yang sesungguhnya.
Ayub 11:18
11:18 Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan, dan sesudah memeriksa kiri kanan, engkau akan pergi tidur dengan tenteram;

Orang yang tidak mempunyai pengharapan akan galau dan gelisah (tidak ada ketenangan dalam hidupnya).

Amsal 3:21-26
3:21 Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,
3:22 maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.
3:23 Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.
3:24 Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
3:25 Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.
3:26 Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.

Kita saja menjaga biji mata kita, masakan Tuhan tidak menjaga biji mataNya yaitu kita.

Contoh konkrit dalam Alkitab orang yang merasa aman yang palsu:
Lukas 12:15-21
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Ada 3 sumber kekayaan:
1.      Karena kepandaian manusia dalam soal berdagang
Yehezkiel 28:5
28:5 Karena engkau sangat pandai berdagang engkau memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau jadi sombong.

2.      Datang dari iblis
Kisah Para Rasul 16:16-18
16:16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
16:17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."
16:18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu.

3.      Dari Tuhan
Amsal 10:22
10:22 Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

Mazmur 118:26
118:26 Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN.
Berkat yang dari Tuhan yang tidak disertai dengan dukacita dan susah payah adalah berkat yang datang dari rumah Tuhan. Kalau anak Tuhan dekat dengan Tuhan dan ada persekutuan dengan Tuhan di dalam rumah Tuhan pasti akan diberkati dan tidak disertakan dengan dukacita. Kalau ada anak Tuhan yang dekat dengan Tuhan dan ada di dalam rumah Tuhan lalu diberkati oleh Tuhan tidak usah kita cemburu sebab dia dekat dengan Tuhan. Justru kita harus belajar seperti itu. Kalau kita ini membangun rohani kita dalam kapasitas seperti rumah Tuhan maka berkat Tuhan juga akan datang dan tidak akan disertakan dengan dukacita.
Jangan menolak bila ada yang mengajak datang pada rumah Tuhan.
Mazmur 122:1-2
122:1 Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
122:2 Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

Mari kita datang dekat kepada Tuhan, jangan kita menjauh dari Tuhan. Sembahlah Tuhan dengan serius.

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar