20140809

Kebaktian Doa, Sabtu 9 Agustus 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 5:21-24
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."

Ungkapan isi hati Tuhan justru ditujukan kepada umat Tuhan yang beribadah. Lewat cermin Firman Allah ini kembali kita diingatkan bahwa tidak semua kehidupan yang beribadah berkenan kepada Tuhan. Beribadah sebenarnya untuk menyenangkan hati Tuhan atau untuk memuaskan hati Tuhan.

Selama 400 tahun bangsa Israel ada di Mesir. Tuhan melihat mereka dan pada puncak penderitaan mereka Tuhan mengatakan turut merasakan penderitaan mereka dan melepaskan mereka. Tujuannya hanya satu yaitu agar mereka beribadah dan melayani Tuhan.

Demikian juga ketika Tuhan lewat PutraNya yang tunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus, datang ke dunia ini. Tuhan menyatakan isi hati hatiNya dan memperlihatkan bagaimana seriusnya Tuhan untuk membebaskan umat manusia dari cengkraman dosa. Lewat pengorbananNya, Dia rela menjadi tumbal. Tujuan pengorbananNya adalah untuk membebaskannya dari ikatan-ikatan berhala. Manusia itu cenderung untuk beribadah tetapi sebelum mengenal Tuhan mereka tidak tahu kepada siapa mereka harus beribadah. Terbukti di kota Athena ada mezbah yang bertulis kepada Allah yang kami tidak kenal.
Kisah Para Rasul 17:23
17:23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.

Jadi sebenarnya roh manusia itu mencari siapa figur yang patut di sembah, namun mereka tidak menemukan. Tuhan datang ke dunia ini mencari kita dan mengalihkan ibadah yang awalnya kepada allah yang tidak dikenal itu lalu Tuhan memperkenalkan PribadiNya yang kepadaNya kita harus beribadah dan melayani. Setelah kita mengetahui siapa yang patut kita sembah maka wajarlah kalau kita tidak melakukan ibadah dan pelayanan yang justru tidak memuaskan Tuhan, apalagi ibadah yang menjadi kebencian Tuhan. Ini ibadah yang tidak boleh kita lakukan.

Kalau melihat pengorbanan Tuhan Yesus di Golgota masakan kita beribadah dan melayani hanya asal-asal bukan untuk menyenangkan hati Tuhan. Tidak heran kalau Tuhan mengatakan “Aku benci”. Itu sebabnya mari kita melayani Tuhan sebagaimana yang dikatakan oleh Firman Tuhan sehingga Tuhan dipuaskan.

Banyak orang yang setelah beribadah berkata “aku puas beribadah tadi” tetapi dia tidak mengoreksi diri apakah Tuhan puas ketika dia beribadah dan melayani. Bukan persoalan kita puas, tetapi apakah Tuhan dipuaskan. Belum tentu ketika kita beribadah dan melayani kita puas dan itu berarti Tuhan juga puas. Kalau dalam beribadah dan melayani Tuhan puas maka otomatis kita juga dipuaskan karena kepuasan  yang sejati hanya datang dari Tuhan.

Kita perlu mempelajari dalam Alkitab bagaimana ibadah yang memuaskan Tuhan. Ada penekanan dari Tuhan lewat FirmanNya “biarlah kamu beribadah kepada Tuhan dengan hormat dan takut akan Dia”. Kalau kita beribadah sesuai isi hati Tuhan maka tentu kita tidak akan mendapat bahasa dari Tuhan “Aku benci ibadahmu”.
Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Pada ayat 26-27 dikatakan bukan cuma bumi yang akan digoncang tetapi langit juga. Bumi menunjuk hal yang nyata yang duniawi yang bisa kita lihat dan raba. Memang ekonomi dunia kedepan ini akan lebih goncang lagi. Tetapi yang rohani ini akan ikut digoncangkan. Sekarang ini kita merasakan goncongan-goncangan terhadap perkara yang rohani di dalam ibadah-ibadah persekutuan.

Supaya kita tidak goncang maka Tuhan tunjukkan solusinya yaitu kita tinggal pada kerajaan yang tidak tergoncangkan. Itulah yang ditunjukkan pada Musa dan dibangun oleh umat Tuhan dalam bentuk Tabernakel. Pengajaran Tabernakel inilah yang harus kita pegang teguh supaya rohani kita tidak goncang. Terlalu bodoh kalau ikut goncang dengan orang lain padahal kita berpegang dengan ajaran ini.

Yang dibutuhkan oleh domba bukan rumput atau air tetapi gembala, yaitu gembala yang tidak goncang berpegang pada pengajaran Tabernakel. Itulah yang dibutuhkan oleh sidang jemaat. Itu sebabnya gembala itu ada syaratnya.

Kita harus berada pada kerajaan yang tidak tergoncangkan. Pengajaran Tabernakel memang ada yang berusaha untuk menggoncang tetapi tidak akan bisa sebab inilah ketetapan yang datang dari Sorga.
Ibrani 12:26-27
12:26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
12:27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.

Buka mata saudara, kita bukan ada di era yang enak buat daging kita! Secara rohani kita membutuhkan perlindungan. Kerajaan yang tidak tergoncangkan adalah Tabernakel (Skhenoo). Kalau sekarang ini seizin Tuhan terjadi kegoncangan langit yaitu kegoncangan rohani supaya terlihat siapa yang tergoncang dan siapa yang tidak tergoncang.

Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

Ibadah menurut cara yang berkenan kepada Tuhan adalah:
Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Bukan berarti seluruh manusia akan menghormati tetapi yang dimaksud adalah dihormati oleh umat yang digembalakan.
Kisah Para Rasul 2:39
2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita." (Berarti tidak semua orang)

Alangkah ironisnya kalau gembala itu goncang. Kalau gembala goncang maka jemaat juga ikut goyang. Itu sebabnya kita harus waspada agar ibadah kita jangan menjadi kebencian. Ada empat hal yang disejajarkan oleh Tuhan sebagai ibadah yang menjadi kebencian.
1.      Mazmur 119:113
119:113 Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.

Mengapa bisa bimbang hati? Sebab bimbang terhadap pengajaran Tabernakel, padahal Tabernakel ini ada di Sorga. Orang yang beribadah tetapi hati bimbang dan tidak ada kepastian itu dibenci oleh Tuhan.
Ibrani 6:11
6:11 Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,

“pengharapanmu suatu milik yang pasti” berarti tidak ada keraguan.

Tuhan mengatakan mintalah kepada Tuhan tetapi tidak boleh dengan bimbang hati. Sebab Tuhan yang memberi tidak akan mengungkit-ungkit.
Yakobus 1:5-6
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

Jangan kita bimbang hati, jangan kita beribadah tetapi tidak ada ketetapan hati, tidak merasa digembalakan dan tidak merasakan ketetapan Firman. Kita tidak usah bimbang lagi sebab Firman yang disampaikan ada dukungan ayat-ayat Firman Allah.

Tidak usah kita bimbang sebab Tuhan yang memberikan Firman. Ada satu kitab di tangan Tuhan. Kalau ada dua kitab di tangan Tuhan kita bisa memilih atau dua-duanya kita terima sebab Tuhan yang memberi. Tetapi Tuhan hanya memegang satu kitab dan tidak dua. Itu sebabnya mari kita merangkul satu pengajaran.
Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

2.      Amos 5:22
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.

Tuhan Yesus adalah korban sajian dan korban bakaran. Kalau kita menghinakan berkat sulung sama kita membawa ibadah pelayanan kita dibenci oleh Tuhan. Ini jangan terjadi mulai dari hamba Tuhan. Korban bakaran adalah Korban Kristus untuk mendamaikan kita dengan Bapa Sorgawi dan Korban sajian adalah Kristus dalam bentuk Firman pengajaran.

Yang menyebabkan Tuhan membenci ibadah kita karena korban bakaran dan korban sajian itu hanya menjadi teori dan tidak ada prakteknya. Beribadah mempersembahkan korban bakaran itu teori, prakteknya harus ada perdamaian. Kalau tidak bisa menikmati korban bakaran itu tidak elok di hadapan Tuhan. Tidak elok kalau suami istri sampai tidak berbicara berbulan-bulan.

Kalau kita telah berbuat dosa cepat datang kepada Korban Kristus sebagai pendamai kita sehingga ibadah kita tidak menjadi kebencian Tuhan.
I Yohanes 2:1-2
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

3.      Maleakhi 1:2-3
1:2 "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,
1:3 tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."

Roma 9:13
9:13 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."

Tentu ada alasannya Esau dibenci sebab dia meringankan berkat kesulungan. Dulu berkat sulung kepada Esau itu masih terselubung tetapi meringankan itu sudah membuat dia harus dibuang dan dibenci oleh Tuhan. Berkat sulung itulah pemberiaan Allah Bapa kepada kita.
Yakobus 1:17-18
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Wujud pemberianNya untuk kita sekarang adalah Tuhan Yesus.
Kolose 1:15
1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

Esau yang meringankan berkat sulung sehingga dibenci oleh Tuhan. Lebih parah lagi orang Kristen sekarang ini kalau tidak menghargai figur Tuhan Yesus yang tampil lewat pengajaranNya. Orang yang seperti itu akan benar-benar dibenci oleh Tuhan sebab yang dia lecehkan adalah berkat sulung yang sudah dalam bentuk paket itulah Tuhan Yesus.
Ibrani 12:15-17,14
12:15 Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

Hamba Tuhan bagaikan “keset kaki”, siapa yang datang selalu menggosok kaki kotornya di situ. Hamba Tuhan juga bagaikan “tempat sampah” setiap orang datang membuang sampahnya di situ, setelah itu hamba Tuhan membawa pada kaki Tuhan. Setelah itu kembali diisi sampah lagi dan kembali dicurah di kaki Tuhan. Begitu seterusnya.

Teladan kita adalah Tuhan Yesus, ketika ada di pengadilan Tuhan Yesus dipakaikan mahkota duri, dipukul dengan tongkat bambu, ditinju dan diludahi namun Tuhan Yesus diam. Suatu waktu kita akan diukur dengan tongkat bambu, artinya kita akan diukur dengan teladan Tuhan Yesus. Apakah kita bisa masuk dalam ukuran Tuhan ini?

Jangan kita ada kebencian dan insinuasi (tuduhan terselubung) apalagi kalau ada tuduhan terselubung yang diarahkan kepada gembala. Terutama kalau gembala itu sungguh-sungguh adalah hamba Tuhan yang melayani Tuhan dengan serius!
Waspada Ulangan 17:12
17:12 Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka orang itu harus mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara orang Israel.

4.      Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

Yang dibenci oleh Tuhan adalah kenajisan. Pengajaran ini adalah untuk menyucikan kita bukannya malah kenajisan itu semakin dikembangkan. Apa yang sudah salah di masa lampau itu dibersihkan oleh Firman pengajaran sehingga saudara dan saya tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Kita berbahagia ketika bergandengan tangan dengan Tuhan ketika Dia datang sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar