20140817

Kebaktian Umum, Minggu 17 Agustus 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Zakharia 9:3-4,8
9:3 Tirus mendirikan tembok benteng bagi dirinya dan menimbun perak seperti debu dan emas seperti lumpur di jalan.
9:4 Namun sesungguhnya, Tuhan akan membuatnya miskin dan akan melontarkan kekuatannya ke dalam laut, dan kota itu sendiri akan habis dimakan api.
9:8 Aku berkemah dekat rumah-Ku sebagai pengawal terhadap mereka yang lalu-lalang; tidak akan ada lagi penindas mendatanginya, sebab sekarang Aku sendiri telah mengindahkannya.

Tirus dan Sidon ini adalah kota kembar, di mana kehidupan mereka bertuhankan dirinya. Mereka tidak mau tahu bahwa alam ini ada yang menciptakan. Mereka hanya berserah kepada nasib (fatalisme) dan mereka mengatakan alam semesta ini sama dengan tuhan (Panteisme). Jadi inilah paham dari orang Tirus dan Sidon yang melepaskan diri dari Yang menciptakan langit dan bumi. Di zaman modern ini ada paham komunis. Dapat dikatakan orang Tirus dan Sidon ini sepaham dengan komunis atau atheisme.

Mereka tidak mengakui adanya Tuhan dan menganggap mereka sendirilah Tuhan.
Yehezkiel 28:9
28:9 Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Allah.

Ini kadang menyelinap dalam diri kita. Kita mengatakan ada Tuhan tetapi tidak memberikan sesembahan yang semaksimal mungkin kepada Tuhan. Ini juga yang terjadi pada jemaat Kreta yang nabinya sendiri mengatakan mereka pembohong dan pelahap. Mereka ini adalah orang yang dapat dikatakan hampir 100% hidup duniawi. Tetapi masih ada sebagian kecil dari mereka yang dalam benaknya mengakui adanya Tuhan tetapi tidak menyembah kepada Tuhan sebagaimana seharusnya mereka menyembah.

Kesalahan ini jangan terjadi dalam kehidupan kita. Tujuan Tuhan adalah supaya kita terlepas dari belenggu dunia dan kita diterbangkan oleh Tuhan ke padang belantara. Mungkin sekarang ini saudara seperti mendengar suatu dongeng, mendengar hal yang tidak masuk akal. Tetapi ketika hal itu menjadi kenyataan, maka saudara akan mengatakan “ternyata hal itu benar”.
Pengkhotbah 12:1 (Terjemahan lama)
12:1 Ingatlah olehmu akan Khalikmu pada masa mudamu, dahulu dari pada datang hari yang jahat dan tahun apabila katamu kelak: Tiada aku suka akan dia.

Titus 1:11
1:11 Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang memalukan.

Pada jemaat kereta ada pengajar-pengajar tetapi ternyata motifasinya untuk mendapatkan keuntungan yang lahiriah. Itu sama dengan pelayanan yang bukan melayani Tuhan, itu sama dengan ibadah yang bukan ibadah kepada Tuhan. Orang Kreta ini ada kemiripan dengan orang Tirus dan Sidon. Tetapi orang Tirus dan Sidon memang tidak beribadah kepada Tuhan namun beribadah pada dirinya sendiri.

Orang Kreta ini orang Kristen tetapi sesembahan mereka tidak maksimal kepada Tuhan dan hanya berorientasi pada dirinya sendiri. Tuhan menyuruh menegor orang Kreta dengan keras karena Tuhan tidak ingin rohaninya tidak sehat sehingga harus terhuyung-huyung dalam sengsara.
Titus 1:12-14
1:12 Seorang dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas."
1:13 Kesaksian itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,
1:14 dan tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari kebenaran.

Yang menyebabkan rohani mereka seperti itu karena yang mereka terima dari pelayanan-pelayanan hanyalah dongeng-dongeng Yahudi. Jangan memasang telinga pada hal-hal yang tidak ada wujud nyata. Kita ini harus memiliki iman. Memang iman tidak ada wujud jasmani namun itu adalah realita yang akan dinyatakan oleh Tuhan. Akhir zaman ini akan lebih hebat lagi.
2 Timotius 4:3-4
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Titus 1:15-16
1:15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.

Orang Kreta ini masih ada kelebihannya dari orang Tirus dan Sidon yaitu mereka beribadah sebab mereka adalah orang Kristen. Tetapi dalam prilaku mereka terjadi penyangkalan-penyangkalan, artinya tidak terjadi sesembahan dan pelayanan kepada Tuhan yang menyenangkan hati Tuhan sebagai bukti bahwa mereka adalah orang yang mengenal Tuhan.

Terhadap orang Tirus dan Sidon, Tuhan memberikan ancaman akan melontarkan kekuatan mereka dan mengupas semua yang mereka miliki. Dengan kata lain Tuhan akan membuat mereka miskin. Kenapa Tuhan harus berbicara pada orang Tirus dan Sidon padahal mereka adalah orang yang tidak percaya Tuhan? Walaupun mayoritas orang Tirus dan Sidon tidak menanggapi dan bertuhankan dirinya tetapi Tuhan masih berfirman melalui nabi Zakharia, siapa tahu yang sisa dari mereka masih mau bertobat.
Zakharia 9:7
9:7 Aku akan melenyapkan darah dari mulutnya dan kejijikan dari antara giginya, dan yang tinggal dari mereka pun akan menjadi kepunyaan Allah kita. Mereka akan dianggap seperti suatu kaum di Yehuda, dan orang Ekron seperti orang Yebus.

Jadi Tuhan seperti melempar jala, siapa tahu ada yang kena. Dalam perumpamaan penaburan benih Tuhan menabur pada tanah tepi jalan, tanah berbatu dan tanah yang bersemak duri. Kalau melihat hanya sebatas itu kita bisa berkata Tuhan tidak berhikmat. Tetapi kalau saudara melihat maksud Tuhan sebenarnya itu berarti Tuhan memberikan kesempatan kepada siapa saja, tergantung dari orang itu bagaimana tanggapannya.

Tuhan melihat orang Tirus dan Sidon mayoritas tidak menanggapi sehingga Tuhan mengatakan akan melontarkan kekuatan mereka karena bertuhankan kekuatan mereka. Mereka bisa mendapatkan emas dan perak yang begitu banyak, tetapi karena mereka mengandalkan kekuatannya maka Tuhan melemparkannya ke laut. Bahasa Firman ini adalah untuk kita supaya jangan kita mengandalkan kekuatan kita melainkan mengandalkan Tuhan. Kalau kita mengandalkan Tuhan maka apa yang kita peroleh karena Tuhan akan kita nikmati.
Pengkhotbah 3:13
3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.

Kalau mengandalkan kekuatan kita maka tidak akan menikmati semua itu, bahkan karena berangkat dengan kekuatan sendiri maka Tuhan mengatakan akan menghempaskan ke dalam laut. Tuhan tidak memberikan sesuatu kepada saudara lalu tidak saudara nikmati. Tuhan mau kita menikmati apa yang Tuhan berikan asalkan kita mau bersandar kepadaNya.
I Tawarikh 29:17
29:17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

Tuhan bukan hanya melihat kita tetapi kepada musuh-musuh kita Tuhan juga melihat. Sebenarnya Tuhan hanya mau menguji hati. Tuhan tidak melihat besarnya genggaman kita tetapi Tuhan melihat hati yang berkorban. Kalau kita bersandar kepada Tuhan dan melakukan dengan tulus ikhlas untuk Tuhan karena yakin segala sesuatu telah kita terima dari Tuhan maka nanti kita akan melihat pembelaan dari Tuhan karena Tuhan juga melihat gerakkan-gerakkan musuh. Ketika Tuhan melihat ada musuh yang mau menciderai dan membinasakan umatNya maka Tuhan yang bangkit melawan.

Dalam Zakharia pasal 9 kita melihat bahwa musuh itu terhimpun dari berbagai suku bangsa, ada orang Filistisn, ada orang Gaza, ada orang Ekron ada orang Askelon dan ada orang Asdod. Mereka berupaya untuk menghimpit bahkan memusnakan umat Tuhan. Tetapi ketika Tuhan melihat maka Tuhan yang tampil dan berkata “Aku berkemah di dekat rumahKu”. Kalau kita mengkaitkan diri dengan Tuhan dan kita sadar bahwa kekuatan dan kemahiran kita itu bersumber dari Tuhan, maka musuh boleh menghadang saudara tetapi kalau Tuhan mengatakan “Aku berkemah dekat rumahKu” maka siapa yang bisa menggangu kita.
Zakharia 9:5-7
9:5 Askelon akan melihatnya, lalu takut; juga Gaza, lalu gemetar sangat; Ekron pun, sebab harapannya sudah kandas. Dari Gaza raja akan binasa dan Askelon tidak akan didiami lagi.
9:6 Di Asdod akan diam keturunan campuran, dan kebanggaan orang Filistin akan Kulenyapkan.
9:7 Aku akan melenyapkan darah dari mulutnya dan kejijikan dari antara giginya, dan yang tinggal dari mereka  (sisa) pun akan menjadi kepunyaan Allah kita. Mereka akan dianggap seperti suatu kaum di Yehuda, dan orang Ekron seperti orang Yebus.
Berbicara yang sisa itu menunjuk akhir zaman ini. Kiranya kita melihat apa yang sedang terjadi di akhir zaman dan bagaimana kita menyikapi situasi yang sedang terjadi. Itu sebabnya kita harus menikmati apa yang telah Tuhan berikan. Mata Tuhan melihat gerakan musuh dan Tuhan berkemah di dekat rumahNya. Kalau kita mengaku adalah rumahnya Tuhan maka izinkan Tuhan beracara membersihkan diri kita yang adalah rumahNya.

Zakharia 9:8
9:8 Aku berkemah dekat rumah-Ku sebagai pengawal terhadap mereka yang lalu-lalang; tidak akan ada lagi penindas mendatanginya, sebab sekarang Aku sendiri telah mengindahkannya.

Orang yang lalu-lalang adalah orang yang sibuk. Kita dikawal oleh Tuhan dan bukan berarti Tuhan tutup mata terhadap kesibukkan kita tetapi Tuhan mengawal.

Mengapa Tuhan menghempaskan kekuatan orang Tirus dan Sidon? Karena mereka mau menyaingi Tuhan, mereka merasa tidak ada gunanya bersandar kepada Tuhan dan lebih mengandalkan kekuatan mereka sendiri. Tuhan tidak biarkan diriNya melihat orang yang mau menyaingiNya yang seharusnya Dia dipuji dan disembah. Kalau sekarang ini banyak orang tidak mengakui adanya Tuhan, sebenarnya tidak ada alasan untuk mengatakan tidak ada Tuhan.
Roma 1:18-20
1:18 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.

Lihat saja dunia ini, manusia sudah harus sadar bahwa ada Tuhan yang menciptakan. Kita tidak melihat Tuhan tetapi hadiratNya kita rasakan. Jadi tidak ada alasan untuk kita mengatakan bahwa Tuhan itu tidak nyata. Kita harus menaruh pada urutan atas bahwa Tuhanlah segala-galanya dalam hidup kita. Tuhan bersikap untuk mengawal orang yang lalu lalang dan berkemah di dekat rumahNya. Apakah kita ini rumahNya Tuhan? Kalau benar kita adalah rumah Tuhan maka jangan kita menolak kalau ada yang mengajak kita ke rumah Tuhan.
Mazmur 122:1
122:1 Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
122:2 Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
122:3 Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,

Bait Allah atau rumah Tuhan ini berbicara Yerusalem. Berbicara Yerusalem berarti berbicara Mempelai Wanita Tuhan. Tidak mungkin Tuhan membiarkan Mempelai WanitaNya.

Untuk apa di ajak ke rumah Tuhan? Sebab di rumah Tuhan ada Allah yang mengawal. Tidak mungkin kita akan mengajak orang ke rumah Tuhan kalau kita sendiri belum pernah menikmati. Jangan kita mengatakan enak tetapi sebenarnya belum menikmati. Itu kebohongan seperti orang Kreta. Terlebih dahulu kita harus menikmati baru bisa mengajak. Apa yang ada di rumah Tuhan yang harus kita nikmati?
Yesaya 2:2-3
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Gunung Tuhan bukan gunung yang kosong tetapi ada rumah Tuhan di sana. Di rumah Tuhan ada ajaran. Nikmati dulu Firman pengajaran. Seringkali menikmati isi rumah Tuhan yaitu pengajaran tetapi hanya sebatas pengajaran yang enak bagi daging, yang tidak menemplak dosa. Kalau kita adalah rumah Tuhan jangan kita mengelak kalau Tuhan membersihkan rumahNya. Kita datang ke rumah Tuhan tidak sebatas mempersembahkan buah-buah bibir.
Ibrani 13:15
13:15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

Jangan kita hanya sebatas apa yang dikatakan pada ayat di atas. Itu sudah baik tetapi karakter kita harus dibaharui. Kalau kita mengelak dari koreksi Firman berarti kita tidak setuju berkemah dekat rumahNya dan tidak setuju Tuhan mengawal saat kita lalu-lalang.

Waktu bangsa Israel membangun Bait Allah mereka naik ke gunung mengambil batu-batu yang besar. Batu itu digali, dipahat dan saling bergesekkan. Ketika batu-batu itu bergesekkan lalu ada yang pecah maka yang pecah itu ditinggalkan dan yang utuh dibawa untuk membangun Bait Allah. Seringkali kita tidak setuju ketika saling bergesekan. Sementara Tuhan membentuk kita seringkali kita bereaksi salah. Tuhan mengawal orang yang hiruk pikuk, apa yang dilakukan oleh orang yang hiruk pikuk? Mereka membangun Bait Allah. Kita harus rela dengan apapun yang Tuhan lakukan atas kita demi kita dibentuk menjadi wadah yang mulia. Kadang kita tidak memahami. Enak memang kita mendengar tetapi ketika didorong masuk dalam praktek seringkali kita salah tingkah.
Orang yang seperti itu akan ditinggal dan Tuhan bisa merekrut yang sisa yang dulu malah menjadi musuh. Tetapi jangan sampai hal itu terjadi dalam diri kita. Kita ini rumah Tuhan izinkan Tuhan membersihkan. Jangan bereaksi seperti imam-imam ketika Tuhan membersihkan bait Allah.
Yohanes 2:13-17
2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."

Begitu keras Tuhan bertindak terhadap orang yang mencari keuntungan. Karena cintanya Tuhan Yesus kepada kita sehingga Dia rela hangus. Tuhan Yesus rela kena siksa dan sengsara justru karena kita. Sekarang kita mau dibersihkan oleh Tuhan, kenapa tidak berserah kepadaNya? Tuhan rela hancur untuk kita tujuannya supaya kita bisa menjadi Mempelai WanitaNya, masakan kita menolak kalau Tuhan mau membersihkan kita.

Yohanes 2:17-19
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."

Ayat 19 ini adalah peluang emas bagi kaum proselit (yaitu orang kafir yang menganut agama Yahudi), bahwa tidak akan ada lagi tembok pemisah. Jadi dengan matinya Tuhan Yesus di Golgota dan pada hari ketiga Dia bangkit maka itu membuka kesempatan bagi kita bangsa kafir untuk menjadi satu hak dan wewenang dengan orang Yahudi.

Kadang kala ketika kita dibersihkan mungkin terlihat kita tidak menolak namun ada kata-kata yang isinya menolak. Ada konotasi bahasa yang nadanya tidak setuju dan tidak bisa menerima. Ini yang membuat Tuhan akhrinya menarik diri dari rumah Tuhan.

Zakharia 9:8
9:8 Aku berkemah dekat rumah-Ku sebagai pengawal terhadap mereka yang lalu-lalang; tidak akan ada lagi penindas mendatanginya, sebab sekarang Aku sendiri telah mengindahkannya.

Mazmur 91:6-7
91:6 terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
91:7 Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.

Hal di atas tidak akan terjadi pada kita sebab Tuhan berkemah di dekat kita.
Mazmur 34:8
34:8 Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.

Ada 5 suku bangsa yang disebutkan dalam Zakharia 9:5. Sadar atau tidak sadar 5 sifat bangsa ini yang suka menggangu kita.
1.      Filistin
Artinya pengembara dan tidak merasakan ketenangan. Pengembara di sini berarti tidak ada perhentian. Tuhan bertanggung jawab untuk berkemah dan mengawal aktifitas kita supaya jangan kita tidak ada ketenangan dan perhentian. Selama kita tidak ada perhentian dan hati risau karena diganggu oleh persoalan-persoalan yang ada itu tanda masih disusupi oleh Filistin.

Jangan biarkan Filistin itu mengganggu kita, jangan biarkan pikiran kita mengembara dan hati tidak ada ketenangan. Jangan melihat besarnya permasalahan tetapi kita harus melihat Tuhan Yesus ada bersama-sama dengan kita. Orang Israel membesar-besarkan permasalahan dan mengecilkan kuasa Tuhan.


2.      Asdod
Asdod ini adalah bajak laut, dia disebut juga bagian yang kuat dan pembinasa. Mereka selalu ada di laut, berarti tidak tenang, selalu berniat untuk membinasakan dan merasa diri kuat.

Kisah Para Rasul 8:27,40
8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
8:40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.

Asdod ini mendapat pelayanan dari seorang penginjil yang namanya Filipus. Tuhan tidak biarkan dia bersandar pada kekuatannya. Tuhan tidak membiarkan dia menjadi pembinasa dan Tuhan tidak biarkan dia hidup sebagai perompak/ bajak laut.

3.      Askelon
Askelon artinya tempat menimbang, Askelon ini sama dengan pasar yang penuh dengan petualang, Askelon ini sama dengan perpindahan. Roh ini seringkali tidak kita sadari masuk di syaraf-syaraf rohani kita. Askelon ini ada hubungannya dengan pasar, pasar adalah tempat jual beli dan perpindahan tangan.

Kadang kita tidak sadar ada kecurangan dalam hal timbangan. Persoalan salah dalam hal menimbang ini bukan hanya dalam hal berdagang tetapi juga dalam nikah. Seringkali perbuatan tidak adil ini juga terjadi dalam nikah. Jangan ibu mencuri hati anak dengan memberikan sesuatu pada anaknya lalu berkata itu diperbuat dengan diam-diam tanpa bapanya tahu. Itu sama dengan mendiskreditkan bapa di depan anak. Yang paling bagus adalah seorang ibu harus mendorong anaknya menghargai bapanya dan begitu juga sebaliknya. Itu baru imbang.

4.      Ekron artinya pembasmi. Jangan kita membasmi yang rohani, tetapi basmilah sesuatu yang menghalangi kerohanian kita dan tumbuh kembangkanlah yang rohani

5.      Gaza artinya kuat, kasar dan kejam.

Sekalipun kelimanya ini sudah begitu parah keadaannya tetapi kepada yang sisa ini Tuhan masih melawati mereka. Orang Ekron menjadi seperti Yebus. Yebus adalah pemilik Yerusalem yang direbut oleh raja Daud. Berarti kita ditarik pada satu negeri yang namanya Yerusalem dan bukan pribadi orang-orang Yebus lagi. Dari orang Yebus ada yang namanya Arauna yang akhirnya masuk menjadi Tubuh Kristus.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar