20140827

Kebaktian PA Imamat, Rabu 27 Agustus 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 10:10-11
10:10 Haruslah kamu dapat membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis,
10:11 dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan perantaraan Musa."

Dua ayat di atas adalah syarat bagi penyelenggara kebaktian atau orang-orang yang dipercayakan untuk beribadah dan melayani. Kalau kita ini dipilih menjadi imam, itu adalah kemuraan Tuhan yang luar biasa. Sebabnya bila kita dipercaya sebagai penyelenggara kebaktian maka tidak ada yang lain yang harus kita lakukan.

Lewat bacaan ini ada tiga poin yang harus menjadi tatanan bila kita beribadah dan melayani. Tentu dalam ibadah dan pelayanan ada pemimpin dan ada yang dipimpin. Sebagai pemimpin ada tiga poin yang harus diperhatikan. Dan yang dipimpin harus menjalankan tiga poin tadi.

Ulangan 1:13
1:13 Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang yang bijaksana, berakal budi dan berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka menjadi kepala atas kamu.

Berarti kriteria 5 anak dara yang bijak harus ada pada seorang pemimpin penyelenggara ibadah. Berakal budi dan bijaksana ada hubungannya dengan Firman.
Ulangan 4:5-6
4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.
4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

Inilah orang yang disebut menjadi pemimpin yaitu yang dikatakan memiliki pengalaman. Tentu pengalaman jangan kita ukur dengan pengalaman dalam pekerjaan dunia lazimnya. Pengalaman yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang bisa membedakan setiap perkataan, orang yang bisa membedakan ajaran. Pengalaman ini bukan diukur karena dia tua atau dia muda atau karena sudah mempunyai pengalaman pelayanan bertahun-tahun. Bukan itu yang menjadi ukuran Tuhan. Tetapi ukuran Tuhan orang yang berpengalaman adalah yang tidak sembarang percaya setiap perkataan.
Amsal 14:15
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Ini adalah lawan dari orang berpengalaman. Kalau positifnya: “orang yang berpengalaman tidak percaya setiap perkataan”, jadi dia selektif. Percaya semua perkataan berarti dia menganggap setiap ajaran sama saja, itu artinya orang yang tidak berpengalaman. Jangan sampai saya sebagai hamba Tuhan menjadi seperti itu sehingga saudara sidang jemaat sekalian terarah pada sasaran yang salah.

Jadi orang yang tidak berpengalaman percaya setiap perkataan. Perkataan yang dimaksud adalah Firman pengajaran. Orang yang mengatakan setiap pengajaran sama saja berarti rohaninya dangkal.
Yesaya 8:20
8:20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.

Alkitab ini adalah pikiran Allah. Bagaimana seseorang bisa mengetahui pikiran Tuhan kalau bukan Tuhan sendiri yang memberi tahu. Firman itu tidak dapat kita selami dengan akal kita.
Amos 4:13
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

Contoh konkritnya adalah murid-murid yang 3,5 tahun mengikut Tuhan Yesus, mereka tidak bisa paham apa nilai pengorbananNya walaupun 4 kali Tuhan Yesus ulang berulang memberi tahu tentang hal itu. Nanti setelah Tuhan Yesus bangkit dan membukakan pikiran mereka barulah mereka mengerti.
Lukas 24:35
24:35 Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Saya sebagai hamba Tuhan, setiap membaca ayat-ayat Firman Tuhan saya melihat itu adalah pikiran Tuhan. Itu sebabnya saya memohon kepada Tuhan untuk menyatakan isi pikiranNya. Itu bukanlah hal yang mudah seperti membalik telapak tangan tetapi harus bertalu-talu meminta kepada Tuhan baru pada saatnya Tuhan membukakan. Kalau Tuhan tidak membukakan mana kita bisa mengetahui pikiran Tuhan. Namun kalau Tuhan yang memberi tahu lalu ditolak itu berarti menolak apa yang Tuhan nyatakan.

Pengajaran Firman Tuhan itu bukan perkataan hampa tetapi ada dua maksudnya.
Ulangan 32:47
32:47 Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."

Perkataan Tuhan itu untuk hidup kita dan untuk umur panjang. Kalau mengkritik Firman Tuhan itu berarti menolak kehidupan dan umur panjang, berarti tidak ada di Yerusalem Baru. Umur panjang di sini menunjuk Yerusalem Baru. Kalau saya sebagai hamba Tuhan suka mengkritik maka kelak saya juga akan menuai kritikan dari sidang jemaat sebab saya sendiri menabur.

Dalam doa penyembahan subuh ada tiga hal yang mengerikan yang Tuhan perlihatkan kepada saya:
Ø  Ada orang diikat dipohon dan biji matanya sudah tergantung keluar namun dia tetap hidup dan berteriak kesakitan.
Ø  Ada orang yang diikat sambil berdiri lalu kulitnya disayat sedikit demi sedikit, dia dikuliti sampai terlihat dagingnya merah.
Ø  Ada tungku yang besar dan di atasnya ada manusia yang dijepit dan dibakar perlahan-lahan lalu dibolak balik depan dan belakangnya.
Melihat itu saya ketakutan, ini menunjukkan apa yang akan terjadi di depan dan itu sudah sangat dekat.

Ada tiga poin yang harus kita perhatikan dari syarat seorang penyelenggara ibadah ini.
1.      Seorang pemimpin harus dapat:
a)      Membedakan yang kudus dan yang tidak kudus
Kudus dan yang tidak kudus ini kena mengena dengan kepala. Berbicara yang kudus itu hubungannya dengan Kepala yaitu Tuhan Yesus Kristus. Kalau tidak kudus itu berarti allah yang lain, itu kepala palsu.

Seorang penyelenggara ibadah harus bisa membedakan yang kudus dan yang tidak kudus berarti saya sebagai penyelenggara ibadah harus mengarahkan sidang jemaat kepada Pribadi yang benar dan kudus, kepada Tuhan yang nyata dan benar, bukan yang palsu. Kita harus bisa membedakan suatu firgur yang benar, kalau itu tidak kudus berarti ilah yang lain.
II Korintus 11:13-14
11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.

Bagaimana bisa memperkenalkan Tuhan yang kudus kalau seperti ini. Sebagai seorang gembala saya harus tahu dengan pasti kepada siapa saya mengarahkan sidang jemaat menyembah, jangan sampai salah. Ketika awal membangun Tabernakel, iblis sudah menyabotase hamba Tuhan senior yaitu Harun untuk membangun allah lain yaitu lembu emas. Jangan sampai saya sebagai hamba Tuhan dalam pelayanan sudah mengarahkan jemaat bukan pada Tuhan yang kudus.
Hosea 13:2
13:2 Sekarang pun mereka terus berdosa, dan membuat baginya patung tuangan dari perak dan berhala-berhala sesuai dengan kecakapan mereka; semuanya itu buatan tukang-tukang. Persembahkanlah korban kepadanya!, kata mereka. Baiklah manusia mencium anak-anak lembu!

Kecakapan kita manusia jangan sampai diperalat oleh iblis untuk membangun allah yang lain.

Hosea 13:2 (Terjemahan Lama)
13:2 Maka sekarang dipertambahkannya pula dengan dosa, di perbuatkannya patung tuangan akan dirinya dari pada peraknya, sekadar akal yang ada padanya, semuanya patung perbuatan tukang yang pandai; maka patut kata orang akan halnya demikian: Barangsiapa yang berbakti kepada lembu muda, tak dapat tiada ia mempersembahkan manusia kelak akan korban!

Kadang jemaat melembuemaskan seseorang dan ada juga hamba Tuhan yang malah melembuemaskan dirinya sendiri. Ketika kita datang beribadah kita harus memperhatikan kata demi kata yang disampaikan oleh hamba Tuhan dalam pemberitaan firman agar kita mengerti ke mana kita diarahkan, agar sidang jemaat memiliki arah yang pasti dan jelas yaitu menyembah pada Allah yang kudus dan bukan yang tidak kudus.

Persoalan kudus dan tidak kudus ini berbicara status kepala. Perlu diperhatikan dalam nikah, seorang istri tidak boleh dominan terhadap suaminya sebab nantinya arahnya bisa salah. Apalagi kalau sampai dipaksakan seperti Hawa terhadap Adam.
Kejadian 3:17
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

b)      Membedakan yang najis dengan yang tidak najis
Membedakan yang najis dan tidak najis itu kaitannya dengan tubuh. Membedakan yang najis dan yang tidak najis itu ada hubungannya dengan status tubuh yaitu kita manusia. Persoalan najis dan tidak najis hanya ada hubungannya dengan kemanusiaan kita. Tuhan Yesus adalah kepala yang kudus maka kita harus menjadi tubuh yang tidak najis, sebab ada tubuh yang najis.

Termasuk juga persekutuan. Ada makanan yang najis dan ada yang tidak najis. Makan pengertian rohaninya adalah persekutuan, begitu kita makan tubuh dan darah Tuhan Yesus berarti kita bersekutu dengan korban Krsitus. Itu sebabnya jangan kita sembarang mengikuti persekutuan. Sebab sekalipun tadinya kita tidak najis tetapi kalau masuk dalam persekutuan yang najis maka kita ikut menjadi najis.

Perikop Imamat 10:8-11
Larangan tentang minuman keras bagi imam yang menyelenggarakan kebaktian

Membedakan yang najis dan tidak najis ini ada kaitannya dengan pembangunan Tubuh Kristus. Ini harus kita jaga baik-baik karena ada hubungannya dengan menyelenggarakan kebaktian, ada hubungannya dengan ibadah pelayanan. Setiap kita menyelenggarakan kebaktian itu ada hubungannya dengan Kepala dan tubuh.

Makan bersama berarti persekutuan. Apa yang saya sampaikan adalah bahasa dari pendahulu, bukan bahasaku sendiri. Bahasa gembala yang saya dengarkan dahulu tidak mudah untuk tercabut, itu bagaikan paku-paku yang tertancap.
Pengkhotbah 12:11
12:11 Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.

Ada dua muara dari yang najis dan yang tidak najis. Kalau kita salah melangkah kita akan jatuh pada yang najis. Yang najis muaranya adalah Babel dan yang tidak najis adalah Yerusalem. Tidak mungkin kita melangkah kepada dua-duanya, kalau seperti itu pasti koyak dan robek. Pilihanya hanya satu, kalau bukan Babel berarti Yerusalem Baru. Kalau mau ke Yerusalem Baru maka perhatikan yang tidak najis! Kalau mau ke Babel jalanilah yang najis, tetapi tentu kita tidak mau memilih yang najis, kita pasti memilih yang tidak najis.

Tubuh yang digarap oleh Firman Tuhan dan urapan Roh Kudus bisa tampil sebagai mempelai wanita Tuhan. Ini adalah tanggung jawab saya sebagai  seorang gembala yaitu membawa sidang jemaat menjadi Tubuh Kristus yang sama mulia dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus adalah Kepala (kudus) dan jemaat adalah Tubuh yang tidak najis. Berarti yang kudus dan yang tidak najis menjadi satu.

Untuk memahami Yerusalem Baru dan Babel ini harus ada malaikat pilihan Tuhan yang menjelaskan. Malaikat pilihan Tuhan itu harus mengerti kondisi Yerusalem Baru dan kondisi Babel.
I Timotius 5:20-21
5:20 Mereka yang berbuat dosa hendaklah kautegor di depan semua orang agar yang lain itu pun takut.
5:21 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak.

Malaikat pilihan ini memang diberikan mental baja. Hamba Tuhan harus bermental baja dan harus berani menegur. Untuk menegur kesalahan seseorang di depan orang banyak itu sangat beresiko tinggi. Bisa saja orang yang ditegur itu membalas dengan pukulan. Atau mungkin tidak dengan pukulan namun dengan kata-kata yang membunuh karakter!

Memang ada tahapannya sampai menegur dengan keras di depan semua orang. Pertama ditegur dengan empat mata, kalau tidak mau menerima maka tegur di depan dua tiga orang saksi, kalau masih tidak menerima tegurlah di depan jemaat secara umum, namun kalau tetapi tidak mau mendengar anggaplah orang itu orang kafir.
Matius 18:15-17
18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

Malaikat pilihan itu harus tahu kondisi Babel, itulah yang najis.
Wahyu 17:1
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

Malaikat pilihan ini juga harus dapat menunjukkan yang tidak najis yaitu Yerusalem Baru.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

Yang najis dan yang tidak najis ini kena pada tubuh. Yang najis itu kena pada tubuhnya iblis dan yang tidak najis itu kena pada Tubuh Kristus. Sebagai hamba Tuhan saya berusaha menggiring sidang jemaat pada Yerusalem Baru, menjadi Tubuh Kristus.

Kita beribadah bukan tujuan utama supaya diberkati secara jasmani, tujuan kita dalam ibadah supaya kita mengkondisikan diri kita untuk mengisi rencana dan selera Tuhan yaitu menjadi Mempelai WanitaNya.

Sebagai seorang Malaikat, apalagi sebagai malaikat pilihan Tuhan harus bersikap seperti ini.
Yeremia 11:18
11:18 TUHAN memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, TUHAN, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku.

Tuhan memberitahu apa perbuatan yang mengarahkan seseorang pada Babel sundal besar dan apa perbuatan yang harus kita lakukan untuk mencapai Yerusalem Baru. Saya sebagai penyelenggara ibadah, sebagai seorang pemimpin harus bijak, berakal budi dan berpengalaman, harus bisa menjelaskan kondisi yang najis dan yang tidak najis. Arah yang harus kita tempuh adalah tubuh yang tidak najis. Dari kehidupan yang tadinya banyak kenajisan, tetapi lewat pengajaran Firman kita dibersihkan oleh Tuhan sehingga kita tidak najis dan menjadi tubuh yang sempurna.

Tugas saya di dalam penggembalaan adalah mencari tahu apa yang dipikirkan oleh Tuhan.
Mazmur 119:34
119:34 Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati.

Tidak mungkin kita bisa mengerti kalau Tuhan tidak membuat kita mengerti. Tidak mungkin saya bisa memberitahu kepada saudara yang bukan Tuhan beri tahu. Tuhan begitu murah memberi tahu apa yang ada di dalam pikiranNya supaya saya sebagai gembala bisa mengerti. Setelah saya mengerti saya bisa menyampaikan kepada jemaat apa yang Tuhan beri tahu.

Berat pergumulan gembala sebab dia harus merengek-rengek kepada Tuhan apa isi hati Tuhan. Jemaat lebih enak sebab tinggal menerima apa yang dipikirakan oleh Tuhan. Dan ketika didengar, diterima lalu tinggal dilakukan. Kalau Tuhan sudah memberi tahu isi hatiNya kepada jemaat lewat hamba Tuhan maka jemaat memiliki dua pilihan. Kalau menerima berarti menerima kehidupan dan umur panjang, berarti masuk Yerusalem Baru. Tetapi kalau menolak berarti mengarah ke Babel sundal besar, berarti kematian. Hati-hati kalau menolak pikiran Tuhan!
Amos 4:13
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.

Sekarang ini terlihat kita masih sama, tetapi suatu saat akan tertampak perbedaannya, yang satu terangkat dan yang lain tertinggal.

2.      Mengajarkan kepada umat
Setelah hamba Tuhan mengetahui apa yang kudus dan yang tidak kudus, mana yang najis dan yang tidak najis, itu tidak hanya disimpannya sendiri namun harus diajarakan kepada umat. Itu sebabnya salah satu syarat gembala harus cakap mengajar.
I Timotius 3:2
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang,

Gembala jemaat itu cakap mengajar/ mahir. Yang mengukur cakap tidaknya seoarang gembala adalah Tuhan. Kalau Tuhan mengangkat saya sebagai gembala maka pasti Tuhan perlengkapi dengan kecakapan ini. Apa yang dimaksudkan dengan harus cakap mengajar? Mahir dalam mengajar berarti gembala itu menjadi penyalur Firman pengajaran (terang) melalui dirinya.

Olehnya itu gembala itu bertanya kepada Tuhan dan Tuhan memberitahu apa yang Tuhan pikirakan lalu itu diajarkan kepada sidang jemaat. Kalau saya sebagai hamba Tuhan tidak cakap dalam pengajaran atau tidak ada pergumulan untuk mencari tahu apa yang Tuhan pikirkan, apa yang mau saya sampaikan kepada jemaat!.

Dalam terjemahan aslinya cakap mengajar adalah Didaktikos berarti menjadi penyalur firman pengajaran melalui dirinya.

Maleakhi 2:5-7
2:5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.
2:6 Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
2:7 Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.

Yang menjadi objek dari pengajaran itu adalah sidang jemaat. Hamba Tuhan sebagai subjek yang mencari tahu apa yang dipikirakan oleh Tuhan. Tergantung dari sidang jemaat mau menerima atau menolak. Kalau menolak berarti menolak kehidupan dan menolak Yerusalem Baru, berarti tertinggal dalam masa siksaan 3,5 tahun antikristus.

Jemaat diberikan pengajaran berarti diterangi.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

Ini tugas hamba Tuhan bagaimana untuk menyampaikan cahaya Firman Tuhan kepada jemaat supaya mereka bisa melihat dan melangkah. Kalau kita tidak mendapatkan cahaya Firman maka kita akan berada dalam kegelapan di dalam dunia yang gelap. Kalau di dunia yang gelap ini kita disorot oleh cahaya Firman maka hidup kita menjadi terang. Itulah tujuan dari ajaran yaitu untuk membuat kita terang benderang. Mempelai Wanita Tuhan tampil dalam terang benderang yaitu 12 bintang di atas kepalanya, diselubungi dengan matahari dan berdiri di atas bulan. Itu adalah hasil binaan dalam ibadah lewat pelayanan gembala sehingga saudara suatu saat akan tampil seperti itu. Kalau dalam gereja Tuhan tidak ada cahaya ajaran Firman maka kapan sidang jemaat bisa tampil dalam keadaan seperti itu?

Kalau tidak ada ajaran berarti tidak ada cahaya. Untuk berdiri di tempat saja sudah dibutuhkan cahaya apalagi untuk berjalan.
Mazmur 119:105
119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Cahaya ini mempunyai fungsi ganda:
a)      Kita bisa melihat jalan yang harus kita tempuh.
b)      Kita bisa melihat apa yang tidak berkenan kepada Tuhan yang ada pada diri kita.

Setiap gembala harus mempertanggung jawabkan apa yang dia ajarkan. Namun sebelum itu dia harus melakukan hal ini:
Ulangan 33:3
33:3 Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari firman-Mu.

Kalau hamba Tuhan salah kasihan sidang jemaat.
Hosea 4:6-9 (Terjemahan lama)
4:6 Bahwa umat-Ku dibinasakan sebab mereka itu tiada berpengetahuan, melainkan kamu sudah mencelakan pengetahuan, sehingga Kutolak akan kamu, supaya jangan kamu melakukan imamat bagi-Ku; tegal kamu sudah melupakan hukum Allahmu, maka Aku juga melupakan anak-anakmu.
4:7 Makin mereka itu bertambah-tambah banyaknya, makin mereka itu berdosa kepada-Ku; maka sebab itu Aku mengubahkan kelak kemuliaannya menjadi kehinaan.
4:8 Mereka itu makan dosa umat-Ku dan dipuaskannya hatinya dengan kesalahannya.
4:9 Seperti imam begitulah orang kebanyakan adanya, sebab itu Aku akan membalas sekadar jalan masing-masing dan sekadar perbuatan tiap-tiap mereka itu.

Kalau ada sorotan firman Tuhan di dalam sidang jemaat sebenarnya kita beruntung. Tetapi itu jadi salah kalau ada yang menolak. Apa gunanya jumlah jemaat menjadi banyak namun dosa juga menjadi banyak, mengapa bisa terjadi? Itu karena ulah gembala. Akhirnya imam seperti itu memakan dosa umat. Kalau kita mendapat sorotan firman Tuhan tujuannya supaya jangan kita binasa.

3.      Ada tokoh sentral yang ditampilkan oleh Tuhan yaitu Musa
Jadi apa yang kelak harus diajarkan adalah Firman yang diterima oleh Musa yang adalah pendahulu, bukannya malah membuat yang lain. Jadi saya sebagai hamba Tuhan saya tinggal menerima jadi, sudah ada tokoh sentral yang menjadi pendahulu yaitu Musa.

Musa pendahulu harus diteruskan oleh penerus. Bahkan seorang raja juga harus memiliki salinan firman Tuhan yang diterima oleh Musa di sampingnya. Juga Firman yang diterima oleh Musa itu disalin dan diletakkan dekat peti perjanjian. Jadi Firman itu tidak bisa lepas dengan peti perjanjian dan dengan raja.

Kita berbahagia dan bersyukur kepada Tuhan sebab Tuhan sudah memakai seorang hamba Tuhan dalam kegerakan Pantekosta masuk di Indonesia, untuk menerima ilham dari Tuhan yaitu bapak Pdt. Van Gessel. Sebagaimana dahulu zaman Musa demikian juga sekarang, para penerus tidak boleh merubah. Setelah zaman Musa dahulu bangsa Israel merubah Firman yang telah diterima oleh Musa. Iblis bukan iblis kalau tidak berupaya merubah Firman. Jadi jangan kaget kalau sekarang ini banyak hamba Tuhan yang merubah ilham yang diberikan oleh Tuhan kepada para pendahulu. Orang yang seperti itu adalah orang yang memperkosa hukum taurat Tuhan! Artinya Firman dinajiskan.
Yehezkiel 22:26
22:26 Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka.

Daud menerima ilham dan diteruskan oleh Salomo. Coba kita melihat kesaksian Alkitab tentang Daud dan Salomo, kesaksian Firman terhadap hikmat yang ada pada Salomo lebih dari pada Daud.
II Tawarikh 1:12
1:12 maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau."

Begitu berhikmatnya Salomo melebihi Daud dan raja-raja setelah dia, namun yang menerima ilham dari Tuhan adalah Daud. Sekalipun Salomo lebih berhikmat dari Daud namun dia tidak berani merubah ilham yang Tuhan berikan kepada Daud. Hari-hari terakhir ini apa yang diilhamkan oleh Tuhan kepada Pdt. Van Gessel sudah banyak dirubah oleh pendeta-pendeta karena berkata manusia yang menerima ilham banyak kekurangannya, diingatkan supaya bagi sidang jemaat yang saya layani jangan mengikuti ibadah dari pendeta-pendeta yang sudah merubah ilham Tuhan ini.

Pengajaran yang diterima oleh Musa itu kemudian dikemas dalam bentuk nyanyian Musa. Dalam nyanyian Musa ini tercantum hal ini:
Ulangan 31:19
31:19 Oleh sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku terhadap orang Israel.

Nyanyian Musa yaitu ajaran dari Tuhan ini adalah saksi kita. Itu akan menjadi saksi ahli! Bagaimana nanti kita mau mengelak? Berani merubah ilham yang Tuhan berikan berarti kita akan berhadapan dengan saksi ahli dan tidak akan bisa kita mengelak.
Ulangan 31:21
31:21 Maka apabila banyak kali mereka ditimpa malapetaka serta kesusahan, maka nyanyian ini akan menjadi kesaksian terhadap mereka, sebab nyanyian ini akan tetap melekat pada bibir keturunan mereka. Sebab Aku tahu niat yang dikandung mereka pada hari ini, sebelum Aku membawa mereka ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada mereka."

Ketika kita ada dalam kemelut pengajaran ini juga menjadi saksi kita. Pengajaran ini disebut nyanyian Musa dan nyanyian Musa ini ada di Sorga.
Wahyu 15:2-4
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3 Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."

Suka atau tidak suka suatu saat orang seperti itu akan dipaksa untuk menyembah, mereka menyembah Tuhan yang disaksikan oleh Musa. Tuhan mengatakan kalau menyelidik kitab Musa, Musa itu bersaksi tentang Tuhan Yesus.

Kalau sekarang ini kita sudah menista, melecehkan dan merendahkan nyanyian Musa bagaimana bisa ada di Sorga? Orang seperti itu akan masuk dalam penghakiman yang mengerikan.

Ulangan 32:4
32:4 Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.

Kenapa kita harus menanggapi miring Firman yang disampaikan Tuhan kepada Musa padahal Tuhan tidak ada kecurangannya. Terpaksa mereka harus mengarah ke sini:
Ulangan 32:23, 36
32:23 Aku akan menimbun malapetaka ke atas mereka, seluruh anak panah-Ku akan Kutembakkan kepada mereka.
32:36 Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang kepada hamba-hamba-Nya; apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah lenyap, dan baik hamba maupun orang merdeka sudah tiada.

Seizin Tuhan kadang kala kita dinista, diumpat dan tidak diperhatikan lalu kita diam. Tetapi awas, ketika Tuhan melihat melihat kita tidak berdaya maka Tuhan akan beracara! Tuhan tidak akan tinggal diam. Sebagai hamba Tuhan saya takut menista, mengumpat dan memaki sesuatu yang tidak jelas.

Yang senior dan yunior sama-sama datang menyampaikan nyanyian Musa.
Ulangan 32:44-47
32:44 Lalu datanglah Musa bersama-sama dengan Yosua bin Nun dan menyampaikan ke telinga bangsa itu segala perkataan nyanyian tadi.
32:45 Setelah Musa selesai menyampaikan segala perkataan itu kepada seluruh orang Israel,
32:46 berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini.
32:47 Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."

Tidak ada yang Tuhan lewati, Tuhan menaruh sayang kepada kita semua. Kalau kita mendapat kesempatan mendengarkan Firman itu tanda Tuhan menaruh perhatian kepada kita. Supaya kita tidak melangkah salah maka Tuhan memberikan Firman. Itu sebabnya kita harus wasapada di penghujung akhir zaman ini.

Saya sebagai hamba Tuhan memberi tahu kepada saudara apa yang dipikiran oleh Tuhan, tidak ada yang lain. Ketika saya merenungkan beberapa hal, yang nampak pada gereja pada umumnya mereka beribadah supaya diberkati. Mereka beribadah hanya berorientasi pada diri jemaat. Padahal sebenarnya kita beribadah untuk mengisi apa yang Tuhan dambakan dalam kehidupan kita yaitu untuk menjadi Mempelai WanitaNya.
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.

Di sini tujuan akhir kita, inilah tujuan ibadah kita. Tujuan saya sebagai penyelenggara ibadah, tujuan kita menyelenggarakan ibadah adalah supaya kita tampil sebagai mempelai wanita dan Tuhan Yesus bergirang. Masakan sampai detik ini kita tega membuat Tuhan Yesus harus sedih terus karena tidak ada tubuhNya. Bawalah dirimu menjadi tubuhNya. Memang sakit tetapi itu tidak menjadi masalah. Kalau kita ditegur bukan berarti kita dipermalukan tetapi itu adalah cinta Tuhan kepada saudara dan saya supaya kita disucikan/ dikuduskan sama seperti Dia.
Ibrani 12:10-11
12:10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.


Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar