20140813

Kebaktian PA Yehezkiel, Rabu 13 Agustus 2014 Pdt. Bernard Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yehekiel 47:4
47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

Kegerakan ini akan terjadi dan sedang terjadi bagi setiap pribadi yang memperhatikan gerakkan Tuhan dalam kegerakan Firman untuk pembentukan Tubuh Kristus. Kegerakan yang pertama sampai di mata kaki artinya kegerakan untuk memantapkan pendirian. Jadi kegerakan yang akan dialami oleh siapapun untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus adalah kegerakan yang memantapkan pendiriannya terhadap Firman Tuhan.

Kadang kita salah paham dengan Tuhan lewat kita salah paham terhadap pemberita. Padahal pemberita itu tidak ada maksud yang negatif tetapi dia bergumul agar apa yang menjadi isi hati Tuhan, pemikiran Tuhan, kehendak Tuhan dan kepikiran Tuhan dinyatakan kepada kita. Itulah yang disebut nafas Allah. Setiap tulisan Firman yang diilhami Tuhan itulah nafas Allah. Jadi Alkitab ini, itulah nafas Allah.

Kalau dihubungkan dengan Yehezkiel pasal 47 ini, nafas Allah mau memantapkan pendirian kita. Jadi ketika kita mau dimantapkan pendirian kita maka itu adalah sentuhan dari nafas Allah. Kita harus memahami bahwa ada tiupan nafas Allah untuk memantapkan pendirian kita.

Setelah itu nafas Allah ini mau menyentuh lutut. Ukurannya tetap sama yaitu 1000 hasta yang menunjuk angka kekudusan. Kita menerima nafas Allah berarti kita dijamah untuk disucikan/ kudus. Artinya pemantapan pendirian kita itulah awal kekudusan kita kalau ikut kegerakan besar. Tidak mungkin kita berangkat ke atas kalau kekudusan Tuhan lewat pendirian kita itu belum mantap. Ketika kita disentuh oleh Tuhan untuk memantapkan pendirian kita, seringkali kita salah memberikan interprestasi atau dapat dikatakan tidak mengapresiasi, tidak menanggapi dengan serius. Padahal maksud Tuhan menyentuh pergelangan kaki ke bawah adalah untuk memantapkan pendirian. Itulah adalah hembusan nafas Tuhan.

Dari pendirian inilah kita akan berangkat sampai pada kegerakan yang besar. Jangan kita mengharapkan kegerakan yang besar kalau pendirian kita belum mantap. Mantapnya pendirian kita berarti:
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

1.      Mantap dalam pengajaran
2.      Mantapnya koreksi terhadap dosa dan kesalahan kita.
3.      Dimantapkan bagaimana memperbaiki kelakuan kita
4.      Dimantapkan lewat didikan dalam kebenaran

Saya sebagai gembala bertanggung jawab terhadap Tuhan dan yang dipertanggung jawabkan adalah jemaat yang Tuhan percayakan untuk dilayani. Kalau ada yang mau melangkah salah maka gembala harus berbicara dari mimbar agar jemaat itu tertolong. Tanggung jawab seorang gembala adalah membawa jiwa yang dipercayakan untuk dipersembahkan bagaikan santapan yang lezat bagi Tuhan.
Roma 15:16,18
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Kita harus melihat pendirian kita apakah sudah mantap. Kalau pendirian sudah mantap maka kita akan dibawa pada kegerakan yang lebih lanjut yaitu kegerakan yang menyentuh lutut, ini adalah doa penyembahan. Doa penyembahan itu dikatakan mantap kalau sampai pada ukuran angka 1000 artinya kalau doa penyembahan itu ada dalam kesucian Allah.

Jangankan anak Tuhan atau hamba Tuhan, seorang rasul saja pernah salah dalam penyembahan itulah rasul Yohanes.
Wahyu 19:10; 22:8-9
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

Bukan berarti ketika rasul Yohanes salah maka Tuhan mengumbar dia. Tuhan tidak mau hambaNya tetap dalam kesalahan sehingga Tuhan menyatakan apa yang salah lewat nafas Allah.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Ketika ditunjukkan kesalahan kita, itu berarti nafas Allah bergerak di dalam hidup kita. Kalau kita menolak ketika kesalahan kita ditunjuk sama dengan kita menepis nafas Allah dan sama dengan membawa diri pada kematian sebab nafas itu adalah kehidupan.

Rasul Yohanes melakukan kesalahan dalam penyembahan sampai dua kali tetapi tidak Tuhan biarkan, Tuhan tunjuk kesalahannya. Itu berarti ada pembenahan. Pemulihan itu berarti ada kesalahan yang ditunjukkan sehingga terjadi pemulihan. Kalau kita mau dipulihkan maka kita harus rela ditunjukkan kesalahan kita.
Ratapan 2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.

Di sini seringkali umat Tuhan salah, ketika ditunjuk kesalahan bukannya berterima kasih malah beraksi untuk melawan pemberita Firman. Pemulihan itu intinya adalah menyatakan yang salah. Itu identik dengan yang dikatakan dalam II Timotius 3:16. Kita datang beribadah bukan hanya sekedar upacara belaka namun kita harus mohon kepada Tuhan agar kesalahan kita ditunjukkan baik yang tidak disadari maupun dosa yang pura-pura kita tidak tahu.

Ukuran kegerakan ini adalah 1000 hasta. 1000 adalah angka kesucian:
Kejadian 20:16
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau dibenarkan."

1000 juga angka 1000 tahun damai, angka damai.
Wahyu 20:4
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

Kita melihat ada koreksi terhadap Yohanes supaya kita harus tahu siapa figur yang harus kita sembah. Kita semua tahu figur itu adalah Tuhan Yesus.
Wahyu 22:8-9
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah Allah!"

Begitu terpukaunya Yohanes mendengar dan melihat apa yang disampaikan oleh malaikat sehingga dia mau menyembahnya. Seharusnya dia menyembah Tuhan Yesus. Lutut ini atau penyembahan kita diukur oleh Tuhan, harus sampai pada ukuran suci, kudus seperti Tuhan.

Bagaimana contoh konkrit Tuhan Yesus disembah? Ketika Tuhan Yesus lahir orang Majus itu datang dari jauh untuk sujud menyembah. Itulah Figur yang harus kita sembah yaitu Tuhan Yesus Kristus Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau kita ini adalah umat Tuhan yang akan diangkat pada level menjadi Mempelai Wanita untuk Kristus maka kita harus tunduk menyembah pada kekasih kita yaitu Mempelai Laki-laki Sorga walaupun pembayaran harganya mahal. Orang Majus datang dari jauh dengan membawa persembahan.
Matius 2:11
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Jangan sampai kita menekuk lutut untuk dibantai. Lebih baik sekarang kita menekuk lutut untuk menyembah Tuhan Yesus, sebab:
Yesaya 65:12
65:12 Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."

Kegerakan penyembahan itu mahal harganya. Itu sebabnya jangan kita melecehkan doa penyembahan sebab itu mahal harganya. Figur yang harus kita sembah adalah Tuhan Yesus. Walaupun ketika itu Tuhan Yesus masih bayi tetapi tidak membuat risih mereka untuk menyembah bayi. Ketika Tuhan Yesus lahir Ia disembah oleh pembesar dari jauh tetapi ketika Dia dewasa Tuhan Yesus disuguhkan penyembahan palsu yang bernuansa mengolok-olok Dia. Mereka menekuk lutut di hadapan Tuhan Yesus tetapi sambil mengolok-olok Tuhan Yesus.
Matius 27:27-31
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus.
27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya.
27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.

Kita jangan tampil di hadapan Tuhan dengan berpura-pura. Jangan sampai kita mendengar Firman tetapi dengan hati mengolok-olok pemberita! Itu penyembahan palsu serdadu-serdadu wali negeri bersama imam-imam kepala dan pelayan yang selalu ada di seputar bait Allah. Mereka menyembah Tuhan Yesus tetapi dengan nuansa pengolokkan.

Jangan kita berlutut tetapi berpura-pura, merendahkan diri tetap di dalam hati ada persungutan dan ketidak senangan kita. Itulah model penyembahan yang ditunjukkan dalam Matius pasal 27. Sekarang memang belum waktunya tetapi suatu saat akan disingkap oleh Tuhan apakah benar kita ada dalam kegerakan penyembahan yang ada ukuran 1000. Ayo kita menyembah Tuhan sampai ukuran 1000. Benar-benar menyembah dengan tidak ada motivasi lain tetapi rasa syukur kita yang tak terhingga oleh karena Tuhan Yesus yang sudah rela mati untuk kita, kita tidak dapat membalas kasihNya.

Rasul Paulus benar-benar merasakan Tuhan Yesus menyerahkan diriNya untuk dia sehingga dia bisa menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Galatia 2:19-20
2:19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Kalau kita bisa seperti Paulus yang menyadari bahwa Tuhan Yesus benar-benar menyerahkan diriNya untuk diri kita masing-masing secara pribadi maka tidak mungkin kita akan menyembah dengan mengolok-olok, menyembah dengan hati yang gunda gulana, menyembah dengan tidak serius.
Seperti Yesaya 29:13
29:13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,

Kalau kita melihat penyerahan Tuhan Yesus yang luar biasa karena kita maka itu juga akan menjadi teladan kita. Kalau kita merasa tidak ada orang lain yang mau menyerahkan diri untuk kita selain Tuhan Yesus maka kita bisa berbuat seperti ini:
Roma 5:7-8
5:7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar -- tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati --.
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

I Yohanes 3:16-18
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Di sini ada penyelesaian. Jangan kita hanya memberikan sebatas materi tetapi pemberian yang lebih berharga dari pada itu adalah melepaskan pengampunan. Dalam penyerahan Tuhan Yesus walaupun dalam derita sengsara Tuhan Yesus mampu berkata “ampunilah mereka”.

Ketika Tuhan Yesus bangkit dan naik ke Sorga maka di Sorga terjadi penyembahan yang luar biasa, di Sorga terjadi penyembahan berkali-kali. Mereka melipatkan lutut yang diwakili oleh 24 tua-tua. Jadi orang yang dekat dengan takhta Allah yang dekat dengan kesucian Allah pasti memiliki kegerakan doa penyembahan. Lebih dahulu kita melihat rasul Yohanes, ini teladan surga.
Wahyu 1:17
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

“tersungkur seperti orang mati” artinya penyembahan sampai daging tidak bersuara lagi.

Wahyu 4:9-10
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Kalau dunia menolak menyembah Tuhan Yesus dan menyampaikan penyembahan yang bernilai olokkan, di Sorga justru ada penyembahan yang benar. Kalau saudara dan saya adalah bagian dari kerajaan Sorga karena kita sudah pindah dari kerajaan Allah pada kerajaan terang maka biarlah ada kegerakan yang punya nilai angka 1000. Ini yang harus menjadi teladan kita, ini bukti kita ada dalam kegerakan puncak yang dimulai dari kegerakan pendirian.

Kegerakan itu mulai dari pergelangan kaki yang menunjuk pendirian. Pendirian ini harus kokoh. Setelah itu kegerakan itu menyentuh lutut yang menunjuk penyembahan. Selanjutnya kegerakkan itu menyentuh pinggang. Pinggang ini begitu berharga di mata Tuhan. Kegerakan pinggang ini maksudnya untuk membuat kita ternama, terpuji dan terhormat bagi Tuhan.
Yeremia 13:11
13:11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar."

Wahyu 5:12-14
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima 1kuasa, dan 2kekayaan, dan 3hikmat, dan 4kekuatan, dan 5hormat, dan 6kemuliaan, dan 7puji-pujian!"
5:13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
5:14 Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

Ada tujuh hal yang diterima oleh Tuhan Yesus dan tujuh hal ini ada kaitannya dengan 7 jenis pohon yang digunakan dalam pesta pondok daun-daunan yang harus ada pada gereja Tuhan.
1.      Kuasa (pohon zaitun)
2.      Kekayaan (Pohon minyak/zaitun hutan)
3.      Hikmat (Pohon Rindang)
4.      Kekuatan (Pohon Korma)
5.      Hormat (Pohon anggur)
6.      Kemuliaan (Pohon Murad)
7.      Puji-pujian (Pohon Gandarusa)

Kegerakan penyembahan di Sorga adalah teladan yang indah bagi kita. Kita bukan lagi anak kerajaan gelap tetapi sudah berpindah pada kerajaan terang/ kerajaan Allah, maka sudah wajar kita harus meningkatkan untuk memantapkan doa penyembahan. Kalau kita ada dalam situasi yang tidak menguntungkan masihkah kita mempunyai doa penyembahan? Tetapi terhadap orang yang seperti itu Tuhan tidak akan diam. Sekalipun taruhannya nyawa, nyawanya tetap Tuhan memberikan kepadanya, tidak akan ada yang bisa mengambil.

Kegerakan penyembahan ini meningkat:
Wahyu 7:10-11; 11:15-16; 19:4
7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

Kegerakan penyembahan di Sorga begitu luar biasa. Kita harus menanggapi ini dengan serius sebab semuanya ini akan diukur oleh Tuhan. Tetapi ada penyembahan yang palsu di bumi sehingga berakhir pada bencana yaitu siang malam di tempat yang mengerikan. Ini penyembahan orang dunia.
Wahyu 13:15
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

Apa penyebab penyembahan mereka seperti ini? Sebab hati pikiran perasaan mereka hanya dikuasai oleh sesuatu yang dekat dengan mereka yaitu mamon. Ini yang mengganggu mereka sehingga mereka tidak bisa menyembah Tuhan. Akibatnya adalah:
Wahyu 14:9-10
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

Seharusnya mereka tidak usah lagi meminum anggur murka Allah sebab Tuhan Yesus sudah meminumnya di Golgota sampai teguk yang terakhir. Tetapi sayang, mereka tidak mau melepas diri pada mamon, mereka terikat dengan persoalan yang sifatnya lahiriah/ duniawi.

Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Kegerakan itu mulai dari mata kaki yang menunjuk pendirian, lalu pada lutut yang berbicara penyembahan, kemudian meningkat sampai di pinggang dan akhirnya tidak dapat diarungi. Itu tahapan-tahapan kegerakan yang harus dilalui sampai akhirnya hanya menampilkan Tuhan Yesus sebagai Kepala dan tubuh itu sudah tenggelam di dalam air. Ini yang kita rindukan dan dambakan.

Kalau sekarang ini kita masih bersuara daging, masih ada suara ketidak senangan terhadap Firman bagaimana mau masuk dalam kegerakan besar. Ketidak senangan terhadap Firman ini seringkali ditujukan kepada pemberita Firman. Setajam dan sekeras apapun Firman tujuannya untuk keselamatan, semanis dan selembutnya rayuan bahasa iblis akhirnya adalah kebinasaan.
Wahyu 14:11
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."

Di Sorga tidak ada lagi malam tetapi ketika di neraka dikatakan “siang malam”. Maksudnya untuk mengingatkan apa yang telah mereka lakukan pada waktu siang dan malam ketika berada di dunia. Di Yerusalem Baru tidak ada lagi malam. Di sanalah arah penyembahan kita, kita mau diarahkan ke Yerusalem Baru.
Wahyu 21:23,25
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
21:25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;

Ketika kita di Sorga maka kita tidak akan mengingat lagi apa yang telah terjadi di masa dahulu.
Yesaya 65:17-18
65:17 "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.
65:18 Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.

Mulai dari sekarang perbuatan malam sudah harus kita pangkas sehingga perbuatan yang ada hanyalah perbuatan siang, perbuatan terang.

Contoh penyembahan yang sekalipun ada ancaman, tidak menguntungkan dan taruhannya nyawa tetapi dia tidak surut langkah.
Daniel 6:11
6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.

Daniel 6:11 (Terjemahan Lama)
6:11 Tetapi akan Daniel, jikalau diketahuinya akan hal surat itu sudah dimeteraikan oleh baginda sekalipun, masuklah juga ia ke dalam rumahnya, yang pada alayatnya adalah tingkap-tingkap terbuka ke kiblat Yeruzalem dan pada sehari tiga kali bertelutlah ia dan meminta doa dan mengucap syukur kepada Allahnya, seperti biasa dibuatnya dahulu.

Di sinilah rahasianya mengapa doa Daniel didengar sebab dia berdoa dengan berkiblat ke Yerusalem.
I Raja-raja 8:44,48
8:44 Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah mana pun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,
8:48 apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengangkut mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,

Walaupun ada ancaman musuh dia tetap berlutut karena dia tahu ada hubungannya dengan Yerusalem. Berarti kalau kita mau menyembah maka ingatlah selalu akan Yerusalem Baru maka kita tidak akan akan menjadi lemah sebab kita tahu kita akan menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus Kristus. Dimanapun kita menyembah dan dalam kondisi apapun, bahkan mungkin kita dalam kondisi terancam, jangan lupa bahwa kita sedang digarap oleh Tuhan untuk menjadi Mempelai WanitaNya, saudara adalah bagian dari Yerusalem Baru itu.
Mazmur 137:5-6
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
137:6 Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!

Kalau tangan kanan menjadi kering berarti yang aktif tinggal tangan kiri. Berarti orang itu datang beribadah hanya untuk mencari kekayaan dan kehormatan. Kalau diangkat-angkat dalam ibadah orang ini senang, tetapi ketika dia dibanting oleh Firman Tuhan orang yang mati tangan kanan ini akan marah kepada pemberita Firman.

Puncak kesukaan kita adalah Yerusalem Baru, Mempelai Wanita Tuhan. Apa yang membuat hati Tuhan girang? Ketika melihat gerejaNya tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Itu yang harus menjadi puncak kegirangan kita, kita harus mengarah perjalanan kita ke sana. Membawa diri untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan itu lebih dari segala sesuatu.

Yang membuat hati Tuhan sangat terpesona adalah melihat Mempelai WanitaNya tampil sekalipun di tempat yang tidak menguntungkan.
Kidung 3:6
3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang?

Sekalipun ada di padang gurun, ada di tempat yang tidak menguntungkan tetapi Tuhan melihat ada penyembahan dari Mempelai WanitaNya yang membumbung naik kepada Tuhan. Kalau ada asap yang membumbung berarti ada sesuatu yang dibakar, kalau dibakar berarti tidak dipertahankan. Inilah gereja Tuhan yang bisa melipatkan lutut di hadapan Tuhan sekalipun situasinya tidak menguntungkan. Ini membuat Tuhan sangat kagum.

Membumbung tinggi berarti semakin jauh semakin lepas dari bumi dan semakin indah di hadapan Tuhan. Orang yang menyemnbah Tuhan semakin jauh dengan apa yang ada di dunia ini. Berarti hatinya tidak melekat dengan apa yang diberikan Tuhan kepadanya sebab dia tahu ada Yerusalem Baru, dia mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

Sekalipun orang Israel yang dibuang di Babel sudah kembali ke Israel namun Daniel tetap ada di Susan. Walaupun dia tidak kembali ke Yerusalem tetapi hatinya lekat dengan Yerusalem. Perjalanan hidup Daniel begitu luar biasa. Semakin tua semakin lebih indah hubungannya dengan Tuhan.
Pasal 2-6 Daniel sebagai yang ahli menabirkan mimpi
Pasal 7 Daniel sendiri yang melihat penglihatan pada malam hari
Pasal 8 Daniel menerima penglihatan dalam keadaan terjaga
Pasal 9 Daniel mendapat berita dari Malaikat Gabriel
Pasal 10-12 Daniel berhubungan langsung muka dengan muka dengan Tuhan.

Semakin tua Daniel, rohaninya semakin matang, hubungannya dengan Tuhan semakin harmonis. Gangguan apapun tidak membuat dia surut langkah tetapi tetap menaikan doa penyembahan kepada Tuhan.

Kidung Agung 6:10; 8:5
6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? -- Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.

Bersandar berarti bergantung penuh pada Suaminya. Kehidupan yang seperti inilah yang bisa naik. Selagi kita tidak bersandar kepada Tuhan Yesus kekasih kita maka kita tidak akan bisa naik dan tetap seperti ini. Mari kita bersandar penuh, kita percaya penuh kepada kekasih kita supaya kita bisa naik ke hadirat Tuhan.

Selama 3,5 tahun Tuhan Yesus selalu berlutut.
1.      Markus 1:35
1:35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Tuhan Yesus keluar dan pergi di tempat yang sunyi untuk menyembah Tuhan. Untuk apa Tuhan Yesus melipatkan lutut? Sebab akan berhadapan dengan dosa terang-terangan. Tuhan Yesus berhadapan dengan orang yang sakit kusta, itu menunjuk dosa terang-terangan. Untuk menghadapi dosa terang-terangan kita harus melipatkan lutut. Hari-hari terakhir ini saudara disuguhkan dosa terang-terangan lewat berbagai media massa.
Markus 1:40-41
1:40 Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
1:41 Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau tahir."

Kapan Tuhan Yesus “mau”? Ketika Tuhan Yesus mau masuk dalam sengasara mulai dari taman Getsemani sampai mati di bukit Golgota. Kapan Tuhan Yesus “dapat”? ketika Tuhan Yesus bangkit dari kubur. Tuhan Yesus mengawali kehidupannya selalu dengan doa, sehingga Allah Bapa mendengar dan menjawab serta melepaskanNya dari bencana.
Ibrani 5:7
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.

Kalau kita mengatakan menyembah tetapi malah melakukan dosa terang-terangan berarti itu sudah tidak benar. Sekarang orang tidak lagi melakukan dosa secara sembunyi-sembunyi tetapi secara terang-terangan bahkan tidak lagi malu menceritakan dosanya.
Yesaya 3:9
3:9 Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.

2.      Markus 6:46-48
6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat.
6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.

Tuhan Yesus menyembah untuk menghadapi ganasnya alam. Ternyata ganasnya alam ini ditunggangi oleh iblis lewat angin sakal. Untuk kita sekarang adalah angin pengajaran palsu yang menghadang dari depan. Kita harus banyak melipatkan lutut karena akan berhadapan dengan keadaan alam dunia ini yang muncul dengan berbagai ajaran yang mau menenggelamkan kita. Kalau kita tidak memulai dengan melipatkan lutut, tidak ada hubungan yang harmonis dengan Tuhan maka akan mudah ditenggelamkan oleh angin pengajaran palsu.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

Angin ini datang secara mendadak. Ketika mereka berhadapan dengan angin sakal untungnya mereka membangunkan Tuhan Yesus yang tidur diburitan, yang sedang tidur di belakang. Artinya ketika kita berhadapan dengan ajaran asing, ajaran palsu yang mau menenggelamkan kita maka harus segera kita membangkitkan ingatan kita akan pengajaran yang benar yang dahulu pernah kita terima dari pendahulu kita.

3.      Lukas 6:12
6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.

Tuhan Yesus berdoa semalam-malaman untuk memilih murid-murid inti. Ini yang kurang pada kami hamba Tuhan. Seringkali terlalu mudah mengangkat seseorang padahal belum berdoa. Namun kenapa Tuhan memilih Yudas? Untuk menggenapkan Firman Tuhan.

Nama yang pertama dipilih dan yang terakhir yaitu Petrus dan Yudas Iskariot, keduanya pernah dikatakan iblis. Apakah Tuhan salah memilih? Tidak, pilihan Tuhan tidak pernah salah tetapi orang yang dipilih yang tidak menghargai pilihan Tuhan. Ketika kita dipanggil dan dipilih oleh Tuhan, Tuhan mau kita menghargai kepercayaan Tuhan. Walaupun berjalan dengan terantuk-antuk tetapi jalanilah dengan suatu catatan “saya tidak mau lupa Yerusalem, Tuhan bawa saya ke Yerusalem, kuatlahlah saya”.

4.      Lukas 22:41-46
22:41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
22:43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
22:44 Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
22:45 Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita.
22:46 Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

Sepelempar batu berarti Tuhan Yesus tidak menghindar dari lemparan batu, kalau dilempari dengan batu itu masih dijangkau. Berarti Tuhan Yesus tidak menghindar, tidak menjauh. Doa Tuhan Yesus di sini adalah untuk menghadapi sengsara salib. Untuk menghadapi sengsara salib kita harus banyak menyembah Tuhan. Jangan berpikir ketika kita melipatkan lutut menyembah itu tidak diukur oleh Tuhan. Penyembahan kita diukur oleh Tuhan. Ukurannya adalah 1000, angka kesucian.

Ketika bangsa Israel dan bangsa kafir sudah sama-sama menjadi pengikut jalan Tuhan maka orang-orang dari bangsa kafir masih diihat dengan sebelah mata. Itu sebabnya rasul-rasul mengangkat 7 orang penatua dan salah satunya adalah Stefanus. Stefanus artinya mahkota yang direbut. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus diteladani oleh Stefanus.
Kisah Para Rasul 7:60
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

Stefanus bisa melepaskan pengampunan kepada orang yang sedang melemparinya dengan batu. Dia mencari-cari alasan seperti yang dikatakan oleh Guruyya.
Lukas 23:34
23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

Inilah lutut yang diukur, lutut yang bisa melepaskan pengampunan. Ini yang Tuhan rindu dari kehidupan kita.

Ketika Paulus mau berpisah dengan tua-tua di Kreta di tepi laut, mereka berlutut dan menangis. Sekalipun kita mengasihi seseorang suatu saat Tuhan akan mengadakan perpisahan. Mengapa bisa terjadi perpisahan yang mengerikan? Sebab ada yang mencapai ukuran Tuhan tetapi ada yang tidak. Kita harus mencapai ukuran Tuhan sekalipun kita ada pada situasi yang tidak menguntungkan. Mohon kepada Tuhan untuk dimampukan masuk dalam ukuran ini.

Bagian puncak doa penyembahan adalah ketika kita bisa melepaskan pengampunan. Itulah ukuran yang paling tinggi, ukuran 1000. Marilah kita menyembah Tuhan sampai pada ukuran kesucian Tuhan. Ketika Tuhan Yesus dalam keadaan perih dan menderita, darah mengucur di sekujur tubuhNya tetapi Tuhan bisa berkata “ampunilah mereka”. Mengapa kita tidak bisa mencontoh Tuhan Yesus. Contoh konkrit manusia yang bisa mencontoh Tuhan Yesus adalah Stefanus.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar