20150128

Kebaktian PA Imamat, Rabu 28 Januari 2015 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Imamat 11:1-8 (binatang yang haram dan tidak haram)
11:1 Lalu TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun, kata-Nya kepada mereka:
11:2 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Inilah binatang-binatang yang boleh kamu makan dari segala binatang berkaki empat yang ada di atas bumi:
11:3 setiap binatang yang berkuku belah, yaitu yang kukunya bersela panjang, dan yang memamah biak boleh kamu makan.
11:4 Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
11:5 Juga pelanduk, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu.
11:6 Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu.
11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
11:8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.

Kita sudah mendengarkan bagaimana Tuhan membagi makanan manusia dari zaman ke zaman. Sebelum manusia jatuh dalam dosa dan sesudah manusia jatuh dalam dosa sampai di zaman Nuh, saat itulah manusia diizinkan memakan daging disertai dengan tumbuh-tumbuhan berbiji dan tumbuh-tumbuhan hijau. Di ayat yang kita baca ini Tuhan membagi makanan menjadi dua bagian, ada yang halal dan ada yang haram. Yang dibagi dua ini adalah daging binatang. Dulu memang daging binatang dalam arti sesungguhnya. Tetapi sekarang yang dimaksud dengan daging di sini menunjuk kehidupan kita manusia darah dan daging. Tuhan menggolongkan menjadi dua, bukan manusia yang menggolongkan.

1.      Haram
Ibrani 12:8 (Terjemahan Lama)
12:8 Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu, maka kamu anak haram, bukannya anak halal.

Kehidupan yang menolak Firman pengajaran digolongkan sebagai anak haram.

2.      Halal
Yang halal adalah kehidupan yang menerima Firman pengajaran yang benar. Kita sekarang digembalakan dalam Firman pengajaran yang benar berarti Tuhan mau menggolongkan kita menjadi kehidupan yang halal. Yang halal ini boleh dimakan dalam arti boleh bersekutu.

Yang haram itu tidak boleh dimakan. Dimakan ini masuk di dalam tubuh berarti menjadi satu atau bersekutu. Tidak boleh dimakan berarti tidak boleh bersekutu. Misalkan kita tahu pendeta itu sudah menolak pengajaran yang benar kemudian kita mau bersekutu di dalamnya, itulah yang dilarang oleh Tuhan, tidak boleh kita bersekutu. Jadi kalau sudah tidak sesuai dengan Firman pengajaran yang benar kita tidak boleh bersekutu. Kalau pengajaran yang disampaikan benar tetapi yang menyampaikan tidak benar prakteknya itu juga haram, tidak boleh kita bersekutu.

Persekutuan atau fellowship itu mewarisi tabiat. Kalau hamba Tuhan tidak memegang pengajaran yang benar lalu bersekutu di situ berarti kita mewarisi tabiatnya, tabiat yang haram!

Dalam Imamat pasal 11 ini adalah perintah dan larangan Tuhan, Tuhan mengatakan jangan dimakan! Ini berarti hukum dari Tuhan bukan hukum dari manusia. Kalau kita melawan hukum Tuhan sama dengan berdosa. Kalau tetap bersekutu dengan yang haram berarti melanggar hukum Tuhan dan dihadapan Tuhan berarti sudah melakukan dosa.
I Yohanes 3:4
3:4 Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

Jadi memasuki persekutuan tanpa Firman pengajaran yang benar itu hanya menambah dosa. Kalau masuk dalam persekutuan yang salah itu hanya menambah dosa.
Yesaya 30:1
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,

Kalau masuk persekutuan yang bukan oleh dorongan Roh Tuhan itu hanya menambah dosa. Kalau masuk dalam persekutuan tanpa Firman pengajaran yang benar itu hanya menambah dosa. Kalau kita sudah tahu lalu ikut di situ berarti hanya menambah dosa, melanggar hukum Allah.
Ini perintah Tuhan bukan larangan manusia, jadi tidak ada alasan manusia mau marah. Kalau kita tidak mau bersekutu dalam pengajaran yang tidak benar lalu ada manusia yang marah berarti manusia yang marah itu mau menempatkan diri sebagai Tuhan. Persekutuan itu terjadi dengan sewajarnya, tidak boleh dipaksa.

Dalam pembagian dua kelompok yang halal dan yang haram, berarti ini menunjuk suatu pemisahan. Jangan heran kalau ada Firman pengajaran yang benar maka pasti akan ada pemisahan. Jangan heran karena sudah inilah nubuatan Firman Tuhan. Tuhan Yesus mengatakan “engkau mengatakan bahwa Aku datang untuk membawa damai? Tidak, Aku datang membawa pedang, Aku datang membawa pemisahan”. Jadi jelas dalam Alkitab, kalau ada pedang Firman pengajaran pasti akan ada pemisahan. Yang mau menerima itu halal, yang menolak itu haram.

Saat bangsa Israel menyembah anak lembu emas dan Musa berkata “siapa memihak Tuhan datang ke sini” maka suku Lewi yang datang menyandang pedang dan membunuh saudara-saudaranya, keluarganya, teman-temannya. Kalau ada pedang Firman pengajaran yang benar maka ada pemisahan.
Matius 10:34-36 (Yesus membawa pemisahan)
10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
10:35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
10:36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.

Lukas 12:51-53 (Yesus membawa pemisahan)
12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

Kalau ada pedang maka akan terjadi pemisahan. Apa yang dipisahkan? Yang dimaksud di sini ayah, ibu, menantu perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan ini menunjuk daging. Di dalam susunan Tabernakel Lukas pasal 12 ini terkena pintu tirai yang menunjuk daging. Jadi yang dipisahkan oleh pedang Firman pengajaran adalah daging dengan segala emosinya, daging dengan segala hawa nafsunya, daging dengan segala ambisinya dan sebagainya.

Jadi kalau mempertahankan daging padahal ada pedang Firman pengajaran dalam gereja maka akhirnya akan terpisah, akan terpisah dari Tubuh Kristus. Daging inilah yang membuat kita sulit menerima Firman pengajaran yang benar. Kalau dipertahankan maka pasti akan terpisah dari pembangunan Tubuh Kristus.

Bangsa Israel jelas umat pilihan Tuhan, berarti mereka adalah binatang halal. Tetapi binatang halal bisa menjadi binatang haram kalau menolak pedang Firman. Kita bangsa kafir adalah bangsa keledai, keledai adalah binatang haram jadi jelas kita binatang haram. Tetapi kalau kita mau menerima Firman pengajaran maka kita menjadi binatang halal di hadapan Tuhan. Jadi yang menentukan haram atau halal adalah kalau kita mau menerima Firman pengajaran atau tidak. Kita bangsa kafir oleh Korban Kristus kita menjadi umat Tuhan, berarti kita sudah menjadi halal.
Kisah Para Rasul 10:14-15,28
10:14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."
10:15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
10:28 Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.

Waktu Petrus disuruh Tuhan ke rumah Kornelius, sebelumnya dia melihat penglihatan. Dia melihat ada kain turun dan di dalamnya ada binatang-binatang haram. Tuhan menyuruh dia sembelih lalu makan. Awalnya Petrus menolak tetapi Tuhan mengatakan apa yang dinyatakan halal oleh Tuhan tidak boleh dinyatakan haram. Ini menunjukkan kita bangsa kafir. Kita yang dulunya haram sekarang dinyatakan Tuhan halal lewat korban Kristus.
Kisah Para Rasul 10:42-43
10:42 Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.
10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."

Tuhan mencari umat yang layak bagi namaNya dari antara kita bangsa kafir.

Kisah Para Rasul 15:14
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.

Kita yang tadinya haram dijadikan halal lewat korban Kristus. Setelah kita menjadi halal lewat penebusan oleh korban Kristus maka kita harus jaga supaya jangan kembali menjadi haram. Itu sebabnya Tuhan percayakan Firman pengajaran yang benar supaya kita tetap halal di mata Tuhan.

Kita pelajari sejarah bangsa Israel, mereka jelas-jelas kehidupan yang halal tetapi menjadi haram karena menolak Tuhan sebagai Rajanya dan mengangkat manusia, berarti mengangkat dagingnya menjadi raja.
I Samuel 8:4-7
8:4 Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama
8:5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

Di sini bangsa Israel minta raja, mereka menolak Tuhan menjadi Raja dan meminta manusia menjadi raja, berarti daging yang menjadi raja.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Yesus sebagai Raja menunjuk Mempelai Pria Sorga. Berarti menolak Tuhan Yesus sebagai Raja berarti tidak mau Yesus sebagai Mempelai, tidak mau Firman pengajaran Mempelai, sehingga daging yang menjadi raja, hidupnya dikuasai daging. Kalau menolak Kabar Mempelai maka seluruh hidupnya akan dikuasai daging, pikirannya daging, perkataannya daging, perbuatannya daging.

Orang Israel dikatakan mau seperti bangsa-bangsa lain padahal mereka sudah dikhususkan. Kalimat ini menunjukkan bahwa mereka dari halal mau menjadi haram.
I Samuel 8:19-20
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
8:20 maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."

Menjadi sama seperti bangsa lain berarti menjadi haram. Jadi binatang haram adalah kehidupan yang menolak Firman pengajaran Mempelai sehingga daging yang menguasai hidupnya.

Tanda-tanda menolak pengajaran dan dikuasai daging:
1)      Menolak nasihat Firman.
I Samuel 8:19
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;

Kalau menolak nasihat Firman yang disampaikan oleh hamba Tuhan yang benar sebenarnya bukan hamba Tuhan itu yang ditolak tetapi Tuhan yang ditolak.
I Samuel 8:7
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

Dalam Imamat pasal 11 kehidupan yang menolak nasihat Firman ini digambarkan binatang yang berkuku belah tetapi tidak memamah biak. Kelihatannya berdiri di atas Firman, seperti membela Firman tetapi tidak mau menerima Firman, tidak mau makan Firman, Firman itu tidak mendarah daging.
I Samuel 8:5
8:5 dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."

Kelihatan seperti membela Firman tetapi Firman tidak pernah dimakan, tidak pernah memamah biak, tidak pernah dilakukan dan nasihat Firman diabaikan. Itu sama dengan binatang haram yang berkukuh belah tetapi tidak memamah biak.

2)      I Samuel 8:20
8:20 maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."

Menjadi sama seperti bangsa-bangsa lain ada dua pengertiannya:
a)      Seperti binatang yang memamah biak tetapi tidak berkuku belah. Artinya kelihatan makan Firman, kelihatan dengar Firman, kelihatan tahu Firman tetapi menganggap semua pengajaran sama saja. Kelihatan makan Firman tetapi tidak punya pendirian. Bahaya kalau hamba Tuhan seperti ini karena berapa jiwa jemaat yang dilayaninya juga bisa ikut terseret.
I Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Firman jangan hanya kita dengar, setelah kita dengar kita praktekkan dan harus berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar.

b)      Seperti binatang yang tidak memamahbiak dan tidak berkuku belah berarti jelas-jelas kafir. Itu sudah sama seperti orang dunia. Penampilan orang dunia diikuti juga, cara-cara orang dunia mencari dana diikuti juga untuk membangun gereja.

Kehidupan yang seperti ini hanya menjengkelkan sesama.
I Samuel 8:6
8:6 Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.

Bagi gembala kalau menghadapi jemaat yang hidup menurut daging itu hanya menjengkelkan gembala. Jemaat yang hidup menurut daging mengesalkan gembala. Kalau gembala sudah berkeluh kesah maka jemaat yang rugi. Kalau membuat hati gembala jemaat itu hanya merugikan diri sendiri. Walaupun sudah dibuat kesal tetapi hamba Tuhan harus tetap mendoakan.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Kalau hamba Tuhan yang hidup menurut daging maka membuat hamba Tuhan lain jengkel dan jemaat juga jengkel sehingga akhirnya terjadi pemisahan. Akibatnya akan kehilangan 7 hal. Kalau Firman pengajaran yang benar ditolak dan daging yang dipertahankan maka akan kehilangan 7 hal.

1)      Kehilangan anak laki-laki
I Samuel 8:11
8:11 katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya;

Anak laki-laki menunjuk hak waris. Kalau diambil berarti kehilangan hak untuk mewarisi kerajaan Sorga.

2)      Kehilangan anak perempuan
I Samuel 8:13
8:13 Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.

Anak perempuan menunjuk keceriaan. Jadi kalau anak perempuan diambil berarti kehilangan keceriaan dalam hidup.
Yesaya 60:4
60:4 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.

3)      Kehilangan kebun anggur
I Samuel 8:14
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya;

Anggur menunjuk kemanisan dalam nikah. Berarti kehilangan kemanisan dalam nikah. Kalau daging yang mengusai maka akan hilang kemanisan dalam nikah. Kalau istri hidup menurut daging, suami hidup menurut daging maka tidak akan mungkin ada kemanisan dalam nikah.

4)      Kebun zaitun diambil
I Samuel 8:14
8:14 Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya;

Kalau kebun zaitun diambil berarti tidak ada minyak untuk pelita. Artinya hilang terang dan semuanya dalam kegelapan, kegelapan dosa. Kalau sudah daging yang menguasai tidak ada lagi terang dan hidup dalam kegelapan dosa.

5)      Budak laki-laki dan budak perempuan diambil
I Samuel 8:16
8:16 Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.

Budak laki-laki dan budak perempuan mengurus persoalan ekonomi. Berarti ekonomi merosot.

6)      Keledai diambil
I Samuel 8:16
8:16 Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.

Keledai-keledai hilang artinya:
a)      Dikaitkan dengan ditambatkan pada pokok anggur.
Kejadian 49:11
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

Berarti kehilangan kesempatan untuk kembali pada penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar. Mungkin kehidupan itu diambil oleh Tuhan atau dimutasi di tempat yang tidak ada Firman pengajaran yang benar atau gembala itu yang dipindahkan oleh Tuhan sehingga kehilangan kesempatan untuk tergembala dalam Firman pengajaran yang benar.

b)      Dikaitkan dengan keledai dipakai oleh Tuhan untuk masuk ke Yerusalem.
Artinya tidak dipakai oleh Tuhan, tidak ditunggangi oleh Yesus. Kalau hamba Tuhan bermain-main dengan pengajaran yang benar dan hidup menuruti daging pasti tidak akan dipakai oleh Tuhan. Jangan sampai ada di penggembalaan rumput hijau, tetapi dagingnya yang menonjol, ada dalam penggembalaan tetapi masih dikuasai oleh daging. Kalau seperti itu tidak akan dipakai oleh Tuhan. Kalau bukan yang tunggangi maka Bileam yang akan menunggangi, kalau tidak dipakai oleh Tuhan maka setan yang akan memakai. Dalam nama Yesus ini jangan terjadi dalam diri kita, biarlah kita semua mau untuk selalu dipakai oleh Tuhan. Jangan galakkan daging, terima Firman dan tanggalkan daging maka kita pasti akan dipakai oleh Tuhan.

7)      Kambing domba di ambil
I Samuel 8:17
8:17 Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya.

Kambing domba itu untuk korban penebusan dosa.
Imamat 5:14-15
5:14 TUHAN berfirman kepada Musa:
5:15 "Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban penebus salah.

Kambing domba diambil berarti tidak berlaku lagi penebusan dosa untuk membebaskannya dari dosa, benar-benar sudah dibiarkan oleh Tuhan. Tidak berlaku lagi korban Kristus baginya, tidak mengalami kelepasan dosa lagi. Benar-benar tidak terlepas lagi dari dosa sehingga akhirnya benar-benar ditolak oleh Tuhan. Kalau sekarang menolak Tuhan menjadi Raja, menolak Firman pengajaran yang benar maka suatu ketika Tuhan yang akan menolak.
Yeremia 6:29-30
6:29 Puputan sudah mengembus, tetapi yang keluar dari api hanya timah hitam, tembaga dan besi. Sia-sia orang melebur terus-menerus, tetapi orang-orang yang jahat tidak terpisahkan.
6:30 Sebutkanlah mereka perak yang ditolak, sebab TUHAN telah menolak mereka!

Kisah bangsa Israel yang meminta raja ini menjadi pelajaran bagi kita. Kalau kita menolak Yesus, menolak pengajaran dan daging yang menguasai maka akan kehilangan 7 hal di atas. Di hadapan Tuhan, orang seperti itu disebut pembuat kejahatan besar. Kalau hidup menuruti daging dan menolak Firman pengajaran maka dikatakan Tuhan orang itu adalah pembuat kejahatan besar.
I Samuel 12:17
12:17 Bukankah sekarang musim menuai gandum? Aku akan berseru kepada TUHAN, supaya Ia memberikan guruh dan hujan. Lihatlah dan sadarlah, bahwa besar kejahatan yang telah kamu lakukan itu di mata TUHAN dengan meminta raja bagimu."

Kalau daging menjadi raja dan Tuhan kita tolak itu kejahatan besar. Dosa saja hukumannya sudah dalam neraka apalagi dosa besar. Ini terjadi justru pada saat menuai gandum. Saat kegerakan Firman di mana-mana justru banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan yang hidup menurut daging, mereka melakukan kejahatan besar.

Banyak orang sudah melakukan pelayanan tetapi ditolak oleh Tuhan karena mereka mempertahankan dagingnya.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Kita ini bangsa kafir sebenarnya haram di hadapan Tuhan. Kalau kita menolak Firman dan hidup menurut daging itu benar-benar melakukan kejahatan besar di mata Tuhan dan pasti Tuhan tolak. Supaya kita tidak ditolak oleh Tuhan maka kita harus memegang pedang Firman, harus memegang pedang pahlawan.
Zakharia 9:13
9:13 Sebab Aku melentur Yehuda bagi-Ku, busur Kuisi dengan Efraim, dan Aku mengayunkan anak-anakmu, hai Sion, terhadap anak-anakmu, hai Yunani, dan Aku akan memakai engkau seperti pedang seorang pahlawan.

Kita bangsa kafir sebenarnya haram di hadapan Tuhan, hanya karena Firman pengajaran kita bisa menjadi halal. Kalau kita menolak pedang Firman maka Tuhan juga menolak kita. Kalau kita memegang pedang memang resikonya besar, kita harus lebih dahulu kena pedang. Untuk memegang pedang memang sakit bagi daging. Daging dipotong-potong supaya daging kita dikeluarkan dan diganti dengan tubuh kemuliaan. Pegang pedang Firman supaya daging kita disingkirkan, dipotong-potong, disayat-sayat. Ini merupakan kemurahaan Tuhan yang besar bagi kita bangsa kafir! Itu sebabnya pegang pedang Firman. Kalau pedang ini ditolak satu waktu pedang ini akan digosok seperti petir, itu pedang penghukuman.

Hamba Tuhan harus lebih dahulu kena pedang Firman. Apa yang dikerjakan itu yang diajarkan supaya jangan menjadi penipu dalam sidang jemaat. Jangan seperti Petrus, dia memakai pedang untuk memotong telinga orang. Kenapa menjadi hamba Tuhan memotong telinga orang? Sebab diri sendiri hidup menurut daging tetapi mau bergaya pegang pedang. Kasihan jemaat telinganya terpotong, siapa yang tahan beribadah kalau seperti ini? Kalau gembala lebih dahulu kena pedang Firman lalu diayunkan kepada jemaat maka semuanya kena pedang Firman, tidak akan ada yang marah. Pedang Firman itu pedang pahlawan.

Kalau ada pedang Firman maka kita ada kemenangan bersama Tuhan. Menang terhadap apa? Menang terhadap daging kita.
Zefanya 3:17
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

Tuhan itu pahlawan. Kalau kita pegang pedang pahlawan maka pasti ada kemenangan. Keinginan daging kalau dibuahi menghasilkan dosa, dosa kalau dibuahi menghasilkan maut. Tetpai kalau daging kita kalahkan, dosa kita kalahkan, maut kita kalahkan maka terhadap masalah-masalah yang lain pasti Tuhan berikan kemenangan kepada kita karena pedang Fiman. Kemenangan dalam pelayanan, kemenangan dalam nikah, kemenangan di dalam pekerjaan.

Kalau ada pedang Firman maka pasti akan ada kemenangan. Apa tanda-tandanya kita ada kemenangan karena ada pedang Firman?
1)      Zefanya 3:16
3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.

Tanda menang tangan kita tidak lemah lesu artinya kita aktif setia berkobar-kobar melayani Tuhan.

2)      Zefanya 3:17
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

Ada keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Ada keubahan hidup sedikit demi sedikit sampai sama dengan Tuhan. Tuhan bergirang mendapatkan mempelai wanitaNya yang mengalami keubahan hidup. Tuhan bersorak sorai, bukan Tuhan menangis. Kalau ada keubahan hidup dalam diri kita maka Tuhan bersorak-sorai, Tuhan bergirang. Kalau suami ada keubahan hidup maka istri bergirang, kalau istri ada keubahan hidup maka suami bergirang, kalau anak ada keubahan hidup maka orang tua bergirang. Tetapi kalau dalam rumah tangga tidak ada keubahan hidup maka bukan ada sorak sorai kegirangan tetapi malah ada teriakan berbantah-bantah dalam rumah tangga. Puncak keubahan hidup kalau ada pedang pahlawan adalah sampai kita menerima mahkota dari Tuhan.
Mazmur 89:20
89:20 Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi, kata-Mu: "Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.

Kalau kita memegang pegang pahlawan maka kita akan menermia mahkota dari Tuhan. Ada keubahan hidup sampai puncaknya kita menerima mahkota Mempelai. Jemaat adalah mahkota kemegahan gembala. Kalau sidang jemaat mengalami keubahan hidup maka gembala akan memakai mahkota kemuliaan dan bermegah terhadap sidang jemaat.

Untuk dibentuk menjadi mahkota kemuliaan prosesnya lama. Jangan puas dengan bertambahnya jiwa kalau kualitasnya hanya seperti mahkota rumput. Sidang jemaat jangan marah kalau diproses oleh Tuhan lewat Firman yang disampaikan oleh gembala sebab tujuannya supaya kita menjadi mahkota kemuliaan gembala. Gembala adalah suami pura-pura dari jemaat untuk membawa jemaat kepada suami yang sesungguhnya sehingga bisa menjadi istri yang cakap bagi Tuhan Yesus..
Amsal 12:4a
12:4 Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya,

Cakap dalam hal apa? Kita harus cakap menggunakan pedang. Gembala cakap menggunakan pedang berarti cakap mengajar, kena dulu pada dirinya baru pada sidang jemaat. Kalau jemaat cakap menggunakan pedang, dia mau kena pedang maka akan menjadi Mahkotanya Yesus Mempelai Pria Sorga, kita menjadi istriNya.

Salomo pada hari pernikahannya, ibunya mengenakan mahkota kepadanya. Siapa ibu kita? Itulah gembala, gembala itu membentuk sidang jemaat menjadi mahkotanya Yesus, istrinya Yesus Mempelai Pria Sorga.
Kidung Agung 3:11
3:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.

Salomo adalah gambaran Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Dia rindu untuk memakai mahkota. Siapa mahkotanya Tuhan? Itulah kehidupan kita yang mau dibentuk menjadi mempelai wanita Tuhan. Biarlah kita mau menerima pedang Firman walaupun sakit bagi daging sebab kita mau ditampilkan sebagai mahkotaNya Tuhan.

Saat hariNya tiba maka jemaat dan sidang jemaat akan saling bermegah. Gembala bermegah melihat sidang jemaat menjadi mahkota, menjadi mempelai wanita Tuhan. Jemaat bermegah terhadap gembala sebab karena pelayanan gembala telah berhasil membawanya duduk bersanding dengan Yesus.

Untuk kita memberikan pedang Firman kepada kita, Tuhan sudah bayar mahal. Tuhan Yesus harus mengucurkan darah, darah perjanjian dari Tuhan, sehingga kita bisa menerima pedang Firman. Karena korban Kristus kita bisa menerima pedang Firman.
Zakharia 9:11
9:11 Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair.

Korban Kristus, perjamuan suci, itulah yang memberikan kesempatan kepada kita sehingga bisa menerima pedang Firman pengajaran. Menghargai pedang Firman pengajaran itu sama dengan mebnghargai Korban Kristus. Kita menerima perjamuan suci untuk mempermanenkan Firman, daging itu disingkirkan dan Firman mendarah daging dalam diri kita sehingga kita tampil sebagai istri yang cakap bagi Tuhan, mempelai wanita Tuhan. Kita menjadi mahkota kemuliaan gembala, mahkota kemuliaan Yesus, bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah, tidak terpisah dari Tubuh Kristus.

Kita mau memilih yang mana, halal atau haram. Halal berarti menerima pedang Firman. Haram berarti menolak pedang Firman. Biarlah kita mau pegang pedang Firman pengajaran yang benar. Pegang, parektekkan, lakukan, kami hamba Tuhan yang lebih dahulu, sehingga tampil istri yang cakap bagi Tuhan Yesus.
Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar