20150103

Kebaktian Doa, Sabtu 3 Januari 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 8:1-3 (Penglihatan keempat: Bakul dengan buah-buahan)
8:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku: Tampak sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau.
8:2 Lalu berfirmanlah Ia: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau." Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkannya lagi.
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."

Mengerikan bila pembalasan ditimpakan kepada orang yang menolak Firman. Mengapa pasal 8 ini diawali dengan “Aku tidak akan memaafkan lagi”. Sebab kita melihat pada pasal 7 utusan Tuhan diusir. Berarti kalau utusan Tuhan diusir itu adalah pernyataan hati putus hubungan dengan Tuhan. Sadar atau tidak sadar menolak utusan Tuhan sama dengan menolak Tuhan sama dengan mempercepat hukuman Tuhan datang kepadanya. Itu adalah resiko.

Tuhan Yesus mengatakan “sebagaimana Bapa mengutus Aku demikianlah Aku mengutus kamu. Dan orang yang menerimakamu itu sama dengan mereka menyambut Aku, berarti sama dengan menyambut Bapa”.

Di sini kita melihat tidakakanadamaaf lagi, berarti kesabaran Tuhan sudah sirna, maafsudah tidak ada lagi bagi mereka. Mengapa? Sebab pada pasal 7 dikunci dengan mereka mengusir hamba Tuhan. Hal ini bukan hanya sekedar kita baca tetapi ini adalah pembelajaran dariAllah kepada saya dan saudara. Amazia juga adalah hamba Tuhan bahkan yang melayani di rumah Tuhan. Tetapi kita melihat hamba Tuhan yang satu dengan hamba Tuhan yang lain ada perbedaan. Hamba Tuhan yang datang dengan membawa misi Sorga dan benar-benar matanya melek melihat rencana Tuhan serta telinganya mendengar apa yang disuarakan Tuhan berhadapan dengan Amazia yang adalah hamba Tuhan tetapi matanya hanya melihat perkara dunia.

Saudara ada di pihak mana? Kita berada pada pelayanan nabi Amos atau ada pada pelayanan Amazia. Lebih dahulu saya sebagai hamba Tuhan harus mengoreksi diri. Kalau saya mengkondisikan diri seperti Amazia maka akhirnya saya akan seperti bangkai di hadapan Tuhan,akan berbau busuk.

Bila tidak ada maaf dari Tuhan maka hanya akan ada bangkai di mana-mana dan orang akan melemparkan dengan diam-diam.
Amos 8:3
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."

Ini terjadi kalau seperti kondisi Amazia. Sekalipun labelnya adalah hamba Tuhan tetapi kalau ibadah pelayanannya hanya seperti Amazia maka dia adalah bangkai di hadapan Tuhan. Betapa banyak pelayan yang seperti Amazia yang muncul di akhir zaman ini. Jangan kita menjadi bangkai di dalam rumah Tuhan. Saya sebagai hamba Tuhan jangan menjadi bangkai di dalam rumah Tuhan, begitu juga istri dan anak-anak saya. Kalau kita menjadi bangkai yang dilempar dengan diam-diam berarti sudah tidak ada perhatian lagi dari Tuhan, sudah dibuang sama sekali oleh Tuhan. Hal ini jangan sampai terjadipadakita.

Hal ini berawal dari mereka tidak suka mendengarkan Firman Tuhan. Kemudian meningkat pada pasal-pasal berikutnya sampai yang paling parah ada pada pasal 7 di mana mereka mengusir hamba Tuhan. Keluarga Amazia yang lebih dahulu kena hukuman. Istrinya akan bersundal berarti nikahnya hancur. Anak laki-lakinya akan tewas berarti hak waris dirampas. Anak perempuannya tewas berarti kesenangan dicabut. Tanahnya dibagi-bagai berarti ekonominya hancur, dan dia sendiri mati di tanah yang najis. Apakah hamba Tuhan yang najis bisa ada di Sorga?Yang najistidakmungkinmasuksorga.

Ini yang menjadi pergumulan seorang hamba Tuhan seperti dikatakan oleh rasul Paulus “jangan sampai aku mengajar tetapi aku ditolak dan orang lain justru diterima oleh Tuhan”. Saudara bayangkan bagaimana kredibilitas rasul Paulus sebagai hamba Tuhan dan bagaimana hebatnya dia dipakai oleh Tuhan, imajinasi dan pemikirannya semua dikuasai oleh Tuhan tetapi toh dia masih waspada tentang kerohaniannya. Bagaimana kalau hamba Tuhan yang santai-santai saja.

Yang ditampilkan pada pasal 8 ini mengingatkan kita dua model pelayan Tuhan di akhir zaman. Hal ini juga sudah dinubuatkan dalam Kejadian pasal 40 dan 41. Akan muncul dua bentuk pelayanan di akhir zaman.

Ada model Amazia yang adalah seorang imam yang sebenarnya dimulutnya adalah tempat bertanya Firman tetapi itu sudah tidak ada lagi dan yang ada dari mulutny hanyalah melawan hamba Tuhan yang jelas-jelas dipakai Tuhan. Jangan sampai melawan hamba Tuhan yang jelas-jelas dipakai Tuhan. Memang hamba Tuhan itu akan ada kekurangan tetapi saya tidak akan berani mengusik orang yang dipakai oleh Tuhan. Apalagi kalau ada bukti pemakaian Tuhan yaitu pembukaan rahasia Firman Allah. Yang justru banyak melawanadalah hamba Tuhan yang tidak memiliki pembukaan rahasia Firman tetapi malah berlagak.

Jangan sampai kita berada pada posisi Amazia, kita harus berada pada posisi Amos yang cepat tanggap dengan apa yang ditunjukkan oleh Tuhan. Dia bisa segera mengetahui buah ara sebab itu adalah pekerjaannya dahulu sebelum menjadi hamba Tuhan yaitu sebagai pemungut buah ara. Buah ara mempunyai dua fungsi:
1.      Menyembuhkan penyakit.
2.      Mengenyangkan dan menyegarkan

Ini identik dengan Firman sebab ketika Firman disampaikan maka kita disembuhkan
Mazmur 107:20
107:20 disampaikan-Nyafirman-Nyadandisembuhkan-Nyamereka, diluputkan-Nyamerekadariliangkubur.

dan Firman itu nikmat serta memuaskan kita.
Mazmur 16:11
16:11 Engkaumemberitahukankepadakujalankehidupan; di hadapan-Mu adasukacitaberlimpah-limpah, di tangankanan-Mu adanikmatsenantiasa.

Jadi nabi Amos paham betul bahwa Firman itu menyehatkan dan menyegarkan serta membawa kenyamanan rohani anak Tuhan. Tetapi yang dilihat oleh Amos adalah buah yang matang dalam kejahatan. Mereka matang dalam kejahatan sebab menolak hamba Tuhan, berarti menolak Firman Tuhan..

Kita melihat dalam kitab Kejadian di mana ada mimpi Firaun. Dia melihat 7 lembu gemuk dan 7 lembu kurus. Angka 7 adalah angka akhir zaman, angka kesempurnaan dan angka perhentian. Lembu ini menunjuk hamba Tuhan.
I Korintus 9:8-13
9:8 Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian?
9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan?
9:10 Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya, untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya.
9:11 Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?
9:12 Kalau orang lain mempunyai hak untuk mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil Kristus.
9:13 Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?

Lembu kurus ini yang banyak reaksi dan mau menelan yang gemuk tetapi tetap kurus. Kurus di sini bukan dalam bentuk fisiknya tetapi kurus secara rohani karena tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah.

Setelah berbicara lembu selanjutnya berbicara tentang hasil yaitu gandum. Ada yang bernas dan ada yang kurus dan hanya dikipas-kipas angin. Gerakannya banyak karena hanya dikipas angin, angin timur, angin selatan, angin mana saja datang untuk mengkipas-kipas, anginpengajaransembarang yang meniupsemuaditerima. Akhir zaman ini yang gemuk ada hasilnya dan yang kurus juga ada hasilnya. Sebab gerakan lembu menghadirkan gandum di dalam gereja. Kalau saudara mendapatkan gandum yang tidak ada isi berarti saudara dilayani oleh lembu kurus.
Amsal 14:4
14:4 Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.

Adanya lembu itu menghasilkan gandum, artinya munculnya hamba Tuhan menghasilkan Firman (tampilkanFirmanPengajaran yang sehat). Jadi lewat pelayanan hamba Tuhan menghadirkan gandum di tengah sidang jemaat. Kalau gandum kosong hanya akan ditiup-tiup angin, artinya dia menerima semua angin pengajaran. Ini hamba Tuhan yang tidak becus karena menerima semua anging pengajaran!

Saya sebagai gembala takut melihat hal ini sebab di belakang saya ada jemaat. Saudara dibeli oleh Tuhan dengan darah yang mahal, jadi tanggung jawab saya di hadapan Tuhan berat dan bukan enteng.Lewat kitab nabi Amos ini makin banyak Tuhan mengoreksi pelayanan saya dan makin banyak saya melihat dipermukaan bentuk-bentuk pelayanan yang harus ditepis dan bentuk pelayanan yang berkenan kepada Tuhan, iniharusdipegangerat-erat.Jangan kita dihadapan Tuhan seperti tengkorak, seperti bangkai. Mengapa bisa begitu? Karena dilayani oleh bangkai!

Tahun ini adalah tahun kemenangan. Berangkatlah saudara dengan suatu pemikiran tahun ini adalah tahun kemenangan, jangan saudara dikalahkanolehcobaan. Untuk kita tidak dikalahkan bawalah dirimu dalam penggembalaan Firman, Firman yang benar-benar menguasai diri kita. Jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang mempercepat hukuman. Biarlah kita mempercepat kedatangan Yesus dalam diri kita.

Yesaya 28:4
28:4 dan bunga yang sudah mulai layu di perhiasan kepala mereka yang indah-indah itu -- yaitu kota yang terletak tinggi di atas bukit, di atas lembah yang subur -- nasibnya akan seperti nasib buah ara yang masak duluan sebelum musim kemarau: baru saja dilihat orang terus dipetik dan ditelan.

Bunga ini adalah keindahan. Yang biasa memakai hiasan bunga di kepala adalah perempuan. Kita semua digembalakanbagaikan perempuan di hadapan Tuhan secara rohani yang sedang bertunangan dengan Yesus. Itu sebabnya pakailah hiasan bunga di atas kepala tetapi jangan yang layu karena itu malah mempercepat hukuman.

Buah ara yang matang duluan artinya cepat matang tetapi dalam hal yang negatifcontohragiitucepatsekalimengkhamirkan. Jangan kita seperti ini, cepat sekali hidupnya berubah menjadi jahat, dari bunga yang indah menjadi bunga yang layu. Tetapi justru banyak yang demikian, hukuman belum datang tetapi malah dia mempercepat hukuman karena perilakunya.

Kita digiring dalam penggembalaan bukan untuk dihukum.
I Tesalonika 5:7-9
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
5:8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,

Itu pikiran Tuhan, terpergantung bagaimana saudara menanggapi pikiran Tuhan. Kalau saudara menerima pikiran Tuhan bahwa Tuhan tidak berencana menghukum saudaramaka ayo kita mendengar suara penggembalaan. Jangan mendengar suara Amazia, hamba Tuhan yang tidak becus. Dengarlah suara hamba Tuhan yang seperti nabi Amos yang selalu mendengar suara Tuhan sehingga dia selalu berkata “demkianlah Firman Allah”, artinya dia selalu berbicara atas dasar Firman yang dia terima dari Sorga.

Kita harus menjaga hal ini. Jangan sampai kita seperti buah ara yang matang yang siap untuk dihukum, tetapi biarlah kita menjadi buah ara yang matang yang diterima oleh Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus lapar dia mencari buah ara, Dia tidak mencari buah yang lain.

Itu sebabnya ketika nabi Amos berbicara tentang buah ara, langsung disusul dengan persoalan lapar. Kalau persoalan lapar Tuhan Yesus tidak kita penuhi maka kelak kita yang akan lapar dan Tuhan tidak lagi akan mengenyangkan kita. Kalau pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang pertama banyak manusia menolak Tuhan Yesus, maka pada kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, Tuhan Yesus yang akan menolak banyak manusia.

Kalau sekarang kita mengisi perut Yesus yang lapar maka kelak kita akan dibalas dengan menikmati kelimpahan. Tetapi kalau sekarang kita tidak bisa memenuhi kebutuhan Yesus yang merasa lapar maka kelak akan Dia balas dengan kelaparan dan manusia itu akan jatuh dalam pelukan iblis, bukan lagi berada dalam pelukan Yesus.

Kalau kita bisa memenuhi kerinduan hati Tuhan dan kita menyodorkan pelayanan yang memuaskan dia maka kita juga akan dipuaskan. Kalau tidak bisa memenuhi kebutuhan Tuhan maka kehidupan itu akan diganyang dengan kelaparan dan akan jatuh dalam pelukan iblis. Ini jangan sampai terjadi.
Amos 8:1-3
8:1 Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku: Tampak sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau.
8:2 Lalu berfirmanlah Ia: "Apakah yang kaulihat, Amos?" Jawabku: "Sebuah bakul berisi buah-buahan musim kemarau." Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Kesudahan telah datang bagi umat-Ku Israel. Aku tidak akan memaafkannya lagi.
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."

Ini bukan hanya untuk Israel jasmani saja tetapi juga untuk kita Israel secara rohani. Kalau nyanyian ratapan berarti ada perkabungan, ada kematian. Karena apa sehingga ada ratapan? Karena banyak bangkai. Dalam Amos pasal 6 masih ditanyakan kalau ada mayat, tetapi pada pasal 8 ini mayat dibuang dengan diam-diam. Berarti sudah tidak mendapat perhatian sama sekali dari Tuhan. Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita, jangan sampai rohani kita menjadi bangkai.Lebih parah lagi bila Tuhan sudah tidak ada perhatian lalu interaksi dengan sesama manusia juga terasa tidak ada perhatianlagi.
Hosea 9:10
9:10 Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu.

Dulunya bangsa Israel bagaikan buah sulung yang didapati Tuhan di padang gurun. Setelah dirawat dan dijaga serta diberikan asupan sehingga mereka seperti pengantin perempuan terhadap pengantin laki-laki, kemudian mereka berubah dan pergi kepada baalzebul. Baal ini adalah dewa lalat. Baal itu membawa kenajisan yang ujung-ujungnya kematian. Jangan kita membawa kenajisan!

Kalau dulu kita seperti buah sulung lalu membelakangi Tuhan maka harus waspada, Tuhan akan mencopot hak kesulungan yang sudah Dia berikan kepada kita. Padahal pemberian Tuhan yang baik dan anugerah yang sempurna adalah kita akan dibawa setingkat dengan anak-anak sulung. Jangan sampai kita tidak menghargai hak sulung.
Yakobus 1:17-18
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
1:18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

Firman kebenaran yang kita terima dalam penggembalaan itu untuk mengangkat kita menjadi anak-anak sulung. Tetapi kalau kita seperti orang Israel yang membelakangi Tuhan maka apa yang terjadi?
Nahum 3:12
3:12 Segala kubumu adalah seperti pohon ara dengan buah ara yang masak duluan; jika diayunkan, maka jatuhlah buahnya ke dalam mulut orang yang hendak memakannya.

Buah ara yang masak duluan ini bukan dalam pengertian masak untuk dimakan tetapi menjadi kekejian bagi Tuhan.

Nahum 3:14
3:13 Sesungguhnya, laskar yang di tengah-tengahmu itu adalah perempuan-perempuan; pintu-pintu gerbang negerimu terbuka lebar-lebar untuk musuhmu; api telah memakan habis palang pintumu.

Siapa yang menjadi laskar di sini? Perempuan. Kalau perempuan yang menjadi hamba Tuhan maka akhirnya akan matang dalam kesalahan dan berakhir dengan pengusiran.

Buah ara yang dilihat oleh Amos ini adalah buah ara yang matang, matang dalam kesalahan bukan matang dalam kebenaran, yang berakhir dengan pengusiran. Ketika nabi Amos diusir itu adalah puncak dari kematangan kejahatan merekasehingga putus hubungan dengan hamba Tuhan yang berani menyuarakan kebenaran Firman Allah. Saya memohon kepada Tuhan supaya saya bisa memposisikan diri bagaikan hamba Allah yang selalu menyuarakan kebenaran Firman Allah walaupun resikonya tinggi dan tidak disenangi oleh orang lain. Namun Tuhan meyakinkan saya, kalau ada orang yang tidak mau menerima kebenaran Firman berarti bukan dia tidak mau kepada saya tetapi dia tidak mau kepada Tuhan.

Tuhan mengatakan “hambaku Bernard Legontu, bukan engkau yang mereka tolak tetapi Aku. Sebab mereka hanya melihat pribadimu dan tidak melihat pribadiKu” yang utusengkau. Selanjutnya Tuhan berkata “Tunggulah Aku!”. Perkataan “Tunggulah Aku!” ini bukanlah hal yang indah, ini adalah ancaman hukuman Tuhankepada yang menolakutusanTuhan.
Zefanya 3:8
3:8 Oleh karena itu tunggulah Aku -- demikianlah firman TUHAN -- pada hari Aku bangkit sebagai saksi. Sebab keputusan-Ku ialah mengumpulkan bangsa-bangsa dan menghimpunkan kerajaan-kerajaan untuk menumpahkan ke atas mereka geram-Ku, yakni segenap murka-Ku yang bernyala-nyala, sebab seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Ku."

Hubungan antara Tuhan dan hamba Tuhan yang benar yang menyuarakan perkataan Tuhan itu sangat akrab.
Keluaran 14:31; 19:9
14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.

II Tawarikh 20:20
20:20 Keesokan harinya pagi-pagi mereka maju menuju padang gurun Tekoa. Ketika mereka hendak berangkat, berdirilah Yosafat, dan berkata: "Dengar, hai Yehuda dan penduduk Yerusalem! Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!"

Peran pelayan Tuhan ini sangat menentukan, pelayan Tuhan itu ada di pihak Tuhan sehingga kita pasti akan berhasil. Dengarlah komando lewat pelayanan penggembalaan dan kita tidak akan kalah dan pasti akan menang.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar