20150314

Kebaktian Doa Puasa, Sabtu 14 Maret 2015 Pdt. Bernard Legontu

SESI I

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yesaya 58:1-9
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
58:3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
58:4 Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?
58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,

Ini adalah ketentuan ketika kita berpuasa yang bukan hanya pantang makan dan pantang minum, itu hanya bagian kecil dari puasa. Tetapi puasa yang benar adalah penyaliban daging.

Awal mula Tuhan meminta umatNya berpuasa pada pesta keenam yaitu pesta grafirat, atau pesta penyucian tuntas. Jadi puasa itu ada hubungannya dengan penyucian yang deras dari Tuhan untuk menciptakan gereja yang disebut Tubuh Kristus, gereja yang sempurna. Ini bukan terdiri dari satu organisasi gereja tetapi terdiri dari orang-orang yang benar ada di dalam penggembalaan Firman Tuhan. Umat Tuhan masuk dalam pesta yang keenam yaitu pesta grafirat di mana terjadi penyucian tuntas bersama dengan pemberitaan Firman, itulah pesta kelima, karena tujuan akhir adalah Tuhan mau menjauhkan umat Tuhan dari mata ular. Setelah pesta keenam menyusul pesta ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan yang menunjuk penyingkiran gereja.

Pesta keenam ini adalah akhir Tuhan menyelesaikan segala kendala yang menghalangi umat Tuhan dengan Tuhan. Itulah kesalahan, noda, kerut, dosa dan sebagainya. Disitu tuntas Tuhan menangani lewat suara yang bagaikan tiupan sangkakala, ini berarti suara yang membuat telinga berdenging. Ini suara yang  keras dan tajam yang bisa menggugah umat Tuhan lewat pendengarannya sehingga apa yang salah dan apa yang kurang itu diselesaikan saat itu. Tidak dikatakan lagi “tunggu” karena setelah pesta yang keenam kita langsung masuk pada pesta yang ketujuh. Sebab pesta kelima yaitu pesta bunyi nafiri, pesta keenam yaitu pesta grafirat dan pesta yang ketujuh yaitu pesta pondok daun-daunan semuanya terjadi pada bulan yang ketujuh.

Jadi ketika kita mendengar suara Firman Allah yang keras dan tajam yang bisa membuat telinga kita merah, mari kita sambut suara Firman itu karena di dalamnya ada kuasa untuk membersihkan kita.
Imamat 23:26-27,32,29
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.

Berarti kehidupan yang tidak mampu menyalibkan dagingnya, tidak memberikan kesempatan Roh Allah leluasa bekerja dalam dirinya, dia tidak akan masuk dalam pembentukan tubuh Kristus. Berpuasa atau nistia artinya pantang keinginan daging. Hanya orang seperti inilah yang akan mencapai apa yang dimaksud dengan Tubuh Kristus atau Mempelai Wanita Tuhan. Keinginan daging dan Roh Kudus itu berseteru, orang yang melakukan keinginan daging tidak mungkin menyenangkan Tuhan. Itu sebabnya kita perlu mendengarkan Firman Allah yang hari-hari terakhir ini begitu deras, keras dan tajam. Walaupun mungkin telinga kita sakit mendengar tetapi itu adalah cara Tuhan dan wajar untuk diterima oleh gereja Tuhan. Bila tidak diterima maka kita gagal untuk masuk pada pesta pondok daun-daunan atau penyingkiran gereja.

Dalam Yesaya pasal 58 ini ada puasa tetapi berseberangan dengan maksud Tuhan. Setelah mereka berpuasa Tuhan kembali mengoreksi mereka. Bukan berarti Tuhan tidak mengasihi mereka tetapi justru karena Tuhan mengasihi maka Tuhan mengoreksi mereka sebab Tuhah melihat puasa mereka tidak akan membuahkan apa-apa, mereka tidak akan jauh dari si jahat, artinya tidak akan membawa mereka masuk dalam penyingkiran gereja.

Itu sebabnya kita harus mendengarkan suara Firman Allah, bukan suara yang senyap-senyap tetapi yang lantang. Itu yang patut kita terima.

Yeremia 4:5
4:5 Beritahukanlah di Yehuda dan kabarkanlah di Yerusalem: Tiuplah sangkakala di dalam negeri, berserulah keras-keras: "Berkumpullah dan marilah kita pergi ke kota-kota yang berkubu!"

Jadi dalam suara bunyi sangkakala itu ada ajakan untuk kita pergi ke tempat perlindungan (cari perlindungan).
Yeremia 4:6
4:6 Angkatlah panji-panji ke arah Sion! Cepat-cepatlah kamu mengungsi, jangan tinggal diam! Sebab Aku mendatangkan malapetaka dari utara dan kehancuran yang besar.

Artinya bunyi sangkakala yang diserukan keras-keras itu mendorong kita untuk mendapatkan perlindungan. Di mana kita bisa mendapatkan perlindungan? Dikatakan “angkatlah panji-panji ke arah Sion!”, di Sion ini ada Firman pengajaran, ada pembukaan rahasia Firman oleh pekerjaan hikmat. Hikmat itu yang membuka rahasia Firman. Hikmat itulah perlindungan bagi gereja.

Dengan tiupan yang keras bagaikan bunyi sangkakala itu bukan hanya sekedar lantang tetapi di dalamnya tersirat ada nafas Allah yaitu rahasia Tuhan dinyatakan.

Panji dalam gereja Tuhan sangat ditonjolkan. Tujuan dari panji ada dua hal yang perlu kita perhatikan.
1.      Panji adalah sesuatu yang diangkat lebih tinggi supaya diliat oleh banyak orang.
Matius 5:14
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Berarti gereja Tuhan harus melihat sesuatu yang lebih tinggi. Dengan bahasa lain, untuk kita sampai pada tempat yang lebih tinggi maka lebih dahulu kita harus memperhatikan suara Firman Tuhan dan itu harus kita taruh pada urutan yang paling atas yang lebih tinggi. Kalau gereja Tuhan mengabaikan Firman Tuhan mereka beribadah tetapi lain yang dilakukan dan seakan-akan itu tidak salah. Kalau Firman Tuhan tidak ditinggikan bagaimana kita bisa ditinggikan. Orang yang meninggikan hikmat, dia akan ditinggikan.
Amsal 4:7-8
4:7 Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.
4:8 Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.

2.      Panji adalah pesan singkat dan khusus.
Jadi kalau kita melihat panji ditinggikan dan diarahkan ke Sion maka itu adalah pesan Tuhan secara khusus bagi kita. Jadi kalau kita mendapatkan pembukaan rahasia Firman itu adalah pesan Tuhan yang khusus kepada orang yang khusus untuk kita masuk dalam pembentukkan Tubuh Kristus. Berarti mengalami suasana pesta yang keenam dan hasilnya adalah dijauhkan dari mata ular, masuk dalam pesta pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja.

Kalau dalam gereja ada koreksi Firman, ada ketajaman Firman yang datang mengalir dari mimbar kemudian kita rasa sentuhannya berarti kita rasa bahwa kita dipeduli oleh Tuhan. Kalau ada kesalahan kita lalu Tuhan tunjuk berarti kita dikasihi oleh Tuhan.  Kalau ada kekurangan lalu Tuhan jamah berarti Tuhan mempedulikan kita, kalau ada noda dosa Tuhan sentuh lewat Firman berarti kita diperhatikan Tuhan secara khusus.

Tetapi ketika kita disentuh oleh Firman Allah dan kita bereaksi negatif, itu berarti bukan orang khusus.  Tetapi kalau kita menerima maka kita adalah orang khusus, orangnya Tuhan. Orang yang tidak menerima teguran Firman ini akan mendengar Firman bagaikan suara perang.

Itu sebabnya dalam kitab nabi Yesaya pasal 58 ini ada puasa tetapi banyak yang kurang tepat sehingga Tuhan koreksi dan Tuhan tunjukkan mana puasa yang berkenan. Ketika Tuhan menunjuk dosa kita berarti kita didorong masuk dalam pesta grafirat. Ketika kekurangan kita ditunjuk berarti kita didorong oleh Tuhan untuk menjadi umat khusus bila kita menerima. Bila tidak menerima berarti suara Tuhan tampil dalam bentuk sangkakala untuk mengangkat perang dengan orang itu.
Hosea 8:1-3
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh mengejar dia!

Bila mengambil sikap mengunci hati dan menutup hati maka yang akan datang itu suara sangkakala tetapi berubah menjadi suara untuk memerangi.
I Korintus 10:22
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

Bisakah kita menang melawan Tuhan? Itu tidak mungkin. Tetapi banyak umat Tuhan dan pelayan Tuhan yang mengambil sikap rela memasang dada untuk berlawanan dengan Tuhan.

Orang Israel ini datang bertanya kepada Tuhan bahkan mereka datang bertanya kesalahan mereka. Itu baik di mata Tuhan, berarti mereka memberi diri untuk dikoreksi dan sebelum datang mereka minta untuk ditunjukkan apa kesalahan mereka. Ini sesuatu yang positif bagi Tuhan. Kalau kita datang beribadah pada Tuhan biarlah kita berdoa supaya ditunjukkan Tuhan kesalahan kita. Itu adalah hal yang bagus sebab berarti kita rindu untuk berada pada pesta grafirat, pesta perdamaian.

Itu sebabnya Tuhan menjawab mereka dan menunjuk kesalahan mereka sebab kerinduan hati mereka supaya dibersihkan. Itu juga kerinduan hati Tuhan supaya kita dibersihkan. Kalau kita gereja Tuhan ada kerinduan hati untuk disucikan berarti cocok dengan kerinduan Tuhan karena Tuhan mau membersihkan gereja. Itu sebabnya Tuhan menggelar pesta yang keenam, disitulah pembersihan cacat cela dan kerut sehingga kita tampil sempurna.

Mari kita gereja Tuhan serius dengan Tuhan sebab kita melihat keadaan Adam dan Hawa di taman Eden. Awalnya Adam dan Hawa senang berada di taman Eden, tetapi iblis cemburu melihat umat Tuhan menikmati berkat Tuhan dalam kelimpahan, sehingga iblis berusaha merampas berkat Tuhan yang telah diterima oleh Adam dan Hawa. Akhirnya iblis berhasil sehingga mereka keluar dari taman Firdaus dan hidup di antara duri dan onak. Sialnya lagi mereka saling mempersalahkan, saling menunjuk satu dengan yang lain akibat dosa.

Itu yang Tuhan temukan ketika orang Israel berpuasa. Mereka berpuasa tetapi saling menunjuk jari, berarti kegagalan Adam dan Hawa berkelanjutan saat berpuasa. Itulah yang Tuhan tegur.

Lebih sial lagi ketika mereka saling mempersalahkan, mereka membuat jalan sendiri-sendiri. Mereka tidak lagi mau dipantau oleh Tuhan, mereka tidak mau lagi didikte oleh Tuhan dan mulai membuat jalan sendiri. Jadi ketika kita tidak mau lagi dipantau dan didikte oleh Firman Allah dan mencari jalan kita sendiri dan menyeleweng dari Firman, itu sama dengan kita sudah membuat jalan sendiri.
Kisah Para Rasul 14:16
14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,

Tuhan Yesus rela menjadi tumbal menolong kita karena domba-domba sudah mengikuti jalannya sendiri-sendiri. Dulu Yesus sudah berkorban untuk menolong domba-domba yang mengikuti jalannya sendiri, kalau sekarang kembali membuat jalannya sendiri maka itu berarti penghinaan terhadap korban Kristus.
Yesaya 53:6
53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

Kalau kita sudah kenal Korban Kristus tetapi tidak mau diatur oleh Firman, tidak mau dipantau oleh Firman, tidak mau diajar oleh Firman untuk pantang mengikuti keinginan daging dan malah mengikuti suara daging itu sama dengan menyalibkan Tuhan Yesus dan tidak ada korban penebusan lagi bagi orang itu.
Yesaya 11:11-13
11:11 Pada waktu itu Tuhan akan mengangkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya yang tertinggal di Asyur dan di Mesir, di Patros, di Etiopia dan di Elam, di Sinear, di Hamat dan di pulau-pulau di laut.
11:12 Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi.
11:13 Kecemburuan Efraim akan berlalu, dan yang menyesakkan Yehuda akan lenyap. Efraim tidak akan cemburu lagi kepada Yehuda, dan Yehuda tidak akan menyesakkan Efraim lagi.

Mereka kembali akur, mereka berdamai, berarti pekerjaan grafirat berlaku dalam diri mereka. Hari-hari terakhir ini terlalu jelas ke mana kita diarahkan. Jangan berpikir karena kita orang Kristen maka kita datang beribadah, menyanyi, mendengar Firman sudah selesai. Tidak demikian.

Dalam pesta bunyi nafiri ada dua nafiri perak yang harus ditiup.
Bilangan 10:1-2
10:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
10:2 "Buatlah dua nafiri dari perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.

Perak itu berbicara penebusan. Dua nafiri menunjuk Alkitab yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru. Ini yang disuarakan dalam gereja yaitu Firman sepenuh. Firman sepenuhnya itu terhimpun dalam satu bentuk pengajaran yaitu pengajaran Kepala dan Tubuh yang diangkat dari dua nafiri perak yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru. Seiring dengan bunyi nafiri kita masuk dalam pesta penyucian. Kita mengalami penyucian sampai tuntas sehingga tidak ada alasan bagi Tuhan untuk tidak memberikan kepada kita dua sayap burung nazar.

Tetapi ada yang tidak peduli, orang seperti ini yang kelak akan berhadapan dengan bunyi sangkakala yang akan memerangi mereka:
Yeremia 6:17-19
6:17 Juga aku mengangkat atas mereka penjaga-penjaga, firman-Ku: Perhatikanlah bunyi sangkakala! Tetapi mereka berkata: Kami tidak mau memperhatikannya!
6:18 Sebab itu dengarlah, hai bangsa-bangsa, dan ketahuilah, hai jemaat, apa yang akan terjadi atas mereka!
6:19 Dengarlah, hai bumi! Sungguh, ke atas bangsa ini Aku akan mendatangkan malapetaka, akibat dari rancangan-rancangan mereka, sebab mereka tidak memperhatikan perkataan-perkataan-Ku dan menolak pengajaran-Ku.

Ini jangan sampai terjadi dalam diri kita. Biarlah kita tetap eksis dalam pengajaran. Jangan kita menyimpang dari pengajaran ini karena sudah terlalu jelas Tuhan paparkan. Untuk mencapai pesta pondok daun-daunan, Tuhan memulai dengan pesta Paskah. Inilah pesta yang paling mahal sebab dibayar dengan darah yang mahal, darah Yesus. Pesta ini akan berujung dengan pesta pondok daun-daunan. Kalau tidak menghargai pesta yang mahal ini maka bagi orang itu bunyi sangkakala bagaikan suara yang berkumandang untuk perang.

Untuk menghancurkan manusia yang berada di Firdaus maka iblis masuk dengan pola dengan menggunakan Firman. Jangan kita hanya terpukau mendengar Firman, perhatikan siapa yang menyampaikan Firman, Tuhan Yesus atau iblis. Harus kita perhatikan siapa yang menyampaikan, kalau hamba Tuhan yang tidak punya tahbisan yang benar berarti dia sama dengan iblis, kalau pelayan itu tidak takut akan Tuhan berarti dia dipakai oleh iblis. Kehidupan seperti itu selalu ditandai dengan kecemburuan. Firman yang dibawa oleh iblis selalu dilandasi kecemburuan karena melihat Adam dan Hawa dalam sukacita karena Tuhan bersama dengan mereka di taman Eden.

Ketika Tuhan Yesus memulai pelayananNya lebih dahulu Tuhan Yesus berhadapan dengan iblis. Yesus menggunakan Firman, iblis juga menggunakan Firman. Ibarat dua pemberita yang menggunakan Firman tetapi harus diperhatikan siapa yang menyampaikan, apakah Yesus atau iblis. Dahulu Adam dan Hawa kena tipuan/ kelicikan iblis. Kalau dulu Adam dan Hawa kena, lalu siapa kita ini. Itu sebabnya Tuhan memberikan Firman agar kita mewaspadai utamanya kami hamba-hamba Tuhan.

Hamba Tuhan harus mengerti kondisi gereja palsu dan mengerti kondisi gereja yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau kami hamba Tuhan tidak bisa membedakan hal ini maka akan menjadi kacau dan bahaya sekali, berarti tidak ada pesan khusus yang disampaikan, tidak ada panji yang ditinggikan.

Wahyu 17:1-2
17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:2 Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya."

Dalam ayat di atas malaikat mengajak Yohanes. Yohanes adalah hamba Allah, dia harus paham bagaimana kondisi gereja palsu, istri dari iblis. Kemudian dia harus mengerti juga bagaimana kondisi gereja yang benar yang menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu 21:9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

Jadi dia harus paham keduanya tidak boleh dikombinasikan, harus dipisahkan. Dari mana kami hamba Tuhan bisa paham? Itu terpergantung dari pergaulan kami dengan Tuhan.
Mari kita melihat bagaimana puasa yang benar yang Tuhan tunjukkan.
1.      Yesaya 58:6
58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,

Lalim itu kejam. Puasa yang benar itu membuka roh kekejaman, roh kelaliman. Roh kelaliman ini bergerak di wilayah financial. Kekejaman ini selalu ada kaitannya dengan duit.
Lukas 16:11
16:11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?

Lukas 16:11 (Terjemahan Lama)
16:11 Sebab itu jikalau kamu tiada setia dengan Mammon yang lekat lalim itu, siapakah yang mempercayakan kamu di atas harta yang benar?

Tidak mungkin Tuhan akan mempercayakan Firman kepada orang yang lalim dan tidak jujur. Jangan coba mencari dalam pelayanan kehidupan yang tidak jujur lalu ada pembukaan rahasia Firman, itu tidak akan ada. Jujur ini ada hubungannya dengan memuliakan ajaran Tuhan.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

Kalau ajaran Tuhan tidak dimuliakan bagaimana kita mau dipercayakan harta yang sesungguhnya. Kita puasa di sini jangan sampai kita tidak membuka belenggu ketidakjujuran dalam diri kita. Kalau masih ada belenggu ketidakjujuran terutama dalam hal financial maka Tuhan tidak akan percayakan pembukaan rahasia Firman, Tuhan akan menutup pembukaan rahasia Firman karena itu adalah harta sesungguhnya, karena bahaya kalau gereja Tuhan tidak ada pembukaan rahasia Firman Allah.

2.      Yesaya 58:6
58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,

Bagaimana sehingga kuk bisa dipatahkan?
Yesaya 10:27a
10:27a Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap."

Yesaya 10:27 (Terjemahan Lama)
10:27 Maka akan jadi pada hari itu juga tanggungannya akan lepas dari pada bahumu dan kuknyapun dari pada tengkukmu, maka kuk itu akan rusak kelak oleh minyak.

Jadi yang bisa menghancurkan kuk itu adalah minyak itulah Roh Kudus. Jadi dalam berpuasa bukan hanya sekedar kita menonjolkan bahasa lidah tetapi apakah benar kita terlepas dari belenggu, apakah sudah mendapatkan pelayanan Roh Kudus? Karena itu yang akan merusak dan mematahkan kuk. Berarti berpuasa adalah menekan keinginan daging dan beri kebebasan Roh Elkudus bekerja.

3.      Yesaya 58:7
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Kalau kuk yang berat itu sudah dipatahkan oleh minyak dan diganti dengan kuk yang ringan maka akan berkelanjutan “memecah-mecahkan roti bagi orang lapar”. Kalau kita sudah dilepaskan dari belenggu kelaliman dan mendapat pelayanan Roh Kudus maka mudah bagi kita untuk memecah-mecahkan roti, artinya memberikan pelayanan cuma-cuma. Pelayanan ini ditujukan kepada orang yang lapar.Untuk bisa memberikan pelayanan cuma-cuma maka landasannya dari hati yang berbelas kasihan. Tidak mungkin memberikan pelayanan cuma-cuma kalau tidak berbelas kasihan.

Dalam pelayanan Tuhan Yesus ada 2 kali Dia memecahkan roti dengan didorong oleh belas kasihan. Pemecahan roti ketiga kali ada di rumah Kleopas.
Lukas 24:30
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.

a)      Pemecahan 5 ketul roti untuk 5000 orang.
Markus 6:34
6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
b)      Pemecahan 7 ketul roti untuk 4000 orang
Markus 8:2-3
8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

Roti sudah banyak tetapi yang memakan tinggal 4000, ini dasar belas kasihannya lebih dalam lagi. Untuk memecahkan roti yang mengarahkan kita pada kesempurnaan, belas kasihannya begitu dalam, dasarnya sudah lebih dalam. Itu sebabnya tidak jarang hamba Tuhan menangis melihat sidang jemaat yang mau diarahkan pada angka 7 yaitu kesempurnaan. Apalagi kalau hamba Tuhan itu melihat orang yang kepadanya diberikan Firman tetapi malah tidak meresponi, maka pergumulannya lebih dalam.

Mari kita menjadi anak Tuhan yang bukan hanya mengkonsumsi penginjilan (5 ketul roti) tetapi mengkonsumsi Firman yang mengarahkan pada kesempurnaan (7 ketul roti). Tuhan melihat orang yang mendambakan hal ini. Sama seperti orang Israel dalam Yesaya 58, mereka datang bertanya kepada Tuhan persoalan puasa dan Tuhan tunjukkan kenapa puasa mereka tidak didengar.

4.      Yesaya 58:7
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Ini adalah pelayanan yang tidak menuntut balas jasa. Kalau orang miskin yang orang bawa ke rumah dia tidak akan bakal membalas.
Yakobus 1:5
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Jangan mengungkit-ungkit pelayanan kita, jangan ungkit apa yang pernah kita lakukan. Kita harus belajar pada Yesus yang tidak membangkit-bangkitkan.

5.      Yesaya 58:7
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!

Memberi pakaian berarti diberi pengampunan. Adam dan Hawa telanjang lalu Tuhan memberikan pakaian kulit, berarti diberi pengampunan. Kalau kita sudah memberi pengampunan maka orang itu kita arahkan pada pakaian tahbisan/ pelayanan.

6.      Yesaya 58:9
58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,

Iblis dalam bahasa aslinya adalah diabolos, memfitnah bahasa aslinya juga diabolos. Berarti orang yang memfitnah sejajar dengan iblis, dia adalah mitranya iblis.

Tuhan Memberkati.


SESI II

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yesaya 58:1-3
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
58:3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.

Dari bahasa ini tersirat kasih Tuhan kepada umat Tuhan yang menyelenggarakan ibadah namun ibadah mereka ternyata tidak menghasilkan buah, tidak kesampaian. Ini menjadi perhatian Tuhan sehingga Tuhan perintahkan Yesaya untuk menyampaiakan apa yang menjadi penyebab karena mereka telah menanyatakan tentang itu.

Yesaya pasal 58 ini kena pintu tirai yang berarti perobekan daging. Dengan kata lain, umat Tuhan ini mengupayakan perobekan daging. Mereka melaksanakan dan menanyakan hukum-hukum yang benar dan mereka suka mendekat menghadap Tuhan dan bertanya. Itu berarti walaupun mereka menginginkan perobekan daging, ternyata tidak membuahkan hasil karena salah teknis.

Tuhan tidak sekedar hanya dihampiri dan dipuja serta dipuji dengan bibir mulut tetapi Tuhan mau kira mengikuti sistemNya, bukan sistem manusia. Jadi apapun yang kita kerjakan kalau menyalahi sistemnya Tuhan tidak akan berbuahkan apa-apa. Pertanyaan mereka pada ayat ketiga dijawab oleh Tuhan pada ayat yang kesembilan.
Yesaya 58:9
58:9 Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah,

Tuhan mau kita masuk dalam perobekan daging dengan sistem Tuhan. Sama seperti ketika Tuhan dipermuliakan di atas gunung, dikatakan pakaian Yesus putih bercahaya dan tidak ada yang bisa mengelantang pakaian seperti itu. Jadi ada upaya-upaya orang untuk mengelantang pakaiannya, untuk mencari kesucian dan kekudusan tetapi tidak bisa mencapai sama seperti Yesus. Jadi sistemnya Tuhan Yesus, sistemnya Firman itulah yang harus kita lakukan.

Dengan demikian kita bisa menemukan bagaimana seharusnya kuasa ibadah itu supaya kita kena dengan sistem Tuhan dan kita rasa ayunan tangan Tuhan yang memegang pedang itu kena pada daging kita. Kalau Tuhan mengayunkan pedang Firman dan kena pada kita maka itu sudah benar polanya Tuhan. Tetapi kalau Tuhan mengayunkan pedang dan orang itu tidak merasakan apa-apa berarti orang itu menjalankan ibadah bukan dengan sistem Tuhan. Sekalipun kedua orang itu mendengar Firman yang sama dalam satu ibadah tetapi bisa berbeda. Semua itu terpergantung dari hati. Kalau datang mendengar Firman dan hati tidak lapang, tidak terbuka, maka biarpun pedang Firman diayunkan untuk perobekkan daging dia tidak akan merasa apa-apa.

Kadang kala pedang Firman itu sudah terasa kena pada dagingnya tetapi malah bereaksi salah. Ini membuktikan bahwa manusia ini selalu serba salah kalau menghadap Tuhan. Semestinya kita membuka hati dengan lapang dan berikan kesempatan Tuhan beracara.

Sejak manusia jatuh dalam dosa maka manusia saling mempersalahkan dan kemudian meningkat mereka mengikuti jalan masing-masing. Dikatakan itu jalan orang jahat dan jalan purbakala. Sudah jalan purbakala, nuansa di dalamnya juga jahat. Inilah yang ditapaki oleh manusia dan oleh kasih karunia Tuhan, Tuhan datang menggembalikan kita pada jalanNya artinya pada sistemNya Tuhan.

Kita tidak bisa menjalankan ibadah di luar sistemnya Tuhan, walaupun kita merasa sepertinya kita sudah beribadah dan melayani Tuhan sungguh-sungguh. Kadang-kadang kita tertarik melihat ibadah yang sungguh-sungguh serius. Jangan kita tergoda dengan itu, yang harus kita lihat apakah ibadah itu ada dalam sistemnya Tuhan atau tidak. Sebab ada ibadah yang ditolak oleh Tuhan walapun kelihatan serius termasuk yang dikatakan dalam Yesaya 58. Apakah mereka kelihatan tidak serius? Mereka terlihat sangat serius sehingga Tuhan mengatakan “memang setiap hari mereka mencari Aku”.

Kalau hanya manusia yang menilai kita bisa tertipu dan salah. Mereka suka mengenal segala jalan Tuhan, mereka seperti bangsa yang melakukan yang benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya. Apa lagi yang kurang kalau kita lihat seperti itu. Tetapi itu yang nampak diluar, kita tidak bisa melihat yang di dalam, yang di dalam hanya Tuhan yang melihat. Ayat dua ini hanya mereka lakukan pada waktu ibadah, tetapi begitu mereka ada di luar ibadah bagaimana prakteknya.
Yesaya 58:2
58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:

Ini yang mau Tuhan atur karena ibadah kita masih di luar sistemnya Tuhan. Mari kita memperhatikan, apakah ibadah kita sudah ada di dalam garis kebenaran Firman dan kita merasakan perobekan daging atau tidak. Kalau tidak ada perobekan daging berarti kita masih berada pada sistem kita sendiri walaupun dikatakan kita ada di dalam pola. Seringkali pola itu hanya sampai pada ucapan, prakteknya masih jauh dari pola.

Yesaya pasal 58 kena pada pintu tirai yang menunjuk perobekkan daging. Jadi puasa yang diinginkan oleh Tuhan disini adalah puasa untuk mengalami perobekkan daging. Berarti daging ditaklukkan dan diberi kesempatan Roh Kudus bebas bekerja. Ini yang Tuhan mau, jadi kita menekan keinginan daging dan beri kesempatan Roh Kudus bekerja. Kalau Roh Kudus bekerja maka kita dijamin oleh Tuhan, Firman dan Roh Kudus itu menyucikan dan kita bisa menjadi korban persembahan yang berkenan kepada Tuhan, tidak lagi dicela oleh Tuhan.
Roma 15:16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

Kalau dalam ibadah daging itu bersuara lantang dan Roh Kudus disisihkan maka tidak mungkin kita akan berkenan walaupun kita disebutkan “korban persembahan”. Ini yang menjadi tantangan bagi kita. Jangan kita galakkan suara daging baik dalam nikah. Puasa tidak lepas dengan nikah.
I Korintus 7:5
7:5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.

Jadi hanya ketika doa dan puasa suami istri terpisah. Di sini membuktikan kepada kita bahwa begitu besar perhatian Tuhan terhadap nikah. Nikah itu sangat diprioritaskan oleh Tuhan. Puasa, doa dan nikah, ini yang menjadi tantangan bagi gereja Tuhan. Nikah ini adalah persekutuan yang kecil untuk beranjak pada persekutuan yang besar. Kalau persekutuan yang kecil ini tidak kita hargai atau kita sepelehkan bagaimana kita mau masuk dalam persekutuan yang besar yaitu nikah yang rohani. Ini sama dengan kita membohongi atau menipu diri sendiri. Ini jangan sampai terjadi di dalam kehidupan kita. Saya malu di hadirat Tuhan kalau hal ini harus berulang-ulang disampaikan tetapi masih juga terantuk-antuk dalam perjalanannya.

Perobekan daging ini apakah benar sedang kita alami atau sama sekali bayangannyapun tidak. Olehnya kita perlu memperhatikan agar kita mengadakan hal yang berkenan kepada Tuhan.
Yesaya 58:5
58:5 Sungguh-sungguh inikah berpuasa yang Kukehendaki, dan mengadakan hari merendahkan diri, jika engkau menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur? Sungguh-sungguh itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?

1 Raja-raja 14:15
14:15 Kemudian TUHAN akan menghajar orang Israel, sehingga tergoyah-goyah seperti gelagah di air dan Ia akan menyentakkan mereka dari pada tanah yang baik ini yang telah diberikan-Nya kepada nenek moyang mereka; Ia akan menyerakkan mereka ke seberang sungai Efrat sana, oleh karena mereka telah membuat tiang-tiang berhala mereka dan dengan demikian menyakiti hati TUHAN.

Tuhan melihat mereka seperti rumput yang ada di tengah sungai, rumput itu di bawah air dan sepertinya mereka tunduk. Namun itu hanya nampak di luar, karena ternyata bukan seperti itu selera Tuhan. Puasa yang berkenan kepada Tuhan adalah:

1.      Melepaskan belenggu-belenggu kelaliman yaitu ketidakjujuran
Jadi walaupun terlihat seperti rumput di tengah sungai tetapi bagaimana kalau kita tidak jujur kepada sesama dan tidak jujur kepada Mempelai Laki-laki Sorga serta tidak jujur dalam nikah. Puasa yang benar ditandai dengan kejujuran bukan ketidakjujuran. Kelaliman itu adalah kekasaran.
Lukas 16:11
16:11 Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?

Lukas 16:11 (Terjemahan Lama)
16:11 Sebab itu jikalau kamu tiada setia dengan Mammon yang lekat lalim itu, siapakah yang mempercayakan kamu di atas harta yang benar?

Pelayanan yang ditandai dengan kejujuran itu ada hubungannya dengan penampilan Firman pengajaran. Jadi yang ditaruh pada poin yang pertama puasa yang benar adalah “muliakan ajaran Tuhan”. Kita harus memuliakan ajaran Tuhan dengan kejujuran, bukan curang. Jadi kita hadir beribadah harus betul-betul jujur untuk menerima lawatan Tuhan lewat taburan Firman. Kita aminkan Firman, kita hargai Firman supaya kita tidak didapati oleh Tuhan sebagai orang yang curang tetapi orang yang memuliakan Firman Tuhan. Ini kena mengena dengan meja roti sajian.

2.      Melepaskan tali-tali kuk
Yang bisa melepaskan kuk hanyalah minyak, itu menunjuk Roh Kudus. Dalam Tabernakel itu ditunjukkan dengan alat pelita emas.
Yesaya 10:27 (Terjemahan Lama)
10:27 Maka akan jadi pada hari itu juga tanggungannya akan lepas dari pada bahumu dan kuknyapun dari pada tengkukmu, maka kuk itu akan rusak kelak oleh minyak.

Jadi kita sudah ada pada dua poin yang kuat yaitu Firman dan Roh Kudus. Jadi penyembah yang benar adalah di dalam roh dan kebenaran.
Yohanes 4:22-24
4:22 Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

3.      Memecahkan roti
Kalau kita memiliki Firman dan Roh Kudus maka kita bisa memberikan pelayanan penuh dengan kasih. Dalam terang Tabernakel, Mezbah dupa emas menunjuk kasih. Kasih kita kepada Allah dan kasih kita kepada sesama. Kalau tiga hal ini lengkap maka kita benar-benar akan menikmati perobekan daging sebab kita ada pada pola yang benar.

Yesaya 58:6
58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Ini adalah praktek kasih, berarti memberikan pelayanan tanpa mengungkit-ungkit.

Matius 25:40
25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Kita mengetahui bagaimana ketika Tuhan berbicara pada orang yang ada di sebelah kanan yaitu domba-domba. Mereka itu beribadah dan melayani tanpa ada tuntutan “pokoknya saya beribadah dan melayani dengan kasih tanpa memikirkan hal-hal yang lain”.

Tuhan berkata:
Matius 25:35-36
25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

Kadang kita sendiri yang sudah lapar dan haus tetapi kita tidak melayani jeritan jiwa kita. Padahal kalau kita melayani, jiwa kita diberi makan dan minum, itu sama kita mempersiapkan diri untuk Tuhan, berarti sama kita melayani Tuhan.

Memberi tumpangan ini adalah pelayanan yang cuma-cuma. Zaman dulu kalau menampung orang asing itu beresiko tinggi, tetapi mereka berani melakukan pelayanan ini. Telanjang adalah tanpa pakaian tahbisan. “Ketika ada di dalam penjara kamu mengunjungi Aku” artinya memberikan pengampunan, tidak memenjara orang di dalam hati , tidak menaruh sakit hati dalam kehidupannya. Ini yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.

Yesaya 58:10
58:10 apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.

Jangan kita melakukan yang tidak kita suka, yang kita suka itu yang kita lakukan kepada orang lain. Apa yang disukai istri? Supaya suami mengasihi istri. Apa yang disukai oleh suami? Supaya istri tunduk kepada suami. Itu yang sering kali tidak kita berikan, yang diberika suami malah kekasaran dan yang diberikan oleh istri adalah membantah.

“Memuaskan hati orang yang tertindas” berarti kita tidak melakukan penindasan karena hal itu tidak memuaskan. Kalau ini kita lakukan maka langsung akan terang benderang (bukan menindas). Itu berarti sama dengan matahari bersinar tujuh kali lipat. Artinya kasih Tuhan merasuk hidupnya sampai dia sempurna. Jangan sampai itu dalam bentuk hukuman.
Yesaya 30:24
30:24 sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak.

Sapi menunjuk bangsa Israel dan keledai menunjuk bangsa kafir, keduanya mendapatkan asupan yang sama yaitu makanan yang diayak.

Yesaya 30:25-26
30:25 Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh.
30:26 Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.

Ada dua hal yang terjadi di sini, yang pertama hukum tetap yang kedua adalah membersihkan bekas-bekas luka-luka, membersihkan cacat cela. Makanya kita membutuhkan matahari yang bersinar tujuh kali lipat, artinya membawa pada kesempurnaan.

Yesaya 58:11
58:11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.

Ini hasil dari puasa yang menyenangkan hati Tuhan. Jangan berpuasa dengan ukuran sendiri tetapi biarlah berpuasa menurut ukuran Firman dengan sistem Tuhan. Jangan sampai kita gagal di akhir zaman ini.

Yesaya 58:12
58:12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni".

Sion itu arti namanya reruntuhan atau puing-puing. Arti yang kedua adalah diangkat. Artinya kita yang dahulu berantakan bagaikan puing-puing dan reruntuhan oleh hasil doa puasa kita dipulihkan, dibangun kembali karena mau masuk pada perobekan daging. Itu yang Tuhan berikan kepada kita sehingga Tuhan melihat pekerjaan yang kita kerjakan ditandai oleh Tuhan.

Jalan yang dimaksud untuk dibetulkan ini adalah seperti yang diserukan oleh Yohanes pembaptis. Dia mengatakan luruskanlah lorong. Lorong itu adalah jalan di antara rumah-rumah, kalau lorong mau diluruskan maka rumah-rumah itu harus dipindah. Jadi meluruskan lorong berarti membenahi nikah. Mari kita menuju pada nikah yang rohani.

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar