20150321

Kebaktian Doa, Sabtu 21 Maret 2015 Pdt. Bernard Legontu

Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amos 8:11-14 (Lapar dan haus)
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

Apa yang difirmankan oleh Tuhan pasti akan digenapkan.
Mazmur 89:35
89:35 Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.

Roma 9:28
9:28 Sebab apa yang telah difirmankan-Nya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera."

Penjelasan Firman Tuhan yang telah kita lewati, dikatakan keadaan manusia pada waktu itu hanya seharga sampah dan kotoran. Berarti kelak manusia dilanda oleh kelaparan yang didatangkan oleh Tuhan, apalagi pada masa aniaya antikristus 3,5 tahun. Ada 7 tahun kelimpahan di zaman Yusuf dan ada 7 tahun kelaparan di zaman Yusuf. Saudara-saudara Yusuf hanya 2 tahun masuk dalam masa kelaparan selanjutnya selama 5 tahun mereka disuplai oleh Tuhan lewat Yusuf di Mesir. Jadi umat Tuhan dijaga dan dipelihara oleh Tuhan tetapi orang-orang fasik tidak, mereka seharga sampah/ kotoran.
Yesaya 57:19
57:19 Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat -- firman TUHAN -- Aku akan menyembuhkan dia!

Ini diawali dengan penyatuan tubuh yaitu bangsa Israel yang dekat dengan bangsa kafir atau kita yang jauh. Lebih dahulu Tuhan menyatukan dua bangsa ini. Di hadapan Tuhan bangsa di dunia ini hanya terbagi dua, umat pilihan Tuhan yaitu Israel dan kita bangsa kafir yang disebut bangsa yang jauh.  Setelah terjadi penyatuan Tubuh maka menyusul ayat 21 dan 22. Kalau kita tidak masuk dalam penyatuan Tubuh hanya menjadi anak Tuhan yang tertinggal yang hanya sampai dibenarkan oleh Firman (halaman), dan tidak terus dalam penyucian Firman (Ruangan Suci) dan disempurnakan (Ruang Maha Suci) oleh Firman maka anak Tuhan seperti ini akan dapat bencana:
Yesaya 57:20-21
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

Itulah suara orang fasik yang menolak penyucian Tuhan, orang-orang yang menolak pengajaran Firman, orang yang tidak mau tahu adanya pengjaran yang besar dan mulia. Ayat 19 dan ayat 20 sampai 21 sangat kontradiksi. Kalau saudara mau seperti orang fasik yang seperti laut yang berombak-ombak maka silahkan saja tidak usah mendengar Firman Pengajaran! Ini saya katakan karena kekerasan hati manusia. Dia tidak tahu suatu saat hatinya akan bagaikan ombak dan gelombang, berarti tidak ada ketenangan lagi. Tinggal di kamar tidak tenang dan seperti orang stress, bukannya gila tetapi tidak ada ketenangan lagi.

Jangan biarkan diri kita masuk dalam kelompok di ayat 20-21 ini, biarlah kita masuk pada kelompok orang yang ada pada ayat 19 yang dalam kondisi damai sejahtera. Artinya kehidupan itu menerima Firman pengajaran dan memberi hidupnya disucikan dan dibersihkan oleh Firman Allah.

Yesaya 57:20
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.

Saat itu bukan hanya lapar rohani tetapi juga lapar jasmani sehingga manusia hanya memikirkan yang jahat. Sekarang saja orang tidak segan-segan berbuat kejahatan antara lain lewat makanan yang dimasukan dengan boraks dan formalin. Satu saat akan datang masa ini. Izinkanlah diri saudara yang adalah bangsa yang jauh tetapi mau disucikan. Gairah kita terhadap Firman harus semakin menggebu-gebu di hari-hari terakhir ini.

Yesaya 57:21
57:21 Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
Kenapa orang fasik tidak ada damai? Karena mereka merasa tidak butuh Firman Tuhan. Kalau sekarang sudah ada benih sedikit saja seperti itu maka itu akan tumbuh dan mengesampingkan Firman sehingga yang tidak baik itu yang akan lebih besar dalam hidup saudara. Itu sebabnya mulai dari sekarang kita harus mempunyai minat untuk mendengarkan Firman. Kalau sekarang kita menerima Firman, kita dibenarkan dan mengalami penyucian (ruangan suci), maka ada harapan untuk kita disempurnakan (ruangan maha suci). Tetapi kalau dalam hati kita mulai tidak ada minat, mulai bermalas-malasan maka pelan dan pasti suatu saat dia akan disergap oleh roh fasik. Akhirnya bukan orang lain yang akan jijik dengan dirinya tetapi dia sendiri yang akan jijik melihat dirinya.
Ayub 9:31
9:31 namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur, sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku.

Kita ini diangkat oleh Tuhan dari lumpur. Tetapi kadang kita tidak melihat lagi dari mana kita diangkat oleh Tuhan, setelah kita ditipu oleh pemikiran kita karena melihat keadaan kita sekarang seakan-akan berhasil. Kalau kita kembali menoleh dari mana kita diangkat oleh Tuhan, pasti kita tidak akan bermalas-malasan dan kita akan mensyukuri kasih karunia Tuhan. Seperti pernah Tuhan menegur Daud: “dari mana Tuhan (Aku) mengangkat engkau? Dari belakang kandang domba”. Maksudnya supaya raja Daud ingat bahwa keberadaan yang dia nikmati itu hanya kemurahan Tuhan.

Satu saat manusia akan berseru memanggil nama Tuhan tetapi tidak lagi dijawab. Kalau sekarang Tuhan memberikan kita makanan rohani yang begitu limpah lalu kita abaikan dan menganggap itu hal biasa maka ini alamat berbahaya.
Mazmur 18:42-43
18:42 Mereka berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyelamatkan, mereka berteriak kepada TUHAN, tetapi Ia tidak menjawab mereka.
18:43 Aku menggiling mereka halus-halus seperti debu di depan angin, mencampakkan mereka seperti lumpur di jalan.

Kapan ini terjadi? Ketika mereka berseru memanggil nama Tuhan jawabannya mereka malah digiling halus-halus dan dicampakkan ke jalan. Kalau sekarang kita berseru kepada nama Tuhan dan Tuhan jawab dengan FirmanNya berarti Tuhan tanggapi seruan kita dan keinginan hati kita untuk segambar dengan Dia. Tetapi bila Tuhan memberikan Firman dan kita abaikan, kita tidak mau peduli, tidak mau dengar maka suatu saat kita berteriak tetapi jawaban digiling dan dicampakkan menjadi lumpur di jalan. Ini adalah jawaban yang tidak kita harapkan. Yang kita harapkan adalah diberikan Firman supaya kita segambar dengan Tuhan.

Gadis-gadis hanya mempercantik diri. Teruna-teruna hanya mengurusi kebugarannya. Sekarang ini banyak senam kebugaran dan banyak biaya yang dikeluarkan untuk itu. Padahal ibadah itu adalah senam, Ibadah itu adalah latihan untuk membuat kita segambar dengan Tuhan tetapi kadang tidak dihargai.

Kalau ancaman Tuhan dalam Amos pasal 8 sudah diwujudkan yaitu adanya kelaparan. Ketika kelaparan terjadi di zaman Yusuf maka yang Yusuf minta dari orang Mesir adalah:
1.      Uang. Jadi kalau sekarang kita membuktikan lapar akan Firman maka kita harus melepaskan ikatan mamon.
2.      Ladang mereka, artinya pencaharian mereka ditebus.
3.      Ternak mereka ditebus.
4.      Diri mereka, artinya diri mereka juga ditebus.

Kalau sekarang ada rasa lapar yang positif yaitu lapar akan Firman ini maka kehidupan itu suatu saat akan dimiliki oleh Yusuf. Artinya kehidupan itu benar-benar adalah kehidupan yang memiliki roh Mempelai. Kita harus ada rasa lapar akan Firman.
Lukas 6:21,25
6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.

Kalau sekarang ini kita lapar dan punya kerinduan hati terhadap Firman, Roh Kudus dan Kasih Allah yang kita terima dalam tiga macam ibadah di ruangan suci yaitu:
Ø  Firman itu Meja Roti Sajian (ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci)
Ø  Roh Kudus itu Kaki Dian Emas (ibadah Umum)
Ø  Kasih Allah itu Mezbah Dupa Emas (ibadah doa penyembahan)
maka kita akan dipuaskan oleh Tuhan. Tetapi kalau sekarang merasa tidak butuh dan merasa sudah kenyang dengan suasana dunia ini, maka itu sama dengan keadaan dalam Lukas pasal 12.
Lukas 12:15,20
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?

Artinya sekarang dia merasa kenyang tetapi ketika Tuhan membuat dia lapar di kemudian hari baru dia sadar. Jangan kita sekarang merasa sudah kenyang, merasa tidak butuh Firman dan mengabaikan kesempatan mendengar Firman. Itu salah karena kita tidak ada hubungan dengan Kepala yaitu Tuhan Yesus dan akan jatuh dalam pelukan kuasa kegelapan. Tujuan kita mendengar Firman supaya kita segambar dengan Tuhan/ jatuh pada pelukan Mempelai Laki-laki Sorga (Yesus).
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

Kita bukan datang beribadah biasa-biasa saja sehingga keadaan tahun lalu sama seperti sekarang. Walaupun masih kecil atau sedikit tetapi sudah harus ada bukti keubahan dalam diri kita.

Kalau kita dibandingkan dengan raja Daud kita tidak ada apa-apanya. Raja Daud adalah orang nomor satu di Israel dan hidup dalam kelimpahan kekayaan yang luar biasa tetapi minatnya untuk beribadah begitu luar biasa. Kerinduan hatinya untuk selalu berada di dalam Bait Allah begitu luar biasa, begitu juga minatnya untuk mendengarkan Firman Tuhan.
Mazmur 27:4
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Apa gunanya kita menikmati bait Tuhan?
Kisah Para Rasul 2:46
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Ini keadaan gereja hujan awal, tidak hanya satu Daud di sini tetapi banyak. Tiga ribu orang yang baru bertobat itu sehati dan setiap-tiap hari ada di Bait Allah. Artinya mereka memberi diri mereka dipengaruhi oleh perkara-perkara yang rohani, bukan perkara yang lain. Kalau kita dipengaruhi perkara yang rohani maka dari jauh kita bisa melihat pintu Sorga, bisa mencium aroma Sorga dan ketika mengetuk pintu untuk dibukakan bagi kita. Tetapi bagaimana dengan orang yang mengabaikan seperti yang ditulis dalam Yesaya 30:11 dan Ayub 21:14-15? Tuhan akan berkata kepada mereka “Aku tidak mengenal engkau”. Ini bahasa lugas dari Tuhan yang tentu bukan ini yang kita harap dengarkan.

Bagaimana kalau Tuhan mengatakan “Aku capek dan tidak bisa membukakan pintu karena ketika engkau di dunia engkau juga berkata aku capek sehingga tidak bisa beribadah!”. Jangan kita mengabaikan Tuhan. Kita harus menomorsatukan Tuhan. Kita harus ada perasaan takut kalau kita tidak datang beribadah.

Mazmur 27:4; 84:11
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
84:11 Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.

Itu baru berada di pelataran, baru berada di halaman tetapi toh itu sudah dirindukan oleh raja Daud. Hanya akan menjadi lumpur dan kotoran kalau berada di kemah orang fasik dan akhir mereka adalah:
Amos 8:14
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

Asima ini adalah dewi orang Hamat.
II Raja-raja 17:30
17:30 orang-orang Babel membuat patung Sukot-Benot, orang-orang Kuta membuat patung Nergal, orang-orang Hamat membuat patung Asima,

Patung orang Hamat ini diambil oleh orang Samaria. Saudara perhatikan di sini, ketika berada dalam kelaparan maka manusia akan kebingungan sehingga apa saja akan dia ambil dan dianggap itulah Tuhan yang sesungguhnya. Dia bukan lari kepada Elohim tetapi dia lari kepada Azima, berhala orang Siria. Orang Samaria ini sebenarnya peranakan orang Yahudi dan mereka masih mengenal Allah orang Israel buktinya mereka masih membuat ibadah di gunung Gerizim. Berarti mereka masih mengenal Allah Yakub, Ishak dan Abraham tetapi kelak nanti mereka akan menarik berhala dari Siria dan itulah yang mereka sembah. Artinya mereka jatuh pada:


Zefanya 1:5
1:5 juga mereka yang sujud menyembah di atas sotoh kepada tentara langit dan mereka yang menyembah dengan bersumpah setia kepada TUHAN, namun di samping itu bersumpah demi Dewa Milkom,

Jadi mereka menyembah Allah tetapi juga menyembah berhala. Ini jangan terjadi pada diri kita. Mereka berpikir bahwa itu adalah jalan keluar untuk menghadapi kelaparan tetapi ternyata mereka jatuh pada pelukan antikristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar